Anda di halaman 1dari 28

Mengenal fungsi Include dan Require pada PHP

Fungsi include dan fungsi require digunakan untuk menyisipkan file php kedalam file php lainnya, kedua
fungsi ini bisa anda manfaatkan ketika ada skrip yang akan digunakan berulang kali, anda tidak perlu
menuliskan skrip tersebut setiap anda menggunakan skripnya, anda tinggal menuliskannya sekali di
sebuah file php, dan ketika membutuhkan skrip tersebut anda tinggal menyisipkan file php tersebut
dengan menggunakan fungsi include ataupun fungsi require.
Seperti yang dijelaskan dibagian awal kedua fungsi ini digunakan untuk menyisipkan file php kedalam file
php lainnya, untuk lebih memahami penggunaan 2 fungsi tersebut, perhatikan contoh berikut :
kita membuat file dengan nama header.php
<?php 
echo "<h1>Ini adalah Bagian Header</h1><hr/>";
?>

Lalu kita membuat file dengan nama content.php


<?php 
echo "Ini adalah bagian Content";
?>

Pada bagian diatas kita telah memiliki 2 file php, yaitu header.php dan content.php, dalam contoh ini
semisal kita ingin menyisipkan file header.php kedalam file content.php, maka anda dapat menggunakan
fungsi include ataupun require, perhatikan contoh skrip dibawah ini :
Jika menggunakan fungsi include
<?php 
include('header.php');
echo "Ini adalah bagian Content";
?>

Jika menggunakan fungsi require


<?php 
require('header.php');
echo "Ini adalah bagian Content";
?>

Jika file content.php, dibuka di browser maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
● Maka isi dari file header.php, akan ditampilkan saat anda membuka file content.php, karena kita
menggunakan fungsi include atau require untuk menyisipkan file header.php
Contoh skrip diatas file content.php dan file header.php berada dalam satu folder, jika semisal file
header.php kita letakkan didalam folder asset, maka skripnya harus diganti seperti berikut ini :
<?php 
require('asset/header.php');
echo "Ini adalah bagian Content";
?>

Keterangan :
● kita perlu menuliskan nama folder terlebih dahulu dalam contoh ini adalah folder asset, baru bisa
menyebutkan file yang akan disisipkan, dalam contoh ini adalah file header.php
Perbedaan Fungsi Include / Require
Telah disebutkan fungsi include dan fungsi require, digunakan untuk menyisipkan file php ke file php
lainnya, Lalu apa perbedaan fungsi include dan require kalau memang kedua memiliki fungsi yang sama ?
Perbedaannya sebagai berikut :
● Jika file yang disisipkan dengan menggunakan fungsi include tidak tersedia (tidak ada) / salah
dalam penempatan lokasi file, maka skrip PHP pada file tersebut akan tetap dijalankan dan
mengabaikan error karena file yang disisipkan tidak tersedia
● Jika file yang disisipkan dengan menggunakan fungsi require tidak tersedia (tidak ada) / salah
dalam penempatan lokasi file, maka skrip PHP pada file tersebut akan berhenti dijalankan dan
menampilkan error di baris saat pemanggilan fungsi require
Perhatikan gambar dibawah ini :
error saat menggunakan fungsi include saat file tidak tersedia :
Keterangan :
● Ketika error saat menggunakan fungsi include, saat file yang disisipkan tidak ada, tetap
menampilkan pesan warning, tetapi skrip php selanjutnya tetap dijalankan perhatikan terdapat
tulisan “Ini adalah bagian Content”, tulisan itu adalah isi dari file content.php

error saat menggunakan fungsi require saat file tidak tersedia

Keterangan :
● Ketika error saat menggunakan fungsi require, saat file yang disisipkan tidak ada, maka akan
menampilkan error bahwa file yang disisipkan tidak ada, dan skrip php selanjutnya tidak dijalankan,
terlihat dari gambar diatas isi dari file content.php tidak ditampilkan.

Mengenal fungsi include_once, dan require_once


Fungsi include_once dan require_once memiliki fungsi yang sama dengan fungsi include dan require,
perbedaannya adalah
Jika anda menggunakan fungsi include atau require lebih dari satu kali untuk menyisipkan 1 file yang
sama, maka file tersebut akan disisipkan/ditampilkan lebih dari satu kali juga.
Jika anda menggunakan fungsi include_once atau require_once lebih dari satu kali untuk menyisipkan 1
file yang sama, maka file tersebut akan disisipkan/ditampilkan hanya satu kali saja.
Untuk lebih memahami perhatikan skrip dibawah ini :
Menggunakan perintah include :
<?php 
include('header.php');
include('header.php');
echo "Ini adalah bagian Content";
?>

Jika diakses hasilnya :

Keterangan :
● isi dari file header.php akan ditampilkan 2 kali karena kita menggunakan fungsi include juga 2 kali
Menggunakan perintah include_once :
<?php 
include_once('header.php');
include_once('header.php');
echo "Ini adalah bagian Content";
?>

Jika diakses hasilnya :

Keterangan :
● Isi dari file header.php akan ditampilkan sekali saja, meskipun kita menggunakan fungsi
include_once 2 kali, nah itu adalah perbedaan dari include dan include_once, begitu juga untuk
fungsi require dan require_once, secara konsep perbedaannya adalah sama.

Penanganan Form di PHP


Mengenal Struktur Dasar Form HTML
Sebelum kita membahas mengenai bagaimana cara php menangkap inputan pada form, kita akan belajar
terlebih dahulu struktur dasar form di HTML, ada beberapa attribute yang perlu anda pahami fungsi,
attribute tersebut antara lain :
● Attribute action
● Attribute method

Perhatikan skrip dibawah ini :


<form action="proses.php" method="get">
    Username : <input type="text" name="username" />
    <br />
    Password : <input type="password" name="password" />
    <br />
    <input type="submit" value="Login" >
</form>

Keterangan :
● Perhatikan pada line 1 terdapat attribute action dengan value proses.php yang artinya ketika nanti
tombol submit di form diklik, maka akan memanggil file dengan nama proses.php untuk
memproses inputan form, jadi kita perlu membuat file dengan nama proses.php untuk memproses
inputan dari form.
● Berikutnya perhatikan value dari attribute action, valuenya adalah proses.php, sehingga file
proses.php harus berada satu folder dengan file formnya, anda juga dapat menambahkan nama
folder posisi dari file proses.php jika memang anda ingin file proses.php diletakkan di folder yang
berbeda dengan file formnya, semisal action=”sistem/proses.php” berarti file proses.php berada
didalam folder sistem.
● Pada line 1 juga terdapat attribute method dengan value get, attribute method ini bisa anda isi
dengan menggunakan 2 nilai yaitu post atau get, method ini nanti yang mengatur bagaimana data
dikirim dan dapat diterima oleh server.
● Jika anda menggunakan method get maka inputan form akan dikirim melalui alamat url website,
tetapi jika anda menggunakan method post maka inputan form yang dikirimkan tidak terlihat di
bagian alamat url website, untuk lebih jelasnya nanti kita akan bahas dibagian contoh.
● Berikutnya pada line 2 kita menuliskan tag <input type=”text”> dan line 4 kita menuliskan tag <input
type=”password”> yang artinya kita membuat inputan untuk text di line 2 dan inputan untuk
password di line 4, yang terpenting dibagian inputan ini mereka memiliki attribute name, value dari
attribute name ini yang digunakan sebagai penanda masing – masing objek form agar dapat
diproses oleh php.
● Pada line 6 kita menuliskan perintah tag input dengan type=”submit” ini yang akan menjadi tombol,
dan ketika tombol tombol ini diklik maka akan mengakses file yang menjadi value dari attribute
action yaitu file proses.php untuk memproses data inputannya.
Perbedaan method get dan post
Berikutnya kita akan membahas mengenai perbedaan dari penggunaan method get dan method post,
perbedaan yang paling terlihat dari penggunaan 2 method ini adalah bagaimana cara data dikirimkan agar
dapat di proses oleh server.
Pada contoh ini karena nantinya kita menggunakan php untuk menangani prosesnya inputan form,
sehingga file formnya kita harus meletakkan di dalam web direktori dalam contoh ini adalah di
c:xampp/htdocs, dalam contoh ini kita membuat folder dengan nama belajar_form, sehingga nanti kita
memanggilnya dengan alamat http://localhost/belajar_form/form.html, sebagai contoh perhatikan skrip
dibawah ini :
Menggunakan Method get
Kita membuat file dengan nama form_get.html dan disimpan didalam folder belajar_form didalam folder
htdocs, dengan isi skrip sebagai berikut :
<form action="proses.php" method="get">
    Username : <input type="text" name="username" />
    <br />
    Password : <input type="password" name="password" />
    <br />
    <input type="submit" value="Login" >
</form>
kita dapat mengaksesnya dengan alamat http://localhost/belajarphp/form_get.html tampilannya seperti
berikut ini :

Jika tombol Login di klik maka akan memanggil file dengan nama proses.php, serta nilai inputan formnya
akan akan ditampilkan di bagian url websitenya.
Keterangan :
● Perhatikan untuk alamat urlnya tertulis proses.php?username=admin&password=12345678, arti
dari tulisan username dan password adalah value dari attribute name dimasing – masing inputan.
Lalu tulisan admin dan 12345678 adalah value yang diinputkan dibagian form.
● Jadi kalau kita artikan karakter diatas mengirimkan 2 data, yang pertama data username dengan
value admin, dan data password dengan value 12345678
● Pada gambar diatas terdapat tulisan not found dikarenakan untuk file proses.php memang belum
dibuat jadi keterangannya file proses.php tidak ditemukan.

Menggunakan post
Berikutnya kita membuat file dengan nama form_post.html didalam folder belajar_form didalam folder
htdocs
<form action="proses.php" method="post">
    Username : <input type="text" name="username" />
    <br />
    Password : <input type="password" name="password" />
    <br />
    <input type="submit" value="Login" >
</form>

anda dapat mengaksesnya dengan menggunakan alamat http://localhost/belajarphp/form_post.html jika


dibuka tampilannya seperti gambar dibawah ini :
tetapi ketika di klik tombol login, maka tampilannya adalah seperti berikut ini :

Keterangan :
● form akan mengakses file dengan nama proses.php, tetapi di url website tidak terlihat nilai yang
dikirimkan, hal ini karena kita menggunakan post sehingga data yang dikirimkan tidak terlihat di
bagian url dari website
Menampilkan nilai hasil inputan form dengan PHP
Setelah anda mengetahui perbedaan dari method get dan post, berikutnya kita akan belajar untuk
menampilkan data yang diinputkan di bagian form.
Menggunakan Method get
Jika form menggunakan method get, maka buatlah file proses.php dengan isi skrip seperti dibawah ini :
<?php 
echo "Username = ".$_GET['username'];
echo "<br/>";
echo "Password = ".$_GET['password'];
?>

maka jika anda mengisi form dengan method get yang telah kita buat tadi, dengan nama form_get.html,
lalu mengisikan usernamenya admin, dan passwordnya 12345678 dibagian form lalu klik tombol submit,
maka yang tampil adalah sebagai berikut :
Keterangan :
● Jadi jika pada bagian form menggunakan method get, maka jika anda ingin menangkap dan
menampilkan inputan form, gunakan perintah $_GET[‘nama_inputan’],
● Perhatikan line 2 kita menuliskan $_GET[‘username’] untuk menangkap inputan form dengan
name=’username’ karena pada bagian form kita membuat inputan username dengan skrip <input
type=”text” name=”username”/> sehingga menangkap inputannya menggunakan perintah
$_GET[‘username’],
● Perhatikan line 4 kita menuliskan $_GET[‘password’] untuk menangkap inputan form dengan
name=’password’ karena inputan password kita menuliskannya dengan skrip <input
type=”password” name=”password”/>
Menggunakan method post
Jika anda menggunakan method post, buatlah file proses.php dengan skrip dibawah ini :
<?php 
echo "Username = ".$_POST['username'];
echo "<br/>";
echo "Password = ".$_POST['password'];
?>

maka jika anda mengisi form dengan method post yang telah kita buat tadi, dengan nama form_post.html,
lalu mengisikan usernamenya admin, dan passwordnya 12345678 dibagian form lalu klik tombol submit,
maka yang tampil adalah sebagai berikut :

Keterangan :
● Jadi jika pada bagian form menggunakan method post, maka jika anda ingin menangkap dan
menampilkan inputan form, gunakan perintah $_POST[‘nama_inputan’]
● Perhatikan line 2 kita menuliskan $_POST[‘username’] untuk menangkap inputan form dengan
name=’username’ karena pada bagian form kita membuat inputan username dengan skrip <input
type=”text” name=”username”/> sehingga menangkap inputannya menggunakan perintah
$_POST[‘username’],
● Perhatikan line 4 kita menuliskan $_POST[‘password’] untuk menangkap inputan form dengan
name=’password’ karena inputan password kita menuliskannya dengan skrip <input
type=”password” name=”password”/>

Jadi yang menjadi perbedaan antara method get dan post saat kita ingin menampilkan data inputan form
adalah :
● Jika menggunakan method get pada bagian form, gunakan perintah $_GET[‘nama_inputan’]
● Jika menggunakan method post pada bagian form, gunakan perintah $_POST[‘nama_inputan’]
Kapan kita menggunakan method get dan post
Anda harus memahami kapan menggunakan method get dan kapan menggunakan method post, baik kita
akan pelajari mengenal kapan kita perlu menggunakan method get dan post.
Kapan menggunakan method get
Method get digunakan ketika anda mengirimkan data dari form yang sifatnya sensitif, karena inputan form
akan ditampilkan dibagian url dari website, anda tidak disarankan menggunakan method get ketika
membuat form yang datanya rahasia seperti form login, form register, dan form transaksi.
Method get biasanya digunakan untuk form pencarian, dimana yang tampil adalah data kata kunci dari
pencarian, contohnya di web site warungbelajar.com ada form pencarian yang berada di sebelah kanan
atas, anda semisal mencari artikel dengan keyword html, lalu menekan cari, maka akan mengakses url
seperti berikut ini : https://www.stmikikmi.com/?s=html&submit=Search
perhatikan url tersebut, terdapat 2 data dengan method get yang dikirim yaitu :
● variabel s dengan value html yang merupakan keyword yang kita cari
● variabel submit dengan value Search merupakan nama tombol yang kita klik saat melakukan
pencarian.
Kenapa tidak disarankan untuk inputan data yang bersifat sensitif, karena method get ini mengirimkan
data melalui url website, berikutnya php juga membatasi karakter yang dapat dikirim melalui url website ini
hanya 1024 karakter saja.

Kapan menggunakan method post


Anda dapat menggunakan method post ketika data yang diinputkan form bersifat sensitif, seperti form
login, register, ataupun form transaksi, hal tersebut dikarenakan method post tidak menampilkan inputan
form, dibagian url dari web.
Jika anda membuat form yang didalamnya terdapat inputan untuk upload file (<input type=”file”/>), anda
harus menggunakan method post, jadi intinya jika data yang diinputkan di form akan disimpan di database
ada baiknya menggunakan method post, tetapi jika datanya memang sengaja ingin ditampilkan ke
pengguna aplikasi gunakan method get.

Membuat Validasi Form di PHP


Validasi form digunakan untuk memeriksa apakah inputan user dibagian form agar sesuai dengan yang
ditentukan oleh aplikasi, terdapat 2 jenis validasi form yang bisa anda gunakan pada aplikasi web yang
anda buat, antara lain :
● Validasi di sisi client, validasi ini dilakukan di sisi browser, anda bisa menggunakan perintah di
HTML untuk melakukan validasi di sisi client, silahkan baca tutorial kami sebelumnya mengenai
Membuat form validasi dengan HTML 5
● Validasi di sisi server, validasi ini dilakukan setelah data diterima oleh server, pengecekan validasi
data dilakukan oleh program di sisi server, seperti menggunakan php yang akan kita bahas kali ini.
Form validasi ini sangat diperlukan pada saat anda membuat form dalam sebuah aplikasi, karena anda
harus mengatur inputan yang harus diisikan oleh pengguna aplikasi serta datanya juga harus sesuai yang
ditentukan oleh sistem, semisal inputan nama tidak boleh kosong, inputan email harus valid, atau inputan
yang hanya boleh diisi oleh angka saja seperti nomor telp, dan beberapa validasi form yang lain.
Berikut ini kita akan buat contoh pengguaan validasi form dengan menggunakan php, perhatikan skrip
dibawah ini :
<!DOCTYPE HTML>  
<html>
<head>
    <link href="bootstrap/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet">
    <script src="bootstrap/js/jquery.min.js"></script>
    <script src="bootstrap/js/popper.min.js"></script>
    <script src="bootstrap/js/bootstrap.min.js"></script>
<style>
.warning {color: #FF0000;}
</style>
</head>
<body>  

<?php
$error_nama = "";
$error_email = "";
$error_web = "";
$error_pesan = "";
$error_telp = "";

$nama = "";
$email = "";
$web = "";
$pesan = "";
$telp = "";

if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {

  if (empty($_POST["nama"])) 
  {
    $error_nama = "Nama tidak boleh kosong";
  } 
  else 
  {
    $nama = cek_input($_POST["nama"]);
    if (!preg_match("/^[a-zA-Z ]*$/",$nama)) 
    {
      $nameErr = "Inputan Hanya boleh huruf dan spasi"; 
    }
  }
  
  if (empty($_POST["email"])) 
  {
    $error_email = "Email tidak boleh kosong";
  } 
  else 
  {
    $email = cek_input($_POST["email"]);
    if (!filter_var($email, FILTER_VALIDATE_EMAIL)) 
    {
      $error_email = "Format email Invalid"; 
    }
  }

  if (empty($_POST["pesan"])) 
  {
    $error_pesan = "Pesan tidak boleh kosong";
  } 
  else
  {
    $pesan = cek_input($_POST["pesan"]);
  }
    

  if (empty($_POST["web"])) 
  {
    $error_web = "Website tidak boleh kosong";
  } 
  else 
  {
    $web = cek_input($_POST["web"]);

    if (!preg_match("/\b(?:(?:https?|ftp):\/\/|www\.)[-a-z0-9+&@#\/%?=~_|!:,.;]*[-a-z0-9+&@#\
/%=~_|]/i",$web)) 
    {
      $error_web = "URL tidak valid"; 
    }
  }

  if (empty($_POST["telp"])) 
  {
    $error_telp = "Telp tidak boleh kosong";
  } 
  else 
  {
    $telp = cek_input($_POST["telp"]);

    if(!is_numeric($telp)) 
    {
      $error_telp = 'Nomor HP hanya boleh angka';
    }
  }

function cek_input($data) {
  $data = trim($data);
  $data = stripslashes($data);
  $data = htmlspecialchars($data);
  return $data;
}
?>

<div class="row">
<div class="col-md-6">
<div class="card">
  <div class="card-header">
    Contoh Validasi Form dengan PHP
  </div>
  <div class="card-body">
<form method="post" action="<?php echo htmlspecialchars($_SERVER["PHP_SELF"]);?>">  <div clas
s="form-group row">
    <label for="nama" class="col-sm-2 col-form-label">Nama</label>
    <div class="col-sm-10">
      <input type="text" name="nama" class="form-control <?php echo ($error_nama !="" ? "is-i
nvalid" : ""); ?>" id="nama" placeholder="Nama" value="<?php echo $nama; ?>"><span class="war
ning"><?php echo $error_nama; ?></span>
    </div>
  </div>

  <div class="form-group row">
    <label for="email" class="col-sm-2 col-form-label">Email</label>
    <div class="col-sm-10">
      <input type="text" name="email" class="form-control <?php echo($error_email !="" ? "is-
invalid" : ""); ?>" id="email" placeholder="email" value="<?php echo $email; ?>"><span class=
"warning"><?php echo $error_email; ?></span>
    </div>
  </div>

  <div class="form-group row">
    <label for="web" class="col-sm-2 col-form-label">Website</label>
    <div class="col-sm-10">
      <input type="text" name="web" class="form-control  <?php echo($error_web !="" ? "is-inv
alid" : ""); ?>" id="web" placeholder="web" value="<?php echo $web; ?>"><span class="warning"
><?php echo $error_web; ?></span>
    </div>
  </div>

  <div class="form-group row">
    <label for="telp" class="col-sm-2 col-form-label">Telp</label>
    <div class="col-sm-10">
      <input type="text" name="telp" class="form-control <?php echo($error_telp !="" ? "is-in
valid" : ""); ?>" id="telp" placeholder="telp" value="<?php echo $telp; ?>"><span class="warn
ing"><?php echo $error_telp; ?></span>
    </div>
  </div>

  <div class="form-group row ">
    <label for="pesan" class="col-sm-2 col-form-label">Pesan</label>
    <div class="col-sm-10">
      <textarea name="pesan" class="form-control <?php echo($error_pesan !="" ? "is-invalid" 
: ""); ?>"><?php echo $pesan; ?></textarea><span class="warning"><?php echo $error_pesan; ?><
/span>
    </div>
  </div>

  <div class="form-group row">
    <div class="col-sm-10">
      <button type="submit" class="btn btn-primary">Sign in</button>
    </div>
  </div>
</form>

  </div>
</div>
</div>
</div>

<?php
echo "<h2>Your Input:</h2>";
echo "Nama = ".$nama;
echo "<br>";
echo "Email = ".$email;
echo "<br>";
echo "Website = ".$web;
echo "<br>";
echo "Telp = ".$telp;
echo "<br>";
echo "Pesan = ".$pesan;
?>

</body>
</html>

Skripnya cukup panjang, karena kita menggunakan bootstrap yang digunakan untuk menata tampilan
form agar lebih menarik, hasilnya jika dibuka di browser adalah sebagai berikut :

Pada contoh ini, saya coba isikan dengan isian seperti gambar dibawah ini :
Keterangan :
● Bagian nama kita isi “Krisna Aditya” sehingga bagian kolom nama tidak nampak error karena kita
isi bagian form ini.
● Bagian email kita isi “krisna” sehingga menampilkan error karena tidak sesuai dengan format email
● Bagian website kita isi dengan “stmikikmi” sehingga menampilkan error karena tidak sesuai
dengan format alamat url
● Bagian telp menampilkan error karena kita mengisikan karakter selain angka
● Bagian pesan menampilkan error karena tidak diisi

Kita akan membahas satu persatu untuk validasi di masing – masing bagian form yang ada di contoh
diatas.
Validasi Method Form
Pada line 24 kita menuliskan perintah if ($_SERVER[“REQUEST_METHOD”] == “POST”), perintah ini
digunakan untuk melakukan pengecekan apakah formnya sudah di klik bagian tombol submit, dan
memastikan datanya dikirim menggunakan method post.
Validasi bagian inputan nama
Pada line 111 kita membuat inputan dengan type text, dengan name=”nama”
<input type="text" name="nama" class="form-control <?php echo ($error_nama !="" ? "is-invalid
" : ""); ?>" 
id="nama" placeholder="Nama" value="<?php echo $nama; ?>"><span class="warning"><?php echo $e
rror_nama; ?></span>

● Pengecekan validasinya ada di line 26 kita membuat validasi apakah inputan nama pada form diisi,
jika tidak diisi maka akan menampilkan error pada bagian nama dan menampilkan “Nama tidak
boleh kosong” (Line 28), untuk membuat validasi inputan nama tidak boleh kosong gunakan
perintah if(empty($_POST[‘nama’])), yang mengecek inputan nama apakah kosong, jika kosong
maka isikan keterangan pada variabel $error_nama
if (empty($_POST["nama"])) 
{
    $error_nama = "Nama tidak boleh kosong";
}

● Berikutnya pada line 32 kita akan memanggil function cek_input() dimana fungsi kita gunakan
untuk menghilangkan spasi yang ada di sebelum dan sesudah isian inputan, trim digunakan untuk
menghilangkan spasi di awal dan akhir dari inputan, pembahasan trim bisa dibaca di tutorial kita
sebelumnya Manipulasi string menggunakan fungsi di PHP, fungsi stripslashes digunakan untuk
menghapus escape character backslash \ dari string, fungsi htmlspecialchars() digunakan untuk
mengubah beberapa character entity menjadi nama entity.
function cek_input($data) {
  $data = trim($data);
  $data = stripslashes($data);
  $data = htmlspecialchars($data);
  return $data;
}

Pengecekan validasi inputan nama berikutnya adalah melakukan validasi pada inputan nama hanya boleh
berupa huruf dan spasi saja, tidak boleh diisi dengan angka, perhatikan pada line 33, jika bagian nama
diisi dengan angka maka akan menampilkan pesan error “Inputan Hanya boleh huruf dan spasi”.
if (!preg_match("/^[a-zA-Z ]*$/",$nama)) 
{
   $nameErr = "Inputan Hanya boleh huruf dan spasi"; 
}

Berikutnya perhatikan line 111 dilakukan pengecekan pada variabel $error_nama apakah terdapat error,
jika terdapat error maka akan menambahkan class is-invalid dibagian kolom inputan nama sehingga form
bagian nama akan berwarna merah, serta menampilkan pesan errornya yang sudah disimpan di bagian
variabel $error_name.
<input type="text" name="nama" class="form-control <?php echo ($error_nama !="" ? "is-invalid
" : ""); ?>" 
id="nama" placeholder="Nama" value="<?php echo $nama; ?>"><span class="warning"><?php echo $e
rror_nama; ?></span>

Validasi bagian email


Pada Line 18 kita membuat inputan dengan menggunakan type=”text” dan name=”email”
<input type="text" name="email" class="form-control <?php echo($error_email !="" ? "is-invali
d" : ""); ?>" 
id="email" placeholder="email" value="<?php echo $email; ?>"><span class="warning"><?php echo
 $error_email; ?></span>

Pada Line 39 kita membuat validasi inputan email harus diisi dengan menggunakan fungsi empty(), jika
tidak diisi maka akan menampilkan error “Email tidak boleh kosong”.
if (empty($_POST["email"])) 
{
    $error_email = "Email tidak boleh kosong";
}

Pada Line 46 kita mengecek apakah inputan form bagian email ini isinya sudah sesuai format email yang
valid, jika tidak maka akan menampilkan tulisan “Format email invalid”
if (!filter_var($email, FILTER_VALIDATE_EMAIL)) 
{
      $error_email = "Format email Invalid"; 
}

Validasi bagian web


Pada line 125 kita membuat inputan dengan type=”text” dan name=”web”
<div class="form-group row">
    <label for="web" class="col-sm-2 col-form-label">Website</label>
    <div class="col-sm-10">
      <input type="text" name="web" class="form-control  <?php echo($error_web !="" ? "is-inv
alid" : ""); ?>" id="web" placeholder="web" value="<?php echo $web; ?>"><span class="warning"
><?php echo $error_web; ?></span>
    </div>
  </div>

Pada line 63 kita membuat validasi untuk bagian inputan web harus diisi dengan menggunakan fungsi
empty, jika tidak diisi maka akan menampilkan pesan error “Website tidak boleh kosong”.
if (empty($_POST["web"])) 
{
    $error_web = "Website tidak boleh kosong";
}
Pada line 70 kita membuat validasi untuk bagian inputan web harus diisi dengan url web yang valid.
if (!preg_match("/\b(?:(?:https?|ftp):\/\/|www\.)[-a-z0-9+&@#\/%?=~_|!:,.;]*[-a-z0-9+&@#\/%=~
_|]/i",$web)) 
{
      $error_web = "URL tidak valid"; 
}

Validasi bagian telp


Pada line 134 kita membuat inputan untuk bagian telp, dengan type=”text” dan name=”telp”
<input type="text" name="telp" class="form-control 
<?php echo($error_telp !="" ? "is-invalid" : ""); ?>" id="telp" placeholder="telp" 
value="<?php echo $telp; ?>"><span class="warning"><?php echo $error_telp; ?></span>

Pada line 76 kita melakukan validasi inputan bagian telp tidak boleh kosong.
if (empty($_POST["telp"])) 
{
    $error_telp = "Telp tidak boleh kosong";
}

Pada line 84 kita menuliskan validasi inputan bagian telp hanya boleh angka saja, kita gunakan fungsi
is_numeric(), untuk memastikan inputan berupa angka.
if(!is_numeric($telp)) 
{
      $error_telp = 'Nomor HP hanya boleh angka';
}

Validasi bagian pesan


Pada line 141 kita membuat textarea dengan name=”pesan”.
<textarea name="pesan" class="form-control 
<?php echo($error_pesan !="" ? "is-invalid" : ""); ?>">
<?php echo $pesan; ?></textarea><span class="warning">
<?php echo $error_pesan; ?></span>

Pada line 52 kita membuat validasi untuk mengecek apakah inputan bagian pesan diisi kita gunakan
fungsi empty(), jika tidak diisi maka akan menampilkan tulisan “pesan tidak boleh kosong”
if (empty($_POST["pesan"])) 
{
    $error_pesan = "Pesan tidak boleh kosong";
}
Membuat Database Menggunakan SQL Manager

1. Buka aplikasi SQL Manager for MySQL


2. Setelah dibuka, Klik Create untuk membuat database. Perhatikan gambar berikut

3. Klik Next
4. Klik Finish

5. Test Connected
6. Database berhasil dibuat

Membuat Tabel Dengan SQL Manager


1. Klik 2x nama database yang akan dibuatkan tabelnya hingga muncul tampilan seperti digambar
2. Masukan nama tabelnya
3. Masukan nama kolom yaang akan dibuat

4. Filed NISN sukses dibuat


Tugas
Buatlah database seperti pada di gambar berikut

Memasukan Data Kedalam Tabel Mengggunakan SQL Manager


Koneksi Database PHP dan Mysql dengan konsep OOP
Setelah anda membuat database MySQL, berikutnya kita akan membuat file php yang berisi koneksi ke
database MySQL dengan menggunakan konsep OOP, contoh skripnya adalah seperti berikut ini :
<?php 
class database{

    var $host = "localhost";
    var $username = "root";
    var $password = "";
    var $database = "akademik";

    function __construct(){
        $koneksi = mysqli_connect($this->host, $this->username, $this->password,$this->databa
se);
        if($koneksi){
            echo "Koneksi database MySQL dan PHP Berhasil ";
        }else{
            echo "Koneksi database MySQL dan PHP Gagal ";
        }
    }

$koneksi = new database();
?>
Skrip diatas kita simpan dengan nama file koneksi.php.
Jika skrip dijalankan akan menampilkan tulisan
● “Koneksi database MySQL dan PHP Berhasil ” jika koneksi database berhasil.
● “Koneksi database MySQL dan PHP Gagal ” jika koneksi database gagal.

Keterangan Code :
Pada line 2 kita membuat class dengan nama database, jika anda belum mengetahui mengenai class,
anda bisa membaca tutorial kita sebelumnya Mengenal class OOP
Pada class database kita membuat beberapa property untuk keperluan koneksi ke database, perhatikan
line 4 – 7
var $host = "localhost";
var $username = "root";
var $password = "";
var $database = "db_warungbelajar";

● $host digunakan untuk keperluan alamat server, karena server databasenya ada di komputer lokal
kita, sehingga kita tuliskan “localhost”
● $username digunakan untuk username dari database, secara default ketika anda menginstall
xampp akan dibuat user dengan nama root
● $password digunakan untuk password dari username root, default dari xampp untuk password dari
user root adalah kosong, sehingga kita cukup menuliskan “”
● $database digunakan untuk menuliskan nama database yang akan kita koneksikan dengan php,
dalam hal ini adalah db_warungbelajar

Pada function __construct kita menuliskan perintah untuk melakukan koneksi ke database, jika anda
belum mengetahui fungsi construct bisa membaca tutorial kita sebelumnya Mengenal fungsi construct dan
destruct di php
dalam function __construct kita menuliskan perintah :
function __construct(){
        $koneksi = mysqli_connect($this->host, $this->username, $this->password,$this->databa
se);
        if($koneksi){
            echo "Koneksi database MySQL dan PHP Berhasil ";
        }else{
            echo "Koneksi database MySQL dan PHP Gagal ";
        }
    }
Keterangan :
Fungsi mysqli_connect adalah fungsi yang digunakan untuk melakukan koneksi di database mysql, pada
fungsi ini membutuhkan 4 parameter yaitu :
● host = Host / Alamat Server database
● username = Username Database
● password = Password username database
● database = Nama database yang ingin diakses
Karena pada class database sudah membuat 4 property (Line 4 – 7) yaitu $host, $username, $password,
$database, sehingga pada line 10 kita tinggal memanggilnya dengan perintah $this->host,
$this->username, $this->password,$this->database, hasil koneksi itu kita simpan di variabel $koneksi.
Pada Line 11 kita lakukan pengecekan pada variabel $koneksi dengan menggunakan if, karena jika
koneksi ke database berhasil, maka variabel $koneksi akan bernilai true, sehingga akan menampilkan
tulisan “Koneksi database MySQL dan PHP Berhasil ” dan jika gagal akan menampilkan tulisan “Koneksi
database MySQL dan PHP Gagal ”
Karena ini menggunakan konsep OOP, anda tidak dapat melakukan koneksi ke database dengan hanya
bermodalkan class saja.
Class harus dibuatkan sebuah object, perhatikan pada line 19 kita buat object dengan nama $koneksi
dengan menggunakan class database, karena pada fungsi __construct di class database terdapat
perintah untuk koneksi ke database, sehingga saat kita membuat object $koneksi dengan class database
makan perintah koneksi itu langsung dijalankan.
Jadi jika code itu dijalankan akan menampilkan tulisan ” Koneksi database MySQL dan PHP Berhasil ”

Anda mungkin juga menyukai