Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menyusun penelitian apapun jenisnya selalu diawali dengan penulisan rumusan masalah. Dalam
penulisannya, rumusan masalah ditulis berupa kalimat tanya, diawali dengan kata tanya dan diakhiri
dengan tanda tanya. Letak atau posisi penulisan rumusan masalah ini berada di bagian pendahuluan
setelah latar belakang masalah. Rumusan masalah yang ditulis tersebut berasal dari permasalahan atau
gejala alam yang muncul di lingkungan sekitar. Perumusan masalah ini berguna untuk membatasi objek
penelitian yang akan dilakukan nantinya. Membuat contoh rumusan masalah sebenarnya tidak terlalu
sulit asalkan tahu trik dan dasar penulisannya.Dalam menyusun dan menuliskan rumusan masalah baik
untuk penelitian, eksperimen maupun makalah, perlu sekali memperhatikan hubungan antar variabel,
minimal terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Masalah yang akan diteliti tersebut harus
dirumuskan secara jelas dan lengkap agar dapat dicari jalan penyelesaian atau solusi dengan tepat. Perlu
dihindari penulisan rumusan masalah yang tidak jelas dan tidak ada jawaban analisanya. rumusan
masalah biasanya dibuat dengan membuat pertanyaan dari hal-hal yang diteliti, dengan disertai
beberapa kata tanya seperti apakah, bagaimana, mengapa dan lainnya.
Dalam membuat contoh rumusan masalah yang baik dan benar hendaknya memperhatikan beberapa
ketentuan dasar, yaitu objektif, menunjukkan dimensi tempat dan waktu, menunjukkandimensi subjek
yang spesifik, mempunyai keunikan / spesifikasi. Sedangkan untuk rumusan permasalahan yang baik
memiliki beberapa persyaratan, beberapa yang penting di ataranya adalah menggunakan kalimat tanya,
menyatakan dua variabel atau lebih, variabel yang dinyatakan tersebut harus dapat diukur, serta
rumusan masalah hendaknya dinyatakan secara gamblang, singkat dan jelas.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan rumusan masalah, apa saja fungsi dan
jenis rumusan masalah, kriteria dan penempatan rumusan masalah, dan cara-cara membuat rumusan
masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
Rumusan masalah adalah tahapan dari beberapa tahapan untuk membuat sebuah karyailmiah
penelitian atau lainnya. Rumusan masalah memiliki posisi yang sangat penting di dalamkegiatan sebuah
penelitian. Apabila sebuah penelitian tidak ada maka penelitian yang nantinyadilakukan akan sia-sia,
karena nantinya akan bingung apa saja yang perlu dilakukan dalam penelitiannya.
Rumusan masalah atau research questions atau sering disebut juga research problem,memiliki arti
sebuah rumusan yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang ada, baik itukedudukannya
mandiri, atau pun kejadian atau fenomena yang saling berkaitan antara satudengan yang lainnya. Baik
itu sebab atau akibat. Sampai pentingnya rumusan masalah ini padasebuah penelitian, hingga
menjadikan rumusan masalah ini adalah setengah dari penelitian itusendiri.Pengertian dari rumusan
masalah adalah bagian dari sebuah karya tulis ilmiah, makalah,atau skripsi yang sangat mendasar. Di
dalam rumusan masalah yang kita susun nantinya akanmenjadikan karya tulis kita menentukan arah
pembahasannya akan menuju kemana. Di dalam rumusan masalah ini terdapat pertanyaan-pertanyaan
yang nantinya akan dijawab setelah penelitian selesai dilakukan.Semua poin-poin yang ada di dalam
karya tulis baik itu metodologi, teori-teori, semua itumengacu pada rumusan masalah yang kita buat.
Oleh sebab itu, rumusan makalah merupakanfokus utama yang menentukan arah sebuah karya ilmiah.
1. Sebuah masalah yang telah terjadi jika seseorang berusaha dan mencoba tujuannya ataumencoba
percobaan perdananya untuk mencapai tujuannya sampai berhasil (PariataWestra).
2. Sebuah masalah merupakan kejadian yang membentuk pertanyaan kenapa dan kenapa ( Sutrisno
Hadi)
3. Rumusan masalah adalah sebuah pertanyaan yang dicari jawabanya denganmengumpulkan data
dalam bentuk berbagai rumusan masalah berdasarkan penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi
(Sugiyonno)
Sudah dijabarkan di atas bahwasannya rumusan masalah adalah pertanyaan-pertanyaan yang nantinya
dicari jawabanya dengan mengumpulkan data. Bentuk dari rumusan masalah ini dikembangkan
berdasarkan tingkat eksplanasinya.
Rumusan masalah mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam sebuah penelitian.
1. Rumusan masalah merupakan titik sentral dalam sebuah penelitian. Maksudnya adalah rumusan
masalah sebagai pedoman dalam sebuah penelitian. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus
dari suatu penelitian Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akantetapi dapat berkembang
dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan.
2. Rumusan masalah mampu memberikan sebuah solusi atau sebagai penentu. Sebagai penentu
jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa tidak
perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data manayang perlu dan data
mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti
menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevandan data yang bagaimana yang tidak
relevan bagi kegiatan penelitiannya. Rumusan masalah pada umumnya berbentuk sebuah
pertanyaan yang mengulas sebuah permasalahan. Oleh karena itu, dapat dikatakan rumusan
masalah adalah sebuah solusiyang belum terwujud. Bagaimana untuk mewujudkannya ? Dengan
penelitian itu tadi.
3. Rumusan masalah mampu membuka pikiran kita terhadap suatu permasalahan. Ketika tujuan
dan arah dari suatu permasalah sudah jelas, maka kita tinggal berfokus pada solusiyang akan
kita capai untuk masalah tersebut.
4. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian
menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu
menjadi ada dan dapat dilakukan.
Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah didalam
menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.
Rumusan masalah yang baik dan benar mempunyai ciri-ciri dibawah ini :
Pertama, pada perumusan masalah kriteria pertama bentuknya berupa kalimat interogatif atau kalimat
tanya, baik itu pertanyaan yang perlu jawaban eksplanatoris atau jawaban yang deskriftif. Eksplanatoris
sendiri adalah menghubungkan dua atau pun lebih gejala atau fenomena dalam kehidupan manusia.
Kedua, berhubungan atau bermanfaat untuk berusaha membuat dan mengembangkan teori, di dalam
makna pemecahan yang jelas, nantinya diharakan akan memberikan teoritik yang bermutu, baik itu
untuk membuat teori baru atau mengembangkan sebuah teori lama.
Ketiga, untuk membuat sebah rumusan msalah yang bagus, sebaiknya dirumuskan didalam sebuah
konteks yang benar dan aktual. Jadi, pemecahannya memberikan keterkaitan kebijakan yang sesuai, dan
bisa di aplikasikan dengan jelas untuk proses perumusan masalah untuk kehidupan manusia