DOSEN PENGAMPUH :
YETTY PURNAMA, S.ST., M. Keb.
1. ATRISIAH (F0G020059)
2. RISKI ANITA RAHAYU ( F0G020060)
3. KITRI ANDRIYANI (F0G020072)
4. PIPI ULAN SARI (F0G020069)
5. MONEKA ULANTARI ( F0G020089)
6. FHANI RAMADINA F ( F0G020090)
Puji syukur kepada Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya. Sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktunya.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan
yang telah banyak membantu memberikan sumbang saran sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktunya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………….………………..................
B. Rumusan Masalah………………………………….……...……………………………......
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………........
BAB II PEMBAHASAN
1. Asuhan Pada Ibu Bersalin ....................................................................................................
a. Pemeriksaan DJJ................................................................................................................
b. Partograf...........................................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpualan…………………………………………………………………………….......
B. Saran………………………………………………………………………..........................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan pemantauan denyut jantung janin ini adalah untuk membantu mendeteksi
perubahan pola detak jantung selama proses persalinan berlangsung. Pola detak jantung
yang terlalu cepat atau terlalu lambat menandakan kemungkinan adanya masalah pada
janin, seperti kekurangan oksigen. Ketika terlihat adanya perubahan pola detak jantung,
maka langkah-langkah penanganan dapat diambil untuk mengantisipasi atau mengatasi
sumber permasalahan, serta menentukan metode persalinan yang terbaik bagi janin.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Untuk mengetahui Pemeriksaan DJJ
2. Untuk mengetahui apa itu partograf
C. TUJUAN
1. Untuk medeskripsikan Pemeriksaan DJJ
2. Untuk medeskripsikan apa itu Partograf
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMERIKSAAN DJJ
Hanya karena pola detak jantung janin abnormal, bukan berarti langsung
dinyatakan bahwa calon buah hati memiliki gangguan kesehatan tertentu. Dokter akan
memerlukan hasil pengamatan dari aneka tes lainnya, guna memastikan hal tersebut.
Jika dokter berhasil menemukan adanya gangguan kesehatan, maka tindakan
selanjutnya adalah menemukan penyebabnya. Jika gangguan tidak bisa teratasi dan
dapat mengganggu kelahiran bayi, maka biasanya bayi akan segera dilahirkan melalui
operasi caesar, ekstraksi vakum, maupun forceps.
B. PARTOGRAF
Partograf adalah alat untuk mencatat hasil observasi dan pemeriksaan fisik ibu dalam
proses persalinan serta merupakan alat utama dalam mengambil keputusan klinik khususnya
pada persalinan kala satu.
1) Kegunaan Partograf
a) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan memeriksa pembukaan
serviks berdasarkan pemeriksaan dalam.
b) Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal, dengan demikian
dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama. Hal ini merupakan
bagian terpenting dari proses pengambilan keputusan klinik persalinan kala I.
2) Bagian-bagian partograf
a) Kemajuan persalinan.
Pembukaan serviks.
Turunnya bagian terendah dan kepala janin.
Kontraksi uterus.
b) Kondisi Janin.
c) Kondisi ibu.
a) Indentifikasi ibu
Lengkapi bagian awal atau bagian atas lembar partograf secara teliti pada saat
mulai asuhan persalinan yang meliputi Nama, Umur, Gravida, Para, Abortus,
Nomor RekamMedis/Nomor Klinik, Tanggal dan waktu mulai dirawat, Waktu
pecahnya ketuban
b) Kondisi janin
Kolom lajur dan skala angka pada partograf bagian atas adalah untuk pencatatan.
D : Jika ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur dengan Darah.
c) Kemajuan persalinan
Dilatasi serviks
Pada kolom dan lajur kedua dari partograf adalah untuk pencatatan kemajuan
persalinan.Angka 0-10 yang tertera pada tepi kolom kiri adalah besarnya dilatasi
serviks.Kotak diatasnya menunjukkan penambahan dilatasi sebesar 1 cm. Pada
pertama kali menulis pembesaran dilatasi serviks harus ditulis tepat pada garis
waspada.Cara pencatatannya dengan memberi tanda silang (X) pada garis
waspada sesuai hasil pemeriksaan dalam/ VT.Hasil pemeriksaan dalam/ VT
selanjutnya dituliskan sesuai dengan waktu pemeriksaan dan dihubungkan dengan
garis lurus dengan hasil sebelumnya.Apabila dilatasi serviks melewati garis
waspada, perlu diperhatikan apa penyebabnya dan penolong harus menyiapkan
ibu untuk dirujuk.
Skala 0 s/d 5 pada garis tepi sebelah kiri keatas, juga menunjukkan seberapa jauh
penurunan kepala janin kedalam panggul.Dibawah lajur kotak dilatasi serviks dan
penurunan kepala menunjukkan waktu/ jam dimulainya fase aktif, tertera kotak-
kotak untuk mencatat waktu aktual saat pemeriksaan fase aktif dimulai, setiap
kotak menunjukkan 30 menit.Pendokumentasian kontraksi uterus lurus segaris
pembukaan serviks mulai dicatat dalam partograf.
Kondisi ibu
Bagian akhir pada lembar partograf berkaitan dengan kondisi ibu yang
meliputi: Nadi, tekanan darah, temperatur tubuh, urine (volume, aceton, dan
protein). Catatan: Sebelum masuk fase aktif, hasil pemeriksaan ditulis dilembar
observasi, karena partograf diisi setelah ibu masuk fase aktif. Asuhan,
pengawasan dan keputusan klinik setelah bayi lahir ditulis dalam kolom yang
tersedia atau dalam catatan kemajuan persalinan disebaliknya lembar partograf.
4) Dukungan persalinan
a. Lingkungan
Suasana yang rileks dan bernuansa rumah membantu ibu dan pasangan merasa
nyaman sikap para staff sangatlah penting dibandingkan visit ruangan.
b. Teman yang mendukung
Bidan harus menjadi teman yang mendukung bersama dengan keluarga, bidan
diharapkan terampil dan peka serta berfungsi untuk mengembangkan hubungan
dengan wanita asuhan nya dan keluarga.
c. Mobilitas
Diusahakan ibu didorong untuk tetap tegar dan bergerak, persalinan akan berjalan
lebih cepat dan ibu merasa dapat menguasai keadaan, ibu didorong untuk berusaha
berjalan bila 51 memungkinkan dan merubah posisi tidur miring kiri, jongkong, atau
merangkak.
5) Memberi informasi
Ibu dan keluarga diberikan informasi tentang selengkapnya kemajuan persalinan dan
semua perkembang selama persalinan.Setiap intervensi harus dijelaskan.Ibu harus
dilibatkan dalam pengambilan keputusan klinis.
6) Teknik Relaksasi
Diharapkan saat ANC ibu sudah mendapatkan informasi tentang teknik relaksasi apabila
belum pernah maka harus diajarkan saat inpartu, terutama saat teknik bernafas.
7) Percakapan
Pada masa inpartu ibu membutuhkan sikap akrab dan simpatik. Saat kontraksi ibu akan
memerlukan konsentrasi penuh semua emosi dan fisik dikerahkan dan akan menutup
semua pembicaraan. Saat kontraksi sentuhan ekspresi wajah dari orang orang sekita
sangatlah dibutuhkan.
8) Dorongan semangat
Sebagai bidan harus memberikan dorongan semangat selama proses persalinan dengan
ucapan beberapa pujian dan semangat.
Ibu bersalin sering merasakan cemas memikirkan hal-hal yang terjadi seperti, perasaan
sakit, takut menghadapi persalinan, penolong sabar atau tidak, apakah anaknya cacat.
Perasaan tersebut akan menambah rasa sakit oleh karena itu ibu bersalin memerlukan
pendamping selama persalinan karena dapat menimbulkan efek positif terhadap
persalinan menguragi rasa sakit, persalinan lebih singkat dan menurunnya persalinan
dengan tindakan.
A.KESIMPULAN
Tujuan pemantauan denyut jantung janin ini adalah untuk membantu mendeteksi perubahan
pola detak jantung selama proses persalinan berlangsung. Pola detak jantung yang terlalu cepat
atau terlalu lambat menandakan kemungkinan adanya masalah pada janin, seperti kekurangan
oksigen. Ketika terlihat adanya perubahan pola detak jantung, maka langkah-langkah
penanganan dapat diambil untuk mengantisipasi atau mengatasi sumber permasalahan, serta
menentukan metode persalinan yang terbaik bagi janin.
Dan Partograf adalah alat untuk mencatat hasil observasi dan pemeriksaan fisik ibu dalam proses
persalinan serta merupakan alat utama dalam mengambil keputusan klinik khususnya pada
persalinan kala satu.
B.SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi pembaca kami menyadari
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk penyempurnaan kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/memonitor-detak-jantung-janin-untuk-mencegah-gangguan-
kelahiran
https://lppm.unisayogya.ac.id/wordpress_lp3m/wp-content/uploads/2020/03/BUKU-AJAR-
Asuhan-Persalinan-Managemen-Nyeri-Persalinan_NEW_2.pdf