Anda di halaman 1dari 7

C.

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS UDAH JUGA ALL

GPS atau Global Positioning System merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan
posisi yang dikonsepkan untuk memberikan informasi mengenai posisi dan kecepatan tiga-
dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu dan secara simultan. 

Prinsip dasar penentuan posisi dengan CPS adalah pengukuran jarak ke beberapa satelit
(yang koordinatnya telah diketahui) sekaligus, yang tidak lain merupakan kombinasi dari
beberapa permukaan posisi bola konsentrik dalam ruang. 

A. Karakteristik Sistem GPS

GPS dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus bahkan dalam kondisi cuaca
apapun. GPS pertama kali diluncurkan pada tahun 1978, dan akhirnya mulai beroperasi
pada 1994. GPS terdiri dari tiga segmen utama,

a. Segmen Angkasa: Satelit-satelit GPS,


b. Segmen Sistem Kontrol: Satelit-satelit pemonitor serta pengontrol satelit,
c. Segmen Pengguna: Pengguna GPS (receiver, pengolah sinyal, data GPS).

Satelit GPS dilengkapi dengan antena-antena untuk mengirim dan menerima sinyal-
sinyal gelombang yang selanjutnya diterima oleh receiver GPS di atau dekat permukaan
bumi dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan maupun waktu. Selain itu, satelit
GPS juga dilengkapi dengan peralatan untuk mengontrol tingkah-laku satelit serta sensor-
sensor lain. 
Setiap satelit GPS secara kontinyu memancarkan sinyal-sinyal gelombang pada dua
frekuensi L-band yang dinamakan L1 and L2. Sinyal L1 berfrekuensi 1575.42 MHz dan
sinyal L2 berfrekuensi 1227.60 MHz. Sinyal L1 membawa 2 buah kode biner yang
dinamakan kode-P dan kode-C/A, sedangkan sinyal L2 hanya membawa kode-C/A. 

Sinyal GPS terbagi atas tiga komponen, yaitu penginformasian jarak berupa kode,
penginformasi posisi satelit, dan gelombang pembawa L1 dan L2. Dalam memproses sinyal
yang dipancarkan membutuhkan receiver GPS.  Receiver GPS dapat dibagi atas receiver
tipe navigasi, tipe pemetaan dan tipe geodetik. 

B. Menentukan posisi menggunakan GPS

Posisi yang dihasilkan oleh GPS adalah posisi tiga-dimensi (X, Y, Z ataupun 𝝋, 𝝺, h)
yang tereferensi dalam datum WGS-1984. Dalam pengukurannya, titik yang akan diukur
posisinya dapat dalam posisi diam (static positioning) ataupun bergerak (kinematic
positioning). Posisi titik dapat ditentukan dengan menggunakan satu receiver GPS terhadap
pusat bumi dengan menggunakan metode penentuan posisi absolut, ataupun terhadap titik
lainnya yang telah diketahui koordinatnya (stasiun referensi) dengan menggunakan metode
diferensial relatif yang menggunakan minimal dua receiver GPS. Biasanya, pengolahan
data yang didapat dari RTK diolah sesudah pengamatan kemudian diproses secara lebih
ekstensif (post processing) yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan ketelitian yang
lebih baik. Namun saat ini, GPS juga dapat memperlihatkan posisi secara instan (real-time)
dengan menggunakan RTK (Real Time Kinematic).
C. Ketelitian Posisi GPS
Terdapat 4 faktor yang memengaruhi ketelitian penentuan posisi menggunakan
GPS:
1. Ketelitian Data : Tipe data yang digunakan, Kualitas receiver, Level dari kesalahan
dan bias 
2. Geometri Satelit : Jumlah satelit, Lokasi dan distribusi satelit, lama pengamatan
3. Metode Penentuan posisi :  Statik, rapid-static, pseudo-kinematic .stop and go-
kinematik . One and multi-monitor station
4. Strategi pemrosesan data: Real time dan post processing, Strategi eliminasi dan
pengkoreksian kesalahan dan bias, Metode estimasi yang digunakan, Pemrosesan
base/ine dan perataan jaringan, Kontrol kualitas

d. Aplikasi Penentuan Posisi GPS dalam Bidang Survei Kelautan

Saat ini pengguna GPS dalam survei hidro-oseanografi terutama terkait dengan :
 Penentuan posisi titik kontrol di pantai
 Navigasi kapal survei
 Penentuan posisi titik perum
 Penentuan sensor hidrografi dan oseanografi
 Penentuan posisi struktur di laut
Metode yang digunakan dalam aplikasi penentuan posisi adalah :
 Metode survei GPS
Merupakan metode penentuan posisi statik secara diferensial dengan menggunakan
data fase yang umumnya dilakukan baseline per baseline selama beberapa waktu.
Proses penentuan koordinat dari titik-titik dalam suatu jaringan dalam  survei GPS,
terdiri atas tiga tahap, yaitu: (i) pengolahan data tiap baseline, (ii) perataan jaringan
semua baseline untuk menentukan koordinat dari titik-titik dalam jaringan dan (iii)
transformasi koordinat titik-titik tersebut dari datum WGS-84 ke datum yang

diperlukan

 Metode kinematik
merupakan penentuan posisi dari titik yang bergerak dan receiver GPS tidak
dapat/tidak punya kesempatan berhenti pada titik-titik tersebut. Penentuan posisi
kinematik ini dilakukan secara absolut ataupun diferensial dengan menggunakan
pseudorange dan/atau fase. Hasil penentuan posisi bisa diperlukan saat
pengamatan (real-time) ataupun sesudah pengamatan (post-

positioning). 
 DGPS (Differential Global Positioning System)
merupakan akronim yang digunakan untuk system penentuan posisi real-time secara
diferensial menggunakan pseudorange. Sistem ini digunakan untuk penentuan posisi
objek-objek yang bergerak dengan monitor station yang akan mengirimkan koreksi
diferensial ke pengguna secara real-time menggunakan sistem komunikasi tertentu.
Penentuan posisi dengan metode ini memberikan ketelitian berkisar 1-3

meter. 

 RTK (Real Time Kinematic)


Merupakan akronim yang digunakan untuk sistem penentuan posisi real-time secara
diferensial menggunakan data fase. Untuk merealisasikan real-time-nya, stasiun
referensi harus mengirimkan data fase dan pseudorange-nya ke pengguna secara
real-time menggunakan sistem komunikasi data tertentu. Ketelitian dengan metoda
RTK sekitar 1-5 cm. Sistem RTK juga dapat digunakan untuk penentuan posisi
objek-objek yang diam maupun bergerak, sehingga system ini tidak hanya dapat
merealisasikan real-time-nya, tapi juga navigasi berketelitian tinggi.

e. Keunggulan Metode Penentuan Posisi GPS

 efisiensi dan fleksibilitas dari pelaksanaan aktivitas-aktivitas sangat tinggi


 Wilayah cakupan luas karena punya banyak satelit (24) dan orbit yang tinggi (20000
km)
 Tidak memerlukan adanya saling keterlihatan antara titik di pantai dengan titik
lainnya di laut.Yang diperlukan dalam penentuan posisi titik dengan GPS adalah
saling keterlihatan antara titik tersebut dengan satelit.
 Posisi yang ditentukan dengan GPS akan mengacu ke suatu datum global WGS-84.
 Memberikan ketelitian posisi yang sangat teliti (orde millimeter)
 Pemakaian sistem yang gratis jika memiliki alat penerima sinyal GPS (receiver)
 Alat receiver yang berukuran kecil dengan harga yang terjangkau dan kualitas data
lebih baik
 

f. Kendala GPS

 Tidak boleh ada penghalang di atas receiver


 Perlu melakukan transformasi koordinat karena datum global bukan lokal
 Tinggi yang didapat bukan tinggi ortometris atau bukan tinggi yang mengacu ke
permukaan geoid
 Operator yang langka karena teknologi tergolong baru

Anda mungkin juga menyukai