TUGAS DAN WEWENANG MPR1

Jika kedudukan presiden merpakan wewenang penuh MPR, dalam arti yang mengangkat
dan memberhentikan. Maka dengan dipilihnya langsung presiden oleh rakyat, kewenangan ini
tidak dimiliki lagi MPR.

Pasal 3 Undang-Undang Dasar 1945 menetapkan tugas majelis yaitu:

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-

Undang Dasar 1945. (Pasal 3 ayat 1 Perubahan Ke III UUD 1945)
2. Melantik Presiden/wakil Presiden (Ayat 2)
3. MPR hanya dapat memberhentikan Presiden atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
menurut UUD (Pasal 3 ayat 3Perubahan ke III UUD 1945)

4. Memilih Presiden atau Wakil Presiden pengganti sampai terpilihnya Presiden dan atau
Wakil Presiden sebagaimana mestinya. ( Pasal 8 ayat 3 Perubahan Keempat)

Menurut Pasal 11 UU Nomor 12 tentang Susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan
DPRD menetapkan bahwa selain keempat hal tsb, MPR memiliki tugas dan wewenang antara
lain:

1. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan mahkamah konstitusi untuk

memberhentikan presiden/wakil presiden dalam masa jabatannya (impeachment)
2. Melantik wapres menjadi presiden apabila mangkat, berhenti, diberhetikan atau tidak
dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya
3. Memilih wakil pres dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi kekosongan
jabatan wakil pres paling lambat 60 puluh hari
4. Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR

2
Kewenangan MPR sebagaimana di dalam perubahan Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yaitu
“kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan menurut Undang-Undang Dasar” artinya,
1
Titik Tutik, Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945, Cetakan ke-2 Prenada Media,
Edisi ke-1, Jakarta, 2011, hal 186.
kewenangan MPR bukan lagi sebagai pelaksana suara rakyat sepenuhnya karena kedaulatan
rakyat harus dilaksanakan menurut UUD 1945.

2
Ibramsyah Amirudin, Kedudukan KPU dalam Struktur Ketatanegaraan RI Pasca Amandemen UUD 1945, Cetakan
ke-1, Laksbang Mediatama, Edisi ke-1, Oktober, 2008, hal 34.