Anda di halaman 1dari 5

Tugas KIMIA

Disusun oleh:

Nama: Eka putri listiana.

Kelas: X RPL 1

Materi: Macam-macam ikatan kimia


Macam-macam ikatan kimia

1. Ikatan kovalen
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Ikatan kovalen adalah ikatan yang umumnya sering dijumpai, yaitu ikatan yang
perbedaan elektronegativitas (negatif dan positif) di antara atom-atom yang
berikat sangatlah kecil atau hampir tidak ada. Ikatan-ikatan yang terdapat pada
kebanyakan senyawa organik dapat dikatakan sebagai ikatan kovalen. Lihat pula
ikatan sigma dan ikatan pi untuk penjelasan LCAO terhadap jenis ikatan ini

2. Ikatan polar kovalen


Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Ikatan polar kovalen merupakan ikatan yang sifat-sifatnya berada di antara
ikatan kovalen dan ikatan ion.

3. Ikatan ion
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Ikatan ion merupakan sejenis interaksi elektrostatik antara dua atom yang
memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar. Tidaklah terdapat nilai-nilai
yang pasti yang membedakan ikatan ion dan ikatan kovalen, namun perbedaan
elektronegativitas yang lebih besar dari 2,0 bisanya disebut ikatan ion,
sedangkan perbedaan yang lebih kecil dari 1,5 biasanya disebut ikatan
kovalen.[3] Ikatan ion menghasilkan ion-ion positif dan negatif yang berpisah.
Muatan-muatan ion ini umumnya berkisar antara -3 e sampai dengan +3e.

2
4. Ikatan kovalen koordinat
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Ikatan kovalen koordinat, kadangkala disebut sebagai ikatan datif, adalah sejenis
ikatan kovalen yang keseluruhan elektron-elektron ikatannya hanya berasal dari salah
satu atom, penderma pasangan elektron, ataupun basa Lewis. Konsep ini mulai
ditinggalkan oleh para kimiawan seiring dengan berkembangnya teori orbital molekul.
Contoh ikatan kovalen koordinat terjadi pada nitron dan ammonia borana. Susunan
ikatan ini berbeda dengan ikatan ion pada perbedaan elektronegativitasnya yang kecil,
sehingga menghasilkan ikatan yang kovalen. Ikatan ini biasanya ditandai dengan tanda
panah. Ujung panah ini menunjuk pada akseptor elektron atau asam Lewis dan ekor
panah menunjuk pada penderma elektron atau basa Lewis

5. Ikatan pisang
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
a. Ikatan pisang adalah sejenis ikatan yang terdapat pada molekul-molekul yang
mengalami terikan ataupun yang mendapat rintangan sterik, sehingga orbital-orbital
ikatan tersebut dipaksa membentuk struktur ikatan yang mirip dengan pisang. Ikatan
pisang biasanya lebih rentan mengalami reaksi daripada ikatan-ikatan normal lainnya.
Ikatan 3c-2e dan 3c-4e
Dalam ikatan tiga-pusat dua-elektron, tiga atom saling berbagi dua elektron. Ikatan
sejenis ini terjadi pada senyawa yang kekurangan elektron seperti pada diborana.
Setiap ikatan mengandung sepasang elektron yang menghubungkan atom boron satu
sama lainnya dalam bentuk pisang dengan sebuah proton (inti atom hidrogen) di
tengah-tengah ikatan, dan berbagi elektron dengan kedua atom boron. Terdapat pula
Ikatan tiga-pusat empat-elektron yang menjelaskan ikatan pada molekul hipervale
b. Ikatan tiga elektron dan satu elektron
Ikatan-ikatan dengan satu atau tiga elektron dapat ditemukan pada spesi radikal yang
memiliki jumlah elektron gasal (ganjil).
Contoh paling sederhana dari ikatan satu elektron dapat ditemukan pada kation
molekul hidrogen H2+. Ikatan satu elektron seringkali memiliki energi ikat yang

3
setengah kali dari ikatan dua elektron, sehingga ikatan ini disebut pula "ikatan
setengah". Namun terdapat pengecualian pada kasus dilitium. Ikatan dilitium satu
elektron, Li2+, lebih kuat dari ikatan dilitium dua elektron Li2. Pengecualian ini dapat
dijelaskan dengan hibridisasi dan efek kelopak dalam.
Contoh sederhana dari ikatan tiga elektron dapat ditemukan pada kation dimer helium,
He2+, dan dapat pula dianggap sebagai "ikatan setengah" karena menurut teori orbital
molekul, elektron ke-tiganya merupakan orbital antiikat yang melemahkan ikatan dua
elektron lainnya sebesar setengah. Molekul oksigen juga dapat dianggap memiliki dua
ikatan tiga elektron dan satu ikatan dua elektron yang menjelaskan sifat
paramagnetiknya.
Molekul-molekul dengan ikatan elektron gasal biasanya sangat reaktif. Ikatan jenis ini
biasanya hanya stabil pada atom-atom yang memiliki elektronegativitas yang sama.

6. Ikatan aromatik
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Aromatisitas pada kebanyakan kasus, lokasi elektron tidak dapat ditandai dengan
menggunakan garis (menandai dua elektron) ataupun titik (menandai elektron tungga).
Ikatan aromatik yang terjadi pada molekul yang berbentuk cincin datar menunjukkan
stabilitas yang lebih.
Pada benzena, 18 elektron ikatan mengikat 6 atom karbon bersama membentuk
struktur cincin datar. "Orde" ikatan antara dua atom dapat dikatakan sebagai
(18/6)/2=1,5 dan seluruh ikatan pada benzena tersebut adalah identik. Ikatan-ikatan ini
dapat pula ditulis sebagai ikatan tunggal dan rangkap yang berselingan, namun hal ini
kuranglah tepat mengingat ikatan rangkap dan ikatan tunggal memiliki kekuatan
ikatan yang berbeda dan tidak identik.

4
7. Ikatan logam
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ikatan logam
Pada ikatan logam, elektron-elektron ikatan terdelokalisasi pada kekisi (lattice) atom.
Berbeda dengan senyawa organik, lokasi elektron yang berikat dan muatannya adalah
statik. Oleh karena delokalisai yang menyebabkan elektron-elektron dapat bergerak
bebas, senyawa ini memiliki sifat-sifat mirip logam dalam hal konduktivitas,
duktilitas, dan kekerasan.
Ikatan antarmolekul
Terdapat empat jenis dasar ikatan yang dapat terbentuk antara dua atau lebih molekul,
ion, ataupun atom. Gaya antarmolekul menyebabkan molekul saling menarik atau
menolak satu sama lainnya. Seringkali hal ini menentukan sifat-sifat fisik sebuah zat
(seperti pada titik leleh).
Dipol permanen ke dipol permanen
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gaya antarmolekul
Perbedaan elektronegativitas yang bersar antara dua atom yang berikatan dengan kuat
menyebabkan terbentuknya dipol (dwikutub). Dipol-dipol ini akan saling tarik-
menarik ataupun tolak-menolak.

8. Ikatan hidrogen
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Ikatan hidrogen bisa dikatakan sebagai dipol permanen yang sangat kuat seperti yang
dijelaskan di atas. Namun, pada ikatan hidrogen, proton hidrogen berada sangat dekat
dengan atom penderma elektron dan mirip dengan ikatan tiga-pusat dua-elektron
seperti pada diborana. Ikatan hidrogen menjelaskan titik didih zat cair yang relatif
tinggi seperti air, ammonia, dan hidrogen fluorida jika dibandingkan dengan senyawa-
senyawa yang lebih berat lainnya pada kolom tabel periodik yang sama.

Anda mungkin juga menyukai