BUKU AJAR
Disusun Oleh
Ma’mun Sutisna
Buku ini disusun untuk mahasiswa D4 Kebidanan. Sebelum membaca buku ini
diharapkan mahasiswa telah memiliki pengetahuan dasar mengenai Teknologi
Pendidikan dan Media Pembelajaran.
6. Kegunaan
Buku ini harus dibaca keseluruhan dan setiap latihan-latihan praktik harus
dilakukan secara langsung. Untuk latihan praktik sangat dianjurkan untuk
dikerjakan secara kelompok. Jika dalam pengerjaannya saudara mengalami
kesulitan, tanyakan langsung pada dosen saudara.
PRAKATA
DAFTAR ISI
I. KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN .......................................... 1
- Pendahuluan ................................................................................. 1
- Pengertian Teknologi Pendidikan ................................................ 2
- Komponen Teknologi Pendidikan ............................................... 3
- Fungsi Teknologi Pendidikan ...................................................... 5
- Prinsip Teknologi Pendidikan ..................................................... 14
- Perkembangan Teknologgi Pendidikan ....................................... 15
- E-Learning ................................................................................... 18
LAMPIRAN
A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dalam berbagai aspek
kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, merupakan suatu upaya untuk
menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan
memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang cenderung mengejar efisiensi
dan efektivitas.
Pembaharuan mengiringi perkembangan zaman yang tak henti-hentinya
berputar sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan akan
layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi
mereka, telah menjadi pendorong utama timbulnya pembaharuan pendidikan.
Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus mampu mengantisipasi
perkembangan tersebut dengan terus menerus mengupayakan suatu program
yang sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi
dan kebutuhan peserta didik.
Kemajuan teknologi yang mengglobal telah berpengaruh dalam segala aspek
kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk
kemajuan pendidikan dan sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum,
sarana-prasarana, namum inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan
teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran
yang konvensional menjadi nonkonvensional. Teknologi pendidikan seringkali
diasumsikan dalam persepsi yang mengarah semata-mata pada masalah
elektronika atau peralatan teknis saja, padahal teknologi pendidikan mengandung
pengertian dan penerapan yang sangat luas, untuk itu dalam tulisan ini akan
B. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini maka mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan konsep, komponen, fungsi, prinsip dan perkembangan teknologi
pendidikan.
2. Menjelaskan isue-isue pendidikan nasional dan internasional serta
pemecahannya.
C. URAIAN MATERI
1. Pengertian Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi utnuk menganilisis
masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola
pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Dalam teknologi pendidikan, pemecahan itu terjelma dalam bentuk semua
sumber belajar yang didesain dan atau dipilh dan atau digunakan utnuk keperluan
belajar, sumber-sumber belajar ini diidentifikasi sebagai pesan, orang bahan,
peralatan, teknik dan latar (lingkungan). Proses analisis masalah, penentuan cara
pemecahan, pelaksanaan dan evaluasi pemecahan masalah tersebut tercermin
dalan fungsi pengembangan pendidikan dalam bentuk riset-teori, desain,
produksi, evaluasi-seleksi, logistic, pemanfaatan, dan penyebarluasan atau
pemanfaatan, proses pengarahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi-fungsi
tercermin dalam fungsi pengelolaan pendidikan yang meliputi Pengelolaan
Organisasi dan Pengelolaan personel. Hubungan antara unsur-unsur ini dapat
ditunjukkan dalam Model Kawasan Pendidikan.
BELAJAR
PENDIDIKAN PELATIHAN
6. E-Learning
a. Pengertian E-Learning
Kemajuan teknologi informasi banyak membawa dampak positif bagi
kemajuan dunia pendidikan dewasa ini. Khususnya teknologi komputer dan
internet, baik dalam hal perangkat keras maupun perangkat lunak,
memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk
menunjang proses pembelajaran. Keunggulan yang ditawarkan bukan saja
b. Hakikat E-Learning
Kemajuan teknologi yang menyatukan kemajuan komputasi, televisi,
radio dan telepon menjadi satu kesatuan (terintegrasi) terbentuk sebagai
suatu revolusi informasi dan komunikasi global. Revolusi ini terwujud dari
kemajuan teknologi dibidang komputer pribadi, komunikasi data dan
kompresi, bandwitdh, data stroge dan dat acess, integrasi multimedia dan
jaringan komputer. Teknologi informasi dapat menjadi alat pendorong ke
2) Peningkatan Akses
Dapat meningkatkan pengetahuan, memberikan informasi kepada semua
mahasiswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3) Memberi kemudahan dan fleksibelitas pada peserta didik
Memberikan kemudahan dan fleksibelitas kepada peserta didik karena
peserta didik tidak terikat oleh waktu untuk menghadiri pertemuan
secara fisik/tatap muka. Serta mereka juga dapat belajar dengan panduan
secara online.
4) Untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan,
khususnya untuk memastikan bahwa peserta didik memiliki
keterampilan keaksaraan digital yang dibutuhkan dalam disiplin, profesi
atau karier.
D. CONTOH SOAL
1. Jelaskan unsur-unsur yang berhubungan yang terdapat dalam model kawasan
pendidikan!
Jawaban:
Dalam teknologi pendidikan, pemecahan itu terjelma dalam bentuk semua sumber
belajar yang didesain dan atau dipilh dan atau digunakan utnuk keperluan belajar,
sumber-sumber belajar ini diidentifikasi sebagai pesan, orang bahan, peralatan,
teknik dan latar (lingkungan). Proses analisis masalah, penentuan cara pemecahan,
pelaksanaan dan evaluasi pemecahan masalah tersebut tercermin dalan fungsi
pengembangan pendidikan dalam bentuk riset-teori, desain, produksi, evaluasi-
seleksi, logistic, pemanfaatan, dan penyebarluasan atau pemanfaatan, proses
pengarahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi-fungsi tercermin dalam fungsi
pengelolaan pendidikan yang meliputi Pengelolaan Organisasi dan Pengelolaan
personel.
2. Sebutkan komponen instruksional dalam teknologi pendidikan!
Jawaban:
Komponen instruksional dalam teknologi pendidikan adalah pesan, orang, bahan,
peralatan, teknik dan lingkungan.
3. Sebutkan yang termasuk dalam fungsi pengembangan pendidikan!
Jawaban:
E. LATIHAN
1. Jelaskan pengertian teknologi pendidikan
2. Jelaskan fungsi teknologi pendidikan
3. Jelaskan prinsip teknologi pendidikan
4. Jelaskan perkembangan teknologi pendidikan
5. Jelaskan issue-isue pendidikan nasional dan internasional serta
pemecahannya.
6. Jelaskan faktor faktor pendukung terselenggaranya pembelajaran melalui
teknologi informasi (E-Learning)
7. Jelaskan prinsip prinsip teknologi pendidikan
F. RANGKUMAN
1. Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi utnuk menganilisis
masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan
mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar
manusia. Komponen system instruksional untuk teknologi instruksional
adalah sumber-sumber belajar yang disusun terlebih dahulu dalam proses
desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam system
G. GLOSSARY
E-Learning pada hakikatnya adalah pembelajaran melalui pemanfaatan
teknologi komputer dan atau internet. Teknologi belajar seperti itu disebut
pembelajaran berbasis web (Web-Based Instruction)
Web Course adalah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran dimana
seluruh kegiatan belajar sepenuhnya disampaikan melalui internet.
Teknologi Pembelajaran merupakan pendekatan yang digunakan guru dalam
merancang kemasan bahan belajar yang disampaikan kepada siswa.
Fleksibel dan Interaktif maksudnya kegiatan E-learning dapat dilakukan dari
lokasi mana saja selama ia memiliki pengetahuan tersebut.
H. DAFTAR PUSTAKA
Miarso Y. Definisi Teknologi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta,
1994
_______. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Prenada Media.: Jakarta,
2004.
Sa’ud,US. Inovasi pendidikan. Alfabeta: Bandung, 2008
A. PENDAHULUAN
C.URAIAN MATERI
1.Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan
Penggunaan teknologi telah berjalan lama sesuai perkembangan dan
aspeknya. Eric Hasby membagi revolusi dalam pendidikan menjadi 4, yaitu:
Pertama, saat masyarakat mendiferensiasikan peranan orang dewasa, Kedua,
digunakannya tulisan sebagai sarana pendidikan, Ketiga, ditemukannya mesin
2. Desain Instruksional
a. Pengertian Analisis Instruksional
2. Struktur Prosedural
Struktur procedural adalah kedudukan beberapa perilaku yang
menunjukkan satu seri urutan penampilan perilaku, tetapi tidak adayang
menjadi perilaku prasyarat utuk yang lain. Walapun kedua perilaku khusus itu
harus dilakukan berurutan untuk dapat melakukan suatu perilaku umum, tetapi
setiap perilaku itu dapat dipelajari secara terpisah.
Salah satu contoh perilaku yang terstruktur secara procedural:
a. Dalam melakuka perilaku umum lari cepat terdapat sedikitnya tiga
perilaku khusus yang tersusun secara prosedural.
3. Struktur Pengelompokkan
Disamping perilaku-perilaku khusus yang dapat di urut sebagai
heierarkikal dan prosedural, terdapat perilaku-perilaku khusus yang tidak
mempunyai ketergantungan satu sama lain, walaupun semuanya berhubungan.
Dalam keadaan seperti itu, garis penghubung antara perilaku khusus yang satu
dengan yang lain tidak diperlukan. Sebagai contoh, perilaku dalam permainan
bola sodok (bilyard) di bawah ini.
4. Struktur Kombinasi
Suatu perilaku umu apabila diuraikan menjadi perilak khusus sebagian
tersebar akan tersusun secara kombinasi antara struktur hierarkikal,
prosedural dan pengelompokkan. Sebagian dari perilaku khusus yang terdapat
dalam ruang lingkup perilaku umum itu mensyaratkan perilaku khusus yang
lain. Selebihnya merupakan urutan penampilan perilaku khusus dan umum.
Perilaku umum melakukan lari cepat dapat diuraikan dalam perilaku
khusus sebagai berikut:
Melakukan Lari
Melintasi garis
start
finish
Menjelaskan
Menjelaskan Menjelaskan teknik melintasi
teknik start teknik lari garis finish
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran Halaman : 43
Perilaku umum melakukan lari cepat terbentuk dengan cara merangkaikan
perilaku start, lari dan melintasi garis finish. Perilaku merangkaikan tersebut
hanya dapat dilakukan bila ketiga perilaku start, lari dan melintasi garis finish
telah dikuasai seluruhnya. Dengan demikian, merangkaikan start, lari dan
melintasi garis finish membutuhkan prasyarat melakukan setiap gerakan
tersebut satu persatu. Bagan diaas menunjukkan struktur kombinasi ntara
prosedural dan hierarkikal.
Definisi tiga kawasan perilaku:
1. Perilaku kawasan kognitif adalah perilaku yang merupakan hasil proses
berfikir. Dalam bahasa sederhananya adalah perilaku hasil kerja otak.
Bloom (1956) misalnya membagi kawasan kognitif menjadi 6 tingkatan:
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis dan evaluasi.
Gagne (1979) membagi kapabilitas manusia dalam kawasan kognitif ini
menjadi 3 macam, yaitu: keterampilanintelektual, strategi kognitif dan
informasi verbal.
2. Perilaku kawasan psikomotor adalah perilaku yang dimunculkan oleh
hasil kerja fungsi tubuh manusia. Dave (1967) membagi kawasan perilaku
psikomotor dalam 5 jenjang perilaku, yaitu menirukan gerak,
memanipulasikan kata-kata menjadi gerak, melakukan gerak dengan
tepat, merangkaikan berbagai gerak, dan melakukan gerak dengan gerak
wajar dan efisien.
3. Perilaku efektif adalah perilaku yang diunculkan sesorang sebagai
pertanda kecenderungannyauntuk membuat pilihan atau keputusan untuk
beraksi dalam lingkungan tertentu. Bloom dan Masia (1964) membagi
kawasan ini menjadi 5 tingkatan kemampuan, yaitu: menerima nilai
Setiap peialku yang telah ditulis masih dapat diperinci lagi menjadi
perilaku yang lebih kecil atau halus lagi tergantung kepada keinginan
pengembang instruksional, samapi batas mana dia akan berhenti. Dalam praktek
melakukan analisis instruksional bagi kebutuhan mata pelajaran anda, maka satu
perilaku umum dapat diurakan sampai 5 – 10 perilaku khusus. Bila anda
menghendakinya, setiap perilaku itu masih mungkin dijabarkan lagi. Bila lebih
cermat dan lebih rajin melakukan analisis tersebut. Pekerjaan tersebut banyak
menuntuk penggunaan logika. Disinilah salah satu letak penggunaan akal sehat
dalam proses pengembangan instruksional.
L.VISUAL
GBR HIDUP
PAMERAN
DARMAWIS ATA
PERCONTOHAN
PENGALAMAN DRAMATAIS AS I
PENGALAMAN TIRUAN
PENGALAMAN LANGS UNG
KONGKRIT
KERUCUT PENGALAMAN
Tabel Prosentase
Keberhasilan Belajar Melalui Panca Indera
Pembicaraan Pembicaraan
Tindakan
Keberhasilan
Belajar
EFEK BELAJAR/PERSENTASE
DAN KEMAMPUAN MENGINGAT SETELAH
LEWAT WAKTU
(b)
(c)
(a)
b. Media Visual
Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan.
a) Unsur-unsur media visual:
1. Garis adalah kumpulan dari titik-titik.
2. Bentuk adalah sebuah konsep symbol yang dibangun atas garis-garis atau
gabungan garis dengan konsep lainnya.
3. Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan, juga
untuk membangun keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi tingkat
realism dan menciptakan respon emosional tertentu.
4. Tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan halus, juga
untuk memberikan penekanan seperti halnya warna.
b) Karakteristik Media Visual
1. Pesan Visual
a. Gambar, dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Sketsa/ gambar garis (stick figure), yaitu gambar sederhana atau
darft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok suatu objek
tanpa detail.
2) Lukisan, merupakan gambar hasil representatifsimbol dan artistic
seseorang tentang suatu objek atau situasi.
3) Photo, yaitu gambar hasil pemotretan atau photografi.
b. Grafik
1) Grafik garis
2) Grafik batang
(contoh poster)
e. Papan visual, meliputi:
1) Papan tulis
2) Papan magnetic
3) Papan lembar balik
4) Papan buletin (bulletin board)
5) Papan flannel
6) Papan peragaan/ papan display
4. Pengadaan media
Menurut Arief S. Sadiman terdiri dari:
1) Media jadi (by utilization), yakni media yang sudah menjadi komoditi
perdagangan.
2) Media rancangan (by design), yakni media yang direncanakan secara
khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu.
5. Sifat pemanfaatan media
a. Media primer
Yakni media yang diperlukan atau harus digunakan guru untuk membantu
siswa dalam proses pembelajarannya.
b. Media sekunder
Media ini bertujuan untuk memberikan pengayaan materi. Media sekunder
ini juga bisa disebut sebagai media pembelajran dalam arti luas, yakni
dapat dijadikan sumber belajar di mana para siswa dapat belajar secara
mandiir atau berkelompok. Media opsional ini dapat dibuat guru sendiri
atau bersama-sama dengan siswanya. Bila media tersebut dibuat oleh
siswa, maka guru sebagai pengarah dari keseluruhan rancangannya.
ya
7. Analisis ketersediaan peralatan
8. Uji coba
ANALISIS
KEBUTUHAN MEDIA
D. CONTOH SOAL
1. Sebutkan kelebihan dari penggunaan media audio pada psoses pembelajaran!
2. Jelaskan kriteria apa saja yang diperlukan dalam pemilihan media
pembelajaran!
Jawaban:
1. Kelebihan media audio
a) Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan
menjangkau sasaran yang luas.
b) Mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar.
E. LATIHAN
BAB III
PENGGUNAAN MEDIA
A. PENDAHULUAN
Peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pengajaran sangat
diperlukan mengingat guru dapat dikatakan sebagai pemain yang sangat berperan
dalam proses belajar mengajar di kelas, yang hendaknya dapat mengolah
kemampuannya untuk membuat media pengajaran lebih efektif dan efisien (1),
B. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini maka mahasiswa dapat :
a. Membuat perencanaan penggunaan media
b. Memilih dan menggunakan berbagai media
c. Merawat alat bantu
D. URAIAN MATERI
1. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran.
Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam perkuliahan bukan
bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi
dan membantu para dosen dalam menyampaikan materi atau informasi. Dengan
menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara dosen dengan mahasiswa
secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan seperti yang
dikemukakan oleh Anderson (1976) media dapat dikelompokkan menjadi 10
golongan sebagai berikut :
Tujuan lain dari penggunaan media pembelajaran dapat pula diperoleh dari
kemampuan yang dimiliki media itu sendiri. Kemampuan tersebut diantaranya
adalah :
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi
lebih besar. Misalnya kuman yang tidak tampak oleh mata menjadi diperbesar
jutaan kali dengan menggunakan mikroskop kamera, sehingga hasilnya dapat
dilihat dengan jelas, bahkan dapat dicetak pada kertas foto dengan kualitas
hampir sama seperti kita melihat pada mikroskop.
2. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh kehadapan peserta. Hal ini dapat
dilakukan dengan penggunaan gambar atau program video. Dengan
merekammya melalui kamera, objek yang letaknya sangat jauh dan tidak
mungkin dijangkau siswa dapat dihadirkan dengan mudah ke hadapan siswa.
Misalnta tentang salju, air terjun Niagara, bulan dan perut bumi, yang tadinya
adalah sessuatu yang tidak mungkin dipelajari, dengan teknologi media
semuanya menjadi kenyataan.
3. Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan cepat atau
sangat lambat menjadi sistematis dan sederhana.
4. Menampung sejumlah besar peserta untuk mempelajari materi pelajaran
dalam waktu yang sama. Misalnya program televisi pendidikan sekolah yang
Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni
metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar, sedangkan
penilaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya
tujuan pengajaran.
1) Kriteria Umum
Ekonomis
Dalam pengertian murah. Ekonomis tidak berarti harganya selalu
harus rendah, bisa saja pengadaan sumber belajar itu cukup tinggi,
tetapi pemanfaatannya dalam jangka panjang terhitung murah.
5. Pengadministrasian
1. Subjective self-report
2. Objective self-report
3. Interview
Analisis kompetensi
utama / sub kompetensi,
topik dan sub topik
Tentukan setting
pengajaran
Ya
Analisis ketersediaan
peralatan
Uji coba
Membuat media
Tidak dan menyediakan
peralatan
Uji coba
Gunakan secara
massal
1. Media Grafis
Media grafis sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara yang dapat
mengakibatkan pelapukan dan pengotoran, oleh karena nya media ini harus :
a. Ditempatkan pada ruangan yang kadar air dalam udaranya rendah, sejuk
serta bebas dari debu.
b. Menempatkan media pada tempat tertutup atau dibungkus dengan bahan
plastik sehingga tidak dimakan ngengat.
d. Flashdisk
Setelah selesai digunakan selalu dibersihkan dengan antivirus
Jika tidak digunakan top cupnya harus selalu terpasang
3. Media Transparansi
a. Antar transparansi harus diberi kertas pelapis
b. Ditempatkan pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
4. Objek Fisik
a. Ditempatkan pada rak yang jaraknya cukup jauh sehingga tidak
bersentuhan ketika diangkat dari tempat peletakannya
b. Ditempatkan pada ruangan yang sejuk
c. Upayakan catnya selalu terjaga
5. Media cetak
a. Ditempatkan pada rak dengan posisi tegak di ruangan yang sejuk
E. LATIHAN
1. Sebutkan perencanaan penggunaan media?
2. Sebutkan praktek penggunaan media?
3. Jelaskan pengadaan alat bantu/media dengan menggunakan bagan analisis
kebutuhan media?
4. Jelaskan bagaimana cara merawat alat bantu?
F. RANGKUMAN
1. Perencanaan penggunaan media
a. Memilih sumber belajar
Kriteria Umum
o Ekonomis
o Praktis dan sederhana
o Mudah diperoleh
o Bersifat fleksibel
o Komponen-komponen sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
Sumber belajar yang dirancang dan membantunya melalui rekaman
audio maupun video. Beberapa ciri yang harus diperhatikan yaitu:
o Sebelum mulai perlu diketahui: Apakah masalah yang
dihadapi sudah cukup jelas, sumber belajar bisa
disediakan, dan dimana bisa memperolehnya.
o Mempertimbangkan bukti-bukti
o Membuat kesimpulan
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Wijaya, Cece. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran.
Remaja Rosdakarya: Bandung. 1997; 2
2. Sudjana N DR, Rivai Ahmad DRS. Media Pengajaran. Sinar Baru
Algesindo:Bandung. 2007;1-2
3. Leshin , CB, Pollock, Reigeluth, CM. Instructional Design Strategies and
Tactics. Engelwood Cliffs : Educational Technology Publications.1992
A. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini maka mahasiswa dapat:
1. Mengenal jenis media pembelajaran
2. Membuat media pembelajaran secara komputer dan manual
3. Menggunakan media pembelajaran komputer dan manual
C. URAIAN MATERI
Bahan dasar transparan berupa sejenis plastik tipis yang disebut acetate
dijual dipasaran dalam kemasan 100 lembar dengan tebal 2 atau 3 macam
yang berbeda. Yang umum dipakai dengan DIN – A.4, 210 x 297 mm
dengan tebal 0,08 mm. Pembuatan langsung pada transparan dapat
dikerjakan 2 cara yaitu:
1) Menulis/melukis dengan pen khusus yang berwarna warni
(Transparance pen)
2) Menggunakan set huruf (lettering set) atau sering disebut rugos.
b. FLIPH CHART
Peta/flip cahrt adalah lembaran kertas yang berisikan bahan pelajaran, yang
tersusun rapi dan baik. Penggunaan ini adalah salah satu cara guru dalam
menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis. Lembaran kertas yang sama
ukurannya dijilid jadi satu secara baik agar lebih bersih dan baik. Penyajian
informasi ini dapat berupa:
1. Gambar-gambar
2. Huruf-huruf
3. Diagram
4. Angka-angka
Flip cahrt tersebut harus disesuaikan dengan jumlah dan jarak maksimum
siswa melihat flip cahrt tersebut dan direncanakan tempat yang sesuai dimana
dan bagaimana flip cahrt tersebut ditempatkan.
c. GRAFIK
Grafik atau bagan dalam bentuk garis atau suatu gambar sederhana
dengan menggunakan garis dan bentuk. Dengan grafik dapat dibuat suatu sajian
informasi/pelajaran yang menarik, baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif. Dengan grafik dapat secara cepat atau segera diketahui sacara lbih
mudah terhadap informasi yang di sajikan atau dipelajari.
Penyajian grafik dapat :
1. Menyajikan data (informasi) secara lebih kompherensif, padat, singkat dan
sederhana daripada apa yang dapat dicapai melalui uraian dengan bahasa.
2. Menonjolkan sifat-sifat khas dari data dengan lebih jelas daripada apa yang
dapat dicapai melalui uraian dengan bahasa.
3. Memberikan dasar penguraian data yang melampaui batas kemampuan dari
uraian dengan bahasa.
Manfaat grafik dapat :
Keempat hal diatas perlu kita perhatikan betul-betul dalam penyajian grafik.
Hal ini ditentukan karena dalam pengalaman tidak sedikit orang yang baru pada
taraf permulaan membuat tabel hal-hal yang sangat penting itu.
Bentuk grafik itu banyak sekali, antara lain :
1. Grafik sistem koordinat dan grafik kurva.
2. Grafik tangga.
3. Grafik dengan indeks.
4. Grafik semi – logaritma.
5. Grafik batang atau histogram.
6. Grafik gambar.
7. Grafik lingkaran.
d. MODEL
1. Kertas Dan Koran
Pada permulaan bab ini disarankan bahwa untuk sebagian terbesar dari model
instruksional hendaknya di buat oleh guru atau para siswa. Bagi siswa sangat
berharga dalam proses belajar sebab memperoleh pengalaman dari kegiatan yang
dilakukan. Siswa merencanakan bagaimana seharusnya sebuah model dapat
menggambarkan bagian terpenting, serta melakukan percobaan dengan bahan-
bahan yang ada untuk membuat model. Proses perencanaan sebuah model yang
terbaik bagi para siswa, pertama-tama adalah mengumpulkan foto-foto, gambar-
gambar serta gambaran keseluruhan dari objek asli atau meneliti objek aslinya.
Berdasarkan data itu mereka membuat sket model yang akan mereka rencanakan
pembuatanya.penggambarannya itu sering diungkapkandari tiga sudut pandang :
depan, samping dan atas. Bagaimanapun objek bagian depan dan belakang atau
samping tidak akan sama. Oleh karena itu perlu menggambar sket imbuhan
pandangan dan mungkin perlu bagian pandangan bawahnya. Dan unsure yang
akan dimasukkan sebagai bagian yang penting dari model itu. Setidak-tidaknya
Dengan bantuan kertas, kardus, gunting, selotip, kawat, lem, tali, dan sebuah
stapler anda dapat membuat jenis-jenis model, seperti: miniature-miniatur mabel
rumah, tenda, pohon, bunga, papan lalu lintas, kapal, mobil, truk, kereta api,
pesawat terbang, bayangan binatang, topi, boneka, pakaian, bendera, mesin
sederhana setra beberapa jenis bentuk geometri. Walaupun konstruksi kertas di
buat dengan banyak warna yang dibumbuhkan mungkin bisa memperkaya alam
jangkauan penggunaan yang sangat luas.
Perlu juga diingat kemungkinan-kemungkinan dipergunakannya bahan
semacam itu seperti kardus bekas, kertas kado, kartu ucapan selamat yang sudah
tidak terpakai lagi, kardus sepatu, kertas dupleks, kertas bungkus alat-alat dapur,
kertas handoek, kertas aluminium, kertas pembungkus daging, dan selofan.
3. Bubur Kertas
Bubur kertas bisa digunakan dalam membuat peta timbu dan untuk
menciptakan bola dunia, juga bermanfaat untuk membuat daratan pedesaan,
permukaan gunung merapi pada sebuah kerangka dari kayu berkawat, atau untuk
membuat model binatang pada sebuah dasar rangka kawat, membuat kepala
boneka, dan bentuk model buah-buahan serta sayur-sayuran. Sehubungan dengan
campuran untuk membuat bubur kertas yang dijelaskan pada uraian terdahulu,
berikut ini ada tiga macam cara yang diketahui dan di temukan dengan sukses.
Cara mengadon bubur kertas
Untuk membuat bubur guna keperluan sebuah model sehingga mirip tanah liat,
rendamlah sobekan kertas keci-kecil di dalam air panas selama beberapa jam,
Campuran lain yang menghasilkan bahan yang bisa di tuangkan seperti tanah
liat ydibuat denga cara: sobeklah kecil-kecil kertas krep berwarna masukkan
kedalam ember atau panci besar, tambahkan secangkir bubuk flour dan setengah
gelas garam. Bila guru sedang memperlihatkan jenis bubur kertas kepada siswanya
cara yang terbaik pertama-tama ia mencoba membuat model dengan adonan
tersebut di rumah.
Guru dapat beresperimen dengan beberapa adonan yang berbeda, salah
satunya ddengan kertas Koran atau kertas krep. Buatlah lebih sedikit dari adonan
lainya; atau bisa juga mencobakan flour putih, flour coklat, atau beberapa jenis
adonan lain yang lebih disukai. Satu, adoanan mungkin dibuat dari kertas hitam
putih dan yang lainya dibuat dari kertas komik berwarna. Sebaiknay jangan
Para pengusaha kayu. Kontraktor dan orang tua siswa, menginginkan semua
potongan keyu bisa digunakan untuk membuat model-model binatang, mobilatau
truk, perahu, gerbong kereta api,, mesin, rumah, gedung, bentuk-bentuk geometris,
perabotan rumah tangga., jembatan, pagar, jalan-jalan raya, kincir angin, peralatan
Derek, papanhitung, perkakas tenun, dengan landasan bangunan yang di buat dari
bubur kertas dan karton. Kayu lunak seperti pinur putih, kayu merah atau kayu
arah adalah kuat tapi mudah di geregaji, dipaku, dibor, serta di tatah. Sedangkan
kayu-kayu kertas seperti mahoni sangat sulit di kerjakan. Yang mudah di kerjakan
adalah kayu balsa, sangat lunak dan ringan sebagai bahan untuk membuat kit-kit
pesawat terbang atau dijual pada took-toko kerajinan tangan dan di tempat
penyimpanan kayu dalam bentuk lebaran atau potongan-potongan utuh. Bahan-
bahan potongan kecil dapat di temukan di sekitar rumah dan akan sangat berguna,
termasuk peti bekas penyimpanan apel, jeruk, peti paking,anak korek apai, alat
penekan lida, tonkat pengisap, ranting, tongkat sapu, rusuk atap.
b. Mempergunakan tanah liat
Ada dua jenis tanah liat yang kusus di pergunakan membuat model yaitu: (1)
tanah liat alami atau dengan bahan pelarut air yang kemudian menjadi keras
bilamana kering, dan (2) tanah liat dengan pelarut minyak atau malam yang bisa
kering dan meneras
Tanah-tanah yang alami ini diprgunakan untuk membuat modelsosok binatang
atau manusia, pencakar langit, bangunan pabrik, dan untuk membuat bata-bata
kecil,yang di pakai untuk membangun pondok dan gua karang. Selain itu sangat
cocok untuk membuat genting, papan peringatan serta pot-pot yng bisa di bakar
5. Plaster Paris
Plaster paris merupakan serbuk putih yang bagus, bila di taburkan kedalam air
akan cepat membentuk gumpalan padat dan mudah dikikis dengan cara
menggunakan pisau atau pahat. Plaster paris bermanfaat untuk pembuatan papan
peringatan,genting, berbagai model strata bumi,fosil-fosil atau meluaskan
penampang memotong dari sebuah gigi, seekor ikan atau cacing atau paramecium,
biji, tumbuhan atau sehelai daun.
a. Mempergunakan plaster
Lapisan pertama harus tipis, lapisan kedua lebih tebal, disusul dengan
penyerbukan permukaannya dengan serbuk geregaji. Lapisan ketiga seperti lapisan
kedua diberi serbuk, tapi lapisan keempat dan terakhir biarkanlah bersih. Cetakan
karet terakhir biarkanlah bersih. Cetakan karet terakhir dilepas dan dapat dipakai
berkali-kali untuk membuat cetakan-cetakan plaster yang serupa.
6. Bahan Metal
Beberapa potong kayu, pipa dan selongsor, kaleng,kaleng dan beberapa
plat metal sangat berguna untuk membuat berbagai model atau bagian-bagian
model. Misalnya, kawat bisa dibengkokkan membuat bentuk geometric, kerangka
binatang, dan sosok yang digantungkan pada langit-langit seperti mobil-mobil,
atau kepada kerangka tempat bagian-bagian tubuh dari bubur kertas
dicetak.gantungan-gantungan pakaian bisa juga dibentuk menjadi struktur dasar
dari gunung-gunung atau perbukitan lalu di tutupi kertas Koran atau layar dan
kemudian ditutupi bubur kertas. Kaleng-kaleng bisa dipergunakan macan-macam
objek. Kaleng susu yang dicat memperlihatkan tangkai penyimpanan air yang
ditempatkan diatas meja. Dengan mempergunakan sebuah gunting kaleng dapat
dipotong-potong beberapa bentuk objek yang berbeda lalu di pakukan kepada
kerangka kayu yang cukup kuat sehingga membuat suatu tutup mobil, ketel kereta
api, atau lumbung lantai sebuah jembatang atau badan perahu. (bila memaku
kaleng kepada kayu, lebih baik kaleng dibor terlebih dahulu dan lubangnya sama
dengan besar paku atau lebih kecil sedikit. Untuk mempermudah memakukannya,
dan mencegah metal melekuk kepermukaan tempat di paku). Kaleng atau tembaga
lembaran tipis atau aluminium juga bisa dipotong atau dibengkokkan untuk
dibentuk topeng, binatang atau manusia, bagian-bagian mesin robot serta bentuk-
b. FLIPH CHART
Langkah-langkah dalam membuat fliph chart dengan komputer dapat kita buat
dengan CorelDRAW yaitu :
1. Membuat Teks
1) Membuat Teks
Dalam membuat teks dalam CorelDRAW dibedakan dalam dua jenis; pertama
artistic text (untuk membuat teks dengan pola dan umumnya untuk teks yang
pendek) dan yang kedua Paragraph Texs (untuk membuat teks dengan format
sederk mengakhiri pembuatan hana dan pada umumnya untuk teks yang
panjang). Cara membuat kedua jenis tersebut adalah sebagai berikut :
a) Klik teks tool dalam toolbox.
b) Klik dalam drawing page.
c) Atur setting karakter dalam property bar.
d) Ketik teks.
e) Untuk mengakhiri pembuatan artistic text klik pick tool.
2) Membuat Paragraf Teks
Langkah-langkah untuk membuat Paragraph Text adalah sebagai berikut :
a) Klik text tool dalam toolbox.
c. GRAFIK
Chart tersebut dibuat menggunakan Apple Numbers. Saya coba membuatnya di
Excel 2007 dan berikut ini adalah langkah-langkahnya:
1. Pilih range data, yaitu sel A1:B5.
2. Pada Insert tab, grup Charts, klik Pie dan pilih bentuk seperti contoh di bawah
ini.
Klik Design tab pada Chart Tools. Pada grup Chart Styles klik tombol More dan
pilih style seperti gambar dibawah ini.
Pada Chart Tools, Design tab, grup Chart Layouts, klik tombol More dan pilih
Layout 6.
5. Selanjutnya kita akan mengatur format 3-D chart. Pada Chart Tools, Layout tab,
grup Background, klik 3-D Rotation.
6. Atur 3-D Format (untuk mengatur background chart) seperti gambar berikut.
Pilih Soft Round untuk Bevel (Top dan Bottom).
7. Atur 3-D Rotation (untuk membuat permukaan cembung pada chart) seperti
gambar berikut.
12. Tampilan akhir chart yang sudah selesai diformat akan seperti ini.
d. TABEL
1. Membuat Dan Menghapus Tabel.
1. Membuat Tabel
1. Buatlah dokumen baru (Ctrl + N).
2. Kemudian klik tab menu Insert, kemudian pilih Tabel.
6. Untuk mengecilkan dan melebarkan tabel, gerakkan mos pointer pada garis
kolom yang ingin di geser,arahkan mos pointer hingga berubah menjadi
panah dengan dua arah kanan dan kiri
2. Menghapus Tabel
1. Aktifkan/pilih tabel yang akan di hapus.
2. Pilih tab menu Layout.
3. Pada ribbon Row & Columns, pilih icon menu Delete
4. Pilih Table
5. Perhatikan, sekarang tabel telah hilang. Kemudian tekan tombol Ctrl + Z,
(batalkan penghapusan tabel).
6. Kemudian simpan dengan nama Tabel.
4. Mengkonfersi Table
1. Pastikan dokumen/teks yang akan dikonversi menjadi tabel mempunyai
perataan tab (gunakan file “Tabel” yang telah dikonversi menjadi teks).
2. Pilih/sorot semua teks yang akan di jadikan tabel.
3. Klik tab menu Insert > Tabel > Convert Text to Table.
4. Isikan Number of Columns : 5, aktifkan pilihan Tabs, kemudian klik tombol
OK.
5. Perhatikan hasilnya. Sekarang teks kita sudah dikonversi menjadi tabel
2. Memanipulasi Tabel
1. Mengatur Border Dan Shading Tabel.
1. Sorot semua baris dari tabel
2. Klik tab menu Design.
3. Pada ribbon menu kelompok Table Style, pilih icon menu Borders.
4. Pilih Border and Shadings
5. Aktifkan tab Border, pada bagian setting pilih Grid, Style pilih bentuk garis
bingkai sesuai contoh pada latihan diatas.
6. Color pilih Automatic.
7. Width : 2
8. Apply to : Table
9. Klik OK
10. Perhatikan hasil format tabelnya.
11. Untuk membuat shading atau warna backgrownd dari tabel, seleksi baris
pertama tabel.
D. CONTOH SOAL
1. Bagaimana cara mendesain Flipchart secara manual?
Jawab :
a.) Menentukan tujuan pembelajaran ; Seperti pada umumnya dalam pembuatan
media pembelajaran, langkah pertama adalah menentukan tujuan.
b.) Menentukan bentuk Flipchart ; Flipchart secara umum terbagi dalam dua
sajian, pertama Flipchart yang hanya berisi lembaran-lembaran kertas
kosong yang siap diisi pesan pembelajaran, seperti halnya whiteboard namun
Flipchart berukuran kecil dan menggunakan spidol sebagai alat tulisnya.
Kedua, Flipchart yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang telah disiapkan
sebelumnya yang isinya bisa berupa gambar, teks, grafik, bagan dan lain-
lain. Berdasarkan tujuan yang telah kita tentukan di maka pilih bentuk
Flipchart mana yang akan dibuat atau disiapkan.
E. LATIHAN
1. Sebutkan langkah-langkah tehnik membuat OHT secara tidak langsung?
2. Apakah perbedaan pembuatan OHT secara langsung dan tidak langsung?
3. Sebutkan langkah-langkah pembuatan flip chart secara manual?
4. Sebutkan bahan yang dapat dipakai dalam pembuatan model ?
F. RANGKUMAN
Membuat OHT, Flip Chart, Grafik dan Model secara Manual
1. OHT Manual
Dalam membuat transparan banyak cara yang dipergunakan:
1) Pembuatan OHT secara langsung
a. Menggunakan Feltpen khusus transparasi.
b. Menggunakan letterpress atau lettraset.
Pembuatan langsung pada transparan dapat dikerjakan 2 cara yaitu:
a. Menuls/melukis dengan pen khusus yang berwarna warni
(Transparance pen)
b. Menggunakan set huruf (lettering set) atau sering disebut rugos.
Dalam prakteknya dua cara diatas dikombinasikan atau dipakai secara
bersama untuk menghasilkan transparan yang telah direncanakan terlebih
dahulu.
2) Pembuatan OHT secara tidak langsung
a. Menggunakan alat thermofal buatan 3-M. Gambar visual terlebih
dahulu dibuat pada kertas HVS dan difotokopi. Fotokopi ini
dipindahkan ke Infra red transparasi melalui thermal process 3-M.
b. Proses diazo, yaitu proses yang menggunakan uap ammonia. Master
yang akan dikopi dipindahkan ke transparasi khusus untuk diazo ini
dengan cara penyinaran dengan sinar ultra violet.
Bubur kertas bisa digunakan dalam membuat peta timbu dan untuk
menciptakan bola dunia, juga bermanfaat untuk membuat daratan pedesaan,
permukaan gunung merapi pada sebuah kerangka dari kayu berkawat, atau
untuk membuat model binatang pada sebuah dasar rangka kawat, membuat
kepala boneka, dan bentuk model buah-buahan serta sayur-sayuran.
Sehubungan dengan campuran untuk membuat bubur kertas yang dijelaskan
pada uraian terdahulu, berikut ini ada tiga macam cara yang diketahui dan di
temukan dengan sukses.
Ada dua jenis tanah liat yang kusus di pergunakan membuat model
yaitu: (1) tanah liat alami atau dengan bahan pelarut air yang kemudian
menjadi keras bilamana kering, dan (2) tanah liat dengan pelarut minyak atau
malam yang bisa kering dan meneras
Tanah-tanah yang alami ini diprgunakan untuk membuat model sosok
binatang atau manusia, pencakar langit, bangunan pabrik, dan untuk membuat
bata-bata kecil,yang di pakai untuk membangun pondok dan gua karang.
Selain itu sangat cocok untuk membuat genting, papan peringatan serta pot-
pot yng bisa di bakar atau di lukis atau di glasur supaya dapat di pergunakan
secara permanen.
Untuk menyiapkan pembuatan model, sediakan ember,atau kaleng dan
isi setengahnya dengan air bersih. Taburkan tepung tanah liat kedalam air,
sekepal demi sekepal sehingga mencapai tinggi melebihi permukaan air yang
merendamnya. Biarkan direndam sejenak, kemudian aduklah denga jari
tangantambahkan tanah liat sampai galau betul-betulserta kental merata. Pada
tahap ini biasanya tanah liata terlalu lengket, tidak dapat dipergunakan dengan
baik oleh para siswa. Untuk itu biarkanlah semalaman dalam sebuah kaleng;
Disebabkan malam itu tidak bisa mengeras maka bahan ini paling
cocok untuk pembuatan objek yang bersifat sementara. Bahan ini bisa bisa
dipergunakan lag berkali-kali untuk membentuk model bangunan, binatang,
tanah lapang yang mendukung batang pohon atau pagar yang di buat dari anak
korek api yang ditanamkan kedalamnya model geometri padat, buah buahan
dan tumbu-tumbuhan, bagian-bagian anatomi, profil atau sosok tubuh,
berbagai pot untuk keperluan pameran tetapi bukan untuk di pakai.
iv. Plaster Paris
a. Mempergunakan plaster
Cara menyiapkan potongan plaster, pertama tuangkan air berih
kedalam wadah yang luas, panci enamel atau panci timah. Air yang di tuang
sebaiknya sedikit dibandingkan dengan ukuran balok atau gumpalan yang
akan di potong-potong kemudian. Lalu taburkan serbuk plaster paris itu
sedikit demi sedikit kedalam air sampai metara di bawah permukaan air. Aduk
sampai merata sampai berbentuk krim, sisihkan gelembung serta gumpalanya.
Teruskan aduk perlahan-lahan sampai campuran itu terasa mengental.
Cepatlah tuangkan kedalam bentuk cetakan yang telah disiapkan sebelumnya.
Bila plaster di tuangkan ternyata sangat lamban, hal itu akan membuat plaster
terlalu tebal dan akan terlalu cepat mengeras. Beberapa plaster cacat di
tuangkan kedalam kaleng timah atau kotak kardus mungkin bisa di buang.
Jangan sekali-kali menuangkan plaster paris kedalam bak cucian. Sebab hal
itu mengakibatkan pengerasan didalam pipanya, menyumbat aliran sehingga
mengharuskan tukang memindahkan pipa untuk memperbaikinya.
v. Bahan Metal
Beberapa potong kayu, pipa dan selongsor, kaleng,kaleng dan beberapa
plat metal sangat berguna untuk membuat berbagai model atau bagian-bagian
model. Misalnya, kawat bisa dibengkokkan membuat bentuk geometric,
kerangka binatang, dan sosok yang digantungkan pada langit-langit seperti
mobil-mobil, atau kepada kerangka tempat bagian-bagian tubuh dari bubur
f. Pada Chart Tools, Design tab, grup Chart Layouts, klik tombol More dan
pilih
g. Selanjutnya kita akan mengatur format 3-D chart. Pada Chart Tools,
Layout tab, grup Background, klik 3-D Rotation.
h. Atur 3-D Format (untuk mengatur background chart). Pilih Soft Round
untuk Bevel (Top dan Bottom).
i. Atur 3-D Rotation (untuk membuat permukaan cembung pada chart)
j. Ubah warna chart. Pilih satu bagian chart yang ingin diubah warnanya
(misalnya: Strawberry) dengan cara double click. Pada Format tab, grup
Shape Styles, klik tanda panah Shape Fill dan pilih warna yang
diinginkan.
k. Atur posisi Legend. Pada Layout tab, grup Labels, klik Legend dan pilih
Show Legend at Bottom.
l. Format Legend. Klik pada Legend di chart. Pada Format tab, grup
Shape Styles, klik tanda More pada Shape Styles dan pilih
m. Ubah warna background pada chart. Pada Format tab, grup Shape Styles,
klik tanda panah Shape Fill dan pilih warna
G. SUMBER PUSTAKA
1. Sudjana N dan Rivai Ahmad. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Agensindo Offset. 2007. Hal 96-115; 156-73.
2. Anonim. BAB 10 Membuat Formula, Grafik, dan Gambae serta
Menggabungkan Karya pada Lembar Kerja.
(http://blog.math.uny.ac.id). Tanggal 26 Maret 2009. Tanggal 6 Januari
2010.
3. Rohano A. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. 1997.
Hal 60-76.
4. Hidayatullah T. Trik Cepat Membuat Efek Teks dengan CorelDRAW 12
& Photoshop CS. Surabaya : INDAH Surabaya.
5. Anonim. Cara Membuat Chart (Grafik) yang Elegan di Excel 2007
(http://imanteguhr.wordpress.com/category/uncategorized/). Tanggal
15 September 2008. Tanggal 6 Januari 2010.
A. PENDAHULUAN
Untuk menghasilkan tamatan yang mempunyai profil kemampuan yang
utuh seperti yang diharapkan pada kurikulum 1994 yang disempurnakan
(reformasi), siswa harus belajar atau diajarkan materi-materi kemampuan yang
mencerminkan seluruh kemampuan/sub kemampuan yang seharusnya dikuasai.
Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan pengembangan pembelajaran/pelatihan
kompetensi secara sistematis dan terpadu, agar siswa dapat menguasai setiap
kompetensi secara tuntas (mastery learning). Hal ini tidak terlepas dari
pengembangan bahan ajar untuk kegiatan pembelajaran kompetensi. Bahan ajar
merupakan komponen terpenting yang harus dipersiapkan guru sebelum
melakukan proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas selain komponen-
komponen lain yang dapat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran.
Karena merupakan hal terpenting dalam menentukan keberhasilan pada suatu
sistem pendidikan maka guru sebagai pelaksana pendidikan dituntut untuk
membuat bahan ajar yang berkualitas. Selama ini guru hanya menggunakan
buku-buku teks yang banyak dijual oleh para penerbit yang materinya belum
tentu cocok dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan siswa, sehingga siswa
kurang dapat memahami bahan ajar tersebut.
Bahan ajar yang berkualitas adalah bahan ajar yang materinya dapat
menjawab permasalahan siswa untuk mencapai suatu tujuan pendidikan, artinya
dapat memberikan pengetahuan keterampilan dan sikap yang harus dipelajari
siswa untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Dengan bahan
B. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini maka mahasiswa dapat:
4. Mengenal jenis bahan ajar
5. Mengetahui kriteria dan fungsi bahan ajar
6. Menyebutkan komponen-komponen dari hand out
7. Membuat hand out
D. URAIAN MATERI
10. Geser posisi placeholder untuk title dan content agar sesuai
dengan background.
11. Klik placeholder dan arahkan kursor pada sizing handle sehingga
berubah menjadi tanda panah dua arah dan kemudian geser untuk
memperbesar atau memperkecil placeholder.
Topik :
Mata Kuliah :
Waktu :
Dosen :
Uraian Materi
Pendahuluan
(GLOOS)
Judul sub topic 1 (Topik 2,3,4 dst. Sama)
Explanation
Activities
Summary
Evaluasi
4. Media E-Learning
a. Pengertian
E – Learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi ( TIK ) secara sistematis dengan
mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi
pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.
Komponen e – Learning mencakup :
1. Perangkat keras
2. Instruktur / jaringan
3. Perangkat lunak
4. Materi / isi
5. Strategi interaksi
6. Pemeran ( dosen, mahasiswa, dan lain – lain )
Skenario e – learning memungkinkan mahasiswa dapat kontak langsung
dengan :
1. Mahasiswa lain
2. Dosen
Materi
FASILIT Kuliah DOSEN
AS
ADMINISTRASI
Materi
FASILIT Kuliah DOSEN
AS
ADMINISTRASI
e. Ruang Lingkup
Penjaminan mutu e-learning merupakan upaya untuk mengendalikan
mutu penyelenggaraan e – learning secara transparan berdasarkan standar
mutu dan prosedur yang ditetapkan, meliputi :
1. Perencaan e – learning
2. Perencangan materi e – learning
3. Penyampaian dan interaksi dalam e – learning
4. Evaluasi hasil belajar dan evaluasi program e – learning
i. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan pembelajaran berbasis e – learning menyangkut
evaluasi terhadap komponen berikut :
1. Efektifitas
2. Efesiensi biaya
3. Mahasiswa dan kepuasan pemangku kepentingan
4. Kesinambungan.
D. CONTOH SOAL
1. Jelaskan pengertian Microsoft power point!
Jawab :
Microsoft power point atau Microsoft office power point adalah sebuah
program computer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di
dalam paket aplikasi, Microsoft office, selain Microsoft word, exel, access dan
beberapa program lainnya.
2. Jelaskan tehnik membuat presentasi dengan power point!
Jawab :
Langkah-langkah pembuatan presentasi dengan MS-Office Power Point.
Langkah-langkah ini hanya dapat dipahami dengan baik jika dibaca sambil
menjalankan program MS-Office PowerPoint yaitu :
1. Jalankan program windows
2. Double click icon power point
3. Terdapat 4 pilihan yaitu :
a. Auto contenwizard
b. Template
c. Blank presentation
d. Open existing presentation
Jawab:
1. Mata Kuliah
2. SKS
3. Topik Sub Topik
4. Kriteria Penilaian/Tujuan Khusus
5. Daftar Pustaka
6. Pendahuluan
7. Pokok Materi
8. Uraian isi (Tiap Sub Pokok)
Explanation (Uraian Teori, contoh, iliustrasi gambar)
F. RANGKUMAN
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Materi
disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Jenis bahan ajar menurut sosialisasi KTSP Depdiknas dilihat dari bentuknya,
bahan ajar dapat dibagi menjadi lima kelompok :
1) Bahan cetak seperti : hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet, chart;
2) Audio seperti : radio, kaset, CD audio, PH;
3) Visual seperti : foto, gambar, model / maket;
4) Audio visual seperti : video / filem, VCD;
5) Multi media seperti : CD interaktif, computer based, internet.
Microsoft power point atau Microsoft office power point adalah sebuah
program computer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam
paket aplikasi, Microsoft office, selain Microsoft word, exel, access dan beberapa
program lainnya.
Dalam PowerPoint, seperti halnya perangkat lunak pengolah presentasi
lainnya, objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya diposisikan
dalam beberapa halaman individual yang disebut dengan “slide“.
PowerPoint menawarkan dua jenis properti pergerakan, yakni Custom
Animations dan Transition. PowerPoint dapat menyimpan presentasi dalam
beberapa format, yakni sebagai berikut:
1. *.PPT (PowerPoint Presentation)
2. *.PPS (PowerPoint Show)
G. SUMBER PUSTAKA
1. Purnomo CH. Panduan Belajar Otodidak. (http://www.kutukutubuku.com).
Tanggal 4 Januari 2009.
2. Anonim. Komputer Multimedia. (http://blog.math.uny.ac.id). Tanggal 23
Oktober 2009. Tanggal 4 Januari 2010.
3. Admin. Menyiapkan Presentasi Dengan Multimedia.
(http://www.lib.itb.ac.id). Tanggal 31 Mei 2008. Tanggal 4 Januari 2009.
4. Anonim. Cara Membuat Costum Show di PowerPoint.
(http://www.computer1001.blogspot.com). Tanggal 20 Juni 2009. Tanggal 4
Januari 2009.
5. Anonim. Perihal Bahan Ajar. (http://www. Teknologi pendidikan.com).
Diakses tgl 2 januari 2009.
6. Anonim. Bahan Ajar. (http://www. FKIP Unikus.com). Diakses tgl 2 januari
2009
A. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari dan memahami tentang pembuatan instruction sheet
mahasiswa diharapkan:
1. Mampu membuat job sheet dan operation sheet
2. Mampu membuat assignment sheet sesuai mata kuliah masing-masing
minimal 3 buah.
C. URAIAN MATERI
Instruction sheet terdiri dari: Job sheet, operational sheet, information sheet,
assignment sheet, experiment sheet, project planning sheet, dan work sheet.
1. Job sheet
a. Pengertian Job Sheet
Job sheet merupakan petunjuk dan spefikasi untuk mengerjakan kegiatan
secara keseluruhan. Job sheet mencakup petunjuk secara mendetail dalam bentuk
verbal dan / atau berisi working drawing (skema pekerjaan).
Ocupation Job
2. Operational Sheet
Petunjuk mengerjakan suatu operasi atau suatu proses dasar. Petunjuk
biasanya juga digunakan untuk proses, “Bagaimana menjalankan dopler atau
USG?
3. Information Sheet
4. Assignment Sheet
1. Soal dan pertanyaan yang harus dijawab
2. Observasi yang harus dilakukan
3. Buku – buku
4. Kegiatan – kegiatan lain yang harus dibawa
D. CONTOH
Berikut ini adalah contoh jobsheet yang digunakan dalam praktikkum:
NAMA PEKERJAAN
UNIT
Asuhan Kebidanan I
REFERENSI
OBJEK PERILAKU
SISWA
Dengan menggunakan Asam Asetat mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan
protein urine dengan asam asetat sesuai dengan standar dan prosedur yang telah
ditetapkan dalam waktu 30 menit.
DASAR TEORI
PETUNJUK
KESELAMATAN KERJA
PEKERJAAN LABORATORIUM
PERALATAN
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi
Lampu spiritus (Bunser burner)
Pipet takaran 5 cc
Bak instrumen berisi sarung tangan DTT/ bersih
BAHAN
Urine
Asam asetat
Larutan klorin 0,5% dalam baskom
PERLENGKAPAN
Bengkok
Korek api
Perlak/ pengalas
Trolly
Sabun antiseptik
Handuk kering/bersih
e
r
i
j
a
r
a
k
2
-
3
c
m
d
a
r
i
u
j
u
l
a
m
p
u
s
p
r
i
t
u
s
s
a
m
p
a
i
m
e
n
d
EVALUASI
a.
:
B
g.
2.
B
a.
b.
d.
e.
f. J
a
w
a
b
a
n
a.
A
4.
O
a.
B
5.
Y
a.
E
g.
h.
i.
j.
d
a
p
a
t
m
e
m
b
u
a
t
s
c
r
i
p
u
n
t
u
k
m
e
d
i
a
p
e
m
b
e
l
a
j
a
r
d
a
p
a
t
m
e
n
g
g
u
n
a
k
v
i
d
e
o
c
a
m
e
r
a
u
n
t
u
k
m
e
m
b
u
a
p
a
k
e
t
p
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n
.
3.
B. O
BJ
E
K
TI
F
eja
k
pe
ne
m
ua
n
fo
no
gr
af
da
n
gr
am
af
on
,
in
ov
eja
k
19
82
,
pr
od
uk
ini
m
ula
i
me
ng
am
bil
ali
h
eb
ua
h
ca
kr
am
pa
dat
au
di
o
me
ng
an
du
b
a
h
a
s
a
c
o
m
p
u
te
r
y
a
n
g
k
ro
gra
m
au
dio
me
ru
pa
ka
n
eti
ka
me
nd
en
gar
ka
n
au
dio
ini
ko
ntr
ol
se
pe
nu
hn
ya
ber
1)
Eleme
n
M
ed
ia
A
ud
io
ala
h
sat
u
kel
e
r
u
p
a
k
a
n
k
a
t
a
-
k
a
t
a
d
i
u
c
a
p
k
a
n
o
l
e
h
p
e
m
a
i
n
s
e
c
a
r
a
t
e
r
a
t
u
r
d
a
n
b
e
B
e
b
e
r
a
p
a
h
a
l
y
a
n
g
d
a
d
i
e
k
s
p
l
o
r
a
s
i
u
n
t
u
k
m
e
m
p
e
s
e
b
u
a
h
m
e
d
i
a
a
u
d
i
o
,
d
a
l
a
m
p
e
n
g
u
c
a
p
a
n
,
a
r
t
i
k
u
l
a
s
i
,
p
i
l
i
h
k
a
t
a
(
d
i
k
s
i
)
,
d
l
l
.
M
e
s
k
i
p
d
e
m
i
k
i
a
n
t
i
d
a
k
s
e
m
u
a
k
a
t
a
s
u
a
r
a
p
e
m
a
i
n
t
e
r
m
a
s
u
k
u
n
s
u
r
k
a
t
a
,
m
i
s
a
l
n
y
a
k
e
r
a
m
a
i
a
n
o
r
a
n
g
d
i
p
a
s
a
s
o
r
a
k
s
o
r
a
i
p
e
n
o
n
t
o
n
s
u
a
t
p
e
r
l
o
m
b
a
a
n
.
K
e
d
u
a
c
o
n
t
o
h
m
a
s
u
k
k
e
d
a
l
a
m
u
n
s
u
r
s
u
a
r
a
.
c. U
n
s
u
r
M
u
s
i
k
d
i
a
r
t
i
k
a
n
s
e
c
a
r
a
u
m
u
n
,
p
e
r
p
a
d
u
a
n
b
u
n
y
i
y
a
n
m
e
m
p
u
n
y
a
i
a
r
t
i
d
a
n
n
i
l
a
i
y
a
n
g
t
i
n
g
g
i
.
M
u
s
i
k
m
e
m
b
u
a
t
s
e
b
u
a
h
m
e
d
i
a
a
u
l
e
b
i
h
m
e
n
a
r
i
k
.
D
a
l
a
m
m
e
d
a
u
d
i
o
,
m
u
s
i
k
d
a
p
a
t
d
i
m
a
n
f
u
n
t
u
k
b
e
b
e
r
a
p
a
h
a
l
,
- M
e
n
c
i
p
t
a
k
a
n
s
u
a
s
s
u
a
s
a
n
a
s
e
d
i
h
,
g
p
r
o
g
r
a
m
a
u
d
i
o
- J
e
m
d
u
a
b
u
a
h
a
d
e
g
a
n
y
a
n
g
- M
e
l
a
t
a
r
b
e
l
a
k
a
n
g
i
s
e
b
u
a
a
d
e
g
a
n
- M
e
m
b
e
r
i
t
e
k
a
n
a
n
d
a
l
a
s
e
b
u
a
h
a
d
e
g
a
n
,
m
i
s
a
l
n
y
a
t
e
r
a
d
e
g
a
d
a
l
a
m
i
s
t
a
n
a
k
e
r
a
j
a
a
n
M
a
t
a
m
u
s
i
k
g
e
n
d
i
n
g
E
f
e
k
S
u
a
r
a
e
r
u
p
s
u
a
r
a
-
s
u
a
r
a
y
a
n
g
d
a
p
a
t
g
a
m
b
a
r
a
n
s
u
a
s
a
n
a
l
a
t
a
r
,
b
a
i
k
w
a
k
t
u
,
t
e
m
p
m
a
u
p
u
n
s
u
a
t
u
k
e
g
i
a
t
a
n
a
t
p
e
r
i
s
t
i
w
a
.
g. C
o
n
t
o
h
:
h. -
G
a
m
b
a
w
a
k
t
u
,
s
u
a
r
a
-
s
u
a
r
a
y
a
n
g
u
n
t
u
k
m
e
n
g
g
a
m
b
a
r
k
a
n
k
e
j
a
d
i
a
n
s
e
b
u
a
h
a
d
e
g
a
k
i
c
a
u
b
u
r
u
n
g
,
k
o
k
o
a
y
a
m
j
a
n
t
a
n
u
n
t
u
k
m
e
n
g
g
a
m
b
w
a
k
t
u
p
a
g
i
.
S
u
a
r
a
j
a
n
g
k
h
a
n
t
u
,
l
o
l
o
n
g
a
n
a
n
u
n
t
u
k
m
e
n
g
g
a
m
b
a
r
k
a
n
w
a
k
m
a
l
a
m
,
d
l
l
.
i. -
G
a
m
b
a
r
a
n
t
e
m
p
a
y
a
n
g
d
i
g
u
n
a
k
a
n
m
e
n
g
g
a
m
b
a
r
k
a
n
t
e
m
p
a
t
k
S
u
a
s
a
n
a
k
a
n
d
e
n
g
a
n
d
e
r
i
n
g
t
e
l
e
p
o
n
,
s
u
a
r
a
m
e
k
e
t
i
k
/
k
o
m
p
u
t
e
r
,
s
u
a
r
a
p
r
i
s
e
d
a
n
g
j
a
l
a
n
,
d
l
l
.
S
u
t
e
r
m
i
n
a
l
,
d
a
p
a
t
d
i
g
a
m
b
a
r
d
e
n
g
a
n
s
u
a
r
a
d
e
r
u
m
o
b
i
l
,
k
l
a
k
s
o
n
,
s
u
a
r
a
-
s
u
a
r
a
a
s
m
e
n
a
w
a
r
k
a
n
d
a
g
a
n
g
a
n
,
s
u
k
o
n
d
e
k
t
u
r
m
e
n
c
a
r
i
p
e
G
a
m
b
a
r
a
n
k
e
g
i
a
t
u
n
t
u
k
m
e
m
p
e
r
k
k
e
g
i
a
t
a
n
a
t
a
u
p
e
r
i
d
a
l
a
m
s
e
b
u
a
h
a
d
e
g
a
n
.
M
i
b
u
k
u
d
i
b
u
k
a
-
b
u
k
m
e
n
g
g
a
m
b
a
r
k
a
n
o
r
a
n
g
b
e
l
a
j
a
r
.
S
u
a
r
a
g
e
l
a
s
p
e
m
o
b
i
l
t
a
b
r
a
k
a
n
,
s
u
a
r
o
r
a
n
g
m
e
n
g
g
e
r
g
a
j
i
,
l
a
n
g
k
a
h
p
i
n
t
u
d
i
b
u
k
a
/
d
i
t
u
em
bu
ata
n
me
dia
au
di
o
pe
m
bel
aja
ra
n
me
me
rlu
ka
n
be
be
ra
pa
6)
7)
9)
10)
11)
PENULISAN NASKAH REMBUG NASKAH
12)
13)
15)
16)
LATIHAN KERING
17)
18)
19)
REKAMAN
20)
21)
22)
EDITING DAN MIXING
23)
24)
25)
LATIHAN KERING
26)
27)
29)
30)
31)
MASTERING
32)
33)
34)
Ga
a. P
r
a
P
r
o
d
u
k
e
g
i
a
t
a
n
-
k
e
g
i
t
a
n
y
a
n
g
d
i
p
a
d
a
t
a
h
a
p
a
n
P
r
a
P
r
o
y
a
i
t
u
t
e
l
a
a
h
k
u
r
i
k
u
l
u
m
p
e
n
u
l
i
s
a
n
n
a
s
k
a
h
.
c. •
T
e
l
K
u
r
i
k
u
l
u
m
d. M
e
n
g
a
p
a
h
a
r
u
s
t
e
l
a
a
h
k
u
r
i
k
u
l
u
m
?
y
a
n
g
m
e
l
a
k
u
k
a
n
t
e
l
a
a
h
ala
m
me
ng
em
ba
ng
ka
n
me
dia
unt
uk
me
nu
ela
ah
ku
rik
era
na
n
ahl
i
me
dia
har
us
me
ng
kaj
i
da
n
me
ma
sti
an
gk
ah
sel
anj
utn
ya
yai
tu
pe
nul
isa
n
na
sk
ah.
Na
sk
ah
dit
uli
s
ah
ap
r
o
d
u
k
s
i
m
e
d
i
a
a
u
d
i
o
i
n
d
i
a
w
a
l
i
d
e
n
g
a
n
d
i
t
e
r
i
m
a
n
y
a
o
l
e
h
t
e
a
m
p
r
o
d
u
k
s
i
.
i
t
u
d
i
l
a
k
u
k
a
n
l
a
n
g
k
a
p
r
o
d
u
k
s
i
,
y
a
i
t
u
:
t
i
m
p
r
o
d
u
k
s
i
,
r
e
m
n
a
s
k
a
h
(
s
c
r
i
p
t
c
o
n
f
e
r
e
n
c
P
e
m
i
l
i
h
a
n
p
e
m
a
i
n
(
c
a
s
t
i
n
l
a
t
i
h
a
n
k
e
r
i
n
g
,
r
e
k
a
m
a
n
e
d
i
t
i
n
g
d
a
n
m
i
x
p
r
e
v
i
e
w
,
p
e
m
b
u
a
t
a
n
m
a
s
t
(
m
a
s
t
e
r
i
n
g
)
.
T
e
a
m
P
r
o
d
u
k
s
ro
du
ksi
me
dia
au
dio
ini
me
ru
pa
ka
n
ker
ja
ber
sa
ma
(te
am
wo
rk)
,
ker
ja
R
e
m
b
u
g
N
a
s
k
a
h
(
S
C
o
n
f
e
r
e
n
c
e
)
ete
lah
Su
tra
dar
a
me
ner
im
P
e
m
i
l
i
h
a
n
P
e
(
C
a
s
t
i
n
g
)
ete
lah
re
mb
uk
na
sk
ah
dil
ak
uk
an,
L
a
t
i
h
a
n
K
e
r
i
n
g
ati
ha
n
ker
ek
am
an
ad
ala
h
pr
os
es
pe
ng
am
bil
an
su
E
d
i
t
i
n
g
d
a
n
M
i
x
i
n
g
dit
in
g:
ma
m
e
n
c
a
m
p
u
r
a
t
a
u
m
e
n
m
u
s
i
k
,
b
a
c
k
g
r
o
u
n
d
,
d
a
n
s
e
h
i
n
g
g
a
m
e
d
i
a
a
u
l
e
b
i
h
t
e
r
k
e
s
a
n
m
e
n
a
r
i
k
.
P
r
e
v
i
e
w
rev
ie
w
ad
ala
h
ke
gia
tan
ev
alu
asi
ter
ha
da
p
P
e
m
b
u
a
t
a
n
M
a
s
t
e
A
u
d
i
o
P
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n
(
M
a
s
t
e
r
en
yi
mp
an
ata
u
me
rek
am
ha
sil
pr
od
uk
si
me
dia
au
dio
pe
mb
ela
36)
Penuli
sa
n
Na
sk
ah
A
ud
io
edi
a
Au
di
o
ad
ala
da
be
a.
Ba
ha
sa
a
h
a
s
a
y
a
n
g
d
i
d
a
l
a
m
m
e
d
i
a
a
u
d
i
o
a
d
b
a
h
a
s
a
p
e
r
c
a
k
a
p
a
n
,
b
u
k
a
b
a
h
a
s
a
t
u
l
i
s
.
K
a
l
i
m
a
t
-
k
a
l
i
y
a
n
g
d
i
g
u
n
a
k
a
n
s
e
d
a
p
a
t
k
a
l
i
m
a
t
t
u
n
g
g
a
l
.
G
u
n
a
k
a
l
i
m
a
t
-
k
a
l
i
m
a
t
p
e
n
d
e
k
.
p
a
n
j
a
n
g
s
u
l
i
d
i
t
a
n
g
k
a
p
o
l
e
h
t
e
l
i
n
g
a
k
i
t
S
e
d
a
p
a
t
m
u
n
g
k
i
n
k
i
t
a
h
a
r
u
m
e
n
g
h
i
n
d
a
r
k
a
n
i
s
t
i
l
a
h
-
i
s
t
i
y
a
n
g
s
u
l
i
t
.
B
i
l
a
k
i
t
a
t
e
m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n
i
s
t
i
l
a
h
s
u
l
i
t
,
i
s
t
i
l
a
h
i
t
u
p
e
r
l
u
p
e
n
j
e
l
a
s
a
n
.
B
i
l
a
s
i
s
m
e
n
d
e
n
g
a
r
k
a
t
a
y
a
n
g
t
i
d
a
k
a
r
t
i
n
y
a
i
a
c
e
n
d
e
r
u
n
t
u
k
m
e
m
i
k
i
r
k
a
n
t
e
r
u
s
i
s
t
i
l
a
h
t
e
r
s
e
b
u
t
,
s
e
h
i
n
g
a
k
i
b
a
t
n
y
a
i
a
k
e
h
i
l
a
n
g
a
n
k
o
d
a
l
a
m
m
e
n
d
e
n
g
a
r
k
a
n
e
r
i
n
g
k
a
l
i
d
i
a
n
j
u
r
k
a
n
u
n
t
m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n
b
a
h
a
s
a
y
a
n
g
b
a
h
a
s
a
s
e
h
a
r
i
-
h
a
r
i
p
e
n
k
i
t
a
.
B
a
h
a
s
a
s
e
p
e
r
t
i
m
u
n
g
k
i
n
a
k
a
n
m
e
n
a
r
i
k
k
a
r
m
u
d
a
h
d
i
t
a
n
g
k
a
p
.
N
a
m
u
n
d
i
i
n
g
a
t
b
a
h
w
a
b
a
h
a
s
a
t
e
r
s
e
b
u
t
b
e
l
u
m
t
e
n
s
e
s
u
a
i
d
e
n
g
a
n
k
a
i
d
a
h
b
a
h
a
I
n
d
o
n
e
s
i
a
y
a
n
g
b
e
n
a
r
.
d. M
u
s
i
d
a
l
a
m
p
r
o
g
r
a
m
a
u
d
i
o
u
d
a
h
d
i
m
u
k
a
b
a
h
w
a
p
r
o
g
a
u
d
i
o
h
a
n
y
a
m
e
n
g
a
n
d
a
l
k
a
n
b
u
n
y
i
d
a
n
s
u
a
r
a
s
a
j
a
S
u
p
a
y
a
p
e
n
d
e
n
g
a
r
t
i
d
a
k
m
e
n
b
o
s
a
n
m
e
n
d
e
n
g
a
r
k
a
n
p
r
o
g
k
i
t
a
d
a
n
s
u
p
a
y
a
p
r
o
g
r
a
m
t
i
d
a
k
t
e
r
a
s
a
k
e
r
i
n
g
,
k
i
p
e
r
l
u
m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n
m
u
s
i
k
p
r
o
g
r
a
m
k
i
t
a
.
F
u
n
g
s
i
m
u
y
a
n
g
u
t
a
m
a
d
a
l
a
m
h
a
l
i
n
i
m
e
n
c
i
p
t
a
k
a
n
s
u
a
s
a
n
a
,
i
t
u
m
u
s
i
k
p
e
r
l
u
d
i
p
i
l
d
e
n
g
a
n
h
a
t
i
-
h
a
t
i
.
B
i
l
a
p
r
b
e
r
s
u
a
s
a
n
a
g
e
m
b
i
r
a
,
m
i
d
i
i
r
i
n
g
i
o
l
e
h
m
u
s
i
k
b
e
r
s
u
a
s
a
n
a
s
e
d
i
h
,
t
e
n
t
u
t
e
r
a
s
a
s
a
n
g
a
t
j
a
n
g
g
a
l
.
b
e
r
b
a
g
a
i
j
e
n
i
s
m
u
s
i
k
y
a
n
d
i
g
u
n
a
k
a
n
d
i
d
a
l
a
m
p
r
o
g
r
a
m
M
u
s
i
k
T
e
m
a
usik
tem
a
adal
ah
mus
ik
yan
usik
tem
a
juga
dapa
t
digu
naka
n
seba
gai
mus
t
r
a
n
s
i
usik
ini
digu
naka
n
seba
gai
pen
ghu
bun
g
dua
adeg
an.
Mus
ik
ini
tida
k
perl
u
panj
ang
, 20
M
u
s
j
e
m
b
a
t
a
n
(
B
r
i
d
g
e
)
erup
akan
bent
uk
khus
us
L
a
t
a
r
b
e
l
a
k
usik
ini
digu
naka
n
untu
k
men
girin
gi
pem
baca
an
teks
atau
perc
akap
an.
Mak
sudn
ya
supa
ila
kita
men
ggu
naka
n
mus
ik
latar
bela
kan
g
atau
mus
ik
pen
S
m
a
s
h
41)
er
da
sar
ka
n
pe
nel
iti
an
ya
ng
pe
rn
ah
are
na
ter
bat
as
ny
a
da
ya
in
gat
an
pe
nd
45)
Perek
a
m
an
de
ng
an
C
D
C
D
d
a
n
j
a
l
a
n
k
a
n
m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n
a
p
l
i
k
a
s
i
C
D
y
a
n
g
t
e
r
d
a
p
a
t
p
a
d
a
P
C
f
i
l
e
b
a
r
u
p
a
d
a
C
o
o
l
E
d
V
i
e
w
S
c
r
e
e
n
,
d
e
n
g
a
n
c
a
r
a
m
e
n
u
F
i
l
e
>
N
e
w
.
3. B
u
k
a
r
e
c
o
c
o
n
t
r
o
l
,
d
e
n
g
a
n
c
a
r
a
p
i
m
e
n
u
O
p
t
i
o
n
>
W
i
n
d
o
w
s
R
e
c
o
M
i
x
e
r
,
p
a
s
t
i
k
a
n
p
e
m
i
l
i
h
f
a
d
e
r
s
e
s
u
a
i
s
u
m
b
e
r
a
u
d
i
o
p
e
n
g
a
t
u
r
a
n
v
o
l
u
m
e
C
D
p
l
a
y
t
e
p
a
t
(
t
i
d
a
k
t
e
r
l
a
l
u
k
e
r
a
s
t
i
d
a
k
t
e
r
l
a
l
u
l
e
m
a
h
)
.
4. T
)
.
7.
.
6. Vi
de
o
Ca
m
er
a
1) K
ar
ak
ter
ist
ik
eb
ag
ai
se
bu
ah
me
dia
pe
m
bel
aja
ra
n,
vi
de
o/t
ele
vis
i
b
e
n
d
a
y
a
n
g
s
a
n
g
a
t
m
u
n
g
k
i
n
k
e
d
a
l
a
m
k
e
l
a
k
a
r
e
n
a
t
e
r
l
a
l
u
b
e
s
a
r
(
g
u
n
u
t
e
r
l
a
l
u
k
e
c
i
l
(
k
u
m
a
n
)
,
a
b
s
t
r
a
k
(
b
e
n
c
a
n
a
)
,
r
u
m
i
t
(
p
r
o
s
e
s
p
r
o
d
u
k
s
t
e
r
l
a
l
u
j
a
u
h
(
k
e
h
i
d
u
p
a
n
k
u
t
u
b
)
d
a
n
l
a
i
n
s
e
b
a
g
a
i
n
y
c. M
a
m
p
u
m
e
m
p
e
r
s
i
n
g
k
a
t
p
r
o
s
e
m
i
s
a
l
n
y
a
p
r
o
s
e
s
p
e
n
y
e
m
a
i
a
p
a
d
i
h
i
n
g
g
a
p
a
n
e
n
.
d. M
e
m
u
n
g
ki
p
e
n
y
a
ji
a
n
n
y
a
p
e
n
y
a
ji
a
n
n
y
a
- M
e
m
e
r
l
u
k
a
n
t
e
d
a
l
a
m
P
e
k
o
n
t
r
aat
ini
ba
ny
ak
kit
a
te
m
uk
an
me
dia
vi
de
o
pe
m
bel
aja
ra
n.
Pe
m
bu
a
h
a
p
p
r
a
m
e
l
a
l
u
i
t
a
h
a
p
y
a
n
g
d
a
n
m
e
n
e
n
t
u
k
a
n
k
e
b
e
r
p
a
d
a
t
a
h
a
p
s
e
l
a
n
j
u
t
n
T
a
h
a
p
i
n
i
m
e
r
u
p
a
k
a
n
p
e
r
e
d
a
r
i
k
e
g
i
a
t
a
n
s
e
l
a
n
j
d
a
n
h
a
s
i
l
y
a
n
g
a
k
a
n
d
i
T
a
h
a
p
i
n
i
m
e
l
i
p
u
t
i
:
enyusu
nan
Garis
Besar
Isi
Media
Video
(GBIM
V)
enyusu
nan
Jabara
n
Materi
Media
Video
enyusu
nan
Naskah
engkaji
an
Naskah
a
s
i
l
a
k
h
i
r
d
a
r
i
p
r
a
p
r
o
d
u
k
s
i
y
a
i
t
u
n
a
s
v
i
d
e
o
p
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n
y
a
n
g
d
i
s
e
t
u
j
u
i
o
l
e
h
p
e
n
g
k
a
j
d
a
n
d
i
n
y
a
t
a
k
a
n
k
e
b
e
n
a
r
a
n
n
y
s
e
h
i
n
g
g
a
n
a
s
k
a
h
t
e
r
s
e
b
u
t
p
r
o
d
u
k
s
i
.
2 b
.
P
r
o
d
u
k
s
i
m
e
r
u
p
a
k
a
n
t
a
h
a
p
s
e
l
s
e
t
e
l
a
h
n
a
s
k
a
h
d
i
t
e
r
o
l
e
h
P
r
o
d
u
s
e
r
d
a
n
S
u
t
r
a
d
U
n
t
u
k
m
e
n
g
h
a
s
i
l
k
a
n
g
a
m
b
d
a
n
s
u
a
r
a
s
e
s
u
a
i
d
e
n
g
a
n
p
e
n
u
l
i
s
n
a
s
k
a
h
,
m
a
k
p
a
d
a
t
a
h
a
p
i
n
i
h
a
r
u
s
d
i
l
a
k
b
e
r
b
a
g
a
i
k
e
g
i
a
t
a
n
,
m
e
l
i
embuk
Naskah
enentu
an Tim
Produk
si
asting
(Penca
rian
Pemain
)
unting
(Penca
rian
ru
Mettin
g
(Rapat
Tim
Produk
si)
engam
bilan
Gamba
r
a
s
i
l
a
k
h
d
a
r
i
k
e
g
i
a
t
a
n
p
r
o
d
u
k
s
i
y
a
s
e
k
u
m
p
u
l
a
n
g
a
m
b
a
r
d
a
n
s
u
d
a
r
i
l
a
p
a
n
g
a
n
y
a
n
g
s
i
a
p
k
e
p
a
d
a
e
d
i
t
o
r
u
n
t
d
i
p
i
l
i
h
s
e
s
u
a
i
n
a
s
k
a
h
.
-
5) Pr
os
aat
ini
ba
ny
ak
P
r
a
p
r
o
d
u
k
s
i
a
h
a
p
p
r
a
m
e
l
a
l
u
i
t
a
h
a
p
y
a
n
g
d
a
n
m
e
n
e
n
t
u
k
a
n
k
e
b
e
r
p
a
d
a
t
a
h
a
p
s
e
l
a
n
j
u
t
n
T
a
h
a
p
i
n
i
m
e
r
u
p
a
k
a
n
p
e
r
e
d
a
r
i
k
e
g
i
a
t
a
n
s
e
l
a
n
j
d
a
n
h
a
s
i
l
y
a
n
g
a
k
a
n
d
i
T
a
h
a
p
i
n
i
m
e
l
i
p
u
t
i
:
enyusu
nan
Garis
Besar
Isi
Media
Video
(GBIM
V)
enyusu
nan
Jabara
n
Materi
Media
Video
enyusu
nan
Naskah
engkaji
an
Naskah
a
s
i
l
a
k
h
i
r
d
a
r
i
p
r
a
p
r
o
d
u
k
s
i
y
a
i
t
u
n
a
s
v
i
d
e
o
p
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n
y
a
n
g
d
i
s
e
t
u
j
u
i
o
l
e
h
p
e
n
g
k
a
j
d
a
n
d
i
n
y
a
t
a
k
a
n
k
e
b
e
n
a
r
a
n
n
y
s
e
h
i
n
g
g
a
n
a
s
k
a
h
t
e
r
s
e
b
u
t
p
r
o
d
u
k
s
i
.
c. P
r
o
d
u
k
s
i
r
o
m
e
r
u
p
a
k
a
n
t
a
h
a
p
s
e
l
a
j
u
s
e
t
e
l
a
h
n
a
s
k
a
h
d
i
t
e
r
i
m
a
P
r
o
d
u
s
e
r
d
a
n
S
u
t
r
a
d
a
r
a
U
n
t
u
k
m
e
n
g
h
a
s
i
l
k
a
n
g
a
m
b
a
r
s
u
a
r
a
s
e
s
u
a
i
d
e
n
g
a
n
k
e
i
n
p
e
n
u
l
i
s
n
a
s
k
a
h
,
m
a
k
a
t
a
h
a
p
i
n
i
h
a
r
u
s
d
i
l
a
k
u
k
a
b
e
r
b
a
g
a
i
k
e
g
i
a
t
a
n
,
m
e
l
i
p
u
t
embuk
Naskah
enentu
an Tim
Produk
si
asting
(Penca
rian
Pemain
)
unting
(Penca
rian
Lokasi
Shooti
ng)
engam
bilan
Gamba
r
a
s
i
l
a
k
h
i
r
k
e
g
i
a
t
a
n
p
r
o
d
u
k
s
i
y
a
i
t
u
g
a
m
b
a
r
d
a
n
s
u
a
r
a
l
a
p
a
n
g
a
n
y
a
n
g
s
i
a
p
d
i
s
k
e
p
a
d
a
e
d
i
t
o
r
u
n
t
u
k
s
e
s
u
a
i
n
a
s
k
a
h
(
t
e
k
n
o
l
o
g
i
e
l
e
k
t
r
t
e
r
u
t
a
m
a
d
a
l
a
m
b
i
d
a
n
g
d
a
n
c
a
m
c
o
d
e
r
(
c
a
m
e
r
s
e
m
a
k
i
n
m
e
m
u
d
a
h
k
a
n
k
i
t
a
m
e
m
b
u
a
t
s
e
n
d
i
r
i
v
i
d
e
o
d
a
n
m
e
n
g
e
d
i
t
s
e
n
d
i
r
i
h
a
v
i
d
e
o
s
h
o
o
t
t
e
r
s
e
b
u
t
.
S
a
i
n
i
d
e
n
g
a
n
b
e
r
k
e
m
b
a
n
g
n
y
a
p
e
r
a
l
a
t
a
n
f
i
l
m
s
u
m
e
n
g
a
l
a
m
i
p
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n
s
a
n
g
a
t
p
e
s
a
t
.
P
e
r
k
e
m
b
a
n
t
e
k
n
o
l
o
g
i
p
e
r
f
i
l
m
a
n
y
a
n
g
d
i
g
i
t
a
l
,
t
e
l
a
h
m
e
b
e
r
i
k
e
m
u
d
a
h
a
n
k
e
p
a
d
a
k
i
t
a
s
e
p
r
a
k
t
i
s
i
p
e
n
d
i
d
i
k
a
n
u
n
m
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n
d
a
n
m
e
n
g
e
m
b
p
e
m
a
n
f
a
a
t
a
n
f
i
l
m
-
f
i
l
m
y
a
n
g
l
e
b
i
h
k
r
e
a
t
d
a
n
i
n
o
v
a
t
i
f
.
U
r
a
i
a
n
s
e
l
a
m
e
m
b
a
h
a
s
t
e
n
t
a
n
g
g
e
n
a
u
d
i
o
v
i
s
u
a
l
a
i
d
s
s
e
t
e
l
f
i
l
m
,
y
a
k
n
i
v
i
d
e
o
,
d
i
a
m
b
i
d
a
r
i
k
a
t
a
L
a
t
i
n
y
a
n
g
a
r
t
i
n
“
s
a
y
a
l
i
h
a
t
”
.
9) K
ar
ak
ter
ist
ik
Vi
de
o
d
a
p
a
t
d
i
u
b
i
l
a
p
e
r
l
u
u
n
t
u
k
m
e
n
a
m
k
e
j
e
l
a
s
a
n
3)
Pes
a
n
y
a
n
g
d
i
s
a
m
c
e
p
a
t
d
a
n
m
u
d
a
h
d
i
p
i
k
i
r
a
n
p
e
n
d
a
p
a
t
p
a
r
a
s
i
s
w
a
5)
Me
n
g
e
m
i
m
a
j
i
n
a
s
i
p
e
s
e
r
t
a
d
i
h
a
l
-
h
a
l
y
a
n
g
d
a
n
m
e
m
b
e
r
i
k
a
n
g
a
m
b
a
y
a
n
g
l
e
b
i
h
r
e
a
l
i
s
t
i
k
7)
San
g
a
k
u
a
t
m
e
m
p
e
n
g
a
r
u
h
i
e
m
o
s
i
s
e
b
a
i
k
m
e
n
j
e
l
a
s
k
a
s
u
a
t
u
p
r
o
s
e
s
d
a
n
k
e
t
e
r
a
m
p
i
m
a
m
p
u
m
e
n
u
n
j
u
k
k
a
n
r
a
n
g
s
y
a
n
g
s
e
s
u
a
i
d
e
n
g
a
n
t
u
j
d
a
n
r
e
s
p
o
n
y
a
n
g
d
i
h
a
r
a
p
k
d
a
r
i
s
i
s
w
a
9)
Se
m
u
a
p
e
s
e
r
t
a
d
a
p
a
t
b
e
l
a
j
a
r
d
a
r
i
v
i
d
e
b
a
i
k
y
a
n
g
p
a
n
d
a
i
m
a
u
p
u
n
k
u
r
a
n
g
p
a
n
d
a
i
10)
Me
n
u
m
b
u
h
k
a
n
d
a
n
m
o
t
i
v
a
s
i
b
e
l
a
j
a
r
11)
v
i
d
e
o
p
e
n
a
m
p
i
l
a
n
s
i
s
w
a
s
e
g
e
r
a
d
i
l
i
h
a
t
k
e
m
b
a
l
u
n
t
u
k
d
i
e
v
a
l
u
a
s
i
am
un
sel
ain
kel
ebi
ha
n-
11) La
ng
ka
h-
la
ng
ka
h
Pe
m
an
fa
at
an
Vi
de
o
em
an
v
i
d
e
o
h
a
r
u
s
a
g
a
r
s
e
s
u
a
i
d
e
n
g
a
n
t
u
p
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n
.
H
u
b
u
n
g
a
n
v
i
d
e
o
d
e
n
g
a
n
t
u
j
u
a
n
m
e
n
u
r
u
t
A
n
d
e
r
s
o
(
1
9
8
7
:
1
0
4
-
1
0
5
)
,
y
a
i
t
u
:
b.
e
m
v
i
d
e
o
u
n
t
u
k
t
u
j
u
a
n
k
o
d
a
p
a
t
d
i
g
u
n
a
k
a
n
u
n
t
u
k
y
a
n
g
m
e
n
y
a
n
g
k
u
t
k
e
m
m
e
n
g
e
n
a
l
k
e
m
b
a
l
i
d
a
n
m
e
m
b
e
r
i
k
a
n
r
a
n
g
s
a
n
b
e
r
u
p
a
g
e
r
a
k
y
a
n
g
s
e
r
a
s
i
U
m
p
a
n
y
a
,
p
e
n
g
a
m
a
t
a
n
t
e
r
h
a
d
k
e
c
e
p
a
t
a
n
r
e
l
a
t
i
f
s
u
a
t
u
a
t
a
u
b
e
n
d
a
y
a
n
g
b
e
r
g
e
r
a
p
e
n
y
i
m
a
p
n
g
a
n
d
a
l
a
m
g
e
r
a
k
a
n
t
a
r
a
o
b
j
e
k
d
a
n
M
e
n
g
a
j
a
r
k
a
n
p
e
n
g
e
n
a
l
a
n
s
e
b
u
a
h
k
o
n
s
e
p
,
s
e
p
e
r
t
k
o
n
s
e
p
j
u
j
u
r
,
s
a
b
a
r
,
d
e
m
o
k
d
a
n
l
a
i
n
-
l
a
i
n
.
D
i
s
a
m
p
i
i
t
u
u
n
t
u
k
m
e
n
g
a
j
a
r
k
a
n
a
t
u
d
a
n
p
r
i
n
s
i
p
,
s
e
p
e
r
t
i
a
t
u
p
r
i
n
s
i
p
z
a
k
a
t
,
w
a
r
i
s
,
d
a
l
a
i
n
-
l
a
i
n
c.
e
m
a
k
a
i
a
n
v
i
d
e
o
t
u
j
u
a
n
p
s
i
k
o
m
o
t
o
r
d
a
p
a
t
u
n
t
u
k
m
e
m
p
e
r
l
i
h
a
t
c
o
n
t
o
h
k
e
t
e
r
a
m
p
i
l
a
n
g
e
r
a
s
e
p
e
r
t
i
g
e
r
a
k
a
n
s
h
a
l
a
t
,
m
a
k
a
n
b
e
r
s
a
m
a
,
c
a
r
a
p
e
n
g
m
a
y
a
t
,
d
a
n
l
a
i
n
-
l
a
i
n
.
m
e
d
i
a
i
n
i
,
s
i
s
w
a
d
a
l
a
n
g
s
u
n
g
m
e
n
d
a
p
a
t
u
m
p
a
n
s
e
c
a
r
a
v
i
s
u
a
l
t
e
r
h
a
d
a
p
m
e
r
e
k
a
m
e
n
c
o
b
a
k
a
n
y
a
n
g
m
e
n
y
a
n
g
k
u
g
e
r
a
k
a
n
t
a
d
i
.
d.
e
n
g
a
n
m
e
n
g
g
u
b
e
r
b
a
g
a
i
t
e
k
n
i
k
d
a
n
e
f
v
i
d
e
o
d
a
p
a
t
m
e
n
j
a
d
i
m
e
d
i
y
a
n
g
s
a
n
g
a
t
a
m
p
u
h
u
n
t
u
k
m
e
s
i
k
a
p
d
a
n
e
m
o
s
i
.
e.
h
a
r
u
s
m
e
n
g
e
n
a
l
p
r
o
g
r
a
m
y
a
n
g
t
e
r
s
e
d
i
a
d
a
n
t
e
r
l
e
d
a
h
u
l
u
m
e
l
i
h
a
t
n
y
a
u
n
t
u
k
m
a
n
f
a
a
t
n
y
a
b
a
g
i
p
r
o
g
r
a
m
v
i
d
d
i
p
e
r
t
u
n
j
u
k
k
a
n
,
p
e
r
l
u
d
i
a
d
i
s
k
u
s
i
,
y
a
n
g
j
u
g
a
p
e
r
d
i
p
e
r
s
i
a
p
k
a
n
s
e
b
e
l
u
m
n
y
a
.
s
i
s
w
a
m
e
l
a
t
i
h
d
i
r
i
u
n
m
e
n
c
a
r
i
p
e
m
e
c
a
h
a
n
m
a
s
a
l
a
m
e
m
b
u
a
t
d
a
n
m
e
n
j
a
w
a
b
p
e
r
t
p
r
o
g
r
a
m
v
i
t
e
r
t
e
n
t
u
p
e
r
l
u
d
i
p
u
t
a
r
k
a
l
i
a
t
a
u
l
e
b
i
h
u
n
t
u
k
m
e
m
a
s
p
e
k
-
a
s
p
e
k
t
e
r
t
e
s
i
s
w
a
t
i
d
a
k
m
e
m
a
n
d
a
n
p
r
o
g
r
a
m
v
i
d
e
o
s
e
b
a
g
a
i
m
e
d
i
h
i
b
u
r
a
n
b
e
l
a
k
a
,
s
e
b
e
l
u
m
n
y
a
d
i
t
u
g
a
s
k
a
n
u
n
t
u
k
m
e
m
p
b
a
g
i
a
n
-
b
a
g
i
a
n
t
e
r
t
i
t
u
d
a
p
a
t
d
i
t
e
s
b
e
r
a
p
a
b
a
n
y
a
k
k
a
h
y
a
n
g
d
a
p
a
m
e
r
e
k
a
t
a
n
g
k
a
p
d
a
r
i
p
r
o
g
r
a
v
i
d
e
o
i
t
u
.
j.
13) Ca
ra
M
ud
ah
M
e
m
bu
at
Vi
de
o
a
t
a
u
t
e
m
a
y
a
n
g
s
e
s
u
a
i
t
u
j
u
a
n
y
a
n
g
t
e
l
a
h
d
i
t
t
e
m
a
d
a
n
b
e
r
u
s
a
h
a
u
n
t
u
k
k
e
j
a
d
i
a
n
a
t
a
u
m
o
m
e
n
j
a
d
i
s
e
r
a
n
g
k
a
i
a
n
b
i
d
a
t
a
u
s
e
r
a
n
g
k
a
i
a
n
k
e
j
a
d
i
y
a
n
g
b
e
r
u
r
u
t
a
n
(
s
c
e
n
e
)
.
n
a
t
u
r
a
l
a
g
a
r
s
i
s
w
a
i
k
u
t
m
e
n
g
a
l
a
m
i
a
t
a
u
i
k
u
m
e
r
a
s
a
k
a
n
m
o
m
e
n
t
t
e
r
s
e
b
u
t
.
h
a
r
u
s
m
e
m
b
i
d
i
k
u
r
u
t
a
n
t
e
r
s
e
b
u
t
d
e
n
g
a
n
b
e
r
j
e
n
i
s
a
t
a
u
u
k
u
r
a
n
b
i
d
i
(
t
e
k
n
i
k
p
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n
g
a
m
b
k
i
t
a
a
k
a
n
m
e
n
g
u
b
a
h
m
e
m
o
t
o
n
g
d
u
a
b
i
d
i
k
a
n
y
a
n
b
e
r
u
r
u
t
a
n
,
h
e
n
d
a
k
n
y
a
m
e
m
b
e
s
i
s
i
p
a
n
b
i
d
i
k
a
n
(
i
n
t
e
r
d
e
n
g
a
n
u
k
u
r
a
n
b
i
d
i
k
a
n
b
e
r
b
e
d
a
m
e
n
c
o
l
o
k
s
e
b
a
j
u
g
a
d
a
r
i
d
u
a
s
u
d
u
t
b
i
y
a
n
g
b
e
r
b
e
d
a
p
u
l
a
)
.
o
n
em
bid
ik
se
ora
ng
ba
yi
ya
ng
se
da
ng
dig
en
do
ng
ay
ah
ny
i
t
u
k
i
t
a
j
u
g
a
m
e
n
g
a
n
t
i
s
i
p
a
s
i
a
d
e
g
a
n
s
e
l
a
n
j
u
t
n
y
a
d
i
h
a
r
a
p
k
a
n
T
e
n
t
u
i
n
i
a
g
a
r
a
l
u
n
a
n
w
a
j
a
r
d
a
r
i
r
a
n
g
k
a
i
a
n
k
i
t
a
b
i
s
a
t
e
r
a
n
g
k
a
i
.
9.
t
e
r
c
i
p
t
a
n
y
a
a
l
u
n
a
n
S
u
d
u
t
b
i
d
i
k
y
a
n
g
b
e
r
l
a
a
r
a
h
m
e
n
c
i
p
t
a
k
a
n
k
e
s
i
n
b
i
d
i
k
a
n
y
a
n
g
s
a
n
g
a
t
(
a
n
g
l
e
b
e
r
b
e
d
a
p
a
d
s
u
a
t
u
o
b
j
e
k
)
.
D
e
m
i
k
i
a
n
p
u
l
b
i
d
i
k
a
n
b
i
d
i
k
a
n
b
e
r
d
a
s
a
r
a
r
a
h
p
a
n
d
a
n
g
a
n
.
10.
Co
n
t
o
h
:
11.
Bidi
t
e
n
t
a
n
g
b
e
b
e
r
a
p
a
o
r
a
n
g
s
e
d
a
n
g
m
e
n
u
n
j
u
k
k
e
l
a
n
g
i
b
i
d
i
k
a
n
y
a
n
g
m
e
r
e
y
a
n
g
m
e
r
e
k
a
s
e
s
e
b
u
a
h
p
e
s
a
w
a
t
j
a
t
u
h
.
12.
M
s
a
t
u
o
b
j
e
k
d
e
n
g
a
n
d
u
y
a
n
g
p
a
n
j
a
n
g
s
a
n
g
a
t
t
i
d
d
i
s
a
r
a
n
k
a
n
.
M
e
n
u
n
u
j
u
k
k
a
n
y
a
n
g
p
e
n
t
i
n
g
s
a
j
a
a
k
l
e
b
i
h
m
e
n
a
r
i
k
.
U
n
t
u
k
m
e
n
g
m
a
n
f
a
a
t
k
a
n
f
a
s
f
a
d
e
i
n
-
f
a
d
e
o
u
t
y
a
n
g
p
a
d
a
h
a
m
p
e
r
s
e
m
u
a
h
a
n
d
y
c
a
m
.
A
d
a
j
u
g
a
l
a
i
n
y
a
n
g
l
e
b
i
h
M
i
s
a
l
n
y
a
,
p
e
m
o
t
o
n
g
a
n
a
w
a
y
)
d
a
n
p
e
n
y
i
s
i
p
a
n
i
n
)
d
a
l
a
m
m
e
n
g
g
a
b
u
n
g
k
a
n
u
n
t
u
k
m
e
n
j
e
m
k
e
s
e
n
j
a
n
g
a
n
y
a
n
g
t
e
r
i
a
k
i
b
a
t
p
e
r
u
b
a
h
a
n
g
e
r
a
k
a
n
p
o
s
i
s
i
a
t
a
u
s
e
l
a
n
g
w
a
k
t
u
.
13.
ita
da
pat
me
mb
idi
k
se
bu
ah
ka
pal
ya
ng
ber
ger
ak
per
lah
an
ara
ny
a,
mi
sal
ny
a
me
mo
ton
g
rek
am
an
de
ng
an
me
m
e
m
b
e
r
i
k
e
s
a
n
y
a
n
m
e
y
a
k
i
n
k
a
n
b
i
d
i
k
a
n
-
b
i
d
i
k
a
n
p
e
r
l
u
d
i
p
e
r
t
a
h
a
n
k
a
p
a
l
i
n
g
t
i
d
a
k
s
e
l
a
m
a
t
i
g
a
s
u
p
a
y
a
s
i
s
w
a
d
a
p
a
t
m
e
n
a
a
t
a
u
m
e
n
g
h
a
y
a
t
i
s
u
a
t
u
I
n
g
a
t
,
t
i
g
a
d
e
t
i
k
a
t
a
l
e
b
i
h
a
g
a
r
s
i
s
w
a
p
u
n
y
a
k
e
s
m
e
n
y
e
r
a
p
m
o
m
e
n
y
a
n
g
m
a
k
s
u
d
.
17.
esi
m
pu
lan
ny
a,
me
m
bu
at
su
atu
un
cin
ya
ad
ala
h
kit
a
ha
rus
be
rpi
kir
se
car
a
vis
ual
,
bu
ka
n
me
21.
Ukur
an
Sh
ot
:
a. O
n
e
g
s
m
b
a
r
o
l
e
h
y
a
n
g
h
a
n
y
a
m
e
n
a
m
p
a
k
k
a
s
a
t
u
o
b
j
e
k
s
a
j
a
,
d
a
p
a
t
j
u
g
d
i
t
u
l
i
s
s
e
b
a
g
a
i
1
-
S
.
c. T
w
o
s
h
:
d. B
i
a
s
a
n
y
a
d
i
t
u
l
i
s
d
e
n
g
a
n
y
a
n
g
d
i
a
m
b
i
l
m
e
r
u
p
a
k
a
n
b
e
n
d
a
a
t
a
u
m
a
n
u
s
i
a
.
e. T
h
r
e
e
:
f. P
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n
o
r
a
n
g
a
t
a
b
e
n
d
a
o
l
e
h
s
e
b
u
a
h
k
a
m
e
r
a
g. G
r
s
h
o
t
:
h. P
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n
g
a
m
b
a
r
b
e
r
k
e
l
o
m
p
o
k
b
a
i
k
b
e
n
a
t
a
u
m
a
n
u
s
i
a
i. L
o
n
g
s
h
o
t
:
j. D
i
L
S
,
m
e
m
p
e
r
l
i
h
a
t
k
a
n
k
e
s
e
l
u
r
u
h
a
n
d
a
r
i
b
e
n
d
a
o
r
a
n
g
.
B
i
l
a
m
e
r
u
p
a
k
a
n
a
d
a
l
a
h
b
e
n
t
u
k
k
e
s
e
l
u
r
u
d
a
r
i
b
e
n
d
a
,
b
i
l
a
m
a
n
u
s
i
a
b
e
n
t
u
k
k
e
s
e
l
u
r
u
h
a
n
m
a
n
u
s
i
a
.
A
t
a
u
k
a
l
a
u
p
e
m
a
b
e
r
u
p
a
k
e
s
e
l
u
r
u
h
a
n
p
e
m
a
n
d
a
n
g
a
n
.
L
a
z
i
m
d
i
s
e
b
p
u
l
a
W
i
d
e
S
h
o
t
(
W
S
)
a
t
a
u
(
V
e
r
y
L
o
n
g
S
h
o
t
)
b
i
l
a
p
e
y
a
n
g
d
i
t
a
m
p
a
k
k
a
n
l
u
a
s
.
K
a
d
a
n
g
p
u
l
a
u
n
t
u
V
L
S
i
n
i
d
i
s
e
b
u
t
p
u
l
a
s
e
b
a
g
E
x
t
r
e
m
e
L
o
n
g
S
h
o
t
(
E
L
S
)
y
a
n
g
a
k
a
n
d
i
p
i
l
i
h
t
e
r
s
e
r
k
e
p
a
d
a
p
e
n
u
l
i
s
.
Y
a
n
g
p
e
n
t
a
d
a
l
a
h
k
e
j
e
l
a
s
a
n
m
a
k
s
u
d
p
e
n
y
a
j
i
a
n
s
e
h
i
n
g
g
a
p
e
s
a
m
u
d
a
h
d
i
c
e
r
n
a
o
l
e
h
p
e
n
o
n
t
o
k. M
e
d
i
u
m
L
o
n
g
S
h
o
t
d
i
k
e
n
a
l
p
u
d
e
n
g
a
n
i
s
t
i
l
a
h
“
K
n
e
e
S
h
o
t
a
t
a
u
p
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n
s
e
b
a
t
a
s
B
i
l
a
o
b
j
e
k
n
y
a
m
e
r
u
p
a
k
a
m
a
n
u
s
i
a
.
A
t
a
u
k
a
l
a
u
b
e
n
d
a
s
e
b
a
g
i
a
n
b
e
s
a
r
d
a
r
b
e
n
d
a
t
e
r
s
e
b
u
t
d
i
t
a
m
p
a
k
k
a
n
S
h
o
t
(
M
S
)
:
n. S
e
r
i
n
g
k
a
l
i
d
i
n
a
m
a
k
a
n
“
W
a
i
s
t
S
h
o
t
”
p
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n
g
a
m
b
a
r
s
e
b
p
i
n
g
g
a
n
g
b
i
l
a
o
b
j
e
k
l
i
p
a
d
a
l
a
h
m
a
n
u
s
i
a
.
o. C
l
o
s
e
(
C
U
)
:
p. M
e
n
a
m
p
a
k
k
a
n
s
e
b
a
g
i
a
k
e
c
i
l
d
a
r
i
b
e
n
d
a
a
t
a
u
m
a
n
u
d
a
r
i
u
k
u
r
a
n
k
e
s
e
l
u
r
u
h
a
n
n
k
a
d
a
n
g
d
i
s
e
b
u
t
p
u
l
a
s
e
b
a
C
l
o
s
e
S
h
o
t
q. M
e
d
i
u
m
C
l
o
s
e
p
u
l
a
C
h
e
s
t
S
h
o
t
a
t
B
u
s
t
S
h
o
t
,
y
a
k
n
i
m
e
m
p
e
r
l
i
b
e
n
d
a
a
t
a
u
m
a
n
u
s
i
a
d
e
u
n
k
u
r
a
n
d
i
a
n
t
a
r
a
M
S
d
a
n
K
a
l
a
u
o
b
j
e
k
n
y
a
m
a
n
u
s
i
a
,
y
a
n
g
d
i
a
m
b
i
l
a
d
a
l
a
h
d
a
r
i
b
a
t
a
s
d
a
d
a
k
e
a
t
a
C
U
:
t. K
a
d
a
n
g
d
i
s
p
u
l
a
s
e
b
a
g
a
i
B
i
g
C
l
o
s
e
i
n
i
m
e
m
p
e
r
l
i
h
a
t
k
a
n
b
a
g
i
d
a
r
i
a
n
g
g
o
t
a
b
a
d
a
n
t
e
r
t
e
n
a
t
a
u
b
a
g
i
a
n
b
a
g
i
a
n
t
e
r
t
d
a
r
i
b
e
n
d
a
a
t
a
u
b
i
n
a
t
a
n
M
a
k
s
u
d
n
y
a
u
n
t
u
k
m
e
n
d
e
k
a
t
k
p
e
n
o
n
t
o
n
d
e
n
g
a
n
a
p
a
y
a
n
g
s
e
r
t
a
m
e
m
i
k
a
t
k
o
n
t
e
r
h
a
d
a
p
d
e
t
a
i
l
o
r
a
m
i
s
a
l
n
y
a
e
k
s
p
r
e
s
w
a
j
a
h
,
t
a
n
g
a
n
y
a
n
g
m
e
m
e
g
a
n
s
e
s
u
a
t
u
,
a
s
b
a
k
y
a
n
g
p
e
n
u
h
r
o
k
o
k
,
d
l
l
.
u. O
v
e
r
T
h
e
S
h
o
t
(
O
S
S
)
:
v. M
e
l
i
b
a
t
d
u
a
o
r
a
n
g
p
e
l
a
k
u
y
a
n
g
s
a
s
a
t
u
p
e
l
a
k
u
n
y
a
d
i
a
m
b
i
l
m
e
l
a
l
u
i
p
u
n
d
a
k
d
a
r
i
l
a
i
n
s
e
b
a
g
a
i
f
o
r
e
g
r
o
1.
Scr
i
p
M
e
d
i
a
A
u
d
i
o
/
No
2 5 Surti Kan sudah saya sediakan di atas meja.
Poy Oh
o iya.
7 FX TUTUP GELAS BERGESER DARI GELAS,
SUARA ORANG MINUM.
8 Poyo Wah, segara sekali minumannya.
PEL Dst……
AK
U/J
ENI
S
SU
AR
ATE
KS
/
SU
AR
A1
Mu
sic
PE
M
p
o
t
o
n
g
a
n
n
a
d
i
a
t
a
s
k
a
t
a
(
o
f
f
m
i
k
e
)
p
e
t
u
n
j
u
k
p
a
d
a
s
u
r
t
i
m
e
n
g
u
c
a
p
k
a
n
A
d
a
a
p
s
i
h
s
u
r
t
i
h
a
r
u
s
m
e
n
j
a
u
h
k
m
u
l
u
t
n
y
a
d
a
r
i
m
i
k
e
.
D
e
n
g
a
d
e
m
i
k
i
a
n
a
k
a
n
d
i
p
e
r
o
l
e
h
k
e
n
a
h
w
a
s
u
r
t
i
a
d
a
d
i
t
e
m
p
a
y
a
n
g
b
e
r
j
a
u
h
a
n
d
a
r
i
p
o
y
o
.
K
(
f
a
d
e
i
n
)
p
a
d
a
b
a
r
i
s
k
e
i
t
u
j
u
g
a
,
d
i
m
a
k
s
u
d
k
a
n
s
u
p
s
u
r
t
i
w
a
k
t
u
m
e
n
g
u
c
a
p
k
a
n
“
d
a
t
i
n
g
-
d
a
t
a
n
g
,
…
…
…
m
u
l
u
t
n
y
a
j
a
u
h
d
a
r
i
m
i
k
e
m
a
k
i
l
a
m
a
m
a
k
i
n
m
e
n
d
e
k
a
t
.
D
e
n
g
a
d
e
m
i
k
i
a
n
a
k
a
n
t
i
m
b
u
l
k
e
s
a
n
o
l
a
h
s
u
r
t
i
b
e
r
j
a
l
a
n
p
o
y
o
.
D
a
r
i
c
o
n
t
o
h
j
e
l
a
s
b
a
h
w
a
d
a
l
a
m
p
r
o
g
r
a
d
i
o
s
e
g
a
l
a
s
u
a
s
a
n
a
d
a
n
h
a
r
u
s
d
i
c
i
p
t
a
k
a
n
d
e
m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n
s
u
a
r
a
.
4.
Co
n
t
N
a
s
k
a
h
L
e
n
g
k
a
p
7.
8.
1.
Sel
am
at
Ju
mp
a
Ke
mb
ali
ana
k-
ana
k
SM
TP
Ter
bu
ka
kel
as
ah, dari
sekara
ng
harus
belajar
rajin
agar
cita-
cita
kalian
tercapa
i. Oh
ya, apa
pembic
araan
kalian
sudah
selesai
? 50
PritaBi
asanya
paman,
kalau
aik,
mikinl
ah
anak-
anak
percak
apan
antar
Prita,
nining,
dan
paman
Omar
yang
memba
E. LATIHAN
1. Mengajarkan dan membimbing mahasiswa dalam menggunakan dan
mengoperasikan video kamera.
2. Mempraktekkan cara mengambil obyek dalam pembuatan film, dengan
teknik-teknik yang dirangkum Asnawir(2002;100).
3. Mengulang teknik pencahayaan yang digunakan untuk kualitas film yang
dihasilkan.
4. Membuat story board untuk sebuah topik pembelajaran.
5. Membuat VCD tentang pembelajaran di D3 kebidanan sesuai dengan asuhan
yang diberikan kepada ibu hamil,persalinan, pasca salin.
6. Membuat naskah metode pembelajaran audio dan di buatkan dalam bentuk
CDnya.
7. Mencoba mempraktekkan teknik menciptakan suatu efek dari musik ke studio
rekaman
F. RANGKUMAN
1. Scrip Media CD
Program audio merupakan program yang dirancang untuk diperdengarkan
kepada pendengar. Program audio ini direkam dan disimpan pada alat
penyimpan, dapat dalam kemasan berupa kaset, ataupun CD. Untuk
2. Video Camera
Cara-cara mudah membuat video dengan menggunakan handycam :
1. Menetapkan adegan atau tema yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan
2. Mengembangkan tema tersebut dan berusaha untuk membagi-bagi kejadian
atau moment menjadi serangkaian bidikan atau serangkaian kejadian yang
berurutan (scene). Usahakan natural agar siswa dapat ikut mengalami atau
ikut merasakan moment tersebut.
3. Kita harus membidik urutan kejadian tersebut dengan berbagai jenis atau
ukuran bidikan (teknik pengambilan gambar)
4. Bila kita akan mengubah atau memotong dua bidikan yang berurutan,
hendaknya memberikan sisipan bidikan (intercut), dengan ukuran bidikan
yang berbeda mencolok ( sebaiknya juga dari dua sudut bidik yang berbeda
pula ). Selain itu kita juga perlu mengantisipasi adegan yang selanjutnya
G. REVIEW
1. Scrip Media CD
1. Petunjuk bagi sutradara dan pemain untuk menciptakan situasi seolah-olah
ada orang datang mendekat, dalam istilah yang digunakan dalam pembuatan
naskah disebut dengan :
a. Fade out
b. Fade in
c. Cross fade
d. Off mike
2. Video Camera
1. Gabungan dari beberapa shot yang disusun secara berarti dan logis, sehingga
membentuk pengertian adalah :
a. Shot
b. Cut
c. Scene
d. Sekwen
Jawaban : “C”
2. Bila menginginkan gambar yang makin mengabur maka istilah yang tepat
digunakan adalah :
a. Fade in
b. Fade out
c. Dissolve
d. Shot
Jawaban : “B”
3. Karakteristik video banyak kemiripannya dengan media film, diantaranya
adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu
b. Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan
c. Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat
d. Dibutuhkan biaya yang mahal
Jawaban : “D”
H. Takarir/Glossary
Istilah dalam Audio CD
Annaoncer (Ann):
I. DAFTAR PUSTAKA
(1) Depdiknas. Modul Pembelajaran Audio. www.scribd.com .
(2) Depdiknas. Modul Pembelajaran Video. www.scribd.com
(3) Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran, sebuah pendekatan baru. Gaung
Persada Press: Jakarta, 2008: 58-112.
(4) Sadiman, Arief, dkk. Media Pendidikan, Cetakan 3. Raja Grafindo Pustaka:
Jakarta, 2003: 114-136.
(5) Sutisna, Ma’mun. Modul Prinsip-prinsip Penulisan Naskah Video dan Video
Editing. Hal 8-10
A. HASIL BELAJAR
C. URAIAN MATERI
f. Prosedur
1) Persiapan
Laboran/teknisi menginventarisir peralatan yang tersedia dalam
laboratorium masing- masing dan mengidentifikasi peralatan yang
tersedia dalam laboratorium masing-masing dan mengidentifikasi
peralatan yang masih dapat digunakan atau dalam kondisi rusak.
Kepala laboratorium mempersiapkan manual prosedur penggunaan
masing-masing peralatan.
Laboran/teknisi mempersiapkan formulir usulan peminjaman alat-alat
laboratorium (format terlampir).
Mahasiswa yang akan melakukan praktek menyiapkan surat untuk
praktek.
2) Pelaksanaan
Mahasiswa mengajukan formulir permohonan peminjaman alat
kepada kepala laboratorium
Kepala laboratorium memberikan izin untuk penggunaan alat-alat
laboratorium.
Teknisi mempersiapkan alat-alat yang ada di formulir peminjaman.
5. Mempermudah pengawasan.
D. CONTOH
1. Contoh Tata Tertib Laboratorium KB:
Bagi Mahasiswa:
a. Setiap mahasiswa menggunakan pakaian seragam dan atribut lengkap.
b. Koordinasi dengan koordinator Lab. KB satu hari sebelum penggunaan
laboratorium.
c. Setiap mahasiswa diharapkan datang 15 menit sebelum praktek dimulai.
d. Setiap mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir penggunaan Lab
e. Tidak boleh membawa makanan dan tas kedalam laboratorium.
f. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan, kelengkapan
alat menjadi tanggung jawab pengguna Laboratorium.
g. Setelah praktek alat dibersihkan dan dikembalikan ketempat semula.
h. Meninggalkan ruang laboratorium dalam keadaan bersih.
i. Bersedia mengganti jika terjadi kerusakan atau kehilangan.
j. Melapor kembali kepenanggung jawab laboratorim.
Reguler
Bagi Dosen:
a. Bagi dosen yang akan menggunakan laboratorium wajib mengisi daftar
hadir.
b. Untuk perubahan jadwal harus dikonfirmasikan dengan petugas
laboratorium secepatnya.
c. Job set disesuaikan dengan SOP yang ada dilaboratorium.
E. LATIHAN
1. Coba buat contoh format peminjaman alat laboratorium ANC!
2. Coba buat tata tertib laboratorium ANC!
3. Coba buat denah penempatan perabot laboratorium INC!
F. RANGKUMAN
1. Teknik Menggunakan Dan Mengelola Laboratorium Dalam Pembelajaran:
a. Ruang Lingkup
b. Definisi
G. SOAL- SOAL
1. Alasan mengapa alat perlu di jaga atau di rawat adalah, kecuali
a. Untuk mencegah penularan infeksi
b. Agar tetap dalam kondisi yang baik
c. Untuk berhemat
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Pendit. B U. manajemen pelayanan kesehatan primer. EGC. Edisi 2.
Jakarta. 1999. Hal 157-160
2. Tim departemen kesehatan RI. Prosedur Perawatan Dasar. Persatuan
Perawat Nasional Indonesia. Cetakan V. Jakarta. 1994. Hal 6-8
3. Depkes RI, Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan. Direktorat Pelayanan Keperawatan Ditjen Yanmedik Depkes.
Jakarta. 2001. 15- 25
4. www.depkes.go.id, Pengelolaan Laboratorium. 2006. 06 Januari 2009
A. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan professional meliputi
beberapa variabel, diantaranya : input ( tenaga kependididkan, mahasiswa, dan
sarana prasarana ), proses yang meliputi ( kurikulum, dan penatalaksanaan
program), dan output ( lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pelayanan
yang diharapkan oleh masyarakat). Optimalisasi dari komponen di atas akan
menghasilkan pembelajaran yang bermakna sehingga dapat menghasilkan
lulusan yang kompeten.
Pengalaman belajar mahasiswa terdiri dari pembelajaran teori,
laboratorium / pembelajaran praktik dan praktik klinik. Sesuai dengan ketentuan
Kepmendiknas nomor 232 / U / 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil belajar, bahwa beban studi pendidikan
Diploma terdiri dari 40 % teori dan 60 % praktik. Sehubungan dengan hal
tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal diperlukan
pengelolaan pembelajaran praktik / praktik klinik yang efektif dan efisien.
Reilly dan Oermann sebagaimana dikutip dari hasil Sister School
Program ( Laporan SSP, 2004), menyatakan bahwa pengalaman pembelajaran
praktik ( laboratorium kelas, rumah sakit, komunitas dan unit pelayanan
kesehatan lainnya ) merupakan bagain penting dalam program pendidikan
kesehatan. Hal tersebut memberikan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa
dalam menerapkan ilmu pengetahuan pada situasi nyata. Melalui pembelajaran
praktik, mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya.
B. HASIL BELAJAR
1. Mahasiswa dapat mendesain laboratorium untuk pembelajaran.
2. Membuat instrumen penilaian efektifitas penggunaan laboratorium.
3. Menentukan objek yang bisa dijadikan eksperimen di laboratorium.
Semester I :
Laboratorium kelas dan laboratorium klinik :
KDPK , Konsep Kebidanan
Semester II :
Laboratorium Kelas dan Laboratorium Klinik :
Kesehatan reproduksi , KIP/ K, Gizi dalam kes pro, Askeb I
Semester III :
Laboratorium Kelas dan Laboratorium Klinik :
Askeb I, Askeb II, Askeb III, Askeb Neonatus bayi dan balita
Semester IV :
Laboratorium Kelas dan Laboratorium Klinik :
Askeb IV, pelayanan KB, PKK I
Semester V :
Laboratorium Kelas dan Laboratorium Klinik :
Askeb IV, mutu dan manajemen pelayanan kebiidanan, PKK II
Semester VI :
MS: Teknologi Pendidikan dan Media Pembelejaran
PKK III Halaman : 1216
Setiap tahapan kegiatan persemester mempunyai ketentuan pencapaian
kompetensi, kriteria mahasiswa, kriteria pembimbing, dan kriteria lahan
praktik termasuk metode yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran
praktik.
Strategi Pencapaian Target Keterampilan :
Semester I :
KDPK 20
Konsep Kebidanan
Semester II :
KDPK 20, anamnesa bumil 25,
palpasi bumil 10
Semester V :
Penkes 30, ANC 20, Menolong partus 25,
awasi risti, atasi kegawatdaruratan ibu
dan bayi 10, ash nifas dan bbl 35, AKDR,
hormonal, periksa balita 30, ambil
sediaan sekret vagina 5
Semester VI :
Penkes 30, ANC 20, Menolong partus 10,
awasi risti 10, ash nifas dan bbl 20, AKDR,
hormonal, periksa balita 10, ambil sediaan
sekret vagina 5, atasi gawat darurat 10
Aplikasi :
Seorang dosen pendidik diharuskan memiliki kemampuan yang cukup dalam
mendemonstrasikan suatu keterampilan, coba anda buat langkah – langkah yang
efektif dalam metode demonstrasi , buat perpoint dari persiapan hingga penutup.
m. Salah satu
upaya dalam peningkatan
efektifitas penggunaan
Laboratorium serta
mengembangkan ilmu
pengetahuan serta teknologi
yang bermanfaat dalam bidang
kebidanan adalah dengan
mengembangkan eksperimen
yang berhubungan dengan
kebidanan di laboratorium.
n. Berbagai
macam laboratorium yang
digunakan dalam proses
pembelajaran di institusi
pendidikan kebidanan
memiliki potensi untuk
dilakukannya eksplorasi secara
mendalam, sehingga dapat
mengembangkan teknologi
F.
G.
H. KETERANGAN :
I.
J. :temp
at tidur
:tempat duduk mahasiswa
K.
L.
:wastafel
:AC
M.
N.
:layar proyektor
O. :almari
tempat menyimpan peralatan
P.
:white board
Q. :meja
instrumen/ troli
R.
g.
X. RANGKUMAN
Y. Pembelajaran di
laboratorium merupakan proses
pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada mahasiswa
mengaplikasikan teori dan
konseptual model yang
mendukung pembelajran
praktikum di laboratorium.
Z. Proses pembelajaran
di laboratorium menggunakan
berbagai metode, antara lain
simulasi, pemecahan masalah,
dan demonstrasi dengan peralatan
5. JAWABAN:E
2. Dibawah ini yang merupakan
fungsi laboratorium adalah,
KECUALI:
a. Sebagai sarana
pembelajaran dalam situasi
nyata terhadap pasien
secara langsung.
b. Sebagai sarana untuk
pengembangan profesional
kerja
c. Sebagai sarana
pengembangan kerjasama
dalam tim pelayanan
5. JAWABAN : B
4. Syarat yang harus dimiliki
oleh sebuah laboratorium
adalah:
1. Memiliki luas bangunan
20 x 15 m
2. Ruang kerja dengan
ventilasi dan penerangan
f. JAWABAN : D
g.
h.
i.
j.
II. DAFTAR PUSTAKA
PP.BAB X
QQ. MENGGUNAKAN
PERPUSTAKAAN DALAM
RR. PROSES BELAJAR
MENGAJAR
SS.
TT.
A. PENDAHULUAN
B. Bagi banyak orang
mendengar istilah perpustakaan,
dalam benak mereka akan
tergambar sebuah gedung atau
ruangan yang dipenuhi rak buku.
Karya Umum
100
Filsafat dan
Psikologi
200
Agama
300
Ilmu-ilmu
Sosial
400
Bahasa
Ilmu Terapan
700
Kesastraan
900
Geografi,
Sejarah
Divisi
Tiap-tiap
kategori utama di atas,
di bagi ke dalam
Sembilan sub divisi.
Misalnya untuk kelas
600 adalah sebagai
berikut :
600 Ilmu
Terapan
610 Ilmu
Kedokteran
620 Teknik
Mesin
UU.
VV.
WW.
XX.
YY.
ZZ.
AAA. LAMPIRAN
BBB. Form
Jobsheet
CCC.
DDD. JOB
SHEET
EEE.
FFF. NA
MA PEKERJAAN :
GGG. UNI
T :
HHH. REF
ERENSI :
III.
JJJ. OBJ
EKTIF PERIELAKU
SISWA :
KKK.
LLL. DASAR TEORI
MMM.
NNN.
OOO. PETUNJUK
PPP.
QQQ.
RRR. KEAMANAN
………
………
………
…..
Perasat :
Kode :
No
Tg
l
Pe
ng
e
m
ba
lia
n
K
on
dis
i
Pe
ng
e
m
ba
lia
n
Bandung, …………..2009
(.………………..)
(……………………)
Perasat : AKDR
Kode : KB5a, KB5b, KB5c
KELOMP
HARI
OK
PRASAT
AKDR
V V
Perasat : IMPLAN
Kode : KB6a, KB6b, KB6c
PRASAT
II II
III III
I I
V V
V V
V V
I I
V V
II II
V V
III III
Perasat : SUNTIK
Kode : KB2
PRASAT KELOMP
HARI
OK
R U SE SEL RAB KAM JUM SAB
E N NI ASA U IS AT TU
G R N
E
Perasat : PIL
Kode : KB3
KELOMP
HARI
OK
U
PRASAT R N SE
SEL RAB KAM JUM SAB
E R NI
ASA U IS AT TU
G E N
G
I I
II II
III III
I I
V V
PIL V V
V V
I I
V V
II II
V V
III III
Perasat : KONDOM
Kode : KB4
PRASAT KELOMP
HARI
OK
R U SE SEL RAB KAM JUM SAB
E N NI ASA U IS AT TU
4 I
m
[ IIa 11
m
IIb
Keterangan:
Lemari alat Ruang I : Ruang Penyajian
Meja gin Ruang II : Ruang Praktek Utama
WC Ruang III : Ruang Penyimpanan Alat
Meja
Kursi Tempat Duduk Mahasiswa
White board
Meja praktek Tangga
Pengeras suara
4m Loker mahasiswa Pintu Masuk 2m
Keterangan : untuk pembobotan aspek kognitif dan afektif dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing mata kuliah.
Tim Penilai :
1. .............
2. .............
3. .............