Anda di halaman 1dari 3

 Etiologi

aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :

1. Serangan jantung.
2. Gagal jantung atau cardiomyopathy.
Kondisi ini akan melemahkan otot jantung sehingga mempengaruhi proses hantar impuls.
3. Gangguan katup jantung.
Pada kondisi gangguan katup, jantung bekerja lebih keras dari biasanya sehingga dapat
menyebabkan gagal jantung.
4. Penyakit jantung bawaan
Adanya kelainan bawaan jantung dapat mengakibatkan timbulnya gangguan anatomi dan
fisiologi jantung.
5. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah yang tinggi akan meningkatkan tahanan terhadap pemompaan darah dari
ventrikel kiri. Hal ini akan mengakibatkan kerja jantung menjadi lebih cepat.
6. Imbalans Elektrolit
Gangguan metabolisme kalium memiliki pengaruh paling besar terhadap timbulnya
aritmia dibandingkan gangguan elektrolit lainnya. Keadaan hipokalemi memiliki sifat
aritmogenik atas dasar mekanisme pemanjangan repolarisasi ventrikel, perlambatan
konduksi, dan aktivitas pacu jantung (pacemaker) yang abnormal.
7. Penggunaan obat-obatan yang dapat memicu aritmia
Obat-obat yang dapat memicu terjadinya aritmia adalah quinidine, fluoxetine
(antidepresan), antiaritmia golongan III (seperti sotalol, dofetilide, ibutilide, dan
azimilide), serta kokain, amfetamin, dan ekstasi.

 Patofisiologi
Rangsangan jantung secara normal disalurkan dari sentrum implus pacu nodus SA(sinoatrial)
melalui atrium, sistem hantaran antrioventrikular (AV), berkas serabutPurkinje, dan obat
ventrikel.Dalam keadaan normal, pacu untuk denyut jantung dimulai di denyut nodus
SAdengan irama sinur 70-80 kali per menit, kemudian di nodus AV dengan 50 kali permenit,
yang kemudian di hantarkan pada berkas HIS lalu ke serabut Purkinje.Sentrum yang tercepat
membentuk pacu memberikan pimpinan dan sentrum yangmemimpin ini disebut pacemaker.
Dalam keadaan tertentu, sentrum yang lebih rendahdapat juga bekerja sebagai pacemaker,
yaitu :
a. Bila sentrum SA membentuk pacu lebih kecil, atau bila sentrum AV membentuk
paculebih besar.
b. Bila pacu di SA tidak sampai ke sentrum AV, dan tidak diteruskan ke BIndel
HISakibat adanya kerusakan pada system hantaran atau penekanan oleh obat.
 Manifestasi Klinis
Pada umumnya gejala aritmia yang timbul, berupa :
1. Perubahan tekanan darah (hipertensi astau hipotensi), nadi mungkin tidak teratur, defisit
nadi, bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun, kulit pucat, sianosis,
berkeringat, edema, haluaran urine menurun bila curah jantung menurun berat.
2. Pusing, sinkop, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.
3. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah.
4. Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan, bunyi nafas tambahan
(krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada
gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena trombeombolitik pulmonal, hemoptysis.
5. Palpitasi.
6. Kehilangan kesadaran.
DAFTAR PUSTAKA

Kalangi Cathleen, Jim Edmond, Joseph Victor. 2015. Gambaran aritmia pada pasien
penyakit jantung coroner di RSUD Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic, Vol. 4 No 2

Thaler MS. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan (7th ed). Jakarta: EGC, 2013

Anda mungkin juga menyukai