Anda di halaman 1dari 21

konsep, variabel, teori, asumsi, serta

hipotesis pada metodologi penelitian


Oct16

 Konsep
Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan gejala secara
abstrak, contohnya seperti kejadian, keadaan, kelompok. Diharapkan peneliti mampu
memformulasikan pemikirannya kedalam konsep secara jelas dalam kaitannya dengan
penyederhanaan beberapa masalah yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

Dalam dunia penelitian dikenal dua pengertian mengenai konsep, yaitu Pertama konsep yang
jelas hubungannya dengan realita yang diwakili, contoh : meja, mobil dan lain-lainnya.
Kedua konsep yang abstrak hubungannya dengan realitas yang diwakili, contoh : kecerdasan,
kekerabatan, dan lain-lainnya.
Konsep merupakan unsur pokok daripada penelitian. konsep merupakan hal yang abstrak,
maka per;u diterjemahkan dalam kata-kata sedemikian rupa, sehingga dapat di ukur secara
empiris.

 Proposisi
Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep. Contoh : dalam penilitian mengenai
mobilitas penduduk, proposisinya berbunyi : “proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh
upah“ (Harris dan Todaro).
Dalam penelitian sosial dikenal ada dua jenis proposisi; yang pertama aksioma atau postulat,
yang kedua teorema. Aksioma ialah proposisi yang kebenarannya sudah tidak lagi dalam
penelitian; sedang teorema ialah proposisi yag dideduksikan dari aksioma.

 Variable
Menurut Y. W, Best yang disunting oleh Sanpiah Faisal bahwa variable penelitian adalah
kondisi-kondisi atau serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau
diobservasi dalam suatu penelitian. sedangkan menurut Direktorat Pendidikan Tinggi
Depdikbud bahwa variable penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian.

Menurut fungsinya variabel dapat dibedakan:


1. Variabel tergantung
2. Variabel bebas
3. Variabel intervening
4. Variabel moderator
5. Variabel kendali
6. Variabel rambang

Menurut datanya variabel dapat dibedakan atas:


1. Data nominal berkait dengan variabel nominal
2. Data ordinal berkait dengan variabel ordinal
3. Data interval berkait dengan variabel interval
4. Data rasio berkait dengan variabel rasio
 Teori
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya
hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah
fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual
untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa
tindakan selanjutnya.

Tiga hal yang perlu diperhatikan tentang teori adalah:


1. Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan secara
luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas
2. Teori menjelaskan hubungan antar variable sehingga pandangan yang sistematik dari
fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut dapat jelas
3. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variable yang saling
berhubungan.

Salah satu definisi mengenai teori ialah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan
proposisi untuk menerangkan suatu fenomena secara sisitematis dengan cara merumuskan
hubungan antar konsep (Kerlinger, FN).

Definisi lain mengatakan bahwa teori merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup
penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari satu disiplin ilmu. Teori mempunyai beberapa
karakteristik sebagai berikut;
1. harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya yang memungkinkan tidak terjadinya
kontraksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan.
2. harus cocok dengan fakta-fakta empiris, sebab teori yang bagaimanapun konsistennya
apabila tidak didukung oleh pengujian empiris tidak dapat diterima kebenarannya secara
ilmiah.
3. Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx :
1) Model Based Theory,
Berdasarkan teori pertama teori berkembang adanya jaringan konseptual yang kemudian diuji
secara empiris. Validitas substansi terletak pada tahap-tahap awal dalam pengujian model,
yaitu apakah model bekerja sesuai dengan kebutuhan peneliti.
2) Teori deduktif,
Teori kedua mengatakan suatu teori dikembangkan melalui proses deduksi. Deduksi
merupakan bentuk inferensi yang menurunkan sebuah kesimpulan yang didapatkan melalui
penggunaan logika pikiran dengan disertai premis-premis sebagai bukti. Teori deduktif
merupakan suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual dan validitas
substansialnya. Teori ini juga berfokus pada pembangunan konsep sebelum pengujian
empiris.
3) Teori induktif,
Teori ketiga menekankan pada pendekatan empiris untuk mendapatkan generalisasi.
Penarikan kesimpulan didasarkan pada observasi realitas yang berulang-ulang dan
mengembangkan pernyataan-pernyataan yang berfungsi untuk menerangkan serta
menjelaskan keberadaan pernyataan-pernyataan tersebut.
4) Teori fungsional
Teori keempat mengatakan suatu teori dikembangkan melalui interaksi yang berkelanjutan
antara proses konseptualisasi dan pengujian empiris yang mengikutinya. Perbedaan utama
dengan teori deduktif terletak pada proses terjadinya konseptualisasi pada awal
pengembangan teori. Pada teori deduktif rancangan hubungan konspetualnya diformulasikan
dan pengujian dilakukan pada tahap akhir pengembangan teori.
Berikut ini adalah definisi dan pengertian teori menurut beberapa ahli:

# JONATHAN H. TURNER
Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan
bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi

# LITTLEJOHN & KAREN FOSS


Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut
yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena

# KERLINGER
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu
pandangan sistematis dari suatu fenomena.
# NAZIR
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau
kejadian.
# STEVENS
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan beberapa
fenomena
# FAWCETT
Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang hubungan antar
fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena yang lain.
# TRAVERS
a theory consist of generalizations intended to explain phenomena and that the
generalizations must be predictive. Teori terdiri dar generalisasi yang dimaksudkan untuk
menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena
# EMORY – COOPER
Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang berkaitan
satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga dapat menjelaskan dan
memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu
# CALVIN S. HALL & GARDNER LINZEY
Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang
kenyataan yang belum diketahui secara pasti
# KING
Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat
diamati dalam dunia nyata
# MANNING
Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat variabel
satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat dibandingkan dengan
pola-pola yang diamati.

 Asumsi
Seperti telah dijelaskan bahwa postulat (asumsi/aksioma) atau patokan pikir itu adalah “suatu
keterangan yang benar”, yang kebenarannya itu dapat diterima tanpa harus diuji atau
dibuktikan lebih lanjut, digunakan untuk menurunkan keterangan lain sebagai landasan awal
untuk menarik suatu kesimpulan.

 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Hipotesis
merupakan saran penelitian ilmiah karena hipotesis adalah instrumen kerja dari suatu teori
dan bersifat spesifik yang siap diuji secara empiris. Dalam merumuskan hipotesis
pernyataannya harus merupakan pencerminan adanya hubungan antara dua variabel atau
lebih.

Hipotesis ini merupakan pasal dari bab postulat untuk merincinya satu persatu secara jelas
dan tegas. Akan tetapi sebelum merincinya ada bebertapa hal yang harus diperhatikan, antara
lain:
1) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap yang diteliti;
2) Hipotesis dinyatakan dengan kalimat-kalimat “pernyataan” (statement) atau ungkapan
yang di sebut”proposisi”;
3) Suatu proposisi (sebagai teori kecil/ad hock”) susunannya harus memperhatikan syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Kejelasan bentuk hubungan konsep-konsep / variable-variabel;
2. Derajat keeratan hubungan antar konsep / variable (proposition linkage);
3. Tinggi rendahnya nilai informasi (informative volue) dari proposisi.

Refferensi:
Hartono. 2011. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Zanafa Publishing.
Drs. Cholid Narbuko, dkk. 2008, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta,
Sukandarrumidi, 2006, Metodologi Penelitian, UGM Press, Yoghyakarta,

http://bahankuliah.wordpress.com/2009/05/14/proses-lahirnya-ilmu/

http://carapedia.com/pengertian_definisi_teori_menurut_para_ahli_info502.html

http://morningcamp.com/?p=156

PENGERTIAN, JENIS DAN LANGKAH – LANGKAH METODE PENELITIAN

 A.   Pengertian Metode, Penelitian, dan Metode Penelitian

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.

Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat

memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat

untuk mencapai tujuan.

Adapun pengertian dan definisi metode menurut para ahli antara lain :

1.       Rothwell & Kazanas 

Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.


2.       Titus

Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang

keilmuan.

Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses

pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah

penyelidikan atau kelompok penyelidikan.

Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.

Adapun pengertian penelitian menurut para ahli adalah :

1.      Fellin, Tripodi & Meyer (1996)

Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan

mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi)

oleh peneliti lain.

2.      Kerlinger (1986: 17-18)

Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu

proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena.

Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan

penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Beberapa

pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli :

1.      Nasir (1988:51) 

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.

2.      Sugiyono (2004: 1) 

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri

keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

B. Jenis – Jenis Metode Penelitian

Metode Penelitian dikelompokkan dalam dua tipe utama yaitu kuantitatif dan kualitatif yang masing-

masing terdiri atas beberapa jenis metode.

A)      Metode Penelitian Kualitatif

Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang

yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam

tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok,

masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut

pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.  

Ada beberapa ciri penelitian kualitatif, yaitu :

1.    Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data

Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa

yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke

lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi

berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang

erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu

segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di

mana tingkah laku berlangsung.

2.    Memiliki sifat deskriptif analitik


Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil

wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi

penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data

dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar

data aslinya dan tidak ditransformasikan ke dalam bentuk angka. Hasil analisis data berupa

pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat

pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu

fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya

sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.

3.    Tekanan pada proses bukan hasil

Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan

berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil

suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya

memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan ukuran

frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-

alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu

berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol

tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentransformasi data

menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah diperoleh. Makna suatu proses

dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau

hasil penelitian tersebut.

4.    Bersifat induktif

Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi

dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses

atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan

serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada
lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak

mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian

dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari

teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.

5.    Mengutamakan makna

Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang

mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru,

peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti

mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan

membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana

hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh

titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan

informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat

menginterpretasikan hasil penelitian secara tepat.

Ada beberapa jenis penelitian kualitatif. Berikut ini adalah penjelasan dari jenis-jenis penelitian
tersebut.

1.      Metode Etnografi


Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle dalam bukunya
Methods in Educational Research From Theory to Practice, disebutkan bahwa etnografi berasal dari
bahasa Yunani ethos dan graphos. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan
Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk
menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas
tertentu.
2.      Metode Fenomenologi
Istilah fenomenologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu phainomenon (penampakkan diri) dan logos
(akal). Ilmu tentang penampakan berarti ilmu tentang apa yang menampakkan diri pada pengalaman
subjek. Donny Gahrial Adian dalam buku Pengantar Fenomenologi menyebutkan bahwa
fenomenologis adalah sebuah studi tentang fenomena-fenomena atau apa saja yang tampak.
Dengan kata lain fenomenologi merupakan mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak.
3.      Metode Studi Kasus
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar
atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu.
Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan
memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci.
4.      Metode Teori Dasar
Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang
bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
5.      Metode Studi Kritis
Metode Studi kritis adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori
kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat
subjektif. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras,
suku bangsa, jenis kelamin dan lain-lain. Peneliti feminis biasanya memusatkan perhatiannya pada
masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada institusi sosial dan
kemasyarakatan.
6.      Metode Analisis Konsep
Menurut Peter Salim dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61) analisis adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang
tepat (asal-usul, sebab, penyebab, sebenarnya, dan sebagainya)”. Sedangkan pengertian konsep
menurut Woodruf  adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian
tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian
terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi
terhadap objek/benda). Dari dua definisi tersebut kita dapat simpulkan bahwa definisi metode
analisis konsep adalah penelitian yang memfokuskan kepada suatu konsep yang telah ada
sebelumnya, agar dapat di fahami, digambarkan, dijelaskan dan implementasinya di lapangan.
7.      Metode Analisis Sejarah
Metode analisis sejarah atau penelitian historis menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990
: 411 dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 adalah penelitian yang secara
eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi
pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu
terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan,
dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.
B)     Metode Penelitian Kuantitatif
Menururt Punch (1988: 4) metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian empiris di mana data

adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung/ angka. Penelitian kuantitatif memerhatikan pada

pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik.

Metode penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan bersifat

obyektif. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas obyektif yang bisa diukur. Variabel-

variabel penelitian dapat diidentifikasi dan interkorelasi variabel dapat diukur. Peneliti kuantitatif

menggunakan sisi pandangannya untuk mempelajari subyek yang ia teliti. Selain itu, penelitian

kuantitatif memiliki beberapa ciri, diantaranya sebagai berikut:

1.       Tujuan penelitian

Penelitian kuantitatif memiliki tujuan mengeneralisasi temuan penelitian sehingga dapat digunakan

untuk memprediksi situasi yang sama pada populasi lain. Penelitian kuantitatif juga digunakan untuk

menjelaskan hubungan sebab-akibat antar variabel yang diteliti.

2.       Pendekatan

Penelitian kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis. Peneliti menggunakan teknik manipulasi

dan mengkontrol variabel melalui instrumen formal untuk melihat interaksi kausalitas. Peneliti

mencoba mereduksi data menjadi susunan numerik selanjutnya ia melakukan analisis terhadap

komponen penelitian (variabel). Penarikan kesimpulan secara deduksi dan menetapkan norma

secara konsensus. Bahasa penelitian dikemas dalam bentuk laporan.

3.       Peran peneliti

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti secara ideal berlaku sebagai observer subyek penelitian yang

tidak terpengaruh dan memihak (obyektif).

4.  Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pada frekuensi tinggi

5.  Kebenaran dari hasil analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik  dan dapat di generealisasi.

6.  Penelitian kuantitatif menggunakan paradigma positivistik-ilmiah


Segala sesuatu dikatakan ilmiah bila dapat diukur dan diamati secara obyektif yang mengarah

kepada kepastian dan kecermatan (Sunarto, 1993: 3). Karena itu, paradigma ilmiah-positivisme

melahirkan berbagai bentuk percobaan, perlakuan, pengukuran dan uji-uji statistik.

7.  Penelitian kuantitatif sering bertolak dari teori.

Sehingga bersifat reduksionis dan verifikatif, yakni hanya membuktikan teori (menerima atau

menolak teori).

8.      Penelitian kuantitatif  khususnya eksperimen, dapat menggambarkan sebab-akibat.

Peneliti seringkali tertarik untuk mengetahui: apakah X mengakibatkan Y? atau, sejauh mana X

mengakibatkanY? Jika peneliti hanya tertarik untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y, penelitian

eksperimen akan mengendalikan atau mengontrol berbagai variabel (X1, X2, X3 dan seterusnya)

yang diduga akan berpengaruh terhadap Y. Kontrol dilakukan sedemikian rupa bukan hanya melalui

teknik-teknik penelitian melainkan juga melalui analisis statistik.

9.      Waktu pengumpulan dan analisis data sudah dapat dipastikan

Peneliti dapat menentukan berbagai aturan yang terkait dengan pengumpulan data, jumlah tenaga

yang diperlukan, berapa lama pengumpulan data akan dilakukan, dan jenis data yang akan

dikumpulkan sesuai hipotesis yang dirumuskan. Hal ini sejalan dengan instrumen yang sudah baku

dan sudah dipersiapkan. Demikian halnya model analisis data, uji-uji statistik, dan penyajian data,

termasuk tabel-tabel yang akan dipergunakan sudah dapat ditentukan.

ada beberapa metode penelitian yang termasuk pada penelitian kuantitatif. Jenis-jenis metode

penelitian kuantitatif menurut   para ahli diantaranya adalah:

1.      Metode Deskriptif

Menurut Whitney (1960),  metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku

salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap,

pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.
Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek

yang diteliti sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119).

2.      Metode Komparatif

Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk

mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam

penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan

mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari

perbedaan variable yang diteliti.

3.      Metode Korelasi

Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta-

fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan

perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.

4.      Metode Survei

Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana

informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”,

menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai

kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut

Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan

datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.

5.      Metode Ex Post Facto

Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti hubungan

sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas

kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu.

6.      Metode True Experiment

Dikatakan true experiment (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini

peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan
demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri

utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun

sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah

adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random.

7.      Metode Quasi Experiment

Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit

dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

8.      Metode subjek Tunggal

Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang dilakukan

terhadap subjek tunggal.

C. Langkah-Langkah Metode Penelitian

Karena metode Penelitian ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka

terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah

atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah

adalah sebagai berikut:

1.      Perumusan masalah

Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah

kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian

dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun

makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu

di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara

terjadinya ombak?

Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi
masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan

diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.

Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut:

a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.

b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah

yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.

c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara

pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan

permasalahn apakah dosa dapat diukur.

2. Perumusan hipotesis

Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada

saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan

bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk

mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara

terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga

dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum

dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja

salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis

yang sudah kita buat.

3. Perancangan penelitian

Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya.

Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama

dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian

juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.

Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental.
Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual

dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif,

misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada

tahun 2008.

Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding.

Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di

tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.

Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor

pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel

merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan

dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan

himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :

a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat

menentukan variabel lainnya (variabel terikat).

b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh

variabel bebas).

c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan

atau tidak diubah-ubah selama penelitian.

4. Pelaksanaan penelitian

Langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan,

tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik.

b. Pelaksanaan

1. Pengumpulan/pengambilan data

a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat

indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra
pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan

pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah,

warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.

b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data

berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah,

diameter buah mangga.

2. Pengolahan data

Setelah data-data yang diperlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah

melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang diperoleh dapat ditulis atau dinyatakan dalam

beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.

3. Menarik kesimpulan

Setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah

hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya

kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita

peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita

ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.

5. Pelaporan penelitian

Sistematika penyusunan laporan penelitian meliputi :

a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi

tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan hipotesis.

b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil

telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.


c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan,

pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik

pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan

waktu penelitian.

d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan

selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.

e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp

hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan

bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.

 DAFTAR PUSTAKA

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2003),
hal. 24

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2005), hal. 5

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2009) hal. 6

Vina Bastian, Macam-Macam Metode Penelitian (Online: http://vinabastian.blogspot.com)

Rimaru, Pengertian Konsep Analisis Menurut para ahli (Online: http://rimaru.web.id)

Alfa Rizki, Metode Penelitin Deskriptif (Online: http://alfaruq2010.blogspot.com)

Vina Bastian, Macam-Macam Metode Penelitian (Online: http://vinabastian.blogspot.com)

Konsep, Proposisi, Variabel, Teori, Asumsi dan Hipotesis

A.   Konsep
Konsep adalah menggambarkan secara abstrak tentang kejadian, keadaan, dalam suatu kelompok
atau individu. Ada dua macam konsep:
1.      Konsep yang berhubungan dengan fakta yang berhubungan dengan benda-benda yan dapat dilihat dan
diraba. Misalnya konsep tentang meja, kacamata, buku, dll
2.      Konsep yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak, yang tidak bisa dilihat dan diraba secara fisik
tapi hal itu ada.

B.   Proposisi
Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep atau lebih dalam bentuk kalimat
pernyataan. Ada dua tipe proposisi yaitu:
a.     Aksioma atau postulat
b.     Teorema

C.   Variabel
Kata “variabel” berasal dari bahasa Inggris variable dengan arti :”ubahan”,”faktor tak tetap”, atau
“gejala yang dapat diubah-ubah”. Variabel adalah sesuatu yang mempunyai vartiasi nilai atau gejala
yang bervariasi. Gejala adalah objek penelitian, jadi variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.
Variabel terdiri dari dua kategori, yaitu kuantitatif  dan kualitatif. Contoh kuantitatif seperti usia,
tinggi badan, jam kerja, luas kota da  lain-lain. Sedangkan contoh kualitatif adalah kepandaian,
kemakmuran, kemiskinan dan lain sebagainya.

D.   Teori
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula
tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan
antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta.
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi,dan proposisi yang berfungsi untuk melihat
fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena.

Teori mengandung tiga hal yaitu:


1.      Serangkaian proposisi antar konsep yang saling berhubungan.
2.      Menerangkan secara sistematis suatu fenomena dengan cara menentukan hubungan antar konsep.
3.      Menerangkan fenomena dengan menentukan konsep mana yang berhubungan dan bentuk
hubungannya.

E.   Asumsi
Asumsi adalah landasan berpikir karena dianggap benar. Peneliti harus dapat memberikan sederet
asumsi tentang kedudukan masalahnya, karena asumsi atau anggapan dasar ini menjadi landasan teori
di dalam pelapora hasil penelitian.
Asumsi dapat berupa teori, evidensi-evidensi dan dapat pula pemikiran penelitian sendiri. Apapun
materinya, asumsi tersebut harus sudah merupakan sesuatu yang tidak perlu dipersoalkan atau
dibuktikan lagi kebenarannya; seurang-kurangnya bagi masalah yang akan diteliti pada masa itu.
Asumsi-asumsi  dirumuskan sebagai landasan bagi hipotesis laporan atau penelitian.

F.   Hipotesis
Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang suatu tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian
tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Jadi hipotesis merupakan rumusan jawaban sementara
yang harus diuji kebenarannya dengan data yang dianalisis dalam kegiatan penelitian.
Fakta yang diperlukan untuk merumuskan hipotesis ada tiga cara, yaitu;
1.      Memperoleh sendiri dari sumber aslinya
2.     Menafsirkan dari sumber asli
3.     Fakta yang diperoleh dengan jalan menyusunya dalam bentuk abstrak reasoning (penalaran abstrak).

Hipotesis yang baik dapat dijadikan petunjuk dalam melaksanakan penelitian. Hipotesis yang baik
memilki ciri-ciri sebagai berikut;
1.      Mempunyai hubungan dengan bidang yang diteliti
2.     Dapat diuji kebenarannya
3.     Rumusannya sederhana dan terbatas.

Hartono, Metodologi Penelitian, Pekanbaru, Zanafa Publishing, 2011


http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090421194155AAqSl8q
http://id.shvoong.com/exact-sciences/statistics/2027989-pengertian-variabel/
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, Bandung, ALFABETA, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , Bandung, ALFABETA, 2009

 Home
 Islami
 Kesehatan
 Otomotif
 teknologi
 pengetahuan umum

Home  »  bahasa  »  Pengertian Penelitian – Definisi Penelitian adalah

Pengertian Penelitian – Definisi Penelitian


adalah
admin February 19, 2012 4

Pengertian penelitian. Apakah pengertian penelitian itu? Jika kamu bertanya pada orang
yang berbeda biasanya akan mendapati jawaban yang berbeda pula. Namun meskipun
berbeda tetap mampunyai maksud yang sama.

Berikut ini beberapa pendapat mengenai pengertian penelitian.

Menurut Yoseph dan Yoseph, 1979, penelitian adalah art and science guna mencari jawaban
terhadap suatu permasalahan. Karena seni dan ilmiah maka penelitian juga akan memberikan
ruang-ruang yang akan mengakomodasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud
dengan penelitian.

Penelitian dapat juga diartikan sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan
untuk mencari jawaban permasalahan atau proseso penemuan, baik itu discovery maupun
invention. Discovery diartikan hasil temuan yang memang sebetulnya sudah ada, sebagai
contoh misalnya penemuan Benua Amerika adlah penemuan yang cocok untuk arti discovery.
Sedangkan invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru
dengan dukungan fakta. Misalnya hasil Kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan
punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru

Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan
intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar
memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan
menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh
hasil yang dapat dipertanggung jawabkan, memecahkan problem malalui hubungan sebab
dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil sama.

Pengertian Penelitian menurut Kerlinger (1986) adalah proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau
jawaban sementara. Beberapa karakteristik penelitian sengaja ditekankan oleh kerlinger agar
kegiatan penelitian memang berbeda dengan kegiatan profesional lainnya. Penelitian berbeda
dengan kegiatan yang menyangkut tugas-tugas wartawan yang biasanya meliput dan
melaporkan berita atas dasar fakta. Pekerjaan mereka belum dikatakan penelitian, karena
tidak dilengkapi karakteristik lain yang mendukung agar dapat dikatakan hasil penelitian,
yaitu karakteristik mendasarkan pada teori yang ada dan relevan dan dilakukan secara intensif
dan dikontrol dalam pelaksanaannya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian adalah sauah
seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya
observasi secara sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat
dengan gejala yang ada.

Itulah penjelasan mengenai pengertian penelitian, semoga bermanfaat bagi kamu yang
membutuhkan.

referensi : buku metodologi penelitian pendidikan, Prof. Sukardi, Ph.D.

Anda mungkin juga menyukai