Perpindahan panas dan energi pada proses tangki berpengaduk berjaket pada
praktikum ini terjadi sangat berbeda dengan proses perpindahan panas yang sering kita
jumpai Hal ini disebabkan karena proses yang terjadi adalah proses tak tetap (unsteady
state). Jadi koefesien perpindahan panas (U) tidak dapat digunakan dalam persamaan
Fourier, yaitu Q = U.A.ΔT. Persamaan Fourier tersebut hanya bisa digunakan bila tangki
beroperasi secara sinambung/steady state. Dalam semua kasus, laju total perpindahan
panas dapat diekspresikan dalam bentuk daya gerak penurunan temperatur dan hambatan.
Persamaan Fourier
Q = U . A . (T1 – T2)
Dimana: Q = laju perpindahan panas ;
T1 = temperatur pada titik 1 ;
T2 = temperatur pada titik 2 ;
U = koefisien keseluruhan perpindahan panas ;
A = luas permukaan yang dilalui panas.
dT
Q=M C x =U A ∆ T m
p
dt
dT U A
= x ( T s−T )
dt M C p
MC T s−T t =0
t=
UA
ln
p
T s −T ( )
Untuk reaktor berjaket atau berkoil, Koefisien Perpindahan Kalor Keseluruhan / Overall
Heat Transfer Coefficient dapat dihitung sebagai berikut:
1 1 δ 1 1
= + + +
U α λ α s αf
dimana α dan αs adalah koefisien koefisien perpindahan kalor proses dan sisi servis.
Resistansi klerak pada sisi servis , l/αf, akan di dapatkan di Tabel 1 dan 2.
Duty U (W/m2 K)
Distillation/Evaporation 350
Heating 310
Cooling 200
Cooling (chilled service) 100
Tabel 1. Koefisien keseluruhan untuk jacketed glass lined steel vessels
Duty U (W/m2 K)
Heating 400
Cooling 350
Cooling (chilled service) 150
Tangki Berkoil Antara 400-600
Tabel 2. Koefisien keseluruhan untuk jacketed carbon and stainless steel vessels
Unit Operasi Tanki Berjaket dan Berpengduk ini juga dapat digunakan untuk
proses ekstraksi padat cair dan debagai reactor tekanan atmosfir.
III.Metodologi Percobaan
I.1 Alat dan Bahan yang Digunakan
Alat yang digunakan:
1) Satu buah tangki berpengaduk yang diberi jaket untuk mengalirkan air pemanas.
Pada bagian atas dari tangki tersebut terdapat condenser yang berfungsi untuk
mengembunkan kembali uap yang terjadi pada saat hasil reaksi mengalami
penguapan karena pemanasan. Reaktor beroperasi secara parsial/batch dan dalam
keadaan tekanan atmosferis.
2) Tacometer & Thermocouple/Thermo Gun
Bahan yang digunakan adalah air baku ± 75 liter.
I.2 Diagram Alir Proses
Keterangan:
Aliran steam Aliran air pendingin masuk
Aliran air masuk Aliran air pendingin keluar
Aliran uap Aliran bebas air
Media pemanas yang digunakan adalah air panas bertekanan, dimana air dingin
dicampur secara langsung dengan steam bertekanan. Keran udara tekan dibuka untuk
menghidupkan control panel dan menggerakkan katup pneumatic. Kemudian keran
air dibuka dan air dipompakan ke dalam jaket. Air akan memenuhi jaket dan keluar
pada bagian outlet menuju ke Y Joint, disini air akan dipanaskan dengan bantuan
steam yang diinjeksikan oleh katup pneumatik (sebelumnya valve steam dibuka
terlebih dahulu). Air yang panas masuk ke separator dimana gas yang terbentuk akan
mengalir ke atas sedangkan cairannya akan kembali ke dalam jaket dan bersirkulasi.
Air panas didalam jaket akan memanaskan cairan didalam reactor sampai suhu
mencapai set point (70). Gas dari separator akan terjebak didalam steamtrap sehingga
terkondnsasi menjadi cairan dan di kembalikan ke tangki penampung.