Anda di halaman 1dari 2

NAMA: ZAHRAN SYUJA DIAWARA (BP.

2112039)
KELAS: TKBN 1 B
MATKUL: PENGANTAR TEKNIK KIMIA (pert.2)
DOSEN: DR.HERMIWATI NH.ST.MT

FLOWSHEET PEMBUATAN AMONIA(NH3)

PEMBUATAN GAS SINTESA

 DESULFURISASI; Gas alam yang akan digunakan sebagai bahan baku proses pembuatann amoniak
masih mengandung pengotor berupa sulfur yang dapat meracuni katalis reformer. Kandungan surful dalam
gas alam akan dikurangi sampai batas 0,01 ppm di dalam desulfurizer berisi katalis CO/MO.
 PRIMARY REFORMER; Gas alam keluaran desulvurizer direaksikan dengan kukus didalam packed
tube berisi katalis nikel (NI). Produk reaksi ini berupa CO2,CO, dan H2. Reaksi ini merupakan reaksi
endotermik yang mengambil panas dari reaksi pembakaran sebagian gas alam.
 SECONDARY REFORMER; Gas keluaran primary reformer direaksikan dengan udara(21% O2) didalam
reactor fixed bed berisi katalis nikel(NI). Reaksi ini merupakan reaksi eksotermik yang panasnya
dimanfaatkan untuk membangkitkan kukus pada waste head boiler.
 HIGHT TEMPERATURE SHIFT CONVERTER (HTSC); Gas keluaran secondary reformer
direaksikan dengan kukus didalam reactor unggun/reactor fluidized satu lapis berisi katalis Fe. Tujuan
reaksi didalam shif converter ini adalah untuk mereduksi kandungan CO yang dapat mengganggu reaksi di
dalam amoniak converter. Reaksi dilangsungkan pada temperature tinggi (371oC) untuk meningkatkan
kecepatan reaksi kadar CO berkurang dalam jumlah besar.
 LOW TEMPERATURE SHIFT CONVERTER (LTSC); Didalam LTSC terjadi reaksi yang sama
dengan HTSC, hanya saja reaksi dilakukan pada temperature yang lebih rendah (203oC) agar conversi
reaksi tinggi. Rekasi dilangsungkan pada reactor dengan 2 lapis unggun katalis. Kadar CO keluaran LTSC
diharapkan kurang dari 0,5%

PEMURNIAN GAS SINTESIS (PENGHILANGAN CO2)

 CO2 ABSORBER; Gas keluaran LTSC masih mengandung sisa CO2 yang dapat menggangu reaksi
pembentukan amoniak. Sisa CO2 ini direduksi dengan mengontakan gas sintesa dan larutan Benfield dalam
absorber berupa lapisan unggun.
 CO2 STRIPPER; CO2 yang terabsorb dalam larutan Benfield dilucuti oleh kukus dalam kolom stripper.
Absorben yang bebas CO2 akan digunakan kembali di absorber.
 METHANATOR; Sisa CO2 dan CO yang tidak hilang lewat absorber akan dikonversi menjadi metana
dengan bantuan katalis nikel (NI). Kadar keluar CO2 dan CO kurang dari 10 ppm.
 SINTESA AMONIAK; Sebelum diumpankan dalam amoniak converter, gas sintesa dikonversi terlebih
dahulu. Reaksi ini merupakan reaksi eksoterm yang akan berlangsung optimum pada kondisi operasi
tertentu.
 PROSES PENDINGINAN/REFRIGERATION; Amoniak yang terbentuk direfigerasi, sehingga
terbentuk NH3 cair yang didistribusikan ke pabrik urea dan ZA sebagai bahan baku.
 PURGE GAS RECOVERY; Proses ini dilakukan untuk memperoleh kembali gas gas yang dapat
dimanfaatkan kembali, yaitu: H2 dan amoniak (NH3).

Anda mungkin juga menyukai