Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN

Supervisi klinis disebut sebagai supervisi akademik yang menggunakan model

pendekatan berbasis permintaan atau kebutuhan guru. Supervisi klinis jika dijalankan

tugasnya maka berlangsung secara tatap muka antara kepala sekolah dan gurunya dan

yang menjadi fokus dalam mengamatan yang dilakukan adalah problem/permasalahan

yang dialami oleh guru. Supervisi klinis ini harus betul-betul diamati, diteliti secara

baik-baik, secara detail. Sebab satu kesalahan kecil saja akan berdampak ke depannya.

Kemudian, hubungan antara dua bela pihak harus tetap terjalin dengan baik

karena perlu diingat bahwa tujuan memberikan pengetahuan kepada sesame adalah

tujuan dari pendidikan yang hendak ingin dicapai. Dan dilakukannya sebuah supervisi

klinis kepada guru adalah permintaan si gurunya sendiri.

LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI KLINIS

Menurut KEMDIKBUD (2014) terdapat tiga langkah-langkah dalam supervisi

klinik, yaitu sebagai berikut:

1) Pertemuan awal

Menurut Quiroz (2015), pertemuan awal ini disebut juga dengan


preobservation conference atau planning conference, yang bertujuan agar kepala

sekolah dan guru bersama-sama mengembangkan kerangka kerja observasi

kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi menyiapkan RPP, dan

kepala sekolah sebagai supervisor mempelajari dan memahami tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Tujuan supervisi klinis dapat dicapai apabila dalam pertemuan awal

tercipta kerja sama, hubungan kemanusiaan dan komunikasi yang baik antara

kepala sekolah sebagai supervisor dengan guru yang akan disupervisi. Kualitas

hubungan yang baik antara kepala sekolah dan guru akan berdampak secara

signifikan terhadap kesuksesan tahap berikutnya dalam proses supervisi klinis.


Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tahap

awal ini, yaitu:

a) Menciptakan hubungan yang akrab dan terbuka antara kepala sekolah

dan guru

b) Mengidentifikasi hal yang perlu dikembangkan guru dalam proses

pembelajaran

c) Menerjemahkan permasalahan guru dalam perilaku yang bisa

diobservasi

d) Menentukan langkah-langkah untuk memperbaiki proses

pembelajaran guru

e) Membantu guru menentukan tujuan perbaikannya sendiri

f) Menentukan waktu pelaksanaan dan instrumen observasi kelas

g) Memperjelas konteks proses pembelajaran dengan menentukan data

apa yang akan peroleh

2) Observasi pembelajaran

Menurut Quiroz (2015) tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah

mengamati proses pembelajaran secara sistematis dan objektif, dimana


supervisor mengamati guru mengajarsebagaimana digariskan dalam RPP.

Kemudian aspek-aspek yang akan diobservasi harus sesuai dengan hasil diskusi

antara kepala sekolah dan guru pada pertemuan awal.

3) Pertemuan balikan

Pertemuan balikan atau pertemuan pemberian umpan balik dilakukan

segera setelah melaksanakan observasi proses pembelajaran, dengan ketentuan

bahwa hasil observasi sudah dianalisis terlebih dahulu. Tujuan utama pertemuan

balikan ini adalah bersama-sama membahas hasil pengamatan proses belajar-

mengajar yang dilakukan oleh kepala sekolah. Inti pembicaraan dalam

pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi dan analisis persamaan dan
perbedaan antara perilaku guru dan murid yang diharapkan dengan perilaku

aktual guru dan murid, serta membuat keputusan tentang apa dan bagaimana

langkah yang seharusnya diambil untuk menindaklanjuti perbedaan tersebut.

Terdapat lima manfaat atas terlaksananya pertemuan balikan ini bagi

guru, yaitu:

a) Guru bisa termotivasi dalam pekerjaannya dengan diberikannya

penguatan dan kepuasan

b) Kepala sekolah dan guru dapat bersama-sama mendefinisikan secara

tepat isu-isu dalam pengajaran

c) Bila perlu dan memungkinkan, kepala sekolah dapat mengintervensi

secara langsung untuk memberikan bantuan didaktis dan bimbingan

bagi guru

d) Guru bisa dilatih untuk melakukan supervisi terhadap dirinya sendiri

e) Guru bisa diberi pengetahuan tambahan untuk dapat memperbaiki

dan meningkatkan kemampuan analisis diri secara profesional pada

masa yang akan datang

Tahap Pertemuan Awal:

1. Menganalisa rencana pembelajaran


2. Menetapkan bersama guru aspek-aspek

yang akan diobservasi dalam mengajar

Tahap Observasi Mengajar:

1. Mencatat peristiwa selama

mengajar

2. Catatan harus objektif dan

selektif

Tahap Pertemuan Balikan:

1. Menganalisa hasil observasi bersama guru

2. Mengalisa perilaku mengajar

3. Bersama-sama menetapkan aspek yang harus

dilakukan untuk membantu perkembangan

keterampilan mengajar berikutnya

Anda mungkin juga menyukai