Disusun Oleh :
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Mengetahui
2. Anamnesis
1. Keluhan Utama :
Pasien merasa kesulitan bernafas karena ada bagian yang mengganjal di dalam
hidungnya , sebelumnya klien mengira itu hanya hidung tersumbat biasa lalu diobati dengan
menggunakan obat tradisional tapi ternyata kondisi nya tidak berubah lalu di periksa ke dokter
dan di putuskan untuk dilakukan Turbinoplasty
1. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 12 12.3-17.5 g/dl
Leukosit 4.4 – 11.3 ribu/ul
Trombosit 150-400 ribu/ul
Na 135-145 mmol/l
K 3,5-5,3 mmol/l
Cl
Masa Perdarahan (BT) 2.00 <6 menit
Masa Penjendalan (CT) 5.00 <12 menit
Gol Darah
HBsAg Non reaktif Non reaktif
HIV Negatif Negatif
Covid Negatif Negatif
2. Klasifikasi ASA
Ny. K S dengan diagnose Hipertropi konka tidak ditemukan ada nya penyakit sistemik ,
riwayat penyakit , riwayat operasi , dan penyulit operasi maka di simpulkan bahwa Klien
ASA 1
Informed consent, kita tidak boleh memaksa pasien untuk menyetujui general
Anestesi
Pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan spesifik seperti kelainan leher
pendek atau penyulit lainnya
Pemeriksaan laboratorium anjuran, Hemoglobin, Hematokrit, PT
(Prothrombine Time), PTT (Partial Thromboplastine Time)
Persiapan peralatan General anestesi meliputi:
B. Persiapan obat
a. Obat untuk Premedikasi
b. Obat induksi Anestesi
Propofol 200 mg / 20 cc
c. Obat Analgetik
Fentanyl 100 mcg / 2 cc
Ketorolac 30 mg / 1 cc
d. Muscle relaxan
Roculax 50 mg / 5 cc
e. Obat Anti Emetik
Ondansentron 8 mg/ 4 cc
f. Obat vassopresor
Efedrin 10 mg
g. Antidotum
Sulfas Atropine 0,5 mg / 2 ml
Neostigmin 1 mg / 2 ml
Nokoba 0,8 mg / 2 ml
h. Cairan infus
Kristaloid : Ringer laktat 500 ml
i. Volatile Agent
Sevoflourane : 2
E. Analisa Data
DS :
- Klien mengatakan badannya
dingin
Hipotermi Paparan Suhu Ruangan Operasi
DO :
- Kulit teraba dingin
INTRA OPERASI
Ds : -
Do : Risiko gangguan
Prosedur Pembiusan
- Klien diinjeksi Induksi pertukaran gas
anestesi
POST ANESTESI
DS :
- Klien mengatakan badannya
dingin
Hipotermi Paparan Suhu Ruangan Operasi
DO :
- Kulit teraba dingin
Setelah dilakukan Asuhan Kepenataan Anestesi pada Ny. K S didapatkan masalah yang muncul,
antara lain:
1. Pre Anestesi
a. Cemas karena stressor dan khawatir karena pertama kali operasi teratasi.
2. Intra Anestesi
a. Risiko syok pernafasan karena efek obat induksi anestesi teratasi.
b. Risiko gangguan haemodinamik karena prosedur pembiusan teratasi.
c. Risiko Shivering karena suhu ruangan teratasi.
3. Post Anestesi
a. Risiko nyeri karena pembedahan teratasi.
b. Risiko infeksi karena efek prosedur invasive teratasi.
c. Risiko jatuh karena efek obat anestesi teratasi.
Untuk masalah keperawaan anestesi yang masih teratasi sebagian diperlukan implementasi
lanjutan sesuai dengan rencana keperawatan.