pendekatan berbasis permintaan atau kebutuhan guru. Supervisi klinis jika dijalankan
tugasnya maka berlangsung secara tatap muka antara kepala sekolah dan gurunya dan
yang dialami oleh guru. Supervisi klinis ini harus betul-betul diamati, diteliti secara
baik-baik, secara detail. Sebab satu kesalahan kecil saja akan berdampak ke depannya.
Kemudian, hubungan antara dua bela pihak harus tetap terjalin dengan baik
karena perlu diingat bahwa tujuan memberikan pengetahuan kepada sesame adalah
tujuan dari pendidikan yang hendak ingin dicapai. Dan dilakukannya sebuah supervisi
1) Pertemuan awal
kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi menyiapkan RPP, dan
tercipta kerja sama, hubungan kemanusiaan dan komunikasi yang baik antara
kepala sekolah sebagai supervisor dengan guru yang akan disupervisi. Kualitas
hubungan yang baik antara kepala sekolah dan guru akan berdampak secara
dan guru
pembelajaran
diobservasi
pembelajaran guru
2) Observasi pembelajaran
Menurut Quiroz (2015) tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah
Kemudian aspek-aspek yang akan diobservasi harus sesuai dengan hasil diskusi
3) Pertemuan balikan
bahwa hasil observasi sudah dianalisis terlebih dahulu. Tujuan utama pertemuan
pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi dan analisis persamaan dan
perbedaan antara perilaku guru dan murid yang diharapkan dengan perilaku
aktual guru dan murid, serta membuat keputusan tentang apa dan bagaimana
guru, yaitu:
bagi guru
mengajar
selektif