Anda di halaman 1dari 6

KEDARURATAN PADA BEDAH ANAK

Oleh
Dr. Nunik Agustriani. SpB.SpBA
Spesialis Bedah Konsulen Bedah Anak
RS Dr Sardjito Yogyakarta/RSUD Dr Muwardi
FK UNS Surakarta

I. Kasus-Kasus Darurat
 Kelainan-kelainan Kongenital:
 Obstruksi Saluran Cerna
 Tumor/Keganasan
 Infeksi
 Perdarahan
 Lain-lain
II. Kelainan Kongenital yang sering dijumpai
a) Obstruksi saluran cerna :
 Atresia Eosophagus  Atresia Colon
 Atresia Duodenum  Atresia Ani
 Atresia Jejenum  Malrotasi/Volvul
 Atresia Ileum
b) Infeksi
 Appendisitis
 NEC
 Peritonitis TB
 Intrauterin Peritonitis
c) Perdarahan
 Ruptur Hepar dan Lien
d) Lain-Lain
 Invaginasi
 Megacolon congenital/ Hirschprung D
 Hernia Ingunalis Lateralis Incarserata/Strangulata.
 Undecensus Testiculorum( UDT)
 Hypospadia.

III. Gejala Obstruksi Saluran cerna (Terbagi menjadi obstruksi mekanik dan obstruksi
functional)
 Perut Kembung
 Muntah
 Tidak bisa BAB dan flatus
 Sakit perut
 Abdominal Sign
Gambar : MEGACOLON CONGENITAL

IV. Kasus Obstruksi


a) Atresi Oesophagus
Klinis :
 Riwayat Polihidramnion
 Hypersalivasi
 Respiratory distress
 Bila diminumi akan tersedak
 NGT tidak sampai gaster
 Radiologis

 KLASIFIKASI
 Manajemen Penanganan
o Pre-operatif
 Pasang NGT, sering dihisap
 Posisikan setengah duduk
 Terapi cairan
 Anti biotik
 Suhu tubuh dijaga
 Pemeriksaan lab darah
 Cari kelainan lain
 Rujuk
o Operatif
b) Stenosis Phylorus Hyperthropy
 Klinis
o gejala timbul minggu ke 2-3
o anak tampak kehausan
o muntah proyektil tidak pernah hijau
o perut scapoid
o teraba massa olive daerah epigastrium
o radiologis : plain foto tampak gambaran single bubble dengan
kontras adanya string sign
 Terapi = Operatif pyloromyotomy Fredet Ramstedt
c) Obstruksi Duodenum, Ileum dan Jejenum
 Gejala Klinis
o muntah hijau bila ostruksi didistal muara ampula vater
o radiologis : gambaran doble bubble
 Kasus Terbanyak = Pankreas Anulare
d) Atresia Ani
 Gejala klinis : bayi lahir tidak punya anus dengan atau tanpa fistel
 Radiologis : setelah 20 jam (Knee chest position, Wangenstein position)
the position of the rectal termination
 Management
COLOSTOMY : A colostomy is an operation that creates an opening for the colon,
or large intestine, through the abdomen.

e) Invaginasi / Intususepsi
 Adalah masuknya satu segmen usus keusus yang lain (sering terjadi pada
anak-anak, usia 8-12 bulan)
 Penyebabnya : pada anak-anak biasanya ideopatik akibat terjadinya
inkoordinasi gerakan usus
 Lokasi terbanyak pada Ileosekal
 Diagnosis:
o Anamnesis : anak tiba-tiba menangis kuat, gelisah,saat terjadi
serangan kolik, muntah, BAB lendir darah
o Pemeriksaan Klinis :
i. inspeksi : pada saat awal belum terlihat tandaobstruksi
ii. palpasi : teraba massa ( sosis Sign), bagian yang kosong (dance
sign)
iii. Auskultasi : peristaltik meningkat
iv. Colok Dubur(RT), terdapat portio like sign, terdapat lendir
darah (Red currant jelly)
v. massa bisa sampai keluar di rectum , sehingga perlu di DD
dengan prolap recti
o Pemeriksaan Penunjang : USG Abdomen tampak gambaran “donut
sign”
 Penanganan
o Reposisi konservatif , dengan dipuasakan< pang infus, pasang nasogastric
tube, dan sedatif.
o Bila belum terdapat tanda obstruksi permagna atau perforasi dapat dilakukan
barium reduksi, atau reposisi hidrostatik atau reposisi pneumostatik
o Bila tidak berhasil : dengan operasi laparatomi sampai kemungkinan reseksi
10 KASUS-KASUS OPERASI ELEKTIF SUB BAG BEDAH ANAK RSDM Surakarta
1. Atresia Ani 6. Phimosis
2. Hirscsphrung Disease 7. Undesensus Testis
3. Hernia Inguinalis Lateralis 8. Appendisitis kronis
4. Hypospadia 9. Lymphagioma
5. Hidrokel testis 10. Tumor-tumor intra abdominal

Anda mungkin juga menyukai