Anda di halaman 1dari 13

MODEL - MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
“Perencanaan dan Desain Penbelajaran PAI”
Yang dibina oleh Bapak Ahmad Munir Saifulloh, M.Pd.

Disusun Oleh :

Muhammad Zaiyd Al Fahri : (2020100012067)


Febri Ardiansyah : (2020100012055)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN (IAIS)
LUMAJANG
2021-2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Masalah...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian Bahan Ajar.................................................................................3


B. Peran Bahan Ajar.........................................................................................4
C. Fungsi Bahan Ajar.......................................................................................6
D. Prinsip Bahan Ajar.......................................................................................7
E. Komponen Bahan Ajar................................................................................8
F. Jenis-jenis Bahan Ajar.................................................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................1

A. Kesimpulan................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu rencana mengajar yang memper-


hatikan pola pembelajaran tertentu, hal ini sesuai dengan pendapat Briggs
(1978:23) yang menjelaskan model adalah “seperangkat prosedur dan
berurutan untuk mewujudkan suatu proses” dengan demikian model
pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang berurutan untuk
melaksanakan proses pembelajaran.

Sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran pada hakekatnya


merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik
antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang
dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang sehubungan
dalam proses pembelajaran sehingga menunjukkan adanya perolehan,
penguasaan, hasil, proses atau fungsi belajar bagi si peserta belajar.

Proses kegiatan pembelajaran dilakukan dengan cara merencanakan


pembelajaran tersebut dengan baik, agar meningkatkan upaya kualitas
peserta didik sehingga dapat memperoleh hasil dari pembelajaran yang
membentuk sikap, prilaku dan pengtahuan yang baik. Sehingga setiap
lembaga pendidikanperlu menyarankan kepada para guru agar membuat
desain pembelajaran tersebut memilki kompetensi. Sehingga dapat dilakukan
perubahan dan penyesuaian dan adanya inovasi dalam proses pembelajaran.

Dalam menyusun sebuah desain pembelajaran MTS/SMP guru harus


mampu merancang rencana pembelajaran baik dalam materi pembelajaran,
media, teori belajar, maupun metode belajar, agar peserta didik dapat
menguasai materi yang diajarkan dengan baik. Konsep interaksi dengan
peserta didik pun cukup baik digunakan dalam melaksanakan pembelajaran,
karena dari interaksi ini bisa membuat guru memahami karakteristik setiap
peserta didik. Hal inilah menuntut guru dalam menyusun pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model – model desain pembelajaran ?
2. Apa macam – macam model desain pembelajaran PAI ?
3. Apa perbedaan model – model desain pembelajaran PAI ?

C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian model – model desain pembelajaran
PAI?
2. Untuk mengetahui macam – macam model desain pembelajaran PAI ?
3. Untuk memahami model – model desain pembelajaran PAI ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian model – model desain pembelajaran

Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemampuan


bangsa dan Negara. Dengan pendidikan yang bermutu, akan tercipta sumber daya
manusia yang berkualitas. 1
Desain pembelajaran adalah kegiatan memilih, menetapkan dan
mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan kondisi yang ada untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Desain pembelajaran pendidikan agama Islam
juga merupakan kegiatan serupa yang diarahkan untuk pembelajaran bidang dan
jenjang pendidikan yang bersifat khusus. Kegiatan ini dilakukan dengan berpijak
pada tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, sumber belajar yang tersedia serta
karakteristik peserta didik.2
Penataan dan penetapan strategi pengorganisasian isi pembelajaran
pendidikan agama melalui perancangan pembelajaran yang professional
merupakan sesuatu yang sangat urgen. Kualitas pembelajaran merupakan fokus
kegiatan yang bias dicapai dengan memilih dan mempreskripsikan metode
pembelajaran yang bermakna yang tentunya harus dilaksanakan dengan tetap
berpijak pada beberapa asumsi sebagai berikut :
1. Mengacu pada kualitas pembelajaran
Kualitas pembelajaran tetap menjadi fokus kegiatan agar setiap
langkah kegiatan senantiasa diarahkan pada peningkatan mutu atau
kualitas pembelajaran.
2. Mengacu pada pendekatan sistem
Pembelajaran pendidikan agama Islam harus dipandang sebagai
pembelajaran yang terpadu yang melibatkan beberapa unsur yaitu input,
proses dan output.

1
Lukman Hakim, Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah(Problem Based Learning)
Pada Lembaga Pendidikan Islam Madrasah, Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, vol. 13, no.
1-2015, hlm. 37
2
Maksudin, Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan Dialektik, Pustaka
Pejajar, Yogyakarta, 2015, hlm. 123-124
3. Mengacu pada teori belajar dan pembelajaran
Pembelajaran pendidikan agama sebaiknya dirancang dengan
mengacu atau dilandasi oleh teori belajar dan pembelajaran. Secara
teoretis perancang pembelajaran harus mampu memahami bagaimana
sseorang itu belajar agama dan bagaimana seseorang itu membelajarkan
pendidikan agama. Kualitas pembelajaran pendidikan agama sangat
bergantung pada bagaimana pembelajaran itu dirancang dan
dikembangkan.
4.    Mengacu pada belajar perseorangan (individual)

Rancangan pembelajaran pendidikan agama sebaiknya mengacu


kepada peserta didik secara perseorangan karena pada hakikatnya belajar
itu terjadi secara individual.
5.    Mengacu pada hasil belajar

Pada dasarnya hasil belajar-baik berupa hasil langsung maupun hasil


pengiring merupakan acuan utama setiap kegiatan pembelajaran. Kualitas
perencanaan pembelajaran pendidikan agama bias diukur melalui hasil
belajar yang telah dicapai.
6.    Mengacu pada kemudahan belajar

Pembelajaran PAI merupakan upaya membelajarkan peserta didik


belajar agama dan perancangan pembelajaran PAI merupakan penataan
upaya membelajarkan agar dalam diri peserta didik muncul prakarsa atau
perilaku belajar.
7.    Mengacu pada interelasi variable pembelajaran

Perencanaan pembelajaran PAI harus mengacu pada semua


komponen yang memengaruhi pembelajaran agama itu sendiri. Artinya
pembelajaran harus didasarkan pada hasil identifikasi dan analisis semua
komponen baik secara teoretis maupun praktis-empiris berpengaruh pada
belajar PAI.
8.    Mengacu pada kualitas metode pembelajaran pendidikan agama

Perencanaan pembelajaran PAI yang mendasar dan menjadi inti


perencanaan terletak pada pemilihan dan penetapan metode pembelajaran
PAI. Pemilihan metode harus didasarkan pada analisis kondisi
pembelajaran yang ada.3

B. Macam – macam model desain pembelajaran


Berkaitan dengan aspek-aspek atau komponen-komponen
pembelajaran dan sistematika pembelajaran, terdapat sejumlah model-
model sebagaimana dikemukakan para ahli. Berikut ini beberapa model
yang dapat dijadikan acuhan.

1. Desain Pembelajaran Model Kemp

Aspek-aspek pembelajaran yang dipikirkan dan dirancang menurut Kemp


meliputi:

a.    Tujuan umum dan topik umum atau pokok bahasan.

b.    Karakteristik peserta didik

c.    Tujuan spesifik pembelajaran

d.   Isi pelajaran

e.    Penilaian awal

f.     Bentuk kegiatan pembelajaran dan sumber belajar

g.    Sarana pendukung

h.    Evaluasi

i.      Revisi

3
Maksudin, Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan Dialektik, Pustaka
Pejajar, Yogyakarta, 2015, hlm 125 - 127
Jadi, menurut Jerold E Kemp dalam buku karya Zaenal Arifin Ahmad,
proses desain pembelajaran merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Tiap-tiap
langkah penghubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan
peraangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai didalam siklus tersebut.
Pengembangan untuk dapat memulai dari komponen manapun.

2. Model George Betts

Modelnya didasarkan pada konsep “pembelajaran mandiri”.


Pembelajaran mandiri adalah mereka yang mampu menyelesaikan masalah
atau mengembangkan gagasan-gagasan baru dengan mengombinasikan cara
berpikir divergen dan konvergen tanpa terlalu banyak dibantu orang luar
untuk memilih bidang-bidang tindakan yang dikehendakinya. 4
Model ini dirancang untuk menggiring siswa menuju peran para
pembelajar, yang dapat mengontrol proses belajarnya sendiri, dengan guru
sebagai pihak yang berperan fasilitator. Dengan pendekatan yang fleksibel,
model ini dapat digunakan di kelas-kelas reguler (untuk semua siswa dan
lintas tahapan berkembang).
3.    Model pembelajaran Dick dan Carey

Dick dan Carey menawarkan suatu model pengembangan yang mirip


dengan model Kemp, tetapi ditambah dengan komponen melaksankan
analisis pembelajaran, dan terdapat beberapa komponen yang dilewati
didalam proses pengembangan dan perencanaan tersebut sebagai berikut5:

4
Miftahul Huda. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2013.hlm.144 - 145
5
Zaenal Arifin Ahmad, Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampain implementasi, PT.Pustaka Insan
Madani, Yogyakarta, 2012. Hlm 65 - 66
a. Identitas Tujuan

Tahap awal model ini adalah menentukan apa yang diingkan untuk
dapat dilakukan pserta didik setelah proses pembelajaran dilakukan. Rumusan
tujuan pembelajaran mungkin mengacu pada kurikulum tertentu atau dari daftar
tujuan sebagai hasil need assesment, atau dari pengalaman praktik dengan
kesulitan belajar siswa didalam kelas.

b. Melakukan analisis intruksional

Setelah mengidentifikasi tujuan pembelajaran, maka akan ditentukan


apa tipe belajar yang dibutuhkan siswa. Tujuan yang telah dianalisis berfungsi
untuk mengidentifikasi keterampilan yang lebih khusus lagi yang harus dipelajari.
Analisis ini akan menghasilkan cara atau diagaram tentang ketarampilan-
ketrampilan dan menunjukkan keterkaitan atara keterampilan konsep tersebut.

c. Mengidentifikasi tingkah laku awal/karakteristik siswa

Ketika melakukan analisis terhadap keterampilan yang perlu dilatihkan


dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga harus dipertimbangkan
ketarampilan apa yang telah dimiliki siswa saat  mulai mengikuti pengajaran.yang
penting juga untuk diidentifikasi adalah karakteristik khusus siswa yang mungkin
ada hubungannya dengan rancangan aktivitas-aktivitas pengajaran.

d. Merumuskan tujuan kinerja

Berdasarkan analisis instruksional dan pernyataan tentang tingkah laku


awal sisiwa, selanjutnya akan dirumuskan pernyataan khusus siswa yang mungkin
ada hubungannya dengan rencangan aktivitas-aktivitas pengajaran.

e. Pengembangan tes acuhan patokan

Pengembangan tes acuan patokan didasarkan pada tujuan yang telah


dirumuskan, pengembangan butir asesmen untuk mengukur kemampuan siswa
seperti yang diperkiaran dalam tujuan.
f. Pengembangan strategi pembelajaran

Informasi dari lima tahap sebelumnya, maka selanjutnya akan


mengidentifikasi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan akhir, startegi akan
meliputi aktivitas preintruksional, penyampaian infomasi, praktik dan balikan,
tesing, yang dilakukan lewat aktivitas.

g. Pengembangan dan memilih pengajaran

Tahapan ini startegi pengajaran dikembangkan untuk menghasilkan


pengajaran yang meliputi petunjuk untuk siswa, bahan pelajaran, tes dan panduan
guru.

h. Merancang dan melaksankan evaluasi formatif

Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk


mengidentifikasi dalam  meningkatkan pengajaran.

i. Menulis peringkat penilaian akhir6

Hasil - hasil pada tahap diatas dijadikan dasar untuk menulis


perangkat yang dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan di uji
cobakan diimplementasikan di kelas.

j. Revisi pengajaran

Tahap ini mengulangi siklus pengembangan  perangkat pengajaran. Data


dari evaluasi sumatif yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya diringkas dan
dianalisis dan serta di interprestasikan untuk diidentifikasi kesulitan yang dialami
oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

6
Zaenal Arifin Ahmad, Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampain implementasi, PT.Pustaka Insan
Madani, Yogyakarta, 2012. Hlm 67
4. Model ROPES

Hunts menyebut rencana prosedur pembelajaran sebagai persiapan mengajar yang


disebut ROPES (review. Overview, presentation, exercise, summary) sebagai
berikut :

a. Review

Kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1-5 menit, yakni mencoba


mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat
pengalaman sebelumnya yang sudah dimiliki siswa. 7

b. Overview

Guru menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan pada


hari itu dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategi yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menyampaikan pandangannya atas langkah-langkah
pembelajaran yang hendak ditempuh oleh guru sehingga berlangsungnya proses
pembelajaran bukan hanya milik guru semata, akan tetapi siswa pun akan merasa
dihargai keberadaannya.

c. Presentation

Tahap ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena
disini guru sudah tidak lagi memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan
tetapi sudah masuk pada proses telling (menceritakan), showing (menunjukkan),
dan doing (melakukan). Proses tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan
daya serap dan daya ingat siswa tentang pelajaran yang mereka dapatkan.
Semakin bervariasi strategi pembelajaran yang digunakan, maka semakin baik
pula proses dan hasil yang dicapai.

7
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standard Kompetensi, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung , 2008, hlm 99
5. Model Satuan Pelajaran

Proses penyusnan perencanaan pengajaran memerlukan pemikiran-


pemikiran system matis utntuk memeprkirakan mengenai apa yang akan
dilakukan dalam waktu pelaksanakan pengajaran. Secara sistematis rencana
pembelajaran dalam satuan bentuk satuan pelajar adalah sebagai berikut:

a) Identitas Mata Pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester dan waktu atau
banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan).
b) Kompetensi dasar dan indicator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan
dapat dikutip atau diambil dari kurikulum dan hasi belajar yang ditetapkan
oleh pemerinah.
c) Materi Pokok (beseta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka
mencapai kompetensi dasar).
d) Media yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
e) Staregi pembelajaran / scenario/tahapan-tahapan proses belajar mengajar
yaitu kegiatan pembelajaran secara kongrit yang harus dilakukan oleh guru
dan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber
belajar untuk mengusai kompetensi
f) Menentukan jenis penelitian dan tindak lanjut. Tujuannya adalah untuk
mengatahui tingkat keberhasilan dari tahapan pembelajaran yang telah
dilaksankan dan alternatif tindakan yang akan dilakukan.
g) Sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. 8

8
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standard Kompetensi, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung , 2008, hlm 103 - 106
BAB III
A.KESIMPULAN
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Lukman Hakim, Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah(Problem Based


Learning) Pada Lembaga Pendidikan Islam Madrasah, Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim,
vol. 13, no. 1-2015, hlm. 37

Maksudin, Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan


Dialektik, Pustaka Pejajar, Yogyakarta, 2015, hlm. 123-124

Maksudin, Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan


Dialektik, Pustaka Pejajar, Yogyakarta, 2015, hlm 125 – 127

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standard Kompetensi, PT Remaja


Rosdakarya, Bandung , 2008, hlm 103 - 106

Anda mungkin juga menyukai