Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEWARGANEGARAAN

Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia

Disusun oleh:

Rendy Atmaja 041611433175


Edo Triarfianda Edvanka 041711233249
Ratna Yulindhita 041711433187
Putri Widayanti 041811233093
Mohammad Rafli Ibrahim 041911433117

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara demokrasi, seperti nampak pada Alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 yang antara lain berbunyi “dalam susunan Negara indonsia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia”. Bahwa Negara Indonesia adalah Negara demokrasi juga
nampak dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi “kedaulatan adalah ditangan
rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”, tetapi bukan
demokrasi liberal dan juga bukan demokrasi Rakyat, melainkan demokrasi Pancasila.
Demokrasi adalah tugas yang tiada akhir. Oleh sebab itu gagasan ini harus ditanamkan
kesetiap lapisan masyarakat dalam suatu Negara, melalui media, disekolah-sekolah dan
universitas-universitas serta pusat-pusat kebudayaan. Demokrasi tidak hanya terjadi pada
saat pemilu saja tetapi juga harus diterapkan pada hidup sehari-hari. Demokrasi yang
hidup mengharuskan partisipasi aktif masyarakat dalam partai politik yang demokratis,
kelompok masyarakat sipil dan masyarakat pada umumnya.

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana demokrasi di Indonesia?
- Bagaimana pendidikan demokrasi di Indonesia?

1.3 Tujuan Masalah


- Untuk mengetahui demokrasi di Indonesia
- Untuk mengetahui pendidikan demokrasi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata demokratia yang merupakan salah satu kata dari
bahasa Yunani. Demokrasi sendiri memiliki arti suatu kekuasaan rakyat. Adapun secara
umum, demokrasi terbagi menjadi dua kata, pertama adalah kata Demos yang maknanya
adalah rakyat. Dan kedua adalah kratos yang maknanya adalah kekuatan atau kekuasaan.
Pengertian dari demokrasi sendiri juga bisa diartikan sebagai sebuah bentuk
kekuasaan tertinggi yang terdapat di tangan rakyat. Tentang demokrasi ini, warga Negara
boleh ikut di dalam mengambil bagian, entah itu secara langsung atau dalam sebuah
bentuk perwakilan dalam hal pelaksanaan perumusan, pengembangan dan juga proses
menyusun hukum.
2.2 Prinsip Demokrasi
a. Adanya suatu kebebasan yang telah disepakati, diakui serta disetujui oleh tiap warga
Negara.
b. Adanya keikutsertaan dari masing-masing warna Negara di dalam melaksanakan dan
juga menentukan suatu keputusan yang sifatnya politik.
c. Adanya kesetaraan dan keadilan untuk tiap warga Negara.
d. Tiap warna Negara mempunyai kesamaan dan juga kesetaraan di dalam praktik
politik.
2.3 Model-model  Demokrasi

Filsafat politik yang mendasari demokrasi pada prinsipnya bersifat Universal dan dapat
diterapkan pada semua masyarakat dewasa ini. Sebaliknya model-model yang
berkembang diberbagai masyarakat dalam berbagai era sangat bervariasi. Model-model
tersebut dapat dibagi menurut dua perspektif yang berbeda yaitu:

1) Demokrasi Presidensial atau Parlementer.

Dalam demokrasi presidensial presiden memiliki kedudukan kuat dalam pembuatan


keputusan dan kekuasaan politik yang kuat pula. Kekuasaan politik presiden sering kali
disejajarkan dengan parlemen atau bahkan lebih kuat dari parlemen. Sebaliknya dalam
demokrasi Parlementer, parlemenlah satu-satunya lembaga perwakilan tertinggi untuk
pengambilan keputusan. Peranan presiden pada kasus ini terbatas pada tugas-tugas
mewakili Negara dan penengah dalam situasi konflik. Dalam demokrasi parlementer
kekuasaan pengambilan keputusan politik dijalankan oleh wakil-wakil rakyat sesuai
dengan hasil pemilihan umum. Sebaliknya dalam demokrasi presidensial kepala Negara
yang dipilih secara langsung oleh rakyat merupakan pusat kekuasaan mandiri, yang juga
berpengaruh baik dalam pembentukan pemerintahan maupun penyusunan undang-
undang.

Sesuai dengan budaya politik dalam pengalaman sebuah masyarakat, maka demokrasi
presidensial secara lebih kuat dapat menciptakanunsur kesinambungan dan stabilitas
dalam proses politik.Demokrasi presidensial memerlukan pembatasan kekuasaan yang
jelas, untuk menghindari terjadinya konsentrasi kekuasaan yana hamper menyerupai
dictator. Jika lembaga-lembaga pengimbang seperti parlemen dan pemerintah, partai dan
masyarakat sipil lemah maka mutu demokrasi presidensial dapat merosot secara tak
terkendali dan bahkan pada akhirnya menjadi sebuah kediktatoran.

2) Demokrasi perwakilan atau demokrasi langsung 

Demokrasi perwakilan mempercayakan sepenuhnya pengambilan keputusan ditingkat


parlemen oleh wakil-wakil yang dipilih. Demokrasi langsung akan mengalihkan
sebanyak mungkin keputusan kepada rakyat yang berdaulat: misalnya melalui plebisit,
referendum, jajak pendapat rakyat, dan keputusan rakyat atau mengembalikan  sebanyak
mungkin keputusan ketingkat komunitas local. Norma-norma dan aturan dasar demokrasi
bersifat universal tetapi cara pelaksanaanya harus diputuskan secara pragmatis sesuai
dengan preferensi masyarakat tertentu.

2.4 Kelebihan Sistem Demokrasi


a. Adanya kesamaan hak yang mengakibatkan tiap masyarakat diperkenankan atau
boleh untuk mengambil bagian dalam bidang politik.
b. Penerimaan akan suatu kekuasaan ditetapkan berdasar pada suara ataupun kehendak
dari rakyat.
c. Sistem demokrasi juga bisa menghindari adanya monopoli kekuasaan di tangan
penguasa.

2.5 Kelemahan Sistem Demokrasi


a. Kepercayaan rakyat kepada penguasa sangat mudah untuk digoyahkan karena
berbagai dampak yang sifatnya negatif seperti media yang tidak memiliki sikap
objektif atau bahkan memiliki kecenderungan subjektif atas informasi atau berita
tertentu.
b. Berkaitan dengan kesamaan hak akan kerap dinilai tidak adil karena berdasarkan
kepada pendapat para ahli bahwa tiap orang mempunyai pemahaman politik yang
beragam alias tidak bisa sama persis.
c. Konsentrasi atau fokus dari pemerintah yang sedang menjabat menjadi berkurang
dikarenakan mendekati pemilihan umum yang akan datang.
2.6 Penyalahgunaan Demokrasi
a. Money Politic
Penyalahgunaan atau penyelewenangan demokrasi yang pertama adalah adanya
praktik money politic. Hal ini adalah tradisi yang cenderung baru namun akan
senantiasa berlangsung dan diproses seterusnya. Biasanya, praktik ini dilakukan
dengan cara memanfaatkan para kalangan yang sedang kekurangan uang.
Maka mereka akan menjadi sasaran utama bagi kalangan yang mempunyai
kepentingan. Misalnya saja ada seorang calon pemimpin yang memberikan uang atau
beragam bahan pokok lain dengan sangat mudah untuk tujuan membeli suara rakyat
tersebut.
b. Pendahuluan Ketika kampanye
Meskipun sudah diperingatkan dengan beragam aturan mengenai proses pemilihan
umum bahwa kampanye dilarang ketika itu bukan waktu kampanye. Hal itu sudah
masuk ke dalam jenis penyelewenangan yang kerap dilakukan. Ada banyak cara yang
dipakai, mulai dari memasang spanduk, baliho di jalan, menggunakan meme di media
sosial dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bahkan, tidak jarang didapati seorang calon pemimpin yang lebih dulu mengambil
start dengan mengadakan suatu kegiatan kunjungan ke beberapa kawasan.
c. Kampanye Negatif
Untuk penyelewengan atau penyalahgunaan demokrasi selanjutnya adalah adanya
kampanye negatif. Adapun sebab munculnya dari kampanye negatif ini adalah
minimnya sosialisasi bakal calon pemimpin kepada masyarakat, terlebih untuk
masyarakat awam.
Hal tersebut akhirnya menjadikan masyarakat menjadi kurang memadai
pemahamannya tentang pentingnya media informasi. Sehingga ia hanya bersikap
patuh terhadap orang di sekitar mereka yang kebetulan menjadi figurnya. Adanya
kegiatan kampanye negatif bisa berujung kepada munculnya fitnah yang dapat
merusak integritas dari daerah tertentu selain bisa memunculkan isu-isu yang mampu
menjatuhkan lawan politik bakal calon.
BAB III
KESIMPULAN

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.Kata “demokrasi”
seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara banyaknya pengertian yang
berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang menunjukkan unuversalitas konsep
demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi cerminan perwujudan konsep tersebut.
Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat setidaknya ada 8 ciri utama yang harus diperhatikan untuk
menilai apakah suatu masyarakat bersifat demokratis atau tidak. Demokrasi berdasarkan
penyaluran kehendak rakyat.
Demokrasi langsung merupakan sistem demokrasi yang mengikutsertakan seluruh rakyat
dalam pengambilan keputusan negara.Demokrasi tidaklangsung merupakan sistem demokrasi
yang digunakan untuk menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan
parlemen.Demokrasi berdasarkan hubungan antar kelengkapan negara.Demokrasi perwakilan
dengan sistem referendum merupakan sistem demokrasi yang dimana rakyat memiliki perwakilan
untuk menjabat diparlemen namun tetap di kontrol oleh referendum. Demokrasi perwakilan
dengan sistem parlementer merupakan sistem demokrasi yang didalamnya terdapat hubungan
kuat antara badan eksekutif dengan badan legislative
DAFTAR PUSTAKA

Gianto, Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan, Sidoarjo:Uwais Inspirasi


Indonesia, 2019.
Lubis Maulana arafat, pembelajara PPKn di SD/MI, Medan: Akasha Sakti, 2018.
Nadrilun, mengenal lebih dekat demokrasi di Indonesia, jakarta Timur: PT

Anda mungkin juga menyukai