BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kehamilan
a. Pengertian
Asuhan komprehensif adalah asuhan yang diberikan oleh bidan dari mulai
masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan kb yang bertujuan untuk
dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum , konsepsi dan pertumbuhan zigot,
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
peradaban manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah
dengan ovum dilanjutkan dengan nidasi sampai lahirnya janin yang normalnya
15
akan berlangsung dalam waktu 280 hari atau 40 minggu dihitung dari hari
Fertilisasi merupakan proses pertemuan antara sel oosit dan sel sperma. Sel
sperma akan menembus zona pelusida dari sel oosit sehingga terjadi peleburan
antara sel inti sperma dengan sel inti oosit. Tahap tahap fertilisasi sangat
pelusida, dan masuk ke sitoplasma oosit untuk membentuk zygot (Bayu Irianti
dkk, 2014).
uterus.
uterus.
reseptif yaitu yang telah disiapkan oleh progesterone dan estrogen sebagai
tempat tumbuhnya mudiga. Uterus dapat menerima blastokista yaitu pada hari
tanda bahaya ini, jika tidak dilaporkan atau terdeteksi, dapat mengakibatkan
kematian ibu. Pada setiap kunjungan antenatal care bidan harus mengajarkan
1. Perdarahan pervaginam
a. Plasenta Previa
terjadi secara tiba-tiba dan kapan saja. Bagian terendah anak sangat
bagian terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul. Pada plasenta
previa, ukuran panjang rahim berukuran lebih besar maka pada plasenta
b. Solusio Plasenta
menimbulkan tanda yang lebih khas (rahim keras seperti papan) karena
jumlah perdarahan yang keluar tidak sesuai dengan beratnya syok. Nyeri
17
abdomen pada saat dipegang, palpasi sulit dilakukan, fundus uteri makin
lama makin naik dan bunyi jantung biasanya tidak ada(Romauli, 2014).
2. Penglihatan Kabur
(Romauli, 2014).
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari biasanya
muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat dan
disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan
2014).
lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik. Gejala yang akan terjadi jika
2014).
19
(Romauli, 2014).
1. Pengertian
energi dan protein yang terjadi karena konsumsi bahan pangan pokok
2002).
pada Wanita Usia Subur (WUS)/ ibu hamil adalah Lingkar Lengan Atas
(LILA). Sasarannya adalah wanita pada usia 15-45 tahun yang terdiri dari
remaja, ibu hamil, menyusui, dan Pasangan Usia Subur (PUS). Ambang
batas LILA WUS dengan resiko KEK adalah 23,5 cm. Apabila LILA
kurang dari 23,5 cm artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan
3. Etiologi/Penyebab
a. Penyebab langsung/primer
5. Produksipanganyangtidak mencukupikebutuhan
7. endapatan yangrendah
1. LingkarLenganAtas(LILA) kurangdari23,5 cm
2. Badan kurus
3. Rambut kusam
5. Conjungtiva pucat
6. Tensikurangdari100 mmHg
7. Hb kurangdarinormal(<11 grampersen)
2. Mual
3. Badan lemas
4. Mata berkunang-kunang.
5. Patofisiologi
Kurangnya asupan energy yang berasal dari zat gizi makro (karbohidrat,
protein dan lemak) maupun zat gizi mikro terutama vitamin A, vitamin D,
asam folat, zat besi, seng, kalsium dan iodium dan zat mikro lain pada
kehamilan yang diawali dengan kejadian resiko KEK dan ditandai oleh
22
rendahnya cadangan energy dalam jangka waktu cukup lama yang diukur
6. Akibat KEK
Bagi ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan fisiknya yang
b. Bagi bayi
Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan mengalami
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil (Kusmiyati, 2008) secara garis besar
1. Asam folat
neural, spina bifida dan anensepalus, baik pada ibu hamil normal
2. Energy
23
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein
saja tetapi pada susunan gizi seimbang energy juga protein. Hal ini
(Kusmiyati, 2008).
3. Protein
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin
5. Kalsium
(Kusmiyati, 2008).
dari :
1. Berat badan dilihat dari quatelet atau Body Massa Index (Index
Cakupan gizi ibu hamil diukur dari kenaikan berat badan ibu
wanitadewasa adalah 23,5 cm. Jika ukuran LILA kurang dari 23,5
(Kusmiyati, 2008).
8. Pencegahan KEK
tempe).
9. Penatalaksanaan KEK
a.Tambahan Makanan
Keadaan gizi pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik dan
Tabel2.1
potongsedang.
Makan siang:
jam/hari (Wiryo,2002).
Makanan yang berprotein (hewani dan nabati), susu, roti, dan biji-
bijian, buah dan sayuran yang kaya vit C, sayuran berwarna hijau
terhadap satu nutrisi dapat diganggu oleh asupan yang lain, dan
c. Apabila terjadi atau timbul masalah medis, maka hal yang perlu
secara teratur kepada tenaga kesehatan agar resiko pada waktu melahirkan
antenatal:
28).
skrining atau deteksi dini adanya faktor risiko secara proaktif pada
(Rochjati, 2011).
mengenal ibu hamil yang mempunyai faktor risiko, yaitu ibu risiko
rujukan terencana.
c. Fungsi Skor
Tiap kondisi ibu hamil (umur dan paritas) dan faktor risiko diberi
nilai 2, 4 dan 8. Umur dan paritas pada semua ibu hamil diberi skor 2
sebagai skor awal. Tiap faktor risiko skornya 4, kecuali bekas operasi
ikuti oleh persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat
( Rochjati, 2011)
31
Kehamilan dengan satu atau lebih faktor risiko, baik dari pihak ibu
bagi jiwa ibu atau bayinya, membutuhkan dirujuk tepat waktu dan
dikelompokkan atas :
kurang.
b. Primi Tua Primer : Terlalu tua, hamil pertama umur 35 tahun atau
tahun lebih.
d. Terlalu cepat punya anak lagi, anak terkecil usia kurang 2 tahun.
32
kepala.
b. Pre-eklampsia ringan
anak kecil.
e. Bayi mati dalam : ibu hamil tidak terasa gerakan anak lagi
kandungan.
g. Letak sungsang
Tabel 2.2
Kartu Skor Poedji Rochjati
II III IV
Triwulan
KEL III.
Masalah Faktor / Resiko Skor
NO I II III.2
F.R 1
Skor Awal Ibu Hamil 2 2
I 1 Terlalu muda hamil I ≤16 Tahun 4
2 Terlalu tua hamil I ≥35 Tahun 4
Terlalu lambat hamil I kawin ≥4 Tahun 4
3
Terlalu lama hamil lagi ≥10 Tahun 4
4 Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 Tahun 4
5 Terlalu banyak anak, 4 atau lebih 4
34
kehamilan adalah:
1. Faktor Fisik
a. Status kesehatan
2. Kehamilan multiple
b. Status gizi
35
c. Gaya hidup
d. Perokok/alkoholik
2. Faktor Psikologis
a. Stressor internal
b. Stressor eksternal
c. Dukungan keluarga
d. Penyalahgunaan obat
b. Fasilitas kesehatan
c. Ekonomi
e. Tingkat pendidikan
f. Pekerjaan
5. Asuhan kehamilan
meliputi:
7. Pemeriksaan HIV
8. Pemeriksaan BTA
2. Persalinan
a. Pengertian
turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
42 minggu setelah persalinan ibu dan bayi dalam kondisi baik (Marmi,
2011).
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
melalui jalan lahir atau jalan lain,dengan atau tanpa bantuan (kekuatan
b. Tahapan Persalinan
1. Kala I (Pembukaan)
fase:
terkordinir, kuat, cepat, dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali.
39
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Lama kala II pada
KR, 2014).
(JNPK-KR, 2014)
c. Tanda-tanda persalinan
a. Tanda Lightening
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul
2011).
semakin besar.
2011).
(Marmi, 2011).
Faktor-faktoryangmempengaruhipersalinan adalah :
a. Power (kekuatan)
berasal dari:
1. Kontraksiuterus (His)
2. Tenaga meneran
2011).
1. Janin
2. Air ketuban
(Marmi, 2011).
3. Plasenta
2011).
c. Passage
2011).
e. Faktor penolong
d. Partus Lama
1. Pengertian
pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi (Sofian, 2012). Etiologi
menjadi 3 yaitu :
menyebabkan nyeri yang lebih keras dan lama bagi ibu dan
c. Kelainan jalan lahir : Kelainan dalam bentuk atau ukuran jalan lahir
waktu 20 jam pada nulipara dan 14 jam pada multipara dan hal
tersebut merupakan keadaan abnormal. Sebab- sebab fase laten
3. Disproporsi fetalopelvik
4. Persalinan palsu
matang.
Fase aktif yang memanjang pada multipara yaitu fase aktif yang
berlangsung lebih dari 6 jam (rata-rata 2,5 jam) dan laju dilatasi
penurunan kepala kurang dari 1 cm per jam (Oxom dan Forte, 2010).
1,5 cm per jam atau penurunan kepala kurang 2 cm per jam. Yang kedua
3. Tatalaksana
RI, 2013).
a. Pengertian
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru
(Dewi, 2010).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37
minggu sampai dengan 42 minggu dengan berat badan antara 2500 gram
sampai 4000 gram dengan nilai apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan
(Rukiyah, 2010).
aterm antara 37-42 minggu, berat badan 2.500-4.000 gram, panjang 45-
53cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-35 cm, lingkar lengan
x/menit, kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan yang
cukup, rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
bayi lahir langsung menangis kuat, reflex rooting (mencari puting susu
dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk
pada anak laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta adanya labia
minora dan mayora, dan eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya
setiap kelahiran dalam 10-20 per 1000 kelahiran, pengelolaan lebih lanjut
2013).
(Saifuddin, 2008).
penilaian sepintas setelah seluruh tubuh bayi lahir dengan tiga pertanyaan:
napas bayi tidak dilakukan secara rutin (Kementerian Kesehatan RI, 2013)
Setelah penilaian sepintas dan tidak ada tanda asfiksia pada bayi,
bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi
tengkurap di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk
kontak kulit dengan kulit selama 30-60 menit berikutnya. Jika bayi
kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi
infeksi mata. Beri bayi salep atau tetes mata anti biotika profilaksis
(tetra siklin 1%, oxy tetra siklin 1% atau anti biotika lain).
Pemberian salep atau tetes mata harus tepat 1 jam setelah kelahiran.
2010).
(Lowry, 2014).
kanan.
umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28
tambahan lain pada bayi berusia 0-6 bulan dan jika memungkinkan
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
dapat terjadi pada bayi kurang bulan (<37 minggu) atau pada bayi
2010).
2. Klasifikasi
a. Menurutharapan hidupnya
1500-2500 gram.
2. BayiBeratLahirSangatRendah(BBLSR)denganberatlahir1000
-1500 gram.
b. Menurut masagestasinya
3. Faktor Penyebab
a. Faktor ibu
1. Penyakit
kandung kemih.
2. Ibu
dari1 tahun).
c. MempunyairiwayatBBLR sebelumnya
kurang.
b. Aktivitas fisik yang berlebihan
2010).
b. Faktor janin
c. Faktor Plasenta
d. Faktor lingkungan
2002)
b. Gangguan pernafasan
Akibat dari defisiensi surfaktan paru, toraks yang lunak dan otot
c. Imaturitas imunologis
e. Imaturitashati
f. Hipoglikemi
konstriksi paru.
g. Efektifitas
5. Penatalaksanaan BBLR
bervariasi. Hal ini harus diantisipasi dan dikelola pada masa neonatal.
2008;Pillitteri, 2003) :
a. Dukungan respirasi
b. Termoregulasi
bayi dengan ibunya. Jika ibu tidak ada dapat dilakukan oleh
2. Pemancar pemanas
3. Ruanganyanghangat
4. Inkubator
incubator 1°C setiap perbedaan suhu 7°C antara suhu ruang dan
incubator.
semua bayi baru lahir terutama pada bayi preterm dan sakit. Pada
kebersihannya.
d. Hidrasi
lebih tinggi (70% pada bayi cukup bulan dan sampai 90% pada
e. Nutrisi
Tabel 2.4
Kapasitaslambungberdasarkanumur
Umur Kapasitas(ml)
Bayibarulahir 10-20
1minggu 30-90
2-3mingu 75-100
1bulan 90-150
3bulan 150-200
1tahun 210-360
f. Penghematan energy
Salah satu tujuan utama perawatan bayi resiko tinggi adalah
nyaman pada bayi sehingga waktu tidur bayi akan lebih lama dan
g. Stimulasi Sensori
Bayi baru lahir memiliki kebutuhan stimulasi sensori yang khusus.
Rangsangan suara yang paling baik adalah suara dari orang tua
Pillitteri, 2003).
dan membuat stress bila keluarga tidak siap secara emosi. Orang
antara bayi dengan ibu akan membuat ibu merasa lebih nyaman
2003).
2003).
4. Masa Nifas
a. Pengertian
MasaNifas(puerperium)adalahmasasetelahkeluarnyaplacenta sampaialat-
alatreproduksipulihsepertisebelumhamildansecaranormal masanifas
berlangsungselama6mingguatau40hari(Ambarwati,2010). Masanifas
adalahmasadimulaibeberapajamsesudahlahirnyaplasenta sampai6
minggu(42hari)setelahitu(Saifuddin, 2009).
b. Tujuanasuhanmasa nifas
c. Tahapanmasanifas
Nifasdapatdibagikedalam3 periode:
1. PuerperiumDiniyaitukepulihandimana ibutelahdiperbolehkanberdiri
yanglamanya6– 8 minggu.
3. RemotePuerperiumyaituwaktuyangdiperlukanuntukpulihkembali
mempunyaikomplikasi.
d. Lochea
Nugrohodkk(2014) mengemukakanakibatinvolusiuterus,lapisanluar
masinglocheadapatdilihatsebagaiberikut:
Tabel2.5
mekoneum dansisadarah
Sanguinolent3-7hari Putih Sisadarahbercampurlendir
a bercampur
merah
Serosa 7-14 Kekuningan/ke Lebihsedikitdarahdanlebihbanyak
robekanlaserasi plasenta
Alba >14hari Putih Mengandung leukosit, selaput
lenderserviksdanserabut
Sumber : Nugroho, dkk (2014) jaringanyangmati
e. KebijakanProgramNasionalMasaNifas
Tabel2.6
keluargamengenaibagaimanacara mencegah
ada bau
perdarahan
III 2 minggu 1. Memastikan infolusi uterus berjalan normal dimana
perdarahan
IV 6 minggu 1. Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu
post selamamasanifas.
f. ProsesLaktasidanMenyusu
Dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasiyaitu
1. Reflek Prolactin
membuatkolostrum, terbatasdikarenakanaktivitasprolaktin
dihambatolehestrongendanprogesteronyang masihtinggi.
Rangsanganinidilanjutkanke hipotalamusmelaluimedullaspinalis
hipotalamusdanakan menekanpengeluaran
air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk
oleh ibu yang baru selesai melahirkan (Dewi V.N.L, 2011), diantaranya
adalah:
2011).
4. Pembengkakan wajah
Jika ada, maka segera kunjungi bidan, dokter, atau tenaga kesehatan
5. Subinvolusi uterus
paha dengan atau tanpa adanya tanda merah, bengkak dan nyeri
yang tidak mereda setelah beberapa hari, perasaan marah pada bayi
ii. Neonatus
a. Pengertian
b. Kunjungan Neonatus
c. Asuhan Neonatus
Yakni kebutuhan pokok bayi baru lahir (Endang Buda S, Sih Sajekti,
2011) yaitu
1. Kehangatan
2. Kebersihan
Air Susu Ibu mengandung zat gizi yang optimal yang akan
meletakkan bayi baru lahir diatas dada ibu selain terjadi kontak
Sajekti, 2011).
iii. Keluarga Berencana
a. Pengertian
jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk
b. Tujuan
1. Tujuan Umum
pertumbuhan penduduk.
2. Tujuan Khusus
1. Pengertian Implan
efektif selama 5 tahun untuk jenis norplan dan 3 tahun untuk jenis
a. Mencegah ovulasi.
(BKKBN, 2014)
e. Pasca keguguran
termasuk HIV/AIDS.
mendapatkan pelatihan.
klien pil kombinasi selama satu siklus atau berikan ibu profen
21 hari.
c. Ekspulsi
periksa apakah kapsul yang lain masih di tempat lalu pastikan ada
atau tidaknya infeksi pada daerah insersi kemudian bila tidak ada
infeksi dan kapsul baru 1 buah pada tempat insersi yang berbeda,
namun bila tidak ada infeksi pada daerah insersi maka lakukan
pencabutan pada seluruh kapsul dan pasang kapsul yang baru
kontrasepsi lain
Bila terjadi infeksi tanpa nanah maka bersihkan dengan sabun, air
kontrasepsi lainnya.
e. Berat badan naik atau turun , maka berikan informasi pada klien
siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, tidak memerlukan alat
setiap saat dengan syarat tidak memungkinkan hamil atau tidak sedang
hamil atau diduga hamil. Bila diinsersi setelah hari ke-7 dalam siklus
pemasangan implan.
insersi dilakukan setiap saat, bila klien menyusui penuh dan tidak perlu
terjadinya haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat tetapi klien
hari, dan IUD segera dicabut. Bagi klien pasca keguguran, maka insersi
siklus haid yang teratur. Jika tidak ditemui masalah jangan berupaya
daerah insersi, bila infeksi tanpa nanah bersihkan dengan sabun dan air
jangan dicabut dan minta klien untuk kontrol 1 minggu lagi, bila tidak
membaik cabut implan dan pasang yang baru dilengan yang lain atau
ganti cara. Bila ada abses bersihkan dengan antiseptik insisi dan alirkan
pus keluar, cabut implan, lakukan perawatan luka, beri antibiotik oral 7
PerMenKesRepublikIndonesiaNomor28Tahun2017TentangP
raktikBidan:
1. DalampenyelenggaraanPraktikKebidanan,Bidanmemilikikewenangan
2. pelayanankesehatananak;dan
Pasal19
(1) PelayanankesehatanibusebagaimanadimaksuddalamPasal18hurufadi
(2) Pelayanankesehatan
ibusebagaimanadimaksudpadaayat(1)meliputipelayanan:
(a) konselingpadamasasebelumhamil;
(b) antenatalpadakehamilannormal;
(c) persalinannormal;
(d) ibunifasnormal;
(e) ibumenyusui;dan
(f) konselingpadamasaantaraduakehamilan.
3. Dalammemberikanpelayanankesehatanibu sebagaimana
a. Episiotomi;
b. Pertolonganpersalinannormal;
c. PenjahitanlukajalanlahirtingkatIdanII
d. Penanganankegawat-darurata
dilanjutkandenganpra rujukan;
e.
Pemberiantablettambahdarahpadaibuhamil;pember
f.
Fasilitasi/bimbinganinisiasimenyusudinidanpromo
siairsusuibu eksklusif;
g.
Pemberianuterotonikapadamanajemenaktifkalatiga
danpostpartum;
h. Penuluhankonseling
i. Bimbinganpadakelompokibuhamil,dan
j. Pemberiansuratketerangankehamilandankelahiran
2.Bagian Keempat
Pasal 28
Dalammelaksanakanpraktikkebidanannya,Bidanberkewajibanuntu
k:
1.Menghormatihakpasien;
1. Memberikaninformasitentangmasalah
kesehatanpasiendanpelayananyangdibutuhkan;
2. Merujukkasusyangbukankewenangannyaatautidakda
patditanganidengantepat waktu;
3. Memintapersetujuantindakanyangakan dilakukan;
4. Menyimpanrahasiapasiensesuaidenganketentuanpera
turanperundangan-undangan;
danpelayanan lainnyayangdiberikan
secarasistematis;
6. Mematuhistandarprofesi,standarpelayanan,danstanda
rproseduroperasional;
7. Melakukanpencatatandanpelaporanpenyelenggaraan
PraktikKebidanantermasuk pelaporankelahirandan
kematian;
8. Pemberiansuratrujukandansuratketerangankelahiran;dan
9. Meningkatkanmutupelayananprofesinya,denganmengikutiperke
mbanganilmupengetahuandanteknologimelaluipendidikandanpe
latihansesuaidenganbidangtugasnya
Pasal29
Dalammelaksanakanpraktikkebidanannya,Bidanmemilikihak:
(1) Memperolehperlindunganhukumsepanjangmela
ksanakanpelayanannyasesuaidenganstandarprof
esi,standarpelayanan,dan standar
proseduroperasional;
(2) Memperolehinformasiyanglengkapdanbenardari
pasiendan/ataukeluarganya;
(3) Melaksanakantugassesuaidengankompetensidan
kewenangan;
(4) Menerimaimbalanjasaprofesi.
Jadi
dapatdisimpulkanKewenanganbidansesuaidenga
n“PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesi
aNomor28Tahun2017TentangIzinDanPenyelen
ggaraanPraktikBidan”.
ayat2PoinD
yaitumemberikanpelayanankesehatanpadaibunif
asnormaldanayat
3poinfyaitumemberikanpelayanankesehatanibud
enganmemberikanvitamin
Adosistinggipadaibunifas.
SOAP. Catatan SOAP terdiri atas empat langkah yang didasarkan dari
manajemen kebidanan.
S =SUBJEKTIF
O = OBJEKTIF
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan bidan atau
hasil laboratorium.
A = ANALISA
obyektif tersebut.
P = PENATALAKSANAAN
(Pusdiknakes, 2011).
bermanfaat buat bidan atau pemberian asuhan yang lengkap. Seorang bidan
Selama masa antenatal, seorang bidan dapat menuliskan satu catatan SOAP
dari satu catatan untuk satu pasien dalam satu hari. Juga, seorang bidan harus
akan mendapatkan lebih banyak pengalaman dan urutan SOAP akan terjadi
mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan yang berkaitan dengan kasus
maka harus dilakukan penyesuaian. Pasal yang perlu dicantumkan dalam sub
bidan, yang tertuang dalam pasal 9, 10, 11, 12, 13, 14. Pasal yang lain bisa
kehamilan.
normal, pelayanan ibu nifas normal, pelayanan ibu menyusui dan pelayanan
1. Episiotomi
adalah pelayanan yang diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan
anak prasekolah
perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari) dan
sekolah
Selain itu seperti yang disebutkan pada pasal 13, bagi bidan yang
3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai dengan pedoman yang
telah ditetapkan.
dan anak, anak usia sekolah, dan remaja dan penyehatan lingkungan.
anak sekolah.
dokter, seperti yang disebutkan pada pasal 14, dapat melakukan pelayanan
kesehatan kabupaten/kota.
b. Kerangka Teori .
Gambar 2.1
Kerangka Teori Laporan Tugas Akhir
Asuhan Kebidanan Komprehensif
Persalinan
Tempat bersalin di Puskesmas dan penolong oleh bidan
Nifas
Kunjungan Masa Nifas Sebanyak 4 kali:
KFI 6-48 jam.
Neonatus
Kunjungan Neonatus sebanyak 3 kali:
KNI 6-48 jam , KN II 3-7
KB
Setelah 42 hari post partum
Implan
c. Kerangka Konsep
Gambar 2.2
Fisiologis patologis
Fisiologis
patologis
Menolong persalian 60
langkah rujuk
KB Implan
: Dipantau
: Tidak dipantauSumber: Modifikasi Framework for promoting maternal