Etika Kehidupan Berbangsa - Kel 5 Etika Adm
Etika Kehidupan Berbangsa - Kel 5 Etika Adm
BERBANGSA
KELOMPOK 5
OUR MEMBERS
Sumber historis
Dari pemerintahan satu ke pemerintahan yang lain, pancasila berusaha digalakan dengan berbagai cara.
Sebelum itu, pada 1960--1965 pemerintahan Soekarno lebih mementingkan konsep Nasakom (Nasionalisme,
Agama, dan Komunisme) sebagai landasan politik bagi bangsa Indonesia. Saat penyusunan UUD 1945 pasal 23
dengan kalimat “Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan Undang-Undang”. Masyarakat diharuskan
membayarkan pajak dengan bergotongroyong seperi pandangan Soekarna mengenai pembangunan bangsa
untuk mewujudkan keperluan negara berdasarkan UUD 1945 Pasal 23. Pada pemerintahan Soeharto juga terjadi
beberapa penyimpangan pancasila dengan menyalahgunakan pancasila sebagai symbol kekuasaan serta praktik
penyimpangan kebijakan yang kemudian mencari pembenaran dibawah nama pancasila. Dengan banyaknya
penyimpangan pada orba dan orla membuat pemerintahan pasca reformasi berusaha menegakkan kembali
pancasila.
Sumber sosiologis
terdapat 5 sila pancasila yang perlu kita amalkan. Jika dikaitkan dengan perpajakan. Sila pertama mengacu pada
keyakinan kepada Tuhan, dngan keyakinan kepada Tuhan dan agamaNya, masyarakat perlu menghindari berbagai
macam perilaku criminal terkait pajak, karena perilaku ini bertentangan dengan ajaran agama. Sila kedua mengacu
pada pajak bersifat subjektif dan objektif, semua masyarakat mendapat diperlakukan sama sesuai UU perpajakan
yang berlaku. Sila ketiga mengacu pada pembayaran pajak bersama. Sila keempat mengacu pada kepastian hukum
yang ada di Indonesia. Sila kelima mengacu pada peraturan perpajakan yang bersifat adil.
Sumber yuridis
pembentukan UUD 1945 berdasarkan pancasila dengan memasukan pancasila ke pembukaan UUD 1945. Seluruh
peraturan di Indonesia dibuat berdasarkan UUD 1945, artinya seluruh peraturan harus sejalan dengan UUD 1945.
Begitu pula peraturan perpajakan di Indonesia, harus sejalan dan tidak bertentangan dengan UUD 1945, yang
artinya undang-undang perpajakan yang ada di Indonesia juga sejalan dengan Pancasila.
Sumber politis
pada sila pertama semangat toleransi setiap umat beragama, sila kedua pelaksanaan hak dan kewajiban asasi
manusia, sila ketiga mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentigan lainnya, sila keempat
diwujudkan melalui kemusyawaratan, dan sila kelima diwujudkan dengan tindakan yang menghindari
penyelewengan akan kekuasaan.
04
Mendeskripsikan Pentingnya
Perwujudan Pancasila Sebagai
Ideologi Dalam Kesadaran Pajak
Kepatuhan membayar pajak bagi warga negara yang mampu merupakan wujud dari pengamalan
nilai-nilai Pancasila. Seseorang yang memiliki kemampuan dalam membayar pajak, ketika
menunaikan kewajibannya tersebut, dengan sendirinya telah mengamalkan sila Ketuhanan Yang
Maha Esa, berupa rasa syukur atas kelebihan nikmat rejeki yang diperolehnya sebagai karunia dari
Tuhan Maha Pemberi Rejeki.
Pengamalan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab bagi wajib pajak berupa wujud toleransi
antara warga yang mampu kepada yang tidak mampu.
Pengamalan sila Persatuan Indonesia berupa rasa kebersamaan atau solidaritas antar warga
negara.
Pengamalan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan merupakan perwujudan sikap bijaksana dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Pengamalan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan perwujudan keadilan
legalis, yaitu ketaatan warga negara dalam melaksanakan hukum yang berlaku, dalam hal ini
ketentuan hukum membayar pajak bagi yang mampu
05
Mengapa Ada Kewajiban
Perpajakan Warga Negara
Membayar pajak merupakan perwujudan dari kewajiban
warga negara. Sesuai falsafah undang-undang
perpajakan, membayar pajak bukan hanya kewajiban,
tetapi hak dari setiap warga Negara untuk ikut
berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap
pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
06
Menggali Sumber Historis dan
Sosio Politis tentang Kewajiban
Perpajakan Warga Negara
Keberadaan pajak dalam sumber historis, dapat dilihat dalam alinea keempat pembukaan
UUD Tahun 1945 yang berbunyi “ Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintah negara Republik Indonesiaa yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memaukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban duna yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial
Keberadaan pajak dalam sumber politis dapat dimaknai bahwa pajak adalah bentuk untuk
mencapai tujuan bersama sehingga dapat memberikan kesejahteraan bersama. Pajak dalam
konsep politik bersifat memaksa. Kekuatan yang bersifat memaksa, membuat setiap warga
negara wajib ikut serta dalam membayar pajak, sehingga implementasi kesejahteraan dan
keadilan dapat terpenuhi secara merata
07
Membangun Argumen Tentang
Dinamika dan Tantangan Kewajiban
Perpajakan Warga Negara
Dikutip dari Buku Materi Terbuka Kesadaran Pajak untuk Perguruan Tinggi
terdapat 3 (tiga) kasus dan peristiwa yang hingga saat ini masih ditemukan di
dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:
02 Masih
warga
terdapat tingkat pemahaman yang rendah bagi sebagian
negara dalam kewajiban perpajakan sehingga diperlukan
proses sosialisasi dan pendidikan secara terus meneurs dari pihak
pemerintah bagi warga negara
Selain sebagai sebuah kewajiban, membayar pajak juga tergolong ke dalam upaya bela negara non
fisik. Karena untuk membiayai pembangunan nasional pemerintah membutuhkan pendanaan,
yang salah satunya bersumber dari pungutan pajak.
09
Esensi dan Urgensi Bela Negara
dengan Membayar Pajak
Esensi Perlunya Pajak
Ketika negara membutuhkan dana yang besar untuk mewujudkan cita-cita bersama menuju
masyarakat adil dan makmur, maka harus ada dana yang cukup untuk memenuhi syarat
pembangunan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan dana suntikan yang segar yang bisa berasal
dari pinjaman luar negeri, pajak, dan lainnya.
Tujuan bela negara salah satunya untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Oleh karena itu, pajak merupakan solusi yang tepat untuk menjawab permasalahan dan
kepentingan dana pembangunan bagi keberlangsungan negara. Bela negara disini diartikan untuk
mencapai kesejahteraan pada masyarakat Indonesia. Dengan membayar pajak secara langsung
melaksanakan bela negara untuk kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
THANKS
Do you have any questions?