Anda di halaman 1dari 6

ISSN No.

1978-3787 Media Bina Ilmiah57

IMPLEMENTASI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN FOOD AND BAVERAGE


PRODUCTION DI HOTEL JAYAKARTA LOMBOK

Oleh
H.Mahsun , I Made Murdana
Dosen PNS dpk pada AKPAR Mataram
Tegar Setiawan

Abstrak: Penelitian didasari oleh konsep quality of services, food quality, dan inventori control, berkaitan
dengan penyimpanan bahan makanan di departemen food and baverage. Lemahnya prosedur pengawasan
secara mendetail terhadap penyimpanan barang-barang mengakibatkan terjadinya kerugian yang tidak
sedikit merupakan fenomena utama yang terjadi. Kualitas bahan makanan yang akan di presentasikan
secara kurang baik, dikarenakan penyimpanannya yang kurang tepat sehingga mengakibatkan bahan
makanan menjadi busuk. Pengambilan bahan makanan yang tidak cermat sebagai akibat dari prosedur
FIFO tidak dijalankan secara sempurna sehingga bahan makanan kurang segar dan kurang berkualitas.
Kebersihan wadah tempat bahan makanan yang kurang diperhatikan kebersihannya sehingga memicu
tumbuhnya sumber penyakit dan bakteri. Berbagai phenomena tersebut kerap terjadi dan menjadi masalah
di operasional hotel. Dalam penelitian ini memanfaatkan metode observasi dan angket dalam
pengambilan data, serta dianalisa secara descriptive quantitative. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui implementasi penyimpanan bahan makanan yang terjadi di hotel Jayakarta Lombok.
Berdasarkan pada analisis data dalam tabulasi data di peroleh implementasi penyimpanan bahan makanan
di Hotel Jaya Karta Lombok sangat baik, terbukti dengan perolehan 86,32% menyatakan “Ya”
terimplementasi dengan baik sesuai SOP, sedangkan 13,68 menyatakan “Tidak” terimplementasi dengan
baik.
Kata Kunci:

PENDAHULUAN
Industri perhotelan merupakan industry terjadi di hotel tentang kualitas bahan makanan
pendukung pariwisata. Industri perhotelan tidak yang kurang baik, dikarenakan penyimpanannya
dapat terlepas dari satu kesatuan rangkaian dalam yang kurang tepat sehingga bahan makanan
pengembangan pariwisata di suatu daerah. Industri menjadi busuk, pengambilan bahan makanan yang
perhotelan didalamnya, terdapat beberapa bagian tidak cermat sebagai akibat dari prosedur FIFO
yang saling terkait seperti Departemen Front tidak dijalankan secara sempurna sehingga bahan
Office, Departemen Departement Food and makanan menjadi busuk, serta kebersihan wadah
Baverage, Accounting, dan yang lainnya. tempat bahan makanan yang kurang diperhatikan
Departement Food and Baverage merupakan kebersihannya sehingga memicu tumbuhnya
sebuah departemen dalam operassional hotel sumber penyakit dan bakteri.
memiliki andil dalam pencitraan hotel. Food and
Baverage Department juga merupakandepartemen LANDASAN TEORI
kedua sebagai income generating departement.
a. Penyimpanan dan Persediaan Bahan
Pelaksanaan operasional Food and Baverage
Makanan
Department sangat tergantung pada stok
Penyimpanan bahan makanan adalah suatu
persediaan bahan yang dimiliki oleh department
tata cara menata, menyimpan, memelihara bahan
ini. Persediaan akan kebutuhan barang-barang di
makanan kering dan basah serta mencatat serta
food and baverage departement, menuntut adanya
pelaporannya. Setelah bahan makanan yang
standard prosedur penyimpanan barang yang layak
memenuhi syarat diterima harus segera dibawa ke
dan baik. Prosedur mulai pada pemilihan bahan
ruangan penyimpanan, gudang atau ruangan
dan penggudangan merupakan proses
pendingin. Apabila bahan makanan langsung akan
penyimpanan yang harus dilakukan secara
digunakan, setelah ditimbang bahan makanan
consisten dan terstandar, selain prosedur evaluasi
dibawa ke ruangan persiapan bahan makanan,
juga harus dilakukan. Fenomena kecendrungan
prasyarat penyimpanan bahan makanan adalah:
yang terjadi dalam operasional hotel adalah,
1. Adanya sistem penyimpanan barang.
lemahnya prosedur pengawasan secara mendetail
2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan
terhadap penyimpanan barang-barang
bahan makanan sesuai persyaratan.
mengakibatkan terjadinya kerugian yang tidak
3. Tersedianya kartu stok atau buku catatan
sedikit, selain itu beberapa masalah yang sering
keluar masuknya bahan makanan.
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 7, Desember 2014
58 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

Langkah-langkah penyimpanan bahan i) Menjaga semua area penyimpanan tetap


makanan: kering dan bersih.
a) Setelah bahan makanan yang memenuhi Dalam penataan/penempatan barang, bahan
syarat diterima, harus segera dibawa ke makanan harus disusun peraturan, diberi tanggal
ruangan penyimpanan, gudang atau pendingin penerimaan dan setiap jenis bahan makanan diberi
ruangan. pembatas. Bahan makanan yang peraturannya
b) Apabila bahan makanana langsung digunakan, cepat, diletakkan dekat dengan tempat penyaluran
setelah ditimbang dan diawasi oleh bagian dan sebaliknya. Bahan makanan yang berbau tajam
penyimpanan bahan makanan setempat seperti terasi, harus dipisahkan dn tidak berdekatan
dibawa ke ruang persiapan bahan makanan. dengan bahan makanan yang mudah menyerap bau
Untuk semua kelas rumah sakit diperlukan seperti tepung-tepungan.
ruang penyimpanan untuk bahan makanan Indikator Syarat penyimpanan bahan makanan
kering (gudang bahan makanan) dan ruang kering (gudang):
pendingin, serta ruang pembeku (freezer). a) Bahan makanan harus ditempatkan secara
Luas macam dan jenisnya berbeda menurut teratur menuntut macam, golongan ataupun
rumah sakit masing-masing. Freezer urutan pemakaian bahan makanan.
(pembeku) umumnya dimiliki oleh instansi b) Menggunakan bahan yang diterima lebih
yang besar yang dimaksudkan untuk dahulu (FIFO= first in first out). Untuk
menyimpan bahan makanan dalam jangka mengetahui bahan makanan yang diterima
waktu yang agak lama ( Utari (2009), (Depkes diberi tanda tanggal penerimaan.
RI, 2003) “Pedoman teknis proses persediaan c) Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan
makanan dalam sistem penyelenggaraan serta berbagai pembukuan di bagian
makanan institusi”. penyimpanan bahan makanan ini, termasuk
Sedangkan tahapan-tahapan dalam proses kartu stock bahan makanan harus segera diisi
penyimpanan bahan makanan menurut National tanpa ditunda, diletakkan pada tempatnya,
Restaurant Association, tahun 2004 adalah diperiksa dan diteliti secara kontinyu.
a) Food labeling d) Kartu/buku stock dan pengeluaran bahan
Semua makanan yang mempunyai potensi makanan, harus segera diisi dan diletakkan
bahaya, makanan siapa jadi, dan bahan pada tempatnya
makanan yang telah dipersiapkan untuk diolah e) Gudang dibuka pada waktu yang telah
24 jam mendatang atau lebih, harus diberi ditentukan.
label tanggal, bulan dan tahun makanan f) Semua bahan makanan ditempatkan dalam
diterima sampai bahan makanan tersebut tempat tertutup, terbungkus rapat dan tidak
diolah maka label harus dibuang. berlobang. Di letakkan di atas rak bertingkat
b) Perputaran barang yang cukup kuat dan tidak menempel pada
Untuk memastikan barang yang lebih lama dinding.
harus dipakai terlebih dahulu, atau lebih g) Pintu harus selalu terkunci pada saat tidak ada
sering kita sebut dengan istilah FIFO (First In kegiatan serta dibuka pada waktu-waktu yang
First Out). ditentukan. Pegawai yang masuk dan keluar
c) Membuang barang yang telah mencapai gudang juga hanya pegawai yang ditentukan.
tanggal kadaluarsa. h) Suhu ruangan harus kering hendaknya
d) Membuat jadwal pengecekan barang. berkisar antara 19-21
Untuk memastikan bahwa makanan yang i) Pembersihan ruangan secara periodik, 2 kali
telah mencapai tanggal kadaluarsa harus seminggu.
dikosongkan dari kontainer kemudian j) Penyemprotan ruangan dengan insektisida
membersihkan dan mengisi ulang dengan hendaknya dilakukan secara periodik dengan
bahan makanan yang baru. mempertimbangkan keadaan ruangan.
e) Memindahkan makanan antar kontainer k) Semua lubang yang ada digudang harus
dengan cara yang benar berkasa, serta bila terjadi pengerusakan oleh
f) Hindari bahan makanan dari temperatur binatang pengerat, harus segera diperbaiki
danger zone (temperatur dimana bakteri dapat (Depkes RI, 2007)
hidup dan berkembang biak dengan cepat). Secara umum setiap jenis bahan makanan
g) Mengecek temperatur bahan makanan yang segar memiliki suhu penyimpanan tertentu yang
disimpan dan area tempat penyimpanan. optimal untuk menjaga kualitas. Pengelompokkan
h) Simpan bahan makanan di tempat yang bahan makanan segar sesuai dengan suhu
didesain untuk penyimpanan bahan makanan. penyimpanan adalah:

_____________________________________________
Volume 8, No. 7, Desember 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah59

a) Penyimpanan segar (Fresh cooling), bahan Bahan makanan adalah bahan yang biasanya
makanan disimpan dalam lemari pendingin berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dapat di-
dengan suhu yang berkisar antara 1-40 C. C. makan oleh makhluk hidup untuk memberikan
b) Penyimpanan dingin (chilly), bahan makanan tenaga dan nutrisi. Adapun contoh bahan makanan
disimpan di lemari es dengan suhu antara dari hewan seperti : daging sapi, ayam, bebek,
suhu (-5)-00 C. Suhu ini dibutuhkan untuk ikan, dan lain-lain yang berasal dari hewan. Beri-
menyimpan daging ikan atau unggas tidak kut contoh bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan
lebih dari 3 (tiga) hari. seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan dan buah-
c) Penyimpanan beku (Freezer), suhu di ruang buahan. Bahan makanan yang sehat adalah bahan
penyimpanan ini sangatlah dingin yaitu makanan yang segar dan terjaga kebersihan serta
sekitar (-10)0 C dapat digunakan untuk kualitasnya demi mendapatkan hasil olahan yang
menyimpan daging dalam waktu lama. baik dan bermutu tinggi juga berguna bagi tubuh
Suhu gudang bahan makanan segar diperiksa dan dapat menyehatkan bagi yang mengonsumsiny
dua kali sehari, yaitu pada saat gudang dibuka dan (minantyo. 2011).
ditutup sehingga keamanan bahan makanan
didalamnya dapat terkontrol. Bahan makanan segar d. Klasifikasi Bahan Makanan
mudah sekali rusak dalam suhu tingi atau sinar Material yang akan diolah diklasifikasikan
matahari langsung, maka bahan makanan ini harus pada dua golongan besar yaitu :
disimpan dalam temperatur yang dingin sesuai 1. Barang Perishables, yaitu bahan yang mudah
dengan suhu yang diperlukan. Adapun indikator rusak karena sifat-sifatnya, seperti sayur,
syarat penyimpanan bahan makanan dalam lemari buah, daging, keju, telur, ikan. Barang ini
pendingin adalah: perlu disimpan seara khusus dengan fasilitas
a) Suhu tempat harus betul-betul sesuai dengan pendingin yang baik dan menurut jumlah
keperluan bahan makanan, agar tidak menjadi barang.
rusak. 2. Barang Groceries, yaitu bahan kelontong
b) Pengecekan terhadap suhu dilakukan dua kali seperti beras, gula, minyak, bumbu kering,
sehari dan pembersihan lemari es/ruangan kopi, spaghetti dan tidak harus disimpan
pendingin dilakukan setiap hari. dengan suhu dingin, cukup dengan hawa
c) Pencairan lemari es harus segera dilakukan sejuk.
setelah terjadi pengerasan. Pada beberapa Kemudian, asal bahan tersebut, yang akan
lemari es tertentu pencairan terdapat alat digolongkan menjadi lokal dan bahan impor.
otomastis di dalam alat pendingin tersebut. Keduanya memiliki perbedaan harga yang tinggi
d) Semua bahan yang akan dimasukkan ke sehingga harus ditangani secara hati-hati.
lemari/ruang pendingin sebaiknya dibungkus Berdasarkan tingkat kesiapannya untuk diolah,
plastik atau kertas timah. bahan dikategorikan menjadi tiga tingkatan :
e) Tidak menempatkan bahan makanan yang 1. Barang mentah yang masih harus disiangi dan
berbau keras bersama bahan makanan yag diolah.
berbau. 2. Barang setengah jadi dan siap dimasak.
f) Khusus untuk sayuran, suhu penyimpanan 3. Barang jadi yang tinggal disajikan.
harus betul-betul diperhatikan. Untuk buah- Adapun jenis bahan yang dipakai untuk
buahan, ada yang tidak memerlukan produksi makanan, mereka memiliki kriteria yang
pendingin, perhatikan sifat buah tersebut sama, yaitu :
sebelum dimasukkan ke dalam ruang/lemari 1. Berkualitas baik dan segar.
pendingin. (Depkes RI, 2007). 2. Hygienis dan bersih.
3. Harga dan timbangan yang jelas.
b. Persediaan 4. Cara penyimpanan yang tepat.
Persediaan (inventory) dalam konteks 5. Rasional dalam jumlah persediaannya.
produksi dapat diartikan sebagai sumber daya 6. Selalu ada dan stok tak pernah kosong.
menganggur (idle resource). Sumber daya 7. Mudah dibedakan dengan barang lain.
menganggur ini belum digunakan karena Dalam pengoperasian gudang, semua kriteria
menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud diusahakan untuk dipenuhi demi menunjang
dengan proses lebih lanjut dapat berupa kegiatan produksi yang akan dijual.
produksi pada sistem manufaktur, kegiatan
pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan e. Penyimpanan Bahan Makanan yang Benar
konsumsi seperti pada sistem rumah tangga Cara menyimpan dengan prosedur yang benar
c. Bahan Makanan akan membuat bahan lebih awet dan dapat
bertahan dari proses kerusakan. Sebaliknya,
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 7, Desember 2014
60 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

penyimpanan yang salah dapat membuat bahan tipe dan model pendingin yang ditawarkan, tetapi
cepat rusak dan membuat tinggi food cost kitchen. paling tepat adalah pendidngin yang serbaguna,
Variabel-variabel penyimpanan yang baik dan dapat dipindah-pindah dan mampu menjawab
benar: masalah pendinginan yang tepat. Alat
1. Jenis alat penyimpanan yang tepat sesuai penyimpanan dingin ini harus bebas dari barang-
bahan makanan yang disimpan. barang berupa makanan atau minuman yang rusak
2. Suhu yang seharusnya diterapkan. atau berbau karena dapat mempengaruhi barang
3. Cara menyusun dan menempatkan barang. lainnya. Bahan yang biasa disimpan dalam
4. Alat atau wadah bahan makanan yang pendingin jenis ini adalah :
dimaksud. 1. Cold Sandwich dan Cold Canape.
5. Kebersihan alat penyimpanan dan sekitarnya. 2. Cold Meat Platter, Fruit Platter, Chesse
6. Lama maksimum penyimpanan. Platter.
7. Penutupan atau pembungkusan bahan agar 3. Cold Salad, Meat Salad, Fruit Salad.
tidak tercemar. 4. Pudding, Punch, Juices, Shakes, Cold Sauces,
8. Pemilahan dalam menata bahan. Dessert Sauces.
Untuk memperjelas masalah-masalah dapur, 5. Cold Vegetables, Pickled Vegetables.
suatu manajemen yang profesional tentu telah 6. Cold Roast atau Smoked Chicken, Rollmops,
menyiapkan chef manual yang di dalamnya Caviear.
dilengkapi berbagai prosedur yang harus dilakukan 7. Cake, Sponge Cake, Choux Eclairs, Mousse.
staff kitchen dalam melaksanakan pekerjaan teknis
maupun manajerial, termasuk teknik sanitasi dan h. Alat Penyimpan Bahan Makanan Beku
penyimpanannya. Adanya manual prosedur Penyimpanan dingin dengan alat pembeku
tersebut sangat membantu karyawan yang bertugas atau “freezer” biasa digunakan untuk bahan
dalam menghadapi masalah-masalah yang makanan mentah, setengah jadi, atau bahan yang
kemungkinan akan timbul serta dapat dijadikan sudah siap dimakan. Pembekuan di bawah 0o C
pedoman dan paying hokum bekerja (Agusti. deperlukan untuk keawetan bahan tersebut dan
1996). menghambat perkembangan bakteri. Selain itu,
juga untuk menjaga agar tekstur bahan makanan
f. Alat Penyimpanan Bahan Makanan tetap konsisten tidak cair atau berubah smenjadi
Dalam operasional dapur, ada beberpa macam lembek. Alat ini selain harus higienis dan bersih,
alat-alat penyimpanan meliputi alat penyimpanan juga tidak boleh sering mati, sehingga fungsinya
dingin, alat penyimpanan beku dan alat sebagai pembeku gagal dan malah mempercepan
penyimpanan panas. Alat penyimpanan panas kerusakan makanan. Bahan yang dapat disimpan
mampu mempertahankan tinkat panas makanan dengan alat ini misalnya :
agar tetap panas dan dapat disajikan secara panas 1. Berbagai jenis ikan laut, ikan darat, udang dan
pula. Contoh dari alat-alat penyimpanan panas lobster.
adalah: 2. Berbagai jenis daging sapi, kambing, babi.
1. Barin-marie yang berupa bak air panas untuk 3. Daging ayam, sosis, daging asapan.
menyimpan sup, kaldu panas dan saus panas. 4. Sisa-sisa penyiangan berupa tulang dan
2. Food warmer yang berupa lemari dari logam, tetelan.
dipanasi dengan elemen listrik, untuk 5. Bahan seperti French fried potatoes.
makanan panas. 6. Bahan semacam ice cream, cassata.
3. Infrared warmer, yang panasnya memakai 7. Bahan impor yang perlu dibekukan, misalnya
inframerah dan fungsinya juga sebagai brisselspront.
pemanas.
4. Rechaud, yang merupakan pemanas listrik PEMBAHASAN
untuk 8 porsi atau piring makanan.
Dalam menganalisa implementasi
penyimpanan bahan makanan food & baverage di
g. Alat Peyimpanan Dingin
Hotel Jayakarta Lombok, dipresentasikan dalam
Penyimpanan dingin diperlukan pada situasi
dua kelompok yaitu (1) kelompok bahan makanan
tertentu dimana makanan memang perlu disajikan
kering, dan (2) kelompok bahan makanan dengan
dingin dengan piring-piring dingin, tetapi bukan
pendingin. Masing masing kelompok di jabarkan
berarti beku. Pendingin atau “Cooler” ini
dengan indikator syarat penyimpanan bahan
mengikuti aturan seperti alat penyajian lain, harus
makanan yang sesuai dengan kelopoknya. Adapun
higienis, bersih dan cukup dingin bagi makanan.
rincian indikator syarat penyimpanan adalah:
Salain makanan, alat ini juga berguna untuk buah,
minuman dingin, dessert dan soft drink. Banyak
_____________________________________________
Volume 8, No. 7, Desember 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah61

1. Apakah Penempatan barang sudah Berdasarkan pada hasil tabulasi data implementasi
disesuaikan dengan urutan golongannya oleh penyimpanan bahan makanan kering food &
staff? baverage di Hotel Jayakarta Lombok, dengan
2. Apakah penerimaan barang telah dilakukan jumlah responden sebanyak 13 orang staff F&B
menurut konsep FIFO= First In First Out dan dan pertanyaan dari indicator syarat penyimpanan
diberi tanggal penerimaan ? bahan makanan kering sebanyak 10 pertanyaan,
3. Apakah saat memasukan dan mengeluarkan maka diperoleh hasil yang menjawab ya adalah
bahan makanan, langsung dicatat dalam bin sebanyak 113 item sedangkan yang menjawab
card bahan makanan masing-masing? tidak sebanyak 17 item. Mengacu pada jawaban
4. Apakah Kartu bin card diposisikan tersebut maka prosentase perolehannya adalah
ditempatnya? yang menjawab ya sebesar 86,92%, sedangkan
5. Apakah Gudang dibuka sesuai dengan waktu yang menjawab tidak sebesar 13,08%. Dengan
yang ditentukan ? perolehan tersebut maka dapat di nyatakan bahawa
6. Sudahkah bahan makanan ditempatkan dalam implementasi penyimpanan bahan makanan kering
tempat tertutup, terbungkus rapat dan tidak food & baverage di Hotel Jayakarta sangat bagus
berlobangdan di letakkan di atas rak dengan perolehan 86,92%. Dominannya karyawan
bertingkat yang cukup kuat dan tidak menjawab (Ya) cendrung akibat dari ketatnya
menempel pada dinding? pengawasan yang dilakukan oleh superpisor serta
7. Apakah Pintu selalu terkunci pada saat tidak oleh pemasangan standar baku penyimpanan di
ada kegiatan serta dibuka pada waktu-waktu setiap gudang penyimpanan.
yang ditentukan dan pegawai yang masuk dan
keluar gudang juga hanya pegawai yang
ditentukan ?.
8. Apakah staff melakukan pengecekan suhu
ruangan melalui termometer dinding ?.
9. Apakah pembersihan ruangan dilakukan
secara periodik, 2 kali seminggu ?.
10. Adakah jadwal penyemprotan ruangan dengan
insektisida yang dilakukan secara periodik
dengan mempertimbangkan keadaan ruangan
?
Dari masing-masing indicator syarat
penyimpanan bahan makanan tersebut, yang
dituangkan dalam sebuah daftar pertanyaan untuk Gambar 2. Chart implementasi penyimpanan
mengetahui tentang konsistensi implementasi bahan makanan pada pendingin
penyimpanan bahan makanan food & baverage
Hotel Jayakarta Lombok. Masing masing Tentang implementasi penyimpanan bahan
kelompok pertanyaan dilakukan melalui observasi makanan pada pendingin Food & Baverage
dan wawancara dengan 13 responden, sehingga Production di Hotel Jayakarta Lombok, dengan
mengasilkan hasil tentang bagan(chart) jumlah responden sebanyak 13 orang staff Food &
implementasi kegiatan. Baverage Production dan pertanyaan dari indicator
syarat penyimpanan bahan makanan pada
pendingin sebanyak 7 pertanyaan, maka diperoleh
hasil yang menjawab ya adalah sebanyak 78 item
sedangkan yang menjawab tidak sebanyak 13 item.
Mengacu pada jawaban tersebut maka prosentase
perolehan yang tercapai adalah (1) yang menjawab
ya sebesar 85,71%, sedangkan (2) yang menjawab
tidak sebesar 14,29%. Dengan perolehan tersebut
maka dapat di nyatakan bahawa implementasi
penyimpanan bahan makanan pada pendingin food
& baverage di Hotel Jayakarta sangat bagus
dengan perolehan 85,71%. Dominannya karyawan
menjawab (Ya) cendrung akibat dari ketatnya
pengawasan yang dilakukan oleh superpisor serta
Gambar 1. Chart Implementasi Kegiatan oleh pemasangan standar baku penyimpanan di
setiap gudang penyimpanan.

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 7, Desember 2014
62 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

Jayakarta Lombok, memperoleh hasil yang


Tabel 1 Rekapitulasi Tabulasi Data dua katagori sangat baik dengan rata-rata nilai sebesar
Implementasi Penyimpanan bahan 86,32% yang menjawab melaksanakan
Makanan FOOD & Baverage di Hotel implementasi penyimpanan bahan makanan
Jayakarta Lombok dengan baik, sedangkan sisanya sebesar
13,69% menjawab tidak melasanakan
indikator penyimpann bahan makanan dengan
baik, sehingga secara umum pelaksanaan
penyimpanan bahan makanan di Food and
Baverage Product sudah sangat bagus.

DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan pada hasil table 1 tentang Anonimus. Standard Operasional Prosedur Food
rekapitulasi tabulasi data dua katagori And Baverage Hotel Jayakarta Lombok.
implementasi penyimpanan bahan makanan food Hotel Jayakarta Lombok. Mataram.
& baverage di Hotel Jayakarta Lombok, setelah di 2014
rata-ratakan maka diperoleh hasil yang menjawab
Ya adalah sebesar 86,32% sedangkan yang Anonimus.“Pedoman Penyelenggaraan Makanan
menjawab Tidak diperoleh hasil sebesar 13,69%. Rumah Sakit.” Jakarta : Direktorat
Jadi dapat digeneralisasikan bahwa pelaksanaan / Jenderal Bina Pelayanan Medik,
implementsai indicator syarat penyimpanan bahan Departemen Kesehatan Republik
makanan food & baverage di hotel Jayakarta Indonesia, 2007
Lombok sangat baik dengan prosentase 86,32%. Anonimus.“Pedoman Pelayanan GiziRumah
Sakit” Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
PENUTUP Pelayanan Medik, Departemen
Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat Kesehatan Republik Indonesia,2005
ditarik kesimpulan tentang implementasi Anonimus. “Pedoman Penyelenggaraan Makanan
penyimpanan bahan makanan food & baverage di Rumah Sakit.” Jakarta : Direktorat
Hotel Jayakarta Lombok: Jenderal Bina Pelayanan Medik,
1. Implementasi penyimpanan bahan makanan Departemen Kesehatan Republik
kering food & baverage di Hotel Jayakarta Indonesia, 2003
Lombok adalah sangat baik yaitu yang telah
melaksanakan indikator syarat penyimpanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
sebesar 86,92%, sedangkan yang belum “Seri Perencanaan Pedoman Teknis
melaksanakan indicator syarat penyimpanan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit
sebesar 13,08%. Dominannya karyawan Kelas ” Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
menjawab (Ya) cendrung akibat dari ketatnya Pelayanan Medik, Departemen
pengawasan yang dilakukan oleh superpisor Kesehatan Republik Indonesia, 2009
serta oleh pemasangan standar baku West, Bessie Brook, et al. Food Service in
penyimpanan di setiap gudang penyimpanan, Institutions Fourth Edition. New York.
sehingga pelaksanaan SOP sangat baik. John Miley & Sons, Inc 1967
2. Implementasi penyimpanan bahan makanan
segar (pada pendingin) food & baverage di Subagyo. 2004. Metode Penelitian. Jakarta : PT
Hotel Jayakarta Lombok adalah juga sangat Rineka Cipta.
baik yaitu yang telah melaksanakan indicator Narbuko. 1999. Metode Pengolahan Dan Analisa
syarat penyimpanan sebesar 85,71%, Data. Jakarta : Rineka Cipta
sedangkan yang belum melaksanakan
indikator syarat penyimpanan sebesar 14, Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian.
29%. Dominannya karyawan menjawab (Ya) Jakarta : PT Rineka Cipta.
cendrung akibat dari ketatnya pengawasan Bartono, PH. 2005. Food Product Management,
yang dilakukan oleh superpisor serta oleh Yogyakarta : ANDI.
pemasangan standar baku penyimpanan di
setiap gudang penyimpanan, sehingga Minantyo. 2011. Dasar-dasar pengolahan
pelaksanaan SOP sangat baik. makanan. Yogyakarta : Graha Ilmu
3. Hasil keseluruhan dua katagori penyimpanan
bahan makanan yang dilakukan di Hotel
_____________________________________________
Volume 8, No. 7, Desember 2014 http://www.lpsdimataram.com

Anda mungkin juga menyukai