Paket 5 - Astronomi - Tata Surya
Paket 5 - Astronomi - Tata Surya
ASTRONOMI – PAKET 5
5
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
Open Time Akses Materi Soal Close Time (Deadline) Input Waktu Pengumuman Ranking
Agustus Agustus Agustus
Paket Hari Tanggal Jam Hari Tanggal Jam Hari Tanggal Jam
1 Sabtu 13-Agt 09.00 WIB Kamis 18-Agt 23.59 WIB Minggu 21-Agt 20.00 WIB
2 Sabtu 20-Agt 09.00 WIB Kamis 25-Agt 23.59 WIB Minggu 28-Agt 20.00 WIB
3 Sabtu 27-Agt 09.00 WIB Kamis 01-Sep 23.59 WIB Minggu 04-Sep 20.00 WIB
Paket September September September
4 Sabtu 03-Sep 09.00 WIB Kamis 08-Sep 23.59 WIB Minggu 11-Sep 20.00 WIB
5 Sabtu 10-Sep 09.00 WIB Kamis 15-Sep 23.59 WIB Minggu 18-Sep 20.00 WIB
6 Sabtu 17-Sep 09.00 WIB Kamis 22-Sep 23.59 WIB Minggu 25-Sep 20.00 WIB
7 Sabtu 24-Sep 09.00 WIB Kamis 29-Sep 23.59 WIB Minggu 02-Okt 20.00 WIB
Paket Oktober Oktober Oktober
8 Sabtu 01-Okt 09.00 WIB Kamis 06-Okt 23.59 WIB Minggu 09-Okt 20.00 WIB
9 Sabtu 08-Okt 09.00 WIB Kamis 13-Okt 23.59 WIB Minggu 16-Okt 20.00 WIB
10 Sabtu 15-Okt 09.00 WIB Kamis 20-Okt 23.59 WIB Minggu 23-Okt 20.00 WIB
11 Sabtu 22-Okt 09.00 WIB Kamis 27-Okt 23.59 WIB Minggu 30-Okt 20.00 WIB
12 Sabtu 29-Okt 09.00 WIB Kamis 03-Nov 23.59 WIB Minggu 06-Nov 20.00 WIB
Paket November November November
13 Sabtu 05-Nov 09.00 WIB Kamis 10-Nov 23.59 WIB Minggu 13-Nov 20.00 WIB
14 Sabtu 12-Nov 09.00 WIB Kamis 17-Nov 23.59 WIB Minggu 20-Nov 20.00 WIB
15 Sabtu 19-Nov 09.00 WIB Kamis 24-Nov 23.59 WIB Minggu 27-Nov 20.00 WIB
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
TATA SURYA
A. PENGERTIAN UMUM
Tata Surya adalah susunan Matahari dan benda-banda langit yang beredar mengitarinya.
Sebelumnya ada teori Geosentris (Claudius Ptolomeus) yang menyatakan bahwa Bumi pusat
Tata Surya. Teori Heliosentris (Nicolas Copernicus) menyatakan bahwa Matahari pusat Tata
Surya.
Teori asal-usul Tata Surya dapat diterima jika dapat menjelaskan hal-hal berikut:
Seluruh planet berevolusi mengitari Matahari dengan arah yang sama dan orbit elips.
Semua planet berotasi dalam arah yang sama (retrograde), kecuali Venus dan Uranus.
Eksentrisitas orbit-orbit planet hampir nol.
Momentum sudut Tata surya terk onsentrasi pada planet-planet.
Satelit-satelit planet sebagian besar berevolusi dalam arah yang sama dengan arah
rotasi planet induknya.
Matahari yang lepas membentuk cerutu , kemudian terputus –putus dan terbentuklah
planet-planet.
e. Teori Protoplanet/Awan Debu (C.F Van Weizaker – G. Kuiper)
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu yang mengalami pemampatan,
membentuk gumpalan bola, memipih menyerupai cakram tebal ditengah dan tipis di
tepi, bagian tetap berpijar membentuk Matahari bagian tepi menjadi planet –planet dan
anggota Tata Surya yang lain.
B. MATAHARI
Matahari merupakan sebuah bintang yang menjadi pusat tata Surya kita.
Seperti halnya sebuah bintang, Matahari menghasilkan energinya sendiri melalui
mekanisme reaksi fusi pada intinya. Massa Matahari sangat besar, sekitar 99% dari
total objek di tata Surya. Sebelum kita membahas tentang struktur Matahari,
sebaiknya kita membahas terlebih dahulu tentang besaran mendasar Matahari.
Radius Matahari
Radius Matahari dapat kita cari dengan menggunakan persamaan radius
sudut. Diameter sudut Matahari yang tampak dari Bumi sekitar 31', sehingga
radius sudut matahari sekitar 0°,26. Radius matahari, R adalah
D = 6,9 x 105 km
Massa Matahari
M adalah 1,99 x 1030 kg.
Struktur Matahari dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu struktur dalam, yang
meliputi inti, zona konvektif, dan zona radiatif dan atmosfer yang meliputi fotosfer,
kromosfer dan korona.
Inti
Inti Matahari merupakan tempat terjadinya reaksi fusi di Matahari, yaitu
pengubahan empat atom Hidrogen melalui tahapan tertentu menjadi satu atom
Helium. Karena letaknya di pusat, tekanan dalam inti sangat besar dan bersuhu
sekitar 15 juta Kelvin. Tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menyebabkan reaksi
fusi dapat terus berlangsung.
Zona Radiatif
Daerah yang lebih luar dinamakan zona radiatif, karena pada daerah ini energi
yang berasal dari reaksi termonuklir di inti merambat secara radiasi.
Zona Konvektif
Daerah yang lebih luar dinamakan zona konvektif, karena pada daerah ini
energi yang berasal dari reaksi termonuklir di inti merambat secara konveksi.
Fotosfer
Fotosfer merupakan atmosfer terbawah Matahari. Fotosfer merupakan lapisan
tipis (tebalnya sekitar 500 km), terang, berwarna kekuningan dan suhunya sekitar 5
800 K. Struktur Matahari yang terlihat oleh kita di Bumi adalah Fotosfer ini.
Kromosfer
Lapisan atmosfer Matahari yang kedua adalah kromosfer. Ketebalan kromosfer
sekitar 2 400 km dengan suhu kromosfer sekitar 10 000 K.
Korona
Lapisan atmosfer yang terakhir adalah korona. Korona merupakan suatu
lapisan tebal namun renggang yang yang bersuhu sangat tinggi, sekitar 2 juta Kelvin.
Pada bagian kutub-kutub Matahari, korona terlihat menipis sehingga terlihat seperti
celah di kutub-kutub Matahari. Korona Matahari dapat terlihat saat terjadi gerhana
Matahari total seperti mahkota atau pancaran terang dari Matahari. Korona juga
dapt dilihat dengan menggunakan alat yang disebut koronograph, alat untuk
membuat gerhana artifisial.
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
Dari kiri ke kanan, citra fotosfer Matahari, lapisan kromosfer terlihat di atas fotosfer,
dan citra korona yang diambil dengan menggunakan koronograph.
bintik matahari muncul dalam satu kelompok (grup). Makin banyak bintik yang
muncul di permukaan matahari, maka tingkat aktivitas matahari dikatakan
makin tinggi, dan sebaliknya. Bilangan bintik Matahari adalah parameter yang
digunakan untuk menyatakan tingkat aktivitas Matahari, yang pertama kali
diajukan oleh Wolf. Bilangan bintik Matahari (disebut bilangan Wolf), dihitung
sebagai berikut:
R = k(10g + f)
Granula
Jika diamati dengan teleskop berfilter, tampak permukaan fotosfer
memiliki gumpalan-gumpalan yang disebut granula. Suhu granula lebih tinggi
sekitar 100 K dibandingkan permukaan fotosfer sekitarnya.
Promiensa
Promiensa disebut juga protuberans terjadi pada lapisan kromosfer, dan
hanya dapat teramati jika terjadi pada pinggiran piringan Matahari. Promiensa
merupakan gas panas yang tersembur dengan hebat dari kromosfer, dan
terkadang tingginya mencapai ratusan ribu kilometer.
Flare
Flare merupakan suatu kilatan cahaya yang berlangsung sangat cepat dan
terjadi dalam kromosfer. Sejumlah energi sangat besar dilepaskan, berupa
semburan partikel-partikel berenergi tinggi yang melaju dengan kelajuan
sekitar 1 500 km/s dan dapat mempengaruhi lapisan ionosfer Bumi. Semburan
partikel ini menyebabkan badai magnetik yang dibelokkan oleh ionosfer ke
arah kutub magnet Bumi dan dapat menimbulkan gangguan pada piranti
elektromagnetik dan aurora.
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
Adapun angin Matahari yang berasal dari pancaran foton akibat tekanan radiasi
Matahari dapat mengganggu orbit satelit.
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
C. PLANET-PLANET
1.) Pengertian Planet
Menurut resolusi IAU ( International Astronomical Union) pada 24 Agustus 2006 di Praha
Cekoslovakia, Planet adalah benda langit yang:
a. Mengorbit mengelilingi Matahari
b. Mempunyai massa yang cukup besar sehingga gaya gravitasinya mampu
mempertahankan bentuknya hamper bulat. (massa lebih dari 5. 1020 kg dan
diameter lebih dari 800 km)
c. Orbitnya harus bersih tiding tumpang tindih/overlap atau memotong orbit planet
lain.
2.) Planet kerdil (Dwarf Planets)
adalah benda langit yang :
a. Mengelilingi Matahari
b. Mempunyai massa yang cukup besar sehingga gaya gravitasinya bisa
mempertahanjkan bentuknya yang hamper bulat.
c. Orbitnya memotong benda tata surya lain.
Planet Earth
Sun
Konjungsi adalah Kedudukan planet dan Matahari jika ditinjau dari Bumi membentuk
sudut 00
Konjungsi inferior
E P S
Konjungsi superior
E S P
Elongasi;
o Untuk planet superior elongasi maksimu 1800 dan minimum 00.
o Untuk planet inferior , maksimum jika garis hubung planet – Matahari tegak
lurus garis hubung planet – Bumi.
P Sudut elongasi
E
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
Albedo adalah nilai perbandingan antara intensitas energy Matahari yang dipantulkan
planet dengan intensitas energy Matahari yang diterima planet.
Contoh : Planet B memantulakan 48 % cahaya dari Matahari, maka albedo Planet B
adalah 0.48.
mengalami presisi.Bumi terdiri dari beberapa lapisan yaitu : Lapisan kerak Bumi, Lapisan
selubung padat, Lapisan inti luar, Lapisan Inti dalam. Suhu di intinya mencapai 5.000 0
Cyang dari peluruhan zat-zat radioaktif.
Mars
Mars mempunyai medan magnet lemah, inti Mars mengandung campuran besi dan besi
sulfide. Atmosfer Mars sangat tipis. Albedo Mars 0,15. Satelit Mars : Phobos dan
Demos.
Jupiter
Jupiter merupakan planet Jovian / planet besar maka massa jenisnya lebih kecil jika
dibandingkan planet terrestrial. Jupiter disusun oleh Hidrogen dan Helium dalam fase
cair ataupun gas. Jupiter sering tampak cerah karena : 1. Ukurannya besar 2. Albedonya
0,70. Jupiter mengorbit Matahari pada jarak 778 juta km. Jupiter berotasi dalam waktu
10 jam. Satelit-satelit Jupiter : Ganymede, Callisto, Io, Europa, dll. Cincin Jupiter lebarnya
6.000 km dan tebalnya beberapa puluh km, terdiri dari partikel-partikel yang kecil
sehingga mudah dihancurkan oleh radiasi Jupiter.
Saturnus
Saturnus mempunyai suatu daerah hydrogen cair yang luas dan suatu daerah hydrogen
metalik cair yang lebih kecil. Atmosfernya tebal. Kala rotasinya 10m jam . Saturnus
memiliki cincin , ada 2 hipotesi pertama cincin berasal dari satelit yang berjarak dekat
(kurang dari 1,5 jari-jari planet) sedang yang keDione, Mimas, Enceladus, Tethys, dll.
Uranus
Massa jenis Uranus rendah, menunjukkan bahwa Uranus mengandung unsure-unsur
yang ringan. Uranus mengandung hydrogen, helium, bahan es(air, metana, amoniak) ,
silikat dan besi.Kala revolusinya 84 tahun, sudut antara bidang orbit dan sumbu
rotasinya 80. Satelit-satelit Uranus : Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, Oberon , dll.
Neptunus
Unsur utama pembentuknya yaitu hydrogen dan helium dan sejumlah kecil metana.
Albedo Neptunus adalah 0,84. Neptunus mempunyai cicncin walaupun tidak sempurna.
Satelit Neptunus : Triton, Nereid, dll.
Komet adalah benda antar planet yang terdiri dari es sangat padat , dan ketika mendekati
Matahari mengeluarkan gas berbentuk kepala yang bercahaya dan semburan yang terlihat
seperti ekor.
Bagian-bagian komet adalah : inti, koma, awan hydrogen dan ekor.
Ketika komet mendekati Matahari maka bahan – bahan koma dan ekor tumbuh bertamabah
besar , karaena :
1. Angin Matahari
2. Tekanan radiasi oleh energy Matahari
Ekor komet dapat tampak , karena :
1. Gas-gas dan debu memantulkan cahaya
2. Gas-gas dan debu menyerap sinar Ultraviolet dan dan memancarkannya sebagai cahaya
tampak.
Bahan – bahan penyusun komet adalah : uap air, karbon monoksida dan gas-gas lain.
Contoh : komet Halley
2.) Asteroid
Asteroid atau planetoid adalah benda-benda angakasa kecil yang terdapat dalam daerah
antara Mars dan yupiter.
Asteroid memiliki garis tengah yang lebih kecil dari 1000 m.
Asal mula Asteroid , ada beberapa pendapat :
1. Berasal dari pecahan planet tua yang hancur
2. Tercipta dalam waktu dan bahan yang sama dengan planet
3. Berasal dari benturan benda – banda langut yang lebih besar.
Material penuyusun asteroid : Silikat besi-magnesium, silikat, logam sempurna, da lan-lain.
3.) Meteoroid, Meteor, dan meteorit
Meteoroid adalah anggota tata surya yamg kemungkinan bersal dari komet dan pecahan
asteroid dan mengelilingi Matahari di ruang antar planet.
Meteor adalah Meteroroid yang sampai di atmosfir Bumi dan bergesekan dengan atmosfer
bumi mengakibatkan panas dan timbul pijar.
Meteorit adalah meteoroid yang jatuh ke Bumi.
Meteorit dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Meteoritbatuan
2. Meteorit besi
3. Meteorit batu-besi
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
4.) Satelit
Satelit adalah benda angkasa yang mengitari atau mengiringi planet.
Contoh : Bulan, Phobos, Io , dan lain-lain.
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
SOAL
1. (OSK 2013) Venus achieves its half phase at
a. Superior cunjunction
b. Inferior conjunction
c. Maximum West elongation and maximum East elongation
d. Retrograde
e. Toward superior conjunction
2. (OSP 2014) Venus adalah planet kedua terdekat dari Matahari setelah Merkurius, tetapi
temperatur ratarata permukaannya lebih tinggi dibandingkan dengan Merkurius. Hal ini
disebabkan oleh
a. Bombardir meteor yang menerus di permukaan Venus
b. Albedo venus yang sama dengan Merkurius yakni 0,75
c. CO2 pada atmosfer Venus memberikan efek rumah kaca
d. Kerapatan Venus sama dengan kerapatan Bumi yakni 5300 kg/m3
e. Ukuran Venus lebih besar daripada ukuran Merkurius
4. (OSP 2011) Jika jarak rata-rata planet Mars adalah 1.52 SA dari matahari, maka periode orbit
planet mars mengelilingi Matahari adalah
a. Sekitar 321,75 hari lebih panjang dari periode Sideris orbit planet bumi
b. Sekitar 414,75 hari lebih panjang dari periode Sideris orbit planet bumi
c. Sekitar 321,75 hari lebih panjang dari periode Sinodis orbit planet bumi
d. Sekitar 414,75 hari lebih panjang dari periode anomalistik orbit planet bumi
e. Jawaban a,b,c, dan d salah semua
7. Periode rotasi Venus adalah 243 hari dengan arah berlawanan dengan arah revolusinya. Radius
orbit Venus= 0,72 AU. Satu hari sinodis di Venus adalah….
a. 243.025 hari bumi
b. 222.933 hari bumi
c. 242.075 hari bumi
d. 5410.630 hari bumi
e. 2705.315 hari bumi
8. (OSN 2012) Sebuah asteroid mengelilingi Matahari di ekliptika pada jarak 1,21 Satuan
Astronomi. Andaikan pada malam ini asteroid berada dalam keadaan oposisi, kapan kira-kira
asteroid itu akan oposisi lagi? Pilih jawaban yang paling dekat dengan kebenaran!
a. 1 tahun yang akan datang
b. 2 tahun yang akan datang
c. 3 tahun yang akan datang
d. 4 tahun yang akan datang
e. 5 tahun yang akan datang
9. (OSN 2012) Kita mengamati di Bulan banyak kawah yang utuh dibandingkan dengan kawah
yang ada di Bumi. Hal ini disebabkan
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
10. (OSK 2014) Satelit alam Pluto yang diketahui hingga saat ini adalah
a. Charon
b. Charon, Nix, Hydra, Kerberos, dan Styx
c. Charon, Styx, dan Hydra
d. Charon, Nix, Hydra, dan Miranda
e. Hydra, Kerberos, dan Styx
11. (OSK 2008) Perioda sideris revolusi Venus dan Mars adalah masing-masing 225 dan 687 hari.
Maka perioda sinodis Venus dilihat dari Mars.
a. 169 hari
b. 462 hari
c. 335 hari
d. 617 hari
e. 912 hari
12. (OSP 2016) Jika atmosfer Bumi 50% lebih rapat daripada keadaan saat ini, maka
1. Cahaya Matahari akan tampak lebih merah daripada keadaan sekarang, karena dengan
bertambahnya kerapatan, akan lebih banyak cahaya pada panjang gelombang biru yang
dihamburkan ke segala arah.
2. Cahaya yang sampai ke permukaan Bumi akan semakin tampak berwarna biru
3. Cahaya yang sampai ke permukaan Bumi akan semakin tampak berwarna merah
4. Cahaya Matahari akan tampak lebih biru daripada keadaan sekarang, karena dengan
bertambahnya kerapatan, akan lebih banyak cahaya pada panjang gelombang merah
yang dihamburkan ke segala arah.
13. (OSP 2015) Pada jarak d, partikel angin Matahari memiliki kerapatan 𝜌 serta kecepatan 𝑣. Bila
ketiga variable tersebut diketahui, maka laju kehilangan massa Matahari (kg/detik) dapat
dihitung dengan persamaan
a. = 𝜌𝑣
b. = 2𝜋𝑑𝜌𝑣
c. = 4𝜋𝑑2𝜌𝑣
d.
e.
14. (OSP 2015) Sebuah koloni di Mars mengalami peningkatan populasi sehingga kebutuhan
komunikasi jarak jauh mutlak dibutuhkan. Untuk itu, NASA meluncurkan satelit komunikasi
stationer terhadap Mars. Seperti satelit geostasioner, satelit tersebut memiliki periode orbit
sama dengan periode rotasi planet Mars sehingga satelit berada pada bujur geografis yang
tetap. Diukur dari pusat Mars, radius orbit satelit tersebut yang lebih dekat pada nilai yang
benar adalah
a. 16000 km
b. 16600 km
c. 18000 km
d. 20000 km
e. 22000 km
d. Conjunction
e. Opposition
17. Seorang astronot sedang berada di sebuah asteroid, ketika ia melihat bumi, bagian piringan
bumi yang terlihat hanya 50%. Berapakah sudut elongasi asteroid yang terlihat dari bumi pada
saat itu?
a. 37.5o
b. 42.2o
c. 128.0o
d. 90.0o
e. 60.0o
18. Beberapa tahun belakangan, Pluto tidak lagi dijadikan sebagai planet karena tidak memenuhi
salah satu definisi planet agar tidak memotong orbit planet lain. Diketahui sumbu semi major
Neptunus 30.11 AU dan eksentrisitas 0.01. Jika terdapat planet baru terluar tata surya,
berapakah eksentrisitas ekstrim orbit planet tersebut jika sumbu semi majornya 33 AU?
a. Minimum 0.078
b. Maksimum 0.01
c. Maksimum 0.078
d. Minimum 0.01
e. Minimum 0.5
19. Asumsi temperature sebuah planet yang memiliki radius orbit sama dengan Bumi dan berotasi
cepat hanya dipengaruhi oleh radiasi dari matahari, berapakah temperatur permukaan planet
tersebut? Asumsi planet menyerap semua energy radiasi dari matahari yang datang.
a. 30 K
b. 0.45 K
c. 0.45 oC
d. 27 K
e. 27 oC
20. Pada teori pembentukan tata surya terdapat teori kabut/nebula dimana planet dan objek tata
surya lainnya adalah lontaran massa saat proses pembentukan. Jika massa lontaran diabaikan,
berapakah kecepatan rotasi kabut ketika memiliki radius yang sama dengan awan Oort (1015
m)? (periode rotasi matahari = 33.5 hari, radius matahari = 696000 km)
a. 3.78 km/jam
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
b. 3.78 m/jam
c. 7.57 m/s
d. 4.12 km/jam
e. 1.54 m/s
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
PEMBAHASAN PAKET 4
1. (B) Hukum Kepler III dapat ditulis ulang menjadi
Untuk Bulan dan satelit yang mengorbit Bumi dapat kita abaikan massanya karena jauh
lebih kecil dari massa Bumi. Kemudian dapat kita bandingkan keduanya
T = 3,753 hari
2. (A) Memindahkan bulan dari permukaan bumi ke orbitnya yang sekarang dapat
dianggap sebagai memindahkan ketinggian bulan. Usaha yang dibutuhkan untuk
memindahkan ketinggian suatu objek sama dengan perubahan energy potensialnya.
( )
𝑑
3. (C) P = 76 tahun
e = 0,967
kecepatan perihelium :
𝑣 ( ) ( )
( )
𝑣 ( )
𝑣 ( )
Kecepatan aphelium :
𝑣 ( ) ( )
( )
𝑣 ( )
𝑣 ( )
Perbandingan kecepatan :
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
𝑣 ( )
( )
𝑣 ( )
𝑣
( )
𝑣
4. (E) Pesawat Apollo akan lepas dari gravitasi bumi ketika ia berada didaerah yang
memiliki kuat medan gravitasi berimbang dari bumi maupun bulan
𝑑 𝑑
𝑑 𝑑
𝑑 ( 𝑑 )
( 𝑑 )
𝑑
Dengan memasukkan massa bumi dan bulan, sehingga jarak apollo dari bumi agar dapat
lepas dari gravitasi bumi adalah :
𝑑
Perhatikan! Yang diminta soal adalah ketinggian pesawat dari permukaan bumi. Nilai yang
didapat diatas adalah pengukuran dari pusat bumi, sehingga nilai tersebut harus dikurangi
dengan jari-jari bumi :
𝑑
5. (D) Ketinggian maksimal saat melompat di bumi = 50 cm. Berarti Akbar dapat melompat
dengan kecepatan awal :
𝑣 √ √
Karena diketahui massa jenis planet sama dengan massa jenis bumi, maka :
( )
Akbar dapat lepas dari planet tersebut dengan kecepatan maksimumnya (10 m/s). Dengan
persamaan escape velocity didapatkan :
𝑣 √
𝑣 √
6. (D)
𝜋
Periode orbit satelit harus sama dengan periode rotasi mars
Dengan mensubstitusikan nilai-nilai yang diketahui kita bisa mendapatkan nilai jari-jari orbit
(R) sebesar 20430842 m
7. (C) Kecepatan lepas asteroid tersebut berubah-ubah karena berada pada orbit elips (yang
mana jaraknya dari matahari berubah-ubah). Dalam kasus ini, kecepatan minimal asteroid
dimaksudkan sebagai kecepatan lepas minimal. Kecepatan sudut terendah ini didapatkan
jika asteroid tersebut berada di titik terjauhnya dari aphelion.
Jarak aphelion (rap) = a (1+e) = 3 SA * 1.9 * 149497870700 m/SA = 8.52 * 1011 m
8. (C) Kasus ini dapat dipecahkan dengan kekekalan momentum sudut orbit.
⃗⃗⃗ 𝑣
⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗
𝑣
| ||𝑣 | | ||𝑣 |
( ) 𝑣 ( )
𝑣
9. (A) Mbumi = 81Mbulan
Untuk memudahkan perhitungan, anggap sebuah objek bermassa m berada di titik
yang dimaksud (0 gravitasi). Misalkan 𝑑 dan 𝑑 masing-masing adalah jarak
objek ke bumi dan ke bulan. Maka,
𝑑 𝑑
Sehingga,
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
𝑑 𝑑
𝑑
( )
𝑑
𝑑
√
𝑑
𝑑 ( 𝑑 )
𝑑
𝑑
10. (B) Dengan mengetahui periode bumi 365 hari dan jarak bumi matahari 150 juta
km, kita dapat menentukan perbandingan massa Jupiter dan matahari
menggunakan perbandingan yang didapat dari persamaan Kepler :
12. (D) Kasus ini dapat dipecahkan menggunakan persamaan 3 kepler untuk dua objek
yang berinteraksi dengan gaya gravitasi dan bermassa tidak jauh berbeda
( )
𝜋
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
𝜋
( )
( )
𝜌
𝜌
14. (E)
Periode sideris Bulan adalah 27,3 hari, sehingga 150%nya adalah 40,95 hari atau
3,54x109 detik. Masukkan nilai ini kedalam persamaan Hukum Keppler 3, disertai
Massa Bumi yakni 6x1024kg.
𝜋
( )
( ) 𝜋
15. (A) Kecepatan linear pada orbit lingkaran adalah sama dengan kecepatan orbitnya.
√
Gunakan data r jarak dari pusat Bumi 6378+400 km = 6778000 m dan M massa
Bumi 6x1024, didapat angka 7666 m/s
16. (E)
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
𝑣 √ √
𝑣 𝑑
19. (B) Pertama tentukan nilai sumbu semi major dari orbit
𝑣 ( )
Untuk perihelium :
𝑣 ( )
𝑣
Untuk aphelium :
𝑣 ( )
PELATIHAN ONLINE 2017
ASTRONOMI – PAKET 5
𝑣
20. (C)
Kecepatan saat di orbit bumi
𝑣 √
𝑣 √
Perjuangan saya di olimpiade sains dimulai saat saya berada di duduk di tingkat sltp. Dengan
mengikuti beberapa lomba pecan sains dan pernah juga mengikuti olimpiade sains meski hanya
sampai kabupaten (osk).
Setelah lulus sltp, saya melanjutkan sekolah di MAN Insan Cendekia Gorontalo. Sebuah
sekolah berasrama dengan nuansa religi yang kental dan memiliki jadwal akademik serta kegiatan
kesiswaan yang padat. Secara logis memang sulit untuk mengejar kegiatan akademis sambil
dibarengi dengan kegiatan sampingan seperti persiapan olimpiade. Apalagi bidang yang saya tekuni
(astronomi) tidak diajarkan di kelas karena tidak termasuk pada kurikulum di Indonesia.
Kisah saya di kancah olimpiade dimulai pada saat saya duduk di bangku kelas 10. Meskipun
sibuk dengan jadwal akademik yang padat, untungnya sekolah saya memfasilitasi siswa-siswa yang
berpartisipasi dalam olimpiade sains. Seperti adanya bimbingan dari guru, ruangan olimpiade dll.
Dengan begitu saya bisa mempersiapkan diri untuk olimpiade meski saya baru tau astronomi sejak di
sma.
Pertama kali saya mengikuti seleksi tingkat sekolah saya berhasil menjadi tim sekolah dan
mengikuti bimbingan olimpiade selama beberapa bulan. Selama bimbingan, saya memiliki keyakinan
untuk bisa mewakili sekolah padaOSK. Namun sayangnya saya gagal dalam seleksi terakhir untuk
pemilihan tiga orang perwakilan. Ini berarti
saya gagal untuk mengikuti OSN 2013 di
Bandung. Mungkin saya gagal dalam
kesempatan pertama. Dan masih ada
kesempatan kedua yang merupakan
kesempatan terakhir saya untuk berpartisipasi
dalam OSN. Yakni OSN 2014 di Mataram, NTB.
Selama setahun, saya terus mempersiapkan diri
agar bisa mewakili sekolah.
Akhirnya pada saat pengumuman medali tiba, setengah optimis dan setengah pesimis saya
dipanggil sebagai peraih medali perak pertama OSN Bidang astronomi 2014. Medali yang sangat
mepet dengan medali emas. Entah bagaimana perasaan waktu itu, saya langsung berhamburan lari
menuju panggung. Dan ternyata, pada OSN 2014, sekolah saya menjadi sekolah dengan perolehan
medali terbaik se-Indonesia dengan 4 emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Ketakutan sayaakan hilangnya
tradisi prestasi OSN lenyap seketika.
Namun perjuangan belum berakhir sampai disana. Saya juga harus mempersiapkan diri
untuk mengikuti olimpiade internasional. Meskipun berakhir di pelatnas 2, saya berharap ilmu dan
prestasi yang telah saya dapatkan bisa bermanfaat bagi orang banyak. Dan khususnya, untuk
memajukan dan bisa menyejahterakan bangsa Indonesia
“Berjuang & Berhasil hingga akhir, jika belum berhasil, maka itu
bukan akhir”