Anda di halaman 1dari 7

Nama : Adinda Epriliyani

NPM : 1121197
Kelas : S1-Kep E

Tugas Elektrolit



1. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Jawab :
• Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu
(zat terlarut).
• Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel- partikel bermuatan
listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.
• Cairan dan elektrolit merupakan komponen tubuh yang berperan dalam
memelihara fungsi tubuh dan proses homeostatis. Tubuh kita terdiri atas
sekitar 60% air yang tersebar dalam sel maupun luar sel
• Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan salah satu faktor yang diatur
dalam homeostatis. Keseimbangan cairan sangat penting karena
diperlukan untuk kelangsungan hidup organisme. Keseimbangan
diperlukan oleh tubuh adalah dimana input=output.
• Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan bagian dari kebutuhan dasar
manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh,
hampir 90% dari total berat badan tubuh.
• Secara keseluruhan persentase cairan tubuh berdasarkan umur adalah :
bayi baru lahir 75% dari total berat badan, pria dewasa 75%, wanita dewasa
55%, dan dewasa tua 45%. Persentase cairan tubuh bervariasi, bergantung
pada faktor usia, lemak tubuh, dan jenis kelamin.
2. Jenis cairan dan elektrolit
Jawab :
• Cairan tubuh secara garis besar terbagi ke dalam 2 kompartemen, yaitu
intraselular dan ekstraselular.
a) Cairan intraselular
Pada orang dewasa, sekitar 2/3 dari cairan dalam tubuhnya terdapat
di intraselular. Sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat
badannya merupakan cairan intraselular
b) Cairan ekstraselular
Jumlah relatif cairan ekstraselular menurun seiring dengan
bertambahnya usia, yaitu sampai sekitar sepertiga dari volume total
pada dewasa.Cairan ekstraselular terbagi menjadi cairan interstitial
dan cairan intravaskular.
Contoh cairan : air

• Terdapat dua jenis bahan yang terkandung di dalam cairan tubuh, yaitu
elektrolit dan non-elektrolit.
a. Elektrolit Adalah zat yang terdisosiasi dalam cairan, dibedakan
menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Kation utama
dalam cairan ekstraselular adalah sodium (Na+), sedangkan kation
utama dalam cairan intraselular adalah potasium (K+).
b. Non elektrolit adalah Zat-zat yang termasuk ke dalam nonelektrolit
adalah glukosa, urea, kreatinin, dan bilirubin yang tidak terdisosiasi
dalam cairan.
i. Natrium
Natrium dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit,
mengendalikan cairan dalam tubuh, dan mengatur kontraksi otot
serta fungsisaraf. Normalnya, kadar natrium di dalam darah
berkisar antara 135–145 milimol/liter (mmol/L).
ii. Kalium
Elektrolit yang satu ini berfungsi untuk mengatur irama dan
pompa jantung,menjaga tekanan darah tetap stabil, mendukung
aktivitas listrik saraf,mengatur kontraksi otot dan metabolisme sel,
serta menjaga kesehatan tulang dan keseimbangan elektrolit
iii. Klorida
Klorida dalam tubuh berfungsi untuk menjaga pH atau tingkat
keasamandarah, jumlah cairan tubuh, dan aktivitas saluran
pencernaan. Normalnya,kadar klorida dalam tubuh adalah 96–
106 mmol/L.
iv. Kalsium
Kalsium merupakan mineral dan elektrolit penting yang berperan
untuk menstabilkan tekanan darah, mengendalikan kontraksi otot
danaktivitas listrik saraf, menguatkan tulang dan gigi, serta
menunjang proses pembekuan darah.
v. Magnesium
Magnesium berperan penting dalam proses pembentukan sel dan
jaringan tubuh, menjaga irama jantung, serta mendukung fungsi
saraf dan kontraksi otot. Mencukupi kebutuhan magnesium juga
bermanfaat untuk memperbaiki kualitas tidur pada penderita
insomnia.

3. Jenis dan cara pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit


Jawab :
• Bawa botol minum saat bepergian
• Minum air sebelum haus dan saat merasa lapar
• Menambah irisan buah ke dalam air putih
• Menyesuaikan suhu air
• Pemberian cairan melalui per-oral atau intravena (infus)
4. Diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
cairadan elektrolit
Jawab :

• Defisit Volume Cairan : Defisit Volume ECF (Ekstra Cell Fluid) Definisi:
Defisit volume ECF adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
kekurangan volume cairan vaskular dan interstitiil.

Hal tersebut berhubungan dengan:


a. seseorang dengan kehilangan cairan tubuh lama atau terancam
kehilangan
cairan tubuh
b. hipoaldosteronisme
c. penurunan intake cairan atau makanan lama
d. penggunaan diuretic.

Ditandai dengan:
a. urine output menurun
b. konsentrasi urine meningkat
c. kehilangan berat badan tiba-tiba
d. denyut nadi meningkat;p
e. hipotensi
f. aliran vena menurun
g. tekanan arteri pulmonar menurun
h. tekanan vena sentral menurun;p
i. haus
j. turgor kulit menurun
k. volume atau tekanan denyutan menurun
l. perubahan status mental
m. suhu tubuh meningkat
n. kulit kering
• Kelebihan Volume Cairan : Kelebihan Volume ECF
Definisi:
Kelebihan volume ECF adalah suatu keadaan dimana seseorang
mengalami kelebihan volume cairan vaskular dan interstitiil.
Berhubungan dengan:
a. hiperaldosteronisme
b. intake cairan berlebihan
c. intake sodium berlebihan
d. gagal ginjal
e. gagal jantung
f. gagal hepar.

Ditandai dengan:
a. edema
b. efusi
c. berat badan naik
d. napas pendek
e. orthopnea
f. intake cairan lebih besar dari output
g. bunyi jantung S3
h. chest X-ray: kongesti pulmonary
i. suara napas abnormal : rales (crackles)
j. pola napas berubah
k. perubahan status mental

• Kekurangan Cairan
Definisi:
Kekurangan air atau hiperosmolaritas serum adalah suatu keadaan dimana
seseorang mempunyai kekurangan air tubuh berhubungan dengan pelarut
kekurangan cairan berhubungan dengan:
a. intake air tidak adekuat, terutama orang yang sangat muda atau sangat
tua;
b. ketidakmampuan fisik atau mental untuk mengambil air;
c. intake atau produksi pelarut berlebihan: diabetes militus, overdosis

Ditandai dengan:
a. ukuran atau nilai osmolaritas serum > 300 mOsm/L
b. gravitasi urine meningkat
c. lemah
d. disorientasi, khayalan
e. iritabilitas
f. kejang
g. koma
h. haus
i. oliguri atau anuri
j. takikardi
k. kadang demam.

5. Intervensi keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan


cairan dan elektrolit
Jawab :
Intervensi keperawatan meliputi tujuan dan rencana tindakan keperawatan.

• Tujuan:
a. Klien akan membentuk kembali volume ECF normal, air dan elektrolit
seimbang
b. Klien akan mendemonstrasikan pengetahuan tentang bagaimana
meningkatkan volume ECF di kemudian hari, air dan elektrolit seimbang.
c. Klien akan bebas dari komplikasi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
d. Mempertahankan intake cairan dan elektrolit yang adekuat.
• Rencana tindakan keperawatan:
a. Penggantian cairan secara enteral. Cairan digantikan secara enteral
melalui oral dan selang pemberi makan.
b. Oral
c. Selang pemberi makan
d. Pembatasan cairan
e. Penggantian cairan dan elektrolit secara parenteral
ü Nutrisi parenteral total (NPT).
ü Terapi intravena (IV)
ü Penggantian darah (transfusi)
f. Mengoreksi ketidakseimbangan asam basa perawat melakukan
tindakan keperawatan yang sesuai untuk meningkatkan ventilasi dan
oksigenasi.
g. Memeriksa analisis gas darah arteri klien yang menderita gangguan
asam basa membutuhkan pemeriksaan analisis gas darah arteri yang
berulang, untuk menentukan status asam basa dan keadekuatan
ventilasi serta oksigenasi.

Anda mungkin juga menyukai