Anda di halaman 1dari 2

7.

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN ILMIAH SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA


DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Abstract Penelitian ini mendeskripsikan mengenai profil kemampuan penalaran ilmiah siswa
Sekolah Dasar kelas satu sampai dengan kelas lima ketika mengajukan argumen mengenai
fenomena alam serta mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan penalaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan argumen logis siswa mulai dari
kelas satu sampai kelas 5,untuk mengetahui profil kemampuan penalaran ilmiah serta untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan penalaran siswa. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh konsep pembelajaran IPA mengenai fenomena alam, dimana siswa atau
masyarakat dalam menjelaskan mengenai fenomena alam seringkali menggunakan sudut
pandang tidak ilmiah dan logis. Guru dan kegiatan pembelajaran disekolah memiliki peranan
penting dalam merubah konsep pemahaman siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu
hasil tes,wawancara,pengamatan dikelas. Hasil tes menunjukkan bahwa siswa dikelas rendah
mengajukan argumen logis dengan kategori lemah, namun semakin tinggi jenjang kelas semakin
rendah argumen kategori rendah yang diajukan dan muncullah argumen dengan kategori cukup
kuat bahkan argumen kategori kuat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mulai memiliki dasar
berfikir ilmiah yang akan memperkuat kemampuan penalaran ilmiahnya, hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu kemampuan kognitif siswa, kegiatan pembelajaran di kelas, profil
kemampuan guru dan penguasaan konsep siswa. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kemampuan penalaran ilmiah siswa yaitu kegiatan diskusi
kelompok akan meningkatkan kemampuan siswa untuk berargumen secara ilmiah, selain itu
kegiatan tanya jawab yang dilakukan guru dan siswa, terakhir pemahaman guru mengenai
keempat kompetensi yang wajib diketahui oleh seorang guru yaitu kompetensi pribadi,
kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
 Menurut saya, metode penelitian yang digunakan pada abstrak diatas sudah sesuai.
Karena metode penelitian deskriptif kualitatif menggambarkan kondisi apa adanya, tanpa
memberi perlakuan atau manipulasi pada variable yang diteliti. Metode penelitian
deskriptif kualitatif juga merupakan jenis penelitian dengan proses memperoleh data
bersifat apa adanya dan data yang dihasilkan berupa kalimat
 Rumusan masalah
1. Bagaimanakah kekuatan argumen logis siswa SD kelas 1 sampai kelas 5?
2. Bagaimanakah profil kemampuan penalaran ilmiah siswa dilihat dari kelengkapan
komponen argumen?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penalaran ilmiah siswa?
8. ANALISIS IMPLEMENTASI SCIENTIFIC APPROACH PADA PEMBELAJARAN IPA
SMP KURIKULUM 2013
Abstract Studi bertujuan untuk menganalisis implementasi scientific approach dalam proses
pembelajaran IPA kelas VII SMP di salahsatu sekolah piloting Kurikulum 2013 di kota Bandung
dengan metode kualitatif. Sebanyak 75 orang siswa kelas VII dan dua orang guru IPA terlibat
sebagai subjek penelitian. Lembaran analisis RPP, lembaran analisis buku IPA, lembar observasi
implementasi scientific approach, lembar observasi aktivitas belajar siswa, dan angket sikap
ilmiah siswa digunakan sebagai instrumen. Scientific approach yang diukur ada lima yaitu
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen,mengasosiasikan/mengolah
informasi, dan mengkomunikasikan. Indikator sikap ilmiah yang diukur ada enam yaitu rasa
ingin tahu, mengutamakan ukti, bersikap skeptis, menerima perbedaan, mampu bekerjasama, dan
bersikap positif terhadap kegagalan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa RPP yang dibuat oleh
guru berada pada kategori kurang dengan nilai rata-rata sebesar 57,08%. Nilai rata-rata analisis
buku IPA adalah 55,55% dengan kategori kurang. Hasil implementasi scientific approach dalam
proses pembelajaran sudah terlaksana sebesar 78,7% di kelas dengan kategoribaik. Aktivitas
belajar siswa dan sikap ilmiah siswa dapat terlihat dalam penerapan scientific approach. Rata-
rata nilai aktivitas belajar siswa adalah sebesar 70,84% dengank kriteria cukup.Profil sikap
ilmiah siswa berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 77,03%. Hubungan korelasi antara
aktivitas belajar siswa dan sikap ilmiah siswa untuk kelas A adalah 0,228 dan untuk kelas H
adalah 0,143 yang menunjukkan adanya hubungan yang sangat lemah dan positif. Hasil
penelitian ini dapat menjadi masukan dalam rangka perbaikan mutu pembelajaran IPA di SMP
 Menurut saya, metode penelitian yang digunakan pada abstrak adalah metode penelitian
deskriptif kuantitatif karena data yang didapatkan bersifat angka persen dalam bentuk
kriteria penilaian interval
 Rumusan masalah
1. Bagaimana perencanaan guru dalam mengimplementasikan scientific approachdalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
2. Bagaimana kemunculan kegiatan scientificdalam buku IPApegangan siswa SMP
Kurikukulum 2013?
3. Bagaimana implementasi scientific approach dalam proses pembelajaran IPA SMP
Kurikulum 2013?
4. Bagaimana profil aktivitas belajar siswa melalui penerapan scientific approach dalam
proses pembelajaran?
5. Bagaimana profil sikap ilmiah siswa melalui penerapan scientific approach dalam
proses pembelajaran?

Anda mungkin juga menyukai