i
ii
Kata Pengantar
Sensus Penduduk 2020 (SP2020) adalah sensus penduduk ketujuh di Indonesia yang
akan dilaksanakan sejak tahun 1961. Sensus Penduduk merupakan kegiatan nasional yang
dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor
16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi PBB. Kegiatan SP2020
bertujuan untuk memperoleh data dasar kependudukan yang sangat strategis dan terkini
dalam rangka menuju satu data kependudukan Indonesia.
Selamat bekerja, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan memberikan bimbingan-
Nya kepada kita semua.
Margo Yuwono
iii
iv
Daftar Isi
v
4.4. Pelaksanaan Lapangan di Wilayah/Zona Khusus ...................................................... 43
LAMPIRAN................................................................................................................................. 46
vi
Daftar Gambar
Gambar 1. Tahapan proses bisnis Sensus Penduduk 2020 ........................................................ 3
Gambar 2. Organisasi lapangan SP2020 ................................................................................... 11
Gambar 3. Contoh peta SP2020-WS......................................................................................... 13
vii
viii
Daftar Tabel
Tabel 1. Instrumen SP2020 yang digunakan oleh petugas sensus ............................................. 4
Tabel 2. Jadwal kegiatan SP2020 ................................................................................................ 5
Tabel 3. Contoh Kalender Kegiatan Lapangan Kegiatan SP2020 ................................................ 6
ix
x
Daftar Lampiran
Lampiran 1. SP2020-RP2 .......................................................................................................... 46
Lampiran 2. SP2020-DP2.......................................................................................................... 47
Lampiran 3. SP2020-DPD ......................................................................................................... 56
xi
xii
Daftar Istilah
Daftar Istilah yang tidak digunakan lagi antara lain:
1. CAWI
2. CAPI
3. INDA
4. KB
5. KORTIM
6. PAPI
7. PCL
8. SP2020-RP3
Tambahan istilah
PS : Petugas Sensus
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Merujuk pada Buku Pedoman Pencacahan Sensus Penduduk 2020 Bab I Halaman
3.
Tambahan:
Berdasarkan persiapan yang dilakukan, BPS telah menyusun proses bisnis dalam 7
tahapan yang terdiri: (1) koordinasi dan konsolidasi, (2) penyiapan basis data
kependudukan, (3) sensus penduduk online, (4) penyusunan daftar penduduk, (5)
pemeriksaan daftar penduduk, (6) verifikasi lapangan, dan (7) pencacahan lapangan. Akan
tetapi, pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) yang dihadapi dunia sejak awal tahun
2020 mendorong banyak kantor statistik nasional (National Statistics Office – NSO) untuk
melakukan penyesuaian tata kelola penyelenggaraan Sensus Penduduk di tahun 2020,
termasuk juga BPS.
Pada tanggal 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO) menetapkan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona
sebagai pandemi. Selanjutnya, salah satu kebijakan pemerintah adalah melakukan
refocussing postur dan rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun
2020 yang tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020. Akibatnya
penggunaan APBN lebih difokuskan kepada belanja kesehatan, jaringan pengaman sosial,
dan pemulihan ekonomi sebagai kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-
19. BPS sebagai salah satu instansi pemerintah mengalami penghematan anggaran sesuai
peraturan tersebut.
Sehubungan dengan penyesuaian yang terjadi, SP2020 tidak lagi dapat
dilaksanakan sesuai dengan tata kelola yang telah dirancang sebelumnya. Oleh karena itu,
BPS melakukan penyesuaian tata kelola SP2020 baik dari sisi jadwal maupun mekanisme
kegiatan agar pelaksanaannya tetap berjalan optimal dengan tetap berpegang pada prinsip
pengutamaan keselamatan dan kesehatan penduduk sesuai dengan protokol kesehatan
penanganan COVID-19 dan menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Penyesuaian ini bertujuan agar sensus penduduk tetap dapat terlaksana di tahun
2020. Bentuk dari penyesuaian tata kelola SP2020 adalah pembagian zona wilayah. Hal ini
perlu dilakukan karena kegiatan lapangan SP2020 yang akan diterapkan pada masa
1
pandemi COVID-19 tidak bisa diberlakukan sama untuk wilayah-wilayah yang telah
melakukan berbagai persiapan berdasarkan tata kelola sebelum adanya pandemi COVID-
19. Pengelompokan zona wilayah dilakukan pada tingkat kabupaten/kota berdasarkan
kriteria CAPI/PAPI yang sudah diidentifikasi pada tahun 2019 serta kondisi khusus pada
wilayah tertentu. Pembagian zona wilayah tersebut antara lain, Zona 1 untuk wilayah Drop
Off Pick Up (DOPU), Zona 2 untuk wilayah Non Drop Off Pick Up (Non DOPU), dan Zona 3
untuk wilayah Wawancara.
1.2. Tujuan
Tambahan:
7. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2019 tentang Strategi Nasional Percepatan
Administrasi Kependudukan untuk Pengembangan Statistik Hayati
8. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2017 tentang Struktur Organisasi BPS
9. Keputusan Presiden RI Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja BPS
2
1.4. Proses Bisnis SP2020
3
1.6. Instrumen yang Digunakan Petugas Sensus
Instrumen yang digunakan oleh petugas sensus dapat dilihat pada Tabel 1 berikut
ini.
4
1.7. Jadwal Kegiatan SP2020
Kegiatan SP2020 akan dilaksanakan dengan jadwal dan rincian kegiatan sebagai
berikut:
5
Tabel 3. Contoh Kalender Kegiatan Lapangan Kegiatan SP2020
Catatan:
- Petugas Sensus bekerja selama 15 hari dalam bulan September.
- Hari kerja tidak harus berurutan dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan.
- Kalender kegiatan lapangan di atas adalah gambaran umum. Secara
operasional, pelaksanaannya dapat menyesuaikan dengan kondisi di lapangan
dan beban kerja.
6
BAB II
METODOLOGI
2.1. Pelaksanaan Sensus Penduduk dengan Metode Kombinasi
7
f. Petugas sensus menyalin daftar penduduk dari SP2020-DPD yang dikenali oleh
Ketua/Pengurus SLS atau warga yang ditunjuk dan tinggal di SLS tersebut ke
dokumen SP2020-DP2.
8
3. Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) adalah Kartu Tanda Penduduk yang
dilengkapi chip yang merupakan identitas resmi penduduk sebagai bukti diri
yang diterbitkan oleh instansi pelaksana.
4. Penduduk yang bekerja, sekolah, dan kuliah:
a. Orang yang bekerja di luar SLS dan pulang minimal sekali seminggu secara
rutin maka dicatat di tempat tinggal keluarganya (berlaku untuk kepala
keluarga dan anggota keluarga). Sedangkan untuk yang pulang lebih dari
seminggu sekali atau tidak rutin dicatat di tempat tinggal saat bekerja.
b. Untuk anak-anak yang masih bersekolah (jenjang SMA ke bawah) dan tidak
tinggal bersama orang tuanya (termasuk yang tinggal di asrama sekolah,
misalnya boarding school, pesantren, sekolah seminari, dan sejenisnya),
maka dicatat di tempat tinggal keluarganya.
c. Bagi yang sedang kuliah (jenjang perguruan tinggi, baik diploma, sarjana,
maupun pasca sarjana) dan tidak tinggal bersama keluarganya, maka
dicatat di tempat tinggalnya sendiri (misal tempat kosnya).
d. anggota keluarga yg tidak tinggal bersama keluarganya, karena sedang
bersekolah di sekolah berasrama non formal (contoh: pesantren non
ijazah) mengacu ke umur (minor age)
Jika < 18 tahun dicatat di rumah keluarganya (oleh Petugas
Sensus)
Jika >= 18 tahun dicatat di pesantren (oleh Task Force)
5. Untuk mereka yang bekerja di tempat lain (di luar SLS), tidak memiliki tempat
tinggal tetap, dan tidak pulang setiap hari namun pulang secara periodik
(kurang dair 1 tahun), maka ia dicatat bersama keluarganya. Contohnya :
a. Orang yang bekerja sebagai petani dan tinggal di saung sementara di lahan
pertanian, tetapi pulang ke tempat tinggalnya 2 minggu sekali;
b. Orang yang bekerja sebagai buruh bangunan dan tinggal di
bedeng/kontainer, tetapi pulang ke tempat tinggal keluarganya sebulan
sekali;
c. Orang yang bekerja sebagai sopir antar pulaudan tinggal di terminal atau di
kendaraannya, namun pulang ke tempat tinggal keluarganya beberapa
bulan sekali.
Terkait situasi pandemi Covid-19, untuk mereka yang kuliah dan biasanya kos
di luar SLS temp-at tinggal keluarganya, namun karena situasi Covid-19, sejak
Maret 2020 tinggal di rumah bersama keluarganya, mengikuti pembelajaran
secara daring, maka dicatat di tempat tinggal keluarganya.
9
6. Pasien di rumah sakit atau rumah sakit jiwa (RSJ), serta penghuni panti jompo
atau panti jiwa:
a. Bagi yang dirawat atau tinggal 1 tahun/lebih maupun kurang dari 1 tahun
dan diperkirakan akan tinggal lebih dari 1 tahun maka dicatat di rumah
sakit, RSJ, panti jompo, atau panti jiwa.
b. Bagi yang dirawat atau tinggal kurang dari 1 tahun dan diperkirakan akan
tinggal kurang dari 1 tahun maka dicatat di tempat tinggal keluarganya.
7. Narapidana di lembaga pemasyarakatan (LP):
a. Narapidana dengan vonis 1 tahun atau lebih dicacah di Lembaga
Pemasyarakatan/pusat penahanan.
b. Narapidana dengan vonis di bawah 1 tahun dicacah di tempat tinggal
keluarganya.
8. Penghuni rumah tahanan/pusat penahanan:
a. Penghuni yang ditahan selama 1 tahun/lebih dicatat di rumah tahanan.
b. Penghuni yang ditahan kurang dari 1 tahun dicatat di tempat tinggal
keluarganya.
9. Pengungsi/WNA penghuni rumah detensi imigrasi (rudenim):
a. Pengungsi/WNA yang ditahan di rudenim dicatat di rudenim, tidak melihat
lamanya tinggal di Indonesia.
10. Pengungsi di tenda (Hunian Sementara/ Huntara):
a. Pengungsi di tenda (hunian sementara/ huntara) yang selama periode
sensus tidak kembali ke rumahnya dicatat di huntara.
b. Pengungsi di tenda (hunian sementara/ huntara) selama periode sensus
masih kembali ke rumahnya dicatat di tempat tinggal keluarganya.
11. Warga Negara Asing yang tinggal di Indonesia:
a. Warga Negara Asing (WNA) yang merupakan Anggota Korps Diplomatik
dari negara lain/tentara asing beserta keluarganya yang tinggal di
Indonesia tidak dicatat.
b. Warga Negara Asing (WNA) selain Anggota Korps Diplomatik dari negara
lain/tentara asing (pekerja asing, pelajar, turis, dll) yang tinggal di
Indonesia 1 tahun atau lebih, atau tinggal kurang dari 1 tahun tapi berniat
menetap di Indonesia selama 1 tahun atau lebih maka dicatat di tempat
tinggal saat ini di Indonesia.
c. Warga Negara Asing (WNA) selain Anggota Korps Diplomatik dari negara
lain/tentara asing (pekerja asing, pelajar, turis, dll) yang tinggal kurang dari
1 tahun di Indonesia dan tidak berniat menetap selama 1 tahun atau lebih
di Indonesia tidak dicatat.
10
2.4. Organisasi Lapangan
Petugas lapangan SP2020 terdiri dari Koseka dan Petugas Sensus. Seorang Koseka
akan mengoordinasikan sekitar 15 Petugas Sensus. Kemudian, seorang Petugas Sensus
akan bertugas di sekitar 10 SLS atau setara dengan sekitar 600 KK.
Koseka
Petugas Sensus
11
5. Melakukan koordinasi dengan Ketua/Pengurus SLS setempat/warga yang
ditunjuk untuk menginformasikan kegiatan lapangan SP2020;
6. Mengenali wilayah tugas dengan menelusuri SLS menggunakan peta
SP2020-WS (peta SLS);
7. Melakukan pemeriksaan dokumen SP2020-DP2 dan SP2020-DPD (jika ada)
bersama Ketua/Pengurus SLS atau warga yang ditunjuk;
8. Melakukan verifikasi satu per satu tempat tinggal penduduk di SLS
tersebut bersama Ketua/Pengurus SLS atau warga yang ditunjuk;
9. Memberikan nomor urut bangunan dan menggambarkan noktah pada
Peta SP2020-WS, dan melengkapi alamat pada Daftar SP2020-DP2;
10. Melaporkan keberadaan penduduk wilayah Non SLS kepada Koseka;
11. Memeriksa kelengkapan setiap isian dokumen SP2020-DP2;
12. Meminta pengesahan dokumen SP2020-DP2 kepada Ketua/Pengurus SLS
atau warga yang ditunjuk setelah selesai dilakukan pemeriksaan;
13. Mendiskusikan setiap permasalahan terkait pelaksanaan lapangan SP2020
dengan Koseka;
14. Mematuhi mekanisme pelaksanaan kegiatan lapangan dan jadwal waktu
yang ditentukan;
15. Menerapkan protokol kesehatan pada saat melakukan pemeriksaan daftar
penduduk, verifikasi lapangan, dan pendataan penduduk;
16. Menyusun semua dokumen SP2020-DP2, SP2020-DPD (jika ada), SP2020-
RP1, dan peta SP2020-WS;
17. Menyerahkan dokumen SP2020-DP2 yang sudah diperiksa dan disahkan
kepada Koseka; dan
18. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Koseka berdasarkan petunjuk
dalam buku pedoman.
Dalam pelaksanaan lapangan SP2020, digunakan peta hasil kegiatan Pemetaan dan
Pemutakhiran Muatan Wilayah Kerja Statistik SP2020 (Pemetaan SP2020) tahun 2019.
Peta yang digunakan pada saat kegiatan lapangan SP2020 adalah peta SP2020-WS. Peta ini
digunakan untuk pengenalan wilayah SLS, identifikasi batas luar SLS sebagai wilayah kerja
Petugas Sensus, dan mengidentifikasi bangunan berpenghuni. Dengan demikian,
kesalahan cakupan wilayah SLS di lapangan (lewat cacah atau cacah ganda) dapat
12
dihindari. Peta SP2020-WS dilengkapi dengan legenda, landmark, jalan, dan posisi
bangunan.
13
BAB III
TATA CARA PENGISIAN KUESIONER
2. Menuliskan dalam huruf kapital, seperti NAMA penduduk yang meninggal pada
Blok V.
Contoh:
SUMARTO
3. Menuliskan angka untuk isian seperti NIK, bulan dan tahun meninggal. Tuliskan
angka sesuai dengan kotak atau tempat yang disediakan dan dituliskan rata kanan.
Contoh:
14
4. Menuliskan tanda centang () pada kolom yang sesuai, seperti pada kolom Hasil
Pengecekan Lapangan.
5. Apabila tidak ada penambahan penduduk baru, maka daftar SP2020-DP2 blok IV.C
dapat dicoret dari ujung kiri atas ke ujung kanan bawah seperti huruf “Z”.
15
7. Mencoret satu baris informasi penduduk pada daftar SP2020-DP2 blok IV.A pada
penduduk yang dipindahkan menjadi keluarga baru pada blok IV.C
Contoh:
8. Isikan informasi halaman yang terdapat pada pojok kanan bawah blok IV.C dan
(atau) blok V.C. Misal jika secara keseluruhan terdapat 5 halaman daftar SP2020-
DP2 Blok IV.C, maka untuk halaman pertama blok IV.C diisi “Halaman 1 dari 5”.
Contoh :
I 5
16
BAB IV
KEGIATAN LAPANGAN
Rekap ini dapat dilengkapi isiannya setelah Blok IV.A s.d IV.C selesai diperiksa
dan diisi.
17
4. Blok IV. Daftar Penduduk
Blok ini terdiri dari 3 bagian, yaitu Blok IV.A yang berisi daftar penduduk di SLS
tersebut. Blok IV.B berisi daftar penduduk yang membutuhkan konfirmasi ulang.
Blok IV.C berisi daftar penduduk tambahan/baru yang belum tercantum pada
daftar SP2020-DP2 blok IV.A dan penduduk tambahan/baru yang berasal dari
SP2020-DPD.
4. Anggota Keluarga
Merujuk pada Buku Pedoman Pencacahan Sensus Penduduk 2020 Bab IV Halaman
32-33.
5. Penduduk
Penduduk adalah semua orang (WNI dan WNA) yang tinggal di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia selama satu tahun atau lebih dan atau mereka yang
berdomisili kurang dari satu tahun tetapi bertujuan untuk menetap.
18
6. Penduduk Tambahan/Baru
Yang disebut sebagai penduduk tambahan/baru dalam SP2020 adalah penduduk
yang tinggal di SLS tersebut, tetapi namanya tidak tercetak pada SP2020-DP dan
baru ditambahkan ke dalam SP2020-DP oleh Petugas Sensus ketika pemeriksaan
atau verifikasi lapangan
7. Penduduk berstatus “Tidak Ada”
Penduduk yang berstatus “Tidak Ada” di sini adalah penduduk yang berdasarkan
pemeriksaan Ketua/pengurus SLS atau warga yang ditunjuk sudah pindah dari
SLS/Non SLS tersebut, yang tidak pernah tinggal di SLS/Non SLS tersebut (misal
KTP/KK numpang), penduduk yang tidak dikenali oleh Ketua/Pengurus SLS, atau
penduduk yang tidak ditemukaan saat verifikasi lapangan (tahap 6).
Untuk Zona merah khusus yang tidak memungkinkan adanya pertemuan, gunakan
probis SP2020 untuk zona merah khusus.
19
2. Petugas Sensus menjelaskan maksud, tujuan, tahapan kegiatan SP2020 dan
pemanfaatan dokumen SP2020-DP2 maupun SP2020-DPD serta konsep penduduk
kepada Ketua/Pengurus SLS atau warga yang ditunjuk.
3. Petugas Sensus menanyakan kesesuaian wilayah SLS/non SLS berdasarkan daftar
SP2020-DP2 yang menjadi wilayah tugasnya. Mengonfirmasi nama wilayah SLS/Non
SLS kepada Ketua/Pengurus SLS apakah sudah sesuai dengan yang tercantum di Blok
I Daftar SP2020-DP2. Jika terdapat perbedaan nama SLS/non SLS, laporkan ke
Koseka dan menuliskan perbaikan nama SLS/non SLS pada SP2020-DP2 Blok I rincian
105 (Nama SLS/Non SLS di Lapangan).
4. Tanyakan apakah ada penggabungan atau pemekaran SLS/non SLS. Jika ada,
laporkan ke Koseka untuk diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota.
5. Untuk mempermudah komunikasi, Petugas Sensus bisa membuat group WhatsApp
(WA) atau media lain yang terdiri dari seluruh Ketua/pengurus SLS atau warga yang
ditunjuk di wilayah kerjanya untuk menyampaikan informasi atau berdiskusi terkait
pelaksanaan SP2020. Group ini bisa menjadi sarana pada saat menghimbau
Ketua/pengurus SLS atau warga yang ditunjuk untuk melakukan pembelajaran
mandiri, menginformasikan program acara di TVRI dan RRI terkait pembelajaran
mandiri ini serta untuk mengirimkan bahan ajar SP2020.
3. Petugas Sensus menanyakan dan memberi tanda jika ada penduduk yang termasuk
ODP atau PDP di wilayah SLS tersebut.
4. Sebagai pedoman pemeriksaan dan pengisian, petunjuk pengisian daftar SP2020-DP2
tercantum pada halaman 2 daftar SP2020-SP2.
20
a. Blok I. Rekap Hasil Pemeriksaan dan Verifikasi Lapangan
Rekap hasil pemeriksaan ini diisi berdasarkan informasi pada Blok IVA dan IVC.
Rekap ini bisa dilengkapi di akhir kegiatan lapangan yaitu setelah selesai
dilakukan verifikasi lapangan.
No Pertanyaan Penjelasan
P107a, Jumlah penduduk yang ada, Salin Blok IV.C Baris e Kol (10) halaman
alamat KTP/KK di SLS/non SLS ini terakhir
P107b, Jumlah penduduk yang ada, Salin Blok IV.C Baris e Kol (11) halaman
tetapi alamat KTP/KK tidak di SLS/non terakhir
SLS ini
P107c, Jumlah penduduk yang sudah Salin Blok IV.A baris c Kol (11) halaman
tidak ada di SLS/non SLS ini terakhir
P107d, Jumlah penduduk yang Salin Blok IV.C baris e Kol (12) halaman
meninggal terakhir
P108a, Jumlah Penduduk Laki-laki Salin Blok IV.C Baris e Kol (13) halaman
terakhir
P108b, Jumlah Penduduk Perempuan Salin Blok IV.C Baris e Kol (14) halaman
terakhir
21
d. Blok IV.A. Daftar Penduduk
Blok ini memuat penduduk yang tercatat di SLS/non SLS ini berdasarkan
berdasarkan data Dukcapil sesuai dengan KTP/KK dan isian pada SP Online.
Beberapa hal terkait Blok IV.A adalah:
Isian pada kolom (1) s.d (8) dan kolom (13) s.d (14) langsung tercetak di
Daftar Penduduk sehingga tidak perlu diisi oleh Petugas Sensus.
Petugas Sensus membacakan nama penduduk yang tercantum pada
daftar SP2020-DP2 Blok IV.A satu per satu dan menanyakan status
keberadaannya kepada Ketua/Pengurus SLS atau warga yang ditunjuk
untuk mengisi kolom (9) s.d (12).
Semua informasi yang terisi di Blok IV.A harus dikonfirmasi ke
penduduk yang bersangkutan atau anggota keluarga lain yang
mengetahui pada saat verifikasi lapangan (tahap 6).
Kol (15) Nomor Bangunan diisi saat verifikasi lapangan (tahap 6).
No Pertanyaan Penjelasan
Kolom (1) No. Merujuk pada Buku Pedoman Pencacahan Sensus
Urut Keluarga s.d Penduduk 2020 Bab IV Halaman 34.
Kol (7) Alamat
Kolom (8) Status Berisi informasi status pengisian SP Online, yaitu:
Pengisian SP
o Belum SP Online
Online.
o Sudah, tinggal di SLS ini (sudah SP Online dan
tinggal di SLS ini)
o Sudah, pindah keluar (sudah SP Online tetapi
sudah pindah keluar SLS ini)
o Sudah, dinyatakan meninggal (sudah SP Online
dan penduduk tersebut telah meninggal dunia)
o Sudah, perlu konfirmasi tanggal lahir (sudah SP
Online, tetapi perlu dikonfirmasi tanggal, bulan,
dan tahun lahirnya)
o Sudah, perlu konfirmasi NIK (sudah SP Online,
tetapi perlu dikonfirmasi ulang NIK-nya)
22
o Sudah, perlu konfirmasi jenis kelamin (sudah SP
Online, tetapi perlu dikonfirmasi ulang jenis
kelaminnya
o Sudah, perlu didata ulang (sudah SP Online,
tetapi masih perlu untuk didata ulang)
Beri Tanda Centang (√) HANYA DI SALAH SATU KOLOM pada Kolom (9) s.d
(12). Diisi oleh Petugas Sensus berdasarkan hasil pemeriksaan
Ketua/Pengurus SLS atau warga yang ditunjuk terhadap SETIAP
PENDUDUK yang tercantum pada Blok IV.A.
Kolom (9) Ada, Penduduk tersebut TINGGAL di SLS ini dan memiliki
alamat KTP/KK di alamat KTP/KK di SLS/non SLS ini. Isikan tanda
SLS/non SLS ini centang (√) pada kotak.
Kolom (10) Ada, Penduduk tersebut TINGGAL di SLS ini, tetapi alamat
alamat KTP/KK di KTP/KK BUKAN di SLS/Non SLS ini. Isikan tanda
tidak di SLS/non centang (√) pada kotak.
SLS ini.
Kolom (11) Tidak Penduduk tersebut sudah TIDAK ADA di SLS ini. Isikan
Ada. tanda centang (√) pada kotak.
23
Penduduk yang Meninggal).
Kol (13) dan (14) Pastikan tanda centang pada kolom (13) atau kolom
Jenis Kelamin (14) sudah tercoret jika status keberadaan penduduk
tidak ada atau sudah meninggal.
Catatan:
Nomor urut bangunan bukanlah nomor rumah yang
tercantum di alamat tempat tinggal, tetapi diurutkan
dari hasil penelusuran SLS pada saat verifikasi
lapangan.
Rekapitulasi jumlah centang (√) pada setiap halaman Blok IV.A SP2020-
DP2 diisi di akhir pelaksanaan kegiatan lapangan
a. Jumlah tanda √ Hitung jumlah tanda centang (√) pada kol (9) s.d
pada halaman (14) yang ada di halaman ini.
ini
b. Jumlah tanda √ Salin jumlah tanda centang (√) pada halaman
pada halaman sebelumnya (diambil dari baris c).
sebelumnya Jika halaman tersebut merupakan halaman pertama
(baris c halaman maka isian di baris b ini adalah “0” untuk semua
sebelumnya) kolom.
24
e. Blok IV.B. Daftar Penduduk Konfirmasi Pada SLS
No Pertanyaan Penjelasan
Kolom (1) s.d Informasi pada kolom ini sudah tercetak pada
Kolom (7) dokumen SP2020-DP2
Kolom (6) Status Petugas Sensus mengisi kolom ini dengan menyain
Hubungan Dalam dari daftar SP2020-DP2 Blok IV.A kolom (6) atau
Keluarga menanyakan informasinya kepada Ketua/Pengurus
SLS atau warga yang ditunjuk atau pada saat verifikasi
lapangan (tahap 6)
Jenis Kelamin Jika kotak terisi blok hitam, maka tidak perlu
Kolom (8) Laki-laki dikonfirmasi. Jika kotak kosong maka perlu
25
dan Kolom (9) konfirmasi JENIS KELAMIN. Jika laki-laki, beri tanda
Perempuan centang (√) pada kotak di kolom (8). Jika perempuan,
beri tanda centang (√) pada kotak di kolom (9).
Jika jenis kelamin hasil konfirmasi tidak sama dengan
isian jenis kelamin di Blok IV.B kolom (7), maka isian
jenis kelamin pada Blok IV.A kolom (13) dan (14)
harus disesuaikan.
Pastikan rekapitulasi jumlah jenis kelamin sudah
disesuikan.
Kolom (10) s.d Jika kotak terisi blok hitam, maka tidak perlu
(12) Tanggal, dikonfirmasi. Jika kotak kosong maka perlu
Bulan dan Tahun konfirmasi TANGGAL, BULAN, dan TAHUN LAHIR.
Lahir Isikan tanggal dalam dua angka pada kol (10), bulan
dalam dua angka di kol (11) dan tahun dalam empat
angka di kol (12).
Misal dari hasil konfirmasi waktu lahirnya adalah 7
Juni 2005, maka isikan 07 pada kotak-kotak di kolom
(10) Tanggal, isikan 06 pada kotak-kotak di kolom
(11) Bulan dan isikan 2005 pada kotak-kotak di
kolom (12) Tahun.
Kolom (13) NIK Jika kotak terisi blok hitam, maka tidak perlu
Kolom (14) Alasan dikonfirmasi. Jika kotak kosong maka perlu
jika NIK tidak terisi konfirmasi NIK. Isikan NIK di Kolom (13) sesuai hasil
konfirmasi.
Pastikan bahwa NIK yang terisi adalah 16 digit.
Jika NIK terisi, maka Kolom (14) dikosongi.
Jika NIK tidak terisi, isikan kode pada kolom (14)
sesuai alasan yang diinformasikan:
1. Dokumen hilang/rusak
2. Belum/tidak punya KK/KTP
3. KK atau KTP ada di tempat lain
26
Jika saat pemeriksaan daftar SP2020-DP2 Blok IV.B masih terdapat
keraguan atau tidak ada sumber informasi yang akurat, maka isian dapat
dikosongkan. Selanjutnya, dilakukan konfirmasi ke penduduk yang
bersangkutan atau keluarga yang mengetahui pada saat verifikasi lapangan
(tahap 6).
27
No Pertanyaan Penjelasan
Kol (1) s.d Kol (4) Petugas Sensus menuliskan nama-nama penduduk baru
di kotak yang tersedia di kolom (4). Jika Ketua/pengurus
SLS ragu-ragu dengan nama penduduk baru, tuliskan
keterangan secukupnya (misal “bayi dari Ibu Ahmad”).
Kolom yang lain diisi dengan ketentuan sbb:
a. Jika nomor KK penduduk baru sama dengan keluarga
yang telah tercetak pada dokumen SP2020-DP2 Blok
IV.A, maka isian untuk kolom (1) Nomor Urut Keluarga
penduduk baru tersebut disamakan dengan nomor
urut keluarga tersebut dan isian kolom (3) Nomor Urut
Anggota Keluarga melanjutkan dari urutan anggota
keluarga yang terakhir.
Kasus ini berlaku untuk anggota keluarga yang baru
dicatat, misalnya anak yang baru lahir atau penduduk
yang baru ditambahkan ke dalam kartu keluarga;
b. Jika sekelompok penduduk baru memiliki nomor KK
yang sama dan belum tercantum pada dokumen
SP2020-DP2 Blok IV.A, maka kelompok tersebut
merupakan satu keluarga, isian kolom (1) Nomor Urut
Keluarga melanjutkan dari urutan keluarga yang
terakhir yang telah digunakan, dan isian kolom (3) No
Urut Anggota Keluarga dimulai dari “1”, “2”, dan
seterusnya. Penulisan pada kolom (1) Nomor Urut
Keluarga dan kolom (2) No KK cukup satu kali sejajar
dengan kepala keluarga.
Kasus ini berlaku untuk keluarga yang baru pindah ke
SLS tersebut atau keluarga yang alamat KK/KTP
berbeda dengan tempat tinggal di SLS tersebut;
c. Jika sekelompok penduduk baru yang tinggal bersama
tidak mengetahui nomor KK, maka dianggap sebagai
satu keluarga sesuai pengakuan, isian kolom (1) Nomor
Urut Keluarga melanjutkan dari urutan keluarga yang
terakhir yang telah digunakan, kolom (2) no KK diberi
28
tanda strip (-) dan isian kolom (3) No Urut Anggota
Keluarga dimulai dari “1”, “2”, dan seterusnya.
Kasus ini berlaku untuk keluarga yang belum
tercantum pada dokumen SP2020-DP2 Blok IV.A,
misalnya keluarga yang baru pindah ke SLS tersebut
atau keluarga yang alamat KK/KTP berbeda dengan
tempat tinggalnya di SLS tersebut namun tidak
mengetahui nomor KK-nya.
d. Jika penduduk baru/tambahan tinggal bersama
(menumpang) dengan keluarga yang lain, maka
dianggap sebagai anggota dari keluarga induknya
sesuai pengakuan. Isian kolom (1) Nomor Urut
Keluarga disamakan dengan nomor urut keluarga yang
ditumpangi. Tuliskan nomor KK pada kolom (2) No KK.
jika nomor KK tidak diketahui maka isian kolom (2) No
KK diberi tanda strip (-) dan isian kolom (3) No Urut
Anggota Keluarga melanjutkan dari nomor urut
anggota keluarga yang terakhir.
Kasus ini berlaku untuk penduduk menumpang seperti
asisten rumah tangga, supir, atau famili lain;
e. Jika penduduk baru tinggal sendirian, maka dianggap
sebagai keluarga tersendiri. Isian kolom (1) Nomor
Urut Keluarga melanjutkan dari nomor urut keluarga
yang terakhir yang telah digunakan. Tuliskan nomor KK
pada kolom (2) No KK. Jika no KK tidak diketahui maka
isian kolom (2) No KK diberi tanda strip (-). Isian kolom
(3) No Urut Anggota Keluarga diberi nomor urut “1”.
Kasus ini berlaku untuk penduduk yang tinggal
sendirian, seperti anak kos;
Catatan
Penduduk menumpang/tambahan di rumah keluarga
yang sudah terdaftar di SP2020-DP2.
29
Jika dapat menunjukkan KK maka tuliskan
Nomor KK dan NIK sesuai dengan yang
dimiliki. Isian Nomor urut keluarga diisi
dengan nomor urut baru setelah nomor urut
keluarga terakhir yang telah digunakan pada
SP2020-DP2 (Nomor urut keluarga BERBEDA
dengan Nomor urut keluarga dari keluarga
yang ditumpangi).
Jika tidak dapat menunjukkan KK maka
tuliskan NIK saja (Nomor KK diberi tanda strip
(-)). Isian Nomor urut keluarga diisi no urut
yang SAMA dengan no urut keluarga dari
keluarga yang ditumpangi.
b. Jika yang menumpang adalah keluarga lengkap
(seluruh anggota keluarga pada KK): Tuliskan
nomor urut keluarga baru setelah nomor urut
keluarga terakhir yang telah digunakan pada
SP2020-DP2 (Nomor urut keluarga BERBEDA
dengan Nomor urut keluarga dari keluarga yang
ditumpangi).
30
Kol (8) Status Tuliskan status hubungan dalam keluarga (BUKAN
Hubungan dalam KODENYA). Hubungan keluarga mengacu pada
Keluarga. hubungannya dengan Kepala Keluarga.
Pilihannya adalah: Kepala Keluarga, Suami, Istri, Anak,
Menantu, Cucu, Orang Tua, Mertua, Famili Lain,
Pembantu, atau Lainnya.
Kolom (9) Alamat Isikan alamat lengkap penduduk tambahan/baru
Lengkap tersebut.
Kolom(13) dan Jika jenis kelamin laki-laki centang (√) di Kolom (13),
Kolom (14) Jenis dan jika jenis kelamin perempuan, centang (√) pada
Kelamin Kolom (14).
Jika penduduk yang disalin dari daftar SP2020-DPD
berstatus meninggal dunia, maka jenis kelamin pada
kolom (13) dan (14) dikosongkan.
HANYA DIISI DI SALAH SATU KOLOM SAJA
Jika Ketua/Pengurus SLS atau warga yang ditunjuk tidak mengetahui informasi
secara lengkap, maka kolom yang belum terisi akan ditanyakan kepada
penduduk pada saat verifikasi lapangan (tahap 6)
31
Kolom (15) No Merupakan nomor urut bangunan yang diisi berdasarkan
Urut Bangunan hasil verifikasi lapangan.
Catatan:
1. Nomor urut bangunan bukanlah nomor rumah yang
tercantum di alamat tempat tinggal tetapi diurutkan
dari hasil penelusuran SLS pada saat verifikasi
lapangan.
2. Jika penduduk baru dalam satu rumah tersebut
masih merupakan satu keluarga, pastikan nomor KK
dan nomor urut bangunannya sama.
3. Jika penduduk baru dalam satu rumah tersebut
bukan merupakan satu keluarga, pastikan nomor
urut bangunannya sama.
4. Apabila ada penduduk baru/tambahan di dalam
satu rumah, namun penduduk lainnya sudah
tercatat di daftar SP2020-DP2 Blok IV.A, pastikan
nomor urut bangunannya sama dengan nomor urut
bangunan keluarga yang sudah tercatat.
Petugas Sensus memastikan ulang penambahan penduduk baru tersebut
kepada Ketua/Pengurus SLS atau warga yang ditunjuk dan menanyakan
kembali apakah masih ada nama-nama yang tinggal di wilayahnya namun
belum tercatat pada Daftar SP2020-DP2.
Rekapitulasi jumlah kejadian pada setiap halaman Blok IV.C SP2020-DP2
(diisi di akhir pelaksanaan kegiatan lapangan).
a. Jumlah tanda √ Hitung jumlah tanda centang (√) pada kol (10) s.d (14)
pada halaman yang ada di halaman tersebut.
ini
c. Jumlah tanda √ Jumlahkan isian baris a dan b pada setiap kolom (10) s.d
sampai halaman (14). Angka ini menunjukkan jumlah tanda centang (√)
32
ini (a+b) sampai di halaman tersebut.
No Pertanyaan Penjelasan
33
Kolom (2) No Urut Disalin dari Blok IVA atau IVC Kolom (1)
Keluarga
Kolom (3) No Urut Disalin dari Blok IVA Kol (4) atau Blok IVC Kol (3)
Anggota Keluarga
Kolom (4) Nama Disalin dari Blok IV.A Kol (5) atau Blok IVC Kol (4)
Kolom (5) s.d (8): Isian pada kolom ini bisa diisikan berdasarkan pengetahuan
Ketua/Pengurus SLS atau warga yang ditunjuk atau dari catatan
kependudukan yang ada untuk kemudian diverifikasi pada saat pelaksanaan
verifikasi lapangan (tahap 6).
Kolom (5) Bulan dan Isikan bulan meninggal dalam dua angka dan tahun
Kolom (6) Tahun meninggal dengan empat angka pada kotak yang
Meninggal disediakan.
Contoh: jika meninggal bulan September tahun
2019, maka isikan “09” pada kotak bulan dan “2019”
pada kotak tahun
Kepemilikan Jika memiliki surat/akta kematian isikan tanda
Surat/Akta Kematian centang (√) pada kolom (7) (Ya). Jika tidak memiliki,
Kolom (7) Ya dan (8) isikan tanda centang (√) pada kolom (8) (Tidak).
Tidak
Akta kematian diterbitkan oleh Dinas Dukcapil.
Apabila tidak memiliki akta kematian, maka
digunakan surat kematian dari RT/RW atau
kelurahan atau rumah sakit.
Surat Pernyataan ini diisi ketika Ketua SLS tidak dapat membantu Petugas
Sensus dalam melaksanakan kegiatan lapangan SP2020. Ketua SLS
mengisikan informasi identitas pada isian untuk Pihak Kesatu. Sementara
itu identitas petugas pengganti diisikan pada isian untuk Pihak Kedua.
Cantumkan tanggal dan bubuhkan tanda tangan. Surat Pernyataan ini
tidak perlu diisi jika Ketua SLS dapat bertugas untuk membantu Petugas
Sensus.
34
Tata Cara Pemeriksaan dan Pengisian Daftar Penduduk Desa (SP2020-DPD)
1. SP2020-DPD memuat daftar penduduk yang sudah SP Online tetapi tidak mengisi
identitas SLS dan penduduk yang keberadaannya tidak terdefinisi di dalam wilayah
SLS BPS.
2. Daftar SP2020-DPD ditanyakan setelah pemeriksaan SP2020-DP2 dengan
ketua/pengurus SLS.
3. Petugas Sensus bertugas memeriksa dan menanyakan kepada Ketua/Pengurus SLS
atau warga yang ditunjuk mengenai keberadaan penduduk yang terdapat pada
SP2020-DPD Blok V dan menambahkan penduduk yang teridentifikasi tinggal di
SLS tersebut ke dalam daftar SP2020-DP2 Blok IV.C. Khusus untuk penduduk yang
sudah SP Online dan memerlukan konfirmasi jenis kelamin, tanggal lahir dan atau
NIK, maka salin juga ke daftar SP2020-DP2 Blok IV.B secara manual (tulis tangan).
4. Petunjuk pemeriksaan dan pengisian daftar SP2020-DPD juga tercantum pada Blok
IV. Petunjuk Pengisian.
5. Berikut ini adalah rincian pertanyaan pada daftar SP2020-DPD, yaitu :
a. Blok I. Pengenalan Tempat
No Pertanyaan Penjelasan
P201a, Jumlah Penduduk yang Salin dari Blok V Baris c Kolom (7)
status keberadaan ditemukan Halaman Terakhir
P201b, Jumlah Penduduk yang Salin dari Blok V Baris c Kolom (8)
status keberadaan meninggal Halaman Terakhir
P201c, Jumlah Penduduk yang Salin dari Blok V Baris c Kolom (9)
status keberadaan tidak Halaman Terakhir
teridentifikasi
P202a, Jumlah Penduduk yang Salin dari Blok V Baris c Kolom (11)
dapat dimasukkan ke DP SLS Halaman Terakhir
P202b, Jumlah Penduduk yang Salin dari Blok V Baris c Kolom (12)
tidak dapat dimasukkan ke DP Halaman Terakhir
35
SLS
Berisi informasi nama SLS/non SLS, identitas petugas, tanggal pemeriksaan dan
identitas ketua/pengurus SLS.
Penjelasan
A. Ketua/pengurus SLS atau warga yang ditunjuk MENGENALI nama
penduduk yang tercantum dalam daftar SP2020-DPD:
1. Beri tanda centang (√) pada kolom status keberadaannya, apakah
Ditemukan (Kolom 7) atau Meninggal (Kolom 8).
Jika diketahui bahwa penduduk tersebut tinggal di SLS yang bukan
merupakan wilayah tugas Petugas Sensus tersebut, maka beri tanda
centang (√) pada kolom (9) Tidak Teridentifikasi.
2. Salin nama penduduk tersebut pada daftar SP2020-DP2 Blok IV.C dan
isikan No Urut Keluarga pada Kolom (1).
Jika status SP Online pada daftar SP2020-DPD kolom (6) tercetak
SUDAH, salin nama penduduk tersebut ke SP2020-DP2 Blok IV.C
dan lengkapi informasi pada kolom lainnya.
Jika status SP Online pada daftar SP2020-DPD kolom (6) tercetak
BELUM atau DIDATA ULANG, salin nama penduduk tersebut ke
36
SP2020-DP2 Blok IV.C dan lengkapi informasi pada kolom lainnya.
Jika status SP Online pada daftar SP2020-DPD kolom (6) tercetak
KONFIRMASI, salin nama penduduk tersebut ke daftar SP2020-DP2
Blok IV.C kemudian salin di Blok IV.B dan lengkapi informasi pada
kolom lainnya.
a. Jika konfirmasi jenis kelamin, beri tanda silang pada kotak di
kolom (10) s.d (14) Blok IV.B SP2020-DP2, kemudian beri tanda
centang (√) pada jenis kelamin di kolom (8) jika laki-laki atau di
kolom (9) jika perempuan.
b. Jika konfirmasi tanggal lahir, beri tanda silang pada kotak di
kolom (8) s.d (9) dan kolom (13) s.d (14) Blok IV.B SP2020-DP2,
kemudian isikan tanggal, bulan dan tahun lahir pada kolom (10)
s.d (12).
c. Jika konfirmasi NIK, beri tanda silang pada kotak di kolom (8)
s.d (12) Blok IV.B SP2020-DP2, kemudian isikan NIK pada kolom
(13) dan berikan tanda silang pada kolom (14). Namun jika tidak
memiliki NIK isikan tanda strip (-) pada kolom (13) dan isi kolom
(14) dengan kode yang sesuai, yaitu :
(1) Dokumen hilang/rusak
(2) Belum/tidak punya KK/KTP
(3) KK/KTP ada di tempat lain
3. Isikan Nama SLS/Non SLS pada Daftar SP2020-DPD Blok V Kolom (10)
dari daftar SP2020-DP2 Blok I Rincian 105 (Nama SLS/Non SLS di
Lapangan).
4. Beri tanda centang (√) pada kolom (11) jika sudah menyalin nama
SLS/non SLS pada kolom (10).
5. Isian kolom (13) Nomor Urut Keluarga disalin dari daftar SP2020-DP2
Blok IV.C kolom (1).
a. Jumlah tanda √ pada Hitung jumlah tanda centang (√) pada kol
37
halaman ini (7) s.d (9) dan kol (11) s.d (12) yang ada di
halaman ini.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan dalam persiapan verifikasi lapangan:
a. Persiapan dokumen dan perlengkapan lainnya yaitu daftar SP2020-DP2 yang
sudah diperiksa, Peta SP2020-WS, dan alat tulis.
38
b. Petugas Sensus diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai
protokol kesehatan COVID-19 yang berlaku selama berada di wilayah
tugasnya. Pertemuan dengan penduduk dilakukan di area terbuka dengan
menjaga jarak minimal 1 meter serta tidak melakukan kontak fisik.
Bangunan yang dicatat pada saat verifikasi lapangan adalah bangunan yang ditempati oleh
penduduk. Bangunan yang dimaksud termasuk rumah, apartemen, maupun bangunan
yang tidak berfungsi sebagai tempat tinggal namun digunakan sebagai tempat tinggal
penduduk.
Kamar kos-kosan yang disewakan masing-masing dihitung sebagai satu bangunan
tersendiri jika masing-masing memiliki akses atau pintu keluar masuk ke wilayah publik.
Berikut ini tahapan dalam kegiatan verifikasi lapangan:
a. Penelusuran Wilayah SLS dan Penomoran Bangunan Berpenghuni
Penelusuran dilakukan bersama Ketua/Pengurus SLS atau warga yang ditunjuk
menggunakan Peta SP2020-WS;
Petugas Sensus memeriksa Peta SP2020-WS, mengamati landmark, dan mengenali
serta memastikan batasan-batasan wilayah SLS kepada Ketua/pengurus SLS atau
warga yang ditunjuk;
Jika ditemukan kesalahan batas wilayah SLS, Petugas Sensus diperbolehkan
memperbaiki batas pada peta serta melaporkannya pada Koseka, untuk kemudian
berkoordinasi dengan petugas di wilayah yang berbatasan untuk bersama-sama
memperbaiki batas;
Menentukan bangunan pertama yang akan dikunjungi untuk diverifikasi
keberadaan penduduknya. Dianjurkan dimulai dari posisi arah barat daya pada
peta SP2020-WS. Jika tidak memungkinkan, Petugas Sensus dapat memulai dari
arah manapun sesuai kondisi lapangan, yang penting harus berurutan;
39
Menelusuri rumah/bangunan berpenghuni satu per satu serta memberikan noktah
atau tanda titik sesuai perkiraan letak rumah/bangunan berpenghuni tersebut
pada Peta SP2020-WS. Nomor urut bangunan dimulai dari nomor urut 1;
Mengidentifikasi atau mencari tahu nama penghuni rumah/bangunan
berpenghuni tersebut dan cari namanya di Daftar SP2020-DP2;
Jika nama penghuni telah teridentifikasi di Daftar SP2020-DP2, salin nomor urut
bangunan berpenghuni di peta dan tuliskan di kolom Nomor Bangunan (Blok IV.A
atau IV.C kolom (15)) pada baris nama penduduk yang tinggal di rumah/bangunan
berpenghuni tersebut;
Lanjutkan ke rumah/bangunan berpenghuni berikutnya dan beri nomor urut 2, 3,
dan seterusnya sampai seluruh bangunan berpenghuni penduduk di SLS tersebut
dicatat didalam SP2020-DP2;
Petugas Sensus menambahkan rumah/bangunan berpenghuni penduduk pada
Daftar SP2020-DP2 Blok IV.C yang belum teridentifikasi pada saat pemeriksaan
daftar penduduk;
Petugas Sensus melengkapi alamat rumah/bangunan berpenghuni termasuk
rumah/bangunan berpenghuni yang baru ditambahkan pada Daftar SP2020-DP2
Blok IV.C kolom (9)
Verifikasi ini dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal di setiap bangunan
bepenghuni yang ditemui. Artinya bahwa setiap menemukan bangunan berpenghuni maka
lakukan verifikasi penduduk. Verifikasi yang dilakukan meliputi:
Penduduk yang terdapat pada daftar SP2020-DP2 Blok IV.A
Penduduk yang perlu dikonfirmasi di daftar SP2020-DP2 Blok IV.B
Penduduk baru/tambahan
Penduduk yang meninggal
40
Tanyakan juga keberadaan penduduk lain yang tinggal bersama di
rumah/bangunan tersebut namun belum tercantum pada daftar SP2020-DP2
Blok IV.A. Jika ada, tambahkan nama penduduk baru/tambahan pada daftar
SP2020-DP2 Blok IV.C Kolom (4) dan lengkapi isian kolom lainnya termasuk
status keberadaannya.
41
Jika benar sudah meninggal, maka salin nomor urut keluarga, nomor anggota
keluarga, nama, dan jenis kelamin penduduk yang meninggal tersebut dari
Blok IV.A atau IV.C ke Blok V pada Daftar SP2020-DP2.
Lengkapi informasi lain yaitu Bulan dan Tahun Meninggal serta kepemilikan
surat/akta kematian.
Pastikan bahwa semua penduduk meninggal yang tercatat di Blok IV.A dan
Blok IV.C daftar SP2020-DP2 telah tersalin seluruhnya ke Blok V daftar
SP2020-DP2.
Petugas Sensus melaporkan keberadaan penduduk di wilayah non SLS tertentu yang
bukan menjadi wilayah tugasnya kepada Koseka untuk diteruskan kepada BPS
Kabupaten/Kota. Jika tidak ada Petugas Sensus manapun yang bertugas di SLS
tersebut, maka petugas sensus tersebut mencatat nama penduduk beserta informasi
lainnya pada SP2020-DP2 Blok IV.C dan menambahkan keterangan pada Blok Catatan.
Jika Petugas Sensus tidak memungkinkan untuk mendata penduduk tersebut, maka
Koseka melaporkan kepada BPS Kab/Kota untuk didata oleh Task Force.
Pada saat melakukan verifikasi lapangan, Petugas Sensus harus memeriksa kembali dan
memastikan seluruh penduduk yang ada di SLS tersebut sudah dimasukkan ke dalam
dokumen SP2020-DP2. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penduduk yang terlewat dan
belum dimasukkan ke dalam dokumen SP2020-DP2, misalnya penduduk yang tinggal di
kos-kosan, asisten rumah tangga, atau bayi yang baru lahir.
1. Memperbaiki nomor urut keluarga dan anggota keluarga pada Kolom (1) dan (3)
Blok IVC dokumen SP2020-DP2 berdasarkan hasil verifikasi lapangan;
2. Melengkapi NIK penduduk pada kolom (7) Blok IVC dokumen SP2020-DP2
berdasarkan verifikasi lapangan;
42
3. Menambahkan nama dan keterangan penduduk yang baru ditemukan pada saat
verifikasi tetapi belum ada di dokumen SP2020-DP2;
4. Melengkapi keterangan rekapitulasi jumlah penduduk pada setiap halaman Blok IVA
dan IVC dokumen SP2020-DP2;
5. Melengkapi isian rekapitulasi daftar penduduk pada Blok I dokumen SP2020-DP2
berdasarkan isian pada Blok IVA dan IVC;
6. Memeriksa dan melengkapi isian Blok I dokumen SP2020-DP2;
7. Mengisikan keterangan petugas pada Blok II dokumen SP2020-DP2 dan memberikan
tanda tangan pada kolom yang sesuai;
8. Memeriksa kelengkapan pengesahan hasil kegiatan lapangan oleh Ketua/pengurus
SLS berupa tanda tangan Ketua/pengurus SLS dan stempel SLS (jika ada) dihalaman
terakhir dokumen SP2020-DP2.
9. Tuliskan keterangan urutan dan jumlah halaman di setiap halaman SP2020-DP2
(Halaman … dari …halaman).
Mekanisme pelaksanaan lapangan ini dapat diterapkan di wilayah yang tidak dapat
dilakukan tahapan lapangan normal. Penjelasan pelaksanaan lapangan zona khusus adalah
sebagai berikut:
1. Zona khusus berlaku jika pada wilayah kerja Petugas Sensus merupakan zona risiko
tinggi penyebaran COVID-19 (zona merah) atau bukan zona merah tetapi wilayah
tersebut sedang menerapkan karantina mandiri dengan mempertimbangkan
keselamatan dan kesehatan warganya.
2. Pada zona khusus ini, Petugas Sensus meminta izin terlebih dahulu kepada
Ketua/Pengurus SLS untuk melaksanakan SP2020, jika Ketua/Pengurus SLS
mengizinkan pelaksanaan SP2020 maka kegiatan pemeriksaan Daftar Penduduk
(SP2020-DP2) dapat dilakukan bersama dengan Ketua/Pengurus SLS dengan
menerapkan protokol kesehatan. Namun jika Ketua/Pengurus SLS tidak bersedia
membantu/mengizinkan pelaksanaan SP2020 maka dapat dibuatkan berita
acara/surat pernyataan bahwa kegiatan Pendataan Penduduk tidak dapat
dilaksanakan di wilayah tersebut.
3. Jika Ketua/Pengurus SLS mengizinkan proses pemeriksaan SP2020-DP2 tetapi
keberatan jika pemeriksaan daftar SP2020-DP2 secara tatap muka maka dapat
ditawarkan dengan pengisian SP2020-DP2 secara mandiri oleh Ketua/pengurus
SLS. Jika pengisian mandiri SP2020-DP2 telah selesai Petugas Sensus dapat
mengambil daftar tesebut setelah membuat perjanjian pengambilan dokumen.
Petugas Sensus meminta Ketua/Pengurus SLS menandatangani surat
43
pernyataan/berita acara bahwa kegiatan SP2020 hanya dapat dilakukan dengan
pemeriksaan SP2020-DP2 secara mandiri oleh Ketua/Pengurus SLS.
4. Jika Ketua/Pengurus SLS mengizinkan proses pemeriksaan SP2020-DP2 dan dapat
dilakukan dengan tatap muka maka lakukan sesuai dengan prosedur protokol
kesehatan. Setelah pemeriksaan SP2020-DP2 selesai dilakukan tetapi
Ketua/Pengurus SLS keberatan untuk dilakukan verifikasi lapangan maka minta
Ketua/Pengurus SLS untuk menandatangani berita acara/surat pernyataan bahwa
kegiatan SP2020 hanya dapat dilaksanakan sampai dengan pemeriksaan SP2020-
DP2. Namun jika Ketua/Pengurus SLS memberikan izin untuk verifikasi lapangan
maka petugas dapat melakukan verifikasi lapangan bersama dengan
Ketua/Pengurus SLS dengan menerapkan protokol kesehatan tanpa mengetuk
pintu rumah penduduk, hanya memastikan keberadaan penduduk, menggambar
noktah tempat tinggal penduduk pada SP2020-WS, serta memberikan nomor
bangunan pada peta SP2020-WS dan SP2020-DP2 berdasarkan informasi dari
Ketua/Pengurus SLS.
44
h. Ketua/Pengurus SLS melakukan pengesahan SP2020-DP2 apabila tidak
bersedia/diizinkan untuk melakukan verifikasi lapangan;
i. Apabila Ketua/Pengurus SLS tidak bersedia melaksanakan pemeriksaan
SP2020-DP2 maka dokumen dapat ditinggal kepada Ketua/Pengurus SLS
untuk dilakukan pemeriksaan secara mandiri dan diambil kembali oleh
Petugas Sensus sesuai waktu yang sudah dijanjikan.
2. Verifikasi Lapangan
a. Petugas Sensus mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan (SP2020-DP2,
SP2020-DPD, Peta SP2020-WS, dan surat tugas);
b. Petugas Sensus wajib menggunakan APD sesuai protokol kesehatan yang
berlaku;
c. Pertemuan dengan Ketua/Pengurus SLS dan penduduk dilakukan di area
terbuka dan wajib menjaga jarak minimal 1 meter serta tidak diperbolehkan
melakukan kontak fisik;
d. Petugas Sensus bersama dengan Ketua/pengurus SLS atau warga yang
ditunjuk melakukan penelusuran wilayah SLS dengan menggunakan peta
SP2020-WS untuk mengenali batas-batas wilayah, landmark, dan menandai
arah barat daya atau titik awal untuk memulai verifikasi penduduk dan
bangunan;
e. Petugas Sensus dan Ketua/pengurus SLS atau warga yang ditunjuk menelusuri
satu per satu setiap bangunan berpenghuni dimulai dari arah barat atau titik
awal tertentu di wilayah SLS tersebut;
f. Petugas Sensus memberikan nomor urut bangunan, menggambar noktah
pada peta SP2020-WS, dan melengkapi alamat pada SP2020-DP2;
g. Petugas Sensus mengkonfirmasi keberadaan penduduk yang tinggal di setiap
bangunan berpenghuni yang ditemui;
h. Petugas Sensus mengkonfirmasi data jenis kelamin/tanggal lahir/NIK pada
Blok IVB dokumen SP2020-DP2 yang belum dapat diidentifikasi oleh
Ketua/pengurus SLS atau warga yang ditunjuk;
i. Petugas Sensus menambahkan penduduk baru yang ditemui saat verifikasi
lapangan pada SP2020-DP2 Blok IVC;
j. Petugas Sensus melaporkan keberadaan penduduk di wilayah non SLS kepada
Koseka;
k. Petugas Sensus memeriksa isian SP2020-DP2 dan mengisikan rekap pada Blok
I serta mengisikan keterangan petugas pada Blok II; dan
l. Ketua SLS melakukan pengesahan SP2020-DP2.
45
LAMPIRAN
Lampiran 1. SP2020-RP2
46
Lampiran 2. SP2020-DP2
47
48
49
50
51
52
53
54
55
Lampiran 3. SP2020-DPD
56
57
58