MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
“Perencanaan dan Desain Penbelajaran PAI”
Yang dibina oleh Bapak Ahmad Munir Saifulloh, M.Pd.
Disusun Oleh :
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah guna memenuuhi tugas
Ahmad Munir Saifulloh, M.Pd. pada Matkul Perencanaan dan Desain
Pembelajaran PAI. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Penerapan Nilai, Norma, Dan Moral bagi para pembaca dan penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membabangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan Masalah.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian model – model desain pembelajaran
PAI?
2. Untuk mengetahui macam – macam model desain pembelajaran PAI ?
3. Untuk memahami perbedaan model – model desain pembelajaran PAI?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model – Model Desain Pembelajaran PAI
1
Lukman Hakim, Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah(Problem Based Learning)
Pada Lembaga Pendidikan Islam Madrasah, Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, vol. 13, no.
1-2015, hlm. 37
2
Maksudin, Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan Dialektik, Pustaka
Pejajar, Yogyakarta, 2015, hlm. 123-124
3. Mengacu pada teori belajar dan pembelajaran
Pembelajaran pendidikan agama sebaiknya dirancang dengan
mengacu atau dilandasi oleh teori belajar dan pembelajaran. Secara
teoretis perancang pembelajaran harus mampu memahami bagaimana
sseorang itu belajar agama dan bagaimana seseorang itu membelajarkan
pendidikan agama. Kualitas pembelajaran pendidikan agama sangat
bergantung pada bagaimana pembelajaran itu dirancang dan
dikembangkan.
4. Mengacu pada belajar perseorangan (individual)
d. Isi pelajaran
e. Penilaian awal
g. Sarana pendukung
h. Evaluasi
i. Revisi
3
Maksudin, Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan Dialektik, Pustaka
Pejajar, Yogyakarta, 2015, hlm 125 - 127
Jadi, menurut Jerold E Kemp dalam buku karya Zaenal Arifin Ahmad,
proses desain pembelajaran merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Tiap-tiap
langkah penghubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan
peraangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai didalam siklus tersebut.
Pengembangan untuk dapat memulai dari komponen manapun.
4
Zaenal Arifin Ahmad, Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampain implementasi, PT.Pustaka Insan
Madani, Yogyakarta, 2012. Hlm 65 - 66
c. Mengidentifikasi tingkah laku awal/karakteristik siswa
j. Revisi pengajaran
5
Zaenal Arifin Ahmad, Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampain implementasi, PT.Pustaka Insan
Madani, Yogyakarta, 2012. Hlm 67
3. Model Desain Pembelajaran Gerlach & Ely Model
Pembelajaran Gerlach dan Ely merupakan suatu model perencanaan
pembelajaran yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis pedoman
atau suatu peta perjalanan pembelajaran karena dalam model ini
diperlihatkan keseluruhan proses belajar mengajar yang baik, sekalipun
tidak menggambarkan secara rinci setiap komponennya.
Dalam model ini juga diperlihatkan hubungan antara elemen yang
satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan yang dapat
dikembangkan dalam suatu rencana untuk mengajar. Berdasarkan uraian
di atas, model pembelajaran Gerlach dan Ely dikembangkan berdasarkan
sepuluh unsur yaitu sebagai berikut.
a) Spesifikasi isi pokok bahasan (specification of content) Bahan atau materi
pada dasarnya adalah konten dari kurikulum, yakni berupa pengalaman
belajar dalam bentuk topik/subtopik dan rinciannya secara lengkap.
Materi yang diberikan sesuai dengan tingkatan pendidikan dan
konsentrasi bidang studi yang diambil. Isi dari materi yang akan diajarkan
harus memiliki tujuan yang ingin dicapai.
b) Spesifikasi tujuan pembelajaran (specification of objectives) Tujuan
pembelajaran merupakan target yang ingin dicapai dalam kegiatan
pembelajaran. Tujuan harus bersifat jelas (tidak abstrak dan tidak terlalu
luas). Dalam tujuan pembelajaran terdapat poinpoin kemampuan atau
kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik.
c) Pengumpulan dan penyaringan data tentang peserta didik (assessment of
entering behaviors). Pengukuran kemampuan awal peserta didik
ditentukan dengan melakukan pre-test. Pengukuran kemampuan ini
penting agar dapat memberikan porsi materi mata pelajaran yang tepat
sesuai dengan yang diperlukan.
d) Penentuan cara model, metode, dan teknik mengajar (determination of
strategy). Strategi merupakan model yang dipakai pengajar dalam
memanipulasi informasi, memilih sumber-sumber, dan menentukan
tugas/peranan peserta didik dalam kegiatan belajar-mengajar.
Terdapat 2 bentuk dalam model ini, yakni untuk keperluan ekspose
(expository) yang lazim dan bentuk penggalian (inquiry) yang lebih
mengutamakan partisipasi belajar.
e) Pengelompokan peserta didik (organization of groups) Pengelompokan
belajar digunakan untuk lebih mengondusifkan kelas dalam lingkup yang
luas sedangkan dalam lingkup yang lebih sempit untuk meningkatkan
partisipasi aktif dari peserta didik di dalam kelas.
f) Penyediaan waktu (allocation of time) Rencana penggunaan waktu akan
berbeda berdasarkan pokok permasalahan, tujuan-tujuan yang
dirumuskan, ruangan yang tersedia, pola-pola administrasi serta abilitas
dan minat-minat para peserta didik.
g) Pengaturan ruangan (allocation of space) Terdapat 3 alternatif ruangan
belajar agar proses belajar-mengajar dapat terkondisikan, yaitu ruangan-
ruangan kelompok besar, kelompok kecil, dan ruangan untuk belajar
mandiri. Alokasi ruangan ditentukan sesuai dengan tujuan pembelajaran
agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan suasana belajar yang
kondusif dan nyaman.
h) Pemilihan media/sumber belajar (selection of resources) Gerlach dan Ely
membagi media sebagai sumber belajar ke dalam 5 kategori yaitu ;
1. Manusia dan benda nyata
2. Media Visual proyeksi
3. Media Audio
4. Media Cetak
5. Media Display.
i) Evaluasi (evaluation of performance) Semua usaha kegiatan
pengembangan instruksional dapat dikatakan berhasil atau tidak setelah
tingkah laku akhir belajar tersebut dievaluasi instrumen evaluasi yang
telah didesain secara objektif. Evaluasi bukan hanya dilakukan oleh
peserta didik tetapi dilakukan juga oleh guru. Selain untuk mengukur
kualitas pembelajaran, evaluasi juga dilakukan untuk menjaga kualitas
pengajar dan Iembaga pendidikan yang bersangkutan.
j) Analisis umpan balik (analysis of feedback) Analisis ini merupakan tahap
terakhir dari pengembangan sistem pembelajaran. Data umpan balik yang
diperoleh dari evaluasi, tes, observasi, maupun tanggapan-tanggapan
tentang usaha-usaha pembelajaran ini menentukan apakah sistem, metode
dan media pembelajaran yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran sudah
sesuai untuk tujuan yang ingin dicapainya atau masih perlu
disempurnakan.6
6
Deni Darmawan dan Dinn Wahyudin, Model Pembelajaran Di Sekolah, hlm. 25.
7
Akmal Hawi, Kompetensi Guru PAI, (Jakarta, Raja Grafindo, 2013), hlm, 23.
8
Hudasmpn, “Perbedaan Model Pembelajaran”, diakses dari https://id.scribd.com/doc/2478
22236/Perbedaan-Model-Pembelajaran, pada tanggal 14 september 2021 07.45
b. Kekurangan dari model kemp:
1) Model ini merupakan system pembelajaran
2) Model ini kurang lengkap dan kurang sistematis
3) Model ini tidak melibatkan penilaian ahli, sehingga ada kemungkinan
perangkat pmbelajaran yang dilaksanakan terdapat kesalahan.
9
Endang Rusyani, Desain Pembelajaran, (Bandung, FIP, 2009), PDF File, 03 Juli 2009.
10
Supriadie, Komunikasi Pembelajaran, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2012), hlm, 67
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model desain pembelajaran adalah pola pembelajaran yang dijadikan
sebagai contoh dan acuan oleh guru sebagai pendidik profesiaonal dan
merancang pembelajaran yang hendak difasilitasinya. Sebagai sebuah
pola pembelajaran, model tersebut memiliki berbagai tahapan-tahapan
kegiatan merancang pembelajaran.
Jadi model desain pembelajaran pendidikan agama Islam adalah
konsep dan prosedur yang berfungsi sebagai pedoman bagi para guru
dalam merencakan dan melaksanakan pembelajaran agama Islam yang
dilakukan secara sistematis sebagai upaya menanamkan, mengembangkan
dan menumbuhkan nilai-nilai pada peserta didik dalam mewujudkan
tampilnya perilaku siswa yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaan.
B. SARAN
Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini,
segala koreksi dan saran demi kesempurnaan makalah ini penulis
harapkan sebagai bentuk kepedulian bagi yang ingin menambah
khazanah, kekeliruan dan sebagai bahan untuk memperbaiki apa yang
telah disusunnya. Sehingga mudah-mudahan untuk waktu kedepannya,
penyusun bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Lukman Hakim, Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah(Problem
Based Learning) Pada Lembaga Pendidikan Islam Madrasah, Jurnal Pendidikan
Agama Islam-Ta’lim.
Maksudin, Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan
Dialektik, Pustaka Pejajar, Yogyakarta, 2015
Zaenal Arifin Ahmad, Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampain
implementasi, PT.Pustaka Insan Madani, Yogyakarta, 2012.
Deni Darmawan dan Dinn Wahyudin, Model Pembelajaran Di Sekolah
Akmal Hawi, Kompetensi Guru PAI, (Jakarta, Raja Grafindo, 2013)
Hudasmpn, “Perbedaan Model Pembelajaran”, https://id.scribd.com/doc/2478
22236/Perbedaan-Model-Pembelajaran,
Endang Rusyani, Desain Pembelajaran, (Bandung, FIP, 2009), PDF File, 03 Juli
2009.
Supriadie, Komunikasi Pembelajaran, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2012),