Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No.

1 Tahun 2013 1-6


Program Studi Pendidikan Kimia
Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E)


DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA
KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 KARTASURA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Sandi Danar Cynthia Sari 1,*, Bakti Mulyani 2, dan Budi Utami 2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
2
Dosen Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

*Keperluan Korespondensi, telp: 085643388989, email: chachanzzz@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) kualitas proses belajar siswa pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, (2) kualitas hasil belajar siswa pada materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua
siklus. Setiap siklusnya terdapat empat tahapan yang terdiri dari perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. subyek penelitian adalah siswa Kelas XI IPA 2
SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012. Data diperoleh melalui wawancara,
observasi, tes dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan siklus belajar 5E (learning cycle 5E)
dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan. Peningkatan kualitas proses belajar dapat dilihat dari keaktifan siswa dimana pada
siklus I diperoleh 70,11% dan pada siklus II diperoleh 80,13%. Sedangkan peningkatan kualitas
hasil belajar dapat dilihat dari hasil tes kognitif, afektif dan psikomotor dimana pada siklus I
diperoleh hasil secara berturut-turut yaitu 58,97%; 75,75% dan 69,7% dan pada siklus II secara
berturut-turut yaitu 82,05%; 77,62% dan 88,5%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan
siklus belajar 5E (learning cycle 5E) dengan penilaian portofolio (1) dapat meningkatkan
kualitas proses belajar pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI IPA 2 SMA
Negeri 1 Kartasura, dan (2) dapat meningkatkan kualitas hasil belajar pada materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura.

Kata Kunci: penelitian tindakan kelas, learning cycle 5E, portofolio, kualitas proses dan hasil
belajar

PENDAHULUAN keadaan kepada keadaan baru yang


lebih baik. Rendahnya kualitas
Masalah yang dihadapi dunia
pendidikan ini terlihat dari capaian daya
pendidikan di Indonesia adalah
serap siswa terhadap materi pelajaran.
masalah yang berhubungan dengan
Kurikulum yang diterapkan
mutu atau kualitas pendidikan yang
dan dikembangkan oleh pemerintah
masih rendah. Masalah mutu
saat ini adalah Kurikulum Tingkat
pendidikan merupakan salah satu
Satuan Pendidikan (KTSP). Pada
masalah yang harus segera
KTSP, guru diberi kesempatan
diselesaikan oleh bangsa Indonesia.
mengembangkan indikator pembelaja-
Upaya peningkatan mutu pendidikan
rannya sendiri. Hal ini hendaknya
tidak terlepas dari kualitas kegiatan
membuat guru lebih kreatif dalam
belajar mengajar di kelas. Kegiatan
memilih serta mengembangkan materi
pembelajaran di kelas merupakan
pembelajaran yang akan disampaikan
bagian dari proses pendidikan yang
di sekolah. Komponen utama dalam
bertujuan untuk membawa suatu

Copyright © 2012 1
JPK, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013

kegiatan belajar mengajar adalah kurang efektif dalam memicu keaktifan


siswa dan guru, dalam hal ini siswa serta menyebabkan kebosanan
siswanya yang menjadi subyek belajar, pada diri siswa. Disamping itu juga
bukan menjadi obyek belajar. KTSP diterapkan metode pemberian tugas
memiliki prinsip bahwa siswa memiliki yang dirasa cukup efektif, namun
posisi sentral untuk mengembangkan kurang mengaktifkan siswa. Hal inilah
kompetensi. Memiliki posisi sentral yang menyebabkan kebanyakan siswa
berarti kegiatan pembelajaran berpusat menganggap pelajaran kimia sebagai
pada siswa [1]. pelajaran yang membosankan.
Saat ini masih banyak guru Dari hasil observasi di kelas,
yang belum menerapkan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar,
yang mengacu pada KTSP. interaksi guru dan siswa dalam
Pendekatan dalam pembelajaran masih proses belajar hanya berjalan dari satu
terlalu didominasi peran guru (teacher arah, yakni dari guru saja. Proses
centered). Guru lebih banyak pembelajaran di dalam kelas terlihat
menempatkan siswa sebagai objek dan menjadi aktivitas guru, sehingga
bukan sebagai subjek didik. Pendidikan mengakibatkan siswa kurang aktif
kita kurang memberikan kesempatan dalam mengikuti proses
kepada siswa dalam berbagai mata pembelajaran. Sebenarnya metode
pelajaran untuk mengembangkan diskusi yang diterapkan harusnya dapat
kemampuannya [2]. Guru hanya memicu aktifitas siswa dalam
menyajikan materi secara teoritik dan menyampaikan pendapat, akan tetapi
abstrak sedangkan siswa hanya hanya beberapa siswa saja yang aktif
mendengarkan guru ceramah di depan dalam diskusi.
kelas. Akibat dari kebiasaan tersebut Dalam penelitian ini dipilih
siswa menjadi kurang kreatif dalam metode learning cycle 5E dengan
memecahkan masalah, partisipasi penilaian portofolio. Learning cycle
rendah, siswa pasif, serta kegiatan adalah suatu model pembelajaran yang
belajar mengajar tidak efisien sehingga berpusat pada pebelajar (student
pada akhirnya kualitas proses dan hasil centered). Learning cycle merupakan
belajar menjadi rendah. rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase)
SMA N 1 Kartasura yang diorganisasi sedemikian rupa
merupakan salah satu sekolah sehingga siswa dapat menguasai
menengah atas di Kabupaten kompetensi- kompetensi yang harus
Sukoharjo. Di dalam proses belajar dicapai dalam pembelajaran dengan
mengajarnya, SMA N 1 Kartasura jalan berperanan aktif [3]. Model
menetapkan Kriteria Ketuntasan Learning Cycle 5E terbagi ke dalam
Minimal (KKM) untuk mata pelajaran lima tahap, yaitu: pembangkitan minat
kimia yakni 68. Siswa dengan nilai (engagement), menyelidiki (explo-
diatas 68 dinyatakan tuntas, dan siswa ration), menjelaskan (explanation),
dengan nilai dibawah 68 dinyatakan memperluas (elaboration/ extention),
belum tuntas, sehingga perlu mengikuti dan evaluasi (evaluation) sehingga
remidial. dikenal dengan Learning cycle 5E [4],
Dari hasil wawancara dengan [5], [6]. Sedangkan penggunaan
guru mata pelajaran kimia tahun penilaian portofolio disini sebagai
pelajaran 2011/2012 disampaikan bentuk apresiasi terhadap keaktifan
bahwa pemahaman siswa terhadap siswa dalam proses pembelajaran.
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan Portofolio adalah suatu kumpulan atau
paling rendah dibandingkan materi berkas bahan pilihan yang dapat
yang lain. Dari hasil wawancara memberikan informasi bagi suatu
tersebut juga disampaikan bahwa penilaian kinerja yang obyektif.
metode yang digunakan dalam proses Portofolio merupakan salah satu alat
pembelajaran kimia yaitu metode penilaian yang efisien dalam
ceramah karena tidak menyita banyak pembelajaran. Pengumpulan dokumen
waktu akan tetapi metode ceramah ini ini memudahkan guru untuk melihat

Copyright © 2012 2
JPK, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013

perkembangan siswa dari waktu ke kesulitan yang dihadapi guru baik


waktu, dan juga dapat membangun dalam menghadapi siswa maupun cara
komunikasi yang baik antara guru dan mengajar di kelas. Aspek kuantitatif
siswa dengan mendiskusikan kelebihan yang dimaksud adalah berupa data
dan kekurangan yang dimiliki, sehingga penilaian hasil belajar siswa pada
dapat memotivasi siswa untuk materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
menghasilkan karya yang lebih baik [7], yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
[8], [9]. psikomotor baik siklus I maupun siklus
II.
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Proses belajar mengajar
Action Research) yang dilaksanakan merupakan interaksi yang dilakukan
dalam dua siklus. PTK merupakan oleh guru dengan siswa dalam situasi
gabungan dari tiga kata inti yaitu (1) pendidikan atau pengajaran untuk
penelitian, (2) tindakan dan (3) kelas mewujudkan tujuan yang telah
dan dapat disimpulkan bahwa ditetapkan. Untuk mencapai tujuan
penelitian tindakan kelas merupakan pembelajaran yang telah dirumuskan
suatu pencermatan terhadap kegiatan perlu adanya perencanaan terhadap
belajar berupa sebuah tindakan dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan
sebuah kelas [10]. Kemmis dan pembelajaran yang efektif dapat
McTaggart mengatakan bahwa menunjang keberhasilan penguasaan
penelitian tindakan adalah suatu bentuk konsep pada diri siswa secara optimal.
penelitian refleksi diri untuk Dari hasil observasi awal yang
memperbaiki praktik yang dilakukan dilaksanakan pada tanggal
sendiri. PTK dilaksanakan dalam menunjukkan bahwa masih rendahnya
proses berdaur (cyclical) yang terdiri keaktifan siswa pada saat
dari empat tahapan, planing, action, pembelajaran berlagsung. Keaktifan
observation/ evaluation, dan reflection yang rendah ini akan berdampak
[11], [12], [13]. terhadap penguasaan konsep materi
Subyek penelitian adalah siswa yang kurang dan hal ini
siswa kelas XI IPA 2 semester genap menunjukkan proses pembelajaran
SMA N 1 Kartasura tahun ajaran belum berhasil seutuhnya. Selama
2011/2012. Pemilihan subyek dalam proses belajar mengajar, guru hanya
penelitian ini didasarkan pada menggunakan metode ceramah
pertimbangan bahwa subyek dengan sesekali memberikan contoh
tersebut mempunyai permasalahan yang berkaitan dengan materi pelajaran
yang telah teridentifikasi pada saat sehingga siswa cenderung pasif.
observasi awal. Obyek penelitian ini Interaksi guru dan siswa dalam proses
adalah kualitas proses dan hasil belajar hanya berjalan dari satu arah,
belajar siswa. Kualitas proses belajar yakni dari guru saja. Proses
yang dimaksud adalah keaktifan pembelajaran di dalam kelas terlihat
siswa. Sedangkan kualitas hasil menjadi aktivitas guru, sehingga
belajar yang dimaksud adalah mengakibatkan siswa kurang aktif
ketuntasan belajar siswa terhadap dalam mengikuti proses
pembelajaran yang diterapkan. pembelajaran. Akibatnya banyak siswa
Data yang dikumpulkan dalam hanya diam mendengarkan ceramah
penelitian ini meliputi data informasi dari guru dan lama kelamaan siswa
tentang keadaan siswa dilihat dari cenderung bosan kemudian melakukan
aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek aktivitas selain belajar seperti
kualitatif berupa data hasil observasi, menggambar, berbicara dan asyik
angket keaktifan siswa, angket afektif bermain dengan teman sebangku.
dan wawancara yang menggambarkan Penelitian ini merupakan
proses pembelajaran di kelas dan penelitian tindakan kelas dengan

Copyright © 2012 3
JPK, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013

menerapkan model learning cycle 5E Tabel 1. Target dan Ketercapaian


dengan penilaian portofolio pada materi Siklus I Materi Kelarutan dan Hasil Kali
pokok kelarutan dan hasil kali Kelarutan Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1
kelarutan. Model learning cycle 5E Kartasura
merupakan model pembelajaran yang Target Keterca-
Aspek Kriteria
berpusat pada siswa (student centered (%) paian (%)
learning), dimana siswa dituntut untuk Keaktifan 60 70,11 Tercapai
lebih aktif dan guru hanya sebagai Belum
fasilitator. Dalam penerapan model Kognitif 60 58,97
Tercapai
learning cycle 5E dilaksanakan dalam 5 Afektif 60 75,75 Tercapai
tahap yaitu engagement, exploration, Psikomotor 60 69,70 Tercapai
explanation, elaboration dan evaluation.
Sedangkan penilaian portofolio Dari siklus I masih terdapat
digunakan sebagai penilaian yang aspek yang belum mencapai target,
menyeluruh karena mencakup nilai sehingga perlu dilaksanakan tindakan
kognitif, nilai tugas dan aktivitas belajar siklus II untuk memenuhi target yang
siswa. diharapkan.

SIKLUS I SIKLUS II
Pada siklus I, diterapkan Pada siklus II, kelompok dibagi
model learning cycle 5E dengan secara heterogen. Proses pem-
pembentukan kelompok secara acak, belajaran pada siklus II terfokus pada
dimana terdapat 6 kelompok. Pada indikator kompetensi yang belum
tahap engagement, guru berperan tercapai. Selain itu, guru lebih
untuk membangkitkan minat siswa menekankan lagi agar siswa lebih aktif
terhadap pembelajaran melalui dalam diskusi untuk memecahkan
pemberian apersepsi dan motivasi. masalah, bertanya dan menyampaikan
Pada Tahap exploration, siswa pendapatnya.
berperan aktif untuk membangun Pada akhir siklus II dilakukan
konsep yang nantinya disampaikan tes untuk mengetahui prestasi kognitif
pada tahap explanation. Pada tahap siswa, pengisian angket afektif dan
elaboration, guru memiliki peran untuk keaktifan. Selain itu juga dilaksanakan
meluruskan konsep-konsep yang observasi langsung yaitu observasi
kurang tepat dari siswa dan keaktifan dan psikomotor. Dari hasil
memberikan penguatan terhadap apa observasi, angket dan tes pada siklus
yang disampaikan oleh siswa. Pada II, diperoleh ketercapaian keaktifan
tahap evaluation, guru memberikan siswa adalah 80,13%. Ketercapaian
evaluasi kepada siswa. aspek afektif adalah 77,62% dan aspek
Pada akhir siklus I dilakukan psikomotor adalah 88,50%. Pada aspek
tes untuk mengetahui prestasi kognitif kognitif ketercapaiannya adalah
siswa, pengisian angket afektif dan 82,05% dimana hasil tersebut sudah
keaktifan. Selain itu juga dilaksanakan mecapai target yang ditetapkan.
observasi langsung yaitu observasi Ketercapaian masing-masing aspek di
keaktifan dan psikomotor. Dari hasil siklus II disajikan dalam Tabel 2.
observasi, angket dan tes pada siklus I,
diperoleh ketercapaian keaktifan siswa Tabel 2. Target dan Ketercapaian
adalah 70,11%. Ketercapaian aspek Siklus II Materi Kelarutan dan Hasil Kali
afektif adalah 75,75% dan aspek Kelarutan Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1
psikomotor adalah 69,70%. Pada aspek Kartasura
kognitif ketercapaiannya hanya 58,97% Aspek Target Keterca- Kriteria
dimana hasil tersebut belum mecapai (%) paian (%)
target yang ditetapkan. Ketercapaian Keaktifan 70 80,13 Tercapai
masing-masing aspek di siklus I Kognitif 70 82,05 Tercapai
disajikan dalam Tabel 1. Afektif 70 77,62 Tercapai
Psikomotor 70 88,50 Tercapai

Copyright © 2012 4
JPK, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013

Perbandingan Antar Siklus siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1


Dalam pembelajaran dengan Kartasura tahun pelajaran 2011/2012.
menerapkan model learning cycle 5E,
terjadi peningkatan hasil dari siklus I ke
KESIMPULAN DAN SARAN
siklus II. Berdasarkan hasil observasi,
angket dan tes diperoleh perbandingan Berdasarkan hasil penelitian
hasil tindakan antar siklus yang yang telah dilakukan dapat disimpulkan
disajikan dalam Gambar 1 dan Tabel 3. bahwa Penerapan learning cycle 5E
dengan penilaian portofolio dapat
100 meningkatkan kualitas proses dan hasil
90 belajar siswa pada materi kelarutan dan
80 hasil kali kelarutan kelas XI IPA 2 SMA
Persentase (%)

70
60 Negeri 1 Kartasura tahun pelajaran
50 2011/2012.
40 Berdasarkan hasil dari
30 penelitian yang telah dilakukan, maka
20
10 dapat dikemukakan beberapa saran
0 yaitu guru yang akan menyampaikan
materi kelarutan dan hasil kali dapat
menerapkan model learning cycle 5E
dengan penilaian portofolio dengan
Siklus I baik, sehingga dapat meningkatkan
Aspek yang Dinilai kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Siklus II
Hendaknya siswa dapat memberikan
Gambar 3. Histogram Perbandingan respon yang baik terhadap guru dalam
Antarsiklus menyampaikan materi kelarutan dan
hasil kali kelarutan dengan penerapan
Tabel 3. Perbandingan Hasil Antar learning cycle 5E dengan penilaian
Siklus Materi Kelarutan dan Hasil Kali portofolio sehingga kualitas proses dan
Kelarutan Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 hasil belajarnya meningkat.
Kartasura
Aspek Keterca- Keterca- Keterangan UCAPAN TERIMAKASIH
paian paian
Siklus I Siklus II Penelitian ini dapat selesai
(%) (%) dengan baik karena bantuan dari
Keaktifan 70,11 80,13 Meningkat berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
Kognitif 58,97 82,05 Meningkat mengucapkan terimakasih kepada
Afektif 75,75 77,62 Meningkat kepala SMA Negeri 1 Kartasura atas
Psikomotor 69,70 88,50 Meningkat izin yang diberikan kepada penulis
untuk melaksanakan penelitan serta
Dalam penelitian tindakan kelas, kepada guru kimia dan siswa-siswi
penelitian dapat dinyatakan berhasil kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura
apabila masing-masing aspek yang yang telah membantu penulis dalam
diukur telah mencapai target yang telah menyelesaikan penelitian ini.
ditetapkan. Penelitian ini dapat
disimpulkan berhasil karena kualitas DAFTAR RUJUKAN
proses dan hasil belajar meliputi aspek [1] Sanjaya, W. (2009). Kurikulum
keaktifan, kognitif, afektif dan dan Pembelajaran. Jakarta:
psikomotor yang diukur telah mencapai
Prenada Media Group.
target. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
penerapan learning cycle 5E dengan [2] Depdiknas (2008). Sistem
penilaian portofolio dapat meningkatkan Penilaian KTSP. Jakarta:
kualitas proses dan hasil belajar pada Direktorat Pendidikan Menengah
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan Umum.

Copyright © 2012 5
JPK, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013

[3] Dasna, I.W & Fajaroh, F. (2007). [8] Suardana, I.K . (2007). Penilaian
Pembelajaran dengan Model Portofolio dalam Pembelajaran
Siklus Belajar(Learning Cycle). Fisika Berbasis Inquari
Diperoleh 17 Januari 2012 dari Terbimbing di SMP Negeri 2
http://massofa.wordpress.com/20 Singaraja. Jurnal Penelitian dan
08/01/06/pembelajaran-dengan- Pengembangan Pendidikan 1(2),
model siklus-belajar-learning- 122-134.
cycle/) [9] Hamid, M. S. (2011). Standar
[4] Lorsbach, A. W. (2005). The Mutu Penilaian dalam Kelas.
Learning Cycle as A tool for Yogyakarta: Diva Press.
Planning Science Instruction. [10] Arikunto, S., Suhardjono &
Diperoleh 17 Januari 2012 pada Supardi. (2006). Penelitian
http://www.coe.ilstu.edu/sciencee Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
d /lorsbach/257lrcy.html Aksara.
[5] Kaynar, D., Tekkaya, C., & [11] Arikunto, S., Suhardjono &
Cakiroglu, J. (2009). Effectiveness Supardi. (2011). Strategi
of 5E Learning Cycle Instruction Menyusun Penelitian Tindakan
RQ 6WXGHQWV¶ $FKLHYHPHQW LQ &HOO Kelas. Jakarta: Andi Offset.
Concept and Scientific Epis- [12] Suwandi, S. (2009). Penelitian
temological Beliefs. Hacettepe Tindakan Kelas (PTK) dan
Üniversity Journal of Education Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
37: 96-105. Surakarta: Mata Padi Pressindo.
[6] Koker, M. 2011. SEPUP and the [13] Santyasa, I.W. (2007). Metodologi
5-E Learning Cycle. LAB-AIDS Penelitian Tindakan Kelas.
Occasional Paper No. 11: August Disajikan dalam Workshop
2011. tentang Penelitian Tindakan Kelas
[7] Fazilla, S. (2011). Penerapan (PTK) pada tanggal 30 Nopember
Asesmen Portofolio dalam s.d 1 Desember 2007 di Nusa
Penilaian Hasil Belajar Sains. Penida Bali.
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol.
12 No. 1 April 2011.

Copyright © 2012 6

Anda mungkin juga menyukai