BAB I
PENDAHULUAN
mengidentifikasi pasien, adalah pasien yang dalam keadaan terbius / tersedasi, mengalami
disorientasi, atau tidak sadar sepenuhnya; mungkin bertukar tempat tidur, kamar, lokasi di
dalam rumah sakit; mungkin mengalami disabilitas sensori, atau akibat situasi lain.
Untuk mencegah kesalahan tadi diperlukan metode yang pertama, cara yang dapat
Rumah Sakit mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur yang secara kolaboratif untuk
memperbaiki proses identifikasi, khususnya proses yang digunakan untuk mengidentifikasi pasien
ketika pemberian obat, darah atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis; atau memberikan pengobatan atau tindakan lain. Kebijakan dan/atau prosedur
memerlukan sedikitnya dua cara untuk mengidentifikasi seorang pasien. Nomor kamar atau lokasi
pasien tidak bisa digunakan untuk identifikasi. Kebijakan dan/atau prosedur juga menjelaskan
penggunaan dua pengidentifikasi/penanda yang berbeda pada lokasi yang berbeda di rumah sakit,
seperti di pelayanan ambulatori atau pelayanan rawat jalan yang lain, unit gawat darurat, atau kamar
operasi. Identifikasi terhadap pasien koma yang tanpa identitas, juga termasuk. Suatu proses
kolaboratif digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur untuk memastikan telah
Kesalahan ini dapat berupa: salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan modifikasi,
Pengertian identifikasi adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan
tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan menyamakan
Gelang identifikasi pasien adalah suatu alat berupa gelang identifikasi yang dipasangkan
kepada pasien secara individual yang digunakan sebagai identitas pasien yang menjalani
rawat inap.
1. Semua pasien rawat inap, IGD, IRJ dan yang akan menjalani suatu prosedur, harus
diidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama masa perawatannya.
4. Gelang identifikasi ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika
pemberian obat, darah atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk
produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis;
pengenal.
yang berlaku (KTP) dan mencetaknya bagi yang belum punya KTP bisa
menggunakan kartu identitas lain ( Akta Kelahiran, Kartu Pelajar atau Kartu
Keluarga).
gelang identifikasi pasien dan memastikan kebenaran data yang tercatat di gelang
pengenal.
terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan data, gelang identifikasi harus
menerapkannya.
a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan baik oleh
kepala instalasi.
RUANG LINGKUP
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, pasien Instalasi Gawat Darurat
(IGD), pasien rawat jalan dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur ( sebelum
pemberian obat, sebelum pemberian tranfusi darah dan produk darah, sebelum
2. Pelaksana panduan ini adalah semua tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan dan
tenaga kesehatan lainnya); staf di ruang rawat, staf administratif, dan staf pendukung yang
TATA LAKSANA
I. Tatalaksana Identifikasi
a. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat, darah atau
produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau
Pada situasi di mana tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang identifikasi
dapat dipakaikan di baju pasien di area yang jelas terlihat. Hal ini harus dicatat di
rekam medis pasien. Gelang identifikasi harus dipasang ulang jika baju pasien diganti
d. Jika pasien alergi terhadap gelang identifikasi, maka gelang identifikasi dilapisi
dengan kassa.
e. Pada kondisi tidak memakai baju, gelang identifikasi harus menempel pada badan
f. Gelang identifikasi pasien dan gelang alergi hanya boleh dilepas saat pasien
keluar/pulang dari rumah sakit. Gelang risiko jatuh hanya boleh dilepas apabila
a) Nama pasien minimal 2 kata, jika kurang dari 2 kata ditambahkan dengan nama
nasab ibu kandung, Nama pasien sesuai dengan nama yang tercantum dalam
KTP.
c) Tanggal lahir
a) Nama Pasien
c) Jenis Alergi
i. Gelang identifikasi Risiko Jatuh sebaiknya mencakup 3 detail wajib yang dapat
a) Nama psien
j. Detail lainnya adalah warna gelang pengenal sesuai jenis kelamin pasien.
k. Nama tidak boleh disingkat, nama harus sesuai dengan yang tertulis di rekam medis.
l. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identifikasi. Ganti gelang
m. Jika gelang identifikasi terlepas atau rusak, segera berikan gelang identifikasi yang
baru.
n. Gelang Identifikasi harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di rumah sakit.
r. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak
sadar, bayi, afasia, disatria, gangguan jiwa). Verifikasi identitas pasien kepada
satunya bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya ulang nama
pasien dan nomor Rekam Medis, kemudian bandingkan jawaban pasien dengan data
u. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan pastikan
v. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan
b) Pasien harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika gelang identifikasi
tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada rekam medis pasien.
pasien serta menjelaskan tujuan pemasangan gelang identifikasi serta risiko jika
tidak memakai gelang identifikasi, dan jika pasien tetap menolak, maka pasien
a) Pemberian obat-obatan
f) Transfer pasien
g) Konfirmasi kematian
dengan benar dengan menanyakan nama dan nomor rekam medis, kemudian
Jangan menyebutkan nama, nomor rekam medis dan meminta pasien untuk
c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang identifikasi.
Gelang identifikasi harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani
a) Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan nomor rekam medis.
b) Periksa dan cocokkan data pada gelang identifikasi dengan rekam medis. Jika
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum
medisnya.
b) Periksa dan cocokkan data pada gelang pengenal dengan rekam medis. Jika
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum
c. Gelang identifikasi yang dilepas harus ditempatkan di depan rekam medis pasien.
6. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang akan Dilakukan Pengambilan dan Pemberian
Darah
b. Dua orang Perawat / Bidan yang kompeten harus memastikan kebenaran: data
demografik pada kantong darah, nomor register darah, jenis darah, golongan
darah, pada pasien dan yang tertera pada kantong darah, waktu kadaluwarsanya,
c. Perawat / Bidan harus meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan
d. Jika Perawat / Bidan tidak yakin/ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan
lakukan transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan benar.
b. Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data di gelang pengenal
berisikan nama ibu, nomor rekam medis bayi, tanggal dan jam lahir bayi.
c. Saat nama bayi sudah didaftarkan, gelang pengenal berisi data ibu tetap dipasang
dan gelang pengenal yang berisikan data bayi dipasang di ekstremitas yang
berbeda.
d. Gunakan gelang pengenal berwarna merah muda (pink) untuk bayi perempuan
tenaga kesehatan lainnya harus menanyakan identitas pasien berupa nama dan
nomor rekam medis. Data ini harus dikonfirmasi dengan yang tercantum pada
rekam medis.
c. Jika pasien adalah rujukan dari dokter / puskesmas / layanan kesehatan lainnya,
surat rujukan harus berisi identitas pasien berupa nama lengkap, dan alamat. Jika
data ini tidak ada, dikonfirmasi kepada pasiennya sebelum prosedur / terapi
dilaksanakan.
d. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi
a. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada
b. Jika dalam satu ruang terdapat pasien dengan nama sama, pada cover luar folder
rekam medik dan semua formulir permintaan penunjang harus diberi tanda
dapat diidentifikasi dengan benar. Contoh pelabelan yang diberikan berupa: Tn.
b. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang identifikasi baru dengan
identifikasi.
b. Akan tetapi terdapat hal-hal seperti kondisi pasien atau penanganan pasien yang
d. Pada kondisi dimana petugas tidak yakin/tidak pasti dengan identitas pasien
(misalnya saat pemberian obat), petugas dapat menanyakan nama dan tanggal
lahir pasien atau nama dan alamat (jika memungkinkan) dan dapat dicek ulang
e. Jika terdapat ≥ 2 pasien dengan nama yang sama di ruang rawat, berikan
identitasnya dengan gelang identifikasi dan nomor rekam medis (sebagai bagian
Catatan: Semua pasien harus ditanyakan apakah mereka memiliki alergi tertentu.
Catatan: Semua pasien harus dikaji apakah mereka berisiko jatuh dan dicatat pada
rekam medisnya, gelang berwarna kuning dipasang pada pasien dengan kategori
6. Stempel “HATI HATI PASIEN DENGAN NAMA SAMA” untuk pasien yang
1. Gelang identifikasi (Gelang Pink/Gelang Biru), hanya dilepas saat pasien pulang atau
2. Gelang untuk alergi (Gelang merah), hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar
berisiko jatuh.
5. Gelang identifikasi dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini
6. Gelang identifikasi yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi potongan-
potongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah, khusus untuk bayi disimpan
didalam berkas RM
(saat masih di rawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan gelang identifikasi
1. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien harus
segera melapor kepada petugas yang berwenang di ruang rawat inap tersebut,
pemilihan cara terbaik dan siapa yang memberitahukan kepada pasien/keluarga yang
4. Kesalahan juga termasuk insidens yang terjadi akibat adanya misidentifikasi, dengan
atau tanpa menimbulkan bahaya, dan juga insidens yang hampir terjadi dimana
b. Kegagalan verifikasi
bahasa
6. Jika terjadi insidens akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal ini berikut ini:
c. Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau dilakukan di
tempat yang salah, para klinisi harus memastikan bahwa langkah-langkah yang
penting telah diambil untuk melakukan prosedur yang tepat pada pasien yang
tepat.
2. Rencana audit disusun oleh Komite KPRS serta akan dilaksanakan dalam waktu 6
3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan identifikasi pasien akan dipantau
DOKUMENTASI
Dokumentasi Identitas pasien dicatat pada gelang pasien, lembar Rekam Medis, lembar
pengantar pemeriksaan penunjang, dan sensus harian. Setiap pelaporan dan pencatatan
insiden yang berhubungan dengan identifikasi pasien akan dipantau dan ditindaklanjuti oleh
Tim KPRS.
BAB VI
PENUTUP
Panduan ini kami susun untuk menjadi acuan pelaksanaan peningkatan ketelitian identifikasi
pasien di RS. Proses identifikasi pasien ini berlaku untuk semua staf rumah sakit yang terkait
dalam memberikan layanan kepada pasien. Ketepatan mengidentifikasi pasien harus dimulai
pada saat kontak pertama dengan pasien dan itu merupakan tanggung jawab semua staf
rumah sakit apakah itu klinisi atau admisi. Seiring dengan ini diharapkan proses identifikasi
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Direktur,