Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA
MODUL VI
FILTERAMPLIFIER

Nama : Oksenda Fauzon Putra


No. BP : 1911511013
Hari/Tanggal : Selasa/ 28 April 2021
Shift : 2

Asisten : NadilaMaghfirah

LABORATORIUM SISTEM EMBEDDED DAN ROBOTIKA


JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan
1. Memahami konsep Filter Amplifier
2. Memahami Op AMP sebagai LPF
3. Memahami Op AMP sebagai HPF
4. Memahami Op AMP sebagai BPF
5. Memahami Op AMP sebagai NOTCH FILTER

1.2.Landasan Teori
Dalam kehidupan masunia modern tidak bisa dipisahkan dari alat-
alat yang membantu kehidupan manusia. Alat-alat tersebut banyak
berhubungan dengan listrik sebagai sumber tenaganya. Alat-alat tersebut
biasa disebut sebagai alat elektronik. Secara singkatnya alat elektronik
merupakan peralatan yang bertenagakan listrik yang memudahkan manusia
dalam mengerjakan sesuatu dan mengurangi kesalahan sehingga
mendapatkan hasil yang akurat. Ilmu yang mempelajari tentang
keelekronikan di sebut Elektronika.
Amplifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penguat
Daya adalah sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
memperkuat atau memperbesar sinyal masukan. Di dalam bidang Audio,
Power Amplifier akan menguatkan sinyal suara yang berbentuk analog dari
sumber suara (Input) menjadi sinyal suara yang lebih besar (Output).
Sumber sinyal suara yang dimaksud tersebut dapat berasal dari alat-alat
Tranduser seperti Mikrofon yang dapat mengkonversikan energi suara
menjadi sinyal listrik ataupun Optical Pickup CD yang mengkonversikan
getaran mekanik menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik yang berbentuk sinyal
AC tersebut kemudian diperkuat arus (I) dan tegangannya (V) sehingga
menjadi Output yang lebih besar. Besaran penguatannya ini sering disebut
dengan istilah gain.
Amplifier atau Integrated Amplifier adalah sebuah alat yang
berfungsi untuk mengubah sinyal dari input dengan amplitudo rendah
menjadi sebuah sinyal output dengan amplitudo yang relatif lebih tinggi
namun frekuensinya masih tetap sama. Sinyal output yang dikuatkan ini
biasanya berupa suara audio berbentuk analog. Dengan kata lain, amplifier
adalah suatu peralatan elektronika yang digunakan untuk meningkatkan
sinyal audio yang awalnya kecil atau lemah menjadi lebih kuat. Dengan
menggunakan komponen amplifier, maka suara input yang berdaya kecil
akan dikuatkan menjadi daya yang lebih besar. Gain yang biasanya
dilambangkan dengan G dengan satuan decibel (dB) ini merupakan hasil
bagi dari daya di bagian Output (Pout) dengan daya di bagian inputnya (Pin)
dalam bentuk-bentuk frekuensi listrik AC. Bentuk Rumusnya adalah
sebagai berikut :

G = 10log (Pout/Pin)

Dimana :

G = Gain dalam satuan dB


Pout = Power atau daya pada bagian Output
Pin = Power atau daya pada bagian Input
Amplifier merupakan rangkaian elektronika yang digunakan untuk
memperkuat atau memperbesar sinyal output pada suara. Amplifier sering
digunakan untuk meningkatkan sinyal output suara dalam bentuk analog.
beberapa kelebihan dari penggunaan amplifier adalah :

1. Memiliki sifat menguatkan tegangan puncak amplitudo dari


sinyal masukan,
2. Dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal
masukan dan keluaran,
3. Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga
sesuai untuk penguat sinyal kecil,
4. Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sampai
meminimalkan efek umpan balik,
5. Mempunyai impedansi input tinggi dan memiliki impedansi
output yang rendah,
6. Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal,
7. Mempunyai penguatan arus yang tinggi,
8. Suara yang didapatkan sangat bagus dan tergantung dari
kualitas power yang digunakan.
Transistor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk
penguat, sebagai sirkuit pemutus, sebagai penyambung, sebagai
stabilitas tegangan, modulasi sinyal dan lain-lain. Fungsi transistor juga
sebagai kran listrik yang dimana berdasarkan tegangan inputnya,
memungkinkan pengalihat listrik yang akurat yang berasal dari sumber
listrik.Transistor memiliki fungsi yang diantaranya adalah :
1. Transistor sebagai saklar elektronik
Fungsi ini yaitu dengan mengmengatur bias dari sebuah transistor
sampai transistor jenuh maka didapat hubungan singkat antar kaki
konektor dan emitor, dengan memanfaatkan kejadian ini maka
transistor bisa digunakan sebagai saklar.

2. Transistor sebagai penguat arus


Fungsinya Yaitu digunakan sebagai penguat arus, dengan fungsi ini
transistor dapat digunakan sebagai rangkaian power supply tentunya
dengan tegangan yang disetting. Untuk dapat digunakan sebagai fungsi
penguat arus transistor harus dibias tegangan yang constant pada
basisnya, agar pada emitor keluar tegangan yang tetap. Umumnya untuk
dapat tegangan basis agar tetap digunakan diode zener.
Filter amplifier merupakan urutan dari beberapa penguat arus
yang terdapat dalam rangkaian pamlifier yang digunakan
beberapa waktu bekalakangan ini dalam percobaan beberapa
praktikum. Filter amplifier merupakan suatu susunan penggunaan
dari sekian banyaknya jenis amplifier yang pernah dijumpai.
dalam urutannya itu terdapat Op-Amp yang merupakan suatu
penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC
yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah
terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditanyaambahkan
untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada
operasional amplifier (Op-Amp). Op-Amp ketika berfungsi sebagai
filter yaitu dapat menyaring suatu sinyal sesuai dengan frekuensi yang
kita inginkan. Dalam penerapan filter sering kita ketahui fungsinya
dalam pembuatan penyaringan suara yang dibagi sesuai tingkat
frekuensinya. Ketika amplifier berfungsi sebagai filter terdapat bebrapa
pembagiannya yaitu sebagai berikut :

1) Low pass amplifier

LPF adalah Filter atau Penyaring yang melewatkan sinyal


Frekuensi rendah dan menghambat atau memblokir sinyal
Frekuensi tinggi. Dengan kata lain, LPF akan menyaring sinyal
frekuensi tinggi dan meneruskan sinyal frekuensi rendah yang
diinginkannya. Sinyal yang dimaksud ini dapat berupa sinyal listrik
seperti sinyal audio atau sinyal perubahan tegangan. LPF yang
ideal adalah LPF yang sama sekali tidak melewatkan sinyal dengan
frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc) atau tegangan OUPUT pada
sinyal frekuensi diatas frekuensi cut-off sama dengan 0V. Dalam
bahasa Indonesia, Low Pass Filter ini sering disebut dengan
Penyaring Lolos Bawah atau Taπs Pelewat Rendah.

2) High Pass amplifier

HPF adalah Filter atau penyaring frekuensi yang dapat


melewatkan sinyal frekuensi tinggi dan menghambat atau
memblokir sinyal frekuensi rendah. Dengan kata lain, sinyal
Frekuensi tinggi akan lebih mudah melewati High Pass Filter
(HPF) sedangkan sinyal frekuensi rendah akan dihambat atau
dipersulit untuk melewatinya. HPF yang ideal adalah HPF yang
sama sekali tidak melewatkan sinyal dengan frekuensi dibawah
frekuensi cut-off. Pada dasarnya, High Pass Filter (HPF) adalah
kebalikan dari Low Pass Filter (LPF). Dalam bahasa Indonesia,
High Pass Filter disebut juga dengan Taπs Lolos Tinggi, Taπs
Pelewat Tinggi atau Penyaring Lolos Atas.
3) Band Pass Filter

BPF adalah filter atau penyaring frekuensi yang melewatkan


sinyal frekuensi dalam rentang frekuensi tertentu yaitu melewatkan
sinyal yang berada diantara frekuensi batas bawah hingga frekuensi
batas atasnya. Dengan kata lain, Band Pass Filter atau Taπs Lolos
Atas ini akan menolak atau melemahkan sinyal frekuensi yang
berada diluar rentang yang ditanyaentukan tersebut. Salah satu
aplikasi sederhana Band Pass Filter adalah pada penguat audio,
pengendali nada (tone control) dan penyaring crossover speaker.
Pada rangkaian-rangkaian tersebut, kadang-kadang hanya perlu
melewatkan rentang frekuensi tertentu yang tidak dimulai dari 0Hz
atau memerlukan sinyal yang berakhir pada suatu titik frekuensi
tinggi tertentu.

4) Notch Filter
Notch filter adalah filter atau penyaring frekuensi yang menolak
dan memblokir frekuensi yang berada di antara dua titik cut-off,
sedangkan semua frekuensi yang berada di bawah frekuensi
tertentu (dibawah titik cut-off) dan semua frekuensi yang berada
diatas frekuensi tertentu (diatas titik cut-off) akan dilewatkannya.
Dengan kata lain, Band Stop Filter akan melewatkan semua
frekuensi yang berada di luar kedua sisi rentang titik cut-off
tersebut. Band Stop Filter atau juga sering disebut dengan Notch
Filter ini pada dasarnya merupakan kombinasi dari Low Pass Filter
dan High Pass Filter yang dihubungkan secara paralel. Koneksi ini
berbeda dengan Band Pass Filter yang menghubungkan Low Pass
Filter dan High Pass Filter secara seri. Sebutan lain untuk Band
Stop Filter ini adalah Band-Elimination Filter atau Band-Reject
Filter.
BAB II

PROSEDUR KERJA

2.1.Alat dan Bahan


1. Laptop/PC
2. Aplikasi Proteus
2.2.Cara Kerja
2.2.1. Aplikasi proteus dibuka

2.2.2. New project


2.2.3. Isikan nama project

2.2.4. Pilih create a schematic from the selected template → Pilih Default
2.2.5. Do not create a PCB layout

2.2.6. No Firmware Project


2.2.7. Percobaan I – Low Pass Filter
1. Semua komponen yang diperlukan pada DEVICE , pilih
icon P pada DEVICE .

2. Akan keluar menu Pick Divice, pada bagian keyword ketik


komponen yang dibutuhkan.

• Resistor
3. Seteleh menemukan komponen yang diperlukan, komponen
tersebut di klik dan komponen akan muncul pada menu
divice.

4. Untuk menggunakan komponen, kilik nama komponen


yang akan digunakan.
5. Masukkan semua komponen yang terdapat pada DEVICE.

6. Setelah itu komponen diatur sesuai rangkain. Untuk


mengatur posisi komponen bisa menggunakan rotasi. Yaitu
dengan cara klik kanan pada komponen dan pilih rotate.
7. Pada INSTRUMENT dimasukkan komponen DC
Voltmeter dan DC Ammeter.

8. Kemudian nilai hambatan (Resistor), Capacitor, dan Visine


diatur . Cara mengatur nilai adalah dengan mengklik
komponen tersebut dan nilai diatur menjadi yang
diinginkan.
9. Setelah voltase dan resistor diatur, rangkaian dijalankan
dengan cara menekan tombol play pada sudut kiri bawah.
2.2.8. Percobaan II – High Pass Filter
1. Siapkan semua komponen yang diperlukan pada DEVICE ,
pilih icon P pada DEVICE .

2. Akan keluar menu Pick Divice, pada bagian keyword ketik


komponen yang dibutuhkan.

• Resistor
3. Seteleh menemukan komponen yang diperlukan, duble klick
pada komponen tersebut dan komponen akan muncul pada
menu divice.
4. Untuk menggunakan komponen, kilik nama komponen yang
akan digunakan.

5. Masukkan semua komponen yang terdapat pada DEVICE.


6. Voltmeter dan Amparemeter pada INSTRUMENT
dimasukan kedalam rangkaian.

7. Komponen diatur sesuai rangkain. Untuk mengatur posisi


komponen bisa menggunakan rotasi. Yaitu dengan cara klik
kanan pada komponen dan pilih rotate.
8. Kemudian nilai hambatan (resistor),Capacitor dan Vsine
diatur. Cara mengatur nilai adalah dengan mengklik
komponen dan nilai komponen dapat diatur sesuai
keinginan.

9. Komponen dihubungkan.
10. Rangkaian dijalankan dengan cara menekan tombol play
pada sudut kiri bawah.
2.2.9. Percobaan III – Band Pass Filter
11. Siapkan semua komponen yang diperlukan pada DEVICE ,
pilih icon P pada DEVICE .
12. Akan keluar menu Pick Divice, pada bagian keyword ketik
komponen yang dibutuhkan.

• Resistor
13. Seteleh menemukan komponen yang diperlukan, duble klick
pada komponen tersebut dan komponen akan muncul pada
menu divice.

14. Untuk menggunakan komponen, kilik nama komponen yang


akan digunakan.
15. Masukkan semua komponen yang terdapat pada DEVICE.
16. Voltmeter dan Amparemeter pada INSTRUMENT
dimasukan kedalam rangkaian.

17. Komponen diatur sesuai rangkain. Untuk mengatur posisi


komponen bisa menggunakan rotasi. Yaitu dengan cara klik
kanan pada komponen dan pilih rotate.
18. Kemudian nilai hambatan (resistor),Capacitor dan Vsine
diatur. Cara mengatur nilai adalah dengan mengklik
komponen dan nilai komponen dapat diatur sesuai
keinginan.

19. Komponen dihubungkan.


20. Rangkaian dijalankan dengan cara menekan tombol play
pada sudut kiri bawah.
2.2.10. Percobaan IV – Notch Filter
21. Siapkan semua komponen yang diperlukan pada DEVICE ,
pilih icon P pada DEVICE .

22. Akan keluar menu Pick Divice, pada bagian keyword ketik
komponen yang dibutuhkan.

• Resistor
23. Seteleh menemukan komponen yang diperlukan, duble klick
pada komponen tersebut dan komponen akan muncul pada
menu divice.
24. Untuk menggunakan komponen, kilik nama komponen yang
akan digunakan.

25. Masukkan semua komponen yang terdapat pada DEVICE.


26. Voltmeter dan Amparemeter pada INSTRUMENT
dimasukan kedalam rangkaian.

27. Komponen diatur sesuai rangkain. Untuk mengatur posisi


komponen bisa menggunakan rotasi. Yaitu dengan cara klik
kanan pada komponen dan pilih rotate.
28. Kemudian nilai hambatan (resistor),Capacitor dan Vsine
diatur. Cara mengatur nilai adalah dengan mengklik
komponen dan nilai komponen dapat diatur sesuai
keinginan.

29. Komponen dihubungkan.


30. Rangkaian dijalankan dengan cara menekan tombol play
pada sudut kiri bawah.
2.2.11. Catatan untuk mengubah display range.
BAB III
PERHITUNGAN

3.1.Jurnal
Percobaan 1 : Low Pass Filter
Gambar Rangkaian

(tuliskan Nama dan NIM pada gambar rangkaian di Proteus)


Vin frekuensi Vout Grafik sinyal
2 Vpp 1Hz 93.0 mV

2 Vpp 5Hz 92.9mV


2 Vpp 10Hz 92.8mV

2 Vpp 100Hz 92.8mV

2 Vpp 1kHz 92.8mV

2 Vpp 10kHz 92.8mV

Analisa Percobaan :
(dijawab secara ringkas pada jurnal, dijelaskan secara lengkap pada laporan akhir)
1. Bagaimana frekuensi cutoff dari filter tersebut ?
2. Frekuensi berapakah yang tidak dilewatkan dan dilewatkan oleh filter tersebut?
2. Apakah yang terjadi jika frekuensinya dinaikkan terus ? jumlah gelombang bertambah
banyak dalam suatu waktu tertentu

Percobaan 2 : High Pass Filter


Gambar Rangkaian

(tuliskan Nama dan NIM pada gambar rangkaian di Proteus)


Vin frekuensi Vout Grafik sinyal
2 Vpp 1Hz 250mV

2 Vpp 5Hz 250mV


2 Vpp 10Hz 250mV

2 Vpp 100Hz 250

2 Vpp 1kHz 250mV

2 Vpp 10kHz 250mV

Analisa Percobaan :
(dijawab secara ringkas pada jurnal, dijelaskan secara lengkap pada laporan akhir)
1. Bagaimana frekuensi cutoff dari filter tersebut ?
3. Frekuensi berapakah yang tidak dilewatkan dan dilewatkan oleh filter tersebut?
4. Apakah yang terjadi jika frekuensinya dinaikkan terus ? jumlah gelombang bertambah
banyak dalam suatu waktu tertentu
Percobaan 3 : Band Pass Filter
Gambar Rangkaian

(tuliskan Nama dan NIM pada gambar rangkaian di Proteus)


Vin frekuensi Vout Grafik sinyal
2 Vpp 1Hz 0 mV

2 Vpp 5Hz 0 mV
2 Vpp 10Hz 0 mV

2 Vpp 100Hz 0 mV

2 Vpp 1kHz 0 mV

2 Vpp 10kHz

Analisa Percobaan :
(dijawab secara ringkas pada jurnal, dijelaskan secara lengkap pada laporan akhir)
1. Bagaimana frekuensi cutoff dari filter tersebut ?
2. Frekuensi berapakah yang tidak dilewatkan dan dilewatkan oleh filter tersebut?
5. Apakah yang terjadi jika frekuensinya dinaikkan terus ? jumlah gelombang bertambah
banyak dalam suatu waktu tertentu
Percobaan 4 - Notch Filter
Gambar Rangkaian

(tuliskan Nama dan NIM pada gambar rangkaian di Proteus)


Vin frekuensi Vout Grafik sinyal
2 Vpp 1Hz 0 mV
2 Vpp 5Hz 0mV

2 Vpp 100Hz 0 mV

2 Vpp 1kHz 0 mV

2 Vpp 10kHz

2 Vpp 1MHz
Analisa Percobaan :
(dijawab secara ringkas pada jurnal, dijelaskan secara lengkap pada laporan akhir)
1. Bagaimana frekuensi cutoff dari filter tersebut ?
2. Frekuensi berapakah yang tidak dilewatkan dan dilewatkan oleh filter tersebut?

3.2. Perhitungan
3.2.1. Percobaan 1 : Low Pass Filter
Diketahui: R = 10k
C = 1uF
Ditanya : Frekuensi Cut Off ?
Jawab =
Fc = 1/(2×π×R×C)
Fc = 1/(2×3.14× (10^4) × (10^-6))
Fc = 100/6.28
Fc = 15.92Hz
3.2.2. Percobaan 2 : High Pass Filter
Diketahui: R1 = R2 = 10k C1 = C2 = 1uF
Ditanya : Frekuensi Cut Off ?
Fc = 1/(2×π×sqrt×R1×R2×C1×C2))
Fc = 1/(2×3.14×sqrt(10^8×10^-12))
Fc = 1/(2×3.14× (10^-2))
Fc = 100/6.28
Fc = 15.92Hz
3.2.3. Percobaan 3 : Band Pass Filter

Diketahui: R1 = R2 = R3 = 10k C1 = C2 = 10uF


Ditanya : Fc1 ? Fc2 ?
Fc1 = 1/(2×π×R3* C1)
Fc1 = 1/(2×3.14×10^4×10^-5)
Fc1 = 1/(2×3.14×10^-1)
Fc1 = 10/6.28
Fc1 = 1.592Hz
Fc2 = 1/(2×π×Rc× C2)
Fc2 = 1/(2×3.14×5000×10^-5)
Fc2 = 1/(2×3.14×5×10^-2)
Fc2 = 100/31.4
Fc2 = 3.1847Hz

Rc = R1||R2
Rc = 10^8/(20×10^4)
Rc = 1000/2
Rc = 5000

3.2.4. Percobaan 4 : Notch Filter

Diketahui
R1=R2=30K,R3=15k, R4 = 10k
C1=C2=C3=C4=100nF

Ditanya fc1 dan fc2


Fc1 ?
Fc2 ?
Fc1 = 1/(2×π×Rc1× C1)
Fc1 = 1/(2×3.14×10^4×10^-7)
Fc1 = 1/(2×3.14*10^-3)
Fc1 = 1000/6.28
Fc1 = 159.2Hz

Rc1 = R1||R3
Rc1 = 450k/45
Rc1 = 10k
Fc2 = 1/(2×π×Rc2* C2)
Fc2 = 1/(2×3.14×7.5*10^-4)
Fc2 = 10000/47.1
Fc2 = 212.31Hz
Rc2= R2||R4
Rc2 = 300k/4
Rc2 = 7.5k
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA
Penggunaan amplifier yang dapat berupa filter . Pratikum
diharuskan mensimulasikan rangkaian menggunakanaplikasi
Proteus. Filter berfungsi untuk menyaring sinyal masukan
sehingga dapat diperoleh sinyal keluaran yang diinginkan.
Rangkaian filter memiliki frekuensi cut-off. Pada rangkaian low
pass filter, frekuensi masukan yang lebih rendah dari frekuensi
cut-off akan diloloskan sedangkan frekuensi yang lebih tinggi dari
frekuensi cut-off akan diredam. Pada percobaan ini diperoleh
frekuensi cut-offnya sebesar fc = 15Hz. Setelah mengukur
tegangan masukan dan tegangan keluaran yang terjadi, dapat
dihitung besar penguatannya sehingga dapat dibuat diagram
bodenya seperti ditunjukkan pada grafik . Dari grafik tersebut
dapat dilihat ketika frekuensi masukan yang diberikan masih di
bawah frekuensi cut-off, sinyal keluarannya diteruskan dan saat
frekuensinya melebihi frekuensi cut-off sinyal keluaran akan
dilemahkan. Hal tersebut dapat dilihat dari grafik yang terus
turun. Rangkaian high pass filter akan meneruskan frekuensi yang
lebih besar dari frekuensi cut-off dan akan meredam sinyal
masukan dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-
off. Pada percobaan ini diperoleh frekuensi cut-offnya sebesar
fc = 15Hz. Sama seperti pada percobaan low pass filter setelah
mengukur tegangan masukan dan tegangan keluaran yang terjadi,
dapat dihitung besar penguatannya sehingga dapat dibuat diagram
bodenya seperti ditunjukkan pada grafik. Pada percobaan high
Pass filter beberapa komponen seperti Op-Amp
741,resistor,kapasitor.Ketika rangkaian high pass filter pasif RC
yang ditanyaambahkan dengan op amp, menjadiketahuian
rangkaian pasif menjadi rangkaian aktif. Dengan besar hambatan
R1 sebesar 10k dan C1 sebesar 1uF, maka nilai frekuensi cut off
nya yaitu sebesar 15.92Hz. Ketika rangkaian dimenjalankan
dengan frekuensi 1Hz gelombang output yang terlihat pada
osiloskop tampak tidak ada, lalu ketika frekuensi dinaikkan
menjadi 5Hz, gelombang tampak mulai muncul. Dan ketika
frekuensi input telah melewati frekuensi cut off, gelombang
tampak jelas seperti gelombang input. Jadi frekuensi yang tidak
dilewatkan oleh rangkaian high pass filter dengan hambatan RC
ini yaitu dibawah 15.92Hz. Sebelum frekuensi yang dimemberi
melewati frekuensi cut off, maka frekuensi tersebut akan di filter,
tetaπ ketika frekuensi telah dilewatkan maka semakin besar
frekuensi yang masuk dengan gelombangnya, maka output akan
nampak jelas disalurkan dengan baik. filter yang meloloskan
selain dari frekuensi band itu sendiri. Filter band-pass dapat
digolongkan sebagai pita sempit atau pita lebar. sebuah filter yang
mempunyai band width lebih kecil dari sepersepuluh frekuensi
resonansinya (B<0,1ωr). jika band width-nya lebih besar
sepersepuluh dari frekuensi resonansi maka (B>0,1ωr), filter
tersebut merupakan sebuah filter pita lebar. Perbandingan antara
frekuensi resonansi dan lebar pita dikenal sebagai faktor kualitas
(Q) dari rangkaiannya. Q menunjukan selektifitas dari rangkaian,
makin tinggi nilai Q makin selektif rangkaian filter tersebut. Dari
data diatas menunjukkan pada frekuensi MHz didapat Amplitudo
Vpp. Pada frekuensi tersebut menunjukkan bahwa data frekuensi
MHz keatas frekuensi ditahan dan frekuensi dibawahnya
diloloskan sampai batas frekuensi cut off. Pada pratikum kali ini
terdapat bebera error simana yang terlihat pada jurna jika
frekuensi terlalu tinggi maka akan terjadi error kemungkinan
grafik card dari laptop kurang memamadai.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berbagai alat elektronika yang diada dikehidupan sekarang. Dan
hampir seluruh peralatan elektronik tersebut menggunakan
berbagai komponen salah satunya adalah amplifier. Pada
pratikum kali ini pratikan diharuskan menguasai operasi
amplifier dan dapat mengaplikasikannya pada aplikasi proteus.
Transistor adalah komponen elektronika yang digunakan
sebagai penyeimbang dalam sebuah rangkaian. Amplifier
adalah alat yang berfungsi untuk menguatkan daya sinyal input.
Operational Amplifier adalah suatu rangkaian teritergrasi atau
IC yang memeiliki fungsi sebagai penguat sinyal dengan
bebeerapa konfigurasi. Filter Amplifier adalah kumpulan dapri
beberapa komponen mengenai aporational filter sebagai
penguat suaru arus pada rangkaian yang terpengaruh oleh Cut-
offnya sendiri sehingga dapat menghasilkan suatu nilai keluarna
yang di inginkan

5.2 Saran
Pratikan harus lebih memperhatikan perintah yang
terdapat pada modul. Perhatikan secara seksama komponen-
komponen yang akan digunakan dan nilai dari komponen
tersebut. Pratikan juga harus lebih memperhatikan gambar
rangkaian dengan seksama. Pratikan juga harus berpatokan pada
tujuan dari pratikum tersebut. Pratikan harus memahami materi
lebih baik untuk kedepanya. Pratikan harus memerikasa aplikasi
proteus apakah terdapat error dan mempersiapkan sebelum
pratikum dimulai.
DFTAR PUSTAKA

[1] P. H. D. Surjono, Elektronika : Teori dan Penerapan, Jawa Timur: Penerbit


Cerdas Ulet dan Kreatif, 2007.

[2] A. Malvino and D. Bates, ELECTRONIC PRINCIPLES, EIGHTH EDITION,


New York: MC Graw Hill Education, 2016.

[3] C. K. Alexander and M. N. O. Sadiku, Fundamentals of Electric Circuits,


New York: Raghothaman Srinivasan, 2013.

[4] Y. and A. , Elektronika Dasar 1 : Komponen, Rangkaian dan Aplikasi,


Jakarta: Kencana, 2016.

[5] P. D. Z. M. and I. Z. , Prinsip Dasar Elektroteknik, Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama, 2004.
Lampiran
TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan perbedaan filter pasif dan filter aktif !


Jawab :

Filter Aktif adalah rangkaian filter yang menggunakan


komponen elektronik aktif seperti op-amp, transistor, dan
komponen lainnya.

Filter Pasif adalah rangkaian filter yang menggunakan


komponen-komponen elektronik pasif saja. Komponen pasif
diantaranya adalah induktor, kapasitor, dan resistor.

2. Jelaskan prinsip kerja dari opamp


a. LPF
Lowpass Filterdigunakan untuk meneruskan sinyal berfrekuensi
rendah dan meredam sinyal berfrekuensi tinggi. Sinyal dapat
berupa sinyal listrik seperti perubahan tegangan maupun data-data
digital seperti citra dan suara.
Untuk sinyal listrik, low-pass filter direalisasikan dengan
meletakkan kumparan secara seri dengan sumber sinyal atau
dengan meletakkan kapasitor secara paralel dengan sumber sinyal.
Contoh penggunaan filter ini adalah pada aplikasi audio, yaitu pada
peredaman frekuensi tinggi (yang biasa digunakan pada tweeter)
sebelum masuk speaker bass atau subwoofer(frekuensi rendah).
Kumparan yang diletakkan secara seri dengan sumber tegangan
akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi rendah,
sedangkan sebaliknya kapasitor yang diletakkan seri akan
meredam frekuensi rendah dan meneruskan frekuensi tinggi.
b. HPF

High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan


frekuensi tinggi, tetaπ mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih
rendah daripada frekuensi cutoff.Nilai-nilai pengurangan untuk
frekuensi berbeda-beda untuk tiap-tiap filter ini .Terkadang filter
ini disebut low cut filter, bass cut filteratau rumble filter yang juga
sering digunakan dalam aplikasi audio.High pass filter adalah
lawan dari low pass filter, dan band pass filter adalah kombinasi
dari high pass filter dan low pass filter.
Filter ini sangat berguna sebagai filter yang dapat memblokir
component frekuensi rendah yang tidak diinginkan dari sebuah
sinyal komplek saat melewati frekuensi tertinggi.

c. BPF

band-passfilter merupakan perangkat yang melewati


frekuensi dalam kisaran tertentu dan menolak (attenuates)
frekuensi di luar kisaran tersebut. Contoh dari analog elektronik
band pass filter adalah sirkuit RLC (a resistor-induktor-kapasitor
sirkuit). Filter ini juga dapat dibuat dengan menggabungkan -pass
filter rendah dengan –pass filter tinggi .
Band pass filter digunakan terutama di nirkabel pemancar dan
penerima. Fungsi utama filter seperti di pemancar adalah untuk
membatasi bandwidth sinyal output minimum yang diperlukan
untuk menyampaikan data pada kecepatan yang diinginkan dan
dalam bentuk yang diinginkan. Pada receiver Sebuah band pass
filter memungkinkan sinyal dalam rentang frekuensi yang
dimemilih untuk didengarkan, sementara mencegah sinyal pada
frekuensi yang tidak diinginkan.
3. Jelaskan kegunaan opamp filter dalam kehidupan sehari-hari ?
salah satu pengaplikasian dari op-amp yaitu op-amp
digunakan sebagai filter yang mana dapat menyaring suatu sinyal
sesuai dengan frekuensi yang kita inginkan. Dalam penerapan filter
sering kita ketahui fungsinya dalam pembuatan penyaringan suara
yang dibagi sesuai tingkat frekuensinya. berikut merupakan definisi
dari suatu filter.

Op-amp filter dapat menyaring suatu sinyal sesuai dengan


frekuensi yang diinginkan. Dalam penerapan filter sering
diketahuietahui fungsinya dalam pembuatan penyaringan suara
yang dibagi.

Anda mungkin juga menyukai