Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MANAJEMEMEN NYERI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
REFERAT II
APRIL 2021
Oleh :
Ridwan
C113216105
Konsulen Pembimbing :
2. Gagal Nafas
kondisi di mana sistem pernafasan gagal dalam satu atau kedua fungsi
arteri (Pa, O2) dari 6,0 kPa (45 mmHg) atau keduanya. Umumnya, sistem
pernapasan terdiri dari dua bagian yang merupakan paru-paru dan pompa
yang ventilasi paru-paru. Pompa terdiri dari dinding dada, termasuk otot-
Gagal nafas terdirii dari dua tipe, yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas
nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunya
timbul. Sedangkan gagal nafas kronik terjadi pada pasien dengan penyakit
pada salah satu atau keduanya fungsi pertukaran gas — oksigenasi dan
morbiditas dan mortalitas di unit perawatan intensif (ICU). Ada dua tipe —
kegagalan.
Analisis gas darah arteri sendiri sangat penting untuk keputusan diagnostik
dan terapeutik.
Gagal napas
tipe ini mempunyai nilai PaO2 yang rendah tetapi PaCO2 normal atau
darah arteri (PaO2) dan dapat digunakan untuk menunjukkan PO2 pada
kapiler, vena dan kapiler paru. Istilah tersebut juga dipakai untuk
3. Terapi Oksigen
f. Washout of dead-space
HFNC memiliki manfaat utama yaitu pemberian aliran gas
dengan volume tinggi secara kontinyu sehingga mampu
menurunkan jumlah dead-space (kadar oksigen yang rendah dan
karbon dioksida yang tinggi) pada faring. Hal ini menjadi sangat
berarti bagi pasien gagal napas akut, karena pada pasien tersebut
jumlah gas yang terhirup kembali menjadi lebih besar
dibandingkan individu normal, dan sebagai akibatnya, jumlah
oksigen yang terhirup menjadi lebih sedikit. 10–13
b. Pascaekstubasi
Penggunaan HFNC lebih dianjurkan pada pasien yang telah
diintubasi > 24 jam dan memiliki risiko perburukan. Bagi pasien
yang ditangani oleh klinisi yang terbiasa melakukan ekstubasi
menuju ke NIPPV, para ahli menganjurkan untuk tetap
menggunakan NIPPV dibandingkan HFNC.2
d. Periintubasi
Konsensus tersebut tidak memberikan anjuran yang
berkaitan penggunaan HFNC terhadap pasien yang sementara
diintubasi.2
Ni et al [2017] Metaanalitik ARF HFNC vs. NIV atau Kejadian intubasi lebih sedikit pada penggunaan
(18 penelitian, 3.881 COT HFNC
pasien) Mortalitas antara kedua kelompok sama
Frekuensi napas pada pengguna HFNC lebih rendah
dibandingkan COT atau NIV
Ou et al [2017] Metaanalitik ARF HFNC vs. NIV atau Kejadian intubasi lebih rendah dibandingkan COT,
(6 penelitian; 1.892 COT tetapi tidak berbeda terhadap penggunaan NIV
pasien) Tidak ditemukan perbedaan terhadap mortalitas
Monro-Somerville Metaanalitik ARF HFNC vs. COT Kejadian intubasi dan mortalitas pada kedua kelompok
[2017] (9 penelitian; 2.507 sama.
pasien)
Mellado-Artigas R et Kohort prospektif ARF HFNC vs. ventilasi HFNC meningkatkan lama perawatan bebas ventilator
al [2021] (122 pasien) (Covid-19) mekanis invasif dan menurunkan lama perawatan ICU.
(early intubation) Tidak ditemukan perbedaan mortalitas
Wang K et al [2020] Observasional prospektif Pneumonia HFNC Tidak ditemukan kegagalan terapi pada penggunaan
(17 pasien) Covid-19 HFNC dengan PaO2/FiO2 > 200 mmHg.
7.
8. RINGKASAN
3. Lin S ming, Liu K xiong, Lin Z hong, Lin P hong. Does high-flow nasal
cannula oxygen improve outcome in acute hypoxemic respiratory failure?
A systematic review and meta-analysis. Respir Med. 2017;131:58–64.
4. Angus DC. Oxygen Therapy for the Critically Ill. N Engl J Med. 2014;2:1–2.
8. Lewis SR, Baker PE, Parker R, Smith AF. High-flow nasal cannulae for
respiratory support in adult intensive care patients. Cochrane database
Syst Rev. 2021;3:CD010172.
10. Lodeserto FJ, Lettich TM, Rezaie SR. High-flow Nasal Cannula:
Mechanisms of Action and Adult and Pediatric Indications. Cureus.
2018;10(11).
14. Robertson LC, Al-Haddad M. Recognizing the critically ill patient. Anaesth
Intensive Care Med. 2013;14(1):11–4.