Anda di halaman 1dari 3

M (KU-

4078)

STUDIUM GENERALE

Nama : Victor Emmanuel


NIM : 11218040
Program Studi : Rekayasa Hayati
Fakultas/ Sekolah : SITH.
Tema : Gelombang Perubahan di Era Disrupsi
Pembicara : Prof. Rhenald Kasali, Ph.D.
Hari/ tanggal : Rabu, 22 September 2021
Kelas : 02

RESUME *)

Perubahan merupakan sesuatu yang konstan, terlebih lagi di era disrupsi seperti saat ini,
dimana adanya pandemi dan disrupsi teknologi yang terjadi secara masif. Disrupsi terjadi semakin
intens pada zaman modern ini, diawali oleh terbukanya Uni Soviet dan berakhirnya Perang Dingin,
sehingga akses ke teknologi pun semakin terbuka di seluruh dunia, dan perubahan besar-besaran
pun terjadi.

Dunia senantiasa berubah, pemicu utamanya adalah populasi dan teknologi. Populasi Bumi
terus bertambah, saat ini sekitar 7,9 miliar orang. Perkuliahan pun berubah, mahasiswa dan dosen
harus beradaptasi dengan ilmu yang semakin berkembang dan semua orang perlu di-encourage
untuk terus berinovasi. Di saat satu aspek kehidupan berubah, aspek yang lain pun ikut berubah,
dari bentuk perusahaan, proses bisnis, model bisnis, kepemimpinan, politik & keterbukaan, sains,
gaya hidup, sehingga seluruh kehidupan pun berubah.

Populasi dan teknologi merupakan pemicu utama dari perubahan. World 0.0 (0-1800,
populasi 0-1 miliar), ditandai dengan industri agrikultur dan rempah mencapai kejayaan (contohnya
VOC). World 1.0 (1800-1960, populasi 1-3 miliar), adanya revolusi industri dan mesin uap,
perusahaan otomotif, gas dan minyak mengalami kejayaan. World 2.0 (1960-1999, populasi 3-6
miliar). World 3.0 (1999-2037, 6-9 miliar), dunia yang berbasis digital, adanya 9 perusahaan besar,
G-MAFIA, akuntansi menggunakan valuasi. World 4.0 (2037-…, populasi 9 miliar-…), yang
dicirikan dengan dunia artifisial. Perubahan ini juga mengakibatkan climate change, dan diprediksi
oleh para ahli ada banyak virus dan penyakit yang terperangkap di Kutub Utara dan Selatan.
Pencairan es akan menyebabkan virus tersebut kembali aktif dan dapat menyebabkan berbagai
pandemi selanjutnya.

Double disruption, keberadaan disrupsi teknologi yang dipercepat dengan adanya pandemi.
Banyak industri kolaps karena tidak siap menghadapi disrupsi. Tugas kita sebagai pemimpin
adalah bagaimana menjadikan diri kita tetap relevan, dengan terus menerus upgrade diri. Gelar
yang kita miliki suatu saat akan ketinggalan, sehingga kita harus terus belajar. Contohnya adalah
telemedicine, atau pemberian resep secara daring, yang awalnya dilarang oleh dokter tapi karena
pandemi mau tidak mau harus digunakan. Demikian pula fintech yang awalnya dilarang OJK tapi
pada akhirnya menjadi sebuah inovasi untuk menjangkau orang-orang yang sebelumnya kesulitan
menggunakan fasilitas bank, sehingga bisa bertransaksi lebih mudah menggunakan teknologi.

Automation and the future of work in Indonesia. Lebih banyak pekerjaan tercipta hingga
2030 daripada yang hilang karena otomatisasi. 23 juta pekerjaan dapat digantikan oleh
otomatisasi, tetapi hingga 27-46 juta jenis pekerjaan baru dapat dibuat dalam periode tersebut.
Yang jadi masalah adalah pekerjaan baru tersebut belum tentu dapat terpenuhi oleh pekerja yang
pekerjaannya hilang, karena pekerjaan baru tersebut membutuhkan skill tinggi.

Teknologi yang akan bersinar adalah teknologi yang berkaitan dengan kesehatan (dokter,
tenaga kesehatan, ahli gizi, operatur alkes teknologi tinggi), biotech, pangan, artificial living, data
(data scientist, financial analyst, big data scientist), coding, digital forensic, programmer, creative
designer, social media marketing, digital security, psychology, game developer, entertainment,
analis saham, company storyteller, dan lainnya. Poin pentingnya adalah kita harus cepat belajar,
kalau ada yang menarik segera pelajari saja skill dan pengetahuan baru itu.

Pada awalnya keberadaan disrupsi dipandang remeh oleh banyak orang termasuk para ahli.
Gagasan abundance (hidup berkelimpahan) seringkali disalahpahami sehingga banyak orang
merasa disrupsi itu tidak ada dan kita akan terus menerus hidup dalam kelimpahan. Pandangan
Peter Diamandis tentang abundance berasal dari hukum Moore yang menyatakan jumlah transistor
yang bertumbuh dua kali setiap 2 tahun. Kenaikan jumlah transistor membuat biaya berkurang dan
semakin banyak orang mengaksesnya, dan ilmu komputer semakin berkembang sehingga
perubahan akan terjadi besar-besaran. Abundance terjadi, karena akses ke teknologi semakin
mudah, biaya semakin murah, harapan hidup bertambah.

Tapi apakah benar tidak ada kelangkaan? Scientific wager (1980), perdebatan antara 2
orang profesor, apakah bumi akan kehabisan sumber daya untuk menopang populasi manusia.
Memang harga metal dan bahan alam turun. Tetapi, harga pangan semakin lama semakin naik.
Salah satu penyebabnya adalah jumlah satwa dan hutan yang semakin berkurang. Perkembangan
teknologi yang masif membuat sumber daya alam berkurang secara masif, dan ekosistem pun
rusak. Kita berpikir sumber daya masih melimpah meskipun kenyataannya semakin langka. Oleh
karena itu, kita perlu menjaganya untuk masa depan. Kita perlu menjaga sustainability atau
kelangsungan alam tetap terjaga.

Tantangan jangka pendek, diantaranya mengatasi virus (pandemi maupun cyber security)
dan menangani kemajuan teknologi agar tidak menciptakan kesenjangan yang semakin timpang
dan adanya krisis mata pencaharian. Ada juga perang narasi, dimana pihak-pihak yang berkuasa
berlomba untuk menciptakan narasi yang menguntungkan kelompok mereka sendiri. Oleh karena
itu kita juga harus jeli memilih mana informasi yang benar dan yang salah. Map of useless, dengan
perkembangan teknologi dapat mempercepat orang merasa tidak berguna. Bertambahnya useless
generation ini disebabkan karena banyak orang yang tidak memperbarui ilmu dan kemampuannya
sehingga tidak relevan dengan perubahan zaman.

Steve Harvey mengatakan, “Ada dua jenis mausia, keduanya dilahirkan di rumah sakit,
tetapi hidup mereka berbeda, ada yang menjadi pemimpin dan pengikut. Menjadi pemimpin
memiliki resiko, sehingga banyak orang takut untuk memimpin. Namun sebenarnya menjadi
pengikut juga memiliki resiko yang jauh lebih berbahaya, karena pengikut tidak memiliki kuasa atas
nasibnya sendiri, hanya bergantung pada pemimpin. Oleh karena itu kita harus menjadi proaktif
untuk memimpin, setidaknya dari diri sendiri. Seorang narapidana pada akhirnya berhasil menjadi
koki di hotel mewah, karena ia punya kemauan untuk berubah dan memimpin dirinya”.

Pilihan kita untuk menjadi pasif, atau aktif dalam beradaptasi. Ada dua jenis pola pikir, yaitu
growth mindset dan fixed mindset. Kita harus memiliki growth mindset agar kita terus dapat
beradaptasi di tengah disrupsi yang terus menerus terjadi di tengah dunia ini. Ada 7 kecerdasan
baru, yaitu kecerdasan teknologi, kecerdasan sosial & emosional, kecerdasan kontekstual,
kecerdasan moral, kecerdasan generatif, kecerdasan eksploratif & transformasional, kecerdasan
bekerja dengan ekosistem. Kita perlu menguasai kecerdasan tersebut, tidak hanya sekedar
kecerdasan intelektual, agar kita dapat survive di tengah perubahan yang masif.

Sebagai penutup, integritas merupakan hal terpenting yang harus kita miliki. Banyak orang
yang jatuh karena ia tidak berintegritas, sehingga melakukan korupsi, suap, dan kejahatan lainnya.
Pada akhirnya orang yang tidak berintegritas akan jatuh dan hidupnya tidak akan bahagia.
Keterangan:
1. Lembar resume ini diserahkan setelah kegiatan selesai kepada petugas
2. Resume dapat ditulis tangan atau diketik
3. Untuk mengetahui jadwal kuliah berikutnya silahkan bergabung di Grup Telegram via tautan:
https://t.me/joinchat/UH0m0KzwrrkexnbE 4. Official Line Account @

Anda mungkin juga menyukai