Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dea Gita

NIM : 431419062
Prodi/Kelas : Pendidikan Biologi A
Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan
Semester 4

Rangkuman

1. Analisis Siklus Nitrogen


2. Perbedaan beberapa cara Fiksasi Nitrogen

Selain oksigen dan unsur kimia lainnya, nitrogen merupakan unsur kimia yang juga
penting bagi makhluk hidup. Kandungan nitrogen dipastikan ada dalam setiap tubuh
makhluk hidup, misalnya pada zat penyusun kehidupan (asam amino) juga tersusun dari
unsur nitrogen.Unsur nitrogen terbesar di bumi terdapat dalam bentuk gas nitrogen
(N2). Selain itu, unsur ini juga dapat ditemukan dalam wujud garam nitrat yang
mengalami asimilasi pada sitoplasma makhluk hidup. Fungsinya adalah berperan
sebagai protein untuk cadangan makanan.
Turk (1985) dan Killham (1996), menyatakan bahwa unsur nitrogen banyak
tersimpan pada udara, senyawa anorganik (nitrat, nitrit, dan amoniak), dan senyawa
organik (protein, urin, dan asam urin).Nitrogen dalam bentuk gas di udara jumlahnya
sangat banyak, yaitu sekitar 78% dari total zat kimia dalam bentuk gas di atmosfer.
Namun, hal ini bertolak belakang dengan jumlah organisme yang dapat memanfaat
nitrogen secara langung karena jumlah organisme tersebut sedikit.Pada dasarnya,
tumbuhan tidak dapat memanfaatkan unsur nitrogen secara langsung. Unsur nitrogen
dapat dimanfaatkan tumbuhan apabila unsur tersebut telah terbentuk menjadi senyawa
nitra (NO3). Berubahnya gas nitrogen menjadi senyawa nitra (NO3) disebut
dengan proses fiksasi (pengikatan) nitrogen yang dapat terjadi secara biologis dan
kimiawi.
Pengertian Siklus Nitrogen

Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur
nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat
terjadi secara biologis maupun non-biologis. Siklus nitrogen secara khusus sangat
dibutuhkan dalam ekologi karena ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat
proses ekosistem kunci, termasuk produksi primer dan dekomposisi. Aktivitas manusia
seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan
pelepasan nitrogen dalam air limbah telah secara dramatis mengubah siklus nitrogen
global.

Sebagian besar nitrogen yang terdapat di dalam organisme hidup berasal dari
penambatan (reduksi) oleh mikro organisme prokariot. Sebagian diantaranya terdapat di
akar tumbuhan tertentu atau dari pupuk hasil penambatan secara industry. Sejumlah
kecil nitrogen pindah dari atmosfer ke tanah sebagai NH4+ dan NO3- bersama air hujan
dan diserap oleh akar. NH4+ ini berasala dari pembakaran industry, aktivitas gunung
berapi dan kebakaran hutan sedangkan NO3- berasal dari oksidasi N2 oleh O2 atau
ozon dengan bantuan kilat atau radiasi ultraviolet, sumber lain NO3- adalah samudera.

Penyerapan NO3- dan NH4+ oleh tumbuhan memungkinkan tumbuhan untuk


membentuk berbagai senyawa nitrogen terutama protein. Pupuk, tumbuhan mati,
mikroorganisme, serta hewan merupakan sumber penting nitrogen yang dikembalikan
ke tanah tapi sebagaian besar nitrogen tersebut tidak larut dan tidak segera tersedia bagi
tumbuhan.

Pengubahan nitrogen organic menjadi NH4+ oleh bakteri dan fungi tanah disebut
Amnoifikasi yang dapat berlangsung oleh berbagai macam mikroorganisme pada suhu
dingin dan pada berbagai nilai ph. Selanjutnya pada tanah yang hangat dan lembab dan
ph sekitar netral NH4+ akan dioksidasi menjadi nitrit (NO2) dan NO3- dalam beberapa
hari setelah pembentukkannya atau penambahannya sebagai pupuk disebut dengan
Nitrifikasi yang berguna dalam menyediakan energi bagi kelangsungan hidup dan
perkembangan mikroba tersebut.
Selain itu terdapat pula denitrifikasi yaitu suatu proses pembentukan N2, NO, N2O
dan NO2 dari NO3- oleh bakteri aneorobik yang berlangsung di dalam tanah yang
penetrasi O2- nya terbatas, tergenang, padat dan daerah dekat pemukiman tanah yang
konsentrasi O2 nya rendah karena penggunaannya yang cepat dalam oksidasi bahan
organik. Tumbuhan kehilangan sejumlah kecil nitrogen ke atmosfer sebagai NH3, N2O,
NO2, dan NO terutama jika diberi pupuk nitrogen dengan baik.

Nitrat sangat mudah larut dlm tanah sehingga cepat hilang krn proses pembusukan.
Taraf ketersediaan nitrogen dlm tanah tergantung pada banyaknya bahan organik,
populasi jasad renik, tingkat pembasuhan. Dlm keadaan alami terjadi keseimbangan
antara laju pertumbuhan dan gaya-gaya yg menentukan penyediaan nitrogen dlm tanah.
Pemanenan menyebabkan terkurasnya nitrogen krn pengambilan bahan organik dan
erosi. Hal ini menyebabkan pertanian intensif sangat tergantung pada tambahan pupuk
nitrogen. Awalnya nitrogen berasal dari sumber organik, terutama guano (kotoran
burung). Saat ini nitrogen dibuat menurut proses Haber- Bosch: nitrogen + hidrogen
amoniak.

Proses Daur Nitrogen

Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen


organik, amonium (NH4 +), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen (N2).
Nitrogen organik dapat berupa organisme hidup, atau humus, dan dalam produk antara
dekomposisi bahan organik atau humus dibangun. Proses siklus nitrogen mengubah
nitrogen dari satu bentuk kimia lain. Banyak proses yang dilakukan oleh mikroba baik
untuk menghasilkan energi atau menumpuk nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan. Diagram di atas menunjukkan bagaimana proses-proses cocok
bersama untuk membentuk siklus nitrogen.
Siklus nitrogen terjadi pada beberapa tahap yakni:

1. Fiksasi
Proses pertama yakni fiksasi nitrogen yaitu mengubah nitrogen yang
terdapat di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang melakukan
proses fiksasi nitrogen yaitu diazotrof. Biasanya bakteri ini mempunyai enzim
nitrogenaze yang dapat menggabungkan nitrogen dengan hidrogen. Bakteri ini
bersimbiosis dengang tanaman kacang – kacangan atau hidup bebas sehingga
dapat memperbaiki nitrogen menjadi nitrogen organik. Bakteri – bakteri yang
dapat melakukan fiksasi nitrogen yaitu Azotobacteraceae, Cyanobacteria,
Clostridium, Frankia, dan Rhizonia.
2. Nitrifikasi
Tahap selanjutnya yaitu nitrifikasi yang merupakan konversi amonium
berubah ztmenjadi nitrat. Tahap ini dilakukan oleh bakteri hidup yang berada di
dalam tanah serta bakteri nitrifikasi yang lain. Untuk tahap utama dari proses
nitrifikasi yakni bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas) melakukan oksidasi terhadap
amonium (NH4+) serta mengubah amonia menjadi nitrit (NO2–). Sedangkan
untuk spesies bakteri lainnya seperti nitrobacter melakukan oksidasi pada nitrit
menjadi nitrat (NO3–). Perubahan nitrit menjadi nitrat sangat penting,
mengingat nitrit adalah racun bagi tanaman. Untuk proses nitrifikasi dapat
sendiri terbagi menjadi 4 macam, yakni:
NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas -> NO2– + H2O + H+

NO2– + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter -> NO3–

NH3 + O2 -> NO2– + 3H+ + 2e

NO2– + H2O -> NO3– + 2H+ + 2e


3. Asimilasi
Semua tumbuhan memperoleh nitrogen yang berasal dari tanah melalui
proses absorbsi akar dalam bentuk ion amonium atau ion nitrat. Tumbuhan
menyerap ion tersebut yang berada di dalam tanah melalui rambut – rambut
akar. Untuk menyerap nitrat, pertama harus diubah terlebih dahulu menjadi ion
nitrit kemudian menjadi ion amonium untuk selanjutnya dimasukkan pada asam
nukleat, asam amino dan klorofil. Untuk beberapa jenis tumbuhan yang
bersimbiosis dengan rhizobia, nitrogen tersebut diasimilasi menjadi bentuk ion
amonium secara langsung di nodul (bintil akar).
4. Amonifikasi
Ketika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah dalam
bentuk amonium (NH4+) oleh jamur dan bakteri yang ada di dalam tanah.
Amonifikasi sendiri merupakan suatu proses pembentukan dari amonium oleh
bakteri yang tinggal di dalam tanah. Amonium tidak hanya terbentuk dari hasil
fiksasi nitrogen saja, namun juga bisa berasal dari dekomposisi atau penguraian
organisme yang sudah mati baik itu tumbuhan maupun hewan oleh bakteri
pengurai. Tidak hanya dekomposisi sampah organik, amonifikasi bisa saja
terjadi sebagai akibat aktivitas bakteri dalam merubah senyawa nitrat menjadi
amonium.
5. Denitrifikasi
Proses terakhir pada siklus nitrogen yaitu denitrifikasi. Denitrifikasi
merupakan proses mereduksi nitrat untuk diubah kembali dalam bentuk gas
nitrogen (N2). Pada proses ini membutuhkan bantuan spesies bakteri
seperti Clostridium dan Pseudomonas dalam kondisi anaerob. Nitrat ini
digunakan sebagai akseptor elektron di tempat adanya oksigen selama proses
respirasi. Fakultatif anaerob bakteri bisa juga terjadi pada kondisi aerobik
sekalipun. Secara umum proses denitrifikasi terjadi oleh beberapa kombinasi
bentuk peralihan yaitu:
NO3– -> NO2– -> NO +N2O -> N2 (g)
Namun secara lengkap proses denitrifikasi dapat dilihat dari reaksi redoks,
sebagai berikut :
2NO3– + 10e– + 12H+ -> N2 + 6H2O
Nitrogren yang tersedia di alam hadir dalam berbagai bentuk nitrogen organik
seperti amonium, nitrit, nitrat serta gas nitrogen. Pada siklus nitrogen sendiri
yaitu mengubah nitrogen menjadi banyak bentuk kimia. Sehingga ada banyak
proses yang dilakukan oleh mikroba baik dalam menghasilkan energi ataupun
mengumpulkan nitrogen menjadi bentuk yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Berikut ini adalah hasil dari perubahan bentuk nitrogen:
1) Amonium
Amonium atau ammonia serta beberapa garam sangat mudah larut dalam
air. Sumber dari amonia sendiri berasal dari hasil reduksi gas nitrogen
yang telah melalui proses difusi udara atmosfer, limbah industri serta
domestik.
2) Nitrit
Nitrit adalah bentuk peralihan antara amonia menjadi nitrat atau
nitrifikasi serta nitrat menjadi gas nitrogen (denitrifikasi) dalam kondisi
anaerob. Sumber dari nitrit dapat berasal dari limbah industri serta
limbah domestik. Di dalam sebuah perairan alami ada sekitar 0,001
mg/liter atau jumlahnya cukup sedikit dibandingkan dengan nitrat karena
sifatnya yang tidak stabil.
3) Nitrat
Nitrat merupakan sumber utama dari nitrogen yang ada di perairan akan
tetapi amonium lebih dipilih oleh tumbuhan. Bisa dikatakan jika nitrat
adalah bentuk utama nitrogen sebagai nutrien utama untuk tumbuhan dan
juga alga. Nitrat nitrogen bersifat mudah larut di dalam air serta stabil.

Contoh Siklus Nitrogen


Contoh daur nitrogen secara tanpa kita sadari terjadi di sekitar, antara lain:
1. Pertumbuhan tanaman memerlukan nitrogen dari dalam tanah yang diserap
melalui akar. Nitrogen ini tersedia dalam bentuk ion nitrogen. Selanjutnya akan
direduksi oleh tanaman menjadi ion nitrit. Kemudian ion nitrit diolah menjadi
amonium ion yang masuk ke dalam asam amino atau nuklea menuju klorofil.
2. Saat makhluk hidup mati, baik itu tumbuhan, hewan atau manusia, serta
termasuk kotoran makhluk hidup akan melepaskan nitrogen organik. Nitrogen
ini akan dikonversi oleh bakteri menjadi amonium. Proses ini disebut dengan
mineralisasi.
3. Nitrogen juga terdapat di lautan akibat limpasan air tanah dan air hujan.
Nitrogen sampai ke lautan melalui proses presipitasi, kemudian mengalami
fiksasai yang dilakukan oleh bakteri cynobacteria. Setelah tahap fiksasi, nitrogen
dalam bentuk biologis bermanfaat bagi fitoplankton.
4. Plankton adalah mikroorganisme yang menghasilkan urea dan amonia di dalam
air. Zat tersebut akan dikeluarkan pada kedalaman zona euphotic kemudian
dikonervis oleh bakteri menjadi nitrat. Konversi ini hanya terjadi di zona
eufotik, dimana tidak ada cahaya dapat menghambat proses konversi. Proses
konversi ini disebut sebagai ammonification atau mineralisasi.
5. Setelah amonia berubah, kemudian dilanjutkan proses nitrifikasi dan menjadi
nitrit serta nitrat, maka terjadi percampuran partikel dan upwelling membawa
nitrat ke atas untuk digunakan oleh photoplankton melanjutkan siklus nitrogen.

Anda mungkin juga menyukai