Anda di halaman 1dari 5

Nama : Eka Amelia Wardani Kelas / Absen : XII Mipa 7 / 10

LAPORAN PRAKTIKUM PENERAPAN URBAN FARMING

PEMANFAATAN LAHAN SEMPIT DENGAN VERTIKULTUR

A. LATAR BELAKANG
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat berperan dalam
mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia.
Berdasarkan perkembangan zaman yang semakin maju di era globalisasi seperti ini
terjadi peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat. Sehingga kebutuhan akan
pangan dan tempat tinggal masyarakat menjadi meningkat pula. untuk mengatasi hal
tersebut banyak lahan pertanian yang di alih fungsikan (dikonversikan) dari lahan
pertanian menjadi tempat pemukiman penduduk dan industri. Akibatnya lahan
pertanian yang produktif semakin sempit. Padahal kebutuhan akan pangan semakin
meningkat. Sehingga diperlukan suatu inovasi dari sistem pertanian dimana dari lahan
yang sempit tersebut dapat menghasilkan produk pertanian secara maksimal untuk
mencukupi kebutuhan masyarakat saat ini dan di masa yang akan datang.
Terdapat banyak sistem pertanian yang dapat diterapkan untuk memperoleh
hasil yang maksimal. Akan tetapi dalam pengelolaannya sistem pertanian tersebut
mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Banyak sistem pertanian yang
hanya berorientasi pada produksi secara maksimal tanpa memperhatikan kondisi
ekologisnya, seperti dalam peggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia secara
berlebihan agar mendapatkan produksi secara maksimal. Padahal, keseimbangan
ekologis perlu diperhatikan supaya kontinuitas suatu produk dan sistem pertanian
tersebut dapat dipertahankan. Sehingga dalam penerapannya harus benar-benar
memperhatikan prosedur yang sudah ditentukan karena hal tersebut dapat
meminimalisir kekurangan dari suatu sistem pertanian yang akan digunakan.
Salah satu sistem pertanian yang saat ini dapat diterapkan dalam lahan yang
sempit dan dapat menghasilkan beberapa jenis produk pertanian adalah sistem
pertanian vertikultur. Sistem pertanian vertikultur merupakan konsep penghijauan
yang cocok untuk daerah perkotaan dengan kondisi lahan yang terbatas. Sistem
vertikultur tidak hanya sekedar kebun vertikal untuk mencukupi pangan saja tetapi
sistem vertikultur juga dapat menciptakan suasana alami yang menyenangkan karena
dengan sistem tersebut mampu melakukan biodiversitas di pekarangan yang sempit
sekalipun. Biodiversitas atau keanekaragaman tanaman yang dapat ditanam pada
sistem ini sangat beragam, misalnya tanaman buah dan sayur semusim seperti kubis,
sawi, kangkung, selada tomat, wortel, terong, cabai, dan juga keanekaragaman bunga
seperti anggrek, mawar, bugenville, melati, dan kembang sepatu yang dapat diatur
tingginya dengan pemangkasan. Sistem vertikultur mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan dengan sistem budidaya pertanian lainnya. Kelebihan – kelebihan dari
sistem vertikultur adalah kualitas produk lebih baik dan bersih, kuantitas produksi
lebih tinggi dan kontinuitas produk terjaga, efisiensi dalam penggunaan lahan, tenaga
kerja dan mempermudah dalam hal monitoring. oleh karena itu, sistem pertanian
vertikultur merupakan salah satu sistem pertanian yang cocok diterapkan di lahan
Nama : Eka Amelia Wardani Kelas / Absen : XII Mipa 7 / 10

yang sempit selain itu keberlanjutan dari sistem ini dapat terjaga sehingga
memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

B. TUJUAN
Mengetahui kelebihan dan kekurangan vertikultur.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Tanaman yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.
2. Dapat memanfaatkan lahan dan barang bekas dengan baik.

D. ALAT DAN BAHAN

Alat : Bahan:
1. Spidol 1. Pipa
2. Alat pahat / tatah 2. Lilin
3. Kompor 3. Cat
4. Korek api 4. Tinner
5. Kertas gosok 5. Tanah
6. Kuas 6. Biji sawi hijau
7. Cetok 7. Kawat

E. RANCANGAN GAMBAR

F. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Gambar pola setengah lingkaran pada pipa. Ukuran, jumlah dan letak pola
disesuaikan dengan kemauan. Usahakan jaraknya jauh seperti pada rancangan
gambar .
3. Nyalakan kompor, lalu letakkan alat pahat di atas kompor agar panas.
4. Setelah alat pahat panas, lubangi pipa dengan alat pahat sesuai pola. Jika
semua pola sudah terlubangi, matikan kompor.
5. Nyalakan lilin, lalu letakkan pipa di atas api untuk melenturkan pipa agar
lubang pada pola pipa yang dibuat dapat terbuka.
6. Setelah semua lubang terbuka, amplas pipa dengan kertas gosok agar bentuk
lubangnya rapi.
7. Cat pipa, lalu keringkan.
8. Pindahkan pipa ke tempat yang diinginkan. Lubangi tanah sedikit dan beri
batu disekelilingnya agar pipa tidak jatuh.
9. Masukkan tanah.
10. Masukkan benih biji sawi pada masing-masing lubang, lalu siram dengan air.
11. Pasang kawat melingkar pada sekeliling pipa agar tumbuhan tidak dimakan
tikus.
Nama : Eka Amelia Wardani Kelas / Absen : XII Mipa 7 / 10

12. Amati dan catat pertumbuhan tanaman (tinggi batang, jumlah daun, warna
daun) secara periodik selama satu tahun.

G. TABEL PENGAMATAN

No. Hari ke- Tinggi Batang Jumlah Daun Warna Daun


1. Hari ke-0 0 cm Belum ada Belum ada
2. Hari ke-3 1,6 cm 2 Hijau muda
3. Hari ke-6 3,0 cm 3 Hijau muda
4. Hari ke-9 6,0 cm 4 Hijau muda
5. Hari ke-12 7,7 cm 4 Hijau muda
6. Hari ke-15 9,2 cm 5 Hijau tua
7. Hari ke-18 11,5 cm 5 Hijau tua
8. Hari ke-21 14,9 cm 6 Hijau tua
9. Hari ke-24 16,7 cm 6 Hijau tua
10. Hari ke-27 19,2 cm 7 Hijau tua

H. ANALISA HASIL
1. Kelebihan
a. Efisiensi penggunaan lahan karena tumbuhan ditanam secara vertikal.
b. Pemanfaatan barang bekas untuk dijadikan media vertikultur.
c. Mengurangi penyiangan karena penanaman secara vertikal mengurangi tumbuhnya
gulma.
d. Menambah estetika lingkungan rumah.
e. Mempermudah perawatan karena tanaman mengelompok di satu lokasi.

2. Kekurangan
a. Media tanam yang cenderung minim mengakibatkan air dan unsur hara lebih cepat
berkurang dan habis.
b. Jika dalam 1 lubang lebih dari 1 tanaman, pertumbuhannya lambat dan lama-
kelamaan tumbuhan akan mati.

3. Tindak Lanjut
a. Sering menyiram tanaman dan memberi pupuk.
b. Hanya mengisi 1 lubang dengan 1 tanaman, sisanya saya tanam diwadah lain agar
dapat tumbuh dengan baik.

I. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Budidaya tanaman dengan sistem vertikuktur merupakan solusi bagi seseorang
yang ingin membudidayakan tanaman namun hanya mempunyai lahan yang terbatas.
Sistem pertanian ini memiliki kelebihan yang berupa efisiensi modal, lahan, waktu,
tenaga kerja. Sistem ini juga memiliki kekurangan yaitu unsur hara cepat habis
sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Namun, hal ini dapat diatasi
dengan sering menyiram dan memberi pupuk ke tanaman.
Nama : Eka Amelia Wardani Kelas / Absen : XII Mipa 7 / 10

Dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat dilakukan kapanpun dan


dimanapun, hasilnya lumayan banyak dan media yang digunakanpun dapat
menggunakan barang-barang bekas sehingga hemat uang. Kekurangan sistem inipun
masih dapat diatasi dan tidak mengakibatkan polusi dalam bentuk apapun.

2. Saran
Saat melakukan budidaya tanaman dengan sistem vertikultur perhatikan
penyiraman dan pemupukan tanaman karena media tanam yang minim membuat air
dan unsur hara lebih cepat habis. Perhatikan juga jumlah tanaman pada setiap lubang.
Jika terlalu banyak tanaman dalam 1 lubang, tanaman tidak dapat tumbuh dengan
optimal.

J. DOKUMENTASI
1. Alat dan Bahan

2. Merangkai bahan

3. Tanaman

Keterangan Gambar
Hari ke-0

Tengah bulan

Tanaman terlihat layu karena habis


terkena hujan.
Nama : Eka Amelia Wardani Kelas / Absen : XII Mipa 7 / 10

Akhir bulan

Anda mungkin juga menyukai