PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN ILMIAH SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA
DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Abstract Penelitian ini mendeskripsikan mengenai profil kemampuan penalaran ilmiah siswa Sekolah Dasar kelas satu sampai dengan kelas lima ketika mengajukan argumen mengenai fenomena alam serta mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan penalaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan argumen logis siswa mulai dari kelas satu sampai kelas 5,untuk mengetahui profil kemampuan penalaran ilmiah serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan penalaran siswa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh konsep pembelajaran IPA mengenai fenomena alam, dimana siswa atau masyarakat dalam menjelaskan mengenai fenomena alam seringkali menggunakan sudut pandang tidak ilmiah dan logis. Guru dan kegiatan pembelajaran disekolah memiliki peranan penting dalam merubah konsep pemahaman siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu hasil tes,wawancara,pengamatan dikelas. Hasil tes menunjukkan bahwa siswa dikelas rendah mengajukan argumen logis dengan kategori lemah, namun semakin tinggi jenjang kelas semakin rendah argumen kategori rendah yang diajukan dan muncullah argumen dengan kategori cukup kuat bahkan argumen kategori kuat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mulai memiliki dasar berfikir ilmiah yang akan memperkuat kemampuan penalaran ilmiahnya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kemampuan kognitif siswa, kegiatan pembelajaran di kelas, profil kemampuan guru dan penguasaan konsep siswa. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan penalaran ilmiah siswa yaitu kegiatan diskusi kelompok akan meningkatkan kemampuan siswa untuk berargumen secara ilmiah, selain itu kegiatan tanya jawab yang dilakukan guru dan siswa, terakhir pemahaman guru mengenai keempat kompetensi yang wajib diketahui oleh seorang guru yaitu kompetensi pribadi, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Menurut saya, metode penelitian yang digunakan pada abstrak diatas sudah sesuai. Karena metode penelitian deskriptif kualitatif menggambarkan kondisi apa adanya, tanpa memberi perlakuan atau manipulasi pada variable yang diteliti. Metode penelitian deskriptif kualitatif juga merupakan jenis penelitian dengan proses memperoleh data bersifat apa adanya dan data yang dihasilkan berupa kalimat Rumusan masalah 1. Bagaimanakah kekuatan argumen logis siswa SD kelas 1 sampai kelas 5? 2. Bagaimanakah profil kemampuan penalaran ilmiah siswa dilihat dari kelengkapan komponen argumen? 3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penalaran ilmiah siswa? 8. ANALISIS IMPLEMENTASI SCIENTIFIC APPROACH PADA PEMBELAJARAN IPA SMP KURIKULUM 2013 Abstract Studi bertujuan untuk menganalisis implementasi scientific approach dalam proses pembelajaran IPA kelas VII SMP di salahsatu sekolah piloting Kurikulum 2013 di kota Bandung dengan metode kualitatif. Sebanyak 75 orang siswa kelas VII dan dua orang guru IPA terlibat sebagai subjek penelitian. Lembaran analisis RPP, lembaran analisis buku IPA, lembar observasi implementasi scientific approach, lembar observasi aktivitas belajar siswa, dan angket sikap ilmiah siswa digunakan sebagai instrumen. Scientific approach yang diukur ada lima yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen,mengasosiasikan/mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Indikator sikap ilmiah yang diukur ada enam yaitu rasa ingin tahu, mengutamakan ukti, bersikap skeptis, menerima perbedaan, mampu bekerjasama, dan bersikap positif terhadap kegagalan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa RPP yang dibuat oleh guru berada pada kategori kurang dengan nilai rata-rata sebesar 57,08%. Nilai rata-rata analisis buku IPA adalah 55,55% dengan kategori kurang. Hasil implementasi scientific approach dalam proses pembelajaran sudah terlaksana sebesar 78,7% di kelas dengan kategoribaik. Aktivitas belajar siswa dan sikap ilmiah siswa dapat terlihat dalam penerapan scientific approach. Rata- rata nilai aktivitas belajar siswa adalah sebesar 70,84% dengank kriteria cukup.Profil sikap ilmiah siswa berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 77,03%. Hubungan korelasi antara aktivitas belajar siswa dan sikap ilmiah siswa untuk kelas A adalah 0,228 dan untuk kelas H adalah 0,143 yang menunjukkan adanya hubungan yang sangat lemah dan positif. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam rangka perbaikan mutu pembelajaran IPA di SMP Menurut saya, metode penelitian yang digunakan pada abstrak adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif karena data yang didapatkan bersifat angka persen dalam bentuk kriteria penilaian interval Rumusan masalah 1. Bagaimana perencanaan guru dalam mengimplementasikan scientific approachdalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? 2. Bagaimana kemunculan kegiatan scientificdalam buku IPApegangan siswa SMP Kurikukulum 2013? 3. Bagaimana implementasi scientific approach dalam proses pembelajaran IPA SMP Kurikulum 2013? 4. Bagaimana profil aktivitas belajar siswa melalui penerapan scientific approach dalam proses pembelajaran? 5. Bagaimana profil sikap ilmiah siswa melalui penerapan scientific approach dalam proses pembelajaran?