Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL APPRAISAL

METODE PENELITIAN HASIL KELEMAHAN


IDENTITAS
AUTHOR SAMPLING ANALISA
JURNAL DESAIN SAMPEL
DATA
EFEKTIFITAS -
MENGUNYAH non Variabel Two group Hasil penelitian
PERMEN KARET 1. Noorman probability quasy bebas pra-post test dengan Mann
RENDAH GULA Wahyu sampling eksperim adalah design Whitney
DAN Arfan ental mengunyah menunjukkan
MENGULUM ES 2. Yunie permen terdapat perbedaan
BATU Armiyati karet rendah efektifitas
TERHADAP 3. Muslim gula dan mengunyah permen
PENURUNAN Argo menggulum karet rendah gula
RASA HAUS Bayu es batu dan mengulum es
PADA PASIEN Kusuma variabel batu terhadap
PENYAKIT dependen penurunan rasa haus
GINJAL KRONIS adalah dimana mengulum
YANG penurunan es batu lebih efektif
MENJALANI rasa haus dibandingkan
HEMODIALISIS pada pasien dengan mengunyah
DI RSUD ginjal permen karet rendah
TUGUREJO kronis. gula dengan p value
SEMARANG 0,000
1. Why was this study done ?

Pada point ini dapat dijelaskan mengenai alasan atau latar belakang

dilakukannya penelitian, serta memaparkan mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

perbedaan efektifitas mengunyah permen karet rendah gula dan mengulum

es batu terhadap penurunan rasa haus pada pasien penyakit ginjal kronis

yang menjalani hemodialisis di RSUD Tugurejo Semarang.. Dalam jurnal

ini, peneliti sudah memaparkan tujuan dan latar belakang dari penelitian

yang dilakukan, pemaparan faktor dan teori yang mendukung untuk nilai

kebenarannya sudah di lampirkan. Untuk tahun teori yang digunakan ada

yang sudah lebih dari 10 tahun, sebaiknya digunakan teori terbaru.


2. What is sample size?

Pada point ini, dijelaskan mengenai populasi, sample berdasarkan

kriteria menurut peneliti dan desain yang digunakan pada penelitian.

Pada penelitian ini jumlah populasinya sebanyak 34 orang dengan

Two group pra-post test design. Peneliti menuliskan jumlah sampel

yang digunakan yaitu sejumlah 34 orang dimana jumlah sudah

representative.
3. Are the measurement of major variables valid and reliable?

Pada point ini, tidak dijelaskan mengenai

Instrumen yang digunakan dan penjelasan

mengenai uji pada instrumen tersebut.


4. How were the data analyzed?

Pada point ini, dapat dijelaskan mengenai bagaimana

analisa data pada penelitian yang dilakukan sesuai

dengan tujuan penelitian, yakni untuk mengetahui

efektifitas mengunyah permen karet dan menggulum es

batu. Hasil penelitian telah dipaparkan secara jelas pada

penelitian ini. Peneliti menjelaskan bagaimana perbedaan

efektifitas mengunyah permen karet rendah gula dan

mengulum es batu terhadap penurunan rasa haus dimana

mengulum es batu lebih efektif dibandingkan dengan

mengunyah permen karet rendah gula dengan p value

0,000.
5. Were the any untoward events during the conduct of the study?

Pada point ini, peneliti tidak menjelaskan mengenai hal-hal atau kejadian yang

tidak terduga maupun yang tidak diinginkan terjadi. Hal ini biasanya dapat

dilihat di dalam pembahasan dan saran pada penelitian, jika peneliti tidak

memaparkan secara langsung


6. How do the result fit with previous research in the area?

Pada point ini dijelaskan mengenai

hubungan atau keterkaitan penelitian ini

dengan penelitian yang sebelumnya, dan

untuk penelitian sudah sesuai dengan

penelitian sebelumnya. Peneliti telah

mengutip hasil penelitian para peneliti

terkait efektifitas mengunyah permen karet

rendah gula dan mengulum es batu

terhadap penurunan rasa haus dimana

mengulum es batu lebih efektif

dibandingkan dengan mengunyah permen

karet rendah gula dengan p value 0,000.


7. What does this research mean for clinical practice?

Pada point ini dijelaskan mengenai efektifitas

mengunyah permen karet rendah gula dan mengulum

es batu terhadap penurunan rasa haus dimana

mengulum es batu lebih efektif dibandingkan dengan

mengunyah permen karet rendah gula dengan p value

0,000.
KESIMPULAN

Dari hasil critical jurnal, didapatkan Ada perbedaan efektifitas mengunyah permen karet rendah gula dan mengulum es batu

terhadap penurunan rasa haus, mengulum es batu lebih efektif dibandingkan dengan mengunyah permen karet rendah gula untuk

mengurangi rasa haus pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Tugurejo Semarang. Hasil penelitian

ini dapat dijadikan dasar untuk penyusunan Standar Prosedur Operasional (SPO) manajemen rasa haus dengan intervensi mengulum

es batu dan mengunyah permen karet rendah gula pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis

Anda mungkin juga menyukai