Anda di halaman 1dari 1284

TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN MEADIA PEMBELAJARAN

BUKU AJAR

Disusun Oleh

Ma’mun Sutisna

PROGRAM DIV KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2012

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 2


PRAKATA

1. Latar Belakang Penulisan Buku


Salah satu bidang pengetahuan terapan yang diharapkan semakin banyak
dapat memberi sumbangan pada perkembangan pendidikan adalah bidang
teknologi pendidikan dan media pembelajaran. Kemampuan untuk
memanfaatkan teknologi modern dalam upaya pengembangan pendidikan dan
proses belajar mengajar tentu saja sangat banyak tergantung pada jumlah dan
kemampuan para dosen dalam bidang teknologi pendidikan dan media
pembelajaran. Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi tidak hanya di
bidang kurikulum, sarana-prasarana, tetapi inovasi yang menyeluruh dengan
menggunakan teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan seringkali
diasumsikan dalam persepsi yang mengarah semata-mata pada masalah
elektronika atau peralatan teknis saja, padahal teknologi pendidikan mengandung
pengertian dan penerapan yang sangat luas. Untuk itulah kemampuan para
pendidik dalam memanfaatkan teknologi pendidikan dalam proses belajar
mengajar sangat penting.

2. Kompetensi dan Tujuan Umum


Memerancanakan, mempersiapkan, menggunakan, membuat berbagai teknologi
dan media pembelajaran. Setelah mempelajari buku ini dan mengerjakan latihan
di dalamnya, diharapkan mahasiswa kemampuan untuk menggunakan teknologi
pendidikan yang bermanfaat untuk keperluan pembelajaran.
3. Kriteria Pembaca

Buku ini disusun untuk mahasiswa D4 Kebidanan. Sebelum membaca buku ini
diharapkan mahasiswa telah memiliki pengetahuan dasar mengenai Teknologi
Pendidikan dan Media Pembelajaran.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 3


4. Ringkasan Isi Buku Ajar Secara Keseluruhan
Buku ini terdiri dari 10 Bab, yaitu :
Bab I, Konsep Teknologi Pendidikan, membahas tentang pengertian,
komponen, fungsi, prinsip, dan perkembangan teknologi pendidikan
serta E-Learning
Bab II, Desain dan Pemanfaatan Media Pembelajaran, membahas tentang
pemanfaatan teknologi pendidikan dan desain instruksional serta
konsep media pembelajaran.
Bab III, Penggunaan Media, membahas tentang perencanaan, penggunaan,
pengadaan dan perawatan alat bantu/media.
Bab IV, Pembuatan OHT dan Flip Chart, membahas tentang cara membuat
OHT dan Flip Chart secara manual dan dengan komputer.
Bab V, Desain Pembelajaran dengan Komputer, membahas tentang membuat
desain, Hand Out dan rancangan media E-Learning.
Bab VI, Instruction Sheet, membahas tentang cara membuat job sheet,
operation sheet dan assignment sheet.
Bab VII, Scrip Audio CD dan Video Camera untuk Pembelajaran, membahas
tentang pembuatan scrip media CD dan video camera.
Bab VIII, Teknik Penggunaan Laboratorium, membahas tentang teknik dan tata
cara menggunakan laboratorium serta tata letak peralatan laboratorium.
Bab IX, Manajemen Laboratorium, membahas tentang pengembangan, fungsi,
desain, dan efektifitas serta pengembangan eksperimen di
laboratorium.
Bab X, Perpustakaan dalam PBM, membahas tentang fungsi, macam-macam,
penggunaan, kriteria dan penilaian perpustakaan.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 4


5. Petunjuk Penggunaan
Buku ini dapat digunakan sebagai buku ajar mahasiswa dalam mengikuti kuliah
dikelas, disamping itu juga latihan-latihan di dalamnya dapat dipergunakan
sebagai penuntun mahasiswa untuk belajar mandiri.

6. Kegunaan
Buku ini harus dibaca keseluruhan dan setiap latihan-latihan praktik harus
dilakukan secara langsung. Untuk latihan praktik sangat dianjurkan untuk
dikerjakan secara kelompok. Jika dalam pengerjaannya saudara mengalami
kesulitan, tanyakan langsung pada dosen saudara.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 5


DAFTAR ISI

PRAKATA
DAFTAR ISI
I. KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN .......................................... 1
- Pendahuluan ................................................................................. 1
- Pengertian Teknologi Pendidikan ................................................ 2
- Komponen Teknologi Pendidikan ............................................... 3
- Fungsi Teknologi Pendidikan ...................................................... 5
- Prinsip Teknologi Pendidikan ..................................................... 14
- Perkembangan Teknologgi Pendidikan ....................................... 15
- E-Learning ................................................................................... 18

II. DESAIN DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ..... 28


1. Pendahuluan ................................................................................. 28
2. Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan .................................. 30
3. Desain Instruksional ..................................................................... 31
4. Konsep Media Pembelajaran ........................................................ 39
5. Rasionalitas Penggunaan Media ................................................... 40
6. Klasifikasi Media .......................................................................... 43
7. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran........................................ 48
8. Analisis Silabus dan Kebutuhan Media ........................................ 51

III. PENGGUNAAN MEDIA ................................................................... 57


1. Pendahuluan ................................................................................. 57
2. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran .................................... 59
3. Perencanaan Penggunaan Media .................................................. 64
4. Praktek Penggunaan Media .......................................................... 66
5. Pengadaan Alat Bantu/Media ....................................................... 67

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 6


6. Merawat Alat Bantu/Media .......................................................... 71

IV. PEMBUATAN OHT, FLIP CHART, GRAFIK DAN TABEL ......... 76


1. Hasil Belajar ................................................................................. 76
2. Membuat OHT, Flip Chart, Grafik dan Model secara Manual .... 77
3. Membuat OHT, Flip Chart, Grafik dan Model dengan Komputer 95

V. BAHAN AJAR .................................................................................... 127


1. Pendahuluan .................................................................................. 127
2. Konsep Bahan Ajar ....................................................................... 129
3. Microsoft Power Point 2007 ......................................................... 133
4. Hand Out ....................................................................................... 143
5. Media E-Learning ......................................................................... 145
VI. INSTRUCTION SHEET ................................................................... 157
1. Hasil Belajar ............................................................................... 157
2. Pengertian Job Sheet .................................................................. 157
3. Operational Sheet ....................................................................... 161
4. Information Sheet ....................................................................... 161
5. Assignment Sheet ....................................................................... 162
6. Contoh ....................................................................................... 162

VII. SCRIP MEDIA CD DAN VIDEO CAMERA PEMBELAJARAN 174


1. Hasil Belajar .............................................................................. 174
2. Media CD ................................................................................... 174
3. Video Camera ............................................................................. 187
4. Contoh ........................................................................................ 197

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 7


VIII. TEKNIK PENGGUNAAN LABORATORIUM ............................. 217
- Hasil Belajar ............................................................................... 217
- Teknik Menggunakan dan Mengelola Laboratorium dalam
Pembelajaran .............................................................................. 217
- Standar Aturan Penggunaan dan Pengelolaan Laboratorium .... 222
- Mengatur Tata Letak Peralatan dan Perlengkapan Laboratorium 227

IX. MANAJEMEN LABORATORIUM ................................................. 239


1. Pendahuluan ................................................................................ 239
2. Standar Pembelajaran Praktik di Laboratorium .......................... 241
3. Laboratorium Kelas sesuai dengan Kompetensi yang akan
dicapai......................................................................................... 243
4. Proses Pembelajaran di Laboratorium ......................................... 244
5. Fungsi Laboratorium dalam PBM ............................................... 248
6. Kriteria Pemilihan Alat Laboratorium ........................................ 250
7. Pembelian dan Pengadaan Alat, Bahan dan Perlengkapan ........ 255
8. Desain Laboratorium .................................................................. 255
9. Menilai Efektifitas Laboratorium ............................................... 256
10. Pengembangan Eksperimen ........................................................ 258

X. MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN DALAM PROSES BELAJAR


MENGAJAR
1. Pendahuluan ................................................................................ 265
2. Pengertian Perpustakaan ............................................................. 267
3. Fungsi Perpustakaan dalam PBM ............................................... 268
4. Macam-macam Perpustakaan....................................................... 269
5. Penggunaan Macam-macam Sumber Perpustakaan ................... 272
6. Kriteria Pemilihan Sumber Perpustakaan ................................... 273

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 8


7. Menilai Sumber Perpustakaan ..................................................... 273

LAMPIRAN

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 9


BAB I

KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN

A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dalam berbagai aspek
kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, merupakan suatu upaya untuk
menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan
memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang cenderung mengejar efisiensi
dan efektivitas.
Pembaharuan mengiringi perkembangan zaman yang tak henti-hentinya
berputar sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan akan
layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi
mereka, telah menjadi pendorong utama timbulnya pembaharuan pendidikan.
Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus mampu mengantisipasi
perkembangan tersebut dengan terus menerus mengupayakan suatu program
yang sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi
dan kebutuhan peserta didik.
Kemajuan teknologi yang mengglobal telah berpengaruh dalam segala aspek
kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk
kemajuan pendidikan dan sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum,
sarana-prasarana, namum inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan
teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran
yang konvensional menjadi nonkonvensional. Teknologi pendidikan seringkali
diasumsikan dalam persepsi yang mengarah semata-mata pada masalah
elektronika atau peralatan teknis saja, padahal teknologi pendidikan mengandung
pengertian dan penerapan yang sangat luas, untuk itu dalam tulisan ini akan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 10


dibahas lebih lanjut mengenai teknologi pendidikan khususnya dalam hal
penerapannya serta prospek perkembangannya di tengah pesatnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta budaya masyarakat.

B. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini maka mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan konsep, komponen, fungsi, prinsip dan perkembangan teknologi
pendidikan.
2. Menjelaskan isue-isue pendidikan nasional dan internasional serta
pemecahannya.

C. URAIAN MATERI
1. Pengertian Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi utnuk menganilisis
masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola
pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Dalam teknologi pendidikan, pemecahan itu terjelma dalam bentuk semua
sumber belajar yang didesain dan atau dipilh dan atau digunakan utnuk keperluan
belajar, sumber-sumber belajar ini diidentifikasi sebagai pesan, orang bahan,
peralatan, teknik dan latar (lingkungan). Proses analisis masalah, penentuan cara
pemecahan, pelaksanaan dan evaluasi pemecahan masalah tersebut tercermin
dalan fungsi pengembangan pendidikan dalam bentuk riset-teori, desain,
produksi, evaluasi-seleksi, logistic, pemanfaatan, dan penyebarluasan atau
pemanfaatan, proses pengarahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi-fungsi
tercermin dalam fungsi pengelolaan pendidikan yang meliputi Pengelolaan
Organisasi dan Pengelolaan personel. Hubungan antara unsur-unsur ini dapat
ditunjukkan dalam Model Kawasan Pendidikan.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 11


Fungsi Fungsi Pengembangan Komponen Sistem
Pengelolaan Instruksional Instruksional
Instruksional

Pengelolaan Riset Teori Pesan


Organisasi Desain Orang
Produksi Bahan Si belajar
Evaluasi-seleksi Peralatan
Logistic Teknik
Pengelolaan Pemnfaatan Latar
Personal (Penyebarluasan (lingkungan)
pemanfaatan)

Gambar 1.1 Model Kawasan Pendidikan

2. Komponen Teknologi Pendidikan


Sumber belajar (untuk teknologi pendidikan) meliputi semua sumber (data,
orang, dan barang) yang dapat digunakan oleh pelajarnya baik secara terpisah
maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal, untuk
memberikan fasilitas belajar. Komponen system instruksional untuk teknologi
instruksional adalah sumber-sumber belajar yang disusun terlebih dahulu dalam
proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam system
instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol
dan berarah tujuan.
Tabel 1.1 Komponen Teknologi Pendidikan
Sumber atau
Definisi Contoh
Komponen
Pesan Materi bidang studi misalnya
Informasi yang akan
sejarah Yunani, hokum Ohm,
disampaikan oleh komponen
hasil-hasil bumi, system
lain; dapat berbentuk ide,
parlemen pemerintahan,
fakta, makna dan data.
perubahan kata kerja “to be”.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 12


Orang Orang-orang yang bertindak Guru; siswa; pelaku;
sebagai penyimpan dan atau pembicara.
menyalurkan pesan.
Bahan Barang-barang (lazim disebut Transparansi’ slide; film
media atau perangkat lunak strip; film 16 mm; film 8 mm,
“software”) yang biasanya video tape; piringan hitam;
berisikan pesan untuk tape audio; bahan pengajaran
disampaikan dengan terprogram; program
menggunakan peralatan; pengajaran dengan
kadang-kadang bahan itu menggunakan computer;
sendiri sudah merupakan buku jurnal.
bentuk penyajian.
Peralatan Barang-barang (lazim disebut Overhead projector (OHP);
perangkat keras/”hardware”) proyektor slide; proyektor
digunakan untuk filmstrip; proyektor 8 mm,
menyampaikan pesan yang perekaman tape video;
terdapat pada bahan. perekaman video; pesawat
televise; pesawat radio; mesin
(konsul) penyimpan
informasi; mesin belajar
mesin tulis dilengkapi suara;
mesin computer.
Teknik Prosedur atau langkah- Computer alat bantu
langkah tertentu dalam pengajaran;pengajaran
menggunakan bahan, alat, terprogram; simulasi;
tata tempat dan orang untuk permainan; studi eksploarsi;
menyampaikan pesan. metode bertanya; studi
lapangan; pengajaran dalam
bentuk tim; pengajaran

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 13


individual; belajar mengajar
mandiri; pengajaran
kelompok; ceramah; diskusi.
Latar Lingkungan dimana pesan Lingkungan fisik: gedung
(lingkungan) diterima oleh pelajar. sekolah; pusat penyimpangan
paket instruksional;
perpustakaan; studio; ruang
kelas; auditorium.
Lingkungan non fisik:
penerangan; sirkulasi udara;
akustik; pendinginan;
pemanasan.

3. Fungsi Teknologi Pendidikan


Tabel 1.2 Fungsi Pengembangan Pendidikan/ Instruksional
Fungsi Definisi Contoh
Riset-Teori Untuk menghasilkan dan mentes - Membuat dan memberi
Tujuan pengetahuan (teori dan pemahaman tentang
metodologi riset) yang model teoritik
berhubungan dengan fungsi, - Melaksanakan proyek
smber belajar, komponen system riset
instruksional, dan siswa - Menganalisir data
penelitian
Hasil Pengetahuan yang dapat berperan - Menemukan ide baru
sebagai masukan terhadap fungsi- - Menguji validitas model
fungsi lain. - Menguji hipotesis
Kegiatan Mencari iinformasi, membaca, - Membaca usulan
menganalisis, menguji, dan (proposal penelitian)
menganalisis hasil tes - Membandingkan model
dengan data yang ada

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 14


- Merumuskan hipotesis
dengan tepat
Desain - Menyususn desain bahan
Tujuan: Menerjemahakan pengetahuan pembelajaran terprogram
teoritik yang bersifat umum ke - Mengembangkan modul
dalam bentuk-bentuk sumber untuk pembelajaran
belajar atau komponen system individual
instruksional - Membuat desain system
peralatan.

Hasil Penentuan bentuk-bentuk khusus - Menulis tujuan


(spesifikasi) yang diperlukan instruksional umum
untuk keperluan produksi sumber - Menentukan medium
belajar dan komponen system - Menjelaskan system
instruksional tanpa teknik yang digunakan
memperhatikan format atau
sumber.
Kegiatan Melakukan analisis, sintesis, dan - Analisis tujuan
menuliskan tujuan instruksional instruksional
khusus, analisis karakteristik - Mensintesiskan tujuan
pelajar, analisis tugas belajar, instruksional / urutan/
kondisi belajar, kegiatan media
- Menyusun bahan-bahan
hingga urutannya menjadi
baik.
Produksi Menerjemahkan spesifikasi - Memproduksi tape audio
Tujuan Sumber Belajar atau Komponen - Menjadi sutradara
Sistem Instruksional ke dalam pembuatan film
bentuk barang jadi - Mmenulis program

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 15


computer untuk keperluan
pengajaran dengan
menggunakan computer
sebagai alat bantu.
Hasil Hasil konkrit dalam bentuk yang - Membuat slide dalam
siap di ujicobakan, protie, atau bentuk filmstrip yang siap
bentuk produksi yang siap diujucobakan
diperbanyak (dilipatgandakan) - Menetukan music dan
suara pengiring
- Memadukan suara (audio)
dengan gambar (visual).
Kegiatan Mengoperasikan peralatan - Memadukan narasi dan
produksi, menggambar, membuat suara
sketsa tempat, menulis skrip, dan - Mengurutkan susunan
menyusun hasil yang telah dibuat. slide dengan
menggunakan “viewer”
- Mengoperasikan kamera
film
Evaluasi Menilai dapat tidaknya diterima - Mengadakan uji coba
Seleksi produk sumber belajat atau protipe paket
Tujuan komponen system instruksional instruksional
yang telah dihasilkan berdasarkan - Mereview dan memilih
criteria yang ditetapkan oleh paket instruksional
fungsi-fungsi lain, dan - Mengembangkan model
mengembangkan model untuk dan teknik evaluasi.
penilaian ini.
Hasil (a) Evaluasi untuk desain: - Identifikasi masalah yang
Efektivitas Sumber Belajar atau berkenaan dengan paket
Komponen Sistem Instruksional (bahan) instruksional.
dalam mencapai tujuan yang telah - Identifikasi tujuan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 16


ditetapkan. instruksional yang tidak
(b) Evaluasi untuk Produksi: tercapai.
dapat diterima tidaknya hasil - Menjamin kualitas
produksi dengan standar yang produksi agar dapat
telah ditentukan. diterima.
(c) Evaluasi untuk Evaluasi:
Dapat tidaknya model dan teknik
evaluasi yang digunakan?
(d) Evaluasi untuk Pemanfaatan:
dapat dtidaknya diterima hasil
produksi digunakan dalam proses
belajar utnutk mencapai tujuan
instruksional.
Kegiatan Menganalisis kualitas sesuai - Mengobservasi siswa di
tidaknya dengan standar yang saat menggunakan bahan
telahh ditentukan. (paket) instruksional
- Menganalisis
kemungkinan –
kemungkinan pengunaan
bahan
- Membandingkan data
dengan tujuan
insruksional
Logistik: Mengusahakan tersediannya - Menyiapkan peralatan
Tujuan sumber belajar atau komponen sesuai dengan kebutuhan
system instruksional sehingga - Memberikan pelayanan
dapat digunakan oleh fungsi- pengiriman
fungsi lain. - Membuat katalig bahan
(paket) instruksional.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 17


Hasil Sumber Belajar atau komponen - Membuat indeks paket
system instruksional yang istruksional
tersusun, tersimpan dan siap - Mencari bahan untuk
dipinjamkan, diklasifikasikan, dikirimkan
dikatalogisasikan, dijadwalkan, - Mencatat semua
siap didistribusikan, dirawat dan perbaikan yang telah
diperbaiki. dilakukan
- Memperbaiki proyektor
filmstrip
Kegiatan Mengatur, menyimpan, - Menyiapkan proyektor
mengklasifikasikan, membuat film
catalog, menyusun jadwala, - Member kode pada media
menstribusikan, yang terdapat dalam
mengopearasikan, memelihara, daftar.
mereparasi Sumber Belajar atau - Merencanakan system
Komponen Sistem Instruksional. penjadwalan baru
Pemanfaatan Mengusahakan agar pelajar dapat - Membantu pelajar
Tujuan berinteraksi dengan Sumber melakukan kegiatan
Belajar dan Komponen system belajar
instruksional - Memonitor pengajaran
mandiri dan pengajaran
individual
- Membantu pelajar
memilih kegiatan belajar
dalam rangka mencapai
tujuan instruksional.
Hasil Fasulitas dan penilaian hasil - Menganalisis belajar
belajar siswa siswa
- Memberikan informasi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 18


- Mendorong minat belajar
siswa
Kegiatan Member tugas, menyiapkan, - Berdiskusi dengan siswa
menyajikan, membantu, siswa - Membandingkan kegiatan
dalam memanfaatkan Sumber belajar dengan gaya
Belajar atau Komponen Sistem belajar siswa
Instruksional, memberi - - membandingkan hasil
pengarajan mengenai tindak tes awal dengan tes akhir.
lanjut yang perlu dilakukan,
mengadakan tes.
Pemanfaatan (Subfungsi khusus pemanfaatan) - Mengadakan konsultasi
Penyebaran mengusahakan agar para belajar tentang desain dan
(diseminasi) mendapatkan informasi yang penggunaan bahan (paket
tujuan berhubungan dengan teknologi instruksional)
pendidikan - Memberikan kuliah
(fotografi
- Memberikan penjelasan
tentang proyek pemberian
pelajaran individual
- Meningkatkan
pemanfaatan pelayanan
pusat sumber belajar yang
disediakan bagi para guru
Hasil Penyebarluasan informasi tentang - Menyediakan model
teknologi pendidikan pengembangan desain
instruksional
- Meningkatkan
pembelajaran dengan
menggunakan media oleh

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 19


guru
- Menjawab pertanyaan
yang berkenaan dengan
proyek pembelajaran
individual
- Mendemonstrasikan
penggunaan proyektor
- Memberikan pelayanan
pusat sumber belajar
kepada guru
Kegiatan Menerima dan memberikan - Menyebarluaskan
informasi tentang teknologi pengertian tentang
pendidikan pelayanan pusat sumber
belajar yang tersedia
- Menulis artikel yang
bersifat professional
- Menyaksikan jalannya
pelajaran microtheacing
- Melatih guru
mempraktikkan
pengajaran dengan
menggunakan media

Tabel 1.3 Fungsi Pengelolaan Pendidikan/ Instruksional


Fungsi Definisi Contoh
Pengelolaan Menentukan, mengadakan - Mengadministrasikan /
Organisasi perubahan, atau melaksanakan mengendalikan program
Tujuan: kegiatan demi tercapainya tujuan yang mempunyai dua
filsafat, kebijakan, struktur fungsi atau lebih
organisasi, anggaran, hubungan - Memonitor dan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 20


internal dan eksternal, dan mengadakan perubahan
prosedur administrative , suatu terhadap beroperasinya
organisasi yang bertugas pusat sumber belajar.
melaksanakan satu atau lebih - Memberikan pelayanan
fungsi pengembangan atau kesekretariatan dalam
pengelolaan. suatu pusat audiovisual.
Hasil Kebijaksanaan, anggaran, - menyiapkan anggaran
perencanaan, koordinasi, - identifikasi kebutuhan
kegiatan, operasionalisasi organisasi
administratif - menentukan tugas-tugas
yang perlu dikerjakan
Kegiatan Menentukan, menuliskan dan - memeriksa pesanan
melaksanakan prosedur dalam pembelian
rangka mencapai tujuan (hasil) - membuat desain model
organisasi baru
- menganalisis masalah
dalam proyek
Pengelolaan Berinteraksi dengan, dan/ - Memberikan supervise
personalia melakukan supervise terhadap dalam unit grafik
Tujuan: orang-orang yang melaksanakan - Meningkatkan
tugasnya. komunikasi antara teknisi
dengan para artis
- Mengangkat anggota staf
proyek
Hasil Interaksi interpersonal, diskusi, - Mengaevaluasi hasil
supervise, pemberian pekerjaan, pekerjaan
dan pengembalian personalia. - Mendorong diadakanya
diskusi
- Mengadakan supervisi
terhadap petugas

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 21


preparasi
Kegiatan Diskusi dan berbicara dengan/ - Mengadakan negosiasi
terhadap orang lain. dengan bagian personalia
- Mengadakan wawancara
terhadap para pelancar
- -berbicara dengan
pegawai baru

Seperti telah didefinisikan dan didefinisikan dalam Model kawasan


teknologi pendidikan, masing-masing fungsi pengembangan dan pengelolaan
pendidikan tersebut memiliki teknik intelektual sendiri-sendiri. Masing-masing
fungsi meliputi orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
mengidentifikasi da memecahkan masalah yang termasuk dalam ruang lingkup
tujuan yang hendak dicapai.
Teknik intelektual (cara berpikir dalam menghadapai tantangan) yang
digunakan dalan Fungsi Riset; Teori untuk melahirkan dan menguji pengetahuan,
misalnya, adalah metode ilmiah. Teknik yang digunakan dalam fungsi Desain
untuk menciptakan spesifikasi Sumber Belajar adalah proses pengembangan
instruksional.
Masing-masing fungsi teknologi pendidikan mempunyai teknik intelektual
yang berhubungan dengan fungsi tersebut. Namun demikian, teknik intelektual
teknologi pendidikan itu lebih daripada sekedar jumlah dari bagian-bagian ini.
Teknik tersebut merupakan integrasi sistematis masing-masing teknologi dari
fungsi dan saling hubungannya sehingga melahirkan proses yang kompleks lagi
terpadu untuk menganalisis keseluruhan masalah dan menciptakan keseluruhan
pemecahan. Teknik intelektual melhairkan efek sinergistik dan menghasilkan
sesuatu yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya berdasar atas beropersinya
masing-masing unsure secara sendiri-sendiri terlepas satu sama lain.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 22


4. Prinsip Teknologi Pendidikan
Terdapat tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan
dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu :
1. Pendekatan sistem
Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran perlu desain / perancangan dengan menggunakan pendekatan
sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan langkah-langkah
prosedural meliputi : identifikasi masalah, analisis keadaan, identifikasi
tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan metode, penetapan media
evaluasi pembelajaran (IDI model, 1989) .
2. Berorientasi pada mahasiswa.
Prinsip berorientasi pada mahasiswa berarti bahwa dalam pembelajaran
hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan
memperhatikan karakteristik, minat, potensi dari mahasiswa.
3. Pemanfaatan sumber belajar.
Prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran mahasiswa
hendaknya dapat memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya.Satu hal lagi lagi bahwa
teknologi pendidikan adalah satu bidang yang menekankan pada aspek
belajar mahasiswa. Keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam satu
kegiatan pendidikan adalah bagaimana mahasiswa dapat belajar, dengan cara
mengidentifikasi, mengembangkan, mengorganisasi, serta menggunakan
segala macam sumber belajar. Dengan demikian upaya pemecahan masalah
dalam pendekatan teknologi pendidikan adalah dengan mendayagunakan
sumber belajar. Hal ini sesuai dengan ditandai pengubahan istilah dari
teknologi pendidikan menjadi teknologi pembelajaran. Dalam definisi
teknologi pembelajaran dinyatakan bahwa ” Teknologi pendidikan adalah
teori dan praktek dalam hal desain, pengembangan, pemanfaatan,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 23


pengelolaan, dan evaluasi terhadap sumber dan proses untuk belajar”
(Barbara, 1994)

5. Perkembangan Teknologi Pendidikan


Setiap perkembangan cabang ilmu atau pengetahuan perlu didasari
serangkaian dalil atau dasar yang dijadikan patokan pembenaran. Secara
falsafi, dasar keilmuan itu meliputi: ontology atau rumusan tentang gejala
pengamatan yang dibatasi pada suatu pokok telaah khusus yang tidak
tergarap oleh bidang telaah lain; epistemology yaitu usaha atau prinsip
intelektual untuk memperoleh kebenaran dalam pokok telaah yang
ditentukan; dan aksiologi atau nilai-nilai yang menetukan kegunaan dari
pokok telaah yang ditentukan, yang mempersoalkan nilai moral atau etika
dan nilai seni dan keindahan atau estetika (Miarso, 1987).
Semua bentuk teknologi adalah system yang diciptakan oleh manusia
untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah
manusia dalam memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan
menghemat tenaga serta sumber daya yang ada. Teknologi itu pada
hakikatnya adalah bebas nilai, namun penggunaannya akan sarat dengan nilai
dan estetika. Teknologi telah membantu kita dalam penglihatan (kacamata,
mikroskop, teleskop, dan sebagainya). Dalam bidang pendidikan juga
diperlukan teknologi untuk antara lain menjangkau peserta didik/ warga
belajar di tempat yang jauhmdan terasing, melayani sejumlah besar dari
mereka yang belum memperoleh kesempatan pendidikan. Kegunaan
teknologi pendidikan telah terbukti dengan diterapkannya sejumlah program
pendidikan.
Keseluruhan hal inilah yang merupakan landasan pembenaran atau
landasan falsafi, perlu pula dilengkapi dengan pembenaran ilmiah, yaitu yang
dihasilkan oleh sejumlah kegiatan pengembangan, penelitian dan penilaian

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 24


guna menghasilkan teori, model, system, bukti ilmiah, program aksi, dan
kebijakan.
Perkembangan yang sangat penting tetapi seringkali diacuhkan adalah
bahwa teknologi pendidikan berusaha memecahkan dan atau memfasilitasi
pemecahan masalah belajar pada manusia di mana saja, kapan saja, dengan
cara apa saja. Apa yang telah berlangsung selama ini di Indonesia masih
menitikberatkan pada pemecahan masalah dalam bidang persekolahan.
Gambar berikut menunjukkan dimana bidang garapan teknologi pendidikan
itu seharusnya berkembang.

BELAJAR
PENDIDIKAN PELATIHAN

Human Resources Development


Technology
Gambar 1.2 Belajar: Gejala sebagai pokok telaah teknologi pendidikan

Berdasarkan rujukan tentang gejala yang dijadikan pokok telaah


Performance
Technology
teknologi pendidikan itu, Romiszowski pada tahun 1981 telah menyatakan
perkembangan teknologi pendidikan seperti terlukiskan dalam gambar:
Instructional
Technlology

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 25


Behaviour
teknologi
Gambar 1.3 Perkembangan Teknologi Pendidikan menurut Romiszowski

Kalau kita perhatikan gambar tersebut maka jelaslah bahwa penerapan


teknologi pendidikan tidak hanya pada pendidikan yang pada umumnya
berlaku di sekolah, atau pelatihan yang pada umunya berlangsung di lembaga
pelatihan formal yang merupakan suatu lembaga penyelenggara kegiatan
tertentu (departemen atau lembaga pemerintah, lembaga bisnis, lembaga
militer, ataupun lembaga industri).

6. E-Learning
a. Pengertian E-Learning
Kemajuan teknologi informasi banyak membawa dampak positif bagi
kemajuan dunia pendidikan dewasa ini. Khususnya teknologi komputer dan
internet, baik dalam hal perangkat keras maupun perangkat lunak,
memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk
menunjang proses pembelajaran. Keunggulan yang ditawarkan bukan saja

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 26


terletak pada faktor kecepatan untuk mendapatkan informasi namun juga
fasilitas multimedia yang dapat membuat belajar lebih menarik, visual dan
interaktif. Sejalan dengan perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan
pembelajaran yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi ini.
Banyak pandangan dari beberapa ahli mengenai konsep teknologi
informasi, namun dapat disimpulkan bahwa segala bentuk teknologi yang
diimplementasikan untuk memproses dan mengirim informasi dalam bentuk
elektronik, software pemroses transaksi perangkat lunak untuk lembar kerja,
peralatan komunikasi serta jaringan termasuk pada wilayah teknologi
informasi.
E-Learning atau pembelajaran elektronik adalah istilah yang mencakup
segala bentuk Technology Enchanced Learning (TEL) atau lebih spesifiknya
secara online atau web based learning. Namun istilah ini tidak menyeluruh.
Istilah e-learning ambigu bagi orang-orang di luar industri e-learning, dan
bahkan di dalam disiplin ilmu yang beraneka ragam memiliki arti yang
berbeda bagi orang yang berbeda. Sebagai contoh di perusahaan-perusahaan,
sering kali mengacu pada strategi perusahaan yang menggunakan jaringan
untuk memberikan pelatihan kepada karyawan dan akhir-akhir ini di
sebagian besar Perguruan Tinggi, e-learning digunakan untuk menentukan
modus tertentu untuk mengikuti perkuliahan atau program studi dimana
siswa jarang atau tidak pernah bertemu tatap muka, atau akses untuk
mendapatkan pendidikan dikampus karena mereka belajr secara online.
Terdapat beberapa pandangan yang mengarah kepada definisi E-
Learning, diantaranya :
1) E-Learning adalah konvergensi antara belajar dan internet (Bank of
America Securities).
2) E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja, terutama dapat
terjadi dalam teknologi inetrnet, tetapi juga dapat terjadi dalam jalinan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 27


kerja satelit dan pemuasan digital untuk keperluan pembelajaran (Ellit
Tronses).
3) E-Learning adalah penggunaan jalinan kerja teknologi untuk mendesain,
mengirim, memilih dan mengorganisir pembelajaran (Elliut Masie).
4) E-Learning adalah pembelajaran yang dapat terjadi diinternet (Cisco
System).
5) E-Learning adalah dinamik, beroperasi pada waktu yang nyata,
kolaborasi, individu, komprehensif (Greg Priest)
6) E-Learning adalah pengiriman sesuatu melalui media elektronik
termasuk internet, intranet, extranet, satelit broadcast, audio/video tape,
televisi interaktif, dan cd-rom (Cornelia Weagen)
7) E-Learning adalah keseluruhan variasi internet dan teknologi web untuk
membuat, mengrim dan memfasilitasi pembelajaran (Robert Peterson
dan Piper Jafray)
8) E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja untuk
pembelajaran dimanapun dan kapanpun (Arista Knowledge System.
Pada akhirnya Elektronik Learning dapat didefinisikan sebagai upaya
menghubungkan pembelajar (siswa dengan sumber belajar, data base,
pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan.
Interaktivitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara langsung
(synchronous) maupun tidak langsung (asyncrhonous).

b. Hakikat E-Learning
Kemajuan teknologi yang menyatukan kemajuan komputasi, televisi,
radio dan telepon menjadi satu kesatuan (terintegrasi) terbentuk sebagai
suatu revolusi informasi dan komunikasi global. Revolusi ini terwujud dari
kemajuan teknologi dibidang komputer pribadi, komunikasi data dan
kompresi, bandwitdh, data stroge dan dat acess, integrasi multimedia dan
jaringan komputer. Teknologi informasi dapat menjadi alat pendorong ke

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 28


arah kemajuan bangsa. Salah satu dampak terbesar adalah perkembangan
pembangunan dibidang pendidikan. Hal yang merupakan jembatan menuju
bangsa yang maju dimana masyarakat dapat memiliki alat-alat yang dapat
membantu mereka mengembangkan usaha dan menikamti hasilnya secara
mudah, murah dan merata. Sesuatu yang merupakan kerangka akses untuk
semua orang dalam mengarungi abad 21 ini.
Teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu memberi
perubahan besar dibanyak negara. Dalam era globalisasi ini tidak ada lagi
sekat dalam hal akses informasi.
E-Learning dapat memberikan manfaat bagi organisasi dan individu
yang terlibat :
1) Peningkatan kinerja.
Berdasarkan hasil analisis Departemen Pendidikan menemukan bahwa
pendidikan tinggi siswa dalam pembelajaran online umumnya lebih baik
daripada yang ada di kelas.

2) Peningkatan Akses
Dapat meningkatkan pengetahuan, memberikan informasi kepada semua
mahasiswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3) Memberi kemudahan dan fleksibelitas pada peserta didik
Memberikan kemudahan dan fleksibelitas kepada peserta didik karena
peserta didik tidak terikat oleh waktu untuk menghadiri pertemuan
secara fisik/tatap muka. Serta mereka juga dapat belajar dengan panduan
secara online.
4) Untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan,
khususnya untuk memastikan bahwa peserta didik memiliki
keterampilan keaksaraan digital yang dibutuhkan dalam disiplin, profesi
atau karier.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 29


Bates (2009) menyatakan bahwa peserta didik dapat mengembangkan
keterampilan berbasis pengetahuan sesuai dengan bidang pekerjaanya
dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam
kurikulum. Serta memberikan penilaian besar terhadap kemampuan
peserta didik.

c. Konsep Pembelajaran melalui E-Learning


Khusus penggunaan internet untuk kepedulian pendidikan yang semakin
meluas terutama dinegara negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan
bahwa dengan media ini dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar
mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan
karakterisitik internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan
sebagai media pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran, diskusi, membaca,
penugasan, presentasi, evaluasi secara umum keterlaksanaanya tergantung
dari satu atau lebih dari tiga mode dasr dialog sebagai berikut :
 Dialog/komunikasi antara guru dengan siswa
 Dialog/komunikasi antara siswa dan sumber belajar
 Dialog/komunikasi diantara siswa
Apabila ketiga aspek tersebut bisa diselenggarakan dengan komposisi
yangs serasi, maka diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang
optimal. Sebagaimana ditegaskan oleh Bottcher (1995), bahwa perancangan
suatu pembelajaran dengan mengutamakan keseimbangan antara ketiga
dialog komunikasi tersebut sangat penting pada lingkungan pembelajaran
berbasis Web.
Internet mempunyai peran yang sangat strategis bahkan dengan
karakteristiknya yang khas maka pada masa yang akan datang internet bisa

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 30


menjadi media pembelajaran yang paling terkemuka dan paling
dipergunakan secara luas.

d. Faktor Pendukung Pembelajaran melalui E-Learning


Sebagai dasar untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran
dalam setting sekolah, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian
dan penanganan yang serius agar penyelenggaraan pemanfaatan internet
untuk pembelajaran bisa berhasil. Yaitu :
1) Faktor lingkungan, yang meliputi institusi penyelenggara pendidikan dan
masyarakat.
 Institusi
Peranan institusi yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan
komitmen, sangat menentukan terselenggaranya pemanfaatan internet
untuk pendidikan dalam lingkungan sekolah. Institusi yang paling
pertama dituntut untuk memiliki komitmen dalam pendayagunaan
internet untuk pembelajaran tentu saja adalah sekolah. Biasanya
ditemui kesulitan misalnya untuk investasi peralatan maupun
infrastrukturnya, biaya perawatan dan biaya operasionalnya, yang
harus dikeluarkan agar sistem bisa berfungsi.
 Masyarakat
Lingkungan yang perlu mendapat perhatian ialah lingkungan
keluarga siswa. Karena dari lingkungan keluargalah diharapkan
munculnya dukungan yang mampu memberikan sokongan untuk
memotivasi siswa dalam memanfaatkan internet untuk keperluan
pendidikan.
2) Siswa atau peserta didik meliputi usia, latar belakang, budaya,
penguasaan bahasa, dan berbagai gaya belajarnya.
Teknologi pembelajaran sangat ditentukan oleh sejauh mana kita
mengenali sasaran didik kita.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 31


3) Guru atau pendidik meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar,
pengalaman dan personalitinya.
Peranan guru tak kalah menentukannya terhadap keberhasilan
pemanfaatan internet disekolah. Pemantauan internet dibeberapa sekolah
menunjukkan bahwa inisiatif pemanfaatan internet yang datang dari guru
yang memiliki kesadaran lebih awal akan pentingnya penggunaan internet
dalam menunjang proses belajar mengajar.
Keberhasilan pembelajaran berbasis internet ini secara signifikan
ditentukan oleh karakteristik guru yang akan dilibatkan dalam
pemanfaatan internet. Untuk itu perlu diperhatikan hal hal sebagai
berikut:
 Guru perlu diberikan pemahaman berbagai keuntungan, termasuk
kelemahan dan kelebihan pemakaian internet untuk pembelajaran,
sehingga mereka memiliki motivasi dan komitmen yang cukup
tinggi.
 Guru, baik nantinya dia akan berperan sebagai pengembang dan
pengguna maupun yang diproyeksikan sebagai pengelola sistem
pembelajaran berbasis internet, harus dibekali dengan kesadaran,
wawasan, pengetahuan dan keterampilan tentang internet.
 Guru yang dilibatkan dalam pengembangan dan pemanfaatan
onternet untuk pembeljaran hendaknya memiliki pengalaman dan
kemampuan mengajar yang cukup.
 Jumlah guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan dan
pemanfaatan internet untuk pembelajaran, hendaknya disesuaikan
dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan dilakukan
secara bertahap.
 Guru harus memiliki komitmen dan keseriusan dalam menangani
pengembangan pemanfaatan internet untuk pembelajaran.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 32


 Tetap menjaga gaya mengajar tiap-tiap guru. Karena hal itu akan
dicerminkan dalam cara pembelajaran mereka kelak di sistem
pembelajaran dengan internet.
Terselenggaranya kegiatan pembelajaran dengan dukungan internet, maka
setelah ketiga unsur tersebut dipenuhi dengan kondisi sebagaimana telah
diuraikan, maka faktor teknologi juga harus tersedia dan harus memenuhi
standar minimal yang dipersyaratkan, baik yang berkaitan dengan
peralatan, infrastruktur, pengoperasian dan perawatannya.

D. CONTOH SOAL
1. Jelaskan unsur-unsur yang berhubungan yang terdapat dalam model kawasan
pendidikan!
Jawaban:
Dalam teknologi pendidikan, pemecahan itu terjelma dalam bentuk semua sumber
belajar yang didesain dan atau dipilh dan atau digunakan utnuk keperluan belajar,
sumber-sumber belajar ini diidentifikasi sebagai pesan, orang bahan, peralatan,
teknik dan latar (lingkungan). Proses analisis masalah, penentuan cara pemecahan,
pelaksanaan dan evaluasi pemecahan masalah tersebut tercermin dalan fungsi
pengembangan pendidikan dalam bentuk riset-teori, desain, produksi, evaluasi-
seleksi, logistic, pemanfaatan, dan penyebarluasan atau pemanfaatan, proses
pengarahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi-fungsi tercermin dalam fungsi
pengelolaan pendidikan yang meliputi Pengelolaan Organisasi dan Pengelolaan
personel.
2. Sebutkan komponen instruksional dalam teknologi pendidikan!
Jawaban:
Komponen instruksional dalam teknologi pendidikan adalah pesan, orang, bahan,
peralatan, teknik dan lingkungan.
3. Sebutkan yang termasuk dalam fungsi pengembangan pendidikan!
Jawaban:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 33


Riset Teori, Desain, Produksi, Evaluasi-seleksi, Logistic, Pemanfaatan
(Penyebarluasan pemanfaatan).
4. Jelaskan secara singkat perkembangan aplikasi pendidikan di Indonesia saat ini!
Jawaban:
Di Indonesia, penerapan teknologi pendidikan tidak hanya pada pendidikan yang
pada umumnya berlaku di sekolah, atau pelatihan yang pada umunya berlangsung
di lembaga pelatihan formal yang merupakan suatu lembaga penyelenggara
kegiatan tertentu (departemen atau lembaga pemerintah, lembaga bisnis, lembaga
militer, ataupun lembaga industri).

E. LATIHAN
1. Jelaskan pengertian teknologi pendidikan
2. Jelaskan fungsi teknologi pendidikan
3. Jelaskan prinsip teknologi pendidikan
4. Jelaskan perkembangan teknologi pendidikan
5. Jelaskan issue-isue pendidikan nasional dan internasional serta
pemecahannya.
6. Jelaskan faktor faktor pendukung terselenggaranya pembelajaran melalui
teknologi informasi (E-Learning)
7. Jelaskan prinsip prinsip teknologi pendidikan

F. RANGKUMAN
1. Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi utnuk menganilisis
masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan
mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar
manusia. Komponen system instruksional untuk teknologi instruksional
adalah sumber-sumber belajar yang disusun terlebih dahulu dalam proses
desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam system

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 34


instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol
dan berarah tujuan. Komponen teknologi pendidikan meliputi pesan, orang,
bahan, alat, teknik dan lingkungan. Fungsi teknologi pendidikan meliputi
fungsi pengelolaan instruksional dan fungsi pengembangan insruksional.
2. Pemanfaatan teknologi informasi baik sebagai sumber belajar maupun media
pembelajaran merupakan salah satu cara yang diharapkan efektif
menanggulangi kelemahan persoalan pembelajaran yang masih bersifat
konvensional.

G. GLOSSARY
E-Learning pada hakikatnya adalah pembelajaran melalui pemanfaatan
teknologi komputer dan atau internet. Teknologi belajar seperti itu disebut
pembelajaran berbasis web (Web-Based Instruction)
Web Course adalah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran dimana
seluruh kegiatan belajar sepenuhnya disampaikan melalui internet.
Teknologi Pembelajaran merupakan pendekatan yang digunakan guru dalam
merancang kemasan bahan belajar yang disampaikan kepada siswa.
Fleksibel dan Interaktif maksudnya kegiatan E-learning dapat dilakukan dari
lokasi mana saja selama ia memiliki pengetahuan tersebut.

H. DAFTAR PUSTAKA
Miarso Y. Definisi Teknologi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta,
1994
_______. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Prenada Media.: Jakarta,
2004.
Sa’ud,US. Inovasi pendidikan. Alfabeta: Bandung, 2008

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 35


BAB II

DESAIN DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. PENDAHULUAN

Menurut paradigma behavioristik, belajar merupakan transmisi pengetahuan


dari expert ke novice. Berdasarkan konsep ini, peran guru adalah menyediakan
dan menuangkan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Guru
mempersepsi diri berhasil dalam pekerjaannnya apabila dia dapat menuangkan
pengetahuan sebanyak- banyaknya ke kepala siswa dan siswa dipersepsi berhasil
apabila mereka tunduk menerima pengetahuan yang dituangkan guru kepada
mereka. Praktek pendidikan yang berorientasi pada persepsi semacam itu adalah
bersifat induktrinasi, sehingga akanberdampak pada penjinakan kognitif para
siswa, menghalangi perkembangan kreativitassiswa, dan memenggal peluang
siswa untuk mencapai higher order thinking.
Akhir-akhir ini, konsep belajar didekati menurut paradigma konstruktivisme.
Menurut paham konstruktivistik, belajar merupakan hasil konstruksi sendiri

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 36


(pebelajar) sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajar.
Pengkonstruksian pemahaman dalam ivent belajar dapat melalui proses asimilasi
atau akomodasi. Secara hakiki, asimilasi dan akomodasi terjadi sebagai usaha
pebelajar untuk menyempurnakan atau merubah pengetahuan yang telah ada di
benaknya (Heinich, et.al., 2002). Pengetahuan yang telah dimiliki oleh pebelajar
sering pula diistilahkan sebagai prakonsepsi. Proses asimilasi terjadi apabila
terdapat kesesuaian antara pengalaman baru dengan prakonsepsi yang dimiliki
pebelajar. Sedangkan proses akomodasi adalah suatu proses adaptasi, evolusi,
atau perubahan yang terjadi sebagai akibat pengalaman baru pebelajar yang tidak
sesuai dengan prakonsepsinya.

Tinjauan filosofis, psikologi kognitif, psikologi sosial, dan teori sains


sepakat menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan (Dole &
Sinatra, 1998). Siswa sendiri yang melakukan perubahan tentang
pengetahuannya. Peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator,
mediator, dan pembimbing. Jadi guru hanya dapat membantu proses perubahan
pengetahuan di kepala siswa melalui perannya menyiapkan scaffolding dan
guiding, sehingga siswa dapat mencapai tingkatan pemahaman yang lebih
sempurna dibandingkan dengan pengetahuan sebelumnya. Guru menyiapkan
tanggga yang efektif, tetapi siswa sendiri yang memanjat melalui tangga tersebut
untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam.
Berdasarkan paradigma konstruktivisme tentang belajar tersebut, maka
prinsip media mediated instruction menempati posisi cukup strategis dalam
rangka mewujudkan ivent belajar secara optimal. Ivent belajar yang optimal
merupakan salah satu indicator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik
yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu
cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas
memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan secara profesional
dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997;

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 37


Ibrahim et.al., 2001). Dalam era perkembangan Iptek yang begitu pesat dewasa
ini, profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan kemampuan membelajarkan
siswa, tetapi juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan untuk
memfasilitasi kegiatan belajar siswa (Ibrahim, et.al., 2001). Konsep lingkungan
meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk mengemas pembelajaran dan mengatur
bimbingan belajar sehingga memudahkan siswa belajar.
Dampak perkembangan Iptek terhadap proses pembelajaran adalah
diperkayanya sumber dan media pembelajaran, seperti buku teks, modul,
overhead transparansi, film, video, televisi, slide, hypertext, web, dan
sebagainya. Guru profesional dituntut mampu memilih dan menggunakan
berbagai jenis media pembelajaran yang ada di sekitarnya.

B. OBJEKTIF PERILAKU SISWA


Setelah mempelajari uraian materi ini diharapkan saudara mampu :
1.Menjelaskan pemanfaatan teknologi pendidikan
2.Menjelaskan desain instruksional
3.Menjelaskan konsep media pembelajaran
4.Menjelaskan rasionalitas penggunaan media
5.Menjelaskan klasifikasi media
6.Menjelaskan kriteri pemilihan media
7.Menganalisis silabus dan kebutuhan media

C.URAIAN MATERI
1.Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan
Penggunaan teknologi telah berjalan lama sesuai perkembangan dan
aspeknya. Eric Hasby membagi revolusi dalam pendidikan menjadi 4, yaitu:
Pertama, saat masyarakat mendiferensiasikan peranan orang dewasa, Kedua,
digunakannya tulisan sebagai sarana pendidikan, Ketiga, ditemukannya mesin

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 38


cetak dan Keempat, penggunaan teknologi canggih sebagai perkembangan
bidang elektronik. Dari apa yang dialami ternyata bahwa terdapat hubungan
timbal balik antara teknologi dan pendidikan, hal ini lebih terkhusus lagi dengan
teknologi komunikasi.
Kecenderungan pendidikan yang dikaitkan dengan perkembangan teknologi
komunikasi dikemukakan Miarso dan Iskandar (1974) sebagai berikut :
a. Kecenderungan pendidikan sepanjang jaga
b. Pendidikan gerak cepat tetapi tepat
c. Pendidikan yang mudah dicerna dan diresapi
d. Pendidikan yang memikat hati
e. Penyebaran pusat pendidikan
f. Pendidikan mustari (tepat pada saat penyampaiannya)
g. Pendidikan yang murah
Kegunaan teknologi dalam pendidikan dinyatakan Komisi Instruksional AS,
sebagai berikut :
a. meningkatkan produktivitas pendidikan
b. memungkinkan pendidikan individual
c. memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran
d. lebih memantapkan pengajaran
e. memungkinkan belajar seketika
f. memungkinkan penyajian pendidikan lebih luias dan merata
Agar penggunaan teknologi dalam pendidikan tepat sasaran, maka pengelola
pendidikan harus mengetahui klasifikasi teknologi dalam pendidikan, di
antaranya : teknologi tingkat rendah, media audiovisual, format komputer,
telekomunikasi dan teknologi lunak.

2. Desain Instruksional
a. Pengertian Analisis Instruksional

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 39


Analisis Instruksional adalah proses menjabarkan perilaku umum menjadi
perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematik. Kegiatan trsebut
dimaksudkan untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang dapat
menggambarkan perilaku umum secara lebih terperinci. Dengan melakukan
analisis instruksional, akan tergambar susunan perilaku khusus dari yang paling
awal sampai yang paling akhir. Baik jumlah maupun susunan perilaku tersebut
akan memberikan keyakinan kepada pengajar bahwa perilaku umum yang
tercantum dalam TIU dapat di capai secara efektif dan efisien. Dengan perkataan
lain, melalui tahapan perilaku-perilaku khusus tertentu mahasiswa akan mencapai
perilaku umum. Perilaku khusus yang telah tersusun secara sistematik menuju
perilaku umum itu laksana jalan yang singkat yang harus dilalui mahasiswa
untuk mencapai tujuannya dengan baik.

b. Empat Macam Struktur Perilaku


Bila perilaku umum diuraikan menjadi perilaku khusus akan terdapat 4
macam susunan, yaitu:
1. Struktur Hierarkikal
Struktur perilaku yang hierarkikal adalah kedudukan dua perilaku yang
menunjukan bahwa salah satu perilaku hanya dapat dilakukan bila telah
dikuasai perilaku yang lain. Perilaku B misalnya, hanya dapat di pelajari bila
seseorang telah dapat melakukan perilaku A. Kedudkan perilaku A dan B
disebut hierarkikal. Perhatikan contoh di bawah ini.
a. Kedudukan perilaku menerapkan Statistika Lanjutan dan perilaku
menerapkan Statistika Dasar Menerapkan Statistika Lanjutan seperti
Regresi Ganda dan Analisis Variasi tidak mungkin di pelajari mahasiswa
bila ia belum mampu menerapkan Statistika Dasar seperti menghitung
skor rata-rata, Deviasi Standar, dan Korelasi Sederhana

Menerapkan Statistika Lanjutan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 40


Menerapkan Statistika Dasar

Kedua perilaku tersebut tersusun secara hierarkikal. Menerapkan


statistika Dasar merupakan prasyarat untuk menunjukan statistika
lanjutan.

Contoh diatas dapat diteruskan dengan menambah kotak di bawah atau di


atas kedua kotak yagn telah ada. Untuk menunjukan struktur hierarkikal,
kotak tambahan itu harus menunjukan perilaku yang menjadi prasyaratnya
(bila di bawah) atau perilaku yang lebih tinggi tingkatannya (bila di atas).
Kedua kotak disusun atas bawah dan hubungkan dengan garis vertikal.

2. Struktur Prosedural
Struktur procedural adalah kedudukan beberapa perilaku yang
menunjukkan satu seri urutan penampilan perilaku, tetapi tidak adayang
menjadi perilaku prasyarat utuk yang lain. Walapun kedua perilaku khusus itu
harus dilakukan berurutan untuk dapat melakukan suatu perilaku umum, tetapi
setiap perilaku itu dapat dipelajari secara terpisah.
Salah satu contoh perilaku yang terstruktur secara procedural:
a. Dalam melakuka perilaku umum lari cepat terdapat sedikitnya tiga
perilaku khusus yang tersusun secara prosedural.

Start Lari Melintasi garis


(Berangkat) finis

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 41


Ketiga perilaku khusus tersebut harus dilakukan secara berurutan untuk
dapat melakukan perilaku lari cepat dengan baik.Tetapi perilaku khusus
itu dapat dipelajari secara terpisah. Untuk belajar lari cepat dengan tehnik
yang baik tidak harus dapat melakukan star lebih dahulu. Demikian pula
untuk mempelajari melintasi garis finis yang baik, tetapi harus dapat
melakukan lari dengan tehnik yang baik lebih dulu.

3. Struktur Pengelompokkan
Disamping perilaku-perilaku khusus yang dapat di urut sebagai
heierarkikal dan prosedural, terdapat perilaku-perilaku khusus yang tidak
mempunyai ketergantungan satu sama lain, walaupun semuanya berhubungan.
Dalam keadaan seperti itu, garis penghubung antara perilaku khusus yang satu
dengan yang lain tidak diperlukan. Sebagai contoh, perilaku dalam permainan
bola sodok (bilyard) di bawah ini.

Memperkirakan seberapa keras bola harus disodok untuk menyenggol atau


mnyaentuh bola lain agar bola yang terakhir ini masuk lobang.
(C)

Menaksir jarak antara bola yang Memperkirakan titik senggol


akan disodok, bola yang akan antara kedua bola
disenggol dan lubang
(A) (B)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 42


Dalam contoh bagan diatas, perilaku memperkirakan seberapa besar bola
harus disodok ( C ), mempersyarakkan dua perilaku lain, yaitu: pertama,
menaksir jarak antara bola yang akan disodok; bola yang akan di senggol dan
lubang ( A ); Kedua memperkirakan titik senggol antar kedua bola ( B ).
Kedua perilaku A dan B itu tidak tersusun secara hierarkikal dan tidak pula
secara prosedural, tetapi pengelompokkan.

4. Struktur Kombinasi
Suatu perilaku umu apabila diuraikan menjadi perilak khusus sebagian
tersebar akan tersusun secara kombinasi antara struktur hierarkikal,
prosedural dan pengelompokkan. Sebagian dari perilaku khusus yang terdapat
dalam ruang lingkup perilaku umum itu mensyaratkan perilaku khusus yang
lain. Selebihnya merupakan urutan penampilan perilaku khusus dan umum.
Perilaku umum melakukan lari cepat dapat diuraikan dalam perilaku
khusus sebagai berikut:

Merangkaikan start, lari dan melintasi


garis finish

Melakukan Lari
Melintasi garis
start
finish

Menjelaskan
Menjelaskan Menjelaskan teknik melintasi
teknik start teknik lari garis finish
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 43
Perilaku umum melakukan lari cepat terbentuk dengan cara merangkaikan
perilaku start, lari dan melintasi garis finish. Perilaku merangkaikan tersebut
hanya dapat dilakukan bila ketiga perilaku start, lari dan melintasi garis finish
telah dikuasai seluruhnya. Dengan demikian, merangkaikan start, lari dan
melintasi garis finish membutuhkan prasyarat melakukan setiap gerakan
tersebut satu persatu. Bagan diaas menunjukkan struktur kombinasi ntara
prosedural dan hierarkikal.
Definisi tiga kawasan perilaku:
1. Perilaku kawasan kognitif adalah perilaku yang merupakan hasil proses
berfikir. Dalam bahasa sederhananya adalah perilaku hasil kerja otak.
Bloom (1956) misalnya membagi kawasan kognitif menjadi 6 tingkatan:
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis dan evaluasi.
Gagne (1979) membagi kapabilitas manusia dalam kawasan kognitif ini
menjadi 3 macam, yaitu: keterampilanintelektual, strategi kognitif dan
informasi verbal.
2. Perilaku kawasan psikomotor adalah perilaku yang dimunculkan oleh
hasil kerja fungsi tubuh manusia. Dave (1967) membagi kawasan perilaku
psikomotor dalam 5 jenjang perilaku, yaitu menirukan gerak,
memanipulasikan kata-kata menjadi gerak, melakukan gerak dengan
tepat, merangkaikan berbagai gerak, dan melakukan gerak dengan gerak
wajar dan efisien.
3. Perilaku efektif adalah perilaku yang diunculkan sesorang sebagai
pertanda kecenderungannyauntuk membuat pilihan atau keputusan untuk
beraksi dalam lingkungan tertentu. Bloom dan Masia (1964) membagi
kawasan ini menjadi 5 tingkatan kemampuan, yaitu: menerima nilai

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 44


membuat respon terhadap nilai, menghargai nilai-nilai yang ada,
menorganisasikan nilai, dan mengamalkan nilai secara konsisten atau
karakterisasi.

c. Langkah-LangkahMelakukan Analisis Instruksional


Berikut ini langkah-langkah untuk digunakan dalam melakukan analisis
instruksional.
1. Menuliskan perilaku umu yang telah anda tulis dalam TIU untuk mata
pelajaran yang sedang anda kembangkan.
2. Menuliskan setiap perilaku khusus yang menurut anda menjadi bagian dari
perilaku umum tersebut. Jumlah perilaku khusus untuk setiap perilaku umum
berkisar antara 5-6 buah. Bila sangat diperlukan, masih mungkin
menambahnya lebih banyak.
3. Menyusun perilaku khusus tersebut kedalam suatu daftar urutan yang logis
dimulai dari perilaku umum, perilaku khusus yang paling “dekat”
hubungannya dengan perilaku umum diteruskan “mundur” sampai perilaku
yang paling jauh dari perilaku umum.
4. Menambah perilaku khusus tersebut atau mengurangi jika perlu. Tanamkan
dalam pikiran anda bahwa anda harus berusaha melengkapi daftar perilaku
khusus itu.
5. Menulis stiap perilaku khusus tersebut dalam suatu lembar khusus kartu nama
atau kertas ukuran 3 × 5 cm.
6. Menyususn kartu tersebut diatas meja atau lantai dan menempatkannya dalam
struktur hierarkikal, prosedural atau pengelompokkan, menurut kedudukan
masing-masing terhadap kartu yang lain. Letakkan kartu-kartu tersebut sejajar
atau horisonal untuk perilaku-prilaku yang mempunyai struktur prosedural
dan pengelompokkan serta letakkan secara vertikal untuk perilaku-perilaku
yang hierarkikal. Dalam proses ini anda seolah-olah sedang bermain kartu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 45


dengan mencocokkan letak suatu kartu di antara kartu yang lain. Hal itu, akan
mengasyikkan, mungkin memakan waktu berjam-jam.
7. Jika perlu, tambahkan denan perilaku khusus lain yang dianggap perlu atau
kurangi bila dianggap lebih. Sampai batas ini anda harus yakin betul bahwa
tidak ada perilaku khusus yang masih ketinggalan atau kelebihan serta
susunannya menurut struktur hierarkikal, prosedural, pengelompokkan atau
kombinasi.
8. Menggambar letak-letak perilaku-peilaku tersebut dalam bentuk kotak-
kotakdiatas kertas lebar sesuai dengan letak kartu yan telah anda susun.
Hubungkan kotak-kotak yang telah anda gambar tersebut dengan garir-garis
vertikal dan horizontal untuk menyatakan hubungannya yang hierarkikal,
prosedural atau pengelompokkan.
9. Meneliti kemungkinan menghubungkan perilaku umum yang satu dan yang
lain atau perilaku-perilaku khusus yang berada dibawah perilaku umum yang
berbeda.
10. Memberi nomor urut pada setiap peilaku khusus dimulai dari yang terjauh ke
yang terdekat dengan perilaku umum. Pemberia nomor ii akan menunjukkan
urutan perilaku tersebut bila diajarkan pada mahasiswa. Ada hal yang perlu
diperhatikan dalam member nomor urut tersebut. Pertama, pemberian nomor
urut perilaku-perilaku khusus yang terstruktur hierarkikal harus dilakukan dari
bawah keatas. Kedua, pemberian nomor urut perilaku-perilaku khusus yang
terstruktur prosedural dapat berlainan dari urutan penampilan perilaku-
perilaku khusus tersebut dalam pekerjaan. Urutan perilaku-perilaku khusus
tersebut dilakukan dari yang leih sederhana ke yang lebih kompleks atau sulit
dan kemiripan atau kaitan gerakan yang satu dan yang lain. Ketiga, pemberian
nomor urut perilaku-perilaku khusus yang terstruktur pengelompokkan
dilakukan dengan cara yang sama dengan prosedural.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 46


11. Mengkonsultasikan atau mendiskusikan bagan yang telah anda susun dengan
teman sejawat untuk mendapatkan masukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam diskusi tersebut adalah:
a. Lengkap tidaknya perlaku khusus sebagai penjabaran dari setiap perilaku
umum;
b. Logis tidaknya urutan dari perilaku-perilaku khusus menuju perilaku
umum;
c. Struktur hubunga perilaku-perilaku khusus tersebut (hierarkikal,
prosedural, pengelompokkan, atau kombinasi)

Setiap peialku yang telah ditulis masih dapat diperinci lagi menjadi
perilaku yang lebih kecil atau halus lagi tergantung kepada keinginan
pengembang instruksional, samapi batas mana dia akan berhenti. Dalam praktek
melakukan analisis instruksional bagi kebutuhan mata pelajaran anda, maka satu
perilaku umum dapat diurakan sampai 5 – 10 perilaku khusus. Bila anda
menghendakinya, setiap perilaku itu masih mungkin dijabarkan lagi. Bila lebih
cermat dan lebih rajin melakukan analisis tersebut. Pekerjaan tersebut banyak
menuntuk penggunaan logika. Disinilah salah satu letak penggunaan akal sehat
dalam proses pengembangan instruksional.

3. Konsep Media Pembelajaran


Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga terjadi proses belajar.
Media pembelajaran dalam pengertian sempit adalah, misalnya, buku atau bahan
cetak lainnya.
Pengertian itu masih banyak dipakai dewasa ini oleh sebagian pengaiar.
Misalnya dalam program pengajaran yang bisa disusun oleh para pengajar
terdapat komponen surnber belajar, dan pada umumnya akan diisi oleh buku teks

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 47


atau buku wajib yang dianjurkan. Pengertian media pembelajaran tersebut sama
sempitnya bila diartikan sebagai semua sarana pengaiaran yang dapat
menyajikan pesan secara auditif maupun visual saja, misainya OHP, slides,
video, dan film. Pengertian yang lebih luas tentang media pembelajaran
diberikan oleh Edgar Dale dengan Cone of experience-nya.

4. Rasionalitas Penggunaan Media

RAS IONAL PENGGUNAAN MEDIA


ABSTRAK
L.AUDIO

L.VISUAL

GBR HIDUP

AUDIO VIS UAL


VISUAL

PAMERAN
DARMAWIS ATA

PERCONTOHAN

PENGALAMAN DRAMATAIS AS I

PENGALAMAN TIRUAN
PENGALAMAN LANGS UNG
KONGKRIT
KERUCUT PENGALAMAN

Media pembelajaran dalam pengertian tersebut menjadi luas maknanya.,


karena segala sesuatau yang dialami dianggap sebagai media pembelajaran
sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belaiar. Belajar
pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku ke arah yang lebih
sempurna sesuai dengan tuiuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 48


Menurut Edgar Dale, pengalaman yang dapat memberikan Media
pembelajaran, diklasifikasikan menurut jenjang tertentu berbentuk kerucut
pengalaman, (cone of experience). Penjenjangan jenis-ienis pengalaman
tersebut disusun dari yang konkrit sampai yang abstrak. Dalam
pengembangannya, media pembelajaran itu terdiri dari dua macam.
Pertama, media pembelajaran yang terancang atau secara sengaja dibuat
untuk membantu belajar-mengajar, biasa disebut learning resources, misalnya
buku, film, video, dan OHP. Kedua, media pembelajaran yang dimanfaatkan
guna memberi kemudahan kepada mahasiswa untuk belaiar berupa media
pembelajaran yang ada di sekeliling kita, misalnya industri, tokoh industri, dan
lain-lain. Pembahasan pada modul ini terbatas pada media pembelajaran yang
sengaia dibuat saja.
Waktu siswa di kelas (termasuk di bengkel dan laboratorium) hendaknya
diisi dengan kegiatan yang akan mengarah pada belaiar efektif, misalnya
memecahkan masalah, menggunakan peralatan, berdiskusi dengan sesama
siswa atau dengan guru atau mengerjakan suatu projek. Situasi seperti itu
hanya akan dicapai melalui media pembelajaran yang direncanakan.

Tabel Prosentase
Keberhasilan Belajar Melalui Panca Indera

Pendengaran Pendengaran Pendengaran Pendengaran

Penglihatan Penglihatan Penglihatan

Pembicaraan Pembicaraan

Tindakan

20% 50% 70% 90%

Keberhasilan
Belajar

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 49


Beberapa keuntungan yang diperoleh bila menggunakan media
pembelajaran yang disiapkan antara lain sebagai berikut:
1. Menghemat waktu guru untuk mencatat pelajaran
2. Mengurangi pengulangan yang tidak perlu
3. Memungkinkan guru untuk mengolah berbagai aktifitas dalam waklu yang
bersamaan
4. Memungkitikan guru untuk Memperhatikan individu siswa di kelas.
5. Memberi kesempatan kepada siswa uiituk belajar sesuai dengan tingkat
Kemampuannya.
6. Siswa yang cepat tidak terlambat dan siswa yang lambat tidak akan
tertinggal.

EFEK BELAJAR/PERSENTASE
DAN KEMAMPUAN MENGINGAT SETELAH
LEWAT WAKTU

Metode Kemampuan Kemampuan


penyajian/Belajar mengingat mengingat
melalui setelah 3 jam setelah 3 hari

Verbal saja 70% 10%

Visual saja 72% 20%

Paduan Visual 85% 65%


dan Verbal

Keuntungan lain dengan mempersiapkan media pembelajran adalah:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 50


1. Siswa akan lebih berjanggungjawab pada hasil belajarnya, karena dengan
media pembelajaran tersebut siswa dapat meneruskan belajar diluar kelas.
2. Media pembelajaran tersebut dapat mengembangkan kebiasaan belaiar yang
baik dan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengikuti instruksi ataupun
gambar.
3. Media pembelajaran dapat memberikan informasi berupa ringkasan topik atau
masalah, rincian diagram atau gambar, atau diagram yang tidak lengkap untuk
dikerjakan siswa.
4. Memberi umpan balik kepada siswa melalui jawaban masalah atau soal,
contoh, model jawaban dan lain-lain agar siswa dapat memonitor kemajuan
belajarnya.
5. Memungkinkan siswa untuk mengejar ketinggalan.
6. Membimbing siswa ke arah penggunaan sumber informasi lain seperti buku
referensi, jurnal, buku teks, visual aids, dan lain-lain.
5. Klasifikasi Media
a. Media Audio
Ciri utama dari media audio adalah pesan yang disalurkan dituangkan
dalam bentuk lambing-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/kata-kata)
maupun nonverbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam,
music,dll).
1. Kelebihan Media Audio:
a) Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan
menjangkau sasaran yang luas.
b) Mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar.
c) Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi,
dan arti dari kata/bunyi itu.
d) Sangat tepat untuk mengajarkan music dan bahasa.
e) Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui music latar
dan efek suara.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 51


f) Dapat menyajikan program pendalaman materi yang dibawakan oleh
guru.
g) Dapat mengerjakan hal yang sulit dikerjakan oleh guru.
2. Kekurangan Media Audio
a) Komunikasi hanya satu arah
b) Penyajian suara, hanya mengandalkan satu panca indera.
3. Penyajian Bahan Program Media Audio
a) Talkshow dan diskusi
b) Drama atau sandiwara
c) Bercerita
d) Model
e) Music dan lagu
4. Jenis-jenis Media Audio
a. Phonograph (Gramaphone)
b. Open Reel Tapes
c. Cassette Tapes
d. Compact Disc
e. Radio
f. Laboratorium bahasa

(b)
(c)

(a)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 52


(d) (e)

b. Media Visual
Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan.
a) Unsur-unsur media visual:
1. Garis adalah kumpulan dari titik-titik.
2. Bentuk adalah sebuah konsep symbol yang dibangun atas garis-garis atau
gabungan garis dengan konsep lainnya.
3. Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan, juga
untuk membangun keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi tingkat
realism dan menciptakan respon emosional tertentu.
4. Tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan halus, juga
untuk memberikan penekanan seperti halnya warna.
b) Karakteristik Media Visual
1. Pesan Visual
a. Gambar, dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Sketsa/ gambar garis (stick figure), yaitu gambar sederhana atau
darft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok suatu objek
tanpa detail.
2) Lukisan, merupakan gambar hasil representatifsimbol dan artistic
seseorang tentang suatu objek atau situasi.
3) Photo, yaitu gambar hasil pemotretan atau photografi.
b. Grafik
1) Grafik garis
2) Grafik batang

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 53


3) Grafik lingkaran
4) Grafik simbol
c. Diagram
d. Bagan
1) Bagan organisasi
2) Bagan arus
3) Bagan pohon
4) Bagan proses
e. Peta
2. Penyalur pesan visual verbal-nonverbal-grafis
a. Buku dan modul
b. Komik
c. Majalah dan jurnal
d. Poster

(contoh poster)
e. Papan visual, meliputi:
1) Papan tulis
2) Papan magnetic
3) Papan lembar balik
4) Papan buletin (bulletin board)
5) Papan flannel
6) Papan peragaan/ papan display

c. Media Audio Visual

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 54


1. Film gerak bersuara
a. Karakteristik dan manfaat film
1) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
2) Mampu menggambarkan peristiwa masa lalu secara realistis dalam
waktu yang singkat.
3) Dapat diulang untuk menambah kejelasan.
4) Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat.
5) Mengembangkan pikiran dan pendapat siswa.
6) Mengembangkan imajinasi.
7) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang
lebih realistic.
8) Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.
b. Jenis-jenis film
1) Film documenter
2) Docudrama
3) Film drama dan semidrama
2. Video
a. Karakteristik Video
1) Mengatasi keterbasan jarak dan waktu.
2) Dapat diulang.
3) Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat.
4) Mengembangkan pikiran dan pendapat siswa.
5) Mengembangkan imajinasi.
6) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambara menjadi
realistik.
7) Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.
8) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
3. Televisi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 55


a. Karakteristik dan manfaat televisi
 Keuntungan
1) Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa
yang sebenarnya.
2) Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau
berbagai Negara.
3) Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
4) Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang
beraneka ragam.
5) Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
6) Menarik minat anak.
7) Dapat melatih guru, baik dalam pre-servise maupun dalam
inservise training.
8) Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan
perhatian mereka terhadap sekolah.
 Kelemahan
1) Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses
pengembangan materi tersebut.
2) Komunikasi bersifat satu arah.

6. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran


Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya
memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 56


1. Ketepatan dengan tujuan pengajaran
Artinya media pengajaran yang dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional
yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsure
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya
media pengajaran.
2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
Artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi
sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
3. Kemudahan memperoleh media
Artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah
dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis umumnya dapat dibuat
guru tanpa biaya yang mahal, di samping sederhana dan praktis
penggunaannya.
4. Ketrampilan guru dalam menggunakannya
Artinya apa pun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat
menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang
diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru
pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. Adanya
OHP, proyektor film, computer, dan alat-alat canggih lainnya, tidak
mempunyai arti apa-apa, bila guru tidak dapat menggunakannya dalam
pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran.
5. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di
dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.
Selain itu juga dalam penggunaan media dalam pembelajaran harus
memperhatikan hal-hal di bawah ini:
1. Karakteristik siswa
Ada 3 hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 57


a) Karakteristik yang berkenaan dengan kemampuan awal atau prerequisite
skill, yakni kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pembelajran. Kemampuan ini merupakan hasil dari berbagai pengalaman
masing-masing siswa.
b) Karakteristik ynag berhubungan dengan latar belakang, lingkungan hidup,
dan status sosial.
c) Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian,
menurut Winkle (1989) meliputi :
1) Fungsi kognitif, mencakup taraf intelegensia dan daya kreativitas,
bakat khusus, organisasi kognitif, kemampuan berbahasa, daya fantasi,
gaya belajar, teknik-teknik belajar.
2) Fungsi konatif-dinamik, mencakup karakter hasrat berkehendak, motiv
belajar, perhatian, konsentrasi.
3) Fungsi afektif, mencakup temperamen, perasaan, sikap, minat.
4) Fungsi sensori-motorik.
5) Kepribadian siswa.
2. Tujuan Belajar
Tujuan belajar diusahakan meliputi tiga hal, yakni untuk mendapat
pengetahuan, penanaman konsep, dan ketrampilan.
3. Sifat bahan ajar
Isi bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa.
Menurut Diedrich, jenis aktivitas siswa dalam belajar di sekolah, meliputi:
a. Visual activities, misalnya: membaca, memperhatikan gambar,
demontrasi, percobaan, dan pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, seperti menanyakan, bertanya, member saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
c. Listening activities, misalnya mendengrakan: uraian, percakapan, diskusi,
music, pidato/ceramah.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 58


d. Writing activities, seperti mencatat pin-poin penting yang didengarkan,
menulis karangan, cerita menyusun angket, menyalin.
e. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
f. Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi,
model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
g. Mental activities, misalnya menanggapi mengingat, memecahkan soal,
menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.
h. Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

4. Pengadaan media
Menurut Arief S. Sadiman terdiri dari:
1) Media jadi (by utilization), yakni media yang sudah menjadi komoditi
perdagangan.
2) Media rancangan (by design), yakni media yang direncanakan secara
khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu.
5. Sifat pemanfaatan media
a. Media primer
Yakni media yang diperlukan atau harus digunakan guru untuk membantu
siswa dalam proses pembelajarannya.
b. Media sekunder
Media ini bertujuan untuk memberikan pengayaan materi. Media sekunder
ini juga bisa disebut sebagai media pembelajran dalam arti luas, yakni
dapat dijadikan sumber belajar di mana para siswa dapat belajar secara
mandiir atau berkelompok. Media opsional ini dapat dibuat guru sendiri
atau bersama-sama dengan siswanya. Bila media tersebut dibuat oleh
siswa, maka guru sebagai pengarah dari keseluruhan rancangannya.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 59


7. Analisis Silabus dan Kebutuhan Media ( Out Line Pengajaran )
a. Analisis Silabus
Dalam penulisan silabus, terdapat pedoman dalam penulisan dan penentuan
silabus berdasarkan identifikasi terhadap kebutuhan dan standar kompetensi.
Identifikasi terhadap kebutuhan bersumber dari :
1. Mahasiswa; terutama alumni yang telah bekerja.
2. Masyarakat; sebagai pengguna jasa dan steak holder.
3. Dosen; dosen sebagai pengelola dan pelaksana program pendidikan.
Sedangkan untuk standar kompetensi, dibuat berdasarkan :
1. Dari hasil identifikasi kebutuhan, diperoleh jenis pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang perlu dipelajari mahasiswa.
2. Standar kemampuan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh mahasiswa
sebagai hasil dari proses pembelajaran.
Dalam membuat rumusan standar kompetensi harus memuat :
1. Orang yang belajar, dalam hal ini mahasiswa
2. Istilah yang digunakan “akan dapat”
3. Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja aktif yang dapat diamati
4. Mengandung objek
Contoh :
 Mahasiswa akan dapat menggunakan statistika untuk menganalisis data
penelitiannya
 Mahasiswa akan dapat menyusun rencana kegiatan project dengan
menggunakan PERT (program evaluation and review technique).

Setelah rumusan kebutuhan dan kompetensi ditentukan, selanjutnya


dilakukan analisis terhadap instruksional. Analilis instruksional adalah

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 60


menjabarkan perilaku umum (standar kompetensi) menjadi perilaku khusus
(kompetensi dasar dan indikator) yang tersususn secara logis dan sistematis.
Terdapat empat macam struktur kompetensi dasar :
1. Struktur hierarkial
2. Struktur prosedural
3. Struktur pengelompokan
4. Struktur kombinasi
Langkah – langkah melakukan analisis instruksional :
1. Tuliskan perilaku umum yang telah tertulis dalam standar kompetensi
untuk mata kuliah yang sedang dikembangkan
2. Menulis setiap kompetensi dasar yang dianggap sebagai bagian dari
standar kompetensi
3. Susun standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut dengan urutan
yang logis; dimulai dari standar kompetensi, diikuti kompetensi dasar
yang paling dekat dengan standar kompetensi sampai yang paling jauh
dengan standar kompetensi
4. Gambar point 3 dalam bentuk bagan dengan kotak-kotak sesuai dengan
urutannya dan hubungkan kotak-kotak tadi dengan garis vertikal atau
horizontal untuk menyatakan hubungan hierarkial, prosedural atau yang
lain.
5. Diskusikan hasilnya untuk mendapatkan masukan
Dalam analisis instruksional, identifikasi terhadap perilaku dan
karakteristik mahasiswa sangat penting karena mahasiswa dikelas merupakan
heterogen.
Contoh : untuk mata kuliah statistika
 TIU/Standar kompetensi : mahasiswa akan dapat Mahasiswa akan dapat
menggunakan statistika untuk menganalisis data penelitiannya

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 61


 Salah satu kompetensi dasar :
mahasiswa akan mampu menghitung 7. Analisis
harga tengah Kemampuan
membuat media

b. Analisis Kebutuhan Media 8. Membuat media dan


Dalam memilih media yang sesuai menyediakan
peralatan
untuk sebuah proses pembelajaran, mesti
dilakukan analisa terhadap kriteria
9. Uji coba
kebutuhan media tersebut. Adapun langkah-
langkah dalam melakukan analisis terhadap 10. Gunakan secara
kebutuhan media adalah : masal

1. Analisis kompetensi utama / sub


kompetensi, topik dan sub topik

2. Analisis karakteristik siswa

3. Tentukan setting pengajaran

4. Tentukan event pengajaran

5. Tentukan kombinasi sumber

6. Analisis ketersediaan media Tidak

ya
7. Analisis ketersediaan peralatan

8. Uji coba

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 62


9. Gunakan secara massal

Sesuai dengan langkah diatas, maka pembuatan analisis terhadap


kebutuhan media mestilah mengacu pada kompetensi dan tujuan instruksional
mata kuliah. Sehingga untuk lebih memudah kan, berikut contoh tabel / bagan
Analisis kebutuhan media :

ANALISIS
KEBUTUHAN MEDIA

No Sub Topik Media Jumlah Harga Total Ket


Kompetensi / Sub

Jumlah Biaya Yang dibutuhkan Rp. -

D. CONTOH SOAL
1. Sebutkan kelebihan dari penggunaan media audio pada psoses pembelajaran!
2. Jelaskan kriteria apa saja yang diperlukan dalam pemilihan media
pembelajaran!
Jawaban:
1. Kelebihan media audio
a) Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan
menjangkau sasaran yang luas.
b) Mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 63


c) Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi,
dan arti dari kata/bunyi itu.
d) Sangat tepat untuk mengajarkan music dan bahasa.
e) Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui music latar
dan efek suara.
f) Dapat menyajikan program pendalaman materi yang dibawakan oleh guru.
g) Dapat mengerjakan hal yang sulit dikerjakan oleh guru.
2. Criteria pemilihan media pembelajaran
a) Ketepatan dengan tujuan pengajaran
Artinya media pengajaran yang dipilih atas dasar tujuan-tujuan
instruksional yang telah ditetapkan.
b) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
Artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan
generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah
dipahami siswa.
c) Kemudahan memperoleh media
Artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah
dibuat oleh guru pada waktu mengajar.

d) Ketrampilan guru dalam menggunakannya


Artinya apa pun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru
dapat menggunakannya dalam proses pengajaran.
e) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
f) Sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di
dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.

E. LATIHAN

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 64


1. Buatlah silabus mata kuliah Asuhan Kebidanan pada ibu nifas (ASKEB
III), dengan menggunakan analisis silabus !
2. Buatlah analisis kebutuhan media untuk tiap mata kuliah Asuhan
Kebidanan pada Ibu nifas (ASKEB III) !
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Suparman, Atwi. Desain Instruksional. Pusat Antar Universitas Untuk
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994
2. Yudhi, Munadi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press. 2008

BAB III
PENGGUNAAN MEDIA

A. PENDAHULUAN
Peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pengajaran sangat
diperlukan mengingat guru dapat dikatakan sebagai pemain yang sangat berperan
dalam proses belajar mengajar di kelas, yang hendaknya dapat mengolah
kemampuannya untuk membuat media pengajaran lebih efektif dan efisien (1),

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 65


disebabkan perkembangan jaman yang terus terjadi tanpa henti dengan kurun
waktu tertentu.
Belajar-mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak
terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya.
Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber
belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan
belajar-mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, sebagian
atau secara keseluruhan.
Sumber belajar dalam pengertian sempit adalah, misalnya: buku-buku atau
bahan-bahan cetak lainnya. Pengertian itu masih banyak dipakai dewasa ini oleh
sebagian besar guru. Misalnya dalam program pengajaran yang biasa disusun
oleh para guru terdapat komponen sumber belajar, dan pada umumnya akan diisi
dengan buku teks atau buku wajib yang dianjurkan. Pengertian yang lebih luas
tentang sumber belajar diberikan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa
pengalaman itu sumber belajar, berikut kerucut pengalaman (cone of experience).
Menurut Sutopo (2003 : 22), multimedia dapat digunakan untuk
bermacam-macam bidang pekerjaan, tergantung dari kreatifitas untuk
mengembangkannya. Setelah mengetahui defenisi dari multimedia serta elemen-
elemen multimedia yang ada, serta aplikasi-aplikasi yang saat ini digunakan pada
bidang kehidupan manusia, maka dapat diketahui bahwa tujuan dari penggunaan
multimedia adalah sebagai berikut :
1. Multimedia dalam penggunaannya dapat meningkatkan efektivitas dari
penyampaian suatu informasi.
2. Penggunaan multimedia dalam lingkungan dapat mendorong partisipasi,
keterlibatan serta eksplorasi pengguna tersebut.
3. Aplikasi multimedia dapat meransang panca indera, karena dengan
penggunaannya multimedia akan meransang beberapa indera penting
manusia, seperti : Penglihatan, pendengaran, aksi maupun suara.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 66


Penggunaan media pembelajaran menurut taksonomi Leshin dan kawan-
kawan (1992) dapat dibagi menjadi :a) media berbasis manusia (guru, instruktur,
tutor, main peran, kegiatan kelompok), b) media berbasis cetakan (buku
penuntun, buku kerja / latihan, dan lembaran lepas), c) media berbasis visual
(buku, chart, grafik, peta, figur / gambar, transparansi, film bingkai atau slide), d)
media berbasis audio visual (video, film, slide bersama tape, televisi) dan media
berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer dan video interaktif).

B. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini maka mahasiswa dapat :
a. Membuat perencanaan penggunaan media
b. Memilih dan menggunakan berbagai media
c. Merawat alat bantu

C. OBJEKTIF PRILAKU SISWA


Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan kembali
dengan tepat, mengenai :
a. Perencanaan penggunaan media
b. Praktek penggunaan media
c. Pengadaan alat bantu/media
d. Merawat alat bantu

D. URAIAN MATERI
1. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran.
Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam perkuliahan bukan
bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi
dan membantu para dosen dalam menyampaikan materi atau informasi. Dengan
menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara dosen dengan mahasiswa
secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 67


tujuan. Sebenarnya tidak ada ketentuan kapan suatu media harus digunakan,
tetapi sangat disarankan bagi para dosen untuk memilih dan menggunakan media
dengan tepat.
Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu
guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya,
agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan
kepada siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran digunakan dengan
tujuan:
1. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat siswa untuk belajar.
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
3. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
4. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
5. Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa (Situmorang, 2009)

Ada beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan seperti yang
dikemukakan oleh Anderson (1976) media dapat dikelompokkan menjadi 10
golongan sebagai berikut :

No Golongan Media Contoh


1. Audio Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,
gambar
3. Audio cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis
4. Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT), film
bingkai (slide)
5. Proyeksi audio visual diam Film bingkai bersuara
6. Visual gerak Film bisu
7. Audio visual gerak Film gerak bersuara, video / VCD,
televisi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 68


8. Obyek fisik (realita) Benda nyata, model specimen
9. Komputer CAI, (pembelajaran berbantuan
computer)
10. Manusia dan lingkungan Guru, pustakawan, laboran, nara
sumber, lingkungan belajar, peristiwa,
benda-benda karya manusia, batu-
batuan, flora dan fauna, serta alam
sekitar.

Tujuan lain dari penggunaan media pembelajaran dapat pula diperoleh dari
kemampuan yang dimiliki media itu sendiri. Kemampuan tersebut diantaranya
adalah :
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi
lebih besar. Misalnya kuman yang tidak tampak oleh mata menjadi diperbesar
jutaan kali dengan menggunakan mikroskop kamera, sehingga hasilnya dapat
dilihat dengan jelas, bahkan dapat dicetak pada kertas foto dengan kualitas
hampir sama seperti kita melihat pada mikroskop.
2. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh kehadapan peserta. Hal ini dapat
dilakukan dengan penggunaan gambar atau program video. Dengan
merekammya melalui kamera, objek yang letaknya sangat jauh dan tidak
mungkin dijangkau siswa dapat dihadirkan dengan mudah ke hadapan siswa.
Misalnta tentang salju, air terjun Niagara, bulan dan perut bumi, yang tadinya
adalah sessuatu yang tidak mungkin dipelajari, dengan teknologi media
semuanya menjadi kenyataan.
3. Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan cepat atau
sangat lambat menjadi sistematis dan sederhana.
4. Menampung sejumlah besar peserta untuk mempelajari materi pelajaran
dalam waktu yang sama. Misalnya program televisi pendidikan sekolah yang

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 69


ditayangkan TPI dimana seluruh siswa di Indonesia bisa belajar secara
serempak untuk suatu topik yang sama. Penggunaan media seperti televisi
mampu menampung sejumlah besar peserta yang tersebar di berbagai penjuru,
tidak hanya media televisi, media radio, modul dan internet juga dapat
melakukan hal yang sama.
5. Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapan siswa. Tentu tidak
ada guru yang mau membawa siswanya ke dekat gunung berapi yang sedang
meletus untuk mempelajari ”peristiwa meletusnya gunung berapi” atau
membawa siswanya ke kandang harimau yang sedang terluka untuk
mempelajari perilakunya bila disakiti. Tentu hal itu tidak perlu dilakukan,
dengan menggunakan media film atau televisi, peristiwa-peristiwa tersebut
dapat diamati dan didiskusikan bersama siswa di dalam kelasnya tanpa harus
menantang resiko.
6. Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian peserta. Program audio yang
menyajikan drama misalnya mampu menarik perhatian siswa dan
meningkatkan imajinasi mereka terhadap suatu pesan atau peristiwa tertentu.
7. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang suatu kejadian atau
peristiwa, sehingga menjadi bagian dari pengalaman belajarnya.
8. Meningkatkan sistimatika pengajaran, seringkali guru mengajar ngelantur
kesana kemari tanpa target yang jelas. Bagi siswa yang baru belajar tentang
sesuatu , mereka membutuhkan proses belajar yang sistimatis, terstruktur
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Untuk mengatasinya dapat
menggunakan media OHT atau Power Point dan sebagainya, karena semua
program-program tersebut telah dirancang sesuai dengan kebutuhan tujuan /
kompetensi pembelajaran, dan karakteristik siswa yang akan
menggunakannya.

Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya,


seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 70


sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan
belajar. Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah
yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan
sebelumnya. Pengalaman yang dapat memberikan sumber belajar
diklasifikasikan menurut jenjang tertentu berbentuk kerucut pengalaman.
Penjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut disusun dari yang kongkrit sampai
yang abstrak.Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam
yaitu: Pertama, sumber belajar yang dirancang atau sengaja dibuat untuk
membantu belajar-mengajar (learning resources by design) misalnya buku,
brosur, film, video, tape, slides, OHP, dll. Kedua, sumber belajar yang
dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar berupa
segala macam sumber yang ada di sekeliling kita. Sumber belajar tersebut tidak
dirancang untuk kepentingan suatu kegiatan pembelajaran (learning resources by
utilization). Misalnya pasar, toko, museum, tokoh masyarakat, pakar, dll.    

Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan


melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi
para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.tujuan pendidikan
pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan –perubahan
tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri
sebagai individu dan makhluk sosial dalam mencapai tujuan tersebut siswa
berinteraksi dengan lingkungan belajar yang di atur guru melalui proses
pengajaran. Lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan
pengajaran ,bahan pengajaran, metodologi pengajaran dan penilaian
pengajaran.unsur-unsur tersebut biasanya dikenal dengan komponen-komponen
pengajaran.tujuan pengajaran adalah rumusan kemampuan yang diharapkan
dimiliki para siswa setelah ia menempuh berbagai pengalaman belajarnya.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 71


Bahan pengajaran adalah seperangkap materi keilmuwan yang terdiri atas
fakta,konsep,prinsip,generalisasi suatu ilmu pengetahuan yang bersumber dari
kurikulum dan dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Metodologi
pengajaran adalah metode dan teknik yang digunakan guru dalam melakukan
interaksinya dengan siswa agar bahan pengajaran sampai kepada siswa
menguasai tujuan pengajaran (2).

Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni
metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar, sedangkan
penilaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya
tujuan pengajaran.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kedudukan media pengajaran


sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu
lingkungan belajar yang di atur oleh guru.

2. Perencanaan Penggunaan Media

a. Memilih sumber belajar 

Memilih sumber belajar harus didasarkan atas kriteria tertentu yang


secara umum terdiri dari dua macam ukuran, yaitu kriteria umum dan kriteria
berdasarkan tujuan yag hendak dicapai.

1) Kriteria Umum
 Ekonomis
Dalam pengertian murah. Ekonomis tidak berarti harganya selalu
harus rendah, bisa saja pengadaan sumber belajar itu cukup tinggi,
tetapi pemanfaatannya dalam jangka panjang terhitung murah.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 72


 Praktis dan sederhana
Artinya tidak memerlukan pelayanan serta pengadaan sampingan
yang sulit dan langka, atau tidak memerlukan pelayanan yang
menggunakan keterampilan khusus yang rumit.
 Mudah diperoleh
Dalam arti sumber belajar itu dekat, tidak perlu diadakan atau dibeli
di toko atau pabrik.
 Bersifat fleksibel
Artinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan
tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya kemajuan teknologi,
nilai budaya, dan keinginan berbagai pemakai sumber belajar itu
sendiri.
2) Komponen-komponen sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
Merupakan perencanaan yang penting. Sering terjadi sumber belajar
mempunyai tujuan yang sesuai, pesan yang dibawa juga cocok, tetrapi
keadaan fisik tidak terjangkau karena di luar kemampuan disebabkan oleh
biaya yang tinggi dan banyak memakan waktu.     
3) Fungsi Sumber Belajar Berdasarkan Tujuan Sumber belajar guna
memotivasi, terutama berguna untuk siswa yang lebih rendah
tingkatannya, dimaksudkan untuk memotivasi mereka terhadap mata
pelajaran yang diberikan. Misalnya dengan darmawisata, gambar-gambar
yang menarik, cerita yang baik, dll, yang tujuannya untuk
membangkitkan minat, mendorong partisipasi, merangsang pertanyaan-
pertanyaan, memperjelas masalah, dll.Sumber belajar untuk tujuan
pengajaran, yaitu untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar. Kriteria
ini paling umum dipakai dengan maksud untuk memperluas bahan
pelajaran, melengkapi berbagai kekurangan bahan, sebagai kerangka
mengajar yang sistematis.Sumber belajar untuk penelitian, merupakan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 73


bentuk yang dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti, dan
sebagainya. Jenis sumber belajar ini diperoleh seara langsung dari
masyarakat atau lingkungan.
4) Sumber belajar yang dirancang dan membantunya melalui rekaman audio
maupun video. Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Beberapa ciri
yang harus diperhatikan yaitu:
 Sebelum mulai perlu diketahui: Apakah masalah yang dihadapi sudah
cukup jelas sehingga bisa diperoleh sumber belajar yang tepat?
Apakah sumber belajar bisa disediakan? Di mana bisa diperolehnya?;
 Mempertimbangkan bukti-bukti: Apakah sumber belajar masih
aktual? Bagaimana jenisnya? Adakah sumber lain yang dapat
dipakai?;
 Membuat kesimpulan: Benarkah kesimpulan yang diambil atas dasar
sumber belajar itu?Sumber belajar untuk presentasi. Ini hampir sama
dengan yang dipergunakan dalam kegiatan instruksional. Di sini
lebih ditekankan sumber sebagai alat, metode, atau strategi
penyampaian pesan. Fungsi sumber belajar ini bukan sebagai
penyampai pesan atau informasi ataupun data, melainkan sebagai
strategi, teknik, atau metode.

3. Praktek Penggunaan Media


1. Menggunakan teknologi komputer dalam pembelajaran dikenal dengan istilah
"Computer Asisted Instruction (CAI)" atau dalam istilah yang sudah
diterjemahkan disebut sebagai "Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)".
CAI adalah suatu program pembelajaran yang dibuat dalam sistem komputer,
di mana dalam menyampaikan suatu materi sudah diprogramkan langsung
kepada pengguna. Materi pelajaran yang sudah terprogram dapat disajikan
secara serentak antara komponen gambar, tulisan, warna, dan suara.
Menggunakan web, blog, serta fasilitas internet lainnya.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 74


2. Menggunakan multimedia pembelajaran mempunyai pengertian penggunaan
banyak media (teks, grafis, gambar, foto, audio, animasi dan video) atau
paling tidak bermakna lebih dari satu media, yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran secara bersama-sama guna mencapai
suatu tujuan pembelajaran tertentu. Format penyampaian program multimedia
dan CAI berupa :
a. Tutorial, program ini merupakan program yang dalam penyampaian
materinya dilakukan secara tutorial. Informasi yang berisi suatu konsep
disajikan dengan teks. gambar baik diam atau bergerak, dan grafik.
b. Drill and practice Format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna
sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat
penguasaan suatu konsep. Program menyediakan serangkaian soal atau
pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali
digunakan maka soal atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda, atau
paling tidak dalam kombinasi yang berbeda.
c. Simulasi Program multimedia dengan format ini mencoba menyamai
proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk
mensimulasikan pesawat terbang di mana pengguna seolah-olah
melakukan aktivitas menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha
kecil, atau pengendaiian pembangkit listrik tenaga nukiïr dan lain-lain.
Pada dasmya format ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia
nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat
akan jatuh atau menabrak, perusahaan akan bangkrut, atau terjadi
malapetaka nuklir
d. Percobaan atau eksperimen. Format ini mirip dengan format simulasi,
namun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen,
seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, biologi atau kimia.
Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian
pengguna bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 75


kemudian mengembangkan eksperimen-eksperimen lain berdasarkan
petunjuk tersebut. Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat
menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan
eksperimen yang mereka Iakukan secara maya tersebut.
e. Permainan. Tentu saja bentuk permainan yang disajikan di sini tetap
mengacu pada proses pembelajaran, dan dengan program multimedia
berformat ini diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil bermain. Dengan
demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang
mempelajari suatu konsep.

4. Pengadaan Alat Bantu/Media

Analisis kebutuhan pembelajaran merupakan tahap awal yang harus


dilakukan guru atau pengajar apabila ingin melakukan pengembangan
instruksional atau ingin memperbaiki kualitas pembelajarannya agar sesuai
dengan apa yang diharapkan. Meski tahap ini melalui jalan yang panjang, namun
secara umum tahap ini dimulai dari melakukan kajian terhadap keadaan sekarang
dan membandingkannya dengan keadaan yang diharapkan (ideal).

Dengan demikian akan ditemukan perbedaan yang disebut kesenjangan.


Tidak semua kesenjangan yang menjadi tanggung jawab guru sebagai
pengembang pembelajaran. Hanya yang berkaitan dengan kesenjangan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan
ditemukannya penyebab kesenjangan, dapatlah dirumuskan masalah yang akan
dipecahkan segera atau yang disebut kebutuhan. Sebagai bagian akhir dari
kegiatan analisis kebutuhan ini adalah teridentifikasinya kebutuhan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang perlu dikembangkan untuk mencapai harapan yang
ideal tersebut.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 76


Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa. Dalam proses belajar mengajar,
kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa
yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang
dimiliki siswa. Kriteria pemilihan media sebagaimana diungkapkan oleh Dick
dan Carey, yaitu

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai


2. Ketersediaan sumber setempat
3. Terdapat dana tenaga dan fasilitas untuk membeli atau memproduksi
sendiri
4. Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktosan dan ketahanan media
yang bersangkutan untuk waktu yang lama
5. Efektifitas biayanya dalam waktu yang panjang
6. Pelaksanaan uji coba/ evaluasi : Penilaian/ evaluasi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah media yang dibuat dapat mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan atau tidak.
7. Apabila media yang digunakan terdapat suatu kekurangan maka
kemungkinan media tersebut akan dimodifikasi.
8. Apabila media yang digunakan sama sekali tidak menghasilkan tujuan dari
apa yang didinginkan, maka itu akan dilakukan perombakan total terhadap
media tersebut.
9. Media yang kita pergunakan telah mencapai tujuan yang diinginkan maka
media tersebut dianggap baik dan dapat dipertahankan.

Menurut M. Atwi Suparman kebutuhan adalah kesenjangan antara keadaan


sekarang dengan yang seharusnya . Dalam redaksi yang berbeda tetapi sama
intinya, Morrison mengatakan bahwa kebutuhan (need) diartikan sebagai
kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kondisi yang sebenarnya.
Keinginan adalah harapan ke depan atau cita-cita yang terkait dengan pemecahan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 77


terhadap suatu masalah. Sedangkan analisa kebutuhan adalah alat untuk
mengidentifikasi masalah guna menentukan tindakan yang tepat .

Menurut Dr. Suharsimi Arikunto langkah-langkah analisa kebutuhan antara


lain :

1. Pengumpulan data, walau sederhana tapi sangat komplek


2. Menciptakan iklim positif,

3. Rencana penilaian kebutuhan

4. Melaksanakan penilaian kebutuhan

5. Pengadministrasian

6. Menganalisis data yang terkumpul

7. Memberikan tindak lanjut pada pengembangan .

Suharsimi menambahkan dengan mengutip langkah-langkah Finch dan Mc


Gough, (1982) yaitu apabila sumber data telah terkumpul maka digunakan
altrenatif alat atau instrument, yaitu:

1. Subjective self-report
2. Objective self-report

3. Interview

4. Observasi langsung, tes dan skala terstandar dengan rumus :

5. Obyek pengembangan (O) = kebutuhan (Kb) – kendala dana, waktu,


rendahnya moral dan lain-lain (Kd)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 78


Hamalik menambahkan, analisa kebutuhan adalah bagian dari langkah
pendekatan system dalam sebuah menejemen. Pada mulanya pendekaan system
dipergunakan dalam bidang engineering untuk mendesain system-sistem
elektronik, mekanik dan militer . Analisis kebutuhan dalam pendekatan system
dapat dilihat dalam bagan arus (flow chart) berikut ini.

Bagan pendekatan system : Oemar Hamalik merumuskan langkah-langkah


konsep analisa kebutuhan yang juga dapat diaplikasikan dalam peningkatan mutu
pendidikan dalam sekolah dengan rumus : Kebutuhan total (K.tot) – kebutuhan
yang terpenuhi ( K.tp) = kebutuhan yang tidak terpenuhi (K.ttp). .

Analisis kompetensi
utama / sub kompetensi,
topik dan sub topik

Analisis karakteristik siswa

Tentukan setting
pengajaran

Tentukan event pengajaran

Bagan Analisis Kebutuhan Media


Tentukan kombinasi sumber

Analisis ketersediaan media

Ya
Analisis ketersediaan
peralatan

Uji coba

MS: Teknologi Pendidikan dan Media


Gunakan secara Pembelejaran
massal Halaman : 79
Analisis kemampuan
membuat media

Membuat media
Tidak dan menyediakan
peralatan

Uji coba

Gunakan secara
massal

5. Merawat Alat Bantu /Media


Penggunaan media secara rutin membutuhkan perawatan yang baik,
perawatan ini dilakukan sesuai dengan karakteristik media dengan berbagai
komponennya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai perawatan beberapa
media yang sering digunakan dalam pembelajaran di sekolah, yakni :

1. Media Grafis
Media grafis sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara yang dapat
mengakibatkan pelapukan dan pengotoran, oleh karena nya media ini harus :
a. Ditempatkan pada ruangan yang kadar air dalam udaranya rendah, sejuk
serta bebas dari debu.
b. Menempatkan media pada tempat tertutup atau dibungkus dengan bahan
plastik sehingga tidak dimakan ngengat.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 80


c. Sebaiknya selalu tergantung pada tempat penyimpanan (tidak tertindih)
2. Media Rekam
a. Pita Magnetik
 Ditempatkan jauh dari bahan-bahan yang mengandung magnit
 Ditempatkan pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
 Menempatkannya pada kotak pembungkus
b. Disket
 Setelah selesai digunakan selalu dibersihkan permukaannya dengan
cairan pembersih
 Menempatkannya pada kotak pembungkus
 Ditempatkan pada tempat yang sejuk
c. Film
 Menempatkannya pada ruangan yang kelembabannya rendah dan
sejuk
 Menempatkan pada kotak penyimpanan

d. Flashdisk
 Setelah selesai digunakan selalu dibersihkan dengan antivirus
 Jika tidak digunakan top cupnya harus selalu terpasang
3. Media Transparansi
a. Antar transparansi harus diberi kertas pelapis
b. Ditempatkan pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
4. Objek Fisik
a. Ditempatkan pada rak yang jaraknya cukup jauh sehingga tidak
bersentuhan ketika diangkat dari tempat peletakannya
b. Ditempatkan pada ruangan yang sejuk
c. Upayakan catnya selalu terjaga
5. Media cetak
a. Ditempatkan pada rak dengan posisi tegak di ruangan yang sejuk

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 81


b. Pada rak hendaknya diberi anti ngengat.

E. LATIHAN
1. Sebutkan perencanaan penggunaan media?
2. Sebutkan praktek penggunaan media?
3. Jelaskan pengadaan alat bantu/media dengan menggunakan bagan analisis
kebutuhan media?
4. Jelaskan bagaimana cara merawat alat bantu?

F. RANGKUMAN
1. Perencanaan penggunaan media
a. Memilih sumber belajar 
 Kriteria Umum
o Ekonomis
o Praktis dan sederhana
o Mudah diperoleh
o Bersifat fleksibel
o Komponen-komponen sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
 Sumber belajar yang dirancang dan membantunya melalui rekaman
audio maupun video. Beberapa ciri yang harus diperhatikan yaitu:
o Sebelum mulai perlu diketahui: Apakah masalah yang
dihadapi sudah cukup jelas, sumber belajar bisa
disediakan, dan dimana bisa memperolehnya.
o Mempertimbangkan bukti-bukti
o Membuat kesimpulan

2. Praktek penggunaan media

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 82


a. Menggunakan teknologi komputer dalam pembelajaran. Materi pelajaran
yang sudah terprogram dapat disajikan secara serentak antara komponen
gambar, tulisan, warna, dan suara. Menggunakan web, blog, serta fasilitas
internet lainnya.
b. Menggunakan multimedia pembelajaran mempunyai pengertian
penggunaan banyak media (teks, grafis, gambar, foto, audio, animasi dan
video). Format penyampaian program multimedia dan CAI berupa :
o Tutorial
o Drill and practice Format
o Simulasi Program multimedia
o Percobaan atau eksperimen
o Permainan
3. Pengadaan alat bantu/media
o Ketersediaan sumber setempat
o Terdapat dana tenaga dan fasilitas untuk membeli atau memproduksi
sendiri
o Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktosan dan ketahanan media
yang bersangkutan untuk waktu yang lama
o Efektifitas biayanya dalam waktu yang panjang
o Pelaksanaan uji coba/ evaluasi : Penilaian/ evaluasi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah media yang dibuat dapat mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan atau tidak.
o Apabila media yang digunakan terdapat suatu kekurangan maka
kemungkinan media tersebut akan dimodifikasi.
o Apabila media yang digunakan sama sekali tidak menghasilkan tujuan dari
apa yang didinginkan, maka itu akan dilakukan perombakan total terhadap
media tersebut.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 83


o Media yang kita pergunakan telah mencapai tujuan yang diinginkan maka
media tersebut dianggap baik dan dapat dipertahankan.

4. Merawat alat bantu /media


Penggunaan media secara rutin membutuhkan perawatan yang baik,
perawatan ini dilakukan sesuai dengan karakteristik media dengan berbagai
komponennya

G. DAFTAR PUSTAKA
1. Wijaya, Cece. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran.
Remaja Rosdakarya: Bandung. 1997; 2
2. Sudjana N DR, Rivai Ahmad DRS. Media Pengajaran. Sinar Baru
Algesindo:Bandung. 2007;1-2
3. Leshin , CB, Pollock, Reigeluth, CM. Instructional Design Strategies and
Tactics. Engelwood Cliffs : Educational Technology Publications.1992

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 84


BAB IV
PEMBUATAN OHT, FLIP CHART, GRAFIK DAN TABEL

A. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini maka mahasiswa dapat:
1. Mengenal jenis media pembelajaran
2. Membuat media pembelajaran secara komputer dan manual
3. Menggunakan media pembelajaran komputer dan manual

B. OBJEKTIF PERILAKU SISWA


1. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat mengenal jenis media
pebelajaran dengan baik dan benar.
2. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat membuat OHT secara manual
dan komputer dengan baik dan benar.
3. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat membuat fliph chart, secara
manual dan komputer dengan baik dan benar.
4. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat membuat grafik secara manual
dan komputer dengan baik dan benar.
5. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat membuat tabel secara komputer
dengan baik dan benar.
6. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat membuat model secara manual
dengan baik dan benar.
7. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat menggunakan OHT secara
manual dan komputer dengan baik dan benar.
8. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat menggunakan fliph chart, secara
manual dan komputer dengan baik dan benar.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 85


9. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat menggunakan grafik secara
manual dan komputer dengan baik dan benar.
10. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat menggunakan tabel secara
komputer dengan baik dan benar.
11. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat menggunakan model secara
manual dengan baik dan benar.

C. URAIAN MATERI

1. Membuat OHT, Flip Chart, Grafik dan Model secara Manual


a. OHT
Dalam membuat transparan banyak cara yang dipergunakan dari yang
sederhana sampai yang rumit atau memakai alat pembuat/untuk mengkopy
transparan yang disebut “transparan maker” cara pembuatan transparan adalah
sebagai berikut:
1. Pembuatan OHT secara langsung
Cara langsung yaitu dengan mengerjakan langsung pada bahan
transparasi yang ada.
1) Menggunakan Feltpen khusus transparasi. Ada dua pena transparasi
ini, yang satu mudah dihapus dan larut dalam air, lainya sukar
dihapus dan bersifat lebih permanen.
Perlengkapan yang diperlukan :
- Film OHT
- Pena Transparasi
- Alkohol
- Kapas
- Rotring pena
- Tinta Gambar
- Penggaris

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 86


- Cutter
- Masking tape
- Mounting frame
- Kertas militer
2) Menggunakan letterpress atau lettraset. Perlengkapan sama dengan
yang dipergunakan feltpen khusus untuk transparasi, kecuali dengan
menambahkan letterpress dari Mecanorma dan alat penggosoknya
agar huruf dapat melekat pada transparansi.

Bahan dasar transparan berupa sejenis plastik tipis yang disebut acetate
dijual dipasaran dalam kemasan 100 lembar dengan tebal 2 atau 3 macam
yang berbeda. Yang umum dipakai dengan DIN – A.4, 210 x 297 mm
dengan tebal 0,08 mm. Pembuatan langsung pada transparan dapat
dikerjakan 2 cara yaitu:
1) Menulis/melukis dengan pen khusus yang berwarna warni
(Transparance pen)
2) Menggunakan set huruf (lettering set) atau sering disebut rugos.

Dalam prakteknya dua cara diatas dikombinasikan atau dipakai secara


bersama untuk menghasilkan transparan yang telah direncanakan terlebih
dahulu.

2. Pembuatan OHT secara tidak langsung


Cara tidak langsung yaitu dengan memindahkan gambar yang sudah
ada atau yang telah dipersiapkan pada bahan lain dengan cara membuat
kopinya terlebih dahulu.
a. Menggunakan alat thermofal buatan 3-M. Gambar visual terlebih dahulu
dibuat pada kertas HVS dan difotokopi. Fotokopi ini dipindahkan ke Infra
red transparasi melalui thermal process 3-M.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 87


b. Proses diazo, yaitu proses yang menggunakan uap amonia. Master yang
akan dikopi dipindahkan ke transparasi khusus untuk diazo ini dengan
cara penyinaran dengan sinar ultra violet. Transparasi film diazo yang
telah disinari dengan ultra violet ini kemudian dimasukan kedalam tabung
yang dialiri uap ammonia. Gambar yang dihasilkan memberikan warna
yang cemerlang dan tahan lama.
Untuk membuat transparan jenis ini diperlukan persiapan-persiapan
sebagai berikut:
 Membuat lembar asli (original) yang umumnya disebut “Master”
ditulis/diberi ilustrasi dengan alat tulis yang berkadar karbon tinggi,
misalnya tinta cina. Untuk membuat transparan pada bahan asetat
biasanya masker harus dibuat dengan karbon khusus (master dapat di
foto copy).
 Siapkan mesin pembuat transparan (transparency copy maker) .
mesin pembuat transparan bentuknya hampir sama dengan mesin di
fhoto copy biasa.
 Siapkan film pembuat transparan (tersedia dalam beberapa jenis dan
warna). Film ini ada 2 (dua) macam yaitu:
 Film proses panas ada 2 permukaan, yang mengkilap dan buram.
Untuk siap masuk mesin transparan, bagian buram harus
ditempelkan langsung pada gambar/tulisan pada master. Pada
produk 3 M biasanya diberi tanda potongan sudut pada
transparannya.
 Asetat biasa dengan menggunakan karbon khusus. Master dibuat
pada suatu kertas merupakan tindasan dengan karbon khusus dari
gambar/ilustrasi yang direncanakan. Pemasangan pada mesin,
seperti untuk pemasangan film.
c. Atur tombol pengatur buat penyinaran (yang mempengaruhi
gelap/terangnya hasil photo copy; pada umumnya pada kedudukan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 88


menengah. Hidupkan mesin/motornya, coba lebih dahulu dengan
guntingan film transparan kecil untuk mengecek hasilnya/kerjanya.

Kalau semua persiapan sudah dilakukan, berikut adalah langkah


membuatnya:
a. Susun bahan transparan dengan masternya. Master menghadap ke atas
dan bersinggungan langsung dengan bahan. Untuk pembuatan dengan
jenis transparan film, letakan film tersebut dengan yang buram melekat
langsung diatas master.
b. Masukan kedalam mesin pembuat transparan, pasangan bahan dan master
diatas tertarik masuk kedalam mesin dan akan segera keluar kembali.
c. Setelah keluar dari mesin, pisahkan antara master dan transparannya.
Untuk transparan jenis bahan biasa, langsung transparan tersebut siap
pakai, tetapi untuk jenis film transparan tranparex (dari agfa gevaert),
langkah ini belum selesai dilanjutkan dengan:
1) Film hasil mesin copy ini dicuci dalam air dengan mesin khusus
transparex dengan segera. Waktu memasukan film, bagian yang
mengkilat menghadap keluar (kebawah). Bila sekali dimasukan
hasilnya kurang bersih, proses ini diulang-ulang 3 atau 4 kali.
2) Bila tetap belum bersih, proses pada 2) (masuk mesin copy) harus
diulang kembali dengan pengaturan pengaturan (setel dial controlnya)
kearah “lighter”/kurang penyinaran. Bila hasil terlalu tipis (lemah),
setel kearah “darker”. Pada gambar diperlihatkan gambar-gambar dari
hasil penyinaran yang terlalu kuat, yang tepat dan penyinaran yang
terlalu lemah.
3) Untuk memudahkan penyimpanan dan pemakaiannya, hasil transparan
diberi bingkai khusus yang dapat disimpan dalam map tebal (ordner).
Mounting transparansi ( memberi bingkai)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 89


Transparansi untuk OHP biasanya diberi bingkai yang berukuran 10” X
12”. Sudah tentu tidak ada keharusan untuk member bingkai setiap
transparasi, tetapi bila berbingkai mempunyai banyak keuntungan antara lain :
a. Tidak mudah sobek dan mudah dalam pemakaian
b. Bisa menyusun beberapa transparansi sekaligus dalam satu bingkai,
sehingga mempersingkat waktu dalam penyajiannya.
c. Mudah dalam penyimpanan, meskipun berhimpitan tidak akan melekat
satu dengan yang lainnya.
d. Memudahkan dalam pembuatan klasifikasi dan catalog dari transparansi
itu sendiri, yang bias membedakan mata pelajaran, topic, subbahasan dan
lain-lain untuk pemakaian berikutnya.

Mounting( menempelkan transparansi pada bingkai)


a. Bingkai untuk transparansi dapat dibuat sendiri dengan mudah yaitu
dengan memotong karton dupleks yang tebal dengan ukuran 10”x12”
(25cmx30cm) dan bagian tengahnya dibuang sehingga merupakan
bingkai(frame)
b. Untuk transparansi tunggal yang sederhana caranya sangat mudah yaitu
dengan tape plastic atau kertas, keempat sisinya ditempelkan dibagian
bawah bingkai dengan masking tape tadi. Transparansi atau plastic bening
tembus cahaya ukurannya harus lebih besar kurang lebih 1cm dari pada
lubang bingkai, untuk memudahkan pemasangannya.
c. Jika transparansi terdiri atas transparansi film dasar dengan lebihdari satu
lembar ganda, tempellah lembaran dasar atau pertama dibagian bawah
bingkai dan lembar ganda atas bingkai.dan seterusnya. Usahakan agar
dengan mudah dapat dibuka dan ditutup, jadi yang direkat hanya satu
sisinya saja. Berilah tanda pada tiap-tiap lembar film transparansi untuk
memudahkan dalam penggunaanya. Empat lembar transparansi berganda,
bias ditempelkan dalam satu bingkai. Dalam prakteknya penggunaan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 90


transparansi film dapat diganti dengan plastic bening yang murah
harganya, yang biasa dipergunakan orang untuk tlapak meja. Sudah
barang tentu plastic semacam itu tidak dapat digunakan untuk merekam
bahan pelajaran yang dikutip dari buku teks dengan memotokopi. Untuk
itui diperlukan transparansi khusus.

b. FLIPH CHART
Peta/flip cahrt adalah lembaran kertas yang berisikan bahan pelajaran, yang
tersusun rapi dan baik. Penggunaan ini adalah salah satu cara guru dalam
menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis. Lembaran kertas yang sama
ukurannya dijilid jadi satu secara baik agar lebih bersih dan baik. Penyajian
informasi ini dapat berupa:
1. Gambar-gambar
2. Huruf-huruf
3. Diagram
4. Angka-angka
Flip cahrt tersebut harus disesuaikan dengan jumlah dan jarak maksimum
siswa melihat flip cahrt tersebut dan direncanakan tempat yang sesuai dimana
dan bagaimana flip cahrt tersebut ditempatkan.

Contoh flip cahrt


Cara Membuat Flip Chart

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 91


Chart tersebut harus disusun/dijilid yang serasi agar mudah untuk
penyimpanannya dan untuk menghindarkan kerusakan chart. Adapun cara
untuk mengkontruksi peta/chart adalah sebagai berikut:
1. Lubangi kertas chart sedemikian rupa agar mudah dijadikan satu/dijilid.
2. Buatkan dua bingkai kayu yang diikat bersama dengan kertas peta oleh
dua baut (seperti pada gambar 1). Pada ujung-ujung bingkai dibuat lubang
tempat tali penggantung pita.
3. Peta dengan bingkai kayu atau besi dijadikan satu dengan pengikat baut
(seperti pada gambar 2). Peta ini dapat digantungkan pada papan
tulis/white board, yang tidak menempel tembok/dinding.
4. Penempatan peta dapat juga digantungkan pada penyangga dengan 3 kaki.
5. Cara lain untuk mengikat dan menyangga peta adalah dengan
menggunakan papan triplek/hardboard. Papan display lainnya antara lain;
papan tikar, felt board (papan berlubang)

c. GRAFIK
Grafik atau bagan dalam bentuk garis atau suatu gambar sederhana
dengan menggunakan garis dan bentuk. Dengan grafik dapat dibuat suatu sajian
informasi/pelajaran yang menarik, baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif. Dengan grafik dapat secara cepat atau segera diketahui sacara lbih
mudah terhadap informasi yang di sajikan atau dipelajari.
Penyajian grafik dapat :
1. Menyajikan data (informasi) secara lebih kompherensif, padat, singkat dan
sederhana daripada apa yang dapat dicapai melalui uraian dengan bahasa.
2. Menonjolkan sifat-sifat khas dari data dengan lebih jelas daripada apa yang
dapat dicapai melalui uraian dengan bahasa.
3. Memberikan dasar penguraian data yang melampaui batas kemampuan dari
uraian dengan bahasa.
Manfaat grafik dapat :

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 92


1. Untuk mempelajari dan menentukan data-data yang kualitatif dan akurat.
2. Reaksi dari pencari data akan cepat tanggap dalam menganalisis dan
menginterpretasi, setelah meihat gambar (grafik), yaitu mempelajari data-
data yang disajikan.
3. Maka penyajiannya harus jelas, manarik dan simpel, logis agar mudah
dianalisis secara tepat untuk mendapat kepastian.
Yang perlu diperhatikan adalah penyajian data/ informasi/ pelajaran dalam
bentuk grafik memerlukan keahlian, kecakapan serta menuntuk banyak latihan.
Sebuah grafik disebut baik apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Dibuat dengan jelas dan menarik (berwarna)
2. Penyajian ide harus disesuaiakn dengan permasalahannya.
3. Warna harus kontras dan harmonis.
4. Sederhana dan mudah dibaca.
5. Penyajiannya menarik, praktis dan cermat dalam perhitungan.

Langkah-langkah umum dalam pembuatan grafik


Karena ada langkah-langkah yang sama dalam membuat semua macam
grafik, maka perlu kiranya terlebih dulu dibicrakan langkah-langkah yang umum
itu :
1. Sumbu absis dan ordinat. Untuk membuat grafik, kita selalu mengunakan
sistem sumbu, yaitu Absis danOrdinat. Sumbu Absis yaitu sumbu yang
mendatar, disebut sumbu X (huruf X besar), sedang sumbu ordinat, sumbu
yang menegak disebut Y (huruf Y besar). Sumbu X (biasanya) disediakan
untuk mencantumkan nilai, sedang sumbu Y untuk frekuensi.
2. Perbandingan antara X dan Y. Sudah menjadi kelaziman bahwa sumbu X
dibuat lebih panjang dari sumbu Y. Perbandingan antara keduanya kira-kira
adalah sepuluh dengan tujuh atau sepuluh dengan delapan, atau pada
umumnya tiga banding dua. Kelaziman ini sampai sekarang masih
dipertahankan, dengan maksud agar tidak memberikan gambaran yang keliru

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 93


kepada pembacanya pada pembacaan yang sepintas lalu. Hanay untuk
maksud-maksud tertentu kelaziman itu dilanggar orang, misalnya untuk
keperluan propaganda.
3. Pemberian nama pada sumbu. Untuk memudahkan pembacaan maka tiap-tiap
sumbu diberi nama sesuai dengan maksudnya. Sumbu X diberi nama nilai di
bawahnya tepat ditengah-tengahnya, sedang sumbu Y diberi nama frekuensi
disebelah kirinya, juga tepat ditengah-tengahnya, atau tepat di atasnya.
4. Pemberian nama pada grafik. Grafik yang tidak ada namanya akan sangat
membingungkan pembacanya. Sebab itu tiap-tiap grafik yang dimaksudkan
untuk disajikan kepada pembaca harus diberi nama. Nama ini menurut
kelaziman dicantumkan dibawah grafik bukan diatasnya (sebaliknya tabel
mencantumkan keterangan di atas, buka dibawahnya).

Keempat hal diatas perlu kita perhatikan betul-betul dalam penyajian grafik.
Hal ini ditentukan karena dalam pengalaman tidak sedikit orang yang baru pada
taraf permulaan membuat tabel hal-hal yang sangat penting itu.
Bentuk grafik itu banyak sekali, antara lain :
1. Grafik sistem koordinat dan grafik kurva.
2. Grafik tangga.
3. Grafik dengan indeks.
4. Grafik semi – logaritma.
5. Grafik batang atau histogram.
6. Grafik gambar.
7. Grafik lingkaran.

Langkah-langkah membuat grafik batang atau histogram :


1. Membuat absis dan ordinat, berbanding seperti 10 : 7.
2. Absis kita beri nama nilai dan ordinat frekuensi atau f.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 94


3. Membuat skala pada absis dan ordinat. Perskalaan pada absis ini tidak perlu
sama dengan perskalaan pada ordinat. Hal ini harus kita sesuaikan dengan
kebutuhan kita. Yang penting adalah skala-skala pada absis dapat memuat
semua nilai (dan oleh karena histogram dibuat atas dasar batas nyata, maka
skala-skala pada ordinat harus dapat memuat frekuensi tinggi).
4. Mendirikan segi empat-segi empat pada absis. Tinggi masing-masing segi
empat harus sama dengan (sesuai dengan) frekuensi tiap-tiap nilai
variabelnya. Segi empat-segi empat ini berimpit satu sama lain pada batas
nyatanya.
5. Pembutan histogram ini kita selesaikan dengan meberikan keterangan
selengkapnya tentang Apa histogram itu kita buat dan sajikan.

d. MODEL
1. Kertas Dan Koran

Pada permulaan bab ini disarankan bahwa untuk sebagian terbesar dari model
instruksional hendaknya di buat oleh guru atau para siswa. Bagi siswa sangat
berharga dalam proses belajar sebab memperoleh pengalaman dari kegiatan yang
dilakukan. Siswa merencanakan bagaimana seharusnya sebuah model dapat
menggambarkan bagian terpenting, serta melakukan percobaan dengan bahan-
bahan yang ada untuk membuat model. Proses perencanaan sebuah model yang
terbaik bagi para siswa, pertama-tama adalah mengumpulkan foto-foto, gambar-
gambar serta gambaran keseluruhan dari objek asli atau meneliti objek aslinya.
Berdasarkan data itu mereka membuat sket model yang akan mereka rencanakan
pembuatanya.penggambarannya itu sering diungkapkandari tiga sudut pandang :
depan, samping dan atas. Bagaimanapun objek bagian depan dan belakang atau
samping tidak akan sama. Oleh karena itu perlu menggambar sket imbuhan
pandangan dan mungkin perlu bagian pandangan bawahnya. Dan unsure yang
akan dimasukkan sebagai bagian yang penting dari model itu. Setidak-tidaknya

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 95


untuk mencobakan berbagai jenis material yang akan di gunakan membangun
material berikut ini dimaksudkan untuk membant para pembuat model dalam
menetapkan penyediaan bahan yang di perlukan.

2. Kertas Dan Kardus

Dengan bantuan kertas, kardus, gunting, selotip, kawat, lem, tali, dan sebuah
stapler anda dapat membuat jenis-jenis model, seperti: miniature-miniatur mabel
rumah, tenda, pohon, bunga, papan lalu lintas, kapal, mobil, truk, kereta api,
pesawat terbang, bayangan binatang, topi, boneka, pakaian, bendera, mesin
sederhana setra beberapa jenis bentuk geometri. Walaupun konstruksi kertas di
buat dengan banyak warna yang dibumbuhkan mungkin bisa memperkaya alam
jangkauan penggunaan yang sangat luas.
Perlu juga diingat kemungkinan-kemungkinan dipergunakannya bahan
semacam itu seperti kardus bekas, kertas kado, kartu ucapan selamat yang sudah
tidak terpakai lagi, kardus sepatu, kertas dupleks, kertas bungkus alat-alat dapur,
kertas handoek, kertas aluminium, kertas pembungkus daging, dan selofan.

3. Bubur Kertas

Bubur kertas bisa digunakan dalam membuat peta timbu dan untuk
menciptakan bola dunia, juga bermanfaat untuk membuat daratan pedesaan,
permukaan gunung merapi pada sebuah kerangka dari kayu berkawat, atau untuk
membuat model binatang pada sebuah dasar rangka kawat, membuat kepala
boneka, dan bentuk model buah-buahan serta sayur-sayuran. Sehubungan dengan
campuran untuk membuat bubur kertas yang dijelaskan pada uraian terdahulu,
berikut ini ada tiga macam cara yang diketahui dan di temukan dengan sukses.
Cara mengadon bubur kertas
Untuk membuat bubur guna keperluan sebuah model sehingga mirip tanah liat,
rendamlah sobekan kertas keci-kecil di dalam air panas selama beberapa jam,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 96


kemudian keringkanlah serta aduk. Campurkan bubur ini dengan lem perekat
kertas tembok yang telah dicmapur air. Bila mana anda ingin menambahkan lebih
banyak bahan perekat, tambahkan perekatnya sebelum bubur di tuangkan. Kini
anda siap menuangkannya membentuk bukit, bentuk-bentuk lain yang dihendaki.
Sobekan kerta yang serupa data di buat sebagai berikut: sobek kertas kecil-kecil
tampah menggunakan gunting. Sejumlah besar kertas harus di sobek, sebab akan
mengendap tertekan bila di rendam. Masukkan sobkan-sobekan kertas itu dalam
ember yang telah di isi air. Bubuhkan sesendok garam dapur, dan biarkan
semalam. Pada hari berikutnya. Buanglah airnya dan angkat kertas tersebut lalu
aduklah bubur itu dengan tangan agar lebih lumat. Kemudian campurkan kira-kira
dua belas sendok serbuk Flour untuk setengah dari campuran kertas. Bila
ternnyata belum pekat, tambahkan lebih banyak flour sampai bubur menjadi pekat
merata serta biasa dituangkan sebaik-baiinya. Yang terbaik adalah tidak
menambahkan atau membumbu kan lagi serbuk flour kepada kertas, karena akan
menyebapkan cepat rusak.

4. Bubur kertas Krep

Campuran lain yang menghasilkan bahan yang bisa di tuangkan seperti tanah
liat ydibuat denga cara: sobeklah kecil-kecil kertas krep berwarna masukkan
kedalam ember atau panci besar, tambahkan secangkir bubuk flour dan setengah
gelas garam. Bila guru sedang memperlihatkan jenis bubur kertas kepada siswanya
cara yang terbaik pertama-tama ia mencoba membuat model dengan adonan
tersebut di rumah.
Guru dapat beresperimen dengan beberapa adonan yang berbeda, salah
satunya ddengan kertas Koran atau kertas krep. Buatlah lebih sedikit dari adonan
lainya; atau bisa juga mencobakan flour putih, flour coklat, atau beberapa jenis
adonan lain yang lebih disukai. Satu, adoanan mungkin dibuat dari kertas hitam
putih dan yang lainya dibuat dari kertas komik berwarna. Sebaiknay jangan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 97


menggunakan bahan dari jenis kertas licin. Para siswa akan memperoleh hasil
kerja mereka yang terbai saat terik matahari, cuaca terang saat pemanasan terjadi
dalam ruang gedung. Pada cuaca basah, di musim penghujan benda-benda yang
dibuat dari bubur kertas akan sangat lama mengeringkannya.
a. Mempergunakan kayu

Para pengusaha kayu. Kontraktor dan orang tua siswa, menginginkan semua
potongan keyu bisa digunakan untuk membuat model-model binatang, mobilatau
truk, perahu, gerbong kereta api,, mesin, rumah, gedung, bentuk-bentuk geometris,
perabotan rumah tangga., jembatan, pagar, jalan-jalan raya, kincir angin, peralatan
Derek, papanhitung, perkakas tenun, dengan landasan bangunan yang di buat dari
bubur kertas dan karton. Kayu lunak seperti pinur putih, kayu merah atau kayu
arah adalah kuat tapi mudah di geregaji, dipaku, dibor, serta di tatah. Sedangkan
kayu-kayu kertas seperti mahoni sangat sulit di kerjakan. Yang mudah di kerjakan
adalah kayu balsa, sangat lunak dan ringan sebagai bahan untuk membuat kit-kit
pesawat terbang atau dijual pada took-toko kerajinan tangan dan di tempat
penyimpanan kayu dalam bentuk lebaran atau potongan-potongan utuh. Bahan-
bahan potongan kecil dapat di temukan di sekitar rumah dan akan sangat berguna,
termasuk peti bekas penyimpanan apel, jeruk, peti paking,anak korek apai, alat
penekan lida, tonkat pengisap, ranting, tongkat sapu, rusuk atap.
b. Mempergunakan tanah liat

Ada dua jenis tanah liat yang kusus di pergunakan membuat model yaitu: (1)
tanah liat alami atau dengan bahan pelarut air yang kemudian menjadi keras
bilamana kering, dan (2) tanah liat dengan pelarut minyak atau malam yang bisa
kering dan meneras
Tanah-tanah yang alami ini diprgunakan untuk membuat modelsosok binatang
atau manusia, pencakar langit, bangunan pabrik, dan untuk membuat bata-bata
kecil,yang di pakai untuk membangun pondok dan gua karang. Selain itu sangat
cocok untuk membuat genting, papan peringatan serta pot-pot yng bisa di bakar

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 98


atau di lukis atau di glasur supaya dapat di pergunakan secara permanen. Tanah
liatpun berfaedah untuk membuat cetakan yang kedalamnya dituangkan cairan
perekat untuk membuat adonan, dan mencetak bentuk wajah kepada topeng bubur
kertas.
Berkarung-karung tanah liat banyak di jual pada took-toko seni, atau took
bahan kimia dan bisa dikirim kerumah-rumah. Untuk menyiapkan pembuatan
modl, sediaka ember,atau kaleng dan isi setengahnya dengan air bersih. Taburkan
tepung tanah liat kedalam air, sekepal demi sekepal sehingga mencapai tinggi
melebihi permukaan air yang merendamnya. Biarkan direndam sejenak, kemudian
aduklah denga jari tangantambahkan tanah liat sampai galau betul-betulserta
kental merata. Pada tahap ini biasanya tanah liata terlalu lengket, tidak dapat
dipergunakan dengan baik oleh para siswa. Untuk itu biarkanlah semalaman dalam
sebuah kaleng; pagiharinya buanglah air yang ada diatasnya. Bila terlalu lengket
untuk dibentuk model, tambahkan sepung tanah sedikit demi sedikitb atau ratakan
gumpalan tanah itu pada bidang papan sampai cukum kering untuk di pergunakan.
Bila para siswa sedang membuat bentuk-bentuk model atau mangkuk tidak
lengkap seharian kerja, benda kerjanya supaya ditutup dengan kain basah serta
letakkan di tempat tertutup seperti gentong, atau peti yang terbuat dari metal atau
kayu sampai waktu pengerjaan kembali. Benda kerja yang tidak di letakkan di
tempat lembab akan terlalu cepat mongering dan retak atau terlalu keras untuk di
kerjakan berikutnya. Benda kerja harus di keringkan secara bertahap, setelah lewat
beberapa hari. Hal itu dilakukan dengan cara membungkusnya dalam kain lembab
dimalam pertamanserta mengeringkannya di tahap kedua. Lalu biarkan beberapa
hari didalam wadah tertutup. Tapi tidak lagi dibungkus dengan kain.
Bila seorang siswa telah membentuk model dari satu objek ternyata lebih tebal
dari ari tangan, hendaknya di kurangi tebalnya tanah dapat menyebabkan
pengeringan dinding dalam dan luar, sehingga dapat mencegah keretaka benda
kerja tersebut. Bilamana benda kerta diraba sudah mulai agak kering, berarti sudah
cukup kering untuk di cat atau dibakar. Tanah liat yang belum kering benar selama

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 99


proses pembakarannya akan pecah atau meledak. Selama para siswa bekerja
dengan tanah liat yang basah sering menjadi kering dan susah di bentuk; untuk
melunakkannya kembali tohokkan kawat kaku atau tonkak kedalam tanah, lalu
masukkan air, dan biarkan satu hari lamanya sebelum di kerjakan kembali.
Lemparkan tanah yang tidak di bakar dapat dimasukkan ke dalam periuk atau bak
berisi air serta dilunakkan kembali, untuk dipergunakan kembali lagi. Atau
dimasukkan ke dalam bak kering dan kemudian ditimbuni tepung ( ditempatkan
dalam karung goni dan tumbuklah dengan palu kayu untuk di pergunakan lagi)
untuk dipergunakan lagi.
c. Malam atau Lilin

Malam biasa atau pelasticine, dengan berbagai warna, dijual di tokoh-tokoh


seni, dan took-toko lainya. Disebabkan malam itu tidak bisa mengeras maka bahan
ini paling cocok untuk pembuatan objek yang bersifat sementara. Bahan ini bisa
bisa dipergunakan lag berkali-kali untuk membentuk model bangunan, binatang,
tanah lapang yang mendukung batang pohon atau pagar yang di buat dari anak
korek api yang ditanamkan kedalamnya model geometri padat, buah buahan dan
tumbu-tumbuhan, bagian-bagian anatomi, profil atau sosok tubuh, berbagai pot
untuk keperluan pameran tetapi bukan untuk di pakai.

5. Plaster Paris

Plaster paris merupakan serbuk putih yang bagus, bila di taburkan kedalam air
akan cepat membentuk gumpalan padat dan mudah dikikis dengan cara
menggunakan pisau atau pahat. Plaster paris bermanfaat untuk pembuatan papan
peringatan,genting, berbagai model strata bumi,fosil-fosil atau meluaskan
penampang memotong dari sebuah gigi, seekor ikan atau cacing atau paramecium,
biji, tumbuhan atau sehelai daun.
a. Mempergunakan plaster

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 100


Cara menyiapkan potongan plaster, pertama tuangkan air berih kedalam
wadah yang luas, panci enamel atau panci timah. Air yang di tuang sebaiknya
sedikit dibandingkan dengan ukuran balok atau gumpalan yang akan di
potong-potong kemudian. Lalu taburkan serbuk plaster paris itu sedikit demi
sedikit kedalam air sampai metara di bawah permukaan air. Aduk sampai
merata sampai berbentuk krim, sisihkan gelembung serta gumpalanya.
Teruskan aduk perlahan-lahan sampai campuran itu terasa mengental.
Cepatlah tuangkan kedalam bentuk cetakan yang telah disiapkan sebelumnya.
Bila plaster di tuangkan ternyata sangat lamban, hal itu akan membuat plaster
terlalu tebal dan akan terlalu cepat mengeras. Beberapa plaster cacat di
tuangkan kedalam kaleng timah atau kotak kardus mungkin bisa di buang.
Jangan sekali-kali menuangkan plaster paris kedalam bak cucian. Sebab hal
itu mengakibatkan pengerasan didalam pipanya, menyumbat aliran sehingga
mengharuskan tukang memindahkan pipa untuk memperbaikinya.
b. Mempersiapkan cetakan
Sebagai mana telah dikemukakan, cetakan kedalamnya di tuangkan caira
plaster harus sudah dipersiapkan sebelumnya. Jenis bahan yang di pergunakan
untuk sebuah cetakan dituangkan oleh ukuran serta bentuk yang dikehendaki
untuk dicetak. Bilamana ingin membuat piring hiasan tembok kecil, asalah
beberapa buah piring atau dangkalkanlah piring poding lalu tuangkanlah
plaster itu kedalamnya. Sebaliknya bila ingin meledak mencetak piring hias
yang besar, pergunakanlah piring timah yang telah digosok atau pinggang
pembakar. Untuk objek persegi panjang, pakailah karton yang berlapis
parafin, seperti karton susu sebagai cetakan. Bila mana objek yang ingin
dibentuk adalah bentuk yang luar biasa, bisa dibuat cetakan dari tanah liat atau
plastisin. Bila plaster sudah keras , cetakkan tanah liat, atau plastisin akan
mudah dilepas. Cat karet colloid juga dapat dipakai untuk menciptakan sebuah
cetakan dari mana serangkaian atau seri model yang serupa bila dicetak.
Prosesnya adalah, dimulai dengan objek asli yang akan di tiru. Objek asli

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 101


mungkin dibuat dari tanah liat, potongan-potongan sabun, atau plaster atau
bahan yang tidak berpolri. Lalu permukaannya dilumuri oli motor, lalu
cetakanlah karet colloid.

Lapisan pertama harus tipis, lapisan kedua lebih tebal, disusul dengan
penyerbukan permukaannya dengan serbuk geregaji. Lapisan ketiga seperti lapisan
kedua diberi serbuk, tapi lapisan keempat dan terakhir biarkanlah bersih. Cetakan
karet terakhir biarkanlah bersih. Cetakan karet terakhir dilepas dan dapat dipakai
berkali-kali untuk membuat cetakan-cetakan plaster yang serupa.

6. Bahan Metal
Beberapa potong kayu, pipa dan selongsor, kaleng,kaleng dan beberapa
plat metal sangat berguna untuk membuat berbagai model atau bagian-bagian
model. Misalnya, kawat bisa dibengkokkan membuat bentuk geometric, kerangka
binatang, dan sosok yang digantungkan pada langit-langit seperti mobil-mobil,
atau kepada kerangka tempat bagian-bagian tubuh dari bubur kertas
dicetak.gantungan-gantungan pakaian bisa juga dibentuk menjadi struktur dasar
dari gunung-gunung atau perbukitan lalu di tutupi kertas Koran atau layar dan
kemudian ditutupi bubur kertas. Kaleng-kaleng bisa dipergunakan macan-macam
objek. Kaleng susu yang dicat memperlihatkan tangkai penyimpanan air yang
ditempatkan diatas meja. Dengan mempergunakan sebuah gunting kaleng dapat
dipotong-potong beberapa bentuk objek yang berbeda lalu di pakukan kepada
kerangka kayu yang cukup kuat sehingga membuat suatu tutup mobil, ketel kereta
api, atau lumbung lantai sebuah jembatang atau badan perahu. (bila memaku
kaleng kepada kayu, lebih baik kaleng dibor terlebih dahulu dan lubangnya sama
dengan besar paku atau lebih kecil sedikit. Untuk mempermudah memakukannya,
dan mencegah metal melekuk kepermukaan tempat di paku). Kaleng atau tembaga
lembaran tipis atau aluminium juga bisa dipotong atau dibengkokkan untuk
dibentuk topeng, binatang atau manusia, bagian-bagian mesin robot serta bentuk-

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 102


bentuk geometri. Lalu objek metal itu bisa dicat atau dipolis dengan wol baja yang
bagus. Dan untuk mencegah supaya tidak kusam lapisilah dengan lak atau fernis,
atau pakalilah polis pembersi paku.

7. Berbagai Bahan Dan Perangkat Konstruksi


Beberapa perangkat bangunan, mainan bekas, potongan-potongan kayu,
bata gedung, dan tongkat biola merupakan perangkat komersional dari bahan
bangunan yang biasa dibawah dari rumah-rumah untuk membuat dongkrak oli,
kincir angin, keran Derek, jembatan, rumah, bangsal, dan berbagai jenis mesin.
Para siswa bisa menemukan bahan-bahan berupa potongan-potongan kecil bahan
untuk membuat model-model bangunan. Misalnya, sepotong spons berwarna
dipergunakan untuk membuat semak-semak yang mengelilingi sebuah bangunan
mini, kawat atau benang sebagai kawat pagar atau tiang telfon yang dibuat dari
anak korek api atau bangunan pabrik. Sebuah kerucut dari kardus susu dapat
dijadikan sebuah bangunan mercu suar. Sebuah kardus tempat gandum atau es
krim bisa dijadikan gendang tom-tom, sebuah silo, atau sebuah gubuk disaman
dahulu, bila mana dibagi sama besar memotong ke bawah dan diletakkan
berdampingan. Bahan-bahan lain yang dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan
adalah balon, bola tenis, bola karet anak-anak, bola pingpong, berbagai jenis
kawat, sabun yang dapat di potong, tali, lembaran kelopen berwarna, potongan
kain, kain katun, sumbat botol.
Salah satu dari bahan tersebut dapat dipergunakan untuk membuat kepala
model. Berbagai bentuk kepala adalah merupakan bagian terpenting dari boneka
dan ukuran harus cukup besar, lebih besar dari bahan boneka itu sendiri. Paling
tidak berukuran 8 sampai 10cm panjangnya. Berbagai macam jenis bahan bisa
dipergunakan untuk membuat model-model kepala. Misalnya kantung kertas atau
kain diikat lehernya, gambari perwajahan dengan cat air atau pelakat. Bola
teknispun boleh dibuat model kepala boneka, lubangi sebesar telunjuk guna
mempermudah pengerjaannya. Perca kain di gunakan untuk menyambung leher

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 103


kekepala boneka, lilitkan sepanjang lehernya yang terbuat dari kertas karton yang
dimasukkan kedalam kepala dari bola tenis tadi.

2. Membuat OHT, Fliph Chart, Grafik dan Tabel dengan Komputer


a. OHT
Untuk pembuatan OHT dengan Komputer menggunakan slide power point,
dan hasil power pointnya di print dengan menggunakan flim OHT (plastik
transparan) khusus transparansi. Adapun cara pembuatan slide nya terdapat pada
bab pembuatan power point.

b. FLIPH CHART
Langkah-langkah dalam membuat fliph chart dengan komputer dapat kita buat
dengan CorelDRAW yaitu :
1. Membuat Teks
1) Membuat Teks
Dalam membuat teks dalam CorelDRAW dibedakan dalam dua jenis; pertama
artistic text (untuk membuat teks dengan pola dan umumnya untuk teks yang
pendek) dan yang kedua Paragraph Texs (untuk membuat teks dengan format
sederk mengakhiri pembuatan hana dan pada umumnya untuk teks yang
panjang). Cara membuat kedua jenis tersebut adalah sebagai berikut :
a) Klik teks tool dalam toolbox.
b) Klik dalam drawing page.
c) Atur setting karakter dalam property bar.
d) Ketik teks.
e) Untuk mengakhiri pembuatan artistic text klik pick tool.
2) Membuat Paragraf Teks
Langkah-langkah untuk membuat Paragraph Text adalah sebagai berikut :
a) Klik text tool dalam toolbox.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 104


b) Dragging dalam drawing page hingga membentuk bounding box (kotak
untuk batas paragraph text).
c) Atur setting karakter dalam property bar
d) Ketik teks misalnya “dalam membuat teks dalam CorelDRAW dibedakan
menjadi dua jenis; pertama artistic text (untuk membuat teks dengan pola
dan umumnya untuk teks yang pendek) dan yang kedua Paragraph Texs
(untuk membuat teks dengan format sederk mengakhiri pembuatan hana dan
pada umumnya untuk teks yang panjang).”
e) Untuk mengakhiri pembuatan paragraf teks klik Pick tool.

2. Memilih Karakter, Kata dan Paragraf


Untuk melakukan editing pada sebuah teks misalnya berupa karakter, kata
atau paragraf anda harus mengetahui bagaimana cara memilih karakter, kata
dan paragraf tersebut.
1) Memilih Karakter
Langkah untuk memilih karakter adalah sebagai berikut :
a) Klik teks (artistic atau paragraph text) dengan menggunakan Pick tool.
b) Tekan F8
c) Dragging karakter yang akan dipilih.
2) Memilih Kata
Langkah untuk memilih kata adalah sebagai berikut :
a) Klik teks (artistic atau paragraph text) dengan menggunakan Pick tool.
b) Tekan F8
c) Double klik (klik ganda) pada kata yang akan dipilih
3) Memilih Paragraf
Langkah untuk memilih paragraf adalah sebagai berikut :
a) Klik teks (artistic atau paragraph text) dengan menggunakan Pick tool.
b) Tekan F8
c) Double klik (klik ganda) pada paragraf yang akan dipilih

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 105


3. Mengatur Jarak Karakter
Pengaturan jarak karakter dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
1) Mengatur Jarak Karakter dengan Shape Tool
Langkah untuk mengatur jarak karakter menggunakan Shape Tool adalah
sebagai berikut:
a) Klik teks yang akan diatur jarak karakternya dengan menggunkan Pick tool
b) Klik Shape tool perubahan pada teks akan disertai dengan node pada setiap
karakternya.
c) Dragging ke atas atau ke bawah vertical spacing handle ini untuk merbh
jarak baris apabila teks lebih dari satu baris.
d) Klik node untuk merubah format karakter secara individu (misalnya
mengganti warna, memberikan efek pencetakan, memindahkan karakter
dan sebagainya).
e) Dragging ke kiri atau ke kanan horizotal spacing handle ini utuk merubah
jarak karakter.
2) Mengatur jarak karakter dengan forat text
Langkah untuk mengatur jarak karakter menggunakan Format Teks adalah
sebagai berikut :
a) Klik teks (artistic atau paragraph text) dengan menggunakan Pick tool.
b) Klik Text, Format Text (Ctrl+T) atau klik ikon Format Text pada
property bar.
c) Setelah langkah 2 diatas dilayar akan tampil kotak dialog Format Text
d) Klik tab Paragraph kemudian atur nilai dalam kotak Character misalnya
100%
e) Klik tombol OK

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 106


4. Mengatur Karakter secara Individu pada Sebuah Teks
Langkah untuk mengatur karakter secara individu pada sebuah teksadalah
sebagai berikut :
a. Buat sebuah teks misalnya kata “View” dengan jenis font Arial Black
dengan ukuran 100 point.
b. Klik Pick tool dalam toolbox
c. Klik Shape tool dalam toolbox
d. Klik node yang berada di sebelah kiri bawah huruf “i” kemudian Dragging
ke bawah.
e. Selanjutnya klik node pada huruf “e” lalu dragging ke kiri mendekati huruf
“V”.
f. Klik node pada huruf “W” kemudian atur setting dalam property bar
dengan ukuran 150 pt lalu dragging untuk mendaptkan huruf tersebut
sesuai dengan keinginan.

5. Melepas Teks menjadi Karakter Terpisah


Seperti pada penjelasan di atas, anda dapat melakukan pengaturan pada setiap
karakter secara individu dengan menggunakan Shape tool. Disamping anda juga
dapat melepas teks menjadi karakter terpisah dengan cra berikut :
a. Klik teks dengan menggunakan Pick tool
b. klik Arrange, Break artistic text atau tekan Ctrl+K untuk melepas
enjadi karakter terpisah.

6. Mengalirkan Teks pada Sebuah Path


Langkah untuk mengalirkan teks pada sebuah path adalah sebagai berikut :
a. Klik Pen tool dalam toolbox.
b. Lalu klik disuatu tempat dan klik sekali lagi berbeda untuk membuat
sebuah segmen.
c. Tekan tombol Esc untuk mengakhiri pembuatan garis

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 107


d. Selanjutnya klik Text tool dalam toolboxatau tekan F8.
e. Geser pointer mouse anda di atas garis tersebut hingga berubah bentuk
f. Setelah pointer berubah bentuk, lakukan klik pada garis tersebut.
g. Berikutnya atur setting dalam poperty bar (ubah bentuk font, ukuran font,
perataan teks dan sebagainya).
h. Ketik teks misalnya “CorelDRAW”

c. GRAFIK
Chart tersebut dibuat menggunakan Apple Numbers. Saya coba membuatnya di
Excel 2007 dan berikut ini adalah langkah-langkahnya:
1. Pilih range data, yaitu sel A1:B5.

2. Pada Insert tab, grup Charts, klik Pie dan pilih bentuk seperti contoh di bawah
ini.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 108


3. Mengganti Chart Styles.

Klik Design tab pada Chart Tools. Pada grup Chart Styles klik tombol More dan
pilih style seperti gambar dibawah ini.

4. Atur Chart Layout

Pada Chart Tools, Design tab, grup Chart Layouts, klik tombol More dan pilih
Layout 6.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 109


Tampilan chart akan seperti gambar di bawah ini.

5. Selanjutnya kita akan mengatur format 3-D chart. Pada Chart Tools, Layout tab,
grup Background, klik 3-D Rotation.
6. Atur 3-D Format (untuk mengatur background chart) seperti gambar berikut.
Pilih Soft Round untuk Bevel (Top dan Bottom).

7. Atur 3-D Rotation (untuk membuat permukaan cembung pada chart) seperti
gambar berikut.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 110


Sekarang tampilan chart akan seperti ini.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 111


8. Ubah warna chart.
Pilih satu bagian chart yang ingin diubah warnanya (misalnya: Strawberry)
dengan cara double click. Pada Format tab, grup Shape Styles, klik tanda panah
Shape Fill dan pilih warna yang diinginkan.

Catatan : Warna mengikuti theme yang digunakan. Tutorial ini menggunakan


theme Office.

9. Atur posisi Legend.


Pada Layout tab, grup Labels, klik Legend dan pilih Show Legend at Bottom.

Kemudian klik dan geser Legend sedikit ke atas.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 112


10. Format Legend.
Klik pada Legend di chart. Pada Format tab, grup Shape Styles, klik tanda

More pada Shape Styles dan pilih Moderate Effect - Accent 5.

11. Ubah warna background pada chart.


Pada Format tab, grup Shape Styles, klik tanda panah Shape Fill dan pilih warna
seperti contoh di bawah ini (Black,Text 1, Lighter 5%).

12. Tampilan akhir chart yang sudah selesai diformat akan seperti ini.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 113


13. tip
 Untuk mengatur Label Data ditampilkan di bagian luar chart: Pada Chart
Tools, Layout tab, grupLabels, klik Data Labels dan pilih Outside End.
 Chart yang sudah dibuat dan diformat dapat dijadikan sebagai chart
template.

d. TABEL
1. Membuat Dan Menghapus Tabel.
1. Membuat Tabel
1. Buatlah dokumen baru (Ctrl + N).
2. Kemudian klik tab menu Insert, kemudian pilih Tabel.

3. Pada menu yang muncul klik Insert Table.


4. Isikan pada bagian Number of columns: 5 dan Number of rows: 10

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 114


5. Klik tombol OK (akan muncul tabel 5 x 10)

6. Untuk mengecilkan dan melebarkan tabel, gerakkan mos pointer pada garis
kolom yang ingin di geser,arahkan mos pointer hingga berubah menjadi
panah dengan dua arah kanan dan kiri

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 115


7. Kemudian ketikkan isi tabelnya (gunakan tanda panah pada keyboard
untuk berpindah ke kanan-kiri atau atas-bawah cell).

2. Menghapus Tabel
1. Aktifkan/pilih tabel yang akan di hapus.
2. Pilih tab menu Layout.
3. Pada ribbon Row & Columns, pilih icon menu Delete
4. Pilih Table
5. Perhatikan, sekarang tabel telah hilang. Kemudian tekan tombol Ctrl + Z,
(batalkan penghapusan tabel).
6. Kemudian simpan dengan nama Tabel.

3. Mengkonfersi Table ke Teks


1. Buka kembali file “Tabel”.
2. Letakkan kursor di dalam tabel.
3. Klik tab menu Layout > Convert to Text.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 116


4. Pada kotak dialog yang muncul, plih Tab> OK.
5. Perhatikan, sekarang tabel kita sudah dikonfersi menjadi teks biasa.

4. Mengkonfersi Table
1. Pastikan dokumen/teks yang akan dikonversi menjadi tabel mempunyai
perataan tab (gunakan file “Tabel” yang telah dikonversi menjadi teks).
2. Pilih/sorot semua teks yang akan di jadikan tabel.
3. Klik tab menu Insert > Tabel > Convert Text to Table.
4. Isikan Number of Columns : 5, aktifkan pilihan Tabs, kemudian klik tombol
OK.
5. Perhatikan hasilnya. Sekarang teks kita sudah dikonversi menjadi tabel

2. Memanipulasi Tabel
1. Mengatur Border Dan Shading Tabel.
1. Sorot semua baris dari tabel
2. Klik tab menu Design.
3. Pada ribbon menu kelompok Table Style, pilih icon menu Borders.
4. Pilih Border and Shadings
5. Aktifkan tab Border, pada bagian setting pilih Grid, Style pilih bentuk garis
bingkai sesuai contoh pada latihan diatas.
6. Color pilih Automatic.

7. Width : 2

8. Apply to : Table
9. Klik OK
10. Perhatikan hasil format tabelnya.
11. Untuk membuat shading atau warna backgrownd dari tabel, seleksi baris
pertama tabel.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 117


12. Aktifkan kembali kotak dialog Border and shadings ( lihat langkah
sebelumnya)
13. Pada kotak dialog yang muncul, pilih shading pada bagian Fill : Abu-abu.
14. Tentukan jenis pola pettems dan warnanya pada bagian Petterns Style : 25%
Color : Merah, kemudian pada Apply to : Cell.
15. Setelah selesai klik tombol OK. Lihat hasilnya

2. Menyisipkan baris dan kolom pada tabel


1. Letakkan kursor di cell baris ke 2 kolom pertama pada tabel.
2. Klik tab menu Layout
3. Pada bagian ribbon Row & columns pilih icon Insert below, lihat perubahan
tabelnya
4. Untuk menyisipkan kolom di sebelah kanan, klik pada cell baris ke 3 kolom
ke 2
5. Kemudian pada bagian ribbon Row & columns klik icon menu Insert right.
Perhatikan efek dari perintah ini.

3. Menghapus baris dan kolom


1. Letakkan kembali kursor pada kolom 1 baris 3.
2. Klik tab menu Layout.
3. Pada ribbon kelompok Row & Columns pilih icon menu Delete.
4. Untuk menghapus kolom, letakkan kursor padan kolom ke tiga dari tabel.
5. Klik tab menu layout
6. Pada ribbon kelompok Row & columns pilih icon menu Delete.
7. Pilih Delete Columns. (Perhatikan, kolom sekarang telah di hapus)

4. Mengatur Tinggi Baris Dan Lebar Kolom


1. Pilih baris atau kolom yang akan diatur lebar atau tingginya.
2. Klik tab menu Layout.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 118


3. Pada ribbon kelompok Cell Size, isinkan nilai pada bagian Table row height :
1 cm.
4. Untuk mengatur lebar kolom, seleksi kolomke dua sampai dengan kolom ke
lima
5. Klik tab Layout, pada ribbon Cell Size, isikan table column wicth : 3,5cm,
lihat perubahannya.

5. Menggabungkan Dan Memisahkan Baris Dan Kolom Tabel.


1. Pilih cell baris ke 8 kolom 1 dan 2.
2. Pilih tab menu Layout, kemudian klik icon menu Merge Cell. ( lihat
perubahannya)
3. Coban andagabungkan untuk dua baris di bawahnya.
4. Untuk memisahkan cell yang telah digabungkan, letakkan kursor di baris ke 8
kolom 1.
5. Pilih tab menu Layout, klik icon menu Split cell.

D. CONTOH SOAL
1. Bagaimana cara mendesain Flipchart secara manual?
Jawab :
a.) Menentukan tujuan pembelajaran ; Seperti pada umumnya dalam pembuatan
media pembelajaran, langkah pertama adalah menentukan tujuan.
b.) Menentukan bentuk Flipchart ; Flipchart secara umum terbagi dalam dua
sajian, pertama Flipchart yang hanya berisi lembaran-lembaran kertas
kosong yang siap diisi pesan pembelajaran, seperti halnya whiteboard namun
Flipchart berukuran kecil dan menggunakan spidol sebagai alat tulisnya.
Kedua, Flipchart yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang telah disiapkan
sebelumnya yang isinya bisa berupa gambar, teks, grafik, bagan dan lain-
lain. Berdasarkan tujuan yang telah kita tentukan di maka pilih bentuk
Flipchart mana yang akan dibuat atau disiapkan.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 119


c.) Membuat ringkasan materi ; Materi yang disajikan pada media Flipchart
tidak dalam bentuk uraian panjang, dengan menggunakan kalimat majemuk
seperti halnya pada buku teks namun materi perlu disarikan, diambil pokok-
pokoknya.
d.) Merancang draf kasar (Sketsa) ; Membuat Flipchart yang baik dan menarik
diperlukan variasi penyajian tidak hanya berisi teks namun diperkaya dengan
gambar atau foto yang relevan dengan materi dan tujuan.
e.) Memilih warna yang sesuai ; Agar Flipchart yang kita buat lebih menarik,
salah satu upayanya adalah menggunakan warna yang bervariatif. Flipchart
yang hanya menggunakan satu warna misalnya hitam saja atau biru saja,
kurang menarik bagi siswa. Warna juga akan membantu memfokuskan
perhatian pada materi penting.
f.) Menentukan ukuran dan bentuk huruf yang sesuai ; Supaya mudah dibaca
dalam jarak yang cukup jauh misalnya 10 meter dalam ruangan kelas, maka
sebaiknya ukuran huruf pada Flipchart cukup besar. Ukuran huruf ini
disesuaikan dengan seberapa banyak tulisan, jika tulisan sedikit berarti ada
cukup ruang untuk membuat huruf menjadi lebih besar.

2. Sebutkan Langkah-langkah umum dalam pembuatan grafik secara manual ?


langkah-langkah yang umum yaitu :
a. Sumbu absis dan ordinat. Untuk membuat grafik, kita selalu mengunakan
sistem sumbu, yaitu Absis danOrdinat. Sumbu Absis yaitu sumbu yang
mendatar, disebut sumbu X (huruf X besar), sedang sumbu ordinat, sumbu
yang menegak disebut Y (huruf Y besar). Sumbu X (biasanya) disediakan
untuk mencantumkan nilai, sedang sumbu Y untuk frekuensi.
b. Perbandingan anatar X dan Y. Sudah menjadi kelaziman bahwa sumbu X
dibuat lebih panjang dari sumbu Y. Perbandingan antara keduanya kira-kira
adalah sepuluh dengan tujuh atau sepuluh dengan delapan, atau pada
umumnya tiga banding dua. Kelaziman ini sampai sekarang masih

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 120


dipertahankan, dengan maksud agar tidak memberikan gambaran yang keliru
kepada pembacanya pada pembacaan yang sepintas lalu. Hanay untuk
maksud-maksud tertentu kelaziman itu dilanggar orang, misalnya untuk
keperluan propaganda.
c. Pemberian nama pada sumbu. Untuk memudahkan pembacaan maka tiap-tiap
sumbu diberi nama sesuai dengan maksudnya. Sumbu X diberi nama nilai di
bawahnya tepat ditengah-tengahnya, sedang sumbu Y diberi nama frekuensi
disebelah kirinya, juga tepat ditengah-tengahnya, atau tepat di atasnya.
d. Pemberian nama pada grafik. Grafik yang tidak ada namanya akan sangat
membingungkan pembacanya. Sebab itu tiap-tiap grafik yang dimaksudkan
untuk disajikan kepada pembaca harus diberi nama. Nama ini menurut
kelaziman dicantumkan dibawah grafik bukan diatasnya (sebaliknya tabel
mencantumkan keterangan di atas, buka dibawahnya).

3. Sebutkan langkah-langkah dalam Menghapus Tabel dengan komputer?


a. Aktifkan/pilih tabel yang akan di hapus.
b. Pilih tab menu Layout.
c. Pada ribbon Row & Columns, pilih icon menu Delete
d. Pilih Table
e. Perhatikan, sekarang tabel telah hilang. Kemudian tekan tombol Ctrl + Z,
(batalkan penghapusan tabel).
f. Kemudian simpan dengan nama Tabel.

E. LATIHAN
1. Sebutkan langkah-langkah tehnik membuat OHT secara tidak langsung?
2. Apakah perbedaan pembuatan OHT secara langsung dan tidak langsung?
3. Sebutkan langkah-langkah pembuatan flip chart secara manual?
4. Sebutkan bahan yang dapat dipakai dalam pembuatan model ?

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 121


5. Jelaskan langkah-langkah dalam menggabungkan dan memisahkan barisd
kolom tabel?
6. Jelaskan cara mengatur jarak karakter dengan shape tool?
7. Sebutkan cara yang digunakan untuk mengkonfersi table ke teks?
8. Jelaskan tehnik pembuatan model dari bubur kertas?
9. Sebutkan langkah-langkah pembuatan grfaik dengan komputer?
10. Sebutkan langkah-langkah pembuatan tabel histogram secara manual?

F. RANGKUMAN
 Membuat OHT, Flip Chart, Grafik dan Model secara Manual
1. OHT Manual
Dalam membuat transparan banyak cara yang dipergunakan:
1) Pembuatan OHT secara langsung
a. Menggunakan Feltpen khusus transparasi.
b. Menggunakan letterpress atau lettraset.
Pembuatan langsung pada transparan dapat dikerjakan 2 cara yaitu:
a. Menuls/melukis dengan pen khusus yang berwarna warni
(Transparance pen)
b. Menggunakan set huruf (lettering set) atau sering disebut rugos.
Dalam prakteknya dua cara diatas dikombinasikan atau dipakai secara
bersama untuk menghasilkan transparan yang telah direncanakan terlebih
dahulu.
2) Pembuatan OHT secara tidak langsung
a. Menggunakan alat thermofal buatan 3-M. Gambar visual terlebih
dahulu dibuat pada kertas HVS dan difotokopi. Fotokopi ini
dipindahkan ke Infra red transparasi melalui thermal process 3-M.
b. Proses diazo, yaitu proses yang menggunakan uap ammonia. Master
yang akan dikopi dipindahkan ke transparasi khusus untuk diazo ini
dengan cara penyinaran dengan sinar ultra violet.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 122


Untuk membuat transparan jenis ini diperlukan persiapan-persiapan
sebagai berikut:
a. Membuat lembar asli (original) yang umumnya disebut “Master”
ditulis/diberi ilustrasi dengan alat tulis yang berkadar karbon tinggi,
misalnya tinta cina.
b. Siapkan mesin pembuat transparan (transparency copy maker)
c. Siapkan film pembuat transparan (tersedia dalam beberapa jenis dan
warna).
d. Atur tombol pengatur buat penyinaran (yang mempengaruhi
gelap/terangnya hasil photo copy
e. Kalau semua persiapan sudah dilakukan, berikut adalah langkah
membuatnya:
f. Susun bahan transparan dengan masternya.
g. Masukan kedalam mesin pembuat transparan, pasangan bahan dan
master diatas tertarik masuk kedalam mesin dan akan segera keluar
kembali.
h. Setelah keluar dari mesin, pisahkan antara master dan transparannya.
Untuk transparan jenis bahan biasa, langsung transparan tersebut siap
pakai, tetapi untuk jenis film transparan tranparex (dari agfa gevaert),
langkah ini belum selesai dilanjutkan dengan:
a) Film hasil mesin copy ini dicuci dalam air dengan mesin khusus
transparex dengan segera.
b) Bila tetap belum bersih, proses pada 2) (masuk mesin copy) harus
diulang kembali dengan pengaturan pengaturan (setel dial
controlnya) kearah “lighter”/kurang penyinaran.
c) Untuk memudahkan penyimpanan dan pemakaiannya, hasil
transparan diberi bingkai khusus yang dapat disimpan dalam map
tebal (ordner).

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 123


2. Cara Membuat Flip Chart secara manual
a) Lubangi kertas chart sedemikian rupa agar mudah dijadikan satu/dijilid.
b) Buatkan dua bingkai kayu yang diikat bersama dengan kertas peta oleh dua
baut (seperti pada gambar 1). Pada ujung-ujung bingkai dibuat lubang
tempat tali penggantung pita.
c) Peta dengan bingkai kayu atau besi dijadikan satu dengan pengikat baut
(seperti pada gambar 2). Peta ini dapat digantungkan pada papan
tulis/white board, yang tidak menempel tembok/dinding.
d) Penempatan peta dapat juga digantungkan pada penyangga dengan 3 kaki.
e) Cara lain untuk mengikat dan menyangga peta adalah dengan
menggunakan papan triplek/hardboard. Papan display lainnya antara lain;
papan tikar, felt board (papan berlubang)

3. Grafik secara manual


Langkah-langkah umum dalam pembuatan grafik
1. Sumbu absis dan ordinat. Untuk membuat grafik, kita selalu mengunakan
sistem sumbu, yaitu Absis danOrdinat. Sumbu Absis yaitu sumbu yang
mendatar, disebut sumbu X (huruf X besar), sedang sumbu ordinat,
sumbu yang menegak disebut Y (huruf Y besar). Sumbu X (biasanya)
disediakan untuk mencantumkan nilai, sedang sumbu Y untuk frekuensi.
2. Perbandingan anatar X dan Y. Sudah menjadi kelaziman bahwa sumbu X
dibuat lebih panjang dari sumbu Y. Perbandingan antara keduanya kira-
kira adalah sepuluh dengan tujuh atau sepuluh dengan delapan, atau pada
umumnya tiga banding dua. Kelaziman ini sampai sekarang masih
dipertahankan, dengan maksud agar tidak memberikan gambaran yang
keliru kepada pembacanya pada pembacaan yang sepintas lalu. Hanay
untuk maksud-maksud tertentu kelaziman itu dilanggar orang, misalnya
untuk keperluan propaganda.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 124


3. Pemberian nama pada sumbu. Untuk memudahkan pembacaan maka tiap-
tiap sumbu diberi nama sesuai dengan maksudnya. Sumbu X diberi nama
nilai di bawahnya tepat ditengah-tengahnya, sedang sumbu Y diberi nama
frekuensi disebelah kirinya, juga tepat ditengah-tengahnya, atau tepat di
atasnya.
4. Pemberian nama pada grafik. Grafik yang tidak ada namanya akan sangat
membingungkan pembacanya. Sebab itu tiap-tiap grafik yang
dimaksudkan untuk disajikan kepada pembaca harus diberi nama. Nama
ini menurut kelaziman dicantumkan dibawah grafik bukan diatasnya
(sebaliknya tabel mencantumkan keterangan di atas, buka dibawahnya).
4. Model secara manual
i. Kertas Dan Kardus
Dengan bantuan kertas, kardus, gunting, selotip, kawat, lem, tali, dan
sebuah stapler anda dapat membuat jenis-jenis model, seperti: miniature-
miniatur mabel rumah, tenda, pohon, bunga, papan lalu lintas, kapal, mobil,
truk, kereta api, pesawat terbang, bayangan binatang, topi, boneka, pakaian,
bendera, mesin sederhana setra beberapa jenis bentuk geometri. Walaupun
konstruksi kertas di buat dengan banyak warna yang dibumbuhkan mungkin
bisa memperkaya alam jangkauan penggunaan yang sangat luas.
ii. Bubur Kertas

Bubur kertas bisa digunakan dalam membuat peta timbu dan untuk
menciptakan bola dunia, juga bermanfaat untuk membuat daratan pedesaan,
permukaan gunung merapi pada sebuah kerangka dari kayu berkawat, atau
untuk membuat model binatang pada sebuah dasar rangka kawat, membuat
kepala boneka, dan bentuk model buah-buahan serta sayur-sayuran.
Sehubungan dengan campuran untuk membuat bubur kertas yang dijelaskan
pada uraian terdahulu, berikut ini ada tiga macam cara yang diketahui dan di
temukan dengan sukses.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 125


Cara mengadon bubur kertas
Untuk membuat bubur guna keperluan sebuah model sehingga mirip
tanah liat, rendamlah sobekan kertas keci-kecil di dalam air panas selama
beberapa jam, kemudian keringkanlah serta aduk. Campurkan bubur ini
dengan lem perekat kertas tembok yang telah dicmapur air. Bila mana anda
ingin menambahkan lebih banyak bahan perekat, tambahkan perekatnya
sebelum bubur di tuangkan. Kini anda siap menuangkannya membentuk
bukit, bentuk-bentuk lain yang dihendaki. Sobekan kerta yang serupa data di
buat sebagai berikut: sobek kertas kecil-kecil tampah menggunakan gunting.
Sejumlah besar kertas harus di sobek, sebab akan mengendap tertekan bila di
rendam. Masukkan sobkan-sobekan kertas itu dalam ember yang telah di isi
air. Bubuhkan sesendok garam dapur, dan biarkan semalam. Pada hari
berikutnya. Buanglah airnya dan angkat kertas tersebut lalu aduklah bubur itu
dengan tangan agar lebih lumat. Kemudian campurkan kira-kira dua belas
sendok serbuk Flour untuk setengah dari campuran kertas. Bila ternnyata
belum pekat, tambahkan lebih banyak flour sampai bubur menjadi pekat
merata serta biasa dituangkan sebaik-baiinya. Yang terbaik adalah tidak
menambahkan atau membumbu kan lagi serbuk flour kepada kertas, karena
akan menyebapkan cepat rusak.

iii. Bubur kertas Krep

Campuran lain yang menghasilkan bahan yang bisa di tuangkan seperti


tanah liat dibuat denga cara: sobeklah kecil-kecil kertas krep berwarna
masukkan kedalam ember atau panci besar, tambahkan secangkir bubuk flour
dan setengah gelas garam. Bila guru sedang memperlihatkan jenis bubur
kertas kepada siswanya cara yang terbaik pertama-tama ia mencoba membuat
model dengan adonan tersebut di rumah.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 126


a. Mempergunakan Kayu

Kontraktor dan orang tua siswa, menginginkan semua potongan kayu


bisa digunakan untuk membuat model-model binatang, mobilatau truk,
perahu, gerbong kereta api,, mesin, rumah, gedung, bentuk-bentuk geometris,
perabotan rumah tangga., jembatan, pagar, jalan-jalan raya, kincir angin,
peralatan Derek, papanhitung, perkakas tenun, dengan landasan bangunan
yang di buat dari bubur kertas dan karton. Kayu lunak seperti pinur putih,
kayu merah atau kayu arah adalah kuat tapi mudah di geregaji, dipaku, dibor,
serta di tatah. Sedangkan kayu-kayu kertas seperti mahoni sangat sulit di
kerjakan.
b. Mempergunakan Tanah Liat

Ada dua jenis tanah liat yang kusus di pergunakan membuat model
yaitu: (1) tanah liat alami atau dengan bahan pelarut air yang kemudian
menjadi keras bilamana kering, dan (2) tanah liat dengan pelarut minyak atau
malam yang bisa kering dan meneras
Tanah-tanah yang alami ini diprgunakan untuk membuat model sosok
binatang atau manusia, pencakar langit, bangunan pabrik, dan untuk membuat
bata-bata kecil,yang di pakai untuk membangun pondok dan gua karang.
Selain itu sangat cocok untuk membuat genting, papan peringatan serta pot-
pot yng bisa di bakar atau di lukis atau di glasur supaya dapat di pergunakan
secara permanen.
Untuk menyiapkan pembuatan model, sediakan ember,atau kaleng dan
isi setengahnya dengan air bersih. Taburkan tepung tanah liat kedalam air,
sekepal demi sekepal sehingga mencapai tinggi melebihi permukaan air yang
merendamnya. Biarkan direndam sejenak, kemudian aduklah denga jari
tangantambahkan tanah liat sampai galau betul-betulserta kental merata. Pada
tahap ini biasanya tanah liata terlalu lengket, tidak dapat dipergunakan dengan
baik oleh para siswa. Untuk itu biarkanlah semalaman dalam sebuah kaleng;

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 127


pagiharinya buanglah air yang ada diatasnya. Bila terlalu lengket untuk
dibentuk model, tambahkan sepung tanah sedikit demi sedikitb atau ratakan
gumpalan tanah itu pada bidang papan sampai cukum kering untuk di
pergunakan.
c. Malam atau Lilin

Disebabkan malam itu tidak bisa mengeras maka bahan ini paling
cocok untuk pembuatan objek yang bersifat sementara. Bahan ini bisa bisa
dipergunakan lag berkali-kali untuk membentuk model bangunan, binatang,
tanah lapang yang mendukung batang pohon atau pagar yang di buat dari anak
korek api yang ditanamkan kedalamnya model geometri padat, buah buahan
dan tumbu-tumbuhan, bagian-bagian anatomi, profil atau sosok tubuh,
berbagai pot untuk keperluan pameran tetapi bukan untuk di pakai.
iv. Plaster Paris
a. Mempergunakan plaster
Cara menyiapkan potongan plaster, pertama tuangkan air berih
kedalam wadah yang luas, panci enamel atau panci timah. Air yang di tuang
sebaiknya sedikit dibandingkan dengan ukuran balok atau gumpalan yang
akan di potong-potong kemudian. Lalu taburkan serbuk plaster paris itu
sedikit demi sedikit kedalam air sampai metara di bawah permukaan air. Aduk
sampai merata sampai berbentuk krim, sisihkan gelembung serta gumpalanya.
Teruskan aduk perlahan-lahan sampai campuran itu terasa mengental.
Cepatlah tuangkan kedalam bentuk cetakan yang telah disiapkan sebelumnya.
Bila plaster di tuangkan ternyata sangat lamban, hal itu akan membuat plaster
terlalu tebal dan akan terlalu cepat mengeras. Beberapa plaster cacat di
tuangkan kedalam kaleng timah atau kotak kardus mungkin bisa di buang.
Jangan sekali-kali menuangkan plaster paris kedalam bak cucian. Sebab hal
itu mengakibatkan pengerasan didalam pipanya, menyumbat aliran sehingga
mengharuskan tukang memindahkan pipa untuk memperbaikinya.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 128


b. Mempersiapkan cetakan
Sebagai mana telah dikemukakan, cetakan kedalamnya di tuangkan
caira plaster harus sudah dipersiapkan sebelumnya. Jenis bahan yang di
pergunakan untuk sebuah cetakan dituangkan oleh ukuran serta bentuk yang
dikehendaki untuk dicetak. Bilamana ingin membuat piring hiasan tembok
kecil, asalah beberapa buah piring atau dangkalkanlah piring poding lalu
tuangkanlah plaster itu kedalamnya. Sebaliknya bila ingin meledak mencetak
piring hias yang besar, pergunakanlah piring timah yang telah digosok atau
pinggang pembakar. Untuk objek persegi panjang, pakailah karton yang
berlapis parafin, seperti karton susu sebagai cetakan. Bila mana objek yang
ingin dibentuk adalah bentuk yang luar biasa, bisa dibuat cetakan dari tanah
liat atau plastisin. Bila plaster sudah keras , cetakkan tanah liat, atau plastisin
akan mudah dilepas. Cat karet colloid juga dapat dipakai untuk menciptakan
sebuah cetakan dari mana serangkaian atau seri model yang serupa bila
dicetak. Prosesnya adalah, dimulai dengan objek asli yang akan di tiru.
Lapisan pertama harus tipis, lapisan kedua lebih tebal, disusul dengan
penyerbukan permukaannya dengan serbuk geregaji. Lapisan ketiga seperti
lapisan kedua diberi serbuk, tapi lapisan keempat dan terakhir biarkanlah
bersih. Cetakan karet terakhir biarkanlah bersih. Cetakan karet terakhir dilepas
dan dapat dipakai berkali-kali untuk membuat cetakan-cetakan plaster yang
serupa.

v. Bahan Metal
Beberapa potong kayu, pipa dan selongsor, kaleng,kaleng dan beberapa
plat metal sangat berguna untuk membuat berbagai model atau bagian-bagian
model. Misalnya, kawat bisa dibengkokkan membuat bentuk geometric,
kerangka binatang, dan sosok yang digantungkan pada langit-langit seperti
mobil-mobil, atau kepada kerangka tempat bagian-bagian tubuh dari bubur

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 129


kertas dicetak.gantungan-gantungan pakaian bisa juga dibentuk menjadi
struktur dasar dari gunung-gunung atau perbukitan lalu di tutupi kertas Koran
atau layar dan kemudian ditutupi bubur kertas.

vi. Berbagai Bahan Dan Perangkat Konstruksi


Misalnya, sepotong spons berwarna dipergunakan untuk membuat
semak-semak yang mengelilingi sebuah bangunan mini, kawat atau benang
sebagai kawat pagar atau tiang telfon yang dibuat dari anak korek api atau
bangunan pabrik. Sebuah kerucut dari kardus susu dapat dijadikan sebuah
bangunan mercu suar. Sebuah kardus tempat gandum atau es krim bisa
dijadikan gendang tom-tom, sebuah silo, atau sebuah gubuk disaman dahulu,
bila mana dibagi sama besar memotong ke bawah dan diletakkan
berdampingan. Bahan-bahan lain yang dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan
adalah balon, bola tenis, bola karet anak-anak, bola pingpong, berbagai jenis
kawat, sabun yang dapat di potong, tali, lembaran kelopen berwarna,
potongan kain, kain katun, sumbat botol.

 Membuat OHT, Flip Chart, Grafik dan Model dengan Komputer


1. OHT
Untuk pembuatan OHT dengan Komputer menggunakan slide power
point, dan hasil power pointnya di print dengan menggunakan flim OHT
(plastik transparan) khusus transparansi. Adapun cara pembuatan slide nya
terdapat pada bab pembuatan power point.
2. Flip chart
Langkah-langkah dalam membuat fliph chart dengan komputer dapat kita
buat dengan CorelDRAW yaitu :
1) Membuat teks
a. Membuat Teks
a) Klik teks tool dalam toolbox.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 130


b) Klik dalam drawing page.
c) Atur setting karakter dalam property bar.
d) Ketik teks.
e) Untuk mengakhiri pembuatan artistic text klik pick tool.
b. Membuat Paragraf Teks
a) Klik text tool dalam toolbox.
b) Dragging dalam drawing page hingga membentuk bounding box
(kotak untuk batas paragraph text).
c) Atur setting karakter dalam property bar
d) Ketik teks misalnya “dalam membuat teks dalam CorelDRAW
dibedakan menjadi dua jenis; pertama artistic text (untuk membuat
teks dengan pola dan umumnya untuk teks yang pendek) dan yang
kedua Paragraph Texs (untuk membuat teks dengan format sederk
mengakhiri pembuatan hana dan pada umumnya untuk teks yang
panjang).”
e) Untuk mengakhiri pembuatan paragraf teks klik Pick tool.
2) Memilih Karakter, Kata dan Paragraf
a. Memilih Karakter
Langkah untuk memilih karakter adalah sebagai berikut :
a) Klik teks (artistic atau paragraph text) dengan menggunakan Pick
tool.
b) Tekan F8
c) Dragging karakter yang akan dipilih.
b. Memilih Kata
a) Klik teks (artistic atau paragraph text) dengan menggunakan Pick
tool.
b) Tekan F8
c) Double klik (klik ganda) pada kata yang akan dipilih
c. Memilih Paragraf

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 131


a) Klik teks (artistic atau paragraph text) dengan menggunakan Pick
tool.
b) Tekan F8
c) Double klik (klik ganda) pada paragraf yang akan dipilih
3) Mengatur Jarak Karakter
a. Mengatur Jarak Karakter dengan Shape Tool
a) Klik teks yang akan diatur jarak karakternya dengan menggunkan
Pick tool
b) Klik Shape tool perubahan pada teks akan disertai dengan node pada
setiap karakternya.
c) Dragging ke atas atau ke bawah vertical spacing handle ini untuk
merbh jarak baris apabila teks lebih dari satu baris.
d) Klik node untuk merubah format karakter secara individu (misalnya
mengganti warna, memberikan efek pencetakan, memindahkan
karakter dan sebagainya).
e) Dragging ke kiri atau ke kanan horizotal spacing handle ini utuk
merubah jarak karakter.
b. Mengatur jarak karakter dengan forat text
a) Klik teks (artistic atau paragraph text) dengan menggunakan Pick
tool.
b) Klik Text, Format Text (Ctrl+T) atau klik ikon Format Text pada
property bar.
c) Setelah langkah 2 diatas dilayar akan tampil kotak dialog Format
Text
d) Klik tab Paragraph kemudian atur nilai dalam kotak Character
misalnya 100%
e) Klik tombo OK
4) Mengatur Karakter secara Individu pada Sebuah Teks

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 132


a) Buat sebuah teks misalnya kata “View” dengan jenis font Arial
Black dengan ukuran 100 point.
b) Klik Pick tool dalam toolbox
c) Klik Shape tool dalam toolbox
d) Klik node yang berada di sebelah kiri bawah huruf “i” kemudian
Dragging ke bawah.
e) Selanjutnya klik node pada huruf “e” lalu dragging ke kiri
mendekati huruf “V”.
f) Klik node pada huruf “W” kemudian atur setting dalam property bar
dengan ukuran 150 pt lalu dragging untuk mendaptkan huruf
tersebut sesuai dengan keinginan.
5) Melepas Teks Menjadi Karakter Terpisah
a) Klik teks dengan menggunakan Pick tool
b) klik Arrange, Break artistic text atau tekan Ctrl+K untuk
melepas enjadi karakter terpisah.
6) Mengalirkan Teks pada Sebuah Path
a) Klik Pen tool dalam toolbox.
b) Lalu klik disuatu tempat dan klik sekali lagi berbeda untuk membuat
sebuah segmen.
c) Tekan tombol Esc untuk mengakhiri pembuatan garis
d) Selanjutnya klik Text tool dalam toolboxatau tekan F8.
e) Geser pointer mouse anda di atas garis tersebut hingga berubah
bentuk
f) Setelah pointer berubah bentuk, lakukan klik pada garis tersebut.
g) Berikutnya atur setting dalam poperty bar (ubah bentuk font, ukuran
font, perataan teks dan sebagainya).
h) Ketik teks misalnya “CorelDRAW”

3. Grafik dengan komputer

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 133


Chart tersebut dibuat menggunakan Apple Numbers. Saya coba
membuatnya di Excel 2007 dan berikut ini adalah langkah-langkahnya.
a. Pilih range data
b. Pada Insert tab, grup Charts, klik Pie dan pilih bentuk
c. Mengganti Chart Styles.
d. Klik Design tab pada Chart Tools. Pada grup Chart Styles klik tombol More

dan pilih style


e. Atur Chart Layout

f. Pada Chart Tools, Design tab, grup Chart Layouts, klik tombol More dan
pilih
g. Selanjutnya kita akan mengatur format 3-D chart. Pada Chart Tools,
Layout tab, grup Background, klik 3-D Rotation.
h. Atur 3-D Format (untuk mengatur background chart). Pilih Soft Round
untuk Bevel (Top dan Bottom).
i. Atur 3-D Rotation (untuk membuat permukaan cembung pada chart)
j. Ubah warna chart. Pilih satu bagian chart yang ingin diubah warnanya
(misalnya: Strawberry) dengan cara double click. Pada Format tab, grup
Shape Styles, klik tanda panah Shape Fill dan pilih warna yang
diinginkan.
k. Atur posisi Legend. Pada Layout tab, grup Labels, klik Legend dan pilih
Show Legend at Bottom.
l. Format Legend. Klik pada Legend di chart. Pada Format tab, grup

Shape Styles, klik tanda More pada Shape Styles dan pilih
m. Ubah warna background pada chart. Pada Format tab, grup Shape Styles,
klik tanda panah Shape Fill dan pilih warna

4. Tabel dengan komputer

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 134


a. Buatlah dokumen baru (Ctrl + N).
b. Kemudian klik tab menu Insert, kemudian pilih Table.
c. Pada menu yang muncul klik Insert Table.
d. Isikan pada bagian Number of columns: 5 dan Number of rows: 10
e. Klik tombol OK (akan muncul tabel 5 x 10)
f. Untuk mengecilkan dan melebarkan tabel, gerakkan mos pointer pada
garis kolom yang ingin di geser,arahkan mos pointer hingga berubah
menjadi panah dengan dua arah kanan dan kiri
g. Kemudian ketikkan isi tabelnya (gunakan tanda panah pada keyboard
untuk berpindah ke kanan-kiri atau atas-bawah cell).

G. SUMBER PUSTAKA
1. Sudjana N dan Rivai Ahmad. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Agensindo Offset. 2007. Hal 96-115; 156-73.
2. Anonim. BAB 10 Membuat Formula, Grafik, dan Gambae serta
Menggabungkan Karya pada Lembar Kerja.
(http://blog.math.uny.ac.id). Tanggal 26 Maret 2009. Tanggal 6 Januari
2010.
3. Rohano A. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. 1997.
Hal 60-76.
4. Hidayatullah T. Trik Cepat Membuat Efek Teks dengan CorelDRAW 12
& Photoshop CS. Surabaya : INDAH Surabaya.
5. Anonim. Cara Membuat Chart (Grafik) yang Elegan di Excel 2007
(http://imanteguhr.wordpress.com/category/uncategorized/). Tanggal
15 September 2008. Tanggal 6 Januari 2010.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 135


BAB V
BAHAN AJAR
(Power Point, Hand Out, E-Leraning)

A. PENDAHULUAN
Untuk menghasilkan tamatan yang mempunyai profil kemampuan yang
utuh seperti yang diharapkan pada kurikulum 1994 yang disempurnakan
(reformasi), siswa harus belajar atau diajarkan materi-materi kemampuan yang
mencerminkan seluruh kemampuan/sub kemampuan yang seharusnya dikuasai.
Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan pengembangan pembelajaran/pelatihan
kompetensi secara sistematis dan terpadu, agar siswa dapat menguasai setiap
kompetensi secara tuntas (mastery learning). Hal ini tidak terlepas dari
pengembangan bahan ajar untuk kegiatan pembelajaran kompetensi. Bahan ajar
merupakan komponen terpenting yang harus dipersiapkan guru sebelum
melakukan proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas selain komponen-
komponen lain yang dapat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran.
Karena merupakan hal terpenting dalam menentukan keberhasilan pada suatu
sistem pendidikan maka guru sebagai pelaksana pendidikan dituntut untuk
membuat bahan ajar yang berkualitas.  Selama ini guru hanya menggunakan
buku-buku teks yang banyak dijual oleh para penerbit yang materinya belum
tentu cocok dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan siswa, sehingga siswa
kurang dapat memahami bahan ajar tersebut.
Bahan ajar yang berkualitas adalah bahan ajar yang materinya dapat
menjawab permasalahan siswa untuk mencapai suatu tujuan pendidikan, artinya
dapat memberikan pengetahuan keterampilan dan sikap yang harus dipelajari
siswa untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Dengan bahan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 136


ajar itu, para siswa dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam usaha
mencapai tujuan belajar. Karena itu penentuan bahan ajar haruslah berdasarkan
tujuan yang hendak dicapai, dalam hal ini adalah hasil-hasil yang diharapkan,
misalnya berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Jadi dapat dikatakan bahwa bahan ajar merupakan bagian dari buku teks,
buku paket, sebagai buku pegangan mengandung maksud dan pengertian yang
sama, yaitu berisikan informasi (keterangan) yang dipakai sebagai panduan
dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar banyak
jenisnya, Seperti : bahan ajar cetak, noncetak, dan  bahan ajar display. Bahan ajar
cetak adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi
untuk keperluan pembelajaran dan penyampaian informasi. Contohnya adalah
buku teks, modul, lembar kerja siswa.

B. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini maka mahasiswa dapat:
4. Mengenal jenis bahan ajar
5. Mengetahui kriteria dan fungsi bahan ajar
6. Menyebutkan komponen-komponen dari hand out
7. Membuat hand out

C. OBJEKTIF PERILAKU SISWA


12. Setelah mempelajari bab ini maka mahasiswa dapat mengenal jenis bahan
ajar.
13. Setelah membaca buku ajar ini mahasiswa mampu menyebutkan kriteria dan
fungsi bahan ajar.
14. Setelah membahas materi ini mahasiswa mampu membuat presentasi dengan
menggunakan Microsoft power point dengan baik.
15. Setelah mempelajari bab ini maka mahasiswa dapat menyebutkan
komponen-komponen dari hand out.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 137


16. Setelah membahas materi ini mahasiswa mampu membuat hand out dengan
baik dan benar.
17. Tanpa melihat buku ajar yang diberikan, mahasiswa diharapkan dapat
menyebutkan pengertian E- learning
18. Tanpa melihat buku ajar yang diberikan, mahasiswa diharapkan dapat
menyebutkan tata pamong pembelajaran berbasis e-learning
19. Tanpa melihat buku ajar yang diberikan, mahasiswa dapat menjelaskan
ruang lingkup E- learning
20. Tanpa melihat buku ajar yang diberikan, mahasiswa dapat menjelaskan
tentang perencanaan pembelajaran ( Program mapping)
21. Tanpa melihat buku ajar yang diberikan, mahasiswa dapat menjelaskan
tentang perancangan materi pada E-learning

D. URAIAN MATERI

1. Konsep Bahan Ajar


a. Pengertian bahan ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
(National Center for Vocational Education Research Ltd / National Center for
Competency Based Training). Bahan ajar secara garis besar terdiri dari
pengetahuan keterampilan dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah di tentukan” (KTSP, 2008 : 125).
Pengertian lain bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun
secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 138


b. Jenis bahan ajar
Dalam sosialisasi KTSP Depdiknas dilihat dari bentuknya, bahan ajar
dapat dibagi menjadi lima kelompok :
1) Bahan cetak seperti : hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet, chart;
2) Audio seperti : radio, kaset, CD audio, PH;
3) Visual seperti : foto, gambar, model / maket;
4) Audio visual seperti : video / filem, VCD;
5) Multi media seperti : CD interaktif, computer based, internet.

c. Kriteria bahan ajar


Dalam penyusunan bahan ajar juga perlu dimengerti oleh siswa dalam
mempelajari sehingga dapat tercapai secara optimal. Terdapat tiga kriteria
yang perlu diperhatikan dan dikembangkan oleh siswa dalam penyusunan
bahan ajar adalah sebagai berikut:
1) Relevan, materi pembelajaran memiliki keterkaitan dengan standar
kompetensi dan komptensi dasar;
2) Konsisten, adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar
yang harus di kuasai siswa; dan
3) Cukup, materi yang diajarkan cukup memadai dalam membantu siswa
menguasai komptensi dasar yang di ajarkan. Materi tidak boleh lebih dan
tidak boleh kurang.
Sejalan dengan pendapat di atas, Hidayat, dkk. (1998:71) menetapkan
kriteria penerapan bahan ajar, yaitu (1) bagian-bagian yang paling sering
digunakan, (2) yang paling berguna, (3) yang paling mudah mengajarkannya,
dan (4) berupa gabungan ketiganya. Dalam pengembangan bahan ajar, maka
bahan ajar harus memiliki beberapa kriteria sebagai berikut:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 139


a) Bahan ajar harus relevan dengan tujuan pembelajaran;
b) Bahan ajar harus seuai dengan taraf perkembangan anak;
c) Bahan yang baik ialah bahan yang berguna bagi siswa baik sebagai
perkembangan pengetahuannya dan keperluan bagi tugas kelak di
lapangan;
d) Bahan itu harus menarik dan merangsang aktivitas siswa;
e) Bahan itu harus disusun secara sistematis, bertahap, dan berjenjang;
f) Bahan yang disampaikan kepada siswa harus menyeluruh, lengkap dan
utuh.

d. Unsur-unsur Bahan Ajar


Unsur-unsur bahan ajar ini sebenarnya diambil dari pedoman
sistematika penulisan buku ajar bahasa dan sastra Indonesia yang dikeluarkan
oleh pusbuk, setidak-tidaknya harus memiliki unsur-unsur yaitu tujuan,
sasaran, uraian materi, sistematika sajian, petunjuk belajar dan evaluasi.
Dalam KTSP 2008 menetapkan susunan bahan ajar dengan komponen-
komponen sebagai berikut.
 Komponen kebahasaan mencakup:
1) keterbacaan;
2) kejelasan informasi;
3) kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar; dan
4) pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien.
 Komponen penyajian mencakup:
1) kejelasan tujuan (indicator) yang ingin dicapai;
2) urutan sajian;
3) pemberian motivasi, daya tarik; dan
4) interaksi (pemberian stimulus dan respons).
 Komponen kegrafikan mencakup:
1) penggunaan font, jenis, dan ukuran;

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 140


2) lay out atau tata letak;
3) ilustrasi, gambar, foto, dan
4) desain tampilan.
Berdasarkan paparan di atas, sebuah bahan ajar yang dibuat haruslah
metodologis dan sistematis. Artinya, bahan ajar itu harus bisa dibaca dan
dipahami siswa dan tersusun secara bertahap dan berjenjang. Sehingga
ketercapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan dapat dikuasai dengan
maksimal. Oleh karena itu, tujuan bahan ajar harus dirumuskan secara jelas
dan terukur mencakup siswa , guru, dan sasarannya.

e. Fungsi bahan ajar


Fungsi bahan ajar adalah sebagai motivasi dalam proses kegiatan
belajar mengajar yang lakukan oleh guru dengan materi pembelajaran yang
kontekstual agar siswa dapat melaksanakan tugas belajar secara optimal.
Menurut pendapat Supriyadi (1997:1), ada tiga fungsi bahan ajar yang ada
kaitannya dengan pembelajaran di sekolah. Ketiga fungsi yang dimaksud
adalah :
1) Bahan ajar merupakan pedoman bagi guru yang akan mengarahkan 
semua aktivitasnya dalam  proses  pembelajaran,  sekaligus  merupakan 
substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan/dilatihkan kepada
siswanya.
2) Bahan  ajar  merupakan  pedoman  bagi   siswa  yang  akan  mengarahkan
aktifitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi
yang  seharusnya dipelajari/dikuasainya.   
3) Bahan ajar merupakan alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil 
pembelajaran.
Di samping itu,  bahan ajar memiliki fungsi  lain yakni:
1) Membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar;
2) Membantu siswa dalam proses belajar;

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 141


3) Sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran;
4) Untuk menciptakan lingkungan / suasana balajar yang kondusif.
2. Microsoft Power Point 2007
a. Pengertian Microsoft Power Point 2007
Di zaman teknologi ini, tentunya semua orang menginginkan
kemudahan dalam setiap perkara. Begitu juga dengan computer dan program
aplikasi yang terdapat di dalamnya. salah satunya adalah microsoft power
point 2007. Microsoft power point atau Microsoft office power point adalah
sebuah program computer untuk presentasi yang dikembangkan oleh
Microsoft di dalam paket aplikasi, Microsoft office, selain Microsoft word,
exel, access dan beberapa program lainnya.
Sedangkan, perkembangan akhir-akhir ini peresentasi tidak hanya
digunakan pada acara-acara penting yang melibatkan banyak peserta saja,
tetapi sudah mulai person to person, misalnya antara mahasiswa dengan
dosen, antara marketing dengan konsumen, dan lain sebagainya. Oleh sebab
itu, kegunaan Ms. PowerPoint semakin penting dan banyak dibutuhkan oleh
pengguna komputer, yaitu di antranya untuk kegunaan pembuatan slide
presentasi.
Dalam PowerPoint, seperti halnya perangkat lunak pengolah presentasi
lainnya, objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya diposisikan
dalam beberapa halaman individual yang disebut dengan “slide“. Istilah slide
dalam PowerPoint ini memiliki analogi yang sama dengan slide dalam
proyektor biasa, yang telah kuno, akibat munculnya perangkat lunak komputer
yang mampu mengolah presentasi semacam PowerPoint dan Impress. Setiap
slide dapat dicetak atau ditampilkan dalam layar dan dapat dinavigasikan
melalui perintah dari si presenter. Slide juga dapat membentuk dasar webcast
(sebuah siaran di World Wide Web).

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 142


PowerPoint menawarkan dua jenis properti pergerakan, yakni Custom
Animations dan Transition. Properti pergerakan Entrance, Emphasis, dan Exit
objek dalam sebuah slide dapat diatur oleh Custom Animation, sementara
Transition mengatur pergerakan dari satu slide ke slide lainnya. Semuanya
dapat dianimaskan dalam banyak cara. Desain keseluruhan dari sebuah
presentasi dapat diatur dengan menggunakaan Master Slide, dan struktur
keseluruhan dari prsentasi dapat disunting dengan menggunakan Primitive
Outliner (Outline).
PowerPoint dapat menyimpan presentasi dalam beberapa format, yakni
sebagai berikut:
1. *.PPT (PowerPoint Presentation), yang merupakan data biner dan
tersedia dalam semua versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12)
2. *.PPS (PowerPoint Show), yang merupakan data biner dan tersedia
dalam semua versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12)
3. *.POT (PowerPoint Template), yang merupakan data biner dan
tersedia dalam semua versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12)
4. *.PPTX (PowerPoint Presentation), yang yang merupakan data
dalam bentuk XML dan hanya tersedia dalam PowerPoint 12.

b. Merancang dan Membuat Presentasi


Merancang dan membuat presentasi yang baik dengan menggunakan
program MS-Office PowerPoint sesungguhnya sangat tergantung kepada
kreatifitas dan citra seni kita. Bahkan mungkin boleh dikatakan bahwa
membuat presentasi dengan program ini tidak ubahnya seperti membuat suatu
karya seni. Fasilitas yang disediakan begitu banyak sehingga begitu beragam
bentuk yang dapat dibuat. Dapat dikatakan bahwa kita dapat membuat karya
yang sangat beragam dan indah, tergantung dari kemauan dan kreatifitas kita.
Cara yang terbaik untuk membuat presentasi multi media yang baik adalah
dengan mencoba berbagai fasilitas yang ada. Untuk mengetahui apa yang

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 143


dapat dilakukan dengan MS-Office PowerPoint, Anda dapat melihat
daftar/tabel bentuk dan format yang dapat dibuat dengan program ini pada
bagian belakang makalah ini.

c. Teknik Membuat Presentasi Dengan Power Point


Langkah-langkah pembuatan presentasi dengan MS-Office Power
Point. Langkah-langkah ini hanya dapat dipahami dengan baik jika dibaca
sambil menjalankan program MS-Office PowerPoint yaitu :
1. Jalankan program windows
2. Double click icon power point
3. Terdapat 4 pilihan yaitu :
a. Auto contenwizard
AutoContent wizard memberi kita pilihan teks presentasi yang sudah
jadi sesuai dengan jenis presentasi yang diinginkan. Teks tersbut
membantu kita dengan memberi ide tentang apa yang dapat kita ikuti.
Kita tinggal memilih dan mengganti tulisannya sesuai dengan teks
yang akan kita tulis.
b. Template
Template memberi kita pilihan format latar belakang frame/slide
presentasi yang diinginkan. Kita dapat memilih jenis latar belakang
dan mengetik teks yang akan kita tayangkan.
c. Blank presentation
Blank presentation hanya memberi format teks kosong untuk dipilih
sesuai dengan kebutuhan. Kita kemudian harus memilih lagi format
frame/slide dan latar belakang frame/slide.
d. Open existing presentation
4. Untuk membuat presentasi baru maka kita bisa memilih salah satu dari 3
pilihan yaitu ;

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 144


a. Double icon AutoContent wizard, maka akan muncul menu dengan
pilihan berikut:
1) Start
2) Presentation type
3) Output options
4) Presentation style
5) Presentation options
6) Finish
5. Click Presentation style dengan mouse untuk memilih jenis presentasi
yang diinginkan. Disini disediakan contoh-contoh sejumlah frame/slide
sesuai dengan jenis presentasi yang akan ditayangkan. Pilihlan salah satu
yang kiranya sesuai dengan jenis presentasi yang akan Anda buat.
1) All
2) General
3) Corporate
4) Projects
5) Operations/HR
6) Sales/marketing
7) Personnel
8) Carnegi Coach
6. Click Output options untuk memilih bentuk keluaran. Disini tentu Anda
memilih pilihan pertama yaitu presentation. Pilihan Internet berarti
presentasi yang kita buat akan ditayangkan di Internet sebagai format
HTML.
1) Presentasi
2) Internet
- Click Presentations style untuk memilih format keluaran. Pilih On-
screen Presentation (defaultnya) untuk membuat presentasi Anda
berwarna.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 145


 On-screen presentation
 Black and white
 Color overheads
 35 mm slides, serta pilihan untuk mencetak panduan
Langkah-langlah dalam pembuatannya yaitu :
1. Presentation options untuk memberi informasi atau keterangan
tentang presentasi yang kita buat
2. Terakhir click Finish untuk menyelesaikan parameter presentasi
3. Kemudian akan muncul template tulisan yang telah terisi untuk kita
ganti tulisannya sesuai dengan materi presentasi yang akan dibuat.
4. Double click pada frame yang ingin diubah
5. Ganti tulisan yang telah ada sesuai dengan tulisan materi kita
6. Pilih jenis FONT (huruf) yang telah disediakan. Pilih yang indah tetapi
tetap mudah dibaca.
7. Pilih ukuran (size) FONT. Pilih besar huruf yang sesuai. Biasanya
sudah dibuat ukuran default (tetapan) yang sesuai dengan jenis huruf
yang dipilih.
8. Pilih warna huruf. Kita dapat mengganti warna huruf dari spektrum
warna yang disediakan.
9. Pilih warna latar belakang. Warna latar belakang dapat dipilih dari
berbagai pilihan yang sangat luas.
10. Pilih efek latar belakang. Efek warna latar belakang pun dapat dipilih
dari berbagai pilihan.
11. Pilih dan sisipkan gambar kalau diinginkan (bisa diatur besar dan
posisinya).
12. Pilih efek transisi antar frame/slide. Efek transisi ini mengatur cara
perpindahan antar frame/slide.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 146


13. Pilih efek masuknya tulisan termasuk efek suara. Pilihan ini mengatur
cara masuknya tulisan/huruf dalam satu frame/slide. Begitu banyak
pilihan yang dapat diambil.
14. Selalu menyimpan (save) berkas setiap selesai membuat satu
frame/slide.
15. Buat frame/slide baru dengan mengklik Insert – New Slide.
16. Selanjutnya lakukan langkah seperti pada awal lagi.

Cara lain kalau kita memilih Template


1. Double click icon Template. Menggunakan teknik menurut penulis
adalah yang paling praktis dan mudah.
2. Pilih bentuk template. Ada beberapa jenis bentuk template dengan
beragam latar belakang yang sangat menarik.
3. Ketik tulisan yang ingin dipresentasikan pada template yang dipilih
4. Selanjutnya sama dengan nomor urut 10 sampai dengan nomor 18 atau
19.

Cara lain kalau kita memilih Blank presentation


1. Double click icon Blank presentation. Bedanya dengan pilihan kedua
adalah bahwa disini tidak disediakan template dengan pilihan latar
belakang yang menarik, melainkan halaman template kosong (tidak
ada warna dan format latar belakang). Kita harus membuat sediri
warna dan bentuknya.
2. Pilih bentuk template.
3. Ketik tulisan yang ingin dipresentasikan.
4. Selanjutnya ulangi kembali pada langkah-langkah diatas.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 147


d. Penyajian Presentasi
Untuk mulai menyajikan presentasi multi media yang telah kita buat
periksa kembali persiapan dan peralatan yang diperlukan (komputer yang
sesuai, layar, LCD projector/datashow, speaker serta kabel-kabel). Yakinkan
bahwa semua peralatan sudah terpasang dan terinstall dengan baik. Kemudian
lakukan langkah-langkah berikut:
1. Copykan file presentasi Anda (ekstensi PPT) ke dalam direktori
tertentu untuk memudahkan dan mempercepat proses penayangan.
2. Kemudian jalankan program windows.
3. Double click icon program Power Point
4. Double click icon Open existing presentation
5. Cari dan double click file yang telah Anda copykan ke dalam harddisk
komputer
6. Click View
7. Click Slide Show
8. Selanjutnya majukan dan mundurkan slide sesuai keperluan.

Cara membuat template power point

1. Buka dokumen presentasi baru (CTRL+ N). Pada dokumen baru


ini hanya ada satu slide untuk title dan subtitle saja.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 148


1. Selanjutnya kita akan menyisipkan gambar sebagai background
slide.
2. Klik pada slide, kemudian pada Insert tab, Illustrations group,
klik Picture
3. Pilih gambar yang akan dijadikan sebagai background dan klik
tombol Insert.
4. Klik kanan pada gambar dan pilih Send to Back.

5. Tampilan slide akan seperti ini. Klik pada kotak (placeholder)


untuk title dan ganti warna font dengan warna yang terang.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 149


6. Selanjutnya kita akan membuat slide untuk isi (content).
7. Pada Home tab, Slides group, klik New Slide dan pilih Blank.
8. Pada Insert tab, Illustrations group, klik Picture. Pilih gambar
yang akan dijadikan sebagai background dan klik tombol Insert.
9. Pada Home tab, Slides group, klik Layout dan pilih Title and
Content. Tampilan slide akan seperti gambar berikut ini.

10. Geser posisi placeholder untuk title dan content agar sesuai
dengan background.
11. Klik placeholder dan arahkan kursor pada sizing handle sehingga
berubah menjadi tanda panah dua arah dan kemudian geser untuk
memperbesar atau memperkecil placeholder.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 150


12. Ganti warna font untuk title dan content dengan warna yang terang
atau yang sesuai dengan background.
13. Tampilan akhir akan seperti ini.

14. Untuk menyimpannya sebagai template, ikuti cara berikut:

E. Klik tombol Microsoft Office Button , dan klik Save As.


F. Pada kotak File name, beri nama template.
G. Pada kotak Save as type, pilih PowerPoint Templates, dan
klik Save.
Catatan: Ganti folder penyimpanan dengan menggantinya di
kotak Save in.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 151


3. Hand Out
Dengan pembelajaran yang efektif dan efisien diharapkan bisa mencapai
tujuan pembelajaran yang tercantum dalam indikator yang merupakan penjabaran
dari kompetensi dasar. Dalam hal ini bahan ajar yang dimaksud adalah bahan ajar
yang tertulis yaitu hand out. Dengan hand out yang sudah diberikan, para siswa
dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan belajar.
Karena itu penentuan bahan ajar haruslah berdasarkan tujuan yang hendak
dicapai, dalam hal ini adalah hasil-hasil yang diharapkan, misalnya berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Bahan-bahan ajar yang bertalian dengan
tujuan tersebut telah digariskan dalam silabus.

a. Komponen hand out


1. Mata Kuliah
2. SKS
3. Topik Sub Topik
4. Kriteria Penilaian/Tujuan Khusus
5. Daftar Pustaka
6. Pendahuluan
7. Pokok Materi
8. Uraian isi (Tiap Sub Pokok)
Explanation (Uraian Teori, contoh, iliustrasi gambar)
Activities (Soal, Kasus, Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, latihan
lain, kegiatan bila perlu)
9. Summary (Rangkuman)
10. Conclusion (Rangkuman/simpulan umum dan latihan soal)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 152


b. Format hand out

Topik :
Mata Kuliah :
Waktu :
Dosen :

Objektif Prilaku Siswa


Referensi

Uraian Materi

Pendahuluan
(GLOOS)
Judul sub topic 1 (Topik 2,3,4 dst. Sama)

Explanation

Activities

Summary

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 153


Conclution

Evaluasi

4. Media E-Learning
a. Pengertian
E – Learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi ( TIK ) secara sistematis dengan
mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi
pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.
Komponen e – Learning mencakup :
1. Perangkat keras
2. Instruktur / jaringan
3. Perangkat lunak
4. Materi / isi
5. Strategi interaksi
6. Pemeran ( dosen, mahasiswa, dan lain – lain )
Skenario e – learning memungkinkan mahasiswa dapat kontak langsung
dengan :
1. Mahasiswa lain
2. Dosen

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 154


3. Berbagai materi dan sumber belajar dalam bentuk elektronik. Materi yang
dimaksud bisa dalam bentuk bahan ajar, materi tugas, soal ujian / tes
maupun bentuk linkages.
b. Konsep penyelenggaraan pembelajaran konvensial :
Perbedaan utama antara pembelajaran konvensional dan e – learning
adalah adanya media antar muka berbasis web yang digunakan selama proses
pembelajaran. Pada pembelajaran konvensional interaksi dilakukan dalam
bentuk tatap muka, sedangkan dalam e- learning dapat dilakukan melalui
media elektronik. Sebagai gambaran perbedaan tersebut dapat dilihat pada
diagram berikut :

Materi
FASILIT Kuliah DOSEN
AS
ADMINISTRASI

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 155


c. Konsep penyelenggaraan E-Learning

ANTARMUKA BERBASIS WEB

Materi
FASILIT Kuliah DOSEN
AS

ADMINISTRASI

Ditinjau dari model penggunaan media elektronik dalam pembelajaran,


strategi atau metode e – learning dibedakan atas 4 kategori, yaitu :
 Kategori 1
Perkuliahan tetap dilakukan secara tatap muka. Pemnafaatan TIK hanya
untuk memfasilitasi perkuliahan tatap muka tersebut, seperti untuk
pengiriman silabus, materi, soal latihan, tugas dan komunikasi melalui
forum diskusi elektronik. Proporsi penyampaian materi melalui
perkuliahan secara elektronik berkisar 0 – 10 %, dan semua bahan kuliah
sudah berbentuk e – file
 Kategori 2

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 156


Perkuliahan dilakukan secara tatap muka dan secara elektronik. Proporsi
penyampaian materi perkulaiahan secara elektronik sebesar 10 – 40 %.
 Kategori 3
Perkuliahan dilakukan secara tatap muka dan secara elektronik . proporsi
penyampaian materi perkulaiahan secara elektronik sebesar 40 – 80 %.
 Kategori 4
Perkuliahan dan penyampaian materi perkuliahan dilakukan secara
elektronik. Komunikasi antara dosen dan mahasiswa juga dilakukan
secara elektronik, sehingga pertemuan secara tatap muka dilakukan
dengan kuantitas maksimal ( < 20% ).

d. Tata pamong pembelajaran berbasis e – learning


Ketentuan yang perlu ada dalam penyelenggaraan pembelajaran berbasis
e – learning adalah :
1. Kebijakan pimpinan
2. Kebijakan institusi
3. Pengguna
4. Teknologi informasi dan komunikasi

e. Ruang Lingkup
Penjaminan mutu e-learning merupakan upaya untuk mengendalikan
mutu penyelenggaraan e – learning secara transparan berdasarkan standar
mutu dan prosedur yang ditetapkan, meliputi :
1. Perencaan e – learning
2. Perencangan materi e – learning
3. Penyampaian dan interaksi dalam e – learning
4. Evaluasi hasil belajar dan evaluasi program e – learning

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 157


f. Perencanaan pembelajaran ( Program Mapping )
Perencanaan pembelajaran berbasis e – learning meliputi komponen
berikut :
1. Content Obyek dan materi pembelajaran
2. Sistem penyampaian
3. Interaks
Di dalam perencaan pembelajaran, content memuat pengaturan mengenai
hal – hal yang berkaitan dengan objek dan materi pembelajaran. Pengaturan
ini meliputi ;
1. Urutan pembelajaran, yang diperoleh dari analisis kompetensi, perumusan
pengalaman belajar, serta hubungan antara materi pembelajaran dan
waktu.
2. Penyampaian materi pembelajran dapat beru[a teks, gambar, video,
simulasi, presentasi elektronik, hubungan dengan sumber lain dan lain –
lain
3. Kegiatan interaksi dapat berupa forum diskusi, teleconference, tatap
muka, penggunaan email yang dimaksudkan untuk mengaktifkan
mahasiswa secara individu dan kelompok, menstimulasi siswa untuk
terlibat dalam proses belajar tingkat tinggi, serta member keleluasaan bagi
mahasiswa untuk berinisiatif mencari sumber belajar di internet, memulai
diskusi, menjadi moderator forum, membuat blog, dan lain – lain
4. Tugas dan tes dapat berupa tugas belajar, tes mandiri, kuis, ujian dan
sebgainya. Berkaitan dengan sistem penyampaian, secara garis besar
dapat dibagi menjadi 3 modus berikut :
1. Web – based
2. Video conference
3. Face to face

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 158


g. Perancangan Materi
Kegiatan perancangan materi adalah kegiatan yang ditujukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam perancangan materi yang juga perlu
diperhatiakn adalah jalur pembelajaran. Jalur pembelajaran ini berkaitan
dengan melakukan control, memperhatikan tanggapan, melakukan modifikasi,
yang berupa pengembangan konsep, serta pada tahap terakhir melakukan
konstruksi.

h. Penyampaian dan Interaksi


Dalam melaksanakan pembelajaran berbasis e – learning perlu
diperhatikan hal – hal berikut :
1. Aturan permainan
2. Inisiatif dan motivasi
3. Penugasan
4. Trouble shooting
5. Moderating and fascilitating
6. Synchronous activity

Dalam pelaksanaan metode pembelajaran e – learning perlu


diperhatikan macam – macam startegi yang dapat digunakan, antara lain :
1. Tanya jawab : dalam hal ini inisiasi dapat dilakukan oleh dosen atau
mahasiswa
2. Forum diskusi : diskusi dapat berlangsung antara dosen dan mahasiswa
maupun antar mahasiswa
3. Kegiatan mahasiswa : problem based learning, simulasi, dan sebagai nya
4. Topic pemicu
5. Contoh dan analogi
6. Informasi visual

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 159


7. Summary

i. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan pembelajaran berbasis e – learning menyangkut
evaluasi terhadap komponen berikut :
1. Efektifitas
2. Efesiensi biaya
3. Mahasiswa dan kepuasan pemangku kepentingan
4. Kesinambungan.

D. CONTOH SOAL
1. Jelaskan pengertian Microsoft power point!
Jawab :
Microsoft power point atau Microsoft office power point adalah sebuah
program computer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di
dalam paket aplikasi, Microsoft office, selain Microsoft word, exel, access dan
beberapa program lainnya.
2. Jelaskan tehnik membuat presentasi dengan power point!
Jawab :
Langkah-langkah pembuatan presentasi dengan MS-Office Power Point.
Langkah-langkah ini hanya dapat dipahami dengan baik jika dibaca sambil
menjalankan program MS-Office PowerPoint yaitu :
1. Jalankan program windows
2. Double click icon power point
3. Terdapat 4 pilihan yaitu :
a. Auto contenwizard
b. Template
c. Blank presentation
d. Open existing presentation

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 160


4. Untuk membuat presentasi baru maka kita bisa memilih salah satu dari 3
pilihan yaitu :
a. Double icon AutoContent wizard, maka akan muncul menu dengan
pilihan berikut:
i. Start
ii. Presentation type
iii. Output options
iv. Presentation style
v. Presentation options
vi. Finish
b. Click Presentation style dengan mouse untuk memilih jenis presentasi
yang diinginkan.
c. Click Output options untuk memilih bentuk keluaran. Disini tentu
Anda memilih pilihan pertama yaitu presentation. Pilihan Internet
berarti presentasi yang kita buat akan ditayangkan di Internet sebagai
format HTML.
5. Sebutkan komponen-komponen dari hand out!

Jawab:
1. Mata Kuliah
2. SKS
3. Topik Sub Topik
4. Kriteria Penilaian/Tujuan Khusus
5. Daftar Pustaka
6. Pendahuluan
7. Pokok Materi
8. Uraian isi (Tiap Sub Pokok)
Explanation (Uraian Teori, contoh, iliustrasi gambar)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 161


Activities (Soal, Kasus, Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari,
latihan lain, kegiatan bila perlu)
9. Summary (Rangkuman)
10. Conclusion (Rangkuman/simpulan umum dan latihan soal)
6. Jelaskan secara singkat tentang bahan ajar!
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
tertulis. Materi disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak
sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk
belajar.
7. Sebutkan komponen – komponen dari e-learning?
Jawab :
1. Perangkat keras
2. Instruktur / jaringan
3. Perangkat lunak
4. Materi / isi
5. Strategi interaksi
6. Pemeran ( dosen, mahasiswa, dan lain – lain )
E. LATIHAN
1. Sebutkan 4 bentuk format Microsoft power point untuk menyimpan
presentasi ?
2. Jelaskan tehnik merancang presentasi dengan Microsoft power point ?
3. Jelaskan tehnik membuat presentasi dengan Microsoft power point ?
4. Sebutkan tehnik dalam memilih template dalam Microsoft power point ?
5. Jelaskan bentuk penyajian presentasi dalam Microsoft power point ?
6. Sebutkan kriteria-kriteria dalam penyusunan bahan ajar!
7. Sebutkan beberapa fungsi bahan ajar!
8. Buatlah hand out satu mata kuliah untuk satu kali pertemuan!

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 162


9. Sebutkan perbedaan rancangan pembelajaran konvensional dengan
rancangan e – learning.

F. RANGKUMAN
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Materi
disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Jenis bahan ajar menurut sosialisasi KTSP Depdiknas dilihat dari bentuknya,
bahan ajar dapat dibagi menjadi lima kelompok :
1) Bahan cetak seperti : hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet, chart;
2) Audio seperti : radio, kaset, CD audio, PH;
3) Visual seperti : foto, gambar, model / maket;
4) Audio visual seperti : video / filem, VCD;
5) Multi media seperti : CD interaktif, computer based, internet.
Microsoft power point atau Microsoft office power point adalah sebuah
program computer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam
paket aplikasi, Microsoft office, selain Microsoft word, exel, access dan beberapa
program lainnya.
Dalam PowerPoint, seperti halnya perangkat lunak pengolah presentasi
lainnya, objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya diposisikan
dalam beberapa halaman individual yang disebut dengan “slide“.
PowerPoint menawarkan dua jenis properti pergerakan, yakni Custom
Animations dan Transition. PowerPoint dapat menyimpan presentasi dalam
beberapa format, yakni sebagai berikut:
1. *.PPT (PowerPoint Presentation)
2. *.PPS (PowerPoint Show)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 163


3. *.POT (PowerPoint Template)
Dalam penyusunan bahan ajar ini mempunyai beberapa kriteria dan
komponen, beberapa komponen dalam pembuatan hand out antara lain:
1. Mata Kuliah
2. SKS
3. Topik Sub Topik
4. Kriteria Penilaian/Tujuan Khusus
5. Daftar Pustaka
6. Pendahuluan
7. Pokok Materi
8. Uraian isi (Tiap Sub Pokok)
Explanation (Uraian Teori, contoh, iliustrasi gambar)
Activities (Soal, Kasus, Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, latihan
lain, kegiatan bila perlu)
9. Summary (Rangkuman)
10. Conclusion (Rangkuman/simpulan umum dan latihan soal)
Bahan ajar ini mempunyai fungsi diantaranya adalah:
1)  Bahan ajar merupakan pedoman bagi guru yang akan mengarahkan 
semua aktivitasnya dalam  proses  pembelajaran,  sekaligus  merupakan 
substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan/dilatihkan kepada
siswanya.
2)  Bahan  ajar  merupakan  pedoman  bagi   siswa  yang  akan  mengarahkan
aktifitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi
yang  seharusnya dipelajari/dikuasainya.   
3)  Bahan ajar merupakan alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil 
pembelajaran.
           Di samping itu,  bahan ajar memiliki fungsi  lain yakni:
a. Membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar;
b. Membantu siswa dalam proses belajar;

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 164


c. Sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran;
d. Untuk menciptakan lingkungan / suasana balajar yang kondusif.

G. SUMBER PUSTAKA
1. Purnomo CH. Panduan Belajar Otodidak. (http://www.kutukutubuku.com).
Tanggal 4 Januari 2009.
2. Anonim. Komputer Multimedia. (http://blog.math.uny.ac.id). Tanggal 23
Oktober 2009. Tanggal 4 Januari 2010.
3. Admin. Menyiapkan Presentasi Dengan Multimedia.
(http://www.lib.itb.ac.id). Tanggal 31 Mei 2008. Tanggal 4 Januari 2009.
4. Anonim. Cara Membuat Costum Show di PowerPoint.
(http://www.computer1001.blogspot.com). Tanggal 20 Juni 2009. Tanggal 4
Januari 2009.
5. Anonim. Perihal Bahan Ajar. (http://www. Teknologi pendidikan.com).
Diakses tgl 2 januari 2009.
6. Anonim. Bahan Ajar. (http://www. FKIP Unikus.com). Diakses tgl 2 januari
2009

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 165


BAB VI
INSTRUCTION SHEET

A. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari dan memahami tentang pembuatan instruction sheet
mahasiswa diharapkan:
1. Mampu membuat job sheet dan operation sheet
2. Mampu membuat assignment sheet sesuai mata kuliah masing-masing
minimal 3 buah.

B. OBJEKTIF PERILAKU SISWA


Adapun tujuan dari pembelajaran ini supaya:
1. Mahasiswa dapat mempraktekan cara membuat job sheet
2. Mahasiswa dapat mempraktekan cara membuat operation sheet
3. Mahasiswa dapat mempraktekan cara membuat assignment sheet

C. URAIAN MATERI

Instruction sheet terdiri dari: Job sheet, operational sheet, information sheet,
assignment sheet, experiment sheet, project planning sheet, dan work sheet.

1. Job sheet
a. Pengertian Job Sheet
Job sheet merupakan petunjuk dan spefikasi untuk mengerjakan kegiatan
secara keseluruhan. Job sheet mencakup petunjuk secara mendetail dalam bentuk
verbal dan / atau berisi working drawing (skema pekerjaan).

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 166


b. Petunjuk umum pembuatan job sheet
1. Gunakan bahasa yang tegas,jelas dan mudah dimengerti oleh mahasiswa
yang menggunakannya.
2. Jelaskan istilah – istilah baru yang diterapkan dan jangan menimbulkan arti
lebih dari satu.
3. Perjelas kata- kata atau kalimat dengan sketsa, ilustrasi dan diagram.
4. Berikan petunjuk – petunjuk tertentu dengan jelas dan padat.
5. Perhatikan juga urutan petunjuk – petunjuk tersebut.
6. Batasi jumlah lembaranya (1 halaman saja bila mungkin), tetapi jangan
sampai 1 halaman tersebut penuh sesak dengan informasi.
7. Pisahkan point, item, atau paragraph yang satu dengan yang lainya dengan
spasi, nomor, huruf dan titik.
8. Usahakan agar menggunakan format penulisan yang sama agar mahasiswa
dapat dengan mudah menemukan informasi yang diinginkan.
9. Gunakan spasi untuk pembagian kertas seperti untuk judul, tujuan, ilustrasi,
bacaan sehingga mudah dibaca dan menarik.
10. Gunakan garis bawah untuk memperjelas atau membedakan judul, sub judul
dan isi
11. Gunakan istilah yang sama untuk hal yang sama agar tidak membingungkan.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 167


Contoh kebutuhan keterampilan dari pekerjaan :

Ocupation Job

Kosmetolog Memberi perawatan


Dressmaker wajah
Mekanik Membuat baju
Drafter Melakukan “egine tune
Typist up”
Midwifery Membuat gambar
Mengetik
Midwifery care

Langkah – langkah penulisan jobsheet :


1. Tentukan tujuan dari pekerjaan yang akan diselesaikan
2. Jelaskan tentang hakekat pekerjaan itu sendiri ; untuk menentukan job sheet
apa saja yang perlu dipersiapkan pelajarilah kurikulum program studi yang
bersangkutan.
3. Berdasarkan kurikulum program studi buatlah profil keterampilan yang
diharapkan akan diperoleh lulusan.
4. Setelah itu tentukanlah judul, job sheet berdasarkan setiap profil
keterampilan yang diinginkan dan buat lesson plannya.

c. Langkah – langkah penulisan job sheet


Untuk suatu judul job sheet perlu diperhatikan hal-hal dibawah ini:
1. Daftarlah peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Urutkanlah langkah – langkah pengerjaannya.
3. Berikanlah gambar untuk membantu siswa.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 168


4. Antisipasi kesulitan yang timbul.
5. Cantumkan keselamatan kerja yang harus ditaati.
6. Cantumkan epaliasi untuk mencek keakuratan pekerjaan.
7. Cantumkan referensi dan bahan sumber untuk memperoleh informasi lebih
lanjut mengenai pekerjaan itu.
8. Cantumkan petunjuk operasi yang diperlukan.
9. Cantumkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.

d. Langkah penggunaan jobsheet di laboratorium


1. Berikan penjelasan tentang bagian pertama dari pembelajaran di dalam
kelas, yaitu dengan memberikan demonstrasi atau contoh kepada seluruh
mahasiswa.
2. Kemudian berikan tugas kepada setiap mahasiswa dengan membagikan
jobsheet yang sesuai.
3. Sisihkan waktu untuk mendiskusikan job sheet tersebut.
4. Terakhir berikan instruction sheet yang dibutuhkan (misal operation sheet
untuk kegiatan manipulatif, assignment sheet untuk teori dan lain lain)
5. Selanjutnya berikan waktu kepada mahasiswa untuk bekerja sendiri – sendiri
dibawah bimbingan dosen.

e. Format penulisan job sheet


1. Judul pekerjaan
2. Unit
3. Daftar pustaka
4. Hasil belajar dan kriteria penilaian
5. Dasar teori
6. Daftar alat dan bahan
7. Gambar kerja
8. Keselamatan kerja

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 169


9. Langkah kerja
10. Evaluasi

Format isi job sheet


Job sheet
Nama pekerjaan (Nama/jenis keterampilan)
Unit (Bagian dan unit pengajaran)
Referensi (Bahan bacaan)
OPS (Tujuan pengajaran bagi siswa)
Dasar teori (Dasar teori singkat tentang pekerjaan)
Pekerjaan lab  Petunjuk – petunjuk pengerjaan
keterampilan termasuk bahan dan
peralatan yang dibutuhkan
 Perlengkapan lainnya
 Ilustrasi hasil pekerjaan yang utuh
 Prosedur pengerjaan langkah demi
langkah
 Spesifikasi, keamanan
Evaluasi (Uraian evaluasi serta kriterianya)

2. Operational Sheet
Petunjuk mengerjakan suatu operasi atau suatu proses dasar. Petunjuk
biasanya juga digunakan untuk proses, “Bagaimana menjalankan dopler atau
USG?

3. Information Sheet

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 170


Petunjuk untuk memberikan informasi yang tidak didapat dari buku
sumber, berisi tentang teknik atau cara terbaru tentang data –data atau teknik
yang diperlukan untuk melakukan tugas.

4. Assignment Sheet
1. Soal dan pertanyaan yang harus dijawab
2. Observasi yang harus dilakukan
3. Buku – buku
4. Kegiatan – kegiatan lain yang harus dibawa

D. CONTOH
Berikut ini adalah contoh jobsheet yang digunakan dalam praktikkum:

NAMA PEKERJAAN

Melakukan Pemeriksaan Protein Urine dengan Asam Asetat

UNIT

Asuhan Kebidanan I

REFERENSI

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 171


1. Moore, Hacker Essensial obstetri dan ginekologi edisi 2., Penerbit Hipocrates:
Jakarta 2001.Bab 15, Hal 180-181
2. Pusdiknakes-WHO-JHIPEGO, Asuhan Antenatal., Depkes RI: Jakarta
2001.Bab 4, Hal 26-31
3. Saifuddin, AB, dkk, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal, YBP-SP; Jakarta 2002. Hal M-34-36
4. JNPKKR-JHPIEGO (MNH)-Depkes RI, , JNPKKR, Buku Acuan Persalinan
Normal, Jakarta,2008 Bab 1, Hal 10-12

OBJEK PERILAKU
SISWA
Dengan menggunakan Asam Asetat mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan
protein urine dengan asam asetat sesuai dengan standar dan prosedur yang telah
ditetapkan dalam waktu 30 menit.

DASAR TEORI

Hipertensi dalam kehamilan dapat menjurus pada kejadian preeklamsi. Tanda


dan gejala antara lain tekanan darah sistole 90-110 mmHg pada kehamilan >20
mgg , protein urine ++.terdapatnya proteinuria mengubah diagnosis hipertensi
dalam kehamilan menjadi preeklamsi. Beberapa keadaan lain yang dapat
menyebabkan proteinuria adalah infeksi traktus urinarius, anemia berat, gagal
jantung, partus lama,hematuria, skistosomiasis dan kontaminasi dengan darah
dari vagina.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 172


Penapisan dapat dilakukan dengan uji dipstik. Jika dipstik tidak tersedia, sedikit
urine dimasukan dalam tabung reaksi, kemudian dipanaskan. Teteskan 1 tetes
asam asetat 2% untuk melihat endapan yang menetap. Sekret vagina atau cairan
ketuban dapat mengontaminasi contoh urine. Dianjurkan menggunakan urine
midstream untuk menghindari kontaminasi. Pemeriksaan protein urine termasuk
pemeriksaan rutin yang dilakukan. Kegiatan ini digunakan untuk melihat adanya
protein dalam urine berdasarkan timbulnya kekeruhan. Karena padatnya atau
kasarnya kekeruhan itu menjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada,
maka menggunakan urine yang jernih betul menjadi syarat penting pada test-test
terhadap protein urine.

PETUNJUK

1. Siapkan alat dan bahan yang perlukan untuk pemeriksaan protein


urine
2. Baca dan pelajari dengan baik lembar kerja yang telah tersedia
3. Perhatikan dan ikuti petunjuk dosen/ instruktur
4. Tanyakan pada dosen atau instruktur bila terdapat hal-hal yang
kurang dimengerti atau dipahami
5. Pemeriksaan protein urine dilakukan oleh setiap mahasiswa

KESELAMATAN KERJA

1. Setiap langkah dilakukan secara sisitematis dan hati-hati


2. Untuk penolong lakukan cuci tangan lalu memakai sarung tangan dan
perlengkapan pelindung dengan masker, lalu urine dipersiapkan
3. Pastikan bahwa semua peralatan, perlengkapan dan bahan-bahan tersedia
dan berfungsi dengan baik, lakukan dekontaminasi alat.
4. Hati-hati dalam pemanasan urine jangan terlalu dekat dengan sipemeriksa

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 173


5. Hati-hati dalam pemberian Asam Asetat karena jika tetesan asam asetat
lebih, dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
6. Dalam mencuci tabung reaksi dipastikan dengan bersih dan hati-hati
jangan pecah.

PEKERJAAN LABORATORIUM
 PERALATAN
 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 Penjepit tabung reaksi
 Lampu spiritus (Bunser burner)
 Pipet takaran 5 cc
 Bak instrumen berisi sarung tangan DTT/ bersih
 BAHAN
 Urine
 Asam asetat
 Larutan klorin 0,5% dalam baskom
 PERLENGKAPAN
 Bengkok
 Korek api
 Perlak/ pengalas
 Trolly
 Sabun antiseptik
 Handuk kering/bersih

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 174


PROSEDUR PELAKSANAAN
NO. Langkah kerja Ilustrasi / Gambar
1. Jelaskan pada klien prosedur tindakan
yang akan dilakukan
Key point
Sapa klien dengan ramah dan hangat
serta jelaskan tentang pemeriksaan
protein urine

2. Siapkan alat dan bahan yang akan


dilakukan
Key point
Susun bahan dan alat secara
ergonomis diatas meja pemeriksaan

3. Cuci tangan sesuai dengan prosedur


pencegahan infeksi
Key point
Lepask
an jam tangan dan perhiasan seperti
cincin, dan gelang.
Keringk
an tangan dengan handuk kering dan
bersih

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 175


4. Pakai sarung tangan DTT atau bersih
Key point
Jika sarung tangan berlubang atau robek
pakai yang baru.

Pan Isi dua tabung reaksi (A dan B) masing-


aska masing dengan 2-3 cc urine
n Key point

tab Dalam mengisi urine dalam tabung

ung reaksi jangan lebih karena dapat


mempengaruhi hasil pemeriksaan
reak
Hati-hati tabung reaksi jangan sampai
si A
jatuh
diat
as
lam
pu
sprit
us
(bu
nser
bur
ner)
5.
Key

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 176


poin
t

e
r
i

j
a
r
a
k

2
-
3

c
m

d
a
r
i

u
j
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 177


n
g

l
a
m
p
u

s
p
r
i
t
u
s

s
a
m
p
a
i

m
e
n
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 178


i
d
i
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 179


Jika urine keruh tambahkan 4 tetes asam
asetat 5%
Key point
Perhatikan perbedaan yang tampak pada
tabung A dan B jika setelah
ditambahkan Asam Asetat 5% kekeruhan
menghilang, hal ini menunjukan protein
urine Negatif
Hati-hati dalam pemberian Asam Asetat
karena jika tetesan asam asetat lebih
dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 180


Pelaku 12 Buat laporan
/jenis . mengenai hasil
suara pemeriksaan
Teks Key point
/suara
8. jelaskan hasil
pemeriksaan
pada klien
Penilaian hasil
pemeriksaan:
Negatif (-) :
Tidak ada
kekeruhan sama
sekali
Positif (+) atau
1+ : Ada
kekeruhan ringan
tanpa butir-butir
Positif (++) atau
2+ : kekeruhan
mudah dapat
dilihat dan tampak
butir-butir dalam
kekeruhan.
Positif (+++) atau
3+ : Urine jelas
keruh dan
kekeruhan itu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 181


berkeping-keping
Positif (++++)
atau 4+ : Urine
sangat keruh dan
kekeruhan tersebut
berkeping-keping
atau bergumpal-
gumpal atau
memadat.
PoyoHe 1 Music IN_UP_DOWN_OUT
m,
panas
benar
hari ini.
Sebaikn
ya
kubuka
saja
bajuku.
Sur……
…………
surti……
…………
………..3
Surti
(OFF
MIKE)
, ada
apa sih

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 182


?
(FADE
IN)
dating-
datang
,
teriak-
teriak,
kaya
manggi
l orang
tuli
saja.
4Poyo
Udaran
ya
sangat
panas.
Saya
haus
sekali.
Mana
minum
ku

EVALUASI

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 183


1.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 184


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 185
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 186
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 187
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 188
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 189
2.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 190


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 191
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 192
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 193
3. N
B
:
K
e
m
u
d
i
a
n
j
a
n
g
a
n
l
u
p
a
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 194


n
t
u
k
m
e
l
a
m
p
i
r
k
a
n
d
a
f
t
a
r
ti
li
k
d
a
r
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 195


p
r
o
s
e
d
u
r
y
a
n
g
d
il
a
k
u
k
a
n
4.
E. L
A
TI
H
A
N
F. Pili

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 196


hla
h
sal
ah
sat
u
dar
i
top
ik
pro
sed
ur
KD
PK
yan
g
and
a
tela
h
pel
ajar
i,
bua
tka
n
job

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 197


she
et
dar
i
pro
sed
ur
ters
ebu
t !!
!
G. Mi
ntal
ah
bi
mb
ing
an
dar
i
dos
en
yan
g
ber
san
gku
tan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 198


jika
and
a
me
ne
mu
kan
kes
ulit
an!
!!
H.
I. R
A
N
G
K
U
M
A
N
J. Dal
am
me
mb
uat
seb
uah

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 199


job
she
et
ter
dap
at
beb
era
pa
hal

hal
yan
g
har
us
dip
erh
atik
an
bai
k
dal
am
pet
unj
uk
um

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 200


um
ma
upu
n
lan
gka
h –
lan
gka
h
pen
ulis
an
job
she
et.
K. Ad
apu
n
pet
unj
uk
um
um
dar
i
pe
mb

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 201


uat
an
job
she
et
ada
lah
seb
aga
i
ber
iku
t:
1. G
u
na
ka
n
ba
ha
sa
ya
n
g
te
ga
s,j
el

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 202


as
da
n
m
u
da
h
di
m
en
ge
rti
.
2. Je
la
sk
an
ist
il
ah

ist
il
ah
ba
ru
ya
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 203


g
di
te
ra
p
ka
n
da
n
ja
n
ga
n
m
en
i
m
b
ul
ka
n
ar
ti
le
bi
h
da
ri

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 204


sa
tu
.
3. P
er
je
la
s
ka
ta
-
ka
ta
at
au
ka
li
m
at
de
n
ga
n
sk
et
sa
,
il

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 205


us
tr
as
i
da
n
di
ag
ra
m
.
4. B
er
ik
an
pe
tu
nj
u
k

pe
tu
nj
u
k
te
rt

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 206


en
tu
de
n
ga
n
je
la
s
da
n
pa
da
t.
5. P
er
ha
ti
ka
n
ur
ut
an
pe
tu
nj
u
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 207



pe
tu
nj
u
k
te
rs
eb
ut
.
6. B
at
as
i
ju
m
la
h
le
m
ba
ra
n
ya
(1
ha
la

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 208


m
an
sa
ja
bi
la
m
u
n
g
ki
n)
,
ja
n
ga
n
sa
m
pa
i
1
ha
la
m
an
pe
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 209


u
h
se
sa
k
de
n
ga
n
in
fo
r
m
as
i.
7. Pi
sa
h
ka
n
p
oi
nt
,
it
e
m
,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 210


at
au
pa
ra
gr
ap
h
ya
n
g
sa
tu
de
n
ga
n
ya
n
g
la
in
ya
de
n
ga
n
sp
as

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 211


i,
n
o
m
or
,
h
ur
uf
da
n
tit
ik
.
8. U
sa
ha
ka
n
ag
ar
m
en
g
g
u
na
ka

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 212


n
fo
r
m
at
pe
n
ul
is
an
ya
n
g
sa
m
a.
9. G
u
na
ka
n
sp
as
i
u
nt
u
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 213


pe
m
ba
gi
an
ke
rt
as
se
pe
rti
u
nt
u
k
ju
d
ul
,
tu
ju
an
,
il
us
tr
as
i,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 214


ba
ca
an
se
hi
n
g
ga
m
u
da
h
di
ba
ca
da
n
m
en
ar
ik
.
10. G
u
na
ka
n
ga

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 215


ri
s
ba
w
ah
u
nt
u
k
m
e
m
pe
rj
el
as
at
au
m
e
m
be
da
ka
n
ju
d
ul

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 216


,
su
b
ju
d
ul
da
n
isi
11. G
u
na
ka
n
ist
il
ah
ya
n
g
sa
m
a
u
nt
u
k
ha

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 217


l
ya
n
g
sa
m
a
ag
ar
ti
da
k
m
e
m
bi
n
g
u
n
g
ka
n.
12.
13. Di
ba
wa
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 218


ini
ad
ala
h
lan
gk
ah

lan
gk
ah
pe
nu
lis
an
jo
b
sh
eet
,
me
lip
uti
:
1. T
en
tu
ka

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 219


n
tu
ju
an
da
ri
pe
ke
rj
aa
n
ya
n
g
ak
an
di
se
le
sa
ik
an
2. Je
la
sk
an
te
nt

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 220


an
g
ha
ke
ka
t
pe
ke
rj
aa
n
it
u
se
n
di
ri.
3. B
er
da
sa
rk
an
k
ur
ik
ul
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 221


m
pr
o
gr
a
m
st
u
di
b
ua
tl
ah
pr
of
il
ke
te
ra
m
pi
la
n
ya
n
g
di
ha

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 222


ra
p
ka
n
ak
an
di
pe
ro
le
h
lu
lu
sa
n.
4.
L. R
E
VI
E
W
M. Pili
hla
h
sal
ah
sat
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 223


jaw
aba
n
dib
aw
ah
ini
yan
g
sau
dar
a
ang
gap
pali
ng
ben
ar !
!!
1.
Y

a.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 224


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 225
b.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 226


c.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 227


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 228
d.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 229


e.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 230


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 231
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 232
f. J
a
w
a
b
a
n

:
B
g.
2.
B

a.

b.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 233


c.

d.

e.

f. J
a
w
a
b
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 234


D
3.
A

a.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 235


b.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 236


c.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 237


d.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 238


e.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 239


f. J
a
w
a
b
a
n

A
4.
O

a.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 240


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 241
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 242
b.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 243


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 244
c.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 245


d.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 246


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 247
e.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 248


f. J
a
w

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 249


a
b
a
n

B
5.
Y

a.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 250


b.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 251


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 252
c.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 253


d.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 254


e.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 255


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 256
f. J
a
w
a
b
a
n

E
g.
h.

i.

j.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 257


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 258
l.
A. H
A
SI
L
B
E
L
AJ
A
R
1. M
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 259


h
a
s
i
s
w
a

d
a
p
a
t

m
e
m
b
u
a
t

s
c
r
i
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 260


v
i
d
e
o

u
n
t
u
k

m
e
d
i
a

p
e
m
b
e
l
a
j
a
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 261


a
n
.
2. M
a
h
a
s
i
s
w
a

d
a
p
a
t

m
e
n
g
g
u
n
a
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 262


a
n

v
i
d
e
o

c
a
m
e
r
a

u
n
t
u
k

m
e
m
b
u
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 263


t

p
a
k
e
t

p
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n
.
3.
B. O
BJ
E
K
TI
F

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 264


P
E
RI
L
A
K
U
SI
S
W
A
C. Se
tel
ah
me
m
ba
ca
ma
ter
i
ini
,
di
ha
ra
pk
an

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 265


ma
ha
sis
wa
da
pat
:
1. M
e
m
b
ua
t
sc
ri
p
vi
de
o
u
nt
u
k
m
ed
ia
pe
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 266


be
la
ja
ra
n.
2. M
a
m
p
u
m
en
g
g
u
na
ka
n
vi
de
o
ca
m
er
a
u
nt
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 267


k
m
e
m
b
ua
t
pa
ke
t
pe
m
be
la
ja
ra
n.
3.
D. U
R
AI
A
N
M
A
T
E
RI

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 268


E.
1. M
ed
ia
C
D

eja
k
pe
ne
m
ua
n
fo
no
gr
af
da
n
gr
am
af
on
,
in
ov

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 269


asi
se
car
a
re
vo
lus
io
ne
r
di
du
nia
au
di
o-
re
ka
m
ter
jad
i
pa
da
19
79
,
ya

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 270


kn
i
lah
irn
ya
co
m
pa
ct
dis
c
(C
D)
se
ba
gai
ha
sil
pe
nc
am
pu
ra
n
co
m
pu
ter

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 271


da
n
tek
no
lo
gi
las
er.

eja
k
19
82
,
pr
od
uk
ini
m
ula
i
me
ng
am
bil
ali
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 272


pa
sar
ya
ng
di
do
mi
na
si
ole
h
pir
in
ga
n
hit
am
vi
nil
.
Pa
da
19
90
-
an,
pir
in

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 273


ga
n
hit
am
be
na
r-
be
na
r
hil
an
g
da
ri
ra
k
to
ko
ter
ge
ser
ole
h
ka
set
da
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 274


C
D.
Co
m
pa
ct
Di
sc
(C
D)
.
C
D
ata
u
ca
kr
am
pa
dat
ad
ala
h
se
bu
ah
pir
in

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 275


ga
n
op
tik
al
ya
ng
di
gu
na
ka
n
un
tu
k
me
ny
im
pa
n
dat
a
se
car
a
di
git
al.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 276


M
em
an
g
pe
rta
ma
kal
i
ca
kr
am
pa
dat
ini
di
ke
m
ba
ng
ka
n
un
tu
k
me
ny
im

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 277


pa
n
dat
a
au
di
o
di
git
al
da
n
di
pe
rk
en
alk
an
pa
da
19
82
.
M
edi
a
ini
tet

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 278


ap
me
nja
di
for
ma
t
sta
nd
ar
dal
am
pe
m
uta
ra
n
re
ka
ma
n
au
di
o
ko
me
rsi
al

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 279


hi
ng
ga
pe
rte
ng
ah
an
20
06
(3)
.

eb
ua
h
ca
kr
am
pa
dat
au
di
o
me
ng
an
du

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 280


ng
sat
u
ata
u
leb
ih
laj
ur
ste
re
o
ya
ng
dis
im
pa
n
de
ng
an
pr
os
es
pe
ng
ko
de

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 281


an
PC
M
16
-
bit
pa
da
sa
m
pel
ras
io
44
, 1
kH
z.
Ca
kr
am
pa
dat
sta
nd
ar
be
rdi
am

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 282


ete
r
12
cm
,
ya
ng
leb
ih
ke
cil
be
rdi
am
ete
r8
cm
.
Ca
kr
am
pa
dat
be
rdi
am
ete
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 283


12
cm
ma
m
pu
me
na
m
pu
ng
se
kit
ar
20
me
nit
dat
a
be
ru
pa
au
di
o.
Ca
kr
am
pa

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 284


dat
be
rdi
am
ete
r8
cm
,
ya
ng
ter
ka
da
ng
di
gu
na
ka
n
un
tu
k
C
D
de
m
o,
ma

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 285


m
pu
me
na
m
pu
ng
se
kit
ar
20
me
nit
dat
a
be
ru
pa
au
di
o.
Te
kn
ol
og
i
ca
kr

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 286


am
pa
dat
ke
m
ud
ian
dia
do
psi
un
tu
k
di
gu
na
ka
n
se
ba
gai
ala
t
pe
ny
im
pa
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 287


dat
a
ya
ng
di
ke
nal
se
ba
gai
C
D-
R
O
M
ser
ta
un
tu
k
me
dia
ya
ng
da
pat
dit
uli

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 288


s
se
kal
i
ma
up
un
be
rul
an
g-
ula
ng
(C
D-
R
ata
u
C
D-
R
W
).
5. Be
be
ra
pa
kel

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 289


ebi
ha
n
C
D
ad
ala
h
se
ba
gai
be
rik
ut:
1. D
i
b
a
n
d
i
n
g
p
ir
i
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 290


a
n
h
it
a
m
,
C
D
ja
u
h
le
b
i
h
k
e
ci
l
d
ia
m
et
e
r
n
y

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 291


a
h
a
n
y
a
1
2
c
m
.
2. C
D
ti
d
a
k
b
e
rs
i
n
g
g
u
n
g
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 292


n
d
e
n
g
a
n
al
at
p
e
m
b
a
c
a
n
y
a,
la
s
e
r.
D
e
n
g
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 293


n
d
e
m
i
k
ia
n
ia
d
a
p
at
ta
h
a
n
te
r
h
a
d
a
p
k
e
a
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 294


s
a
n
d
a
ri
p
e
n
g
g
u
n
a
a
n
y
a
n
g
b
e
r
u
la
n
g
.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 295


3. T
e
k
n
o
l
g
i
C
D
j
u
g
a
m
e
m
u
n
g
k
i
n
k
a
n
m
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 296


n
g
h
il
a
n
g
k
a
n
s
u
a
r
a
g
a
n
g
g
u
a
n
p
e
r
m
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 297


k
a
a
n
y
a
n
g
s
e
ri
n
g
m
e
n
g
g
a
n
g
g
u
s
e
b
a
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 298


ai
m
a
n
a
p
a
d
a
p
ir
i
n
g
a
n
h
it
a
m
.
4. M
u
t
u
s
u
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 299


r
a
C
D
d
a
p
at
d
i
p
e
r
b
ai
k
i
k
a
r
e
n
a
m
u
si
k
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 300


ir
e
k
a
m
s
e
c
a
r
a
d
i
g
it
al
,
a
rt
i
n
y
a
s
u
a
r
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 301


ti
d
a
k
s
e
c
a
r
a
s
e
c
a
r
a
fi
si
k
d
i
g
o
r
e
s
k
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 302


n
k
e
d
al
a
m
a
ta
u
p
a
d
a
p
e
r
m
u
k
a
a
n
s
e
p
e
rt

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 303


i
p
a
d
a
p
ir
i
n
g
a
n
h
it
a
m
,
te
ta
p
i
d
is
a
n
d
i
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 304


a
n
m
e
n
ja
d
i
p
e
r
m
u
k
a
a
n
y
a
n
g
m
e
m
a
n
t
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 305


l
k
a
n
c
a
h
a
y
a,
m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n
p
e
n
u
li
s
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 306


n
b
i
n
e
r
y
a
n
g
s
a
m
a
s
e
p
e
rt
i
y
a
n
g
d
i
g
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 307


n
a
k
a
n
d
al
a
m

b
a
h
a
s
a
c
o
m
p
u
te
r
y
a
n
g
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 308


e
m
u
d
ia
n

d
i
b
a
c
a

o
le
h
la
s
e
r.
B
e
b
e
r
a
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 309


a
is
ti
la
h
y
a
n
g
s
e
ri
n
g
m
u
n
c
u
l
d
i
e
r
a
d
i
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 310


it
al
i
n
i
d
ia
n
ta
r
a
n
y
a
a
d
al
a
h
:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 311


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 312
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 313
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 314
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 315
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 316
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 317
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 318
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 319
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 320
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 321

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 322


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 323
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 324
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 325
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 326
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 327

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 328


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 329
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 330
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 331
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 332
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 333
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 334
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 335
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 336
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 337
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 338
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 339
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 340
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 341

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 342


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 343
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 344
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 345

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 346


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 347
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 348
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 349
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 350
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 351

ro
gra
m
au
dio
me
ru
pa
ka
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 352


pr
og
ra
m
ya
ng
dir
an
ca
ng
unt
uk
dip
erd
en
gar
ka
n
ke
pa
da
pe
nd
en
gar
.
Pr
og

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 353


ra
m
au
dio
ini
dir
ek
am
da
n
dis
im
pa
n
pa
da
ala
t
pe
nyi
mp
an,
da
pat
dal
am
ke
ma

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 354


sa
n
ber
up
a
ka
set
,
ata
up
un
C
D.
Un
tuk
me
nd
en
gar
ka
n
isi
au
dio
ini
dip
erl
uk

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 355


an
ala
t
pe
mu
tar,
mi
sal
ny
a
tap
e
rec
or
der
ke
ma
sa
n
ka
set
da
n
cd
pla
yer
unt
uk

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 356


ke
ma
sa
n
C
D.

eti
ka
me
nd
en
gar
ka
n
au
dio
ini
ko
ntr
ol
se
pe
nu
hn
ya
ber

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 357


ad
a
dit
an
ga
n
pe
nd
en
gar
.
Pe
nd
en
gar
da
pat
me
ma
tik
an,
me
ng
he
nti
ka
n
se

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 358


me
nta
ra,
ata
up
un
me
mp
erc
ep
atn
ya.
Ha
l
ter
se
but
pr
og
ra
m
au
dio
me
mp
un
yai
kel

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 359


ebi
ha
n-
kel
ebi
ha
n,
yai
tu:
 D
ap
at
di
ul
an
g-
ul
an
g
 Pe
ng
gu
na
da
pa
t
m
en

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 360


gu
la
ng
se
ba
gi
an
at
au
ke
se
lu
ru
ha
n
isi
pr
og
ra
m
au
di
o
un
tu
k
le
bi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 361


h
jel
as
.
 Pe
ng
gu
na
da
pa
t
m
en
ye
su
ai
ka
n
w
ak
tu
 Pe
ng
gu
na
da
pa
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 362


m
en
ga
tu
r
w
ak
tu
ka
pa
n
da
n
be
ra
pa
la
m
a
ak
an
m
en
de
ng
ar
ka
n.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 363


 Pe
ng
gu
na
da
pa
t
m
en
ye
su
ai
ka
n
ke
bu
tu
ha
n
 Pe
ng
gu
na
da
pa
t
m
en

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 364


gh
en
ti
ka
n
se
su
ai
ke
bu
tu
ha
n,
m
is
al
ny
a
un
tu
k
m
en
ca
tat
isi
/
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 365


at
er
i
da
la
m
pr
og
ra
m
3)


1)
Eleme
n
M
ed
ia
A
ud
io

ala
h
sat
u
kel

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 366


em
ah
an
M
edi
a
au
di
o
ad
ala
h
ha
ny
a
me
ng
an
dal
ka
n
su
ara
,
dal
am
pe
ny

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 367


am
pai
an
pe
sa
n
ata
u
inf
or
ma
si.
De
ng
an
kel
em
ah
an
ter
se
bu
t,
ma
ka
dal
am
me

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 368


m
bu
at
se
bu
ah
me
dia
au
di
o
ha
rus
lah
se
me
na
rik
m
un
gk
in.
La
lu
ba
gai
ma
na

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 369


me
m
bu
at
se
bu
ah
me
dia
au
di
o
me
nja
di
me
na
rik
?
M
edi
a
au
di
o
me
m
pu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 370


ny
ai
tig
a
ele
me
n
ya
ng
da
pat
di
ola
h
da
n
die
xp
lor
asi
un
tu
k
me
m
bu
at
su

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 371


atu
me
dia
au
di
o
me
na
rik
,
yai
tu
un
sur
kat
a,
un
sur
m
usi
k,
un
sur
efe
k
su
ara
.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 372


a. U
ns
u
r
K
at
a

e
r
u
p
a
k
a
n

k
a
t
a
-
k
a
t
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 373


y
a
n
g

d
i
u
c
a
p
k
a
n

o
l
e
h

p
e
m
a
i
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 374


a
r
t
i
s
)

s
e
c
a
r
a

t
e
r
a
t
u
r

d
a
n

b
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 375


r
m
a
k
n
a
.

B
e
b
e
r
a
p
a

h
a
l

y
a
n
g

d
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 376


p
a
t

d
i
e
k
s
p
l
o
r
a
s
i

u
n
t
u
k

m
e
m
p
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 377


r
i
n
d
a
h

s
e
b
u
a
h

m
e
d
i
a

a
u
d
i
o
,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 378


e
n
g
h
a
y
a
t
a
n

d
a
l
a
m

p
e
n
g
u
c
a
p
a
n
,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 379


i
n
t
o
n
a
s
i
,

a
r
t
i
k
u
l
a
s
i
,

p
i
l
i
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 380


a
n

k
a
t
a

(
d
i
k
s
i
)
,

d
l
l
.

M
e
s
k
i
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 381


u
n

d
e
m
i
k
i
a
n

t
i
d
a
k

s
e
m
u
a

k
a
t
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 382


a
t
a
u

s
u
a
r
a

p
e
m
a
i
n

t
e
r
m
a
s
u
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 383


d
a
l
a
m

u
n
s
u
r

k
a
t
a
,

m
i
s
a
l
n
y
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 384


u
a
r
a

k
e
r
a
m
a
i
a
n

o
r
a
n
g

d
i

p
a
s
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 385


r
,

s
o
r
a
k

s
o
r
a
i

p
e
n
o
n
t
o
n

s
u
a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 386


u

p
e
r
l
o
m
b
a
a
n
.

K
e
d
u
a

c
o
n
t
o
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 387


e
r
s
e
b
u
t

m
a
s
u
k

k
e

d
a
l
a
m

u
n
s
u
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 388


e
f
e
k

s
u
a
r
a
.

c. U
n
s
u
r

M
u
s
i
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 389


p
a
t

d
i
a
r
t
i
k
a
n

s
e
c
a
r
a

u
m
u
n
,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 390


e
r
u
p
a
k
a
n

p
e
r
p
a
d
u
a
n

b
u
n
y
i

y
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 391


g

m
e
m
p
u
n
y
a
i

a
r
t
i

d
a
n

n
i
l
a
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 392


r
t
i
s
t
i
k

y
a
n
g

t
i
n
g
g
i
.

M
u
s
i
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 393


a
p
a
t

m
e
m
b
u
a
t

s
e
b
u
a
h

m
e
d
i
a

a
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 394


d
i
o

l
e
b
i
h

m
e
n
a
r
i
k
.

D
a
l
a
m

m
e
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 395


i
a

a
u
d
i
o
,

m
u
s
i
k

d
a
p
a
t

d
i
m
a
n
f

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 396


a
a
t
k
a
n

u
n
t
u
k

b
e
b
e
r
a
p
a

h
a
l
,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 397


i
a
n
t
a
r
a
n
y
a
:

- M
e
n
c
i
p
t
a
k
a
n

s
u
a
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 398


a
n
a
,
m
i
s
a
l
n
y
a

s
u
a
s
a
n
a

s
e
d
i
h
,
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 399


e
m
b
i
r
a
,
l
u
c
u
,
t
e
g
a
n
g
,
d
l
l
.
- I
d
e
n
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 400


i
t
a
s
s
e
b
u
a
h

p
r
o
g
r
a
m

a
u
d
i
o

- J
e
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 401


b
a
t
a
n

d
u
a

b
u
a
h

a
d
e
g
a
n

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 402


e
r
b
e
d
a

- M
e
l
a
t
a
r
b
e
l
a
k
a
n
g
i
s
e
b
u
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 403


h

a
d
e
g
a
n

- M
e
m
b
e
r
i
t
e
k
a
n
a
n

d
a
l
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 404


m

s
e
b
u
a
h

a
d
e
g
a
n
,
m
i
s
a
l
n
y
a

t
e
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 405


k
e
j
u
t
,
m
a
r
a
h
,
d
l
l
.
- M
e
n
g
u
a
t
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 406


a
t
a
r
(
s
e
t
t
i
n
g
)
,
m
i
s
a
l
n
y
a

a
d
e
g
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 407


n

d
a
l
a
m

i
s
t
a
n
a

k
e
r
a
j
a
a
n

M
a
t
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 408


r
a
m
,
d
i
g
u
n
a
k
a
n

m
u
s
i
k

g
e
n
d
i
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 409


j
a
w
a
.
e. U
n
s
u
r

E
f
e
k

S
u
a
r
a

e
r
u
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 410


a
k
a
n

s
u
a
r
a
-
s
u
a
r
a

y
a
n
g

d
a
p
a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 411


m
e
m
b
e
r
i
k
a
n

g
a
m
b
a
r
a
n

s
u
a
s
a
n
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 412


a
t
a
u

l
a
t
a
r
,

b
a
i
k

w
a
k
t
u
,

t
e
m
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 413


a
t
,

m
a
u
p
u
n

s
u
a
t
u

k
e
g
i
a
t
a
n

a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 414


a
u

p
e
r
i
s
t
i
w
a
.

g. C
o
n
t
o
h
:

h. -

G
a
m
b
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 415


r
a
n

w
a
k
t
u
,
s
u
a
r
a
-
s
u
a
r
a

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 416


i
g
u
n
a
k
a
n

u
n
t
u
k

m
e
n
g
g
a
m
b
a
r
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 417


w
a
k
t
u

k
e
j
a
d
i
a
n

s
e
b
u
a
h

a
d
e
g
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 418


n
,
m
i
s
a
l
n
y
a

k
i
c
a
u

b
u
r
u
n
g
,
k
o
k
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 419


k

a
y
a
m

j
a
n
t
a
n

u
n
t
u
k

m
e
n
g
g
a
m
b

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 420


a
r
k
a
n

w
a
k
t
u

p
a
g
i
.
S
u
a
r
a

j
a
n
g
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 421


r
i
k
,
b
u
r
u
n
g

h
a
n
t
u
,
l
o
l
o
n
g
a
n

a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 422


j
i
n
g

u
n
t
u
k

m
e
n
g
g
a
m
b
a
r
k
a
n

w
a
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 423


t
u

m
a
l
a
m
,
d
l
l
.
i. -

G
a
m
b
a
r
a
n

t
e
m
p
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 424


t
,
s
u
a
r
a
-
s
u
a
r
a

y
a
n
g

d
i
g
u
n
a
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 425


u
n
t
u
k

m
e
n
g
g
a
m
b
a
r
k
a
n

t
e
m
p
a
t
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 426


e
j
a
d
i
a
n
,
m
i
s
a
l
n
y
a

S
u
a
s
a
n
a

k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 427


t
o
r
d
a
p
a
t
d
i
g
a
m
b
a
r
k
a
n

d
e
n
g
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 428


u
a
r
a

d
e
r
i
n
g

t
e
l
e
p
o
n
,
s
u
a
r
a

m
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 429


s
i
n

k
e
t
i
k
/
k
o
m
p
u
t
e
r
,
s
u
a
r
a

p
r
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 430


n
t
e
r
y
a
n
g

s
e
d
a
n
g

j
a
l
a
n
,
d
l
l
.
S
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 431


a
s
a
n
a

t
e
r
m
i
n
a
l
,
d
a
p
a
t
d
i
g
a
m
b
a
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 432


k
a
n

d
e
n
g
a
n

s
u
a
r
a

d
e
r
u

m
o
b
i
l
,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 433


s
u
a
r
a

k
l
a
k
s
o
n
,
s
u
a
r
a
-
s
u
a
r
a

a
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 434


o
n
g
a
n

m
e
n
a
w
a
r
k
a
n

d
a
g
a
n
g
a
n
,
s
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 435


a
r
a
-
s
u
a
r
a

k
o
n
d
e
k
t
u
r
m
e
n
c
a
r
i
p
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 436


n
u
m
p
a
n
g
,
d
l
l
.
j. -

G
a
m
b
a
r
a
n

k
e
g
i
a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 437


a
n
,
s
u
a
r
a
-
s
u
a
r
a

u
n
t
u
k

m
e
m
p
e
r
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 438


u
a
t
a
d
a
n
y
a

k
e
g
i
a
t
a
n

a
t
a
u

p
e
r
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 439


s
t
i
w
a

d
a
l
a
m

s
e
b
u
a
h

a
d
e
g
a
n
.
M
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 440


s
a
l
n
y
a
,
s
u
a
r
a

b
u
k
u

d
i
b
u
k
a
-
b
u
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 441


a
,
u
n
t
u
k

m
e
n
g
g
a
m
b
a
r
k
a
n

o
r
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 442


s
e
d
a
n
g

b
e
l
a
j
a
r
.
S
u
a
r
a

g
e
l
a
s
p
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 443


c
a
h
,
s
u
a
r
a

m
o
b
i
l
t
a
b
r
a
k
a
n
,
s
u
a
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 444


a

o
r
a
n
g

m
e
n
g
g
e
r
g
a
j
i
,
l
a
n
g
k
a
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 445


k
a
k
i
,
s
u
a
r
a

p
i
n
t
u

d
i
b
u
k
a
/
d
i
t
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 446


t
u
p
,
d
l
l
.
k.
3)
Prose
du
r
Pe
m
bu
at
an
M
ed
ia
A
ud
io
Pe
m
be
laj

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 447


ar
an

em
bu
ata
n
me
dia
au
di
o
pe
m
bel
aja
ra
n
me
me
rlu
ka
n
be
be
ra
pa

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 448


tah
ap
an
ke
gia
tan
.
Ta
ha
pa
n
ke
gia
tan
ter
se
bu
t
yai
tu
pr
a-
pr
od
uk
si,
pr
od

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 449


uk
si
da
n
pa
sc
a
pr
od
uk
si.
5)

6)

7)

8) TELAAH KURIKULUM PEMBENTUKAN TIM


PRODUKSI

9)

10)

11)
PENULISAN NASKAH REMBUG NASKAH

12)

13)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 450


14)
PEMILIHAN PEMAIN

15)

16)
LATIHAN KERING
17)

18)

19)
REKAMAN
20)

21)

22)
EDITING DAN MIXING
23)

24)

25)
LATIHAN KERING

26)

27)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 451


28)
PREVIEW

29)

30)

31)
MASTERING

32)

33)

34)
Ga

a. P
r
a

P
r
o
d
u
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 452


s
i

e
g
i
a
t
a
n
-
k
e
g
i
t
a
n

y
a
n
g

d
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 453


l
a
k
u
k
a
n

p
a
d
a

t
a
h
a
p
a
n

P
r
a

P
r
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 454


d
u
k
s
i

y
a
i
t
u

t
e
l
a
a
h

k
u
r
i
k
u
l
u
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 455


d
a
n

p
e
n
u
l
i
s
a
n

n
a
s
k
a
h
.

c. •

T
e
l

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 456


a
a
h

K
u
r
i
k
u
l
u
m

d. M
e
n
g
a
p
a

h
a
r
u
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 457


d
i
l
a
k
u
k
a
n

t
e
l
a
a
h

k
u
r
i
k
u
l
u
m
?

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 458


e. S
i
a
p
a

y
a
n
g

m
e
l
a
k
u
k
a
n

t
e
l
a
a
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 459


k
u
r
i
k
u
l
u
m
?

ala
m
me
ng
em
ba
ng
ka
n
me
dia
unt
uk
me
nu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 460


nja
ng
pe
mb
ela
jar
an,
se
me
sti
ny
a
me
ng
ac
u
pa
da
ku
rik
ulu
m.
Ku
rik
ulu
m
dij
adi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 461


ka
n
se
ba
gai
ac
ua
n
uta
ma
,
dal
am
me
ne
ntu
ka
n
ko
mp
ete
nsi
ya
ng
ak
an
di
mu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 462


at
unt
uk
dia
jar
ka
n
ke
pa
da
sis
wa
me
lal
ui
me
dia
au
dio
.
Se
hin
gg
a
me
dia
pe
mb

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 463


ela
jar
an
ya
ng
dib
uat
ses
uai
de
ng
an
tuj
ua
n
da
n
tep
at
sas
ara
n.

ela
ah
ku
rik

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 464


ulu
m
har
us
dil
ak
uk
an
ole
h
gu
ru
da
n
dik
aji
ole
h
ahl
i
ma
ter
i
da
n
ahl
i
me

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 465


dia
.
Pe
ran
an
Gu
ru
ad
ala
h
me
ne
ntu
ka
n
ma
ter
i
dal
am
me
dia
ya
ng
da
pat
me
wa

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 466


kil
i
ko
mp
ete
nsi
ya
ng
dih
ara
pk
an
ya
ng
ak
an
ya
ng
ses
uai
de
ng
an
ko
mp
ete
nsi
da

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 467


n
jej
an
g
pe
ndi
dik
an.
Pe
ran
an
ahl
i
ma
ter
i
yai
tu
unt
uk
me
nja
ga
ag
ar
ma
ter
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 468


tet
ap
har
us
be
nar
da
n
ses
uai
de
ng
an
sas
ara
n
tid
ak
leb
ih
da
n
tid
ak
ku
ran
g.
Di

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 469


sa
mp
ing
itu
ahl
i
ma
ter
i
jug
a
har
us
me
ngi
nf
or
ma
sik
an
per
ke
mb
an
ga
n
il
mu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 470


ter
se
but
ya
ng
ter
kin
i.

era
na
n
ahl
i
me
dia
har
us
me
ng
kaj
i
da
n
me
ma
sti

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 471


ka
n
pe
mi
lih
an
ma
ter
i
ya
ng
ak
an
dia
ng
kat
ke
dal
am
me
dia
au
dio
ses
uai
de
ng
an

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 472


kar
akt
eri
sti
k
me
dia
ter
se
but
,
kar
en
a
tid
ak
se
mu
a
ma
ter
i
ya
ng
ad
a
di
ku

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 473


rik
ulu
m
da
pat
dib
uat
ke
dal
am
me
dia
au
dio
sec
ara
me
nar
ik.
i. •
P
e
n
ul
is
a
n
N

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 474


as
k
a
h

an
gk
ah
sel
anj
utn
ya
yai
tu
pe
nul
isa
n
na
sk
ah.
Na
sk
ah
dit
uli
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 475


ole
h
ora
ng
ya
ng
dia
ng
ga
p
ma
mp
u
unt
uk
me
nul
is
na
sk
ah
au
dio
.
Na
sk
ah
ya

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 476


ng
dit
uli
s
ak
an
dik
aji
ole
h
ahl
i
ma
ter
i
da
n
ahl
i
me
dia
.
Ah
li
ma
ter
i
ak

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 477


an
me
ng
kaj
i
ke
be
nar
an,
ke
cu
ku
pa
n,
da
n
ket
ep
ata
n
pe
mi
lih
an
apl
ika
si
ata

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 478


u
co
nto
hn
ya.
Se
da
ng
ka
n
ahl
i
me
dia
ak
an
me
ng
kaj
i
ke
me
nar
ika
n
pe
ny
am

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 479


pai
an
ma
ter
i
ter
se
but
ses
uai
kar
akt
eri
sti
k
me
dia
au
dio
,
mi
sal
ny
a
pe
ma
in,
per

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 480


wa
tak
an,
pil
iha
n
kat
a/b
ah
asa
,
ko
nfl
ik,
mu
sik
,
so
un
d
eff
ect
,
dll.

ah
ap

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 481


an
pe
nul
isa
n
na
sk
ah
yai
tu
per
sia
pa
n,
pe
nel
itia
n,
pe
ng
or
ga
nis
asi
an
inf
or
ma

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 482


si,
pe
nul
isa
n
sin
op
sis
da
n
tre
at
me
nt,
da
n
sk
en
ari
o/n
as
ka
h.
l. P
r
o
d
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 483


k
s
i

r
o
d
u
k
s
i

m
e
d
i
a

a
u
d
i
o

i
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 484


i

d
i
a
w
a
l
i

d
e
n
g
a
n

d
i
t
e
r
i
m
a
n
y
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 485


n
a
s
k
a
h

o
l
e
h

t
e
a
m

p
r
o
d
u
k
s
i
.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 486


S
e
t
e
l
a
h

i
t
u

d
i
l
a
k
u
k
a
n

l
a
n
g
k
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 487


h
-
l
a
n
g
k
a
h

p
r
o
d
u
k
s
i
,

y
a
i
t
u
:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 488


e
m
b
e
n
t
u
k
a
n

t
i
m

p
r
o
d
u
k
s
i
,

r
e
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 489


b
u
g

n
a
s
k
a
h

(
s
c
r
i
p
t

c
o
n
f
e
r
e
n
c

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 490


e
)
,

P
e
m
i
l
i
h
a
n

p
e
m
a
i
n

(
c
a
s
t
i
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 491


g
)
,

l
a
t
i
h
a
n

k
e
r
i
n
g
,

r
e
k
a
m
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 492


(
r
e
c
o
r
d
i
n
g
)
,

e
d
i
t
i
n
g

d
a
n

m
i
x

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 493


i
n
g
,

p
r
e
v
i
e
w
,

p
e
m
b
u
a
t
a
n

m
a
s
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 494


e
r

(
m
a
s
t
e
r
i
n
g
)
.

 T
e
a
m

P
r
o
d
u
k
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 495


i

ro
du
ksi
me
dia
au
dio
ini
me
ru
pa
ka
n
ker
ja
ber
sa
ma
(te
am
wo
rk)
,
ker
ja

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 496


dar
i
se
kel
om
po
k
ora
ng
ya
ng
me
mi
lik
i
ke
ahl
ian
ata
u
ket
ra
mp
ila
n
ber
be
da,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 497


se
hin
gg
a
dip
erl
uk
an
ko
or
din
asi
ant
ar
an
gg
ota
ti
m
se
hin
gg
a
ter
wu
jud
me
dia

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 498


au
dio
ya
ng
bai
k,
me
nar
ik
da
n
ko
mu
nik
ati
f.
An
gg
ota
ti
m
ter
se
but
yai
tu:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 499


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 500
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 501
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 502

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 503


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 504
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 505

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 506


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 507
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 508

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 509


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 510

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 511


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 512
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 513
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 514
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 515
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 516

 •

R
e
m
b
u
g

N
a
s
k
a
h

(
S

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 517


c
r
i
p
t

C
o
n
f
e
r
e
n
c
e
)

ete
lah
Su
tra
dar
a
me
ner
im

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 518


a
da
n
me
mp
ela
jar
i,
ke
mu
dia
n
dil
ak
uk
an
re
mb
uk
na
sk
ah
de
ng
an
pe
nul
is

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 519


na
sk
ah,
ahl
i
ma
ter
i
da
n
ahl
i
me
dia
.
Re
mb
uk
na
sk
ah
dip
erl
uk
an
unt
uk
me

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 520


ny
am
ak
an
per
se
psi
pe
ma
ha
ma
n
ter
ha
da
p
na
sk
ah,
se
hin
gg
a
ap
abi
la
dip
ro

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 521


du
ksi
tid
ak
ter
jad
i
ke
sal
ah
an
ya
ng
fat
al.
 •

P
e
m
i
l
i
h
a
n

P
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 522


m
a
i
n

(
C
a
s
t
i
n
g
)

ete
lah
re
mb
uk
na
sk
ah
dil
ak
uk
an,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 523


lan
gk
ah
sel
anj
utn
ya
yai
tu
pe
mi
lih
an
pe
ma
in.
Pe
ma
in
dis
ini
ad
ala
h
ora
ng
ya
ng

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 524


ak
an
me
me
ran
ka
n
tok
oh
dal
am
na
sk
ah.
Pe
mi
lih
an
pe
ma
in
ya
ng
bai
k,
ses
uai
de

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 525


ng
an
kar
akt
er
tok
oh
ya
ng
dit
unt
ut
dal
am
na
sk
ah
ak
an
me
mb
uat
me
dia
au
dio
ba
gu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 526


s
da
n
me
nar
ik.
 •

L
a
t
i
h
a
n

K
e
r
i
n
g

ati
ha
n
ker

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 527


ing
ma
ks
ud
ny
a,
par
a
pe
ma
in
dib
eri
ke
se
mp
ata
n
unt
uk
me
mp
ela
jar
i
na
sk
ah

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 528


da
n
ber
lati
h
se
bel
um
rek
am
an,
ag
ar
me
rek
a
be
nar
-
be
nar
pa
ha
m
ak
an
isi
pe

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 529


sa
n,
alu
r
cer
ita
da
n
per
an
ma
sin
g-
ma
sin
g
dal
am
na
sk
ah
ter
se
but
.
Ha
l
ini

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 530


unt
uk
me
ng
hin
dar
i
ba
ny
ak
ke
sal
ah
an
pa
da
saa
t
rek
am
an.
 R
e
k
a
m
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 531


(
R
e
c
o
r
d
i
n
g
)

ek
am
an
ad
ala
h
pr
os
es
pe
ng
am
bil
an
su

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 532


ara
dar
i
ma
sin
g-
ma
sin
g
pe
ma
in.
Su
tra
dar
a
ad
ala
h
pe
ng
en
dal
i
se
pe
nu
hn

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 533


ya
jal
an
ny
a
rek
am
an.
Su
tra
dar
a
ber
tan
gg
un
g
ja
wa
b
ata
s
ku
alit
as
ha
sil
rek

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 534


am
an
 •

E
d
i
t
i
n
g

d
a
n

M
i
x
i
n
g

dit
in
g:
ma

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 535


ks
ud
ny
a
ad
ala
h
me
mb
ua
ng
ata
u
me
mo
ton
g
kat
a-
kat
a
sal
ah
ya
ng
dia
ng
ga

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 536


p
tid
ak
per
lu
ata
u
jug
a
me
na
mb
ah
efe
k,
mi
sal
ny
a
ec
ho
 M
i
x
i
n
g
:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 537


m
a
k
s
u
d
n
y
a

m
e
n
c
a
m
p
u
r
a
t
a
u

m
e
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 538


a
m
b
a
h

m
u
s
i
k
,
b
a
c
k
g
r
o
u
n
d
,
d
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 539


o
u
n
d
e
f
f
e
c
t

s
e
h
i
n
g
g
a

m
e
d
i
a

a
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 540


d
i
o

l
e
b
i
h

t
e
r
k
e
s
a
n

m
e
n
a
r
i
k
.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 541



 •

P
r
e
v
i
e
w

rev
ie
w
ad
ala
h
ke
gia
tan
ev
alu
asi
ter
ha
da
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 542


ha
sil
pr
od
uk
si.
Pr
evi
ew
ini
dil
ak
uk
an
ole
h
ti
m
ya
ng
me
lib
atk
an
pe
ng
kaj
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 543


ma
ter
i,
pe
ng
kaj
i
me
dia
,
da
n
sut
rad
ara
se
ba
gai
pe
na
ng
gu
ng
ja
wa
b
pr
od

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 544


uk
sin
ya.
Ev
alu
asi
ter
ha
da
p
ha
sil
pr
od
uk
si
ini
dit
inj
au
dar
i
se
gi
ma
ter
i
da

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 545


n
me
dia
.
Da
ri
se
gi
ma
ter
i
mi
sal
ny
a
ket
ep
ata
n
pe
ng
uc
ap
an.
Ti
nja
ua
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 546


me
dia
,
mi
sal
ny
a
ket
ep
ata
n
pe
ng
gu
na
an
mu
sik
,
efe
k
su
ara
(
un
d
eff
ect

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 547


),
ku
alit
as
su
ara
,
me
lip
uti
ad
a
tid
ak
ny
a
no
ise
,
ke
sta
bil
an
vol
um
e.
Jik
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 548


ha
sil
pr
od
uk
si
bel
um
din
yat
ak
an
lay
ak,
ma
ka
har
us
dil
ak
uk
an
per
bai
ka
n
ses
uai

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 549


de
ng
an
ma
su
ka
n
ti
m
pre
vie
w.
 •

P
e
m
b
u
a
t
a
n

M
a
s
t
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 550


r

A
u
d
i
o

P
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n

(
M
a
s
t
e
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 551


i
n
g
)

en
yi
mp
an
ata
u
me
rek
am
ha
sil
pr
od
uk
si
me
dia
au
dio
pe
mb
ela

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 552


jar
an
ini
dal
am
ka
set
,
C
D,
ata
u
me
dia
pe
nyi
mp
an
an
lai
nn
ya.
M
ast
er
me
dia
au

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 553


dio
pe
mb
ela
jar
an
ini
ya
ng
ke
mu
dia
n
ak
an
dij
adi
ka
n
ma
ste
r
jik
a
dip
erl
uk
an

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 554


pe
ng
ga
nd
aa
n
.

36)
Penuli
sa
n
Na
sk
ah
A
ud
io

edi
a
Au
di
o
ad
ala

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 555


h
se
bu
ah
me
dia
ya
ng
ha
ny
a
me
ng
an
dal
ka
n
bu
ny
i
da
n
su
ara
un
tu
k
me

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 556


ny
am
pai
ka
n
inf
or
ma
si
da
n
pe
sa
n.
Pr
og
ra
m
au
di
o
da
pat
me
nja
di
in
da

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 557


h
da
n
me
na
rik
ka
re
na
pr
og
ra
m
ini
da
pat
me
ni
m
bu
lka
n
da
ya
fa
nta
si
pa

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 558


da
pe
nd
en
ga
ra
nn
ya.
Ka
re
na
itu
su
atu
pr
og
ra
m
au
di
o
ak
an
sa
ng
at
efe
kti

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 559


f
bil
a
de
ng
an
me
ng
gu
na
ka
n
bu
ny
i
da
n
su
ara
kit
a
da
pat
me
ra
ng
sa
ng

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 560


pe
nd
en
ga
ra
n
un
tu
k
me
ng
gu
na
ka
n
da
ya
im
aji
na
sin
ya
se
hi
ng
ga
ia
da

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 561


pat
me
m
vis
ual
ka
n
pe
sa
n-
pe
sa
n
ya
ng
in
gi
n
di
sa
m
pai
ka
n.
M
edi
a
au

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 562


di
o
ini
me
lip
uti
ra
di
o,
ka
set
au
di
o,
da
n
lab
or
ato
riu
m
ba
ha
sa.

da
be

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 563


be
ra
pa
pet
un
ju
k
ya
ng
ha
rus
kit
a
ik
uti
ap
abi
la
kit
a
me
nu
lis
na
sk
ah
pr
og

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 564


ra
m
me
dia
au
di
o:

a.
Ba
ha
sa

a
h
a
s
a

y
a
n
g

d
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 565


g
u
n
a
k
a
n

d
a
l
a
m

m
e
d
i
a

a
u
d
i
o

a
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 566


a
l
a
h

b
a
h
a
s
a

p
e
r
c
a
k
a
p
a
n
,

b
u
k
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 567


n

b
a
h
a
s
a

t
u
l
i
s
.

K
a
l
i
m
a
t
-
k
a
l
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 568


m
a
t

y
a
n
g

d
i
g
u
n
a
k
a
n

s
e
d
a
p
a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 569


u
n
g
k
i
n

k
a
l
i
m
a
t

t
u
n
g
g
a
l
.

G
u
n
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 570


k
a
n

k
a
l
i
m
a
t
-
k
a
l
i
m
a
t

p
e
n
d
e
k
.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 571


K
a
l
i
m
a
t
-
k
a
l
i
m
a
t

p
a
n
j
a
n
g

s
u
l
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 572


t

d
i
t
a
n
g
k
a
p

o
l
e
h

t
e
l
i
n
g
a

k
i
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 573


a
.

S
e
d
a
p
a
t

m
u
n
g
k
i
n

k
i
t
a

h
a
r
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 574


s

m
e
n
g
h
i
n
d
a
r
k
a
n

i
s
t
i
l
a
h
-
i
s
t
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 575


l
a
h

y
a
n
g

s
u
l
i
t
.

B
i
l
a

k
i
t
a

t
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 576


r
p
a
k
s
a

m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n

i
s
t
i
l
a
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 577


a
n
g

s
u
l
i
t
,

i
s
t
i
l
a
h

i
t
u

p
e
r
l
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 578


d
i
b
e
r
i

p
e
n
j
e
l
a
s
a
n
.

B
i
l
a

s
i
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 579


w
a

m
e
n
d
e
n
g
a
r

k
a
t
a

y
a
n
g

t
i
d
a
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 580


d
i
k
e
t
a
h
u
i

a
r
t
i
n
y
a

i
a

c
e
n
d
e
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 581


u
n
g

u
n
t
u
k

m
e
m
i
k
i
r
k
a
n

t
e
r
u
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 582


r
t
i

i
s
t
i
l
a
h

t
e
r
s
e
b
u
t
,

s
e
h
i
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 583


a

a
k
i
b
a
t
n
y
a

i
a

k
e
h
i
l
a
n
g
a
n

k
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 584


n
s
e
n
t
r
a
s
i

d
a
l
a
m

m
e
n
d
e
n
g
a
r
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 585


.

e
r
i
n
g
k
a
l
i

d
i
a
n
j
u
r
k
a
n

u
n
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 586


u
k

m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n

b
a
h
a
s
a

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 587


e
s
u
a
i

b
a
h
a
s
a

s
e
h
a
r
i
-
h
a
r
i

p
e
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 588


d
e
n
g
a
r

k
i
t
a
.

B
a
h
a
s
a

s
e
p
e
r
t
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 589


i
n
i

m
u
n
g
k
i
n

a
k
a
n

m
e
n
a
r
i
k

k
a
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 590


e
n
a

m
u
d
a
h

d
i
t
a
n
g
k
a
p
.

N
a
m
u
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 591


e
r
l
u

d
i

i
n
g
a
t

b
a
h
w
a

b
a
h
a
s
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 592


i
n
g
k
u
n
g
a
n

t
e
r
s
e
b
u
t

b
e
l
u
m

t
e
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 593


t
u

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

k
a
i
d
a
h

b
a
h
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 594


s
a

I
n
d
o
n
e
s
i
a

y
a
n
g

b
e
n
a
r
.
d. M
u
s
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 595


k

d
a
l
a
m

p
r
o
g
r
a
m

a
u
d
i
o

u
d
a
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 596


d
i
k
a
t
a
k
a
n

d
i

m
u
k
a

b
a
h
w
a

p
r
o
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 597


r
a
m

a
u
d
i
o

h
a
n
y
a

m
e
n
g
a
n
d
a
l
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 598


k
e
p
a
d
a

b
u
n
y
i

d
a
n

s
u
a
r
a

s
a
j
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 599


.

S
u
p
a
y
a

p
e
n
d
e
n
g
a
r

t
i
d
a
k

m
e
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 600


j
a
d
i

b
o
s
a
n

m
e
n
d
e
n
g
a
r
k
a
n

p
r
o
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 601


r
a
m

k
i
t
a

d
a
n

s
u
p
a
y
a

p
r
o
g
r
a
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 602


k
i
t
a

t
i
d
a
k

t
e
r
a
s
a

k
e
r
i
n
g
,

k
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 603


t
a

p
e
r
l
u

m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n

m
u
s
i
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 604


a
l
a
m

p
r
o
g
r
a
m

k
i
t
a
.

F
u
n
g
s
i

m
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 605


s
i
k

y
a
n
g

u
t
a
m
a

d
a
l
a
m

h
a
l

i
n
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 606


i
a
l
a
h

m
e
n
c
i
p
t
a
k
a
n

s
u
a
s
a
n
a
,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 607


k
a
r
e
n
a

i
t
u

m
u
s
i
k

p
e
r
l
u

d
i
p
i
l

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 608


i
h

d
e
n
g
a
n

h
a
t
i
-
h
a
t
i
.

B
i
l
a

p
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 609


o
g
r
a
m

b
e
r
s
u
a
s
a
n
a

g
e
m
b
i
r
a
,

m
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 610


s
a
l
n
y
a

d
i
i
r
i
n
g
i

o
l
e
h

m
u
s
i
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 611


a
n
g

b
e
r
s
u
a
s
a
n
a

s
e
d
i
h
,

t
e
n
t
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 612


a
k
a
n

t
e
r
a
s
a

s
a
n
g
a
t

j
a
n
g
g
a
l
.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 613


f. A
d
a

b
e
r
b
a
g
a
i

j
e
n
i
s

m
u
s
i
k

y
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 614


g

d
i
g
u
n
a
k
a
n

d
i
d
a
l
a
m

p
r
o
g
r
a
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 615


a
u
d
i
o

 M
u
s
i
k

T
e
m
a

usik
tem
a
adal
ah
mus
ik
yan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 616


g
men
gga
mba
rkan
wata
k
atau
situa
si
suat
u
prog
ram.
Seti
ap
kali
wata
k
atau
situa
si
yan
g
diin
gink
an
itu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 617


ingi
n
dito
njol
kan,
mus
ik
tem
a itu
di
perd
enga
rkan
.

usik
tem
a
juga
dapa
t
digu
naka
n
seba
gai
mus

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 618


ik
pen
gena
l
stud
io,
pen
gena
l
prog
ram,
atau
mus
ik
pen
gena
l
toko
h
dala
m
suat
u
cerit
a
bers
amb
ung.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 619


Mus
ik
pen
gena
l
stud
io
bias
anya
digu
naka
n
setia
p
kali
stud
io
ini
mul
ai
men
gud
ara
dan
pada
saat
pen
utup

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 620


an
acar
a,
sebe
lum
hila
ng
di
udar
a.
Mus
ik
pen
gena
l
prog
ram
digu
naka
n
pada
awal
dan
pada
akhi
r
suat
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 621


prog
ram
seria
l.
Den
gan
dem
ikia
n
setia
p
kali
kita
men
den
gar
mus
ik
itu
kita
akan
men
geta
hui
bah
wa
prog
ram

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 622


itu
suda
h
dim
ulai
atau
suda
h
diak
hiri.
Bila
mus
ik
tem
a
digu
naka
n
seba
gai
pen
gena
l
toko
h,
mak
a
setia

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 623


p
kali
toko
h
pela
ku
itu
tam
pil
tent
u
dia
wali
mus
ik
itu.
 M
u
s
i
k

t
r
a
n
s
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 624


s
i

usik
ini
digu
naka
n
seba
gai
pen
ghu
bun
g
dua
adeg
an.
Mus
ik
ini
tida
k
perl
u
panj
ang
, 20

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 625


s/d
20
men
it
suda
h
cuk
up.
Mus
ik
tran
sisi
ini
haru
s
sesu
ai
den
gan
suas
ana
rata-
rata
dari
prog
ram
kita.
Seri

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 626


ng
kali
ada
pem
buat
prog
ram
yan
g
men
ggu
naka
n
mus
ik
tem
a
seba
gai
mus
ik
tran
sisi.

 M
u
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 627


i
k

j
e
m
b
a
t
a
n

(
B
r
i
d
g
e
)

erup
akan
bent
uk
khus
us

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 628


dari
mus
ik
tran
sisi,
yait
u
berf
ungs
i
men
jem
bata
n
dua
bua
h
adeg
an.
Dig
una
kan
misa
lnya
bila
suas
ana
adeg

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 629


an
terd
ahul
u
berb
eda
den
gan
adeg
an
yan
g
akan
men
giku
tiny
a.
Kala
u
suas
ana
adeg
an
terd
ahul
u
adal
ah

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 630


suas
ana
sedi
h
seda
ngk
an
suas
ana
beri
kutn
ya
gem
bira
,
mus
ik
jem
bata
n ini
haru
s di
awal
i
den
gan
suas
ana

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 631


gem
bira
dan
diak
hiri
den
gan
suas
ana
gem
bira.
 M
u
s
i
k

L
a
t
a
r

b
e
l
a
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 632


a
n
g

usik
ini
digu
naka
n
untu
k
men
girin
gi
pem
baca
an
teks
atau
perc
akap
an.
Mak
sudn
ya
supa

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 633


ya
teks
dapa
t
lebi
h
mer
esap
ke
hati
pen
den
gar,
kare
na
mus
ik
ini
dapa
t
me
mbe
rika
n
vari
asi,
me
mbe

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 634


rika
n
teka
nan
dan
men
cipt
akan
suas
ana.

ila
kita
men
ggu
naka
n
mus
ik
latar
bela
kan
g
atau
mus
ik
pen

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 635


girin
g,
mus
ik
itu
haru
s di
pilih
yan
g
betu
l-
betu
l
sesu
ai
seng
an
suas
ana
yan
g
ingi
n di
cipt
akan
.
Mus

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 636


ik
pen
girin
g
bias
anya
mus
ik
instr
ume
ntali
a.
Mus
ik
pen
girin
g
tida
k
bole
h
terla
lu
kera
s
atau
terla
lu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 637


lem
ah,
atau
pun
beru
bah
uba
h
dari
lem
ah
ke
kera
s.

 M
u
s
i
k

S
m
a
s
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 638


dala
h
mus
ik
yan
g
digu
naka
n
untu
k
me
mbu
at
keju
tan
atau
teka
nan.
Mus
ik
ini
digu
naka
n
den
gan
sing

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 639


kat
teta
pi
pada
saat
yan
g
tepa
t.
Tida
k
seyo
gya
nya
men
ggu
naka
n
mus
ik
sma
sh
terla
lu
seri
ng.

41)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 640


Keter
ba
tas
an
Da
ya
K
on
se
nt
ra
si

er
da
sar
ka
n
pe
nel
iti
an
ya
ng
pe
rn
ah

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 641


dia
da
ka
n,
da
ya
ko
ns
ent
ras
i
or
an
g
de
wa
sa
un
tu
k
me
nd
en
ga
rk
an
be
rki

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 642


sar
ant
ara
25
s/d
45
me
nit
.
Se
da
ng
ka
n
pa
da
an
ak
-
an
ak
15
s/d
25
me
nit
ka
re

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 643


na
itu
tid
akl
ah
bij
ak
sa
na
un
tu
k
me
m
bu
at
pr
og
ra
m
me
dia
au
di
o
ter
lal
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 644


pa
nja
ng
.
Da
la
su
atu
pr
og
ra
m
au
di
o
pa
nja
ng
ny
a
15
me
nit
m
un
gk
in
cu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 645


ku
p
dis
aji
ka
n
3
ko
ns
ep
saj
a.

are
na
ter
bat
as
ny
a
da
ya
in
gat
an
pe
nd

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 646


en
ga
r
se
bai
kn
ya
su
atu
pe
ng
ert
ian
tid
ak
ha
ny
a
dis
aji
ka
n
ata
u
di
bic
ara
ka

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 647


n
se
kal
i
saj
a,
tet
api
pe
rlu
di
be
rik
an
se
car
a
be
rul
an
g.
Bil
a
su
atu
pe
ng
ert

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 648


ian
di
be
rik
an
be
rul
an
g
kal
i
de
ng
an
car
a
ya
ng
be
rb
ed
a-
be
da
da
n
be
rv

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 649


ari
asi
,
pe
ng
ert
ian
itu
ak
an
leb
ih
me
res
ap(
4)
.
44)

45)
Perek
a
m
an
de
ng
an
C
D

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 650


ros
es
pe
re
ka
ma
n
da
ri
C
D
u
m
u
m
ny
a
me
ng
gu
na
ka
n
pr
os
es

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 651


pe
re
ka
ma
n
di
git
al.
Te
tap
i
tid
ak
se
m
ua
C
D-
Ro
m
da
pat
me
lak
uk
an
pe
re

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 652


ka
ma
n
di
git
al,
se
hi
ng
ga
di
bu
tu
hk
an
pr
os
es
pe
re
ka
ma
n
an
al
og
un
tu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 653


k
me
re
ka
m
da
ri
C
D.
Ad
ap
un
lan
gk
ah
-
lan
gk
ah
pe
re
ka
ma
n
C
D
se
car

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 654


a
an
al
og
:
1. P
i
l
i
h

C
D

d
a
n

j
a
l
a
n
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 655


e
n
g
a
n

m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n

a
p
l
i
k
a
s
i
C
D

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 656


P
l
a
y
e
r

y
a
n
g

t
e
r
d
a
p
a
t
p
a
d
a

P
C

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 657


.
2. B
u
k
a

f
i
l
e

b
a
r
u

p
a
d
a

C
o
o
l

E
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 658


i
t

V
i
e
w

S
c
r
e
e
n
,
d
e
n
g
a
n

c
a
r
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 659


i
l
i
h

m
e
n
u

F
i
l
e
>
N
e
w
.
3. B
u
k
a

r
e
c
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 660


r
d
i
n
g

c
o
n
t
r
o
l
,
d
e
n
g
a
n

c
a
r
a

p
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 661


l
i
h

m
e
n
u

O
p
t
i
o
n
>
W
i
n
d
o
w
s

R
e
c
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 662


r
d
i
n
g

M
i
x
e
r
,
p
a
s
t
i
k
a
n

p
e
m
i
l
i
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 663


a
n

f
a
d
e
r

s
e
s
u
a
i
s
u
m
b
e
r
a
u
d
i
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 664


a
n

p
e
n
g
a
t
u
r
a
n

v
o
l
u
m
e

C
D

p
l
a
y

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 665


e
r

t
e
p
a
t
(
t
i
d
a
k

t
e
r
l
a
l
u

k
e
r
a
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 666


j
u
g
a

t
i
d
a
k

t
e
r
l
a
l
u

l
e
m
a
h
)
.
4. T

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 667


e
k
a
n
t
o
m
b
o
l
R
e
c
o
r
d
p
a
d
a
t
r
a
n
s
p
o
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 668


t
b
o
t
t
o
n
.
5. T
e
k
a
n
t
o
m
b
o
l
S
t
o
p
p
a
d
a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 669


r
a
n
s
p
o
r
t
b
o
t
t
o
n
ji
k
a
p
r
o
s
e
s
r
e
k
a
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 670


t
e
l
a
h
s
e
l
e
s
a
i.
6. E
d
i
t
h
a
s
il
r
e
k
a
m
a
n
ji

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 671


k
a
d
i
p
e
rl
u
k
a
n
(1

)
.
7.
.
6. Vi
de
o
Ca
m
er
a
1) K
ar
ak
ter
ist
ik

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 672


M
ed
ia
Vi
de
o

eb
ag
ai
se
bu
ah
me
dia
pe
m
bel
aja
ra
n,
vi
de
o/t
ele
vis
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 673


me
m
pu
ny
ai
ka
ra
kte
ris
tik
ya
ng
be
rb
ed
a
de
ng
an
me
dia
lai
n.
Ad
ap
un
ka
ra

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 674


kte
ris
tik
me
dia
vi
de
o
ag
ak
be
rb
ed
a
de
ng
an
me
dia
tel
evi
si.
Pe
rb
ed
aa
n
itu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 675


ter
let
ak
pa
da
pe
ng
gu
na
an
da
n
su
m
be
r.
M
edi
a
vi
de
o
da
pat
di
gu
na
ka

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 676


n
ka
pa
n
saj
a
da
n
ko
ntr
ol
ad
a
pa
da
pe
ng
gu
na,
se
da
ng
ka
n
me
dia
tel
evi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 677


si
ha
ny
a
da
pat
di
gu
na
ka
n
sat
u
kal
i
pa
da
sa
at
dis
iar
ka
n,
da
n
ko
ntr
ol

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 678


ad
a
pa
da
pe
ng
elo
la
sia
ra
n.
Na
m
un
se
car
a
u
m
u
m
ke
du
a
me
dia
ini
me

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 679


m
pu
ny
ai
ka
ra
kte
ris
tik
ya
ng
sa
ma
,
yai
tu:
a. M
en
a
m
pi
lk
an
ga
m
ba
r
de

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 680


n
ga
n
ge
ra
k,
se
rt
a
su
ar
a
se
ca
ra
be
rs
a
m
aa
n.
b. M
a
m
p
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 681


e
n
a
m
p
i
l
k
a
n

b
e
n
d
a

y
a
n
g

s
a
n
g
a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 682


t
i
d
a
k

m
u
n
g
k
i
n

k
e

d
a
l
a
m

k
e
l
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 683


s

k
a
r
e
n
a

t
e
r
l
a
l
u

b
e
s
a
r

(
g
u
n
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 684


n
g
)
,

t
e
r
l
a
l
u

k
e
c
i
l

(
k
u
m
a
n
)
,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 685


t
e
r
l
a
l
u

a
b
s
t
r
a
k

(
b
e
n
c
a
n
a
)
,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 686


e
r
l
a
l
u

r
u
m
i
t

(
p
r
o
s
e
s

p
r
o
d
u
k
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 687


i
)
,

t
e
r
l
a
l
u

j
a
u
h

(
k
e
h
i
d
u
p
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 688


d
i

k
u
t
u
b
)

d
a
n

l
a
i
n

s
e
b
a
g
a
i
n
y

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 689


a
.

c. M
a
m
p
u

m
e
m
p
e
r
s
i
n
g
k
a
t

p
r
o
s
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 690


s
,

m
i
s
a
l
n
y
a

p
r
o
s
e
s

p
e
n
y
e
m
a
i
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 691


n

p
a
d
i

h
i
n
g
g
a

p
a
n
e
n
.

d. M
e
m
u
n
g
ki

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 692


n
ka
n
ad
an
ya
re
ka
ya
sa
(a
ni
m
as
i).
e. Ad
ap
un
me
dia
vi
de
o/t
ele
vis
i
pe
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 693


bel
aja
ra
n
ini
ju
ga
me
m
pu
ny
ai
kel
ebi
ha
n
da
n
ke
ku
ra
ng
an.
f. •
Ke
le
bi
ha

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 694


n
- D
a
p
a
t
m
e
n
s
ti
m
u
li
r
e
f
e
k
g
e
r
a
k
- D
a
p
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 695


t
d
i
b
e
r
i
s
u
a
r
a
m
a
u
p
u
n
w
a
r
n
a
- T
i
d
a
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 696


m
e
m
e
r
l
u
k
a
n
k
e
a
h
li
a
n
k
h
u
s
u
s
d
a
l
a
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 697


p
e
n
y
a
ji
a
n
n
y
a
- T
i
d
a
k
m
e
m
e
r
l
u
k
a
n
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 698


u
a
n
g
a
n
g
e
l
a
p
d
a
l
a
m

p
e
n
y
a
ji
a
n
n
y
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 699


- D
a
p
a
t
d
i
p
u
t
a
r
u
l
a
n
g
,
d
i
b
e
r
h
e
n
ti
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 700


a
n
s
e
b
e
n
t
a
r
,
d
a
n
s
e
b
a
g
a
i
n
y
a
(
v
i
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 701


e
o
)
c
o
n
t
r
o
l
p
a
d
a
p
e
n
g
g
u
n
a
.
-

Ke
ku
ra

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 702


ng
an
- M
e
m
e
r
l
u
k
a
n
p
e
r
a
l
a
t
a
n
k
h
u
s
u
s
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 703


a
l
a
m

p
e
n
y
a
ji
a
n
n
y
a
- M
e
m
e
r
l
u
k
a
n
t
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 704


n
a
g
a
li
s
t
r
i
k
- M
e
m
e
r
l
u
k
a
n
k
e
t
e
r
a
m
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 705


il
a
n
k
h
u
s
u
s
d
a
n
k
e
r
j
a
ti
m

d
a
l
a
m

P
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 706


m
b
u
a
t
a
n
n
y
a
- T
i
d
a
k
d
a
p
a
t
d
i
p
u
t
a
r
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 707


l
a
n
g
(
s
i
a
r
a
n
t
e
l
e
v
i
s
i
)

k
o
n
t
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 708


o
l
p
a
d
a
p
e
n
g
e
l
o
l
a
.
- S
u
li
t
d
i
b
u
a
t
i
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 709


t
e
r
a
k
ti
f
(
k
h
u
s
u
s
s
i
a
r
a
n
l
a
n
g
s
u
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 710


s
i
a
r
a
n
t
e
l
e
v
i
s
i
i
n
t
e
r
a
k
ti
f
m
e
l
a
l

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 711


u
i
t
e
l
e
p
o
n
/
s
m
s
)
.
- D
a
n
l
a
i
n
s
e
b
a
g
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 712


i
n
y
a
.
-
3) Pr
os
ed
ur
Pe
ng
e
m
ba
ng
an
M
ed
ia
Vi
de
o
Pe
m
be
laj
ar

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 713


an

aat
ini
ba
ny
ak
kit
a
te
m
uk
an
me
dia
vi
de
o
pe
m
bel
aja
ra
n.
Pe
m
bu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 714


ata
n
me
dia
ini
tid
akl
ah
ter
lal
u
sul
it,
ya
ng
pe
nti
ng
ad
a
ke
ma
ua
n
da
n
se
ma

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 715


ng
at
un
tu
k
be
rk
ar
ya.
Ha
m
pir
set
iap
or
an
g
da
pat
me
m
bu
at
me
dia
vi
de
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 716


pe
m
bel
aja
ra
n,
ya
ng
me
m
be
da
ka
n
yai
tu
ku
ali
tas
da
n
ke
be
rm
an
faa
tan
da

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 717


ri
ha
sil
ny
a.
Un
tu
k
me
m
bu
at
me
dia
vi
de
o
pe
m
bel
aja
ra
n
se
car
a
u
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 718


u
m
ad
a
tig
a
tah
ap
yai
tu:
a. P
ra
p
ro
d
u
ks
i

a
h
a
p

p
r
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 719


p
r
o
d
u
k
s
i

m
e
l
a
l
u
i

t
a
h
a
p

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 720


p
a
n
j
a
n
g

d
a
n

m
e
n
e
n
t
u
k
a
n

k
e
b
e
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 721


h
a
s
i
l
a
n

p
a
d
a

t
a
h
a
p

s
e
l
a
n
j
u
t
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 722


y
a
.

T
a
h
a
p

i
n
i

m
e
r
u
p
a
k
a
n

p
e
r
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 723


n
c
a
n
a
a
n

d
a
r
i

k
e
g
i
a
t
a
n

s
e
l
a
n
j

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 724


u
t
n
y
a

d
a
n

h
a
s
i
l

y
a
n
g

a
k
a
n

d
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 725


c
a
p
a
i
.

T
a
h
a
p

i
n
i

m
e
l
i
p
u
t
i
:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 726


enentu
an
Ide/Ek
sploras
i
Gagasa
n

enyusu
nan
Garis
Besar
Isi
Media
Video
(GBIM
V)

enyusu
nan
Jabara
n
Materi
Media
Video

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 727


(JMV)

enyusu
nan
Naskah

engkaji
an
Naskah

a
s
i
l

a
k
h
i
r

d
a
r
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 728


t
a
h
a
p

p
r
a
p
r
o
d
u
k
s
i

y
a
i
t
u

n
a
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 729


k
a
h

v
i
d
e
o

p
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 730


t
e
l
a
h

d
i
s
e
t
u
j
u
i

o
l
e
h

p
e
n
g
k
a
j

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 731


i

d
a
n

d
i
n
y
a
t
a
k
a
n

k
e
b
e
n
a
r
a
n
n
y

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 732


a
,

s
e
h
i
n
g
g
a

n
a
s
k
a
h

t
e
r
s
e
b
u
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 733


l
a
i
k

p
r
o
d
u
k
s
i
.

2 b
.

P
r
o
d
u
k
s
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 734


r
o
d
u
k
s
i

m
e
r
u
p
a
k
a
n

t
a
h
a
p

s
e
l

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 735


a
j
u
t
n
y
a

s
e
t
e
l
a
h

n
a
s
k
a
h

d
i
t
e
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 736


i
m
a

o
l
e
h

P
r
o
d
u
s
e
r

d
a
n

S
u
t
r
a
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 737


a
r
a
.

U
n
t
u
k

m
e
n
g
h
a
s
i
l
k
a
n

g
a
m
b

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 738


a
r

d
a
n

s
u
a
r
a

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 739


e
i
n
g
i
n
a
n

p
e
n
u
l
i
s

n
a
s
k
a
h
,

m
a
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 740


a

p
a
d
a

t
a
h
a
p

i
n
i

h
a
r
u
s

d
i
l
a
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 741


u
k
a
n

b
e
r
b
a
g
a
i

k
e
g
i
a
t
a
n
,

m
e
l
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 742


p
u
t
i
:

embuk
Naskah

enentu
an Tim
Produk
si

asting
(Penca
rian
Pemain
)

unting
(Penca
rian

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 743


Lokasi
Shooti
ng)

ru
Mettin
g
(Rapat
Tim
Produk
si)

engam
bilan
Gamba
r

a
s
i
l

a
k
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 744


i
r

d
a
r
i

k
e
g
i
a
t
a
n

p
r
o
d
u
k
s
i

y
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 745


i
t
u

s
e
k
u
m
p
u
l
a
n

g
a
m
b
a
r

d
a
n

s
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 746


a
r
a

d
a
r
i

l
a
p
a
n
g
a
n

y
a
n
g

s
i
a
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 747


d
i
s
e
r
a
h
k
a
n

k
e
p
a
d
a

e
d
i
t
o
r

u
n
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 748


u
k

d
i
p
i
l
i
h

s
e
s
u
a
i

n
a
s
k
a
h
.
-
5) Pr
os

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 749


ed
ur
Pe
ng
e
m
ba
ng
an
M
ed
ia
Vi
de
o
Pe
m
be
laj
ar
an

aat
ini
ba
ny
ak

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 750


kit
a
te
m
uk
an
me
dia
vi
de
o
pe
m
bel
aja
ra
n.
Pe
m
bu
ata
n
me
dia
ini
tid
akl
ah

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 751


ter
lal
u
sul
it,
ya
ng
pe
nti
ng
ad
a
ke
ma
ua
n
da
n
se
ma
ng
at
un
tu
k
be
rk
ar

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 752


ya.
Ha
m
pir
set
iap
or
an
g
da
pat
me
m
bu
at
me
dia
vi
de
o
pe
m
bel
aja
ra
n,
ya
ng

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 753


me
m
be
da
ka
n
yai
tu
ku
ali
tas
da
n
ke
be
rm
an
faa
tan
da
ri
ha
sil
ny
a.
Un
tu
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 754


me
m
bu
at
me
dia
vi
de
o
pe
m
bel
aja
ra
n
se
car
a
u
m
u
m
ad
a
tig
a
tah
ap

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 755


yai
tu:
7) a
.

P
r
a

p
r
o
d
u
k
s
i

a
h
a
p

p
r
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 756


p
r
o
d
u
k
s
i

m
e
l
a
l
u
i

t
a
h
a
p

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 757


p
a
n
j
a
n
g

d
a
n

m
e
n
e
n
t
u
k
a
n

k
e
b
e
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 758


h
a
s
i
l
a
n

p
a
d
a

t
a
h
a
p

s
e
l
a
n
j
u
t
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 759


y
a
.

T
a
h
a
p

i
n
i

m
e
r
u
p
a
k
a
n

p
e
r
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 760


n
c
a
n
a
a
n

d
a
r
i

k
e
g
i
a
t
a
n

s
e
l
a
n
j

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 761


u
t
n
y
a

d
a
n

h
a
s
i
l

y
a
n
g

a
k
a
n

d
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 762


c
a
p
a
i
.

T
a
h
a
p

i
n
i

m
e
l
i
p
u
t
i
:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 763


enentu
an
Ide/Ek
sploras
i
Gagasa
n

enyusu
nan
Garis
Besar
Isi
Media
Video
(GBIM
V)

enyusu
nan
Jabara
n
Materi
Media
Video

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 764


(JMV)

enyusu
nan
Naskah

engkaji
an
Naskah

a
s
i
l

a
k
h
i
r

d
a
r
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 765


t
a
h
a
p

p
r
a
p
r
o
d
u
k
s
i

y
a
i
t
u

n
a
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 766


k
a
h

v
i
d
e
o

p
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 767


t
e
l
a
h

d
i
s
e
t
u
j
u
i

o
l
e
h

p
e
n
g
k
a
j

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 768


i

d
a
n

d
i
n
y
a
t
a
k
a
n

k
e
b
e
n
a
r
a
n
n
y

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 769


a
,

s
e
h
i
n
g
g
a

n
a
s
k
a
h

t
e
r
s
e
b
u
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 770


l
a
i
k

p
r
o
d
u
k
s
i
.

c. P
r
o
d
u
k
s
i

r
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 771


d
u
k
s
i

m
e
r
u
p
a
k
a
n

t
a
h
a
p

s
e
l
a
j
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 772


t
n
y
a

s
e
t
e
l
a
h

n
a
s
k
a
h

d
i
t
e
r
i
m
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 773


o
l
e
h

P
r
o
d
u
s
e
r

d
a
n

S
u
t
r
a
d
a
r
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 774


.

U
n
t
u
k

m
e
n
g
h
a
s
i
l
k
a
n

g
a
m
b
a
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 775


d
a
n

s
u
a
r
a

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

k
e
i
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 776


g
i
n
a
n

p
e
n
u
l
i
s

n
a
s
k
a
h
,

m
a
k
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 777


a
d
a

t
a
h
a
p

i
n
i

h
a
r
u
s

d
i
l
a
k
u
k
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 778


n

b
e
r
b
a
g
a
i

k
e
g
i
a
t
a
n
,

m
e
l
i
p
u
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 779


i
:

embuk
Naskah

enentu
an Tim
Produk
si

asting
(Penca
rian
Pemain
)

unting
(Penca
rian
Lokasi
Shooti
ng)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 780


ru
Mettin
g
(Rapat
Tim
Produk
si)

engam
bilan
Gamba
r

a
s
i
l

a
k
h
i
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 781


d
a
r
i

k
e
g
i
a
t
a
n

p
r
o
d
u
k
s
i

y
a
i
t
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 782


s
e
k
u
m
p
u
l
a
n

g
a
m
b
a
r

d
a
n

s
u
a
r
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 783


d
a
r
i

l
a
p
a
n
g
a
n

y
a
n
g

s
i
a
p

d
i
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 784


e
r
a
h
k
a
n

k
e
p
a
d
a

e
d
i
t
o
r

u
n
t
u
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 785


d
i
p
i
l
i
h

s
e
s
u
a
i

n
a
s
k
a
h
(

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 786


e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n

t
e
k
n
o
l
o
g
i

e
l
e
k
t
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 787


o
n
i
k
a

t
e
r
u
t
a
m
a

d
a
l
a
m

b
i
d
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 788


c
o
m
p
u
t
e
r

d
a
n

c
a
m
c
o
d
e
r

(
c
a
m
e
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 789


a
)

s
e
m
a
k
i
n

m
e
m
u
d
a
h
k
a
n

k
i
t
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 790


n
t
u
k

m
e
m
b
u
a
t

s
e
n
d
i
r
i

v
i
d
e
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 791


h
o
o
t

d
a
n

m
e
n
g
e
d
i
t

s
e
n
d
i
r
i

h
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 792


s
i
l

v
i
d
e
o

s
h
o
o
t

t
e
r
s
e
b
u
t
.

S
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 793


a
t

i
n
i

d
e
n
g
a
n

b
e
r
k
e
m
b
a
n
g
n
y
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 794


t
e
k
n
o
l
o
g
i
,

p
e
r
a
l
a
t
a
n

f
i
l
m

s
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 795


d
a
h

m
e
n
g
a
l
a
m
i

p
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 796


a
n
g
s

s
a
n
g
a
t

p
e
s
a
t
.

P
e
r
k
e
m
b
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 797


g
a
n

t
e
k
n
o
l
o
g
i

p
e
r
f
i
l
m
a
n

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 798


s
e
r
b
a

d
i
g
i
t
a
l
,

t
e
l
a
h

m
e
b
e
r
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 799


k
a
n

k
e
m
u
d
a
h
a
n

k
e
p
a
d
a

k
i
t
a

s
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 800


b
a
g
a
i

p
r
a
k
t
i
s
i

p
e
n
d
i
d
i
k
a
n

u
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 801


t
u
k

m
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n

d
a
n

m
e
n
g
e
m
b

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 802


a
n
g
k
a
n

p
e
m
a
n
f
a
a
t
a
n

f
i
l
m
-
f
i
l
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 803


p
e
n
d
i
d
i
k
a
n

y
a
n
g

l
e
b
i
h

k
r
e
a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 804


i
f

d
a
n

i
n
o
v
a
t
i
f
.

U
r
a
i
a
n

s
e
l
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 805


n
j
u
t
n
y
a

m
e
m
b
a
h
a
s

t
e
n
t
a
n
g

g
e
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 806


e
r
a
s
i

a
u
d
i
o
v
i
s
u
a
l

a
i
d
s

s
e
t
e
l

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 807


a
h

f
i
l
m
,

y
a
k
n
i

v
i
d
e
o
,

d
i
a
m
b
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 808


l

d
a
r
i

k
a
t
a

L
a
t
i
n

y
a
n
g

a
r
t
i
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 809


y
a


s
a
y
a

l
i
h
a
t

.

9) K
ar
ak
ter
ist
ik
Vi
de
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 810


ara
kte
ris
tik
vi
de
o
ba
ny
ak
ke
mi
rip
an
ny
a
de
ng
an
me
dia
fil
m,
dia
nta
ra
ny

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 811


a
ad
ala
h:
1)
Me

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 812


2)
Vid
e
o

d
a
p
a
t

d
i
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 813


l
a
n
g
i

b
i
l
a

p
e
r
l
u

u
n
t
u
k

m
e
n
a
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 814


b
a
h

k
e
j
e
l
a
s
a
n
3)
Pes
a
n

y
a
n
g

d
i
s
a
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 815


p
a
i
k
a
n
n
y
a

c
e
p
a
t

d
a
n

m
u
d
a
h

d
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 816


i
n
g
a
t
4)
Me
n
g
e
m
b
a
n
g
k
a
n

p
i
k
i
r
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 817


a
n

p
e
n
d
a
p
a
t

p
a
r
a

s
i
s
w
a
5)
Me
n
g
e
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 818


b
a
n
g
k
a
n

i
m
a
j
i
n
a
s
i

p
e
s
e
r
t
a

d
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 819


d
i
k
6)
Me
m
p
e
r
j
e
l
a
s

h
a
l
-
h
a
l

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 820


a
b
s
t
r
a
k

d
a
n

m
e
m
b
e
r
i
k
a
n

g
a
m
b
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 821


r
a
n

y
a
n
g

l
e
b
i
h

r
e
a
l
i
s
t
i
k
7)
San
g
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 822


t

k
u
a
t

m
e
m
p
e
n
g
a
r
u
h
i

e
m
o
s
i

s
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 823


s
e
o
r
a
n
g
8)
San
g
a
t

b
a
i
k

m
e
n
j
e
l
a
s
k
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 824


n

s
u
a
t
u

p
r
o
s
e
s

d
a
n

k
e
t
e
r
a
m
p
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 825


l
a
n
,

m
a
m
p
u

m
e
n
u
n
j
u
k
k
a
n

r
a
n
g
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 826


a
n
g
a
n

y
a
n
g

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

t
u
j

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 827


u
a
n

d
a
n

r
e
s
p
o
n

y
a
n
g

d
i
h
a
r
a
p
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 828


a
n

d
a
r
i

s
i
s
w
a
9)
Se
m
u
a

p
e
s
e
r
t
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 829


i
d
i
k

d
a
p
a
t

b
e
l
a
j
a
r

d
a
r
i

v
i
d
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 830


o
,

b
a
i
k

y
a
n
g

p
a
n
d
a
i

m
a
u
p
u
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 831


a
n
g

k
u
r
a
n
g

p
a
n
d
a
i
10)
Me
n
u
m
b
u
h
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 832


m
i
n
a
t

d
a
n

m
o
t
i
v
a
s
i

b
e
l
a
j
a
r
11)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 833


De
n
g
a
n

v
i
d
e
o

p
e
n
a
m
p
i
l
a
n

s
i
s
w
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 834


d
a
p
a
t

s
e
g
e
r
a

d
i
l
i
h
a
t

k
e
m
b
a
l

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 835


i

u
n
t
u
k

d
i
e
v
a
l
u
a
s
i

am
un
sel
ain
kel
ebi
ha
n-

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 836


kel
ebi
ha
n
dia
tas
, ia
pu
n
tid
ak
lep
as
da
ri
kel
em
ah
an
ny
a,
ya
kn
i
me
dia
ini
ter

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 837


lal
u
me
ne
ka
nk
an
pe
nti
ng
ny
a
ma
ter
i
ket
im
ba
ng
pr
os
es
pe
ng
em
ba
ng
an

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 838


ma
ter
i
ter
se
bu
t.
Di
lih
at
da
ri
ket
ers
edi
aa
nn
ya,
ma
sih
se
di
kit
se
kal
i
vi
de

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 839


o
di
pa
sar
an
ya
ng
ses
uai
de
ng
an
tuj
ua
n
pe
m
bel
aja
ra
n
se
ko
lah
.
Di
sis
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 840


lai
n,
pr
od
uk
si
vi
de
o
se
nd
iri
me
m
bu
tu
hk
an
wa
kt
u
da
n
bia
ya
ya
ng
cu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 841


ku
p
ba
ny
ak.
13)

11) La
ng
ka
h-
la
ng
ka
h
Pe
m
an
fa
at
an
Vi
de
o

em
an

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 842


faa
tan
vi
de
o
dal
am
pr
os
es
pe
m
bel
aja
ra
n
he
nd
ak
ny
a
me
m
pe
rh
ati
ka
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 843


hal
-
hal
be
rik
ut
:
a.
r
o
g
r
a
m

v
i
d
e
o

h
a
r
u
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 844


i
p
i
l
i
h

a
g
a
r

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

t
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 845


j
u
a
n

p
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n
.

H
u
b
u
n
g
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 846


p
r
o
g
r
a
m

v
i
d
e
o

d
e
n
g
a
n

t
u
j
u
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 847


p
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n

m
e
n
u
r
u
t

A
n
d
e
r
s
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 848


n

(
1
9
8
7
:
1
0
4
-
1
0
5
)
,

y
a
i
t
u

:
b.
e
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 849


a
k
a
i
a
n

v
i
d
e
o

u
n
t
u
k

t
u
j
u
a
n

k
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 850


g
n
i
t
i
f

d
a
p
a
t

d
i
g
u
n
a
k
a
n

u
n
t
u
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 851


h
a
l
-
h
a
l

y
a
n
g

m
e
n
y
a
n
g
k
u
t

k
e
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 852


a
m
p
u
a
n

m
e
n
g
e
n
a
l

k
e
m
b
a
l
i

d
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 853


k
e
m
a
m
p
u
a
n

m
e
m
b
e
r
i
k
a
n

r
a
n
g
s
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 854


g
a
n

b
e
r
u
p
a

g
e
r
a
k

y
a
n
g

s
e
r
a
s
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 855


.

U
m
p
a
n
y
a
,

p
e
n
g
a
m
a
t
a
n

t
e
r
h
a
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 856


a
p

k
e
c
e
p
a
t
a
n

r
e
l
a
t
i
f

s
u
a
t
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 857


b
j
e
k

a
t
a
u

b
e
n
d
a

y
a
n
g

b
e
r
g
e
r
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 858


k
,

p
e
n
y
i
m
a
p
n
g
a
n

d
a
l
a
m

g
e
r
a
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 859


i
n
t
e
r
a
k
s
i

a
n
t
a
r
a

o
b
j
e
k

d
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 860


e
n
d
a
.

M
e
n
g
a
j
a
r
k
a
n

p
e
n
g
e
n
a
l
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 861


m
a
k
n
a

s
e
b
u
a
h

k
o
n
s
e
p
,

s
e
p
e
r
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 862


i

k
o
n
s
e
p

j
u
j
u
r
,

s
a
b
a
r
,

d
e
m
o
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 863


r
a
s
i
,

d
a
n

l
a
i
n
-
l
a
i
n
.

D
i
s
a
m
p
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 864


n
g

i
t
u

u
n
t
u
k

m
e
n
g
a
j
a
r
k
a
n

a
t
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 865


r
a
n

d
a
n

p
r
i
n
s
i
p
,

s
e
p
e
r
t
i

a
t
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 866


r
a
n

p
r
i
n
s
i
p

z
a
k
a
t
,

w
a
r
i
s
,

d
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 867


n

l
a
i
n
-
l
a
i
n
c.
e
m
a
k
a
i
a
n

v
i
d
e
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 868


n
t
u
k

t
u
j
u
a
n

p
s
i
k
o
m
o
t
o
r

d
a
p
a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 869


d
i
g
u
n
a
k
a
n

u
n
t
u
k

m
e
m
p
e
r
l
i
h
a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 870


k
a
n

c
o
n
t
o
h

k
e
t
e
r
a
m
p
i
l
a
n

g
e
r
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 871


k
,

s
e
p
e
r
t
i

g
e
r
a
k
a
n

s
h
a
l
a
t
,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 872


d
a
b

m
a
k
a
n

b
e
r
s
a
m
a
,

c
a
r
a

p
e
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 873


u
r
u
s
a
n

m
a
y
a
t
,

d
a
n

l
a
i
n
-
l
a
i
n
.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 874


M
e
l
a
l
u
i

m
e
d
i
a

i
n
i
,

s
i
s
w
a

d
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 875


p
a
t

l
a
n
g
s
u
n
g

m
e
n
d
a
p
a
t

u
m
p
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 876


b
a
l
i
k

s
e
c
a
r
a

v
i
s
u
a
l

t
e
r
h
a
d
a
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 877


k
e
m
a
m
p
u
a
n

m
e
r
e
k
a

m
e
n
c
o
b
a
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 878


k
e
t
e
r
a
m
p
i
l
a
n

y
a
n
g

m
e
n
y
a
n
g
k
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 879


t

g
e
r
a
k
a
n

t
a
d
i
.
d.
e
n
g
a
n

m
e
n
g
g
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 880


n
a
k
a
n

b
e
r
b
a
g
a
i

t
e
k
n
i
k

d
a
n

e
f

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 881


e
k
,

v
i
d
e
o

d
a
p
a
t

m
e
n
j
a
d
i

m
e
d
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 882


a

y
a
n
g

s
a
n
g
a
t

a
m
p
u
h

u
n
t
u
k

m
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 883


m
p
e
n
g
a
r
u
h
i

s
i
k
a
p

d
a
n

e
m
o
s
i
.
e.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 884


u
r
u

h
a
r
u
s

m
e
n
g
e
n
a
l

p
r
o
g
r
a
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 885


i
d
e
o

y
a
n
g

t
e
r
s
e
d
i
a

d
a
n

t
e
r
l
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 886


b
i
h

d
a
h
u
l
u

m
e
l
i
h
a
t
n
y
a

u
n
t
u
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 887


m
e
n
g
e
t
a
h
u
i

m
a
n
f
a
a
t
n
y
a

b
a
g
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 888


e
l
a
j
a
r
a
n
.
f.
e
s
u
d
a
h

p
r
o
g
r
a
m

v
i
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 889


e
o

d
i
p
e
r
t
u
n
j
u
k
k
a
n
,

p
e
r
l
u

d
i
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 890


d
a
k
a
n

d
i
s
k
u
s
i
,

y
a
n
g

j
u
g
a

p
e
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 891


l
u

d
i
p
e
r
s
i
a
p
k
a
n

s
e
b
e
l
u
m
n
y
a
.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 892


D
i
s
i
n
i

s
i
s
w
a

m
e
l
a
t
i
h

d
i
r
i

u
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 893


t
u
k

m
e
n
c
a
r
i

p
e
m
e
c
a
h
a
n

m
a
s
a
l
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 894


h
,

m
e
m
b
u
a
t

d
a
n

m
e
n
j
a
w
a
b

p
e
r
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 895


a
n
y
a
a
n
.
g.
d
a
k
a
l
a
n
y
a

p
r
o
g
r
a
m

v
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 896


d
e
o

t
e
r
t
e
n
t
u

p
e
r
l
u

d
i
p
u
t
a
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 897


u
a

k
a
l
i

a
t
a
u

l
e
b
i
h

u
n
t
u
k

m
e
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 898


p
e
r
h
a
t
i
k
a
n

a
s
p
e
k
-
a
s
p
e
k

t
e
r
t
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 899


n
t
u
h.
g
a
r

s
i
s
w
a

t
i
d
a
k

m
e
m
a
n
d
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 900


g

p
r
o
g
r
a
m

v
i
d
e
o

s
e
b
a
g
a
i

m
e
d
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 901


a

h
i
b
u
r
a
n

b
e
l
a
k
a
,

s
e
b
e
l
u
m
n
y
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 902


p
e
r
l
u

d
i
t
u
g
a
s
k
a
n

u
n
t
u
k

m
e
m
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 903


e
r
h
a
t
i
k
a
n

b
a
g
i
a
n
-
b
a
g
i
a
n

t
e
r
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 904


e
n
t
u
.
i.
s
u
d
a
h

i
t
u

d
a
p
a
t

d
i

t
e
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 905


t

b
e
r
a
p
a

b
a
n
y
a
k
k
a
h

y
a
n
g

d
a
p
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 906


t

m
e
r
e
k
a

t
a
n
g
k
a
p

d
a
r
i

p
r
o
g
r
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 907


m

v
i
d
e
o

i
t
u
.
j.
13) Ca
ra
M
ud
ah
M
e
m
bu
at
Vi
de
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 908


ala
up
un
su
da
h
di
m
ud
ah
ka
n
ole
h
pe
ral
ata
n
ser
ba
ot
o
ma
tis
dal
am
pe
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 909


bu
ata
n
fil
m,
se
pe
rti
ad
an
ya
ala
t
re
ka
m
ha
nd
yc
a
m-
tin
gg
al
tek
an
to
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 910


bo
l
Re
cd
an
ara
hk
an
ke
ob
jek
na
m
un
ke
bu
tu
ha
n
ter
ha
da
p
vi
de
o
un
tu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 911


k
pe
m
bel
aja
ra
n
tid
akl
ah
sa
ma
de
ng
an
ke
bu
tu
ha
n
do
ku
me
nta
si
pri
ba
di.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 912


Ar
tin
ya
pe
m
bu
ata
n
vi
de
o
un
tu
k
pe
m
bel
aja
ra
n
me
m
bu
tu
hk
an
pe
re

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 913


nc
an
aa
n
ya
ng
ma
tan
g.
Di
sa
m
pi
ng
ter
leb
ih
da
hu
lu
ha
rus
me
net
ap
ka
n
tuj

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 914


ua
n
pe
m
bel
aja
ra
n,
ya
kn
i
pe
ng
ala
ma
n
ap
a
ya
ng
ak
an
di
be
rik
an
ke
pa

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 915


da
sis
wa
me
lal
ui
vi
de
o
ini
.
15) Be
rik
ut
car
a-
car
a
m
ud
ah
me
m
bu
at
vi
de
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 916


de
ng
an
me
ng
gu
na
ka
n
ha
nd
yc
a
m
:
1.
M
e
n
e
t
a
p
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 917


d
e
g
a
n

a
t
a
u

t
e
m
a

y
a
n
g

s
e
s
u
a
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 918


d
e
n
g
a
n

t
u
j
u
a
n

y
a
n
g

t
e
l
a
h

d
i
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 919


e
t
a
p
k
a
n
2.
M
e
n
g
e
m
b
a
n
g
k
a
n

t
e
m
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 920


e
r
s
e
b
u
t

d
a
n

b
e
r
u
s
a
h
a

u
n
t
u
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 921


e
m
b
a
g
i
-
b
a
g
i

k
e
j
a
d
i
a
n

a
t
a
u

m
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 922


m
e
n
t

m
e
n
j
a
d
i

s
e
r
a
n
g
k
a
i
a
n

b
i
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 923


i
k
a
n

a
t
a
u

s
e
r
a
n
g
k
a
i
a
n

k
e
j
a
d
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 924


a
n

y
a
n
g

b
e
r
u
r
u
t
a
n

(
s
c
e
n
e
)
.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 925


s
a
h
a
k
a
n

n
a
t
u
r
a
l

a
g
a
r

s
i
s
w
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 926


a
p
a
t

i
k
u
t

m
e
n
g
a
l
a
m
i

a
t
a
u

i
k
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 927


t

m
e
r
a
s
a
k
a
n

m
o
m
e
n
t

t
e
r
s
e
b
u
t
.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 928


3.
K
i
t
a

h
a
r
u
s

m
e
m
b
i
d
i
k

u
r
u
t
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 929


k
e
j
a
d
i
a
n

t
e
r
s
e
b
u
t

d
e
n
g
a
n

b
e
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 930


b
a
g
a
i

j
e
n
i
s

a
t
a
u

u
k
u
r
a
n

b
i
d
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 931


k
a
n

(
t
e
k
n
i
k

p
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n

g
a
m
b

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 932


a
r
)
4.
Bi
l
a

k
i
t
a

a
k
a
n

m
e
n
g
u
b
a
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 933


t
a
u

m
e
m
o
t
o
n
g

d
u
a

b
i
d
i
k
a
n

y
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 934


g

b
e
r
u
r
u
t
a
n
,

h
e
n
d
a
k
n
y
a

m
e
m
b
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 935


r
i
k
a
n

s
i
s
i
p
a
n

b
i
d
i
k
a
n

(
i
n
t
e
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 936


c
u
t
)
,

d
e
n
g
a
n

u
k
u
r
a
n

b
i
d
i
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 937


y
a
n
g

b
e
r
b
e
d
a

m
e
n
c
o
l
o
k

s
e
b
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 938


i
k
n
y
a

j
u
g
a

d
a
r
i

d
u
a

s
u
d
u
t

b
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 939


d
i
k

y
a
n
g

b
e
r
b
e
d
a

p
u
l
a

)
.

o
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 940


t
o
h

em
bid
ik
se
ora
ng
ba
yi
ya
ng
se
da
ng
dig
en
do
ng
ay
ah
ny

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 941


a.
M
ula
-
mu
la
bid
ik
si
ba
yi
ya
ng
se
da
ng
ter
se
ny
um
sec
ara
clo
se
up
Ke
mu
dia

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 942


n,
ber
he
nti
sej
en
ak
(m
un
gki
n
sa
mb
il
me
nu
ng
gu
ek
spr
esi
sel
anj
utn
ya)
.
Se
su

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 943


da
h
itu
mu
lai
me
mb
idi
k
lag
i,
kal
i
ini
jug
a
sec
ara
clo
se
up
Ha
sil
ya
ng
did
ap
atk

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 944


an
ad
ala
h
ter
jad
iny
a
su
atu
lo
mp
ata
n
ya
ng
me
ng
ga
ng
gu
ant
ara
bid
ika
n
ya
ng

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 945


per
ta
ma
da
n
ya
ng
ke
du
a.
Ha
l
ini
ter
jad
i
kar
en
a
si
ba
yi
tel
ah
ber
ub
ah
po

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 946


sis
i
da
n
ek
spr
esi
ny
a
sel
am
a
ber
he
nti
me
mb
idi
k.
He
nd
ak
ny
a
kit
a
tid
ak

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 947


me
lak
uk
an
hal
ter
se
but
tet
api
lak
uk
an
tri
k
tau
car
a
pa
da
ura
ian
ber
iku
t
ini
:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 948


ara
ny
a,
ub
ah
bid
ika
n
ya
ng
ke
du
a.
Mi
sal
ny
a
me
nja
di
su
atu
me
di
um
sh
oo

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 949


t
ten
tan
g
pel
uk
an
ha
ng
at
si
ay
ah
ter
ha
da
p
an
ak
ny
a,
ata
u
ub
ah
su
dut
bid

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 950


ikn
ya,
di
mu
lai
de
ng
an
bid
ika
n
tig
a
per
em
pat
wa
jah
si
ba
yi
ke
mu
dia
n
me
mb
idi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 951


k
pr
ofi
lny
a.
Us
ah
an
kal
ah
unt
uk
me
ng
ko
mb
ina
sik
an
per
ub
ah
an
uk
ura
n
bid
ika

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 952


n
da
n
su
dut
bid
ik.
8.
Se
l
a
i
n

i
t
u

k
i
t
a

j
u
g
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 953


p
e
r
l
u

m
e
n
g
a
n
t
i
s
i
p
a
s
i

a
d
e
g
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 954


y
a
n
g

s
e
l
a
n
j
u
t
n
y
a

d
i
h
a
r
a
p
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 955


s
i
s
w
a
.

T
e
n
t
u

i
n
i

a
g
a
r

a
l
u
n
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 956


y
a
n
g

w
a
j
a
r

d
a
r
i

r
a
n
g
k
a
i
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 957


i
d
i
k
a
n

k
i
t
a

b
i
s
a

t
e
r
a
n
g
k
a
i
.
9.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 958


M
e
m
b
a
n
t
u

t
e
r
c
i
p
t
a
n
y
a

a
l
u
n
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 959


t
a
d
i
.

S
u
d
u
t

b
i
d
i
k

y
a
n
g

b
e
r
l
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 960


w
a
n
a
n

a
r
a
h

m
e
n
c
i
p
t
a
k
a
n

k
e
s
i
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 961


a
m
b
u
n
g
a
n

b
i
d
i
k
a
n

y
a
n
g

s
a
n
g
a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 962


b
e
r
h
a
r
g
a

(
a
n
g
l
e

b
e
r
b
e
d
a

p
a
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 963


a

s
u
a
t
u

o
b
j
e
k
)
.

D
e
m
i
k
i
a
n

p
u
l

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 964


a

b
i
d
i
k
a
n

b
i
d
i
k
a
n

b
e
r
d
a
s
a
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 965


k
a
n

a
r
a
h

p
a
n
d
a
n
g
a
n
.
10.
Co
n
t
o
h

:
11.
Bidi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 966


k
a
n

t
e
n
t
a
n
g

b
e
b
e
r
a
p
a

o
r
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 967


a
n
g

s
e
d
a
n
g

m
e
n
u
n
j
u
k

k
e

l
a
n
g
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 968


t
d
i
i
k
u
t
i
d
e
n
g
a
n

b
i
d
i
k
a
n

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 969


d
i
a
m
b
i
l
d
a
r
i
s
u
d
u
t
p
a
n
d
a
n
g

m
e
r
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 970


k
a
,
m
e
n
g
e
n
a
i
a
p
a

y
a
n
g

m
e
r
e
k
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 971


i
h
a
t
.
M
i
s
a
l
n
y
a
,
d
e
t
i
k
-
d
e
t
i
k

s
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 972


b
e
l
u
m

s
e
b
u
a
h

p
e
s
a
w
a
t
j
a
t
u
h
.
12.
M

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 973


e
m
b
i
d
i
k

s
a
t
u

o
b
j
e
k

d
e
n
g
a
n

d
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 974


r
a
s
i

y
a
n
g

p
a
n
j
a
n
g

s
a
n
g
a
t

t
i
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 975


a
k

d
i
s
a
r
a
n
k
a
n
.

M
e
n
u
n
u
j
u
k
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 976


h
a
l
-
h
a
l

y
a
n
g

p
e
n
t
i
n
g

s
a
j
a

a
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 977


a
n

l
e
b
i
h

m
e
n
a
r
i
k
.

U
n
t
u
k

m
e
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 978


g
a
b
u
n
g
k
a
n
n
y
a
,

m
a
n
f
a
a
t
k
a
n

f
a
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 979


i
l
i
t
a
s

f
a
d
e

i
n
-
f
a
d
e

o
u
t

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 980


t
e
r
d
a
p
a
t

p
a
d
a

h
a
m
p
e
r

s
e
m
u
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 981


p
e
r
a
n
g
k
a
t

h
a
n
d
y
c
a
m
.

A
d
a

j
u
g
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 982


c
a
r
a
-
c
a
r
a

l
a
i
n

y
a
n
g

l
e
b
i
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 983


r
e
a
t
i
f
.

M
i
s
a
l
n
y
a
,

p
e
m
o
t
o
n
g
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 984


(
c
u
t

a
w
a
y
)

d
a
n

p
e
n
y
i
s
i
p
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 985


c
u
t

i
n
)

d
a
l
a
m

m
e
n
g
g
a
b
u
n
g
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 986


b
i
d
i
k
a
n
-
b
i
d
i
k
a
n

u
n
t
u
k

m
e
n
j
e
m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 987


b
a
t
a
n
i

k
e
s
e
n
j
a
n
g
a
n

y
a
n
g

t
e
r
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 988


p
t
a

a
k
i
b
a
t

p
e
r
u
b
a
h
a
n

g
e
r
a
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 989


,

p
o
s
i
s
i

a
t
a
u

s
e
l
a
n
g

w
a
k
t
u
.
13.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 990


Co
n
t
o
h

ita
da
pat
me
mb
idi
k
se
bu
ah
ka
pal
ya
ng
ber
ger
ak
per
lah
an

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 991


me
nd
ek
ati
pel
ab
uh
an.
Po
ton
g
bid
ika
n
ter
se
but
de
ng
an
me
ng
ali
hk
an
ny
a
ke

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 992


pa
da
ora
ng
-
ora
ng
ya
ng
se
da
ng
me
na
nti
di
der
ma
ga
pel
ab
uh
an.
Po
ton
g
lag
i,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 993


da
n
bid
ikl
ah
ke
mb
ali
ka
pal
ya
ng
se
da
ng
dit
am
bat
ka
n.
Ja
di
dar
i
obj
ek
A
ke

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 994


B
da
n
ke
mb
ali
ke
A

ara
ny
a,
mi
sal
ny
a
me
mo
ton
g
rek
am
an
de
ng
an
me

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 995


mb
idi
k
wa
jah
se
ora
ng
ga
dis
ya
ng
me
ng
ek
spr
esi
ka
n
pe
na
nti
an.
Pi
nd
ah
ka
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 996


lag
i
bid
ika
n
ke
a
rah
par
a
pe
nu
mp
an
g
ka
pal
ya
ng
se
da
ng
tur
un
dar
i
ka
pal

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 997


.
La
lu
sis
ipk
an
su
atu
det
ail,
mi
sal
ny
a
bid
ika
n
clo
se
up
pa
da
wa
jah
ya
ng
pe
nu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 998


h
se
ny
um
dar
i
sal
ah
se
ora
ng
pe
nu
mp
an
g,
dii
kut
i
de
ng
an
su
atu
bid
ika
n
va

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 999


rio
pa
da
sa
ng
ga
dis
ya
ng
se
da
ng
ber
dir
i di
lor
on
g
pe
nje
mp
uta
n.
Int
iny
a,
A-
B-

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1000


A,
tap
i
ak
an
se
ma
kin
ba
gu
s
kal
au
ad
a
sel
ing
an
ny
a.
Tu
jua
nn
ya
sel
ain
sis
wa

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1001


tid
ak
ke
hil
an
ga
n
ori
ent
asi
,
jug
a
unt
uk
me
mb
eri
ka
n
ke
se
mp
ata
n
ke
pa
da

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1002


kit
a
dal
am
me
ng
ub
ah
su
dut
bid
ik
ka
me
ra.
Su
atu
kej
adi
an
ya
ng
se
be
nar
ny
a
ter

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1003


jad
i
dal
am
wa
ktu
sat
u
ja
m,
tel
ah
dir
an
gk
um
dal
am
en
am
bid
ika
n
se
der
ha
na
de

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1004


ng
an
tra
nsi
si
ya
ng
tak
ke
nta
ra,
ant
ara
ber
ba
gai
kej
adi
an
dal
am
wa
ktu
da
n
te
mp
at

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1005


ya
ng
ber
be
da.
16.
Un
t
u
k

m
e
m
b
e
r
i

k
e
s
a
n

y
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1006


g

m
e
y
a
k
i
n
k
a
n

b
i
d
i
k
a
n
-
b
i
d
i
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1007


t
e
r
s
e
b
u
t

p
e
r
l
u

d
i
p
e
r
t
a
h
a
n
k
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1008


n

p
a
l
i
n
g

t
i
d
a
k

s
e
l
a
m
a

t
i
g
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1009


e
t
i
k

s
u
p
a
y
a

s
i
s
w
a

d
a
p
a
t

m
e
n
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1010


g
k
a
p

a
t
a
u

m
e
n
g
h
a
y
a
t
i

s
u
a
t
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1011


d
e
g
a
n
.

I
n
g
a
t
,

t
i
g
a

d
e
t
i
k

a
t
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1012


u

l
e
b
i
h

a
g
a
r

s
i
s
w
a

p
u
n
y
a

k
e
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1013


e
m
p
a
t
a
n

m
e
n
y
e
r
a
p

m
o
m
e
n

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1014


k
i
t
a

m
a
k
s
u
d
.
17.

esi
m
pu
lan
ny
a,
me
m
bu
at
su
atu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1015


re
ka
ma
n
vi
de
o
ya
ng
bai
k
me
nc
ak
up
pe
ng
ua
sa
an
ata
s
be
rb
ag
ai
as
pe

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1016


k
ya
ng
me
m
be
ri
ke
sa
n
vis
ual
.
An
tar
a
lai
n
ara
h
pe
rg
era
ka
n
ga
m
ba

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1017


r
da
n
ara
h
pa
nd
an
ga
n
ma
ta.
Ha
l
ini
ju
ga
me
nc
ak
up
pe
nci
pta
an
ali
ra
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1018


vis
ual
da
ri
pe
ng
ga
bu
ng
an
bi
di
ka
n
de
ng
an
car
a
me
m
ot
on
g
da
n
me
ny

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1019


isi
pk
an.

un
cin
ya
ad
ala
h
kit
a
ha
rus
be
rpi
kir
se
car
a
vis
ual
,
bu
ka
n
me

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1020


m
pe
rh
ati
ka
n
set
iap
bi
di
ka
n
se
car
a
se
nd
iri-
se
nd
iri,
me
lai
nk
an
se
ba
gai

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1021


su
atu
ra
ng
kai
an
da
ri
be
rb
ag
ai
ga
m
ba
r
ya
ng
efe
kti
f
gu
na
me
ng
em
ba
ng

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1022


ka
n
ke
sa
n
ata
u
pe
ras
aa
n
ter
ten
tu
ter
ha
da
p
ob
jek
.
Ja
ng
an
sa
m
pai
ap

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1023


a
ya
ng
kit
a
ras
ak
ant
ida
k
dir
as
ak
an
sis
wa
.
20.

21.
Ukur
an
Sh
ot
:
a. O
n
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1024


s
h
ot
:
b. P
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n

g
s
m
b
a
r

o
l
e
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1025


k
a
m
e
r
a

y
a
n
g

h
a
n
y
a

m
e
n
a
m
p
a
k
k
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1026


n

s
a
t
u

o
b
j
e
k

s
a
j
a
,

d
a
p
a
t

j
u
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1027


a

d
i
t
u
l
i
s

s
e
b
a
g
a
i

1
-
S
.
c. T
w
o

s
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1028


o
t

:
d. B
i
a
s
a
n
y
a

d
i
t
u
l
i
s

d
e
n
g
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1029


2
-
S
,

y
a
n
g

d
i
a
m
b
i
l

m
e
r
u
p
a
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1030


2

b
e
n
d
a

a
t
a
u

m
a
n
u
s
i
a
.
e. T
h
r
e
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1031


h
o
t

:
f. P
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n

o
r
a
n
g

a
t
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1032


u

b
e
n
d
a

o
l
e
h

s
e
b
u
a
h

k
a
m
e
r
a
g. G
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1033


o
u
p

s
h
o
t

:
h. P
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n

g
a
m
b
a
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1034


s
e
c
a
r
a

b
e
r
k
e
l
o
m
p
o
k

b
a
i
k

b
e
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1035


d
a

a
t
a
u

m
a
n
u
s
i
a
i. L
o
n
g

s
h
o
t

:
j. D
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1036


s
i
n
g
k
a
t

L
S
,

m
e
m
p
e
r
l
i
h
a
t
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1037


k
u
r
a
n

k
e
s
e
l
u
r
u
h
a
n

d
a
r
i

b
e
n
d
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1038


a
t
a
u

o
r
a
n
g
.

B
i
l
a

m
e
r
u
p
a
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1039


b
e
n
d
a

a
d
a
l
a
h

b
e
n
t
u
k

k
e
s
e
l
u
r
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1040


h
a
n

d
a
r
i

b
e
n
d
a
,

b
i
l
a

m
a
n
u
s
i
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1041


a
d
a
l
a
h

b
e
n
t
u
k

k
e
s
e
l
u
r
u
h
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1042


a
r
i

m
a
n
u
s
i
a
.

A
t
a
u

k
a
l
a
u

p
e
m
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1043


n
d
a
n
g
a
n

b
e
r
u
p
a

k
e
s
e
l
u
r
u
h
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1044


a
r
i

p
e
m
a
n
d
a
n
g
a
n
.

L
a
z
i
m

d
i
s
e
b

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1045


u
t

p
u
l
a

W
i
d
e

S
h
o
t

(
W
S
)

a
t
a
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1046


V
L
S

(
V
e
r
y

L
o
n
g

S
h
o
t
)

b
i
l
a

p
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1047


m
a
n
d
a
n
g
a
n

y
a
n
g

d
i
t
a
m
p
a
k
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1048


a
n
g
a
t

l
u
a
s
.

K
a
d
a
n
g

p
u
l
a

u
n
t
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1049


k

V
L
S

i
n
i

d
i
s
e
b
u
t

p
u
l
a

s
e
b
a
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1050


a
i

E
x
t
r
e
m
e

L
o
n
g

S
h
o
t

(
E
L
S
)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1051


a
n
a

y
a
n
g

a
k
a
n

d
i
p
i
l
i
h

t
e
r
s
e
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1052


a
h

k
e
p
a
d
a

p
e
n
u
l
i
s
.

Y
a
n
g

p
e
n
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1053


i
n
g

a
d
a
l
a
h

k
e
j
e
l
a
s
a
n

m
a
k
s
u
d

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1054


d
a
r
i

p
e
n
y
a
j
i
a
n

s
e
h
i
n
g
g
a

p
e
s
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1055


n

m
u
d
a
h

d
i
c
e
r
n
a

o
l
e
h

p
e
n
o
n
t
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1056


n
/
s
i
s
w
a
n
y
a
.

k. M
e
d
i
u
m

L
o
n
g

S
h
o
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1057


(
M
L
S
)
:
l. S
e
r
i
n
g
k
a
l
i

d
i
k
e
n
a
l

p
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1058


l
a

d
e
n
g
a
n

i
s
t
i
l
a
h


K
n
e
e

S
h
o
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1059


a
t
a
u

p
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n

s
e
b
a
t
a
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1060


u
t
u
t
.

B
i
l
a

o
b
j
e
k
n
y
a

m
e
r
u
p
a
k
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1061


n

m
a
n
u
s
i
a
.

A
t
a
u

k
a
l
a
u

b
e
n
d
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1062


m
e
r
u
p
a
k
a
n

s
e
b
a
g
i
a
n

b
e
s
a
r

d
a
r

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1063


i

b
e
n
d
a

t
e
r
s
e
b
u
t

d
i
t
a
m
p
a
k
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1064


.
m. M
e
d
i
u
m

S
h
o
t

(
M
S
)
:
n. S
e
r
i
n
g
k
a
l
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1065


p
u
l
a

d
i
n
a
m
a
k
a
n


W
a
i
s
t

S
h
o
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1066


a
t
a
u

p
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n

g
a
m
b
a
r

s
e
b

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1067


a
t
a
s

p
i
n
g
g
a
n
g

b
i
l
a

o
b
j
e
k

l
i
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1068


u
t
a
n
n
y
a

a
d
a
l
a
h

m
a
n
u
s
i
a
.
o. C
l
o
s
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1069


U
p

(
C
U
)
:
p. M
e
n
a
m
p
a
k
k
a
n

s
e
b
a
g
i
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1070


n

k
e
c
i
l

d
a
r
i

b
e
n
d
a

a
t
a
u

m
a
n
u

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1071


s
i
a

d
a
r
i

u
k
u
r
a
n

k
e
s
e
l
u
r
u
h
a
n
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1072


y
a
,

k
a
d
a
n
g

d
i
s
e
b
u
t

p
u
l
a

s
e
b
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1073


g
a
i

C
l
o
s
e

S
h
o
t
q. M
e
d
i
u
m

C
l
o
s
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1074


p
:
r. D
i
s
e
b
u
t

p
u
l
a

C
h
e
s
t

S
h
o
t

a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1075


a
u

B
u
s
t

S
h
o
t
,

y
a
k
n
i

m
e
m
p
e
r
l
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1076


h
a
t
k
a
n

b
e
n
d
a

a
t
a
u

m
a
n
u
s
i
a

d
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1077


n
g
a
n

u
n
k
u
r
a
n

d
i
a
n
t
a
r
a

M
S

d
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1078


C
U
.

K
a
l
a
u

o
b
j
e
k
n
y
a

m
a
n
u
s
i
a
,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1079


u
k
u
r
a
n

y
a
n
g

d
i
a
m
b
i
l

a
d
a
l
a
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1080


m
u
l
a
i

d
a
r
i

b
a
t
a
s

d
a
d
a

k
e

a
t
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1081


s
.
s. B
i
g
/
E
x
t
r
e
m
e

C
U

:
t. K
a
d
a
n
g

d
i
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1082


e
b
u
t

p
u
l
a

s
e
b
a
g
a
i

B
i
g

C
l
o
s
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1083


S
h
o
t

i
n
i

m
e
m
p
e
r
l
i
h
a
t
k
a
n

b
a
g
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1084


a
n

d
a
r
i

a
n
g
g
o
t
a

b
a
d
a
n

t
e
r
t
e
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1085


t
u

a
t
a
u

b
a
g
i
a
n

b
a
g
i
a
n

t
e
r
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1086


e
n
t
u

d
a
r
i

b
e
n
d
a

a
t
a
u

b
i
n
a
t
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1087


g
.

M
a
k
s
u
d
n
y
a

u
n
t
u
k

m
e
n
d
e
k
a
t
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1088


a
n

p
e
n
o
n
t
o
n

d
e
n
g
a
n

a
p
a

y
a
n
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1089


d
i
l
i
h
a
t
n
y
a

s
e
r
t
a

m
e
m
i
k
a
t

k
o
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1090


s
e
n
t
r
a
s
i

t
e
r
h
a
d
a
p

d
e
t
a
i
l

o
r
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1091


n
g
/
b
e
n
d
a
,

m
i
s
a
l
n
y
a

e
k
s
p
r
e
s

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1092


i

w
a
j
a
h
,

t
a
n
g
a
n

y
a
n
g

m
e
m
e
g
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1093


g

s
e
s
u
a
t
u
,

a
s
b
a
k

y
a
n
g

p
e
n
u
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1094


p
u
n
t
u
n
g

r
o
k
o
k
,

d
l
l
.
u. O
v
e
r

T
h
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1095


S
h
o
u
l
d
e
r

S
h
o
t

(
O
S
S
)

:
v. M
e
l
i
b
a
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1096


k
a
n

d
u
a

o
r
a
n
g

p
e
l
a
k
u

y
a
n
g

s
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1097


l
a
h

s
a
t
u

p
e
l
a
k
u
n
y
a

d
i
a
m
b
i
l

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1098


a
m
b
a
r
n
y
a

m
e
l
a
l
u
i

p
u
n
d
a
k

d
a
r
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1099


p
e
l
a
k
u

l
a
i
n

s
e
b
a
g
a
i

f
o
r
e
g
r
o

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1100


u
n
d
.
w.
F.
CO

1.
Scr
i
p

M
e
d
i
a

A
u
d
i
o
/

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1101


C
D
2.
Format Naskah
Audio

No
2 5 Surti Kan sudah saya sediakan di atas meja.
Poy Oh
o iya.
7 FX TUTUP GELAS BERGESER DARI GELAS,
SUARA ORANG MINUM.
8 Poyo Wah, segara sekali minumannya.
PEL Dst……
AK
U/J
ENI
S
SU
AR
ATE
KS
/
SU
AR
A1
Mu
sic
PE
M

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1102


BU
KA
AN
IN
_U
P_
DO
W
N
UN
DE
R9
2 ANNC Inilah Siaran Radio Pendidikan yang
dikembangkan dan dikelola oleh Jurusan
a teknologi Pendidikan IKIP-Jakarta. Siaran ini
d ditujukan kepada siswa siswa SMTP Terbuka
a di seluruh Indonesia.

p
o
t
o
n
g
a
n

n
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1103


s
k
a
h

d
i
a
t
a
s

k
a
t
a

(
o
f
f

m
i
k
e
)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1104


m
e
m
b
e
r
i

p
e
t
u
n
j
u
k

p
a
d
a

s
u
r
t
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1105


b
a
h
w
a

m
e
n
g
u
c
a
p
k
a
n

A
d
a

a
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1106


a

s
i
h

s
u
r
t
i

h
a
r
u
s

m
e
n
j
a
u
h
k

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1107


a
n

m
u
l
u
t
n
y
a

d
a
r
i

m
i
k
e
.

D
e
n
g
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1108


n

d
e
m
i
k
i
a
n

a
k
a
n

d
i
p
e
r
o
l
e
h

k
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1109


s
a
n

n
a
h
w
a

s
u
r
t
i

a
d
a

d
i

t
e
m
p
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1110


t

y
a
n
g

b
e
r
j
a
u
h
a
n

d
a
r
i

p
o
y
o
.
K

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1111


a
t
a

(
f
a
d
e

i
n
)

p
a
d
a

b
a
r
i
s

k
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1112


1
2

i
t
u

j
u
g
a
,

d
i
m
a
k
s
u
d
k
a
n

s
u
p

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1113


a
y
a

s
u
r
t
i

w
a
k
t
u

m
e
n
g
u
c
a
p
k
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1114


k
a
l
i
m
a
t


d
a
t
i
n
g
-
d
a
t
a
n
g
,


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1115



.
.

m
e
n
g
g
e
r
a
k
k
a
n

m
u
l
u
t
n
y
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1116


m
u
l
a
m
u
l
a

j
a
u
h

d
a
r
i

m
i
k
e

m
a
k
i

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1117


n

l
a
m
a

m
a
k
i
n

m
e
n
d
e
k
a
t
.

D
e
n
g
a

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1118


n

d
e
m
i
k
i
a
n

a
k
a
n

t
i
m
b
u
l

k
e
s
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1119


s
e
o
l
a
h

o
l
a
h

s
u
r
t
i

b
e
r
j
a
l
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1120


m
e
n
d
e
k
a
t
i

p
o
y
o
.
D
a
r
i

c
o
n
t
o
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1121


i
a
t
a
s

j
e
l
a
s

b
a
h
w
a

d
a
l
a
m

p
r
o
g

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1122


r
a
m

r
a
d
i
o

s
e
g
a
l
a

s
u
a
s
a
n
a

d
a
n

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1123


s
i
t
u
a
s
i

h
a
r
u
s

d
i
c
i
p
t
a
k
a
n

d
e

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1124


n
g
a
n

m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n

s
u
a
r
a
.

4.
Co
n
t

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1125


o
h

N
a
s
k
a
h

L
e
n
g
k
a
p

naskah lengkap ini di


tulis oleh seorang
mahasiswa IKIP
Jakarta yang
mengambil kuliah
Radio Pendidikan.
Sasaran didik program
ini adalah siswa SMP
kelas I. tujuan yang
ingin dicapai dengan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1126


program ini adalah:
6.

7.

8.

1.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1127


2.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1128


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1129
3.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1130


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1131
NO
NA MUSIK UP _ DOWN _ OUT
RR
AT
OR

Sel
am
at
Ju
mp
a
Ke
mb
ali
ana
k-
ana
k
SM
TP
Ter
bu
ka
kel
as

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1132


I,
unt
uk
kes
em
pat
an
ini
ka
mi
had
ir
me
mb
aw
aka
n
bid
ang
Stu
di
Ilm
u
Pe
nge
tah
uan
Sos

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1133


ial,
Su
b
Bid
ang
Stu
di
Ek
on
om
i
dan
Ko
per
asi,
den
gan
Po
ko
k
Ba
has
an
Be
nda
dal
am
Ilm

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1134


u
Ek
on
om
i.3
NARR 5 MUSIK SISIPAN IN_UP_DOWN_OUT
ATOR
Setelah
selesai
mengik
uti
progra
m ini,
kamu
akan
dapat :
4
1.
Me

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1135


2.
Me

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1136


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1137
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1138
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1139
3.
Me

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1140


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1141
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1142
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1143
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1144
PRITA 7 FX SUARA BURUNG BERKICAU
Hm…
……
segar
sekali
hawa
di
pegunu
ngan,
kalau
begini
aku
enggan
pulang
ke kota
9
Nining
Iya

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1145


mba
Prita,
aku
juga
senang
tinggal
di sini,
tapi
saying
ya kita
hanya
2 hari
saja
menik
mati
keseju
kan
hawa
disini 6
8 10 PRITA Makanya,……… hiruplah udara sejuk ini
sebanyak mungkin dan nikmati,………… tidak
di pungut bayaran
Nini Ha
ng ……
……
.ha
……
……
…ha

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1146


mba
k
Prita
ini
mac
am-
mac
am
12 PRITA Hus,…….. jangan tertawa, coba kamu
bayangkan kalau kita harus membayar
sejumlah uang , jika kita akan menghirup udara
13 Nining Wah ….bisa habis uang saku ku, tapi mba, itu
tidak mungkin….udara itu jumlahnya banyak
sekali, tidak terbatas
Nining 14 Prita Pintar juga kamu ini….hmm aku jadi ingat
Apa pelajaran Ekonomi waktu aku kelas I.
hubung
annya
mba?
16Prita
Begini
…..dal
am
ilmu
ekono
mi,
benda
atau
barang

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1147


atu ada
yang
disebut
benda
bebas
dan
benda
ekono
mi
15 17 Nining Oh iya aku juga ingat …..beberapa minggu
yang lalu aku juga baru diajarkan tentang itu
Nah
……
kam
u
kena
Prita
pa
berta
nya
pula
?!
19 Nining Ah mba Prita namanya juga manusia itu kan
juga bisa lupa
20 Prita Baiklah …..sekarang kamu sudah tidak lupa,
coba ……..apa yang dimaksud dengan benda
bebas itu?
PritaTid 21 Nining Mengetest nih ?
ak,
hanya
sekeda
r
menguj

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1148


i
saja23
Nining
Menge
tes
atau
menguj
i itu
kan
sama
saja
setali
tiga
uang
mbak,
tapi
baiklah
adikmu
akan
menunj
ukkan
kebole
hannya
, mulai
dar
contoh
Ya
mba,
Contoh
benda
bebas
itu
udara
yang
kita
hirup ,
sinar
mataha

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1149


ri,
hujan ,
hmm
apa…
……
apalagi
ya mba
22 24 Prita Air laut………….., ataupasir bagi orang yang
tinggal di tepi sungai

26 Prita Air sumur bisa juga di sebut benda bebas untuk


sebagian besar daerah di Indonesia, tetapi ada
beberapa daerah di tepi pantai karena air
sumurnya air payau. Jadi mereka harus
membeli air tawar untuk memasak.
27 Nining Oh …..iya.
Nining 28 Prita Jangan oh iya… oh iya dulu, coba sekarang
Wah sebutkan apa yang dimaksudkan dengan benda
seperti bebas.
ibu
guru
saja.30
PritaTi
dak
usah
berdali
h,
kamu
bisa
atau

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1150


tidak ?
Prit Nining Yang seperti itu mudah….begini mbak, benda bebas
aIt itu adalah benda yang jumlahnya banyak dan untuk
u memperolehnya tidak perlu membayar
sud
ah
ben
ar,
tap
i
yan
g
tep
at
beg
ini

….
.be
nda
beb
as
iala
h
ben
da
yan
g
ju

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1151


ml
ahn
ya
jau
h
me
leb
ihi
keb
utu
han
.
Ka
ren
a
itu
unt
uk
me
mp
ero
leh
nya
tid
ak
dip
erl
uka

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1152


n
pen
gor
ban
an.
Se
per
ti
con
toh
-
con
toh
yan
g
tela
h
ka
mu
seb
utk
an
tad
i,b
end
a
beb
as

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1153


itu
tid
ak
ban
yak
ma
ca
mn
ya,
teta
pi
ju
ml
ahn
ya
tid
ak
ter
bat
as.
31
29
Prita Ya 33 Nining Wah ……..hebat. jelas sekali cara
boleh menerangkannya. Tapi mbak saya mau Tanya,
saja35 bukan menguji loh.
Nining
Mba
apakah
yang

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1154


dimaks
ud
dengan
“ tidak
diperlu
kan
pengor
banan”
?
apakah
saya
salah,
kalau
saya
sebut
“tidak
perlu
memba
yar”?
36Prita
Kamu
ini
sebena
rnay
pintar,
tapi
kadang
-

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1155


kadang
bodoh
juga.37
Nining
Bertan
ya itu
baik
loh.
Buktin
ya ada
pepata
h yang
mengat
akan ;
malu
bertany
a sesat
dijalan.
Makan
ya
sebelu
m
tersesat
nining
Tanya
dulu.
32
34 38 Prita Baik……baik, sebetulnya apa yang kamu
katakan tadi benda bebas adalah benda yang di

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1156


peroleh tanpa membayar sudah benar, tetapi
kurang tepat, yang lebih tepat adalah “tanpa
pengorbanan”.
Iya
Nini lalu
ng kena
pa?
40 Prita Sabar……..,begini pengorbanan itu berarti,
kita tidak perlu mengeluarkan suatu barang
pengganti untuk mendapatkan benda tersebut
antara lain uang
MUSIK 41 Nining Hhhh …………saya mengerti sekarang
IN_UP
_DOW
N_OU
T43Pa
man
Omar
Wah
………
.wah…
. asyik
benar
kalian
berdua,
sedang
membi
caraka
n apa?

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1157


44Prita
Ini
paman
……
tentang
benda
bebas
dalam
ilmu
ekono
mi.
42 45 Paman Omar Hebat sekali apa kalian mau jadi ahli
ekonomi ?

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1158


Nini Saya
ng pam
an,
saya
mau
jadi
ahli
Eko
nom
i,
biar
sepe
rti
pam
an.
Tapi
kala
u
mba
k
Prita
……
……
coco
knya
jadi
ibu
guru
h

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1159


47 Paman Omar Lho….. kenapa tertawa? Semua pekerjaan
adalah mulia kalau dilakukan dengan baik
disertai dengan kejujuran dan atas dasar
pengabdian diri pada bangsa dan Negara
Paman 48 Prita Betul paman
OmarN

ah, dari
sekara
ng
harus
belajar
rajin
agar
cita-
cita
kalian
tercapa
i. Oh
ya, apa
pembic
araan
kalian
sudah
selesai
? 50
PritaBi
asanya
paman,
kalau

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1160


membi
caraka
n
tentang
pelajar
an
yang
menari
k tidak
ada
sudah-
sudahn
ya.51N
iningIb
u guru
sih
kamu
Nin Paman Omar Ning, seharusya kamu kalau mau menjadi ahli
ingI ekonomi, kamu harus tertarik hal-hal seperti itu
ya
pa
ma
n,
say
a
jug
a
tert
ari

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1161


k.
Kal
alu
tid
ak
tert
ari
k
dar
i
tad
i
say
a
sud
ah
ber
ma
in
di
sun
gai
.52
49
53 54 Paman Omar Baiklah, tadi kalian sudah membicarakan
tentang benda bebas, paman jadi ingin tahu apa
yang disebut dengan benda bebas itu?
Paman 55 Nining Saya yang jawab paman, benda bebas adalah
OmarH benda yang jumlahnya jauh melebihi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1162


ebat, kebutuhan, oleh sebab itu untuk
sekara memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan.
ng apa Contoh udara , sinar matahari , hujan. Dan
coba saatu lagi seandainya paman, mau membuat
yang kolam ikan, ambil saja batunya dari sungai itu.
dimaks Gratis !
ud
dengan
benda
ekaono
mi ?
57Nini
ngSeka
rang
giliran
kau,
mbak.
56 58 Prita Saya sudah lupa paman, hanya ingat sedikit
59 Nining Gak apa-apa mbak, paman kan pintar pasti
nanti kalau salah di kasih tahu
Pam Ayo
an di
Oma coba
r dulu.
61 Prita Benda ekonomi adalah benda yang untuk
mendapatkannyadiperlukan pengorbanan. Hal
ini disebabkan karena jumlahnya kurang dari
yang dibutuhkan.
PritaCo 62 Paman Omar Sudah benar itu, coba berikan contoh !
ntohny

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1163


a
banyak
paman,
semua
barang
-
barang
yang
dijual
di
pasar
adlah
benda
ekono
mi.
Dan
satu
lagi
batu
kali
yang
disebut
kan
nining,
dapt
diambi
l gratis
oleh

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1164


paman
untuk
membu
at
kolam
ikan
disini.
Tetapi
kalau
paman
tinggal
di kota
maka
paman
harus
membe
linya,
Karena
jumlah
nya
terbata
s.
64Nini
ngOh
jadi
benda
bebas
dapat

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1165


beruba
h
menjad
i benda
ekono
mi.
Seperti
tadi
yang
mbak
sebutk
an, air
sumur
di
daerah
pantai
karena
airnya
payau ,
maka
pendud
uk
setemp
at
harus
membe
li air
tawar.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1166


Tapi
paman,
mungk
in
tidak
benda
benda
ekono
mi bisa
beruba
h
menjad
i benda
bebas?
65Pam
an
Omar
Wah,
benda
ekono
mi
sukar
bahkan
tidak
dapat
dialihk
an
menjad

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1167


i benda
bebas.
Dan
jika
ssekira
nya
semua
benda
yang
dibutu
hkan
manusi
a itu
adalah
benda
bebas,
maka
ilmu
ekono
mi
tidak
akan
ada
63 66 Nining Betul juga ya, nanti bisa-bisa tidak ada pasar.
67 Prita Paman seingat saya benda ekonomi itu masih dapat di
bedakan lagi.
71Prita 68 Nining Iya paman, tolong jelaskan, biar nanti saya
Jadi dapat nilai sepuluh untuk pelajaran Ekonomi
paman, Koperasi.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1168


benda
ekono
mi
yang
dihasil
kan
oleh
alam
bisa
berasal
dari
darat,
laut.72
Nining
Buah-
buahan
, sayur-
sayura
n……
bisa
juga
kan
paman,
…….
MUSI
KIN_U
P_DO
WN

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1169


_OUT
70Pam
an
OmarB
aiklah
benda
ekono
mi
meman
g dapat
di
bedaka
n
menjad
i dua :
Pertam
a,
benda
ekono
mi
yang
dihasil
kan
oleh
alam,
misaln
ya
minyak

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1170


, batu
bara,
emas,
besi,
ikan,
daginn
g sapi.
Bukan
kah
kamu
harus
membe
li jika
kamu
ingin
makan
ikan
atau
daging
?
69 73 Paman Omar Tepat sekali! Baik paman lanjutkan ya, …
benda ekonomi Yang kedua ialahbenda yang
dihasilkan oleh manusia sendiri. Dan ini ada
dua macam:
1. Benda yang berwujud atau benda-benda
lahiriah, seperti kendaraan-kendaraan,
obat-obatan, makanan, minuman, dan
sebagainya.
2. Benda jasa atau benda yang tidak

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1171


berwujud, misalnya pekerjaan dokter,
gur, hakim, perusahaan pengangkutan
dan lain-lain.
Lall
u
pam
an,
apa
yang
dima
ksud
deng
an
Prita
bend
a-
bend
a
kons
umsi
dan
prod
uksi
?
75 Paman Omar Nah, kalau yang dimaksud dengan benda
konsumsi dan produksi itu adalah benda
ekonomi dilihatdari tujuan pemakaiannya
Paman 76 Nining Jelaskan satu-satu paman
OmarB

aik,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1172


mulai
dari
benda
konsu
msi ya,
yangdi
sebut
dengan
benda
konsu
msi
adalah
benda
yang
langsu
ng
dipakai
untuk
pemen
uhan
kebutu
han
manusi
a.
Contoh
nya
pakaia
n, kursi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1173


meja,
sepatu,
kendar
aan,
rokok,
makan
an dan
sebagai
nya.
Dan
orang
yang
langsu
ng
mengg
unakan
benda
itu
disebut
konsu
men.78
PritaSe
dang
orang
yang
bekerja
untuk
mempr

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1174


oduksi
atau
mengh
asilkan
benda-
benda
itu
dinamk
an
produs
en,
bearka
h
paman
?
79Pam
an
OmarT
epat
sekali
77 80 Nining Jadi paman yang dimaksud dengan benda
produksi apa?
Pam
an
Oma
r
82 Nining Wah, kalau begitu mesin-mesin di pabrik
termasuk benda produksi ya
NiningB 83 Paman Omar Rupanya keponakan-keponakan paman cerdas-

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1175


enda cerdas semua. Coba niningsebutkan kembali
konsu apa yang dimaksud dengan benda konsumsi?
msi
adalah
benda
yang
langsu
ng
dipakai
unuk
memen
uhi
kebutu
han
manusi
a,
seperti
makan,
pakaia
n ,
sepatu,
pinsil
dan
masih
banyak
lagi
yang
lainnya

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1176


. Satu
hal lagi
yang
memak
ainya
dinama
kan
konsu
men
85Prita
Sedang
kan
benda
produk
si
adalah
benda
yang
dipaki
untuk
mengh
asilkan
benda-
benda
lain,
seperti
mesin-
mesin

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1177


di
pabrik
mobil,
di
pabrik
obat,
dan
lain-
lain.
Oh ya,
orang
yang
bekerja
untuk
tujuan
mengh
asilkan
barang
-
barang
itu
disebut
produs
en86Pa
man
OmarH
ebat
sekali!

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1178


Sebagi
hadiah
nya
paman
akan
mengaj
ak
kalian
jalan-
jalan
84 87 Nining Hore………! Itu yang kami tungu-tungu
paman , kapan paman ?
88 Paman Omar Ya sekarang saja, tapi bersiap-siaplah dulu
NARRA 89 MUSIK PENUTUP . IN_UP_DOWsN_UNDER
TORDe

mikinl
ah
anak-
anak
percak
apan
antar
Prita,
nining,
dan
paman
Omar
yang
memba

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1179


has
tentang
benda
dalam
ilmu
ekono
mi91M
USIK
UP_D
OWN_
OUT9
2ANN
OUNC
ERSa
mpai
disini
prjump
aan
kita
untuk
kali
ini.
Dan
kita
akan
berjum
pa
kembal

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1180


i pada
paket
acara
yang
akan
datang.
90

E. LATIHAN
1. Mengajarkan dan membimbing mahasiswa dalam menggunakan dan
mengoperasikan video kamera.
2. Mempraktekkan cara mengambil obyek dalam pembuatan film, dengan
teknik-teknik yang dirangkum Asnawir(2002;100).
3. Mengulang teknik pencahayaan yang digunakan untuk kualitas film yang
dihasilkan.
4. Membuat story board untuk sebuah topik pembelajaran.
5. Membuat VCD tentang pembelajaran di D3 kebidanan sesuai dengan asuhan
yang diberikan kepada ibu hamil,persalinan, pasca salin.
6. Membuat naskah metode pembelajaran audio dan di buatkan dalam bentuk
CDnya.
7. Mencoba mempraktekkan teknik menciptakan suatu efek dari musik ke studio
rekaman

F. RANGKUMAN
1. Scrip Media CD
 Program audio merupakan program yang dirancang untuk diperdengarkan
kepada pendengar. Program audio ini direkam dan disimpan pada alat
penyimpan, dapat dalam kemasan berupa kaset, ataupun CD. Untuk

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1181


mendengarkan isi audio ini diperlukan alat pemutar, misalnya tape recorder
kemasan kaset dan cd player untuk kemasan CD .
 Proses perekaman dari CD umumnya menggunakan proses perekaman digital.
 Program audio/cd ini mengandalkan bunyi dan suara untuk menyampaikan
pesan atau informasi, maka dalam pembuatan naskahnya harus dibuat indah
dan menarik sehingga dapat menimbulkan daya imajinasi dan pendengar
dapat meresapi dan menghayati seperti mereka berada dalam program ini.
 Bahasa yang ditulis adalah bahasa percakapan dan kalimat-kalimat tunggal
 Musik dipergunakan untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan kondisi
yang ditampilkan agar dalam penyajiannya tidak membosankan
 Daya konsentrasi seseorang berbeda-beda hendaknya dalam pembuatan media
audio/cd tidak di buat terlalu panjang melebihi 20-25 menit.

2. Video Camera
Cara-cara mudah membuat video dengan menggunakan handycam :
1. Menetapkan adegan atau tema yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan
2. Mengembangkan tema tersebut dan berusaha untuk membagi-bagi kejadian
atau moment menjadi serangkaian bidikan atau serangkaian kejadian yang
berurutan (scene). Usahakan natural agar siswa dapat ikut mengalami atau
ikut merasakan moment tersebut.
3. Kita harus membidik urutan kejadian tersebut dengan berbagai jenis atau
ukuran bidikan (teknik pengambilan gambar)
4. Bila kita akan mengubah atau memotong dua bidikan yang berurutan,
hendaknya memberikan sisipan bidikan (intercut), dengan ukuran bidikan
yang berbeda mencolok ( sebaiknya juga dari dua sudut bidik yang berbeda
pula ). Selain itu kita juga perlu mengantisipasi adegan yang selanjutnya

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1182


diharapkan siswa. Tentu ini agar alunan yang wajar dari rangkaian bidikan
kita bisa terangkai.
5. Membantu terciptanya alunan tadi. Sudut bidik yang berlawanan arah
menciptakan kesinambungan bidikan yang sangat berharga (angle berbeda
pada suatu objek). Demikian pula bidikan – bidikan berdasarkan arah
pandangan.
6. Membidik satu objek dengan durasi yang panjang sangat tidak disarankan.
Menunujukkan hal-hal yang penting saja akan lebih menarik. Untuk
menggabungkannya, manfaatkan fasilitas fade in-fade out yang terdapat
pada hamper semua perangkat handycam. Ada juga cara-cara lain yang
lebih kreatif. Misalnya, pemotongan (cut away) dan penyisipan (cut in)
dalam menggabungkan bidikan-bidikan untuk menjembatani kesenjangan
yang teripta akibat perubahan gerakan, posisi atau selang waktu.
7. Untuk memberi kesan yang meyakinkan bidikan-bidikan tersebut perlu
dipertahankan paling tidak selama tiga detik supaya siswa dapat menagkap
atau menghayati suatu adegan. Ingat, tiga detik atau lebih agar siswa punya
kesempatan menyerap momen yang kita maksud.

G. REVIEW
1. Scrip Media CD
1. Petunjuk bagi sutradara dan pemain untuk menciptakan situasi seolah-olah
ada orang datang mendekat, dalam istilah yang digunakan dalam pembuatan
naskah disebut dengan :
a. Fade out
b. Fade in
c. Cross fade
d. Off mike

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1183


Jawaban : “B”
2. Dalam pembuatan media audio harus memperhatikan efektifitas suara dan
bunyi , karena :
a. Bahasanya merupakan bahasa percakapan
b. Musik dapat menciptakan suasana hati
c. Suara dan bunyi dapat membuat konsentrasi meningkat
d. Suara dan bunyi yang menarik dan indah dapat membuat pendengar
jadi berimajinasi
Jawaban : “D”
3. Musik yang digunakan untuk mengiringi pembacaan teks atau percakapan,
dalam pembuatan program audio dinamakan :
a. Musik transisi
b. Musik tema
c. Musik smash
d. Musik latar belakang
Jawaban : “D”
4. Dalam proses belajar di butuhkan daya konsentrasi yang tinggi tertama jika
pembelajaran diberikan dengan metode “listening” di laboratorium bahasa.
Berapa lama seorang anak bisa bertahan memperhatikan suatu konsep :
a. 10-15 menit
b. 15-25 menit
c. 15-20 menit
d. 25-45 menit
Jawaban : “B”
5. Musik diperlemah ditahan terus untuk melatar belakangi adegan, merupakan
arti dari istilah sound effect (FX) :
a. in_up_down_under
b. in_up_down_out
c. up_down_out

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1184


d. in_down_out
Jawaban :”A”

2. Video Camera
1. Gabungan dari beberapa shot yang disusun secara berarti dan logis, sehingga
membentuk pengertian adalah :
a. Shot
b. Cut
c. Scene
d. Sekwen
Jawaban : “C”
2. Bila menginginkan gambar yang makin mengabur maka istilah yang tepat
digunakan adalah :
a. Fade in
b. Fade out
c. Dissolve
d. Shot
Jawaban : “B”
3. Karakteristik video banyak kemiripannya dengan media film, diantaranya
adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu
b. Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan
c. Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat
d. Dibutuhkan biaya yang mahal
Jawaban : “D”

H. Takarir/Glossary
Istilah dalam Audio CD
 Annaoncer (Ann):

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1185


Penyiar yang tugasnya memberitahukan bahwa sesuatu acara atau suatu
program akan disampaikan.
 Narrator (Nar):
Hampir sama dengan penyiar atau annaouncer, bedanya apa yang di baca
narrator ini sudah memasuki materi program. Ia mungkin akan
menginformasikan tentang pokok bahasan, serta tujuan yang akan dicapai
dalam program yang akan disajikan. Narrator seringkali juga ditugasi
menghubungkan adegan satu dengan adegan yang lainnya dalam suatu
program.
 Musik :
Menunjukan kepada sutradara bahwa di baris itu harus diselipkan musik
 Sound Effect (FX):
Suara-suara yang akan dimasukkan ke dalam program untuk mendukung
terciptanya suasana atau situasi tertentu. FX juga digunakan untuk
menunjukan setting. Misalnya bunyi kambing mengembik dan ayam berkotek,
menunjukan bahwa adegan itu terjadi di pedesaan di dekat kandang kambing
dan kandang ayam.
 Fade In:
Petunjuk bagi sutradara dan pemain/pelaku bahwa harus diciptakan situasi
seolah-olah datang mendekat, caranya pelaku harus membaca teks dengan
menggerakkan mulutnya , mula-mula jauh dari mike makin lama makin
mendekati mike.
 Fade Out :
Kebalikan dari fade in. harus diciptakan situasi seolah olah ada orang yang
pergi menjauh. Caranya pelaku harus membaca teks sambil menggerakkan
mulutnya menjauhi mike.
 Off Mike :

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1186


Harus diciptakan situasi seolah olah ada orang yang berbicara dari jauh.
Caranya pelaku harus membaca teks sambil menggerakkan mulutnya
menjauhi mike.
 Cross Fade :
Dua bunyi yang berpapasan. Yang berpapasan dapat music dengan music,
dapat juga music dengan FX. Pada saat bunyi pertama diperlemah bunyi
kedua masuk dengan lemah. Bunyi pertama makin lemah dan bunyi kedua
makin menguat, sehingga pada saat bunyi pertama hilang yang terdengar
tinggal bunyi yang kedua saja.
 Musik _IN_UP_DOWN_OUT.:
Musik dimasukkan dengan lemah, suara diperkuat,kemudian turun lagi,
akhirnya hilang dengan halus
 Musik _ IN_ UP_ DOWN_UNDER:
Setelah musik diperlemah ditahan terus untuk melatar belakangi adegan.

Istilah dalam video camera:


 Shot
Ialah proses pengambilan gambar dari dimulainya tombol kamera ditekan
sampai dilepas kembali, tanpa interupsi. Dengan demikian satu shot berarti
pengambilan gambar dengan kamera yang akan dimunculkan di layer untuk
jangka waktu tertentu.
 Cut
Ialah saat terhentinya penekanan tombol untuk digantikan oleh shot baru
 Scene
Ialah gabungan dari beberapa shot yang disusun secara berarti dan logis,
sehingga membentuk pengertian yang runtut.
 Fade in/Out
Dipergunakan untuk mengganti gambar dengan gamabar baru. Pergantian ini
berupa gambar makin mengabur (fade out) atau gambar semakin jelas (fade

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1187


in). biasanya ini dipergunakan untuk pegantian dari sebuah scene ke scene
yang baru.
 Dissolve
Berupa pergantian gambar dengan cara tumpang tindih. Biasanya
dipergunakan untuk menunjukkan berlalunya waktu.

I. DAFTAR PUSTAKA
(1) Depdiknas. Modul Pembelajaran Audio. www.scribd.com .
(2) Depdiknas. Modul Pembelajaran Video. www.scribd.com
(3) Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran, sebuah pendekatan baru. Gaung
Persada Press: Jakarta, 2008: 58-112.
(4) Sadiman, Arief, dkk. Media Pendidikan, Cetakan 3. Raja Grafindo Pustaka:
Jakarta, 2003: 114-136.
(5) Sutisna, Ma’mun. Modul Prinsip-prinsip Penulisan Naskah Video dan Video
Editing. Hal 8-10

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1188


BAB VIII
TEKNIK PENGGUNAAN LABORATORIUM

A. HASIL BELAJAR

Setelah mempelajari tentang pengelolaan laboratorium mahasiswa diharapkan:


1. Mampu membuat naskah tata tertib penggunaan laboratorium
2. Merancang sistem perawatan peralatan laboratorium

B. OBJEKTIF PERILAKU SISWA

Adapun tujuan dari pembelajaran ini adalah:


1. Mahasiswa memahami tentang teknik menggunakan dan mengelola
laboratorium dalam pembelajaran
2. Mahasiswa memahami tata cara dan aturan penggunaan laboratorium
3. Mahasiswa memahami cara mengatur tata letak perabot dan peralatan
laboratorium
4. Mahasiswa memahami teknik merawat dan menyimpan alat

C. URAIAN MATERI

1. Teknik Menggunakan dan Mengelola Laboratorium dalam Pembelajaran


a. Ruang Lingkup
1) System koordinasi, perizinan, kewenamgan, dan pertanggung jawaban
tentang penggunaan alat-alat laboratorium oleh mahasiswa.
2) Proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran mahasiswa di laboratorium
3) Merencanakan penggunaan waktu dan ruangan sesuai pekerjaan yang harus
diselesaikan, menggunakan jadwal waktu, daftar piket, dan bagan program.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1189


b. Definisi
a. Pembelajaran mahasiswa adalah proses balajar yang dilakukan mahasiswa
b. Dosen pembimbing adalah dosen atau tim dosen berdasarkan persyaratan
pendidikan, keahlian, dan kemampuannya mengarahkan kegiatan proses
belajar mengajar.
c. Kepala laboratorium adalah dosen yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan dan pengembangan laboratorium di program studi masing-
masing
d. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada program
studi masing-masing.
e. Laboran/teknisi adalah staf laboratorium yang bertugas melakukan
pengawasan terhadap penggunaan dan pengoperasian laboratorium.

c. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Menentukan Standar


Peralatan Kebidanan Dalam Pembelajaran
a. Kebijakan instansi yang menyangkut pengadaan peralatan keperawatan
dan kebidanan serta prioritas yang menjadi pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
b. Tingkat hunian Bed Occupancy Rate dan Turn Over Interval tertinggi.
c. Pola pembelajaran dan jenis pelayanan akan berpengaruh terhadap
pengadaan peralatan keperawatan dan kebidanan yang dipergunakan baik
jenis, jumlah dan kualitas peralatan.
d. System pemeliharaan peralatan keperawatan dan kebidanan
e. Adanya Sumber Daya Manusia yang mempunyai pengetahuan dalam
pengelolaan peralatan keperawatan dan kebidanan
f. Pemiloihan jenis peralatan keperawatan kebidanan mempertimbangkan
kepentingan mahasiswa, petugas, institusi dan pasar.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1190


d. Prinsip Dasar Dalam Menentukan Kebutuhan Peralatan Kebidanan
Dalam Pembelajaran
1) Pengadaan peralatan mempertimbangkan aspek:
a) Alat tenun
 Menyerap keringat/air
 Mudah dibersihkan
 Ukuran memenuhi standarisasi yang ditetapkan
 Pemilihan warna memperhatikan asfek estetika
 Tidak berfungsi sebagai mediator kuman
 Tidak menyebabkan iritasi atau perlukaan kulit
b) Alat kesehatan
 Mudah dibersihkan
 Tidak mudah berkarat
 Ukuran standar secara umum (dewasa, anak, bayi)
 Aman penggunaan baik bagi petugas dan mahasiswa
 Tidak berfungsi sebagai mediator alat
 Untuk alat-alat kesehatan tertentu memenuhi persyaratan
agronomi
c) Alat pencatatan dan pelaporan
 Bahasa sederhana dan mudah dimengerti
 Mudah diisi
 Ukuran, jenis kertas dan desain terstandar

2) Pemilihan peralatan keperawatan dan kebidanan didasarkan atas


kebutuhan pembelajaran
3) System distribusi peralatan keperawatan dan kebidanan (sentralisasi dan
desentralisasi)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1191


e. Mengelola Waktu Dan Ruang Laboratorium
Menggunakan waktu secara efektif merupakan keterampilan manajemen.
Kegiatan-kegiatan disusun dalam periode harian, mingguan, bulanan, atau
tahunan, bergantung pada kekerapan atau keteraturannya. Manajemen yang
baik juga melakukan penataan ruangan tempat para staf akan bekerja dan
mahasiswa menggunakan laboratorium untuk kegiatan pembelajaran.
1) Menggunakan waktu yang baik dan merencanakan pengaturan waktu
Perencanaan-waktu (time-plans) dituliskan dalam berbagai bnetuk umum
yang dikenal sebagai jadwal waktu, jadwal kerja, atau program. Dalam
buku petunjuk ini, istilah yang digunakan adalah sebagi berikut:
Jadwal waktu (time table): untuk kegiatan yang dilakukan secara teratur
harian dan mingguan.
Jadwal kerja (schedule): untuk kegiatan yang diadakan secara intermiten,
tidak teratur atau bervariasi, termasuk rincian mengenai tempat
dilaksanakannya kegiatan tersebut
2) Mempersiapkan jadwal waktu
Semua kegiatan yang terjadi secara teratur setiap minggu harus disusun
dan kemudian di atur dalam jadwal waktu yang tepat sesuai dengan waktu
kerja.
3) Mempersiapkan jadwal kerja
Untuk membuat jadwal kerja, setiap kegiatan atau tempat yang berbeda
disusun dan dibuat tanggalnya secara bergiliran.
4) Mempersiapkan daftar piket
Daftar piket adalah perencanaan waktu untuk membagi-bagi tugas
diantara anggota staf secara bergiliran.
5) Mempersiapkan tabel program

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1192


Sebuah program adalah perencanaan yang menggambarkan serangkaian
peristiwa atau kegiatan yang akan terjadi di masa dating. Sebuah program
biasanya berisi apa yang akan diselesaikan, tempat pelaksanaan, siapa
yang akan melakukan dan kapan dilaksanakan.
6) Mempersiapkan kalender tahunan
Supaya jangka waktu satu tahun dapat dilihat sekaligus, maka akan sangat
memudahkan bila di buat kalender tahunan atau perencanaan tahunan
dalam satu halaman yang di tempel di dinding.

f. Prosedur
1) Persiapan
 Laboran/teknisi menginventarisir peralatan yang tersedia dalam
laboratorium masing- masing dan mengidentifikasi peralatan yang
tersedia dalam laboratorium masing-masing dan mengidentifikasi
peralatan yang masih dapat digunakan atau dalam kondisi rusak.
 Kepala laboratorium mempersiapkan manual prosedur penggunaan
masing-masing peralatan.
 Laboran/teknisi mempersiapkan formulir usulan peminjaman alat-alat
laboratorium (format terlampir).
 Mahasiswa yang akan melakukan praktek menyiapkan surat untuk
praktek.
2) Pelaksanaan
 Mahasiswa mengajukan formulir permohonan peminjaman alat
kepada kepala laboratorium
 Kepala laboratorium memberikan izin untuk penggunaan alat-alat
laboratorium.
 Teknisi mempersiapkan alat-alat yang ada di formulir peminjaman.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1193


 Bahan-bahan habis pakai menjadi tanggung jawab mahasiswa, alat-
alat laboratorium tidak diperbolehkan dibawa keluar laboratorium.
 Tim pembimbing berkewajiban mengawasi jalannya praktek yang
dilakukan oleh mahasiswa.Mahasiswa mengembalikan peralatan
yang telah dipinjam setelah praktek
 Teknisi mengecek kembali kondisi alat secara keseluruhan dan dapat
diterima jika sesuai dengan spesipikasi yang tertulis pada formulir
peminjaman. Kerusakan yang ditimbulkan oleh kelalaian mahasiswa
menjadi tangguang jawab mahasiswa tersebut. Alat dapat diterima
lagi oleh tekhnisi jika kerusakan alat telah diperbaiki atau setelah
mahasiswa bersangkutan melunasi biaya perbaikan alat tersebut.

2. Standar dan Aturan penggunaan dan Pengelolaan Laboratorium


a. Standar dan aturan perencanaan alat
1) Kriteria perencanan alat:
 Adanya kebijakkan Institusi tentang perencanaan peralatan
keperawatan dan kebidanan
 Adanya mekanisme perencanaan peralatan keperawatan dan
kebidanan
 Adanya standar peralatan keperawatan dan kebidanan
 Adanya data dan informasi jenis pelayanan
 Adanya informasi teknis dan harga peralatan
 Adanya pedoman penghitungan kebutuhan alat
 Adanya tenaga yang merencanakan peralatan keperawatan dan
kebidanan
2) Kriteria proses:
 Mengidentifikasikan kebutuhan peralatan keperawatan dan
kebidanan sesuai standar

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1194


 Menyusun perencanaan alat secara “bottom up”
 Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam menyusun
peralatan alat
3) Kriteria Hasil:
Adanya dokumen perencanaan peralatan keperawatan dan kebidanan yang
terintegrasi dalam perencanaan Rumah sakit.
b. Standar dan Aturan pengadaan alat
1) Kriteria struktur:
 Adanya kebijakan Institusi alat keperawatan dan kebidanan
 Adanya mekanisme pengadaan alat keperawatan dan kebidanan
 Adanya tim pengadaan alat yang ditunjuk oleh pejabat yang
berwenang
 Adanya tim penerimaan alat yang ditunjuk oleh pejabat yang
berwenang
 Adanya usulan rencana kebutuhan peralatan keperawatan dan
kebidanan
 Adanya tenaga keperawatan dalam tim teknis pengadaan
penerimaan alat yang ditetapkan oleh pejabat berwenang
 Adanya manual alat
 Adanya program pelatihan penggunaan dan pemeliharaan alat
tertentu
2) Kriteria proses:
 Melaksanakan pengadaan alat oleh tim pengadaan sesuai spesifikasi
dan prosedur yang berlaku
 Melaksanakan proses penerimaan alat meliputi jumlah, jenis,
spesifikasi dan uji fungsi
 Melaksanakan pelatihan cara penggunaan alat tertentu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1195


3) Kriteria Hasil:
 Tersedianya alat sesuai perencanaan
 Adanya dokumentasi penerimaan peralatan disetiap unit kerja
 Adanya dokumen pelaksanaan pelatihan
c. Standar distribusi alat
1) Kriteria Struktur:
 Adanya kebijakan Institusi tentang pendistribusian peralatan
 Adanya mekanisme pendistribusian peralatan
 Adanya daftar usulan kebutuhan alat disetiap unit kerja
 Adanya tenaga yang mendistribusikan peralatan
2) Kriteria Proses:
 Melakukan pendistribusian alat sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
 Melakukan pendistriusian alat secara insidentil sesuai ketentuan
yang berlaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku
 Menerima peralatan tepat waktu sesuai jadwal, jenis, kondisi dan
spesifikasi
 Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam kondisi
dan spesifikasi
 Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
pendistribusian alat.
3) Kriteria Hasil:
 Adanya alat du unit kerja sesuai kebutuhan
 Adanya dokumen pendistribusian alat
d. Standar dan Aturan penggunaan alat
1) Kriteria Struktur:
 Adanya kebijakan Institusi tentang penggunaan alat keperawatan
dan kebidanan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1196


 Adanya SOP/ protap penggunaan alat keperawatan dan kebidanan
 Adanya tenaga terlatih untuk menggunakan alat tertentu
2) Kriteria Proses:
 Menggunakan peraltan keperawatan dan kebidanan sesuai SOP/
Protap
 Melaksanakan pencatatan frekuensi penggunaan alat tertentu secara
teratur dan berkala
 Penggunaan alat tertentu oleh tenaga terlatih
3) Kriteria Hasil:
 Adanya dokumen pencatatan dan frekuensi penggunaan alat tertentu
 Alat berfungsi dengan baik sesuai masa pakai atau umur teknis
e. Standar pemeliharaan alat
1) Kriteria struktur:
 Adanya kebijakan Institusi tentang pemeliharaan alat keperawatan
dan kebidanan
 Adanya SOP/ protap pemeliharaan alat
 Adanya mekanisme pemeliharaan dan perbaikan alat
 Adanya tenaga terlatih untuk pemeliharaan alat
2) Kriteria Proses
 Melaksanakan pemeliharaan peralatan sesuai jadwal
 Mengupayakan perbaikan segera terhadap alat yang rusak
 Mengupayakan kaliberasi alat secara rutin melalui koordinasi
dengan unit kerja terkait
 Mengupayakan pelatihan khusus untuk pemeliharaan peralatan
tertentu
3) Kriteria Hasil:
 Adanya dokumen pemeliharaan dan perbaikan alat
 Adanya dokumen kaliberasi alat

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1197


 Adanya alat, dalam keadaan baik, siap pakai dan aman
 Adanya tenaga terlatih untuk pemeliharaan alat
f. Standar dan Aturan penggantian alat
1) Kriteria struktur:
 Adanya kebijakan Institusi tentang penggantian alat keperawatan
dan kebidanan
 Adanya mekanisme penggantian alat keperwatan dan kebidanan
 Adanya usulan rencana penggantian alat tiap unit kerja
2) Kriteria Proses:
 Mengupayakan penggantian alat sesuai ketentuan melalui
koordinasi dengan unit kerja terkait
 Melaksanakan pencatatan pelaporan penggantian alat
3) Kriteria Hasil:
 Tersedianya peralatan siap pakai
 Tersedianya dokumen penggantian alat
g. Standar dan Aturan penghapusan alat
1) Kriteria struktur:
 Adanya kebijakan Institusi tentang penghapusan alat
 Adanya mekanisme penghapusan alat
 Adanya tim penghapusan alat
 Adanya daftar rencana penghapusan alat
2) Kriteria Proses:
 Mengupayakan penghapusan peralatan keperawatan dan kebidanan
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan penghapusan alat
keperawatan dan kebidanan
3) Kriteria Hasil:
 Adanya dokumen penghapusan alat

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1198


 Tidak ada penumpukan barang/ alat yang tidak terpakai digudang
h. Standar aturan pengawasan dan pengendalian alat
1) Kriteria Struktur:
 Adanya kebijakan Institusi tentang pengawasan dan pengendalian
peralatan keperawatan dan kebidanan
 Adanya mekanisme pengawasan dan pengendalian peralatan
 Adanya tim pelaksana pengawasan dan pengendalian peralatan
2) Kriteria Proses:
 Melaksanakan pengawasan dan pengendalian peralatan di unit kerja
 Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
pengawasan dan pengendalian peralatan
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil pengawasan dan
pengendalian peralatan secara teratur dan berkala.
3) Kriteria hasil:
 Adanya dokumen pengawasan dan pengendalian peralatan
keperawatan dan kebidanan di unit kerja.
 Adanya dokumen laporan peralatan yang hilang/ rusak.

3. Mengatur Tata Letak Peralatan Dan Perlengkapan Laboratorium


a. Pengertian

Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan


peralatan di laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan
memenuhi persyaratan untuk beroperasi.
Kata pengaturan dalam kalimat di atas mengandung makna yang
sangat luas, yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu laboratorium yang layak
operasi diperlukan penempatan perlatan yang tersusun yang rapi berdasar
kepada proses dan langkah-langkah penggunaan/aktivitas dalam laboratorium
yang diharapkan, begitu pula dengan daerah kerja harus memiliki luas yang

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1199


memungkinkan pengguna/pekerja/operator dapat bergerak bebas, aman dan
nyaman, di samping lalu lintas bahan yang akan digunakan dapat sampai ke
tempat kerja dengan mudah dan lancar.
b. Tujuan Tata Letak laboratorium

1. Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang


menjadi tanggung jawabnya.

2. Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna/ pekerja/


operator.

3. Memaksimalkan penggunaan peralatan.

4. Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal

5. Mempermudah pengawasan.

c. Prinsip-prinsip Penataan Laboratorium Komputer.


Banyak diantaranya para pengelola laboratorium yang melaksanakan
penataann lab di sekolah, mengabaikan prinsip-prinsip penting penataan lab
dan menganggapnya tidak begitu penting untuk diperhatikan. Prinsip penataan
yang sering terabaikan diantaranya :
1. Anak-anak yang melakukan kegiatan sama sekali jangan diberikan
keleluasan mencampuri kegiatan anak yang lainnya yang juga sedang
melaksanakan kegiatan, terkecuali diinstruksikan oleh guru.
2. Alur lalu lintas di dalam lab harus ditentukan sejalan dengan pelaksanaan
perencanaan tat letak peralatan.
3. Peralatan harus disusun dan diatur dengan berpedoman pada aturan
keselematan/kesehatan kerja dan dapat memperlancar lalu lintas barang.
4. Daerah lab yang gelap dapt digunakan, tapi hanya untuk tujuantertentu
yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar praktek/materi pelajaran
praktek.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1200


d. Perencanaan Tata Letak Peralatan.
1) Penataan ruang alat di laboratorium
Pada dasarnya semua peralatan di sekolah adalah milik negara / milik
yayasan untuk sekolah yang berstatus swasta yang dipercayakan ke sekolah
untuk dipergunakan dan dikelola sesuai program yang telah dibakukan
dalam hal ini untuk kegiatan proses belajar mengajar. Maka peralatan itu
harus dipertanggung jawabkan sesuai aturan atau kebijakan yang berlaku
diantaranya ialah bahwa semua peralatan yang masuk ke laboratorium
harus dilengkapi dengan dokumen pendukungnya (ada berita acara serah
terima barang, hari/ tgl, spesifikasi barang, jumlah).
Agar semua peralatan mudah dideteksi dengan prinsip:
 Mudah di lihat
 Mudah di jangkau
 Aman untuk alatnya
 Aman untuk pemakainya
2) Administrasi fasilitas (inventaris) di laboratorium
Inventaris adalah suatu kegiatan dan usaha untuk menyediakan
rekaman tentang keadaan semua fasilitas, barang-barang yang dimiliki
sekolah. Bagi sekolah yang mempunyai beberapa laboratorium sangat
penting untuk mendata fasilitas / menginventaris alat dan bahan
laboratorium untuk kegiatan pembelajaran siswa.

e. Penyimpanan Dan Perawatan Alat


1) Penyimpanan peralatan
Peralatan disimpan dalam 2 tempat

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1201


 Tempat penyimpanan utama atau cadangan dimana persediaan
disimpan tetapi tidak digunakan.
 Tempat penggunaan, setelah digunakan
Untuk menyimpan peralatan, diperlukan keterampilan berikut :
 Catatan penerimaan barang baru dan pengeluaran barang
 Membuat neraca buku-stok (persediaan) atau buku besar.
2) Memasukkan peralatan baru dalam penyimpanan
Barang baru biasanya dikirim bersama dengan surat, baik berupa faktur
bila barang tersebut belum dibayar, atau pun catatan penyerahan bila telah
dibayar. Kadang-kadang surat itu dikirimkan. (Fraktur adalah pernyataan
mengenai harga barang tersebut).
Faktur dan catatan penyerahan harus ditempatkan pada arsip yang
terpisah dan diberi label yang sesuai. Tanda terima barang itu kemudian
dicatat dalam buku persediaan atau buku besar, yang biasanya memiliki
halaman yang terpisah untuk masing-masing barang yang disimpan.
Pencatatan terbagi atas kolom-kolom yang menyatakan :
a. Tanggal penerimaan barang
b. Nomor referensi barang tersebut (dari catalog) dan tempat
pembeliannya
c. Nomor fraktur atau pernyataan pembelian
d. Jumlah barang.
Biasanya terdapat dua buku besar, satu untuk peralatan habis pakai, dan
satu untuk peralatan tidak habis pakai.
3) Membuat neraca buku besar
Masing-masing barang dicatat dalam halaman terdiri di buku besar. Setiap
kali suatu barang diserahkan, jumlah yang diterima ditambahkan ke jumlah
persediaan total. Setiap kali barang dikeluarkan, jumlahnya dikurangkan
dari jumlah persediaan total. Angka jumlahnya adalah neraca persediaan.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1202


Tabel berikut ini sebagai contoh :
Barang Tanggal Diterima Faktur Jumlah yg Jumlah yg Neraca
dari diterima dikeluarkan persediaan
Kain kasa 1/4 GKP 632 10 kg 2 kg 12 kg
5/4 4 kg 10 kg
28/4 6 kg
GKP = Gudang kesehatan pemerintah

4) Mengontrol dan memelihara peralatan


Peralatan habis pakai harus diawasi untuk menghindari pemborosan.
Peralatan tidak habis pakai juga harus diawasi, untuk menjaga kondisinya
tetap baik.
Untuk mengontrol dan menjaga peralatan, diperlukan beberapa
keterampilan sebagai berikut :
1. Yakinkan staf bahwa peralatan harus dibersihkan, diperiksa dan
diatur dengan baik, segala kerusakan harus dilaporkan segera, dan
peralatan itu harus dikembalikan ketempat semula setelah dipakai.
2. Gunakan daftar periksa dan jadwal periksa
3. Periksa adanya ketidakcocokan dan carilah penyebabnya.

a) Menyakinkan staf akan pentingnya pemeliharaan


Tidak ada cara yang mudah untuk meyakinkan staf akan perlunya
membersihkan peralatan dan menjaganya agar tetap dalam kondisi yang
baik. Cara yang paling baik adalah pengawas memberi contoh yang baik
dan menekankan bahwa peralatan harus dijaga :
 Untuk mencegah penularan infeksi, misalnya melalui peralatan yang
kotor.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1203


 Agar tetap dalam kondisi yang baik (peralatan yang kotor atau lembab
dapat lebih cepat rusak dari pada peralatan yang dijaga tetap bersih
dan kering).
 Untuk berhemat
Akan sangat hemat bila peralatan dan persediaan dapat digunakan
dengan baik. Peralatan yang dijaga dapat bertahan lama ; bahan-bahan
yang digunakan secara tepat tidak terbuang percuma. (contoh pemborosan
adalah : Penggunaan kapas untuk membersihkan barang). Peralatan harus
dibersihkan kembali dan ditaruh ditempat semula sesudah dipakai ; cara
ini akan membuat barang lebih awet dan tidak perlu sering diganti.

b) Pemeriksaan dengan daftar periksa


Peralatan dalam suatu bagian diperiksa dengan melihat apa yang
ada dan membandingkannya dengan apa yang tertulis dalam daftar
inventaris. Seberapa sering peralatan diperiksa bergantung pada apakah
barang tersebut cepat habis atau dapat bertahan lama dan apakah barang
tersebut mudah rusak.
Barang habis pakai harus sering diperiksa untuk menghindari
kekurangan atau penumpukan persediaan. Peralatan yang awet, misalnya
tempat tidur, meja dan kursi hanya perlu diperiksa sekali setahun.
Peralatan dan mesin-mesin yang mudah rusak (misalnya
sfigmomanometer, alat sterilisasi listrik) memerlukan pemeriksaan yang
teratur dan lebih sering.
Pemeriksaan adalah pekerjaan yang tidak menarik sehingga sering
terlupakan atau terlewatkan. Untuk mengingatkan pengawas, sebaiknya
ditetapkan waktu khusus untuk pemeriksaan, yang diperinci dalam jadwal
pemeriksaan.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1204


c) Membersihkan peralatan
 Peralatan yang berponitur seperti meja, lemari, kursi, dll
 Sudut-sudut peralatan dibersihkan dengan sikat atau kuas kering
 Debu dibersihkan dengan lap lembab, kemudian keringkan dengan
lap kering
 Tuang obat pembersih pada lap atau semprotan langsung
dipermukaan peralatan, kemudian digosokkan sampai rata
menurut arah serat kayu supaya meresap
 Peralatan digosok sampai mengkilat dengan lap kering
 Setelah selesai dibersihkan, peralatan dirapikan kembali, dan alat
pembersih dibereskan serta kembalikan ketempat semula.
Perhatian :
 Dilarangkan membersihkan peralatan berponitur dengan air,
karena akan merusak politer dan menimbulkan noda
 Gunakan bahan pembersih secukupnya dan tempatnya harus selalu
tertutup.
 Peralatan dari logam
Pada alat kuningan
 Brasso atau asam dan garam dituangkan secukupnya pada lap,
kemudian digosokkan
 Setelah bersih, peralatan digosok dengan lap kering sampai
mengkilap
 Pada alat nickel
 Peralatan digosok dengan lap yang dibasahi larutan sabun,
kemudian dibersihkan dengan lap basah, selanjutnya digosok
dengan spritus bakar dan dikeringkan dengan lap kering
 Setelah selesai, peralatan dirapikan kembali

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1205


 Kaca, seperti kaca lemari alat dan obat
 Kaca digosok dengan lap yang dibasahi larutan sabun, dilakukan
dari sudut-sudut kea rah tengah dengan cara memutar
 Bekas cat atau lainnya yang tidak hilang dengan air sabun, dikikis
dulu dengan pisau cukur atau benda tajam lain, setelah itu digosok
lagi dengan air sabun, selanjutnya bersihkan dengan lap basah,
dan dikeringkan dengan kertas Koran
 Setelah selesai alat dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula.

D. CONTOH
1. Contoh Tata Tertib Laboratorium KB:
Bagi Mahasiswa:
a. Setiap mahasiswa menggunakan pakaian seragam dan atribut lengkap.
b. Koordinasi dengan koordinator Lab. KB satu hari sebelum penggunaan
laboratorium.
c. Setiap mahasiswa diharapkan datang 15 menit sebelum praktek dimulai.
d. Setiap mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir penggunaan Lab
e. Tidak boleh membawa makanan dan tas kedalam laboratorium.
f. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan, kelengkapan
alat menjadi tanggung jawab pengguna Laboratorium.
g. Setelah praktek alat dibersihkan dan dikembalikan ketempat semula.
h. Meninggalkan ruang laboratorium dalam keadaan bersih.
i. Bersedia mengganti jika terjadi kerusakan atau kehilangan.
j. Melapor kembali kepenanggung jawab laboratorim.
 Reguler

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1206


- Setiap kelompok melapor pada koordinator laboratorium,
konfirmasi ke instruktur
- Apabila ada mahasiswa yang tidak mengikuti pada waktu
praktek dapat mengikuti di luar jadwal.
 Un Reguler
- Ketua kelompok melapor pada koordinator laboratorium,
konfirmasi ke instruktur

Bagi Dosen:
a. Bagi dosen yang akan menggunakan laboratorium wajib mengisi daftar
hadir.
b. Untuk perubahan jadwal harus dikonfirmasikan dengan petugas
laboratorium secepatnya.
c. Job set disesuaikan dengan SOP yang ada dilaboratorium.

2. Contoh denah laboratorium (terlampir)


3. Contoh formulir peminjaman dan pengembalian alat (terlampir)

E. LATIHAN
1. Coba buat contoh format peminjaman alat laboratorium ANC!
2. Coba buat tata tertib laboratorium ANC!
3. Coba buat denah penempatan perabot laboratorium INC!

F. RANGKUMAN
1. Teknik Menggunakan Dan Mengelola Laboratorium Dalam Pembelajaran:
a. Ruang Lingkup
b. Definisi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1207


c. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Menentukan Standar
Peralatan Kebidanan Dalam Pembelajaran
d. Prinsip Dasar Dalam Menentukan Kebutuhan Peralatan Kebidanan
Dalam Pembelajaran
e. Mengelola Waktu Dan Ruang Laboratorium
f. Prosedur
2. Standar dan Aturan penggunaan dan Pengelolaan Laboratorium
3. Mengatur Tata Letak Perabot Dan Peralatan Laboratorium
4. Penyimpanan peralatan
Peralatan disimpan dalam 2 tempat
a. Tempat penyimpanan utama atau cadangan dimana persediaan disimpan
tetapi tidak digunakan.
b. Tempat penggunaan, setelah digunakan.
Untuk menyimpan peralatan, diperlukan keterampilan berikut :
a. Catatan penerimaan barang baru dan pengeluaran barang
b. Membuat neraca buku-stok (persediaan) atau buku besar.
Untuk mengontrol dan menjaga peralatan, diperlukan beberapa keterampilan
sebagai berikut :
a. Yakinkan staf bahwa peralatan harus dibersihkan, diperiksa dan diatur
dengan baik, segala kerusakan harus dilaporkan segera, dan peralatan itu
harus dikembalikan ketempat semula setelah dipakai.
b. Gunakan daftar periksa dan jadwal periksa
c. Periksa adanya ketidakcocokan dan carilah penyebabnya.

G. SOAL- SOAL
1. Alasan mengapa alat perlu di jaga atau di rawat adalah, kecuali
a. Untuk mencegah penularan infeksi
b. Agar tetap dalam kondisi yang baik
c. Untuk berhemat

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1208


d. Untuk meningkatkan kualitas praktikum
Jawaban: D
2. Keterampilan yang diperlukan untuk mengontrol dan menjaga peralatan
adalah, kecuali
a. Peralatan harus dibersihkan, diperiksa dan diatur dengan baik, segala
kerusakan harus dilaporkan segera, dan peralatan itu harus
dikembalikan ketempat semula setelah dipakai.
b. Gunakan daftar periksa dan jadwal periksa
c. Periksa adanya ketidakcocokan dan carilah penyebabnya.
d. B dan C salah
Jawaban: D
3. Untuk menyimpan peralatan, diperlukan keterampilan berikut :
a. Catatan penerimaan barang baru dan pengeluaran barang
b. Membuat neraca buku-stok (persediaan) atau buku besar.
c. Mencatat alat yang dianggap penting
d. A,B, benar
Jawaban: D
4. Dibawah ini merupakan prinsip dasar dalam menentukan kebutuhan
peralatan kebidanan dalam pengajaran adalah kecuali:
a. Pengadaan peralatan
b. Pemilihan peralatan keperawatan dan kebidanan didasarkan atas
kebutuhan pembelajaran
c. System pemeliharaan peralatan keperawatan dan kebidanan
d. Pencatatan dan pelaporan
Jawaban : C
5. Kegiatan yang diadakan secara intermiten, tidak teratur atau bervariasi,
termasuk rincian mengenai tempat dilaksanakannya kegiatan tersebut
a. Schedule
b. Time table

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1209


c. Jadwal waktu
d. Perencanaan-waktu
Jawaban : A

H. DAFTAR PUSTAKA
1. Pendit. B U. manajemen pelayanan kesehatan primer. EGC. Edisi 2.
Jakarta. 1999. Hal 157-160
2. Tim departemen kesehatan RI. Prosedur Perawatan Dasar. Persatuan
Perawat Nasional Indonesia. Cetakan V. Jakarta. 1994. Hal 6-8
3. Depkes RI, Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan. Direktorat Pelayanan Keperawatan Ditjen Yanmedik Depkes.
Jakarta. 2001. 15- 25
4. www.depkes.go.id, Pengelolaan Laboratorium. 2006. 06 Januari 2009

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1210


BAB IX
MANAJEMEN LABORATORIUM KEBIDANAN

A. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan professional meliputi
beberapa variabel, diantaranya : input ( tenaga kependididkan, mahasiswa, dan
sarana prasarana ), proses yang meliputi ( kurikulum, dan penatalaksanaan
program), dan output ( lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pelayanan
yang diharapkan oleh masyarakat). Optimalisasi dari komponen di atas akan
menghasilkan pembelajaran yang bermakna sehingga dapat menghasilkan
lulusan yang kompeten.
Pengalaman belajar mahasiswa terdiri dari pembelajaran teori,
laboratorium / pembelajaran praktik dan praktik klinik. Sesuai dengan ketentuan
Kepmendiknas nomor 232 / U / 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil belajar, bahwa beban studi pendidikan
Diploma terdiri dari 40 % teori dan 60 % praktik. Sehubungan dengan hal
tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal diperlukan
pengelolaan pembelajaran praktik / praktik klinik yang efektif dan efisien.
Reilly dan Oermann sebagaimana dikutip dari hasil Sister School
Program ( Laporan SSP, 2004), menyatakan bahwa pengalaman pembelajaran
praktik ( laboratorium kelas, rumah sakit, komunitas dan unit pelayanan
kesehatan lainnya ) merupakan bagain penting dalam program pendidikan
kesehatan. Hal tersebut memberikan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa
dalam menerapkan ilmu pengetahuan pada situasi nyata. Melalui pembelajaran
praktik, mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1211


Pengalaman belajar teori dan praktik di laboratorium merupakan proses
pembelajaran yang penting untuk mempersiapkan mahasiswa dalam
melaksanakan pembelajran praktik klinik. Pengalaman belajar klinik di lahan
praktk lebih difokuskan kearah penerapan pengetahuan, sikap dan keterampilan
professional dengan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat
mengintegrasikan pengetahuan yang telah didapatkan dengan keterampilan
professional berdasarkan standar profesi melalui proses pembelajaran dalam
situasi nyata.
Untuk pencapain tujuan proses belajra mengajar secar efektif dibutuhkan
berbagai model pengembangan pembelajran termasuk metoda pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan belajar dan fasilitas baik di kelas ataupun di tatanan
nyata ( klinik ) yang kondusif. Untuk mewujudkan hal ini sangat dibutuhkan
peran pembimbing klinik.

B. HASIL BELAJAR
1. Mahasiswa dapat mendesain laboratorium untuk pembelajaran.
2. Membuat instrumen penilaian efektifitas penggunaan laboratorium.
3. Menentukan objek yang bisa dijadikan eksperimen di laboratorium.

C. OBJEKTIF PERILAKU SISWA


1. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat membuat desain
laboratorium yang sesuai dengan kompetensi yang diajarkan sesuai dengan
kriteria yang telah dijelaskan.
2. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat membuat instrumen
penilaian efektifitas penggunaan laboratorium.
3. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat menentukan objek
yang dapat dijadikan eksperimen bagi pengembangan laboratorium.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1212


D. URAIAN MATERI

a. Standar Pembelajaran Praktik di Laboratorium:


1) Mahasiswa
Mahasiswa semester I hingga VI yang akan menerapkan
pengetahuan dan keterampilan kebidanan yang telah didapatkan di kelas
untuk memberikan asuhan kebidanan di klinik maupun masyarakat dan
melakukan kegiatan professional lainnya seperti mengelola pelayanan
kebidanan di klinik ataupun di masyarakat sesuai dengan kompetensi
pada setiap semesternya.
Peran dan tanggung jawab mahasiswa :
a. Menghadiri semua sesi dan berpartisipasi aktif dalam semua program
pembelajran di laboratorium klinik.
b. Membaca bahan / buku referensi, panduan, penuntun belajar dan daftar
tilik.
c. Membuat kontrak belajar.
d. Menyelesaikan dan mengumpulkan semua penugasan tepat waktu.
e. Latihan studi kasus.
f. Mengobservasi semua prosedur dan demonstrasi yang dilakukan oleh
dosen atau pengajar dengan menggunakan panduan atua daftar tilik.
g. Mempraktikkan setiap keterampilan pada model baik secara individu
maupun kelompok smapai tingkat profisien di model.
h. Mengatur waktu untuk bertemu dan berkonsultasi dengan dosen
pengajar untuk mendiskusikan hal-hal yang belum dibahas.
i. Menyiapkan diri untuk ujian laboratorium klinik.
j. Mendiskusikan dengan dosen pengajar kesiapan untuk diuji dan
menentukan waktu pelaksanaannya.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1213


2) Pembimbing
Pembimbing disebut seorang bidan yang berperan dalam
memfasilitasi praktik mahasiswa yang bertanggungjawab untuk
membimbing, mendemonstrasikan, mengobservasi, memberi umpan balik
dan mengevaluasi keterampilan mahasiswa dalam prktik klinik kebidanan
yang berperan sebagai pendamping dan role model yang dapat dijadikan
panutan mahasiswa, memandu, memfasilitasi, memandu, mengamati,
menasihati, membimbing dan menjadi konselor bagi mahasiswa.
 Persyaratan pembimbing :
a) Pembimbing dari institusi pendidikan.
1. DIV bidan Pendidik / D III Kebidanan + S1 / S2 Kesehatan
2. Pengalaman Klinik minimal 2 tahun
b) Pembimbing dari lahan praktik
1. DIV Kebidanan / DIII Kebidanan
2. Pengalaman kerja minimal 2 tahun.

 Peran dan tanggungjawab pembimbing :


a. Memelihara, mempertahankan dan meningkatkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan berdasarkan evidence baseddalam
bidang kebidanan.
b. Menyiapkan PBM
c. Menyiapkan peralatan dan bahan untuk mendukung PBM
d. Melakukan kontrak belajar dengan mahasiswa
e. Memeriksa jadwal prkatik mahasiswa
f. Bekerja sama dengan pembimbing (CI) untuk merencanakan
jadwal praktik klinik kebidanan mahasiswa.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1214


g. Memilih dan memberikan materi kebidanan berdasarkan
evidence based
h. Mengajakan mahsiswa keterampilan yang harus dipelajari di
kelas dengan menggunakan model, role play melalui proses :
 Mendemonstrasikan keterampilan sesuai dengan langkah
dalam penuntun belajar.
 Mendiskusikan demonstrasi yang telah dilakukan.
 Memberikan kesempatan redemonstrasi keterampilan pada
mahasiswa.
 Melatih mahasiswa sampai mampu melakukan sendri
prosedur saampai tingkat profisien di model.
 Memantau kemajuan keterampilan mahasiswa dengan
menggunakan daftar tilik.
 Memberkan umpan balik.
i. Memberikan tambahan penugasan atau latihan dan studi kasus
pada mahasiswa yang belum mencapai kompetensi satndar.
j. Berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan praktik klinik.
k. Rasio pembimbing dan mahasiswa adalah 1 : 5.

b. Laboratorium Kelas Sesuai Dengan Kompetensi Yang Akan Dicapai


1. Laboratorium KDPK
2. Laboratorium kebidanan:
a. Laboratorium Antenatal
b. Laboratorium Intranatal
c. Laboratorium Post Natal
d. Laboratorium BBL
e. Laboratorium Senam hamil / nifas
f. Laboratorium Konseling

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1215


g. Laboratorium kesehatan reproduksi dan keluarga berencana

c. Proses Pembelajaran di laboratorium


Proses pembelajaran di laboratorium klinik dilaksanakan berdasarkan
kompetesni pada tiap-tiap semester yang dimulai pada semester I hingga VI.
Kompetensi semester sebelumnya merupakan prasyarat untuk semester
berikutnya, seperti tergambar dalam bagan berikut ini :

Semester I :
Laboratorium kelas dan laboratorium klinik :
KDPK , Konsep Kebidanan

Semester II :
Laboratorium Kelas dan Laboratorium Klinik :
Kesehatan reproduksi , KIP/ K, Gizi dalam kes pro, Askeb I

Semester III :
Laboratorium Kelas dan Laboratorium Klinik :
Askeb I, Askeb II, Askeb III, Askeb Neonatus bayi dan balita

Semester IV :
Laboratorium Kelas dan Laboratorium Klinik :
Askeb IV, pelayanan KB, PKK I

Semester V :
Laboratorium Kelas dan Laboratorium Klinik :
Askeb IV, mutu dan manajemen pelayanan kebiidanan, PKK II

Semester VI :
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran
PKK III Halaman : 1216
Setiap tahapan kegiatan persemester mempunyai ketentuan pencapaian
kompetensi, kriteria mahasiswa, kriteria pembimbing, dan kriteria lahan
praktik termasuk metode yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran
praktik.
Strategi Pencapaian Target Keterampilan :

Semester I :
KDPK 20
Konsep Kebidanan
Semester II :
KDPK 20, anamnesa bumil 25,
palpasi bumil 10

Semester III : Semester IV :


Pend kes 30, ANC 30, Partus Penkes 30, ANC 20, Menolong partus
pandang normal 5, bantu 15, awasi risti, ash nifas dan bbl 25,
partus 5, awasi risti 10, ash. AKDR, hormonal, periksa balita 30,
Nifas dan BBL 20, periksa ambil sediaan sekret vagina 5
balita 30

Semester V :
Penkes 30, ANC 20, Menolong partus 25,
awasi risti, atasi kegawatdaruratan ibu
dan bayi 10, ash nifas dan bbl 35, AKDR,
hormonal, periksa balita 30, ambil
sediaan sekret vagina 5

Semester VI :
Penkes 30, ANC 20, Menolong partus 10,
awasi risti 10, ash nifas dan bbl 20, AKDR,
hormonal, periksa balita 10, ambil sediaan
sekret vagina 5, atasi gawat darurat 10

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1217


Pembelajaran di laboratorium merupakan proses pembelajaran yang
memberi kesempatan kepada mahasiswa mengaplikasikan teori dan
konseptual model yang mendukung pembelajran praktikum di laboratorium.
Proses pembelajaran di laboratorium menggunakan berbagai metode, antara
lain simulasi, pemecahan masalah, dan demonstrasi dengan peralatan yang
dibutuhkan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melatih keterampilan mahasiswa
sampai kompeten dengan menggunakan alat peraga atau antar mahasiswa
tersebut.
1) Metode Simulasi
Metoda ini tidak langsung dilakukan pada klien tetapi menggunakan
kasus yang ada di lahan praktek untuk dibahas dan di simulasikan di
laboratorium, sehingga apabila ada kesalahan tidak bersifat fatal.
Ada empat jenis simulasi :
a). Latihan Kasus
Menyajikan satu kasus nyata dimana mahasiswa dapat memanipulasi
situasi tersebut sehingga pemahamannya lebih baik.
b). Model
Kegiatan pembelajaran menggunakan alat peraga berdasarkan kasus-
kasus terpilih yang ditetapkan.
c). Simulasi dengan klien
Kegiatan pembelajaran berupa memperagakan satu jenis kegiatan pada
klien, contoh : Mendengarkan detak jantung.
d). Bermain peran
Digunakan untuk mengembangkan hubungan interpersonal, terutama
kegiatan pembelajaran di kelas atau di laboratorium.
Langkah-langkah simulasi :
a). Menyampaikan tujuan dan metoda simulasi
b). Menjelaskan jalannya simulasi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1218


c). Melaksanakan simulasi
d). Diskusi dan tanya jawab
e). Membuat kesimpulan
2) Metoda demonstrasi
Demonstrasi adalah memperagakan cara melaksanakan cara
melaksanakan suatu prosedur, tugas, cara menggunakan alat dan cara
berinteraksidengan klien. Demonstrasi dapat dilakukan di laboratorium
atau di lahan praktik. Demonstrasi dapat dilakukan langsung atau melalui
media seperti video atau film, dimana mahasiswa dapat melihat prosedur,
langkah- langkah dan penjelasan-penjelasan yang mendasar. Perlu
ditekankan tujuan, serta pokok- pokok penting yang menjadi fokus
perhatian.
Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam penggunakan metoda
demonstrasi :
1. Identifikasi acuan dan kegiatan yang perlu dilakukan mahasiswa
sebelum demonstrasi.
2. Untuk demonstrasi yang rumit, berikan pentujuk tertulis untuk
mengarahkan observasi selama demonstrasi (penuntun belajar)
3. Mahasiswa dilatih sebelum melakukan demonstrasi agar terampil
dalam melaksanakan prosedur.
4. Ukuran waktu yang diperlukan dalam setiap langkah demonstrasi.
Langkah- langkah Penggunaan Metoda Demonstrasi
a. Siapkan dan periksa bahan dan alat yang akan digunakan.
b. Susun dan tempatkan bahan dan alat secara sistematis agar dapat
dilihat dan digunakan dengan mudah oleh mahasiswa.
c. Menata tempat agar demonstrasi dapat terlihat oleh mahasiswa
dengan jelas.
d. Menjelaskan nama dan fungsi bahan dan alat.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1219


e. Evaluasi hasil demonstrasi dan identifikasi area yang perlu
dimodifikasi.
3) Belajar Mandiri
Belajar mandiri menekankan pada proses pembelajaran praktikum
yang dilakukan oleh mahasiswa sendiri tanpa ada bimbingan dari dosen
untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
4) Metoda Multimedia Tutorial
Belajar dengan menggunakan multimedia tutorial memungkinkan
mahasiswa belajar secara mandiri untuk mencapai kompetensi. Mahasiswa
melihat video atau mendengarkan tape sambil mengikuti petunjuk,
menjawab pertanyaan serta mendemonstrasikan keterampilan praktikum
dan akhirnya melakukan penilaian diri sendiri (self assessment) terhadap
apa yang sudah dilakukan.

Aplikasi :
Seorang dosen pendidik diharuskan memiliki kemampuan yang cukup dalam
mendemonstrasikan suatu keterampilan, coba anda buat langkah – langkah yang
efektif dalam metode demonstrasi , buat perpoint dari persiapan hingga penutup.

d. Fungsi Laboratorium dalam PBM


1) Secara umum
Berfungsi sebagai sarana pengalaman belajar untuk menerapkan ilmu
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dimiliki berdasarkan
standar profesi kebidanan secara terintegrasi dalam kondisi nyata di
berbagai tatanan pelayanan kebidanan.
2) Secara khusus
Secara khusus fungsi laboratorium:

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1220


1. Sebagai sarana untuk pengembangan profesional kerja dalam upaya
meningkatkan kualitas penampilan kerja melalui pengalaman
pembelajaran praktik dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
2. Sebagai sarana pengembangan kerjasama dalam tim pelayanan
kebidanan secara harmonis melalui pengalaman belajar nyata yang
akan dilakukan di luar laboratorium.
3. Memberikan pengalaman belajar awal dalam proses memperkenalkan
mahasiswa kepada kondisi kerja nyata dalam pelayanan kebidanan
diluar laboratorium
4. Sebagai sarana Untuk mencapai standart kompetensi bidan yang
meliputi kompetensi sebagai berikut :
 Kompetensi 1 :
Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan
dari ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang
membentuk dasar asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan
budaya, untuk nyata, untuk wanita, bayi baru lahir dan
keluarga.
 Kompetensi 2 :
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan
kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan
menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan
kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan
kesiapan menjadi orang tua
 Kompetensi 3 :
Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi utuk
mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi :
deteksi dini resiko tinggi, pengobatan, rujukan dan komplikasi
tertentu.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1221


 Kompetensi 4 :
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap
terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin
suatu persalinan bersih dan aman, menangani situasi
kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan
wanita dan bayinya yang baru lahir.
 Kompetensi 5 :
Bidan yang memberi asuhan pada ibu nifas dan menyusui
yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
 Kompetensi 6 :
Bidan merupakan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif
pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
 Kompetensi 7 :
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
komprehensif pada bayi dan balita (1 bulan - 5 tahun).
 Kompetensi 8 :
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggidan
komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat
sesuai dengan budaya setempat.
 Kompetensi 9 :
Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ ibu dengan
gangguan sistem reproduksi.

e. Kriteria Pemilihan Alat Laboratorium


1) Kriteria jenis bahan peralatan
 Habis pakai (juga disebut dapat habis dipakai atau dapat
diperbaharui)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1222


Peralatan habis pakai adalah peralatan yang digunakan dalam waktu
singkat, misalnya : korek api, kertas, pewarna laboratorium , kertas,
tabung suntik (syringe) sekali pakai.
 Tidak habis pakai ( juga disebut kekal, atau tidak dapat diperbaharui)
Peralatan yang tidak habis pakai adalah yang dapat bertahan beberapa
tahun, serta perlu perawatan dan pemeliharaan, misalnya :
mikroskop, pisau bedah, furniture, timbangan, kendaraan, pispot.
2) 4 langkah utama dalam pengaturan peralatan adalah
 Pemesanan (peralatan dari toko)
 Penyimpanan ( mencatat, member label, dan menaruh peralatan
dalam tempat persediaan atau penyimpanan)
 Pengeluaran (menghabiskan, mencatat pengeluaran dan
keseimbangan stok yang masih ada, dan menerima kupon /surat
pengeluaran barang yang telah ditandatangani )
 Pengawasan / pemeliharaan ( mengawasi peralatan habis pakai,
memelihara dan memperbaiki peralatan tidak habis pakai ).
3) Tata cara pemesanan peralatan
Hanya beberapa pekerja kesehatan ( biasanya staf senior ) yang
berwenang memesan peralatan ,memesan memerlukan keterampilan
berikut :
a) Menyusun daftar kebutuhan, dari mengetahui pemakaian sebelumnya
dan perkiraan pemakaian sekarang.
 Harus dibuat beberapa daftar barang yang dibutuhkan, bergantung
pada tempat pembelian yang di harapkan : contohnya :
 Korek api dibeli di toko setempat
 Termometer di beli di apotik atau toko obat
 Kertas di beli di kantor pemerintah atau toko buku

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1223


 Jenis bahan yang di perlukan harus dituliskan secara lengkap :
misalnya :
 Batu batrei untuk senter 1,5 volt
 Tabung suntik, 5 ml dengan ujung luer
 Jumlah masing – masing barang harus di perkirakan, sehingga
perlu untuk di ketahui:
 Seberapa sering pemesanan dapat dilakukan ( jangka waktu
pembelian ): misalnya :
Minyak tanah : Pembelian setempat , pemesanan mingguan
Termometer : dari toko yang jauh pemesanan tiap 6 bulan
 Seberapa banyak barang biasanya di pakai selama jangka waktu
pemesanan : misalnya, lima gulung kapas setiap bulan untuk
ruang perawatan
 Apakah jumlah yang di gunakan masuk akal atau apakah
tampak berlebihan atau terlalu banyak.
Jumlah setiap barang yang di gunakan tergantung pada jumlah orang
yang menggunakannya dan dapat di perkirakan dari pengalaman atau
dengan menanyakan kepada orang yang berpengalaman. Karena
sumber daya selalu terbatas , barang – barang konsumsi harus di
gunakan dengan hemat.
b) Menyesuaikan kebutuhan dengan sumber daya yang tersedia dan
membuat perkiraan biaya.
Jasa pelayanan kesehatan di seluruh dunia selalu kekurangan
sumber daya. Di antara berbagai keperluan harus di tetapkan
prioritas, dan keperluan harus di sesuaikan dengan sumber daya
(dana yang tersedia). Kadang – kadang dapat di kumpulkan dana
yang berlebih, misalnya bila anggaran belanja dinaikan atau program
baru dimulai. Biasanya, jumlah atau jenis barang yang ingin di pesan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1224


oleh pekerja kesehatan harus dikurangi sampai harus sesuai dengan
dana yang tersedia untuk membelinya. Untuk ini, harus di buat
perkiraan biaya sebelum formulir pemesanan di lengkapi

Membuat Perkiraan biaya


Barang yang di perlukan, dan jumlahnya, harga satuan, dan harga total harus di
susun dalam bentuk table sebagai berikut ini

Barang Harg Harga


a total
Juml
satua ( $ )
ah
n($
)
Termometer 20 4,50 90,00
Stigmomanometer 2 65,00 130,00
Sterilisator 1 35,00 35,00
Tabung suntik, 5 ml 10 5,00 50,00
Tabung suntik 2 ml 40 3,50 140,00
Jarum ukuran 10 200 0,30 60,00

Dalam keadaan kekurangan dana, misalnya hanya tersedia $ 435,


daftar ini harus di ubah dengan mengurangi atau meniadakan barang
sampai jumlah keseluruhannya sampai jumlah keseluruhannya
mencapai jumlah ini.
c) Menggunakan catalog.
Katalog adalah buku yang berisi daftar barang yang dapat di
beli dari tempat tertentu. Buku ini digunakan bila barang di pesan
dari tempat yang jauh. Katalog dapat di keluarkan oleh gudang
pemerintah atau perusahaan, pabrik , atau toko swasta.
Peralatan untuk pelayanan kesehatan di daerah pedesaan
biasanya di peroleh dengan pemesanan melalui katalog, karena toko

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1225


– toko dipedesaan biasanya kecil dan tidak menyediakan jenis
peralatan yang di perlukan. Pemesanan melalui katalog juga
digunakan bila pembelian dilakukan melaui toko atau instansi
pemerintah.
Kerugian pembelian melalui katalog adalah pembelian tidak
melihat langsung barang yang di pesan. Seringkali suatu barang
terdiri dari beberapa jenis (misalnya, 6 jenis pisau bedah atau
forceps). Barang – barang juga dapat terbuat dari bahan yang
berbeda ( misalnya nirbaken terbuat dari baja anti karat, besi atau
plastik ). Katalog juga harus di pelajari lebih dahulu dengan sangat
teliti dan harus di catat jumlahnya, penjelasan serta harga barang
dengan tepat.
d) Mengisi formulir pemesanan atau formulir permintaan.
Sebuah formulir pemesanan atau formulir permintaan biasanya
disediakan bersama – sama dengan katalog. Toko atau perusahaan
yang berbeda memiliki formulir pemesanan khusus yang berbeda
pula.
Sebuah formulir pemesanan memiliki kolom untuk masing –
masing hal berikut : nomor referensi barang, nama barang, jumlah
yang dipesan, harga total. Contoh dari formulir pemesanan
diperlihatkan di bawah ini.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1226


Nomor Nama Jenis Satuan Jumlah Harga Total
barang barang satuan
ILUSTRASI GAMBAR/HASIL KERJA

f. Pembelian dan Pengadaan


Alat, Bahan dan
Perlengkapan
 Pembelian alat, bahan dan
perlengkapan disesuaikan
dengan kurikulum
pengajaran.
 Mengganti alat-alat yang
telah rusak.
 Menambah alat
laboratorium sesuai
dengan perkembangan
ilmu terkini.
 Pengadaan alat sebanding
dengan mahasiswa.
1) Prosedur yang harus
ditempuh
 Mengajukan proposal ke
PUDIR II
 Mengajukan daftar alat-
alat yang harus dibeli
yang dianggap kurang dan
yang belum ada.
2) Kriteria pemilihan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1227


 Pemilihan pembelian alat
yang dibutuhkan harus
memperhatikan kualitas.
 Alat disesuaikan dengan
kebutuhan.
 Pembelian alat dengan
harga terjangkau.
3) Waktu pengadaan
 Awal tahun ajaran baru
 Sewaktu-waktu bila
dibutuhkan.
 Menambah alat
laboratorium sesuai
dengan perkembangan
ilmu terkini.

g. Desain Laboratorium
h. Sebuah
laboratorium pendidikan
kesehatan hendaknya didesain
sesuai dengan keadaan di
lapangan, sehingga peserta
didik dapat memperoleh
gambaran tentang lapangan
praktik.
i. Laboratorium harus memiliki
bangunan yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1228


 Bangunan permanen,
memiliki ruang
administrasi, ruang
penyimpanan alat dan
bahan, ruang kerja
dengan ventilasi dan
penerangan yang
cukup.
 Memiliki daya listrik
 Terdapat air bersih
yang mengalir
 Terdapat sarana
penampungan /
pengolahan limbah
cair dan limbah padat.
 Peralatan keselamatan
laboratorium.
 Laboratorium didesain
sedemikian rupa sehingga
dapat menampung seluruh
kegiatan yang mempelajari
keterampilan.

j. Menilai Efektifitas
Laboratorium
k. Penilaian
kadang-kadang dipakai
sebagai sinonim untuk

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1229


evaluasi. Dalam konteks ini,
istilah ini seringkali digunakan
dalam hubungannya dengan
pengamatan kinerja para siswa
sewaktu melakukan
keterampilan atau kemampuan
kliniknya dalam melaksanakan
kegiatan perawatan kesehatan.
1) Evaluasi Pencapaian
2) Evaluasi memerlukan
diadakannya pengukuran
sejauh mana kompetensi
yang diharapkan dicapai
dengan penyelenggaraan
laboratorium. Informasi
yang dikumpulkan dipakai
untuk ,memperbaiki
kuantitas, kualitas,
aksesbilitas, efisiensi dari
suatu laboratorium
pendidikan.
3) Pendekatan umum dalam
evaluasi terdiri dari
kelima langkah berikut ini
:
 Menentukan aspek
yang akan
dievaluasi dan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1230


bagaiman
pengukuran
efektifitas.
 Mengumpulkan
informasi yang
diperlukan untuk
memberikann
bukti.
 Membandingkan
hasil dengan tujuan
 Menentukan
apakah dan sejauh
mana tujuan
tersebut dicapai.

 Untuk menilai pencapaian


kompetensi yang
diharapkan dikuasai
sebagai kompetensi
standar dari setiap peserta
didik diperlukan adanya
beberapa instrument
penilaian, antara lain :
4) Evaluasi kinerja
pengelola Laboratorium
5) Kinerja
pengelola laboratorium
dinilai dengan tujuan agar
pengelola belajar dari

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1231


pengalaman dan oleh
karenanya dapat
meningkatkan atau
mempertahankan
kinerjanya dengan baik.
Tujuan khusus dari
penilaian kinerja
pengelola adalah agar
dapat diambil keputusan
mengenai kebutuhan
belajar pengelola.
6) Proses penilaian
melibatkan lima langkah
berikut ini :
 Menentukan aspek
kinerja apa yang akan
dinilai.
 Mengumpulkan
informasi yang
diperlukan untuk
menilali kinerja
 Membandingkan hasil
– hasil dengan norma-
norma yang relevan
 Menilai derajat
pencapaaian norma.
 Menentukan langkah
selanjutnya.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1232


7) Evaluasi penggunaan
bahan, peralatan dan
perlengkapan
8) Aspek yang harus
dikaji dalam langkah
untuk mengevaluasi
penggunaan bahan,
peralatan, dan
perlengkapan antara
lain :
 Menentukan aspek
dari penggunaan alat,
bahan dan
perlengkapan yang
akan dievaluasi.
 Mengumpulkan
informasi yang
diperlukan
 Membandingkan
penggunaan sumber
daya dengan norma
dan standar
 Menilai derajat
pencapaian tujuan
 Menentukan langkah
selanjutnya, apakah
terdapat penambahan
ataupun pengurangan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1233


bahan ataupun
perlengkapan yang
tidak diperlukan.




l. Pengembangan Eksperimen

m. Salah satu
upaya dalam peningkatan
efektifitas penggunaan
Laboratorium serta
mengembangkan ilmu
pengetahuan serta teknologi
yang bermanfaat dalam bidang
kebidanan adalah dengan
mengembangkan eksperimen
yang berhubungan dengan
kebidanan di laboratorium.
n. Berbagai
macam laboratorium yang
digunakan dalam proses
pembelajaran di institusi
pendidikan kebidanan
memiliki potensi untuk
dilakukannya eksplorasi secara
mendalam, sehingga dapat
mengembangkan teknologi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1234


terobosan atau ilmu baru yang
dapat dikembangkan.
o. Eksperimen
yang dilakukan hendaknya
harus sesuai dengan
kompetensi standar yang harus
dikuasai.
p.
q.
r.
s.
t.
E. CONTOH DENAH
LABORATORIUM ANC

F.
G.
H. KETERANGAN :
I.
J. :temp
at tidur
:tempat duduk mahasiswa
K.
L.
:wastafel
:AC
M.
N.
:layar proyektor
O. :almari
tempat menyimpan peralatan
P.
:white board
Q. :meja
instrumen/ troli
R.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1235


S. :meja
LCD dan TV
: papan
pengumuman
T.
U. :meja
petugas
:tempat sepatu
V. LATIHAN

W. Buatlah desain laboratorium


kebidanan yang terdiri dari:
a. Laboratorium KDPK
b. Laboratorium ANC
c. Laboratorium INC
d. Laboratorium PNC
e. Laboratorium BBL dan
BALITA
f. Laboratorium KB

g.
X. RANGKUMAN

Y. Pembelajaran di
laboratorium merupakan proses
pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada mahasiswa
mengaplikasikan teori dan
konseptual model yang
mendukung pembelajran
praktikum di laboratorium.
Z. Proses pembelajaran
di laboratorium menggunakan
berbagai metode, antara lain
simulasi, pemecahan masalah,
dan demonstrasi dengan peralatan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1236


yang dibutuhkan. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk melatih
keterampilan mahasiswa sampai
kompeten dengan menggunakan
alat peraga atau antar mahasiswa
tersebut.
AA. Secara umum
laboratorium Berfungsi sebagai
sarana pengalaman belajar untuk
menerapkan ilmu pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang
harus dimiliki berdasarkan
standar profesi kebidanan secara
terintegrasi dalam kondisi nyata
di berbagai tatanan pelayanan
kebidanan.
BB. Dalam
menentukan kriteria pemilihan
alat laboratorium harus
memperhatikan Pemilihan
pembelian alat yang dibutuhkan
harus memperhatikan kualitas,
Alat disesuaikan dengan
kebutuhan, Pembelian alat
dengan harga terjangkau.
CC. Persyaratan
sebuah Laboratorium harus
memiliki Bangunan permanen,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1237


memiliki ruang administrasi,
ruang penyimpanan alat dan
bahan, ruang kerja dengan
ventilasi dan penerangan yang
cukup, Memiliki daya listrik,
Terdapat air bersih yang
mengalir, Terdapat sarana
penampungan / pengolahan
limbah cair dan limbah padat,
Peralatan keselamatan
laboratorium.
DD. Penilaian
efektifitas laboratorium meliputi
evaluasi pencapaian, Evaluasi
kinerja pengelola Laboratorium,
Evaluasi penggunaan bahan,
peralatan dan perlengkapan.
EE. Berbagai
macam laboratorium yang
digunakan dalam proses
pembelajaran di institusi
pendidikan kebidanan memiliki
potensi untuk dilakukannya
eksplorasi secara mendalam,
sehingga dapat mengembangkan
teknologi terobosan atau ilmu
baru yang dapat dikembangkan.
FF. Eksperimen

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1238


yang dilakukan hendaknya harus
sesuai dengan kompetensi standar
yang harus dikuasai.
GG.
HH. SOAL - SOAL
1. Metode pembelajaran yang
dapat digunakan untuk proses
belajar
dilaboratorium adalah:
1. Simulasi
2. Demonstrasi
3. Belajar mandiri
4. Metoda multimedia
tutorial

5. JAWABAN:E
2. Dibawah ini yang merupakan
fungsi laboratorium adalah,
KECUALI:
a. Sebagai sarana
pembelajaran dalam situasi
nyata terhadap pasien
secara langsung.
b. Sebagai sarana untuk
pengembangan profesional
kerja
c. Sebagai sarana
pengembangan kerjasama
dalam tim pelayanan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1239


kebidanan secara harmonis
d. Memberikan pengalaman
belajar awal dalam proses
memperkenalkan
mahasiswa kepada kondisi
kerja nyata dalam
pelayanan kebidanan
diluar laboratorium
e. Sebagai sarana Untuk
mencapai standart
kompetensi bidan
f. JAWABAN: A
3. Yang menjadi kriteria
pemilihan alat dilaboratorium
adalah:
1. Kualitas
2. Merk terkenal
3. Harga terjangkau
4. Mudah diperoleh

5. JAWABAN : B
4. Syarat yang harus dimiliki
oleh sebuah laboratorium
adalah:
1. Memiliki luas bangunan
20 x 15 m
2. Ruang kerja dengan
ventilasi dan penerangan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1240


yang cukup
3. Memiliki peralatan yang
lengkap
4. Memiliki daya listrik
5. JAWABAN : C
6. Penilaian efektifitas
laboratorium meliputi:
a. Evaluasi pencapaian
b. Evaluasi kinerja pengelola
Laboratorium
c. Evaluasi penggunaan
bahan
d. Evaluasi kompetensi
e. Evaluasi peralatan dan
perlengkapan.

f. JAWABAN : D
g.
h.
i.
j.
II. DAFTAR PUSTAKA

JJ. DepKes. Standar Pembelajaran


Praktik Kebidanan. 2006. Jakarta
KK. MahonMc, Kumala
poppy. Manajemen
Pelayanan
Kebidanan.Edisi
2.Penerbit buku
kedokteran EGC.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1241


Jakarta1999 hal 152-157
LL. Depkes RI. Kepmenkes
392 / 2007/ Standar
Profesi Bidan. Jakarta :
Depkes RI. 2007 : 5 – 6.
MM. Tim Depkes RI. Standar
Peralatan Keperawatan
dan Kebidanan di Sarana
Kesehatan. Jakarta : Dir.
Pelayanan Keperawatan
Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik Depkes.
2001 : 15 – 21.
NN.
OO.

PP.BAB X
QQ. MENGGUNAKAN
PERPUSTAKAAN DALAM
RR. PROSES BELAJAR
MENGAJAR
SS.
TT.
A. PENDAHULUAN
B. Bagi banyak orang
mendengar istilah perpustakaan,
dalam benak mereka akan
tergambar sebuah gedung atau
ruangan yang dipenuhi rak buku.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1242


Anggapan demikian tidaklah
salah, karena bila dilihat dari arti
kata dasarnya, perpustakaan
adalah pustaka. Apabila kita
memasuki suatu perpustakaan,
yang kita lihat pertama adalah
jajaran buku dan bahan pustaka
lain yang diatur secara rapih di
rak buku,rak majalah, maupun
rak-rak bahan pustaka lain.
C. Dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia, pustaka
artinya kitab, buku. Dalam bahasa
Inggris, perpustakaan disebut
library. Istilah ini berasal dari
kata latin, liber atau libri artinya
buku. Dari kata latin tersebut,
terbentuklah istilah libraries
yang artinya tentang buku. Dalam
bahasa asing lainnya seperti
Belanda perpustakaan disebut
juga sebagai bibliotheek, Jerman:
bibliothek, Perancis:
bibliotheque, Spanyol:
bibliotheca dan Portugis:
bibliotheca. Semua istilah itu
berasal dari satu kata yang sama
yakni biblia dari bahasa Yunani,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1243


artinya tentang buku, kitab.
Istilah tersebut bahkan
dipakaisebagai sebutan kitab suci,
bible. Oleh karena itu dalam
bahasa Indonesia Bible
diterjemahkan menjadi al-kitab.
D. Dalam bahasa arab,
perpustakaan disebut
kutubkhanah atau al-maktabah
yang diartikan sebagai dar al-
kutub yang semuanya berasal dari
kata yang sama yakni kataba,
yaktubu katban, kitaban,
kitabatan, yang artinya tentang
tulisan dan atau tentang
kitab,buku.
E. Dengan melakukan
pengembangan dan produksi
berbagai macam media
pembelajaran, maka di
perpustakaan-perpustakaan
modern ini tidak hanya
menyediakan koleksi buku saja,
melainkan juga mencakup film,
slide, rekaman phonographs,
kaset, piringan hitam, microfiche,
micro-opaque, dan lain-lain.
Perpustakaan yang demikian itu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1244


adalah perpustakaan yang kaya
akan sumber belajar. Para
penggunaan perpustakaan tidak
hanya memanfaatkan satu macam
sumber saja, buku, tetapi juga
dapat memanfaatkan sumber-
sumber belajar lainnya.
F. Bahan-bahan pustaka
tersebut diatur menurut suatu
sistem tertentu sehingga
memudahkan bagi pengunjung
untuk menemukan kembali bahan
pustaka yang diperlukan.
G. Pertanyaan yang
timbul pada diri kita adala apakah
setiap jajaran buku dan bahan
pustaka lain yang diatur secara
sistematis boleh disebut
perpustakaan? Atau dengan kata
lain, apakah sebenarnya
perpustakaan itu? Oleh karena
itu, dalam bab ini akan dibahas
tentang perpustakaan.
H.
I. HASIL BELAJAR
J. Mahasiswa dapat :
1. Menentukan kriteria
pemilihan sumber

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1245


perpustakaan.
2. Menilai sumber
perpustakaan.
3. Menentukan kode katalog
untuk tiap disiplin ilmu.
4. Membuat sistem
administrasi sirkulasi
perpustakaan.
5.
K. OBJEKTIF PERILAKU
SISWA

1. Setelah membaca materi,


mahasiswa diharapkan dapat
menentukan kriteria
pemilihan sumber
perpustakaan.
2. Setelah membaca materi,
mahasiswa diharapkan dapat
menilai sumber perpustakaan.
3. Setelah membaca materi,
mahasiswa diharapkan dapat
menentukan kode katalog
untuk tiap disiplin ilmu.
4. Setelah membaca materi,
mahasiswa diharapkan dapat
membuat sistem administrasi
sirkulasi perpustakaan.
L. URAIAN MATERI

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1246


M.
1. Pengertian Perpustakaan
2. Banyak batasan atau
pengertian tentang perpustakaan
yang disampaikan oleh para pakar
di bidang perpustakaan. Anda
dapat mempelajari beberapa
pengertian perpustakaan seperti
di bawah ini :
 Menurut kamus “The Oxford
English Dictionary”,kata
“library” atau perpustakaan
mulai digunakan dalam bahasa
Inggris tahun 1374, yang
berarti sebagai “ suatu tempat
buku-buku diatur untuk
dibaca, dipelajari atau dipakai
sebagai bahan rujukan”.
 Pengertian perpustakaan ini
pada abad ke-19 berkembang
menjadi“ suatu
gedung,ruangan atau sejumlah
ruangan yang berisi koleksi
buku yanng dipelihara dengan
baik,dapat digunakan oleh
masyarakat atau golongan
masyarakat tertentu.
 Dalam perkembangannya lebih

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1247


lanjut, pengertian
perpustakaan memperoleh
penghargaan yang tinggi,
bukan sekadar suatu gedung
yang berisi koleksi buku yang
dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat.
 Pada tahun 1970, The
American Library
Association menggunakan
istilah perpustakaan untuk
suatu pengertian yang luas
yaitu termasuk pengertian “
pusat media, pusat belajar,
pusat sumber pendidikan,
pusat informasi, pusat
dokumenstasi dan pusat
rujukan “.
 Dalam pengertiannya yang
mutakhir, seperti yang
tercantum dalam Keputusan
Presiden RI nomor 11,
disebutkan bahwa “
perpustakaan merupakan salah
satu sarana pelestarian bahan
pustaka sebagai hasil budaya
dan mempunyai fungsi sebagai
sumber informasi ilmu

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1248


pengetahuan, teknologi dan
kebudayaan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menunjang
pelaksanaan pembangunan
nasional.
 Pengertian perpustakaan yang
mutakhir ini telah
mengarahkan kepada tiga hal
yang mendasar sekaligus, yaitu
hakikat perpustakaan sebagai
salah satu sarana pelestarian
bahan pustakan; fungsi
perpustakaan sebagai sumber
informasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan kebudayaan;
serta tujuan perpustakaan
sebagai sarana untuk
mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menunjang
pembangunan nasional.
 Adapun pengertian
perpustakaan sekolah adalah
perpustakaan yang berada
dalam suatu sekolah yang
kedudukan dan tanggunng
jawabnya kepada kepala
sekolah; yang melayani sivitas

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1249


akademka sekolah yang
bersangkutan.

3. Fungsi Perpustakaan Dalam
PBM
4. Fungsi Perpustakaan
dalam Proses Belajar
Mengajar adalah:
1. Sebagai sumber kegiatan
belajar mengajar, yaitu
membantu program
pendidikan dan pengajaran
sesuai dengan tujuan yang
terdapat dalam kurikulum.
Mengembangkan
kemampuan anak
menggunakan sumber
informasi. Bagi guru,
perpustakaan merupakan
temat untuk membantu guru
dalam mengajar dan
memperluas pengetahuan.
2. Membantu siswa untuk
memperjelas dan
memperluas pengetahuannya
pada setiap bidang studi.
Oleh karena itu,
perpustakaan dapat dijadikan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1250


sebagai semacam
laboratorium yang sesuai
dengan tujuan didalam
kurikulum.
3. Mengembangkan minat dan
budaya membaca yang
menuju kebiasaan belajar
mandiri.
4. Membantu siswa dalam
mengembangkan bakat ,
minat, dan kegemarannya.
5. Membiasakan siswa untuk
mencari informasi di
perpustakaan. Kemahiran
siswa untuk mencari
informasi di perpustakaan
akan menolongnya untuk
mampu belajar secara
mandiri dan memperlancar
dalam mengikuti pelajaran
selanjutnya.
6. Merupakan tempat untuk
mendapatkan bahan rekreasi
sehat melalui bukubuku
bacaan yang sesuai dengan
umur dan tingkat kecerdasan
siswa.
7.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1251


8.
9. Memperluas kesempatan
belajar bagi siswa.
10. Dari beberapa fungsi
tersebut maka dapat dilihat
bahwa sudah semestinya
perpustakaan menjadi bagian
integral dari sistem
pembelajaran, bukan lagi
menjadi ‘pelengkap’ saja bagi
keberadaan sebuah sekolah.
11.
5. Macam-macam Sumber
Perpustakaan
1) Sumber perpustakaan
2) Semua yang berupa
cetakan grafik, audio
elektronik atau media lain, di
atas atau di mana pesan ditulis,
direkam, disimpan, dan
dikeluar dan dikategorikan ke
dalam:
a. Bahan perpustakaan yang
bercetak termasuk buku,
terbitan berseri, peta,
warta dan poster.
b. Bahan perpustakaan
berbentuk audio visual

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1252


termasuk film
sinematograf, mikrofom,
piring hitam, rakaman
video dan media
elektronik yang lain.
3) Klasifikasi
4) Pengertian
klasifikasi adalah cara atau alat
untuk mengelompokkan
koleksi/bahan berdasarkan
cirri-ciri yang sama atau
identik sama. Klasifikasi
merupakan salah satu proses
penting dalam pengolahan
koleksi.
5) Materi
klasifikasi merupakan bagian
dari kegiatan katalogisasi.
Dengan mencantumkan nomor
klasifikasi buku pada sebuah
katalog -disebut Nomor
Panggil atau Sandi Pustaka-
buku yang dimaksud akan
dapat ditemukan. Singkat kata
nomor klasifikasi merupakan
bagian dari fungsi katalog
yaitu penelusuran.
6) Sebuah buku

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1253


(Dokumen, setelah dianalisa
subyeknya diberikan symbol
yang bisa terwujud kata (Tajuk
Subyek) dan angka disebut
angka klasifikasi.
7)
a. Tujuan klasifikasinya :
 Koleksi yang sama atau
identik akan terkumpul
menjadi salah satu atau
berdekatan dalam
penempatannya.
 Mempermudah
pengerakan, sehingga
koleksi mudah
ditemukan dengan
cepat dan tepat.
b. Jenis Klasifikasi :
 Klasifikasi Artifisial :
pengelompokan koleksi
berdasarkan cirri atau
sifat, bentuk, dan sifat
lainnya seperti
berdasarkan warna
cover, ukuran,
kemasan,dsb.
( Pengelompokan ini
lebih menekankan pada

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1254


bentuk atau sifat
fisiknya ).
 Klasifikasi Utility :
pengelompokan koleksi
berdasarkan
kegunaannya, misalnya
kelompok buku paket,
referensi, cadangan,
dll.
 Kalsifikasi
Fundamental :
pengelompokan bahan
pustaka berdasarkan
isi/poko persoalan yang
dibahas dalam koleksi
tersebut, atau
berdasarkan
subyek/disiplin
ilmunya. Klasifikasi
Fundamental
menggunakan pedoman
tertentu, seperti :
DDC.LC,UDC, Daftar
tajuk subyek, dsb.
c. Cara mengklasifikasi
dengan DDC :
 Tentukan subyek/ isi
koleksi : misalnya
Kamus Biologi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1255


 Cari melalui daftar
indeks ( dibelakang
buku DDC ) : ketemu
No.Klasnya : 574
 Cari di bagan lengkap
DDC pada urutan kelas
500, setelah ketemu :
574+kamus, merupakan
SS ( 03 ) jadi 574,03

 10 Kelas utama dari
DDC
 Kode / Notasi
Bidang
 000

Karya Umum
 100

Filsafat dan
Psikologi
 200

Agama
 300

Ilmu-ilmu
Sosial
 400

Bahasa

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1256


 500

Ilmu Murni dan


Matematika
 600

Ilmu Terapan
 700

Seni, Olah Raga


 800

Kesastraan
 900

Geografi,
Sejarah
 Divisi
 Tiap-tiap
kategori utama di atas,
di bagi ke dalam
Sembilan sub divisi.
Misalnya untuk kelas
600 adalah sebagai
berikut :
 600 Ilmu
Terapan
 610 Ilmu
Kedokteran
 620 Teknik
Mesin

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1257


 630 Pertanian
 640 Keluarga
 650 Manajemen
 660 Teknik
Kimia
 670 Teknologi
Perakitan
 680 Perakitan
Khusus
 690 Teknik
Bangunan ( Arsitek,
Sipil, dll )
 Seksi
 Selanjutnya, tiap-tiap
divisi dapat dibagi lagi
menjadi seksi, misalnya
untuk kelas 610
perinciannya adalah
sebagai berikut :
 610 Ilmu Kedokteran
 611 Anatomi,
Histology, Sitology
 612 Fisiologi
 613 Promosi Kesehatan
 614 Kejadian dan
Pencegahan Penyakit
 615 Pharmacology
 616 Penyakit Dalam
 617 Bedah
 618 Kandungan dan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1258


Kebidanan
 619 Penelitian
kedokteran
 Sub Seksi
 Nomor yang
menunjukkan seksi
tersebut, dapat dirinci
lagi nomor sub seksi,
misalnya untuk kelas
618, adalah sebagai
berikut : 618
Kandungan &
Kebidanan. Nomor yang
menunjukkan seksi
tersebut, dapat dirinci
lagi menjadi sub seksi,
misalnya untuk kelas
618, adalah sebagai
berikut :
 618 Kandungan &
Kebidanan
 618.1 Kandungan
 618.2 Kebidanan
 618.3 Komplikasi
Kehamilan dan Penyakit
lainnya
 618.4
Persalinan/Kelahiran
Anak
 618.5 Persalinan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1259


Abnormal
 618.6 Pasca
Persalinan
 618.7 Penyakit pada
Persalinan
 618.8 Bedah
Kandungan
 618.9 Pediatri &
Geriatri

 4. Penggunaan Macam-macam
Sumber Perpustakaan
 a. Menyediakan
panduan
pengendalian
sumber
perpustakaan .
 b. Memastikan peralatan
khas yang dapat menjamin
keselamatan keadaan fizikal
bahan tertentu yang
digunakan.
 c. Memastikan amalan
pengendalian sumber
perpustakaan yang cermat.
 d. Mendapat kebenaran
Pengarah atau Timbalan
Pengarah yang berkaitan
untuk membuat salinan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1260


koleksi khas.




 5. Kriteria Pemilihan Sumber
Perpustakaan
 Koleksi
perpustakaan harus diolah dan
diatur secara sistematis,
dengan tujuan untuk
memudahkan penemuan
kembali koleksi yang
dibutuhkan. Kegiatan
pengaturan atau
pengelompokan bahan pustaka
berdasarkan aturan tertentu
disebut dengan klasifikasi.
Tujuan klasifikasi dapat dirinci
sebagai berikut:

a. Menghasilkan urutan
yang berguna
b. Penempatan yang tepat.
Bila bahan pustaka
diperlukan pemakai,
pustaka yang
diinginkan mudah
diketemukan serta

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1261


mudah dikembalikan.
c. Penyusunan mekanis.
Bahan pustaka baru
mudah disisipkan di
antara bahan pustaka
yang sudah dimiliki.
d.
e. 6. Menilai Sumber
Perpustakaan
a) Penyimpanan
b) Penyimpanan bahan
perpustakaan perlu
diperhatikan beberapa
faktor seperti berikut:
c) Ruang penyimpanan
 Menentukan tempat
mempunyai
kelembapan dan suhu
yang konsisten
mengikut kesesuaian
jenis bahan.
 Menyediakan
pendingin udara 24 jam
terutamanya untuk
buku-buku yang tebal,
bahan khusus, referensi
penting dan
audiovisual.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1262


 Menghindarkan dari
bahan makanan,
minuman dan
pencemaran lain.
 Menyediakan lokasi
yang baik untuk
menyimpan bahan pada
tempat yang jauh dari
pancaran matahari,
medan magnet dan
elektrik.
 Menyediakan tempat
simpanan yang
diperbuat dari kayu
atau non-magnetic
metals bagi bahan–
bahan elektronik

d) Ruang Bacaan
 Menentukan
lingkungan dan
mempunyai
kelembaban ±50% dari
suhu 210C.
 Menghindarkan
ruangan dari debu dan
pencemaran lainnya.
e) Pencahayaan

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1263


 Menggunakan lampu
yang tidak panas dan
terbebas dari sinar
radiasi dan ultraviolet
 Memperhatikan warna
lampu yang sewarna
dan sinar yang tidak
merusak buku
 Ruang penyimpunan
buku-buku penting dan
referensi ditelakkan
pada tempat yang
lembab dan bila tidak
digunakan lampu
dimatikan.

N. SOAL
1. Jelaskan fungsi perpustakaan
bagi mahasiswa!
2. Jawaban : Sebagai
sumber kegiatan
belajar mengajar,
Membantu siswa
untuk memperjelas
dan memperluas
pengetahuannya
pada setiap bidang
studi,

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1264


Mengembangkan
minat dan budaya
membaca yang
menuju kebiasaan
belajar mandiri,
Membantu siswa
dalam
mengembangkan
bakat , minat, dan
kegemarannya,
Membiasakan
siswa untuk
mencari informasi
di perpustakaan,
Merupakan tempat
untuk
mendapatkan
bahan rekreasi
sehat melalui
bukubuku bacaan
yang sesuai dengan
umur dan tingkat
kecerdasan siswa,
Memperluas
kesempatan belajar
bagi siswa.
3. Jelaskan sumber-sumber
perpustakaan!

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1265


4. Jawaban : sumber
perpustakaan yang
berbentuk media
cetak dan yang
berbentuk audio
visual.
5. Misalnya pengelompokkan
sistem klasifikasi notasi angka
(UDC atau DDC) untuk daftar
catalog buku, sistem
klasifikasi AGRIS, sistem
subjek dan sebagainya. Contoh
: Bibliografi khusus budidaya
tanaman kakao, yang
dikelompokkan berdasarkan
kategori subjek verbal seperti:
pengelolaan tanah,
pembibitan, pengairan,
pemupukan, penyiangan,
pemberantasan hama dan
penyakit, panen dan pasca
panen dan sebagainya. Atau
pengelompokan sesuai bidang
ilmu yang biasa dipakai suatu
instasi misalnya PUSTAKA
yang memakai klasifikasi
AGRIS, contohnya E21: F01:
F04: H10 dan seterusnya.

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1266


6.
O. LATIHAN
P. Tentukanlah nomor klasifikasi
dari buku berikut:
Q. 1. Pelajaran Kimia Dasar
R. 2. Pelajaran Kandungan dan
Kebidanan
S. 3. Pendidikan jasmani untuk
kesehatan
T. 4. Teknik Bangunan
U. 5. Pharmacology
V. 6. Manajemen
W. 7. Promosi Kesehatan
X. 8. Ilmu Bedah
Y.
Z. KEGIATAN
AA.Mahasiswa dapat mengunjungi
perpustakaan agar dapat
mempraktekkan materi-materi
yang ada. Misalnya tentang
penulisan katalog sesuai disiplin
ilmu.
BB.
CC. RANGKUMAN
DD. Perpustakaan
sangat penting dalam sebuah
institusi pendidikan karena fungsi
utama perpustakaan sebagai

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1267


sumber kegiatan belajar
mengajar, yaitu membantu
program pendidikan dan
pengajaran sesuai dengan tujuan
yang terdapat dalam kurikulum.
Mengembangkan kemampuan
anak menggunakan sumber
informasi. Bagi guru,
perpustakaan merupakan temat
untuk membantu guru dalam
mengajar dan memperluas
pengetahuan.
EE. Sumber
perpustakaan ada 2 yaitu sumber
media cetak dan sumber audio
visual yang keduanya ini berisi
informasi-informasi atau pesan-
pesan yang akan disampaikan.
FF. Klasifikasi
adalah cara atau alat untuk
mengelompokkan koleksi/bahan
berdasarkan cirri-ciri yang sama
atau identik sama. Klasifikasi
merupakan salah satu proses
penting dalam pengolahan
koleksi.
GG. Jenis
Klasifikasi yaitu klasifikasi

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1268


Artifisial, Klasifikasi Utility,
Kalsifikasi Fundamental. Menilai
sumber perpustakaan terdiri dari
ruang penyimpanan, ruang
bacaan, pencahayaan.
HH.
II. REVIEW
1. Sebutkan fungsi perpustakaan
dalam PBM!
2. Sebutkan penggunaan macam-
macam sumber perpustakaan!
3. Sebutkan kriteria pemilihan
sumber perpustakaan!
4. Sebutkan dasar penilaian
sumber perpustakaan!
5.
JJ. TAKARIR/GLOSARY
KK. Katalog : daftar koleksi
perpustakaan yang
disusun menurut cara-
cara tertentu.
LL. Katalogisasi : proses pembuatan
katalog
MM.
NN. DAFTAR PUSTAKA
OO. Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran Teknologi
Pertanian. Petunjuk

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1269


Penyusunan Bibliografi.
Departemen Pertanian.
Bogor : 2001
PP. Samopa F, Dudut
Lesmono. Perancangan
dan pembuatan sistem
informas Perpustakaan
Berbasis Web Dengan
Menggunakan ASP dan
SQL Server. Program
Studi Sistem Informasi,
Fakultas Teknologi
Informasi, Institut
Teknologi Sepuluh
Nopember. Surabaya :
2005
QQ.
RR. Arif Ikhwan. Konsep dan
Perencanaan dalam
Automasi Perpustakaan
Makalah Seminar dan
Workshop Sehari “
Membangun Jaringan
Perpustakaan Digital dan
Otomasi Perpustakaan
menuju Masyarakat
Berbasis Pengetahuan.
UMM. Malang : 2003

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1270


SS.
TT.

UU.
VV.
WW.
XX.
YY.
ZZ.

AAA. LAMPIRAN
BBB. Form
Jobsheet
CCC.
DDD. JOB
SHEET
EEE.
FFF. NA
MA PEKERJAAN :
GGG. UNI
T :
HHH. REF
ERENSI :
III.
JJJ. OBJ
EKTIF PERIELAKU
SISWA :
KKK.
LLL. DASAR TEORI
MMM.
NNN.
OOO. PETUNJUK
PPP.
QQQ.
RRR. KEAMANAN

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1271


DAN KESELAMATAN
KERJA
SSS.
TTT. PERALATAN
DAN PERLENGKAPAN
UUU.
VVV.
WWW. BAHAN
XXX.
YYY. 3. PROSEDUR
PELAKSANAAN
ZZZ.
AAAA. LANGKAH
KERJA DAN KEY
POINT

Ket Tgl Peminjaman Je


EVALUASI:

 ………
………
 ………
…..

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1272


FORMULIR
PEMINJAMA
N DAN
PENGEMBALI
AN ALAT
LABORATORI
UM KB

Perasat :
Kode :

No
Tg
l
Pe
ng
e
m
ba
lia
n
K
on
dis
i
Pe
ng
e
m
ba
lia
n

Bandung, …………..2009

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1273


Mengetahu
i,
Peminjam
Koor. Laboratorium
KB

(.………………..)
(……………………)

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1274


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1275
JADWAL BIMBINGAN PENGGUNAAN
LABORATORIUM KB

Perasat : AKDR
Kode : KB5a, KB5b, KB5c
KELOMP
HARI
OK
PRASAT

AKDR

V V

Perasat : IMPLAN
Kode : KB6a, KB6b, KB6c
PRASAT

II II
III III
I I
V V
V V
V V
I I
V V
II II
V V
III III

Perasat : SUNTIK
Kode : KB2
PRASAT KELOMP
HARI
OK
R U SE SEL RAB KAM JUM SAB
E N NI ASA U IS AT TU
G R N
E

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1276


G
I I
II II
III III
I I
V V
SUNTIK V V
V V
I I
V V
II II
V V
III III

Perasat : PIL
Kode : KB3
KELOMP
HARI
OK
U
PRASAT R N SE
SEL RAB KAM JUM SAB
E R NI
ASA U IS AT TU
G E N
G
I I
II II
III III
I I
V V
PIL V V
V V
I I
V V
II II
V V
III III

Perasat : KONDOM
Kode : KB4
PRASAT KELOMP
HARI
OK
R U SE SEL RAB KAM JUM SAB
E N NI ASA U IS AT TU

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1277


R
G E N
G
I I
II II
III III
I I
V V
KONDOM V V
V V
I I
V V
II II
V V
III III

Perasat : DIAFRAGMA SERVIK


Kode : KB7
KELOMP
HARI
OK
U
PRASAT R N SE
SEL RAB KAM JUM SAB
E R NI
ASA U IS AT TU
G E N
G
I I
II II
III III
I I
V V
DIFRAG
MA V V
SERVIK V V
I I
V V
II II
V V
III III

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1278


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1279
CONTOH DESAIN LETAK LAB KB
16 m
3m 4m 5m

4 I
m

[ IIa 11
m

IIb

Keterangan:
Lemari alat Ruang I : Ruang Penyajian
Meja gin Ruang II : Ruang Praktek Utama
WC Ruang III : Ruang Penyimpanan Alat
Meja
Kursi Tempat Duduk Mahasiswa

White board
Meja praktek Tangga
Pengeras suara
4m Loker mahasiswa Pintu Masuk 2m

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1280


Jendela kaca
Ruang praktek Wastafel
Troli AC

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1281


MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1282
FORM – 1 : RENCANA PENILAIAN
INSTITUSI :
MATA KULIAH :
TINGKAT/ SEMESTER :
BEBAN STUDI :
MUTU KOMPETENSI :
TUJUAN PEMBELAJARAN :
ASPEK KOMPETENSI & :
METODE PENILAIAN

KRITERIA ASPEK METODE PENILAIAN INSTRUMEN


PENILAIAN KOMPETENSI PENILAIAN
Tulis/ Lisan Praktek
Persetujuan K, A, P   3.Bank soal
tindakan medik 4.Lembar
dilakukan observasi
sebelum
prosedur
tindakan
Peralatan, K, A, P   3.Bank soal
bahan, dan obat 4.Lembar
disiapkan secara observasi
lengkap
Klien disiapkan K, A, P   3.Bank soal
dengan 4.Lembar
memperlihatkan observasi
privacy
Langkah dan K, A, P   3.Bank soal
prosedur 4.Lembar
observasi
Prinsip K, A, P   3.Bank soal
pencegahan 4.Lembar
infeksi observasi
diperhatikan
selama
melakukan
prosedur

K = Kongnitif A = Afektif P = Psikomotor

FORM – 2 LEMBAR PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1283


INSTITUSI :
NAMA PESERTA DIDIK :
NIM/ SEMESTER :
TANGGAL UJIAN :
MATA KULIAH :
UNIT KOMPETENSI :
TUJUAN PEMBELAJARAN :
No KOMPONEN PENILAIAN PENSKORAN KET
(ASPEK-ASPEK YANG
DINILAI)
Kompeten Tidak Kompeten
(Skor 100) (Skor 0)
1. PSIKOMOTOR (Bobot 60%)

Rata-rata skor keterampilan(1)

2. KONGNITIF (Bobot 20-30%) Skor (0-100)

Rata-rata skor pengetahuan(11)


3. AFEKTIF (Bobot 10-25%) Skor (0-100)

Rata-rata skor sikap (111)


NILAI AKHIR =(Skor1xBobot) + (SkorIIxBobot) + (SkorIIIxBobot) =........

Keterangan : untuk pembobotan aspek kognitif dan afektif dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing mata kuliah.
Tim Penilai :
1. .............
2. .............
3. .............

MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 1284

Anda mungkin juga menyukai