Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek
kajiannya disebut dengan linguistik. Kata linguistik berasal dari bahasa latin
lain-lain.
kata atau kalimat (Chaer, 2003:54). Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang
bahasa. Penggabungan kata itu ada pola dan strukturnya yang bersifat tetap
1
pengaturan dan hubungan antar kata dengan kata atau satuan-satuan yang
hubungan antar kata dalam tuturan. Hubungan antar kata tersebut meliputi
Kelas kata dalam bahasa Jepang disebut dengan hinshi bunrui (品詞分
2
4. Meishi (kata benda)
Kelas kata nomina atau dalam bahasa Jepang disebut dengan meishi.
sebagai kelas kata yang menyatakan orang, benda, peristiwa, dan sebagainya,
bahwa meishi, disebut juga taigen, di dalam suatu kalimat ia dapat menjadi
Salah satu jenis meishi adalah keishiki meishi. Uehara Takeshi dalam
bersifat formalitas, menyatakan arti yang sangat abstrak. Kata-kata ini tidak
memiliki arti yang jelas bila tidak disertai dengan kata lain.
dengan referensinya sebagai hasil pengamatan indra dan terlepas dari unsur
gramatikalnya, atau bisa juga dikatakan sebagai makna asli suatu kata.
Misalnya, kata neko dan kata gakkou memiliki makna leksikal kucing dan
3
sekolah. Meishi disebut juga taigen, di dalam suatu kalimat ia dapat menjadi
Kata benda yang tergolong keishiki meishi dalam bahasa Jepang salah
menyatakan hal; soal; dan perkara, serta makna gramatikal yang berbeda
dalam kalimat yang terdiri dari beberapa bentuk, yaitu ものだ (mono da), もの
だから (mono dakara), ものか (mono ka), ものなら (mono nara), dan ものの
(mono no).
perasaan emosi; dan mengingat kenangan di masa lampau. Kedua, bentuk mono
mono dakara, mono ka, dan mono no berdasarkan jenis kata yang
4
mengikutinya dapat diikuti oleh doushi „verba‟, i-keiyoushi „adjektiva-I‟, na-
da jenis kata yang dapat mengikutinya dapat diikuti oleh doushi „verba‟, i-
nara jenis kata yang dapat mengikutinya hanya dapat diikuti oleh doushi
masing bentuk yang menyertainya dalam kalimat dapat dilihat melalui contoh
berikut:
(1) 授業中はケータイの電源を切っておくものだ。
jyugyouchuu wa keetai no dengen wo kitteoku monoda.
„Saat perkuliahan, ponsel seharusnya dimatikan.‟
(Darjat, 2009:35)
5
Pada contoh kalimat (2) di atas, mono no dalam kalimat digunakan
agar makna yang dihasilkan oleh keishiki meishi mono tersebut ketika
Novel ini bergenre absurd yaitu mustahil; tidak masuk akal; konyol.
cinta, dan religion. Novel ini bercerita tentang dua orang tokoh utama
yaitu Aomame dan Tengo yang saling mencintai tapi tak pernah bertemu
6
mengingat kejadian di masa lampau yang menyatakan makna yang
dibentuk dari pola mono da. Ditemukan juga kalimat yang bermakna
dari pola mono dakara, kalimat yang menyatakan hal yang dianggap
tidak mungkin atau mustahil yang menyatakan makna yang dibentuk dari
yang menyatakan makna yang dibentuk dari pola mono ka, dan kalimat
dari pola mono no. Jadi, di dalam novel 1Q84 ini banyak terdapat
Oleh karena itu, melihat dari perbedaan struktur dan makna yang
serta jenis kata yang mengikutinya, membuat peneliti tertarik dan merasa
perlu untuk mengetahui lebih lanjut tentang keishiki meishi mono dalam
kalimat bahasa Jepang. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
penggunaan keishiki meishi mono dalam kalimat pada sumber data yang
pokok yang akan dibahas dalam sebuah tulisan karya ilmiah. Rumusan
7
pengelompokkan penganalisisannya. Berdasarkan latar belakang yang telah
berikut:
perluasan yang tidak diperlukan agar penelitian lebih terfokus dan terarah.
makna yang terdapat pada penggunaan keishiki meishi mono pada sumber
data. Batasan struktur dalam penelitian ini adalah bentuk yang menyertai
keishiki meishi mono dan jenis kelas kata yang mengikutinya, serta makna
bahasa Jepang yang terdapat pada sumber data. Sumber data yang digunakan
pada penelitian ini adalah novel IQ84 karya Haruki Murakami. Adapun
alasan peneliti memilih sumber data dari novel tersebut, yaitu karena
mono dakara, mono ka, mono nara, dan mono no yang mencukupi untuk
8
1.4 Tujuan Penelitian
masalah diatas maka tujuan penelitian yang akan dicapai peneliti, yaitu:
Haruki Murakami.
Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat umum dan manfaat
benar dan makna dari masing-masing bentuk penggunaanya yang terdiri dari
mono da, mono dakara, mono ka, mono nara, dan mono no yang sering
mengenai salah satu penanda kelas kata meishi berjenis keishiki meishi, yaitu
mono dari struktur bentuk pola dan makna yang dihasilkannya ketika berada
dalam kalimat dimana hal ini tidak dipelajari pada saat perkuliahan,
dalam menggunakan keishiki meishi mono yang benar, baik dalam bahasa
9
1.6 Metode dan Teknik Penelitian
terpikir baik-baik untuk mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem
yang datanya diperoleh, diolah dan disajikan dalam bentuk uraian naratif,
berdasarkan fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup
pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah novel IQ84 karya Haruki Murakami.
10
digunakan adalah metode simak. Metode simak (dalam hal ini teknik
baca) memiliki teknik dasar, yaitu teknik sadap. Teknik sadap adalah
dari teknik sadap yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik simak
sebagai pemerhati terhadap calon data yang terbentuk dan muncul dari
teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Teknik simak bebas
terhadap calon data yang muncul dari peristiwa kebahasaan yang ada
11
diluar dirinya. Kemudian teknik catat, mencatat hasil yang telah dibaca
pada sumber data. Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
merupakan metode yang alat penentunya adalah bagian dari bahasa yang
dalam metode agih ini adalah teknik bagi unsur langsung, yaitu dengan
Metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunya berada
diluar, terlepas dan tidak menjadi bagian bahasa yang bersangkutan atau
diteliti, metode padan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu metode
(Sudaryanto, 1993:13). Dengan kata lain, alat penentu pada penelitian ini
dilihat dari kalimat bahasa Jepang itu sendiri dan diluar bahasa Jepang,
Jepang tersebut.
12
Dalam metode analisis data, peneliti menggunakan metode agih
dan metode padan. Teknik dasar dalam metode agih ini adalah teknik
adalah bahasa lain. Dengan kata lain, alat penentu pada penelitian ini
dilihat dari kalimat bahasa Jepang itu sendiri dan diluar bahasa Jepang,
Jepang tersebut.
dalam susunan yang baik dan rapi. Metode yang digunakan dalam
penyajian hasil analisis data pada penelitian ini, yaitu metode informal.
dipahami. Hasil dari pengumpulan data dan analisis data ini akan
ini.
kata biasa.
13
1.7 Tinjauan Pustaka
tentang proses nominalisasi anak kalimat dari koto dan no serta persamaan
bahwa koto dan no merupakan bagian kelas kata keishiki meishi yang
nomina dan klausa adjektiva. Hasil dari proses nominalisasi itu disebut
dengan meishisetsu dan dapat mengisi fungsi subjek serta objek dalam
kalimat majemuk. Perbedaan koto dan no, yaitu koto lebih menjelaskan
keadaan yang bersifat abstrak dan no menjelaskan keadaan nyata yang bisa
digunakan pada kalimat yang menyatakan nilai rasa, keadaan yang dipahami
yang berjudul “Analisis Fungsi Pemakaian Keishiki Meishi Koto pada Karya
ini keishiki meishi koto berfungsi sebagai membedakan kalimat dan frase
14
dan menyatakan kata benda abstrak. Mengikuti subjek dalam kalimat,
wake da digunakan setelah verba, adjektiva I/Na dan nomina dan makna
berarti”; wake dewanai digunakan setelah verba, adjektiva I/Na dan nomina
dengan “bukan berarti”; wake ga nai digunakan setelah verba, adjektiva I/Na
digunakan setelah verba saja dan makna yang dihasilkan menyatakan hal
yang tidak bisa dilakukan yang dapat diartikan dengan “tidak bisa”ketika
penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah ada, yaitu dari
segi objek penelitian dan tujuan penelitian. Pada penelitian ini akan
digunakan serta jenis kata yang mengikutinya dan menjelaskan apa saja
makna yang dihasilkan oleh struktur keishiki meishi mono tersebut yang
terdiri dari bentuk mono da, mono dakara, mono ka, mono nara, dan mono
no. selain itu, sumber data yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini
15
berbeda dengan sumber data yang digunakan oleh peneliti pada tinjauan
masalah dalam suatu penelitian, agar cara kerja penelitian menjadi lebih
terarah, runtut dan jelas. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini
tersusun atas empat bab. Keempat bab itu adalah sebagai berikut:
Bab II merupakan kerangka teori yang terdiri atas konsep dan teori yang
mono dan makna yang dihasilkannya dalam kalimat yang terdapat dalam
evaluasi dan hasil dari masalah pada bab sebelumnya dan saran dari
16