Anda di halaman 1dari 27

TUGAS PRAKTEK UJI KINERJA MESIN

PRA DESAIN ALAT UJI GETARAN

Disusun Oleh :

Muhammad Eko Febriansyah (4.21.18.1.16)

Muhammad Ardaffa Ariq S (4.21.18.1.17)

Muhammad Iqbal Yuda P (4.21.18.1.18)

Muhammad Maulana Aldair (4.21.18.1.19)

Nugroho Tri Atmaja (4.21.18.1.20)

Rozi Nur Madani (4.21.18.1.22)

MS-3B / Kelompok 4

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran
berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak
tersebut. Getaran ini dapat menyebabkan kelelahan bahan, keausan, deformasi, dan
penempatan struktur sehingga kejadian – kejadian tersebut dapat menaikkan besar celah
antara bagian – bagian yang rapat dan terjadi keretakan material. Selain itu getaran juga
dapat mempersingkat umur kinerja sebuah alat permesinan Pada kehidupan sehari-hari
getaran banyak terjadi. Contonya pada poros transmisi roda gigi. Pada poros transmisi
roda gigi yang saling bersinggungan untuk mentransmisikan gaya torsi memberikan
beban pada batang poros secara radial. Ini yang menyebabkan terjadinya defleksi pada
batang poros transmisi. Defleksi yang terjadi pada poros membuat sumbu poros tidak
lurus. Ketidaklurusan sumbu poros akan menimbulkan efek getaran pada pentransmisian
gaya torsi antara roda gigi. Semua peralatan yang berputar menghasilkan getaran yang
merupakan fungsi dari dinamika mesin. seperti sesumbunya dan keseimbangan dari
bagianbagian yang berputar.
Mengukur amplitudo getaran pada frekuensi tertentu dapat memberikan informasi
berharga tentang kesumbuan dan keseimbangan poros, kondisi bantalan atau roda gigi,
dan efek mesin karena resonansi dari casing, pipa dan struktur lainnya. Vibrasi atau
getaran yang ditimbulkan oleh peralatan yang berputar misal motor, pompa, fan dan
sejenisnya akan memberikan petunjuk tentang kondisi dari peralatan tersebut, apakah
berada dalam kondisi yang baik ataukah sebaliknya. untuk mengetahui kondisi dari
peralatan tersebut maka dilakukan Analisa getaran untuk mengetahui karakteristik dari
getaran tersebut. Vibration meter ini hanya memberikan informasi mengenai frekuensi
dari getaran tersebut.
Pada umumnya alat ini digunakan untuk menentukan operasi dan kondisi mekanik
suatu peralatan. kekurangan dari vibration meter ini yaitu pengukuran yang dilakukan
hanya pada beberapa titik tertentu dengan cara menyentuh objek yang akan diukur.
Tetapi kebanyakan mesin-mesin di industri untuk titik pengukuran getaran tersebut
terletak di area yang cukup berbahaya untuk keselamatan. Kadang titik tersebut susah
untuk dijangkau saat mesin beroperasi. Contohnya pada mesin-mesin poros transmisi
seperti pada pompa, pan, dan lain-lain yang tidak mungkin langsung menyentuh poros
tersebut untuk melihat berapa besar getaran yang terjadi pada saat proses permesinan
berlangsung. Oleh sebab itu untuk mengurangi kesalahan yang terjadi dalam pengukuran
getaran maka diperlukannya alternatif dalam pengukuran getaran ini.

1.2.Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat metode dan alat yang dapat
melakukan pengukuran besar simpangan dari getaran pada poros yang bergetar
1.3.Manfaat
Diharapkan dari penelitian ini, dapat mendeteksi adanya kerusakan pada komponen
yang bergetar dengan menggunakan alat vibrasi sebagai altenatif dalam sebuah
pengukuran getaran agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pengukuran.

1.4.Rumusan masalah
Rumusan malah yang didapat adalah bagaimana cara mengukur getaran pada mesin
tentunya dengan tepat dan kondisi dari peralatan tersebut maka dilakukan Analisa
getaran untuk mengetahui karakteristik dari getaran tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian ISO 10816


Target utama dari pemantauan kondisi dan sistem perlindungan mesin
adalah untukn memastikan kesehatan dan pengoperasian mesin pabrik yang
berkelanjutan. Dalam hal ini, sistem pengukuran getaran bersama dengan
transduser getaran dipasang untuk pengukuran dan analisis getaran mesin yang
berkelanjutan. Untuk ini pengguna akhir memerlukan referensi untuk
membandingkan getaran mesin dengan itu untuk mengevaluasi keadaan setiap
mesin. ISO 10816 memberikan referensi seperti getaran yang diizinkan dan
alarm atau kondisi perjalanan untuk berbagai mesin berdasarkan beberapa
analisis statistik dari data historis yang dikumpulkan oleh ISO TC 108. ISO
10816 telah menjadi salah satu standar pertama dan paling banyak
dikembangkan untuk evaluasi getaran mesin termasuk berbagai jenis mesin
seperti turbin angin, turbin air, turbin gas & turbin uap, mesin reciprocating,
dll.

2.d ISO 10816 Charts

Analisis getaran adalah biasanya diterapkan dengan menggunakan


transduser untuk mengukur percepatan, kecepatan atau perpindahan.
Pilihannya sebagian besartergantung pada frekuensi yang dianalisis. Getaran
analisis terdiri dari pemantauan dan Analisis Getaran.Pemantauan getaran:
Pemantauan getaran biasanya terdiri dari Transduser terpasang di lokasi
tertentu dan di arah tertentu. Ini adalah tipe kontak atau non-kontak dan
bekerja berdasarkan prinsip elektromagnet atau kapasitif atau pengukur
regangan. Dari teknik pemantauan yang berbeda, getaran pemantauan menjadi
sangat penting karena mengikutifaktor fundamental
1) Semua mesin rotasi dan reciprocating bergetar karena untuk beberapa cacat
2) Ketika ada masalah getaran bisa berubah
Oleh karena itu pemantauan getaran menunjukkan kesehatan health
mesin. Analisis Getaran: Kesalahan mekanis dan listrik yang berbeda
menghasilkan tanda getaran yang berbeda. Pemeriksaan yang cermat dan studi
mendalam menghilangkan kemungkinan yang berbeda dan menyimpulkan
untuk kesalahan tunggal. Pendekatan logis dan sistematis memiliki terbukti
berhasil dalam mendiagnosis penyebab dasar.
2.2 Parameter Getaran
Sementara parameter getar dalam proses analisis getaran dipertimbangkan
berdasarkan setiap komponen mesin dengan spesifikasi tertentu, pemilihan
parameter getaran dapat terbagi menjadi tiga bagian, Antara lain:
1. Simpangan (displacement), parameter untuk mesin dengan frekuensi 1000
Hz (>60.000 rpm).
2. Kecepatan (velocity), parameter untuk mesin dengan frekuensi 10- 1000Hz
(600-60.000 rpm).
3. Percepatan (acceleration), parameter untuk mesin dengan frekuensi >1000
Hz (>60.000 rpm).
2.3 Analisis Getaran
Untuk menentukan apakah getaran yang terjadi masih memenuhi
syarat atau tidak, dilakukan pengukuran dengan diagnosis :
1. Comparative.
2. Decriptive.
3. Trending.
2.3.1 Comparative Diagnosys
Yang dimaksud comparative diagnosys adalah metoda
pengukuran yang hasilmya dibandingkan dengan standar yang
diizinkan. Standar getaran yang diizinkan dapat berasal dari ISO
standar, instrument standard, ataupun manufacture standard severity
chart.. Dalam monitoring yang dilakukan pada pompa primary ini
menggunakan 2 standar getaran, yaitu:
1. DIN ISO 10816-3
2. Vibration Severity Criteria
2.3.2 Descriptive Diagnosys
Descriptive diagnosys adalah metoda pengukuran getaran yang
dapat mengetahui komponen-komponen yang mulai terjadi kerusakan
dengan menganalisa spektrum yang terjadi lalu dibandingkan dengan
spektrum standar[8] . Dalam laporan ini, penulis menggunakan metoda
descriptive diagnosys untuk mengetahui penyebab getaran berlebih
pada pompa primary. Spektrum standar yang digunakan yaitu dari
vendor PRUFTECHKNIK . Dengan melihat spektrum getaran, kita
juga dapat melihat sumber-sumber kerusakan lain, diantaranya:
1. Kelonggaran (loosness).
2. Ketidakseimbangan (unbalance).
3. Ketidaksumbuan (missaligment).
4. Kerusakan bearing (bad bearing).
2.3.3 Trending Diagnosys
Trending diagnosys adalah metoda pengukuran getaran yang
hasil pengukurannya dibandingkan dengan waktu operasi (time
domain) .
2.4 Cara Pengukuran

Getaran Getaran secara umum dapat diukur dengan berbagai macam


peralatan antara lain vibration meter, vibration monitor, vibration analyzer dan
vibration accelerometer beserta data akuisisinya. Pada vibration accelerometer
beserta data akuisisinya, sensor accelerometer mengubah sinyal getaran
menjadi sinyal listrik. Sinyal tersebut kemudian dihubungkan dengan data
akuisisi (DAQ) yang bertujuan untuk mengukur besaran fisis dan
mengakuisisi data. Selanjutnya adalah mengirimkan data dari data akuisisi ke
sebuah software dalam komputer untuk mengetahui grafik sinyal dan
spektrum dari hasil pengujian getaran . Titik Pengukuran getaran dilakukan
pada motor dan pompa, titik pengukuran getaran harus dipilih sedekat
mungkin dengan sumber getaran dengan arah horizontal, vertikal, dan aksial.
Hasil dari pengukuran getaran tersebut dapat berupa grafik ampitudo, time
domain dan frequency domain.
2.5 Alat Pengukur Getaran
Peralatan yang umum digunakan dalam pengukuran getaran Antara lain
vibration meter, vibration monitor, vibration analyzer dan tranducer.
1. Vibration meter adalah alat pengukur getaran yang kecil sederhana dan
mudah dibawa dan berguna untuk mengukur getaran secara rutin. Data yang
diukur terbatas pada velocity, displacement dan acceleration. Vibration
monitor, alat pengukur getaran secara kontinyu serta dapat memberi tanda
(alarm) jika getaran telah mencapai batas maksimal. Vibration analyzer, alat
pengukur getaran yang bertujuan mencari penyebab kerusakan atau kelainan
mesin karena getaran.
2. Tranducer adalah sensor penerima getaran. Alat ini diletakan pada mesin
yang hendak diukur getarannya dan dihubungkan langsung atau dengan
menggunakan kabel ke instrument pengukur getaran. Sesuai dengan parameter
getaran, maka tranducer terbagi menjadi proximity tranducer, velocity
tranducer dan acceleration tranducer.
 Proximity tranducer
Proximity tranducer adalah sensor untuk mengukur
displacement. Sensor ini tidak dapat digunakan untuk analisa vibrasi
(mencari frekuensi sumber vibrasi), melainkan hanya mengukur
tingkat besarnya vibrasi yang dalam hal ini adalah clearance gerakan
poros terhadap bantalan. Proximity tranducer dipasang pada sisi muka
atau sisi belakang rumah bantalan, atau dengan cara melubangi rumah
bantalan hingga tembus ke poros agar tranducer ini bias mendekati
poros. Hasil displacement yang didapat adalah relative terhadap rumah
bantalan .
 Velocity tanducer
Velocity tanducer adalah sensor untuk mengukur kecepatan
vibrasi yang bekerja secara elektromagnetik. Sensor ini dapat
digunakan untuk mengukur velocity overall dan velocity pada masing
masing frekuensi sumber vibrasi dengan hasil yang didapat adalah
bersifat absolut. Selain velocity, sensor ini dapat digunakan untuk
mengukur displacement. Pemasangannya diletakan pada rumah
bantalan dengan menggunakan magnet, sekrup, tang jepit, atau
dipegang dengan tangan.
 Accelerometer tranducer
Accelerometer tranducer adalah sensor untuk mengukur
percepatan vibrasi yang bekerja secara elektromagnetik. Sensor ini
dapat digunakan untuk mengukur percepatan overall dan percepatan
pada masing-masing frekuensi sumber vibrasi dengan hasil yang
bersifat absolut. Sensor ini menggunakan bahan utama piezoelectric
yang dapat mengeluarkan aliran listrik jika mendapat tekanan. Dengan
demikian bahan ini mengeluarkan aliran listrik yang akan menyatakan
percepatan vibrasi dalam kelipatan gravitasi.
2.6 Hasil Pengukuran Getaran
Hasil pengukuran getaran yang didapat dari monitoring kondisi pompa
primary menggunakan metode pengukuran getaran ini adalah grafik
amplitude, time domain dan frequency domain.
1. Amplitudo
Amplitudo perubahan tekanan dapat dideskripsikan sebagai
amplitudo tekanan maksimum atau amplitudo roo-mean-square
(RMS) 𝑝rms yang dinyatakan dalam mm/s2 . RMS adalah tekanan
sesaat yang dapat berupa tekanan positif dan negatif. Besar RMS
𝑝rms = 0,707
2. Time Domain
Domain waktu adalah yang memandang getaran sebagai
simpangan terhadap waktu. Domain waktu sangat berguna dalam
analisis secara keseluruhan mesin, namun sulit digunakan karena
data domain waktu merupakan respon total sinyal getaran sehingga
data getaran terdeteksi secara bersama-sama untuk mewakili
perpindahan total pada setiap waktu yang diberikan.
Sinyal adalah gambaran (deskripsi) tentang bagaimana suatu
parameter mempengaruhi parameter lain, sedangkan sistem
merupakan suatu proses yang mengolah sinyal masukan menjadi
sinyal kaluaran. Sinyal yang diperoleh melalui sensor pada
pengukuran getaran suatu mesin adalah suatu respon gabungan
terhadap bermacam-macam gaya eksitasi dari dalam maupun dari
luar mesin tersebut.
Kunci analisa yang efektif adalah menguraikan sinyal yang
kompleks menjadi beberapa komponen. Terdapat dua pandangan
dalam menganalisa getaran yaitu: domain waktu dan domain
frekuensi. Analisa yang dilakukan adalah mengubah data domain
waktu ke dalam domain frekuensi.

2.e Amplitudo
2.f Frekuensi

Berikut komponen-komponen yang digunakan pada Vibration Meter :

 MPU-6050
MPU-6050 adalah modul sensor yang terdapat dua fungsi didalamnya yaitu,
accelerometer dengan micro-electromechanical system (MEMS) dan gyroscope
dengan micro electromechanical system (MEMS) dalam sebuah chip. Terdapat 16
pin analog yang dilakukan pengkonversian terlebih dahulu untuk menentukan sumbu,
sehingga sensor ini dapat bekerja dengan maksimal. Nilai dari sumbu x, y, dan z pada
sensor ini dapat diambil secara bersamaan dalam satu waktu. Sensor ini
menggunakan Inter Integrated Circuit (interface 12C-bus) sebagai koneksi antara
sensor dan Arduino (Ivensense, 2013)

2.g Sensor MPU-6050

Accelerometer sendiri adalah sensor yang digunakan untuk mengukur


percepatan suatu objek, yaitu mengukur percepatan statis dan dinamisnya.
Pengukuran dinamis adalah pengukuran percepatan pada objek bergerak, sedangkan
pengukuran statis adalah pengukuran terhadap gravitasi bumi, lebih tepatnya untuk
mengukur sudut kemiringan. Prinsip kerja dari sensor accelerometer berdasarkan
hukum fisika bahwa apabila suatu konduktor digerakkan melalui suatu medan
magnet, atau jika suatu medan magnet digerakkan melalui suatu konduktor, maka
akan timbul suatu tegangan induksi pada konduktor tersebut. Accelerometer yang
diletakkan di permukaan bumi dapat mendeteksi percepatan 1g (ukuran gravitasi
bumi) pada titik vertikalnya, untuk percepatan yang dikarenakan oleh pergerakan
horizontal maka accelerometer akan mengukur percepatannya secara langsung ketika
bergerak secara horizontal. (Ulfa Hanista, 2017)
Sedangkan gyroscope merupakan sensor untuk mendeteksi perputaran atau
rotasi perangkat berdasarkan pada perubahan pergerakan. Alat ini biasa digunakan
untuk menentukan kemiringan dan pergerakan pada perangkat bergerak atau disebut
handphone (Gunawan, 2017).

2.h Tingkat Kemiringan atau Putaran pada MPU-6050

Pada gambar 2.b diatas merupakan letak putaran atau kemiringan dari sensor
MPU-6050. Roll, pitch, dan yaw merupakan titik acuhan dari kemiringan pada
sistem. Gerakan memutar ke samping merupakan istilah dari Roll. Kemudian
gerakan memutar ke bawah dan atas merupakan pitch. Serta gerakan memutar ke
samping adalah yaw. Sedangkan fitur dan spesifikasi dari sensor ini dapat dilihat
dibawah ini :
Berbasis Chip MPU-6050, berteknologi Motion Fusion yang mengoptimalkan kinerja sensor
dan adanya Digital Motion Processor modul dapat diintegrasikan dengan sensor lainnya
melalui komunikasi I2C dan bekerja tanpa membebani mikrokontrolernya.
 Tegangan supply sekitar 3-5 VDC dan pada modul ini sudah dilengkapi LDO
(Low Drop-out) Voltage Regulator. Jadi, untuk mendapat sumber tegangan hanya
perlu tersambung dengan sumber Vcc.
 Tersedianya pull-up resistor pada pin SDA dan SCL tanpa resistor eksternal
tambahan.
 Gyroscope Range : + 250 500 1000 2000/s.
 Acceleration Range : + 2 + 4 + 8 + 16g. f. Data keluaran MotionFusion sebanyak
6 atau 9 sumbu dalam format matriks rotasi, quarternion, sudut Euler, atau raw
data format.
 Memori penampung data (buffer memory) sebesar 1KB FIFO.
 Gabungan antara accelerometer dan gyroscope dalam satu sirkuit menyebabkan
pendeteksian gerakan dan gravitasi menjadi lebih akurat.
 Konsumsi arus gyroscope sebesar 3,6 mA; gyroscope+accelerometer 3,8 mA.
 Chip built-in 16 bit AD converter, 16 bits data output.
 Jarak antarpin header 2.54 mm.
 Dimensi modul 20.3 mm x 15.6 mm.
 Sensor ini sudah banyak dijual di pasaran dengan harga yang relatif murah.
 Wemos D1 Mini
Wemos merupakan salah satu modul board yang dapat berfungsi dengan
arduino khususnya untuk project yang mengusung konsep IOT. Wemos dapat
running stand alone tanpa perlu dihubungkan dengan mikrokontroler, berbeda
dengan modul wifi lain yang masih membutuhkan mikrokontroler sebagai
pengrontrol atau otak dari rangkaian tersebut, wemos dapat running stand-alone
karena didalammnya sudah terdapat CPU yang dapat memprogram melalui serial
port atau via OTA serta transfer program secara wireless.
Wemos memiliki 2 chipset yaitu ESP8266 dan CH340.
Chipset ESP8266 merupakan sebuah chip yang memiliki fitur Wifi dan
mendukung stack TCP/IP. Modul kecil ini memungkinkan sebuah mikrokontroler
terhubung kedalam jaringan Wifi dan membuat koneksi TCP/IP hanya dengan
menggunakan command yang sederhana. Dengan clock 80 MHz chip ini dibekali
dengan 4MB eksternal RAM serta mendukung format IEEE 802.11 b/g/n sehingga
tidak menyebabkan gangguan bagi yang lain. Sedangkan chipset CH340 adalah
chipset yang mengubah USB serial menjadi serial interface, contohnya adalah
aplikasi converter to IrDA atau aplikasi USB converter to Printer. Dalam mode serial
interface, CH340 mengirimkan sinyal penghubung yang umum digunakan pada
modem. CH340 digunakan untuk mengubah perangkat serial interface umum untuk
berhubungan dengan bus USB secara langsung. (Dian Mustika Putri, 2017)
Kemudian, berikut adalah keunggulan dari Wemos D1 Mini :
 Pinout yang compatible dengan arduino uno, wemos D1 merupakan modul yang
memiliki bentuk pinout standart seperti arduino.
 Untuk sekelas modul tambahan, wemos memiliki frekuensi CPU yang tinggi,
karena wemos memiliki processor utama 32Bit dengan kecepatan 80MHz
sehingga dapat mengeksekusi program lebih cepat dibandingkan mikrokontroler
yang masih menggunakan ClockRate 8Bit.
 Didukung dengan banyak bahasa pemograman, selain dapat dikontrol dengan
arduino IDE, wemos juga dapat deprogram dengan bahasa Python dan Lua.
Dengan banyaknya bahasa program yang support pada wemos memudahkan
para programmer yang belum terbiasa dengan Arduino.
 Khusus untuk programmer pemula yang ingin menciptakan sebuah project yang
berbasis IOT, wemos merupakan solusi yang baik dan ekonomis dari segi harga
dan cara penggunaannya.
 Dapat running tanpa mikrokontroler arduino dan bisa deprogram melalui Over
The Air atau transfer program via wireless.

 Buzzer

Buzzer adalah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara


dalam bentuk gelombang bunyi. Buzzer lebih sering digunakan karena ukuran
penggunaan dayanya yang minim. Alat ini juga merupakan suatu komponen
elektronika yang dapat mengubah energi listrik menjadi suara. Sejenis speaker,
namun bentuknya lebih kecil. Prinsip kerja buzzer adalah sangat sederhana. Ketika
suatu aliran listrik mengalir ke rangkaian buzzer, maka terjadi pergerakan mekanis
pada buzzer tersebut. Akibatnya terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi
energi suara yang dapat didengar oleh manusia. Umumnya jenis buzzer yang
beredar di pasaran adalah buzzer piezoelectric yang bekerja pada tegangan 3
sampai 12 volt DC. Alat ini memiliki beberapa komponen dalam satu produk yaitu
:

a) Piezoelectric, yaitu berbentuk tabung berwarna hitam yang menjadi sumber


keluarnya bunyi.
b) Kaki pin negatif, yaitu kaki buzzer yang pendek untuk dihubungkan ke arus
negatif atau GND.
c) Kaki pin positif, yaitu pin kaki buzzer yang panjang dan gunanya
untuk dihubungkan ke arus positif atau VCC/5V.

(Aldy Razor, 2020)

Sedangkan, secara jenis, buzzer dapat terbagi menjadi :

 Active Buzzer, yaitu buzzer yang sudah memiliki suaranya sendiri saat
diberikan tegangan listrik. Buzzer aktif Arduino jenis ini seringkali juga
disebut buzzer stand alone atau berdiri sendiri.
 Passive Buzzer, yaitu buzzer yang tak memiliki suara sendiri. Buzzer jenis ini
sangat cocok dipadukan dengan Arduino karena kita bisa memprogram tinggi
rendah nadanya. Salah satu contohnya adalah speaker.

Sedangkan, spesifikasi buzzer yang sering terdapat dipasaran yaitu :


 Tegangan Kerja:5V
 Konsumsi Arus: 30 mA
 Tingkat Kenyaringan: 87 dB
 Frekuensi Resonansi: 2600 Hz
 Temperatur Kerja: -20°C - 85°C
 Dimensi: 12 x 7.5 mm
 Berat: 1.61 gr

2.i Buzzer
2.4. RTC DS3231
RTC merupakan singkatan dari Real Time Clock. Jadi Modul RTC DS3231 adalah
sebuah rangkaian elektronik embedded sistem yang berfungsi untuk menyimpan
data waktu dan tanggal dengan tingkat presisi / akurasi tinggi serta diintegrasikan
dengan serial EEPROM AT24C32 untuk keperluan penyimpanan data lainnya.Selain
itu, dalam internal chip DS3231 juga sudah terdapat sensor suhu / temperature
dengan akurasi ±3ºC. Dengan baterai CR2032, modul RTC DS3231 akan mampu
tetap berjalan dalam kurun waktu yang cukup lama berkisar kurang lebih 2 – 3 tahun.
Sedangkan spesifikasi dari komponen ini yaitu :

 RTC yang Sangat Akurat Mengelola Semua Fungsi Pengatur Waktu


 Jam Real Time Menghitung Detik, Menit, Jam, Tanggal Bulan, Bulan, Hari
dalam Seminggu, dan tahun, dengan Kompensasi Tahun Lawan Berlaku
Hingga 2100
 Akurasi ± 2ppm dari 0°C sampai +40 ° C
 Akurasi ± 3.5ppm dari -40 ° C sampai +85 ° C
 Digital Temp Sensor Output: ± 3 ° C Akurasi
 Mendaftar untuk Aging Trim
 Active-Low RST Output / Pushbutton Reset Debounce
 Input Two Time-of-Day Alarms
 Output Programmable Square-Wave Output
 Antarmuka Serial Sederhana Menghubungkan ke Kebanyakan
Microcontrollers
 Kecepatan data transfer I2C Interface (400kHz)
 Masukan Cadangan Baterai untuk Pencatatan Waktu Terus-menerus
 Low Power Operation Memperpanjang Waktu Jalankan Baterai-Cadangan
 Rentang Suhu Operasional: Komersial (0° C sampai + 70° C) dan Industri (-
40° C sampai +85° C)
 Tegangan operasi: 3,3-5,55 V
 Chip jam: chip clock presisi tinggi DS3231
 Ketepatan Jam: Kisaran 0-40, akurasi 2ppm, kesalahannya sekitar 1 menit
 Output gelombang persegi yang dapat diprogram
 Sensor suhu chip hadir dengan akurasi 3
 Chip memori: AT24C32 (kapasitas penyimpanan 32K)
 Antarmuka bus IIC, kecepatan transmisi maksimal 400KHz (tegangan kerja
5V)
 Dapat mengalir dengan perangkat IIC lainnya, alamat 24C32 dapat disingkat
A0 / A1 / A2
 memodifikasi alamat defaultnya adalah 0x57
 Dengan baterai isi ulang CR2032, untuk memastikan sistem setelah power
 Ukuran: 38mm (panjang) * 22mm (W) * 14mm (tinggi)
 Berat: 8g
(Nyebar Ilmu.com, 2017)
Sedangkan berikut adalah diagram blok dari DS3231 :

2.d Diagram Blok DS3231

Kemudian, berikut adalah penjelasan dari fungsi pin-pin yang ada :


 VCC1, VBAT : sebagai power supply. Jika VCC2 > VCC1 (+0.2V) maka
VCC2 menjadi power DS3231, begitu juga sebaliknya.
 SCL : untuk sinkronisasi data pada serial interface (clock)
 SDA : pin data bidireksional (input/output)
 INT/SQWOUT : Output interupsi dari RTC yang dapat deprogram
sebagai pemberi informasi perubahan waktu
 32Khz : Output gelombang kotak yang dapat deprogram
 RST : Pin Reset yang RTC
 Clock/ kalender : memuat data dalam bentuk BCD dan memiliki 7 register
write/ read.
 AM-PM/12-24 : 7 bit register ditetapkan sebagai mode 12 atau 24 jam.
 Write protect bit : pada 7 bit pertama (bit 0……6) berlogika 0 sampai
pada proses read, bit 7 harus berlogika 0 sebelum ada operasi penulisan
untuk clock atau RAM
 Clock/ calendar Burst Mode : bagian dari operasi burst mode, secara
teratur dapat dibaca atau ditulis mulai dengan bit 0 pada alamat 0
(Faizal Alwi, 2015)
 Power Supply (Catu Daya)
Catu daya atau sering disebut dengan Power Supply adalah perangkat
elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk perangkat lain. Secara umum
istilah catu daya berarti suatu sistem penyearah-filter yang mengubah ac menjadi dc
murni. Sumber DC seringkali dapat menjalankan peralatan-peralatan elektronika
secara langsung, meskipun mungkin diperlukan beberapa cara untuk meregulasi dan
menjaga suatu ggl agar tetap meskipun beban berubah-ubah. Energi yang paling
mudah tersedia adalah arus bolak-balik, harus diubah atau disearahkan menjadi dc
berpulsa (pulsating dc), yang selanjutnya harus diratakan atau disaring menjadi
tegangan yang tidak berubah-ubah. Tegangan dc juga memerlukan regulasi tegangan
agar dapat menjalankan rangkaian dengan sebaiknya.
Secara garis besar, pencatu daya listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu
pencatu daya tak distabilkan dan pencatu daya distabilkan. Pencatu daya tak
distabilkan merupakan jenis pencatu daya yang paling sederhana. Pada pencatu daya
jenis ini, tegangan maupun arus keluaran dari pencatu daya tidak distabilkan,
sehingga berubah-ubah sesuai keadaan tegangan masukan dan beban pada keluaran.
Pencatu daya jenis ini biasanya digunakan pada peranti elektronika sederhana yang
tidak sensitif akan perubahan tegangan. Pencatu jenis ini juga banyak digunakan pada
penguat daya tinggi untuk mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran pada
penguat. (Tria Nida, 2018)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Aliran Penelitian

Latar Belakang
1. Getaran menyebabkan kelelahan bahan, keausan, deformasi, dan penempatan struktur.
2. Pemeliharaan mesin dari masalah getaran supaya mesin awet dan unjuk kerjanya maksimal.

Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengukur getaran pada mesin tentunya dengan tepat dan kondisi dari
peralatan tersebut maka dilakukan Analisa getaran untuk mengetahui karakteristik dari getaran
tersebut.

Metodologi Penelitian

Data Primer Data Sekunder

1. Acceleration 1. Frekuensi
2. Velocity 2. RPM
3. Displacement 3. Rekomendasi
Analisis dan Pembahasan
1. Langkah konfigurasi alat
2. Mekanisme Kerja
Sistem

Kesimpulan dan Saran


3.2 Peralatan
Pengukuran getaran mekanis menggunakan alat yang disebut dengan vibration meter.
Vibration meter didesain untuk melakukan pengukuran getaran mekanis secara konvensional
khususnya untuk pengujian pada mesin berotasi dan beresiprocating. Ini tidak hanya
digunakan untuk pengujian percepatan (acceleration), kecepatan (velocity), dan perubahan
vector atau letak (displacement), tetapi juga dapat menunjukkan diagnosis kegagalan secara
sederhana.
Vibration meter dapat menampilkan hasil pengukuran pada status bar berdasarkan
alarm limit dan warming limit. Jika terjadi kegagalan diagnosis sederhana secara otomatis
akan membunyikan alarm yaitu warming limit jika nilai pengukuran sampai pada batas aman
(safe state) dan alarm limit jika nilai pengukuran sampai pada batas kerusakan (destruct
state). Kemudian akan masuk ke spectrum testing mode ketika nilai pengukuran sampai pada
batas (limit)
3.3 Bagian Peralatan
 Main Body
Pada main body ini terdapat tampilan hasil pengukuran (display)
1. Keyboard yang terdiri dari tombol φ untuk menghidupkan dan
mematikan, kumdian tombol MEAS untuk memulai pengukuran dan
untuk mengakhiri pengukuran. Tombol C untuk cancel dan OK untuk
enter.
2. Lampu
Menunjukan indikasi charging.
3. Transducer socket
Adalah tempat menghubungkan transducer dengan main body.
4. Charging socket
Adalah tempat memasukan charger.
 Sensor Transducer
Sensor transducer Menggunakan magnetic base. Untuk mendapatkan hasil
yang stabil, maka pengukuran harus pada tempat yang datar dan rata.

3.4 Prosedur Kerja


1. Memasang transducer pada tempat yang telah ditentukan
2. Menyalakan vibration meter dengan menekan tombol φ
3. Mengatur jam dan tanggal pada system untuk menyesuaikan dengan waktu. Ketika
pengukuran selesai hasilnya dapat dilihat dengan tampilan waktu pengukuran.
4. Mengukur display mode dengan memilih tipe display yang diinginkan dengan cara
display OK atau masuk ke dalam sytem.
5. Menekan tombol MEAS untuk memulai pengukuran dan untuk mengakhiri
pengukuran.
6. Melepas dari main body dan simpan transducer pada tempat penyimpanan jika
pengukuran telah selesai.
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Langkah Konfigurasi Alat


Berdasarkan referensi yang telah kami dapat yaitu tentang uji vibrasi yang
dilakukan dengan sistem monitoring percepatan getaran dengan menggunakan sensor
MPU6050 dan IoT, dapat dijelaskan bahwa uji vibrasi ini memiliki tujuan untuk
mengetahui dan mendeteksi awal suatu mesin mengalami kegagalan fungsi dengan
melakukan monitoring pada website yang dapat dilakukan secara real time. Selain itu,
hasil dari pencatatan ini dapat dilihat dalam grafik, history dan laporan juga langsung
dapat diunduh pada website. Dengan adanya uji vibrasi ini, maka kita dapat
melakukan pencegahan dan perawatan secara preventif untuk mencegah terjadinya
kerusakan mesin yang fatal. Uji vibrasi yang dilakukan dengan sistem monitoring
percepatan getaran dengan menggunakan sensor MPU6050 dan IoT ini, merupakan
salah satu uji vibrasi dengan menguji getaran mesin dari pencatatan percepatan
getaran setelah melakukan perangkaian. Komponen yang digunakan pada sistem uji
vibrasi ini, yaitu sensor MPU6050, Wemos D1 Mini, Buzzer 5 Volt, Real Time Clock
DS3231, dan Power Supply 5 Volt 2A.
Agar hardware dari uji vibrasi dapat terhubung dengan komputer server, maka
perlu dilakukan konfigurasi. Untuk langkah konfigurasinya adalah yaitu, buka folder
yang terdiri dari file SQL database, program dari website, rangkaian sistem, dan
program Wemos. Agar hardware pada sistem dengan website dapat terkonfigurasi
maka perlu dilakukan peng-install-an beberapa software, seperti Driver CH340,
Arduino IDE, Board WEMOS D1 Mini, XAMPP, dan mySql Connector. Setelah
semua software ter-install, langkah selanjutnya adalah jalankan panel XAMPP dan
klik fitur / tombol start hingga sama dengan port dari komputer server dari masing-
masing user. Langkah selanjutnya buka browser dan masukkan link sesuai yang telah
disediakan. Kemudian buat database dengan nama “parameter_getaran”. Saat sudah
muncul tulisan “parameter_getaran” kemudian diklik dan import database-nya. Jika
import database berhasil, maka akan muncul dua tabel, yaitu tabel data dan tabel user.
Kemudian pada bagian password dan username bisa diisi statis sesuai dengan
keinginan masing-masing. Langkah selanjutnya yaitu, copy program website,
kemudian paste pada folder : c/xampp/htdocs. Kemudian pada folder htdocs Edit file
dengan nama “.htaccess” mejadi seperti berikut: RewriteEngine On dan
RewriteRule(.*)/parameter_getaran?$1(L). Setelah itu akses link http://localhost:88.
Kemudian setelah itu akan muncul website yang akan digunakan untuk melakukan
monitoring percepatan getaran. Langkah selanjutnya adalah menghubungkan
komputer dengan hotspot pada handphone atau pada WiFi tertentu. Setelah itu
lakukan setting parameter dengan cara membuka program pada Wemos. Dengan
melakukan langkah tersebut, maka Wemos akan terhubung dengan handphone
sehingga dapat membentuk suatu jaringan. Jika komputer server terhubung dengan
WiFi selain yang di-setting, tidak akan bisa karena pada sistem ini harus terhubung
dengan satu hotspot / satu jaringan saja. Setelah itu, upload program pada Wemos dan
WiFi akan terhubung. Setelah itu, maka kita dapat mencoba hardware yang sudah ter-
konfigurasi dengan website, jika getaran tinggi maka buzzer akan berbunyi. Pada
website uji vibrasi ini, kita juga dapat melihat detail grafik getaran untuk sumbu X
dan sumbu Y.

4.2. Mekanisme Kerja Sistem


Mekanisme kerja dari sistem monitoring percepatan getaran dengan
menggunakan sensor MPU6050 dan IoT menjelaskan input-output-process pada
hardware uji vibrasi yang telah terkonfigurasi dengan website. Mekanisme kerja
sistem ini dimulai saat power supply yang berfungsi sebagai supply daya pada sistem
ditancapkan pada hardware, maka input getaran pada sistem diterima oleh sensor
MPU6050. Output dari sensor kemudian diproses oleh Wemos D1 Mini, Buzzer 5
Volt. Bersamaan dengan diprosesnya data oleh Wemos D1 Mini, Buzzer 5 Volt, Real
Time Clock DS3231 juga mendeteksi dan mencatat waktu saat input getaran mesin
masuk ke sensor MPU6050. Kemudian sinyal keluaran / output dari Wemos D1 Mini
dan Real Time Clock DS3231 akan ditampilkan pada website yang sudah
terkonfigurasi dengan hardware dan buzzer 5V. Jika percepatan getaran pada mesin
menunjukkan nilai tinggi, maka buzzer akan menyala. Hasil dari pembacaan getaran
oleh sistem dalam disajikan berupa grafik percepatan getaran, history pembacaan,
serta laporan hasil pencatatan dapat langsung di-download melalui website tersebut.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
ISO 10816 memberikan referensi seperti getaran yang diizinkan dan alarm atau
kondisi perjalanan untuk berbagai mesin berdasarkan beberapa analisis statistik dari
data historis yang dikumpulkan oleh ISO TC 108. Analisis getaran adalah biasanya
diterapkan dengan menggunakan transduser untuk mengukur percepatan, kecepatan
atau perpindahan. Apabila ingin merangkai alat penguji getaran sendiri, maka
komponen-komponen yang harus dirangkai adalah MPU-6050, buzzer, wemos D1
Mini, dan power supply.
DAFTAR PUSTAKA
 Alwi, Faizal.2015. Pembentukan Dish Washer dengan RTC DS3231. Universitas
Jember
 Digiware.2020. Buzzer DC 5V. https://digiwarestore.com/id/mic-speaker-
buzzer/buzzer-dc-5v-267029.html
 Ivensense. (2013). MPU6050 Datasheed. Mpu6000 And Mpu6050 Product
Spesification.
 Suprayogi Aris, dkk. 2019. Sistem Pendeteksi Kecelakaan Pada Sepeda Motor
Berdasarkan Kemiringan Menggunakan Sensor Gyroscope Berbasis Arduino.
Universitas Brawijaya
 Mustika Putri, Dian. 2017.MENGENAL WEMOS D1 MINI DALAM DUNIA
IOT.Imuti.org
 Nida, Tria.2015. Pembuatan Alat Uji Tegangan Listrik. Politeknik Sriwijaya.
 Digital.com, NN.2019. Contoh Program Module RTC DS3231 + AT24C32 Dengan
Arduino. https://www.nn-digital.com/blog/2019/08/11/contoh-program-module-rtc-
ds3231-at24c32-dengan-arduino/
 Nyebarilmu.com.2017. Contoh Program Module RTC DS3231 + AT24C32 Dengan
Arduino. https://www.nn-digital.com/blog/2019/08/11/contoh-program-module-rtc-
ds3231-at24c32-dengan-arduino/
 Razor Aldi.2020. Buzzer Arduino : Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh Program.
https://www.aldyrazor.com/2020/05/buzzer-arduino.html?m=1
 Suprayogi Aris, dkk. 2019. Sistem Pendeteksi Kecelakaan Pada Sepeda Motor
Berdasarkan Kemiringan Menggunakan Sensor Gyroscope Berbasis Arduino.
Universitas Brawijaya
 Nuur Harjono,Rosyid, dkk. 2020. Pemanfaatan Spektrum Vibrasi Untuk
Mengindikasikan Kerusakan Motor Induksi Di PLTU Indramayu 3 X 330 Mw.
Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro semarang
PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

VIBRATION TESTING APPARTUS -MEDIUM


MACHINE

a. Gambaran Umum Vibration Testing Appartus -Medium Machine


b. Bill of Material Vibration Testing Appartus -Medium Machine
Mechanical Engineering Design -
CAD
Scale: Unit : Designer : Sheet :
mm M. Eko F. A4
Title : Material :
Mechanical Engineering Design -
CAD
Scale: Unit : Designer : Sheet :
mm M. Eko F. A4
Title : Material :

Anda mungkin juga menyukai