Guogigipgpigp
Guogigipgpigp
Abstract: The purpose of this study was to describe the strategic management conducted
principals in improving the discipline of teachers in number one senior high shool of Kepahiang.
This research uses descriptive study with a qualitative approach. The data collection techniques by
interview, observation and documentation. Subjects were principals, vice principals affairs
curriculum, teachers, school supervisors supervisor and chairman of the school committee. While
the data analysis was done with descriptive analysis, inductive and deductive. Strategy formulation
principals in enforcing discipline the teacher is the formulation of the vision and mission by
considering the internal and external environment, followed by setting goals and targets and the
continued determination of the strategy. Implementation of the strategy principals in enforcing
discipline the teacher is doing the translation strategies have been formulated in the form of
activities. Evaluation is done by supervising the education of the teachers.
Abstrak: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen strategik yang
dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru di SMA Negeri 1 Kepahiang.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun
teknik pengumpulan datadilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek
penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah urusan kurikulum, guru, pengawas pembina
sekolah dan ketua komite sekolah. Sedangkan analisis data dilakukan dengan Deskriptif
analisis,induktif dan deduktif. Formulasi strategi kepala sekolah dalam menegakkan kedisiplinan
guru adalah melakukan perumusan visi dan misi dengan mempertimbangkan lingkungan internal
dan eksternal, dilanjutkan dengan penetapan tujuan dan target dan dilanjutkan penentuan strategi.
Implementasi strategi kepala sekolah dalam menegakkan kedisiplinan guru adalah melakukan
penjabaran strategi-strategi yang telah dirumuskan dalam bentuk kegiatan-kegiatan. Evaluasi yang
dilakukan adalah dengan melakukan supervisi pendidikan terhadap para guru.
239
240 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 3, Maret 2017, hlm. 239-244
kedisiplinan guru SMA Negeri 1 Kepahiang Threat (T), adalah situasi yang merupakan
dilakukan dengan mengadakan evaluasi terhadap ancaman bagi sekolah yang datang dari luar
perkembangan kedisiplinan guru. Evaluasi yang sekolah dan dapat mengancam eksistensi sekolah
dilakukan adalah dengan melakukan supervisi dimasa depan SMA Negeri 1 Kepahiang adalah:
pendidikan terhadap para guru. Selain a) Sekolah menyediakan fasilitas fingerprint
menggunakan supervisi pendidikan, kepala untuk peningkatan kedisiplinan guru; b) Sekolah
sekolah juga melakukan penilaian dengan diharapkan dapat memfasilitasi guru dalam ATK
menggunakan format penilaian yang sudah kantor untuk mendukung peningkatan disiplin
dibakukan oleh pemerintah yang dikenal dengan guru; c) Sekolah diharapkan lebih menyediakan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan Penilaian fasilitas CCTV untuk peningkatan kedisiplinan
Kinerja Guru (PKG). guru; d) Alat atau media absensi serta daftar
piket selalu dilakukan perekapan dan pelaporan
Pembahasan agar tingkat kedisiplinan guru meningkat.
Dari hasil analisis SWOT sebelumnya, Ansof (2012: 44) juga menjelaskan bahwa
peneliti menyimpulkan beberapa hal mengenai pendekatan manajemen strategi ini adalah
manajemen strategik kepala sekolah dalam menganalisis bagian-bagian yang dinamai
environmental scanning baik internal maupun dengan ”formulasi strategi”, dan proses
eksternal terhadap segala hal yang dianggap formulasi itu oleh para manajer adalah
berkaitan dengan proses penegakan kedisplinan merumuskan strategi bersama-sama yang diberi
guru, yakni sebagai berikut: Strength (S), adalah nama perencanaan strategis. Formulasi strategi
situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMA
dari organisasi atau program pada saat ini di Negeri 1 Kepahiang yang pertama adalah
SMA Negeri 1 Kepahiang adalah: a) merumuskan visi, misi dan tujuan serta target
Penggunaan waktu belajar tinggi dengan upaya sekolah. Yang kedua adalah menerapkan
rasa disiplin tinggi; b) Perilaku guru selain baik, kegiatan yang berkaitan dengan penegakan
perilaku dan sikap guru sudah menjadi panutan kedisiplinan guru.
untuk peserta didik; c) Kesesuaian mata Dalam perumusan visi, SMA Negeri 1
pelajaran yang diberikan dengan jurusan cukup Kepahiang mengusung visi menjadi sekolah
sesuai dengan basic atau dasar ilmu yang yang berbasis Imtaq dan Iptek, Berprestasi dan
diajarkan; d) Metode mengajar guru cukup baik berwawasan lingkungan. Setelah merumuskan
dan berupaya untuk peningkatan disiplin visi, maka langkah selanjutnya adalah
Weakness (W), adalah situasi atau kondisi merumuskan misi. Misi yang dirumuskan SMA
yang merupakan kelemahan dari SMA Negeri 1 Negeri 1 Kepahiang terurai dalam poin-poin,
Kepahiang adalah: a) Motivasi guru masih akan tetapi masih tetap merujuk pada visi yang
dinilai sangat kurang dalam upaya proses belajar telah dirumuskan.
mengajar; b) Kesiapan guru dalam proses KBM Langkah selanjutnya adalah menentukan
belum dirasa siap untuk lebih disiplin; c) Jumlah tujuan dan target. Dari paparan hasil penelitian
guru untuk menunjang belum mencapai target; di atas, dapat diketahui bahwa tujuan dan target
d) Kualifikasi guru untuk menunjang SBI yang dirumuskan oleh SMA Negeri 1 Kepahiang
haruslah dengan syarat Sarjana Strata Dua, tapi dijabarkan dalam masing-masing indikator baik
ternyata baru mencapai 50% Sarjana Strata Satu tujuan maupun target. Setelah tujuan dan target
Opportunity (O), adalah situasi atau ditetapkan, langkah selanjutnya yang dilakukan
kondisi yang merupakan peluang diluar oleh kepala sekolah SMA Negeri 1 Kepahiang
organisasi/sekolah dan memberikan peluang adalah merumuskan strategi untuk mewujudkan
berkembang bagi sekolah dimasa depan SMA visi, misi serta tujuan dan target yang telah
Negeri 1 Kepahiang adalah: a) Pengalaman dirumuskan sebelumnya. Menyimak data yang
mengajar tenaga pendidik sudah mencapai 50% telah di paparkan di hasil penelitian di atas,
15 tahun; b) Guru mendapatkan fasilitas yang dapat peneliti simpulkan bahwa ada beberapa
cukup dari sekolah untuk melakukan poin yang dikategorikan ke dalam item strategi,
pengembangan diri; c) Pihak sekolah mencapai yakni: a) optimalisasi manajemen kurikulum; b)
sarana dan prasarana yang baik supaya guru optimalisasi manajemen pembelajaran; c)
lebih meningkat faktor kedisplinan di sekolah; d) optimalisasi manajemen pencitraan; d)
Sekolah memiliki faktor teknologi dan optimalisasi manajemen pendidik dan tenaga
komunikasi dalam peningkatan kedisiplinan kependidikan; e) optimalisasi manajemen
guru
Sari, Manajemen Strategik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru 243
kepemimpinan; f) optimalisasi manajemen tingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan
keuangan. dan norma yang berlaku; 4) memberikan
Strategi yang dilakukan kepala sekolah sanksi yang logis terhadap pelanggaran taat
SMAN 1 Kepahiang dalam upaya peningkatan tertib organisasi; 5) mengeluarkan surat
kedisiplinan guru di antaranya adalah: a) keputusan pertimbangan mutasi kepada guru
memperkenalkan disiplin dan tata tertib yang sudah tiga kali mendapat surat
(peraturan) kepada guru sehubungan dengan peringatan
pelaksanaan kerja di sekolah; b) Pelaksanaan Suharsimi Arikunto dan Abdul Jabar
pengawasan terhadap aturan yang sudah dibuat (2004:14) Evalusi program adalah proses
untuk guru dalam bekerja; c)Memberikan penetapan secara sistematis tentang nilai, tujuan,
teguran/ peringatan bagi guru yang melanggar efektivitas atau kecocokan sesuatu sesuai dengan
disiplin kerja; d) Membuat pernyataan secara kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan
tertulis bagi guru yang melanggar disiplin dalam sebelumnya. Proses penetapan keputusan itu
bekerja dengan maksud agar tidak terulang lagi didasarkan atas perbandingan secara hati-hati
pelanggaran yang sama; e) Menerapkan disiplin terhadap data yang diobservasi dengan
kepada guru dengan tegas dalam pemberian menggunakan standard tertentu yang telah di
sanksi; f)Mengevaluasi pelaksanaan displin guru bakukan. Dari berbagai definisi di atas, dapat
dalam mengajar apakah sudah berjalan dengan disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
baik atau belum; g)Memberikan contoh teladan evaluasi program adalah kegiatan untuk
yang baik kepada guru dalam menegakkan mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
disiplin dalam bekerja; h) Memberikan insentif sesuatu program pemerintah yang selanjutnya
kepada guru-guru yang menegakkan disiplin di informasi tersebut digunakan untuk menentukan
sekolah;i)percepatan kenaikan gaji berkala dan alternativf atau pilihan yang tepat dalam
kenaikan pangkat bagi guru yang disiplin mengambil sebuah keputusan.
Strategi penegakan kedisiplinan guru di Evaluasi pendidikan dapat diartikan
SMA Negeri 1 Kepahiang dapat diselenggarakan sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui
melalui dua langkah disiplin. Tiap-tiap langkah realisasi perilaku personel dalam organisasi
tersebut memiliki beberapa strategi yang dapat pendidikan dan apakah tingkat pencapaian
dilakukan kepala sekolah agar proses kegiatan tujuan pendidikan sesuai dengan yang
penegakan disiplin guru lebih cepat terealisasi. dikehendaki, kemudian apakah perlu diadakan
Langkah-langkah tersebut adalah : perbaikan. Hasil penelitian tentang manajemen
a. Langkah disiplin Preventif : langkah ini strategik kepala sekolah dalam mengevaluasi
untuk mencegah tingkah laku guru bantu penegakan kedisiplinan guru yang dijalankan
yang dapat mengurangi kedisiplinan dalam SMA Negeri 1 Kepahiang, menunjukkan bahwa
menjalankan tugas-tugasnya. Langkah ini dalam meningkatkan kedisiplinan guru, Kepala
mempunyai 4 strategi, yaitu : 1) Membuat sekolah mengadakan evaluasi terhadap
aturan dan tata tertib dan menjalankannya peningkatan kedisiplinan guru. Evaluasi yang
sesuai hasil keputusan bersama; 2) Membuat dilakukan adalah dengan melakukan supervisi
prosedur dan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari pendidikan terhadap para guru. Teknik supervisi
sesuai dengan bakat dan minat guru; 3) yang digunakan ada tiga yaitu: teknik kunjungan
Menyiapkan kurikulum sekolah yang tepat kelas; pembicaraan pribadi dan diskusi
sesuai dengan kemampuan dan keahlian guru kelompok. Sedangkan untuk pendekatan yang
bantu; 4) Meningkatkan keprofesionalan digunakan adalah secara langsung (directif) dan
kerja kepala sekolah, agar guru dapat tidak langsung (non directif).
termotivasi untuk berprestasi dalam bekerja. Sasaran maupun aspek yang dievaluasi
b. Langkah disiplin Correctif : langkah ini adalah tingkat kedisiplian dari kehadiran guru
untuk mengkoreksi dan memperbaiki (presensi), kinerja guru, prestasi dan
perilaku guru yang indispliner dan malas. perkembangan siswa, catatan kelas dalam hal ini
Langkah ini memilki 5 strategi, yaitu : 1) adalah tes harian, mingguan, bulanan hingga
Memberi teguran yang lemah untuk semesteran, silabus dan RPP guru. Selanjutnya
menghentikan tingkah laku guru yang bersifat ketika ada guru yang mempunyai masalah,
negatif; 2) Melakukan tindakan yang keras kepala sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 1
untuk suatu tindakan yang melanggar Kepahiang memanggil secara pribadi masalah
peraturan; 3) Penghapusan penguatan yang apa yang sedang dihadapi guru tersebut,
telah diberikan apabila ada tindakan dan kemudian dicarikan pemecahannya.
244 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 3, Maret 2017, hlm. 239-244