Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REPORT

DASAR MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU :

Dra Lelly Fridiaty, M.Pd


Yuzia Eka Putri ,M.Pd, M.Par

DISUSUN OLEH :

Muhammad haikal
5193342030

PRODI S-1 PENDIDIKAN TATA BOGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya saya dapat menyelesaikan tugas critical Book Review dengan tepat waktu. Saya
menyadari bahwa tugas critical Book Review ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan
dan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dari rekan-rekan mahasiswa dan
pihak-pihak yang terkait.
Saya berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan ini
yang telah membimbing dalam penyelesaian tugas ini. Critical Book Review ini jauh dari kata
sempurna karena masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunannya.
Demikian critical Book Review yang saya buat ini guna memenuhi tugas mata kuliah,
pada mata kuliah Psikologi Pendidikan. Semoga critical Book Review ini dapat bermanfaat
bagi yang membaca.

Medan, Oktober 2020

MHD.HAIKAL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan CBR
C. Manfaat CBR

BAB II PEMBAHASAN BUKU .......................................................................................

Buku Utama .......................................................................................................................

Buku
Pembanding..................................................................................................................

BAB III RINGKASAN ISI BUKU


Ringkasan Buku I
Ringkasan Buku II
BAB IV PEMBAHASAN
Kelebihan dan Kekurangan Buku I, II,

BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada saat sekarang ini istilah Manajemen sudah banyak dikenal di Negara kita
Indonesia, baik dikalangan masyarakat secara luas maupun kalangan Perguruan Tinggi.
Dikalangan Perguruan Tinggi sendiri, ternyata hamper semua disiplin ilmu (fakultas) telah
mengajarkan Ilmu Manajemen. Dan kita tidak pernah terlepas yang namanya manajemen
apakah itu dalam skala besar maupun kecil dan itu terjadi di kehidupan sehari-hari kita, orang
yang memiliki jiwa manajemen yang baik akan mampu memanajemen suatu kegiatan dengan
baik pula. Juga terlihat pula disetiap organisasi masyarakat baik yang mencari keuntungan
maupun lembaga-lembaga sosial, hamper semuanya menyadari akan arti pentingnya Ilmu.
Manajemen yang diterapkan di dalam organisasi, untuk memperlancar tuganya sehari-hari.
Di dalam manajemen tidak terlepas dari namanya orang lain atau organisasi sebab organisasi
merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam memanaje suatu kegiatan. Oleh karena itu
jika seorang manajer memiliki jiwa organizing yang baik maka dia kana mampu
mengelompokkan seseorang sesuai pada tempatnya sehingga perwujudan “The Right Man
The Right Place” bisa terlaksana dengan baik. Oleh karena itu organizing memiliki peran
penting dalam membantu kesuksesan manajer
B. Tujuan penulisan CBR

~ Untuk memenuhi tugas mata kuliah


~ Menambah ilmu pengetahuan
~ Meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang isi buku
~ Menguatkan pola fikir tentang memahami isi buku

C. Manfaat CBR
~ Mengetahui kelemahan dan kekurangan buku
~ mengulas buku dengan lebih cepat dan jelas
~ mengajari kita cara cepat merangkum buku
~ membuat kita lebih mahir meringkas buku
~ mempercepat menemukan poin-poin dalam buku
~ mempermudah menemukan kata-kata sulit dalam buku
~ mempermudah memahami isi dan kesimpulan
BAB II

PEMBAHASAN BUKU

1.1 Identitas Buku


1.1.1 Buku Utama
A. Informasi Bilbiografi
 Buku 1

Judul : Dasar Dasar Manajemen


Penulis : Bob Foster Dan Iwan Sidharta
Tahun Terbit : 2019
Tempat Terbit : yogyakarta
Penerbit : Diandra Kreatif
Banyak Halaman: 268 halaman
ISBN : .978-602-336-878-5
Buku 2

Judul : Dasar Manajemen Desain


Penulis : Muhammad daniel septian dan Agung Budi leksono
Tahun Terbit :2018
Tempat Terbit : Malang
Penerbit : UB Press
Banyak Halaman:116 halamaan
ISBN : 978-602-432-645-6
BAB III
RINGKASAN ISI BUKU

1. Buku Utama
Bab I : Mengelola lingkungan kerja baru
1. Defenisi Manajemen
            Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang
efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
sumber daya organisasi. Terdapat dua ide penting dalam defenisi di atas:
a. keempat fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian serta
b. pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien.
            Manajer menggunakan berbagai keterampilan untuk melakukan fungsi ini.
Konseptual manajemen, keterampilan manusia, dan teknologi akan dibahas kemudian dalam
bab ini. Meskipun beberapa ahli teori manajemen menyebutkan fungsi manajemen tambahan,
seperti penentuan staf, komunikasi, atau pengambilan keputusan.
2. Empat Fungsi Manajemen
 Perencanaan
Perencanaan (planning) berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan
serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut.
 Pengorganisasian
Pengorganisasian (organizing) meliputi penentuan dan pengelompokkan tugas ke dalam
apartemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya di antara organisasi.
 Kepemimpinan
Kepemimpinan (leading) merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi
kepada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
 Pengendalian
Pengendalian (controlling) berarti mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah
organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi bila diperlukan.
3. Keahlian Manajemen
 Keahlian teknis (technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan spesifik tertentu, seperti mengoperasikan komputer, mendesain bangunan,
membuat layout perusahaan, dan lain sebagainya.
 Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation skills),
yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai jenis orang di
masyarakat.Contohnya adalah keahlian dalam bernegosiasi, memotivasi, meyakinkan orang,
dan lain sebagainya.
 Keahlian konseptual (conceptual skills), yaitu keahlian dalam berpikir secara abstrak,
sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis berbaga masalah dalam
situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk memprediksi masa yang akan datang.
4. Lingkungan Kerja Baru
 Meningkatnya beban kerja
Merupakan hal yang biasa bagi manajer untuk bekerja 70-80 jam per minggu, dan terkadang
bekerja lebih lama lagi.
 Rasa tanggung jawab tanpa henti
Pekerjaan seorang manajer tidak pernah selesai.
 Kepusingan atas tanggung jawab terhadap orang lain
Banyak orang yang masuk ke dalam manajemen karena mereka menyukai kekuasaan, namun
kenyataannya adalah banyak manajer yang merasa lebih dikuasai oleh tanggung jawab untuk
mengawasi dan mendisiplinkan orang lain.
 Terjebak di tengah
Bagi kebanyakan orang, ini merupakan aspek manajemen yang paling sulit. Kecuali bagi
eselon puncak, manajer sering kali bertindak sebagai backstop, terjebak di antara manajemen
atas tenaga kerja.
5. Mengelola krisis dan peristiwa tidak terduga
 Tetap tenang
 Tetap terlihat
 Memprioritaskan orang sebelum bisnis
 Menyampaikan kebenaran
 Tahu kapan saatnya untuk kembali berbisnis

BAB II : Fondasi sejarah manajemen


Studi Manajemen dapat digolongkan kedalam
Tiga Perspektif :
1. Perspektif Klasik (Classical  Perspective)
Perspektif Klasik adalah “suatu perspektif manajemen  yang muncul sepanjang  abad
19 dan awal abad ke-20, yang menekankan pendekatan rasional dan ilmiah terhadap studi
manajemen dan berupaya untuk membuat organisasi mampu mengoperasikan  mesin-mesin
efisien.
Karakteristik Manajemen Ilmiah
Pendekatan Umum :
-Mengembangkan metode standar untuk melakukan pekerjaan
-Memilih karyawan dg kemampuan yg tepat
-Melatih pekerja sesuai dengan metode standar
-Mendukung pekerja dengan merencanakan pekerjaan mereka dan mengurangi interupsi
-Menyediakan insentif gaji bagi para pekerja untuk hasil produksi yang meningkat.
Kontribusi :
-Menunjukkan pentingnya kompensasi terhadap kinerja
-Memulai studi yang seksama tentang tugas dan pekerjaan
-Menunjukkan pentingnya seleksi dan pelatihan bagi personal
Kritik :
-Tidak menghargai konteks sosial bekerja dan kebutuhan pekerja yang lebih tinggi
-Tidak mengakui adanya keberagaman setiap orang
-Cenderung menganggap pekerja sebagai kelompok yang seragam dan mengabaikan ide serta
saran mereka
Perspektif Klasik Organisasi Birokrasi:
Perspektif manajemen klasik yang menekankan manajemen pada dasar nonpersonal
dan rasional melalui elemen-elemen seperti otoritas dan tanggung jawab yang didefinisikan
secara jelas, pencatatan secara formal, dan pemisahan  antara manajemen dengan
kepemilikan.

Karakteristik Organisasi Birokrasi:


—  Buruh dibagi sesuai dg definisi otoritas & tanggung jawab jelas yg dilegitimasikan sebagai
kewajiban resmi
—  Posisi diorganisasikan dalam hirarki otoritas, dan masing2 berada di bawah yang lebih tinggi
—  Seluruh personel  diseleksi dan dipromosikan berdasar kualifikasi teknis, yang dinilai melalui
pemeriksaan (ujian) atau menurut latihan dan pengalaman.
—  Tindakan dan keputusan administratif dicatat secara tertulis.
—  Manajemen terpisah dari kepemilikan organisasi.
—  Manajer mematuhi aturan dan prosedur yang akan memastikan perilaku yg dpt diandalkan
dan diprediksi.
Perspektif Klasik  Prinsip Administrasi:
Perspektif manajemen klasik yang berfokus pada organisasi secara keseluruhan, dan bukan
pada pekerja secara individu, sehingga mengurangi fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, komando, pengkoordinasian, dan pengendalian.
Perspektif Kemanusiaan (Humanistic  Perspective)
Perspektif Kemanusiaan adalah perspektif manajemen yang muncul pada akhir abad
ke-19 yang menekankan pemahaman terhadap kebiasaan, kebutuhan, dan perilaku orang di
tempat kerja.
Meliputi :
            a. Gerakan hubungan manusia
            b. Perspektif sumber daya manusia
            c. Pendekatan ilmu perilaku
Perspektif Sumber Daya Manusia
Perspektif manajemen yang menyatakan  bahwa pekerjaan seharusnya dirancang
untuk memenuhi kebutuhan yang  lebih tinggi dengan membolehkan para pekerja untuk
menggunakan potensinya secara penuh.
Pendekatan Ilmu Perilaku:
—  Perspektif manajemen kemanusian yang menerapkan ilmu  sosial  di dalam konteks
organisasi, yang diambil dari ekonomi, psikologi, sosiologi, dan disiplin ilmu lainnya.
—  Pendekatan ini digunakan untuk memahami perilaku dan interaksi karyawan  dalam
lingkungan organisasi perusahaan.
3. Perspektif Sains Manajemen (Management Science Perspective)
Perspektif Sains Manajemen adalah perspektif manajemen yang muncul setelah
perang dunia II dan menerapkan matematika, statistik, serta teknik kuantitatif  lain untuk
masalah-masalah manajerial.
Tiga subbagian :
-Riset operasi (model matematika  & teknik kuantitatif lain utk masalah manajerial)
-Manajemen operasi (metode kuantitatif ; peramalan, penjadwalan, BEP untuk produksi brg
& jasa)
-Teknologi informasi (menyediakan informasi utk manajer)
TREN SEJARAH TERBARU:
Tiga tren terbaru dari perspektif kemanusiaan adalah :
            a. Teori Sistem
            b. Pandangan Kontinjensi
            c. Manajemen Kualitas Total
TEORI SISTEM:
—  Sistem adalah Kumpulan bagian-bagian yang saling terkait, berfungsi secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan yang sama.
—  Teori Sistem adalah “Perluasan perspektif kemanusiaan yang menjelaskan organisasi sebagai
sistem terbuka dengan karakter  entropi, sinergi, dan ketergantungan antar-subsistem.
—  Entropi adalah Kecenderungan sebuah sistem untuk menurun dan mati
—  Sinergi adalah Konsep yang menyatakan bahwa hasil keseluruhan lebih besar daripada
jumlah masing-masing bagian
—  Subsistem adalah bagian dari sebuah sistem yang  bergantung satu sama lain agar dapat
berfungsi

PANDANGAN KONTIJENSI:
—  Pandangan Kontijensi adalah perluasan perspektif kemanusiaan dimana penyelesaian
persoalan organisasi yang berhasil dianggap bergantung pada identifikasi manajer  atas
variabel kunci mengenai situasi yang dihadapi.
—  Pandangan kontijensi menyatakan bahwa “apa yang berhasil di suatu lingkungan mungkin
tidak  akan berjalan  di lingkungan lain”

2. Buku Pembanding

A. Filsafat Ilmu  Manajemen

Filsafat atau falsafah mempunyai banyak pengertian. Menurut Socrates, filsafat adalah suatu
cara berpikir yang radikal dan menyeluruh atau cara berfikir yang mengupas sesuatu
sedalam-dalamnya. Tetapi tugas filsafat tidak menjawab pertanyaan yang timbul dalam
kehidupan, tetapi mempersonalkan jawaban yang diberikan. Berfilsafat adalah berfikir
radikal atau sampai kepada radiksnya (akarnya), menyeluruh dan mendasar.
Filsafat Manajemen adalah bagian yang paling penting dari pengetahuan dan kepercayaan
yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial.
Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer.

1. Ontologi

          Ontologi kadang-kadang disamakan dengan metafisika. Istilah metafisika itu pertama
kali dipakai oleh Andronicus dari Rhodesia pada zaman 70 tahun sebelum masehi. Artinya
adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat supra-fisis atau kerangka
penjelasan yang menerobos melampaui pemikiran biasa yang memang sangat terbatas atau
kurang memadai. Makna lain istilah metafisika adalah ilmu yang menyelidiki hakikat apa
yang ada dibalik alam nyata. Jadi, metafisika berarti ilmu hakikat. Ontologi berarti ilmu
hakikat.

          Yang dipermasalahkan oleh ontologi dalam ilmu manajemen adalah siapa yang
membutuhkan manajemen? pertanyaan ini sering dijawab perusahaan (bisnis), tentu saja
benar sebagian tetapi tidak lengkap karena manajemen juga dibutuhkan untuk semua tipe
kegiatan yang diorganisasi dan dalam semua tipe organisasi. Dalam praktik manajemen
dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

          Di lain pihak setiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu akan menjadi anggota
dari beberapa macam organisasi, seperti organisasi sekolah, perkumpulan olahraga, kelompok
musik, militer ataupun organisasi perusahaan. Organsasi – organisasi ini mempunyai
persamaan dasar walaupun dapat berbeda satu dengan yang lain dalam beberapa hal, seperti
contoh organisasi perusahaan atau departemen pemerintah dikelola secara lebih formal
dibanding kelompok musik atau rukun tetangga. Persamaan ini tercermin pada fungsi-fungsi
manajerial yang dijalankan.

 Epistemologi

Isitilah epistimologi ini pertama kali digunakan oleh J.F. Ferrir pada tahun 1854 dalam
judulnya yang berjudul Institute of metaphysics. Menurut sarjana tersebut ada dua cabang
dalam filsafat, ialah: empistemologi berasal dari bahasa yunani episteme yang berarti
pengetahuan dan logos yang berarti teori. Jadi dengan istilah itu, yang dimaksud epistemologi
adalah penyelidikan asal mula pengetahuan atau strukturnya, metodenya, dan validitasnya.

Ruang lingkup epistemologi pada manajeman dapat dilihat dalam kaitannya dengan sejumlah
disiplin ilmu yang bisa “kerja sama” seperti pendidikan, ekonomi, politik, dan lain-lain.
Namun ruang lingkup itu mengalami perkembangan, sehingga pada setiap era terdapat
lingkup yang khusus dalam epistemologi itu. Ruang lingkup yang khusus bisa terjadi pada
disiplin ilmu manajemen itu sendiri sehingga melahirkan spesialisasi pengkajiannya. Di
antara spesialisasi itu adalah :

a. Manajemen pendidikan

b. Manajemen sumber daya manusia

c. Manajemen keuangan

d. Manajemen personalia

e. Manajemen produksi , dan lain sebagainya.

          Semua epistomologi ini mempermasalahkan kemungkinan yang mendasar mengenai


pengetahuan. Apakah pengetahuan yang paling murni dapat dicapai?

          Permasalahan epistemologi diilmu manajemen berkisar pada ihwal proses yang
memungkinkan ditimbangnyanya pengetahuan yang berupa ilmu : bagaimana prosedurnya,
apa yang harus diperhatikan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, apakah yang
disebut kebenaran dan apa saja kriterianya, serta saran apa yang membantu orang
mendapatkan pengetahuan berupa ilmu.

 Aksiologi

          Aksiologi berasal dari bahasa yunani axios yang berati ‘memiliki harga’ mempuyai
nilai ‘ dam logos yang bermakna  ‘ teori ‘ atau penalaran. Sebagai suatu istilah aksiologi
mempunyai arti sebagai teori tentang nilai yang diingikan atau teori tentang nilai yang baik
dan dipilih. Teori ini berkembang sejak jaman Plato dalam hubungannya dengan pembahasan
mengenai bentuk atau ide ( ide tentang kebaikan )

Permasalahan aksiologi ilmu manajemen (1) sifat niai , (2) tipe nilai (3) kriteria nilai dan (4)
status metafisika nila

 Ilmu dan Seni Manajemen

o Manajemen sebagai Ilmu

Manajemen sebagai ilmu adalah suatu akumulasi pengetahuan yang disistemasi atau kesatuan
pengetahuan yang terorganisir.

manajemen termasuk sebagai ilmu karena memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu yaitu:

1. Tersusun secara Sistematis dan Teratur

Tersusun secara sistematis dan teratur, manajemen memiliki serangkaian tahap kegiatan
fungsi secara berkaitan mulai dari menentukan sasaran sampai berakhirnya sasaran atau
tercapainya tujuan. Dalam hal ini, beberapa pakar mengklasifikasikan dengan berlainan
pendapat, namun pada hakikatnya meliputi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan.

 Objektif Rasional sehingga dapat Dipelajari

Mengenai objek manajemen, yaitu: apa yang menjadi sasaran atau kajian penyelidikan
manajemen. Sebagai objek adalah “manusia” itu sendiri. Tetapi bukan manusia pada
umumnya melainkan manusia dalam usaha kerja sama. Sebagai usaha kerja sama itu tidak
bisa dengan dirinya sendiri akan tetapi melalui orang lain. Jadi objek manajemen adalah
manusia dalam hal ini cara memanfaatkan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan
di sini adalah tujuan yang hendak dicapainya sesuai dengan bidang kegiatannya, sepertinya:
bidang keuangan, bidang pemasaran, bidang perkantoran, bidang akuntansi dan semacamnya.

 Menggunakan Metode Ilmiah

Seperti halnya dengan bidang lain yang menggunakan metode deduksi dan induksi.
Melakukan metode deduksi yaitu metode yang bersifat rasional bersumber dari rasio atau
akal pikiran. Melakukan penyelidikan dengan bertitik tolak pada pengetahuan umum untuk
sampai kepada pengetahuan khusus yang baru. Pengetahuan umum ini bisa berupa konsep
atau teori mengenai sesuatu. Di dalam manjemen sesungguhnya perencanaan, motivasi
adalah suatu teori umum, sedangkan pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
merupakan teori khusus. Dari teori umum (perencanaan dan motivasi) inilah manajemen
bertitik tolak melaksanakan kegiatan secara sistematis, efektif dan efisien menurut teori-teori
khusus sebagai pedoman. Cara menggunakan orang sesungguhnya bertumpu pada
perencanaan dan teori-teori motivasi dan sebagainya. Sedangkan metode induktif yaitu
bersifat empirik, bersumber dari pengalaman konkrit. Melakukan penyelidikan dengan
bertitik tolak dari pengetahuan khusus untuk sampai pada pengetahuan umum. Di dalam
manajemen sesungguhnya pengalaman praktis dalam pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan dan lain-lain sebenarnya merupakan in-puit dalam membuat perencanaan yang
bersifat umum.

 Dapat Dijadikan suatu Teori

Di sini teori manajemen tidak diragukan lagi karena sudah dipelajari dan dikembangkan
melalui lembaga pendidikan dan pelatihan dengan manajemen merupakan salah satu mata
pelajaran yang dicantumkan dalam kurikulum bahkan terdapat jurusan yang disebut dengan
jurusan “manajemen”.

 Manajemen Sebagai Seni

          Menurut Mary Parker Follet ( Stoner 1986 ) manajemen sebagai seni untuk
melakasanakan pekerjaan malalui orang-orang (The art of getting things done through
people). Manajemen sebagai suatu seni, di sini memandang bahwa di dalam mencapai suatu
tujuan di perlukan kerja sama dengan orang lain, dan bagaimana cara memerintahkan pada
orang lain agar bekerja sama. Pada hakikatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah
managing (mengatur) dan untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain
memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, manajemen di pandang sebagai
seni oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur
orang lain menjalankan dalam tugas.
          Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen mencakup keduanya, baik
sebagai ilmu maupun sebagai seni. Berarti juga, supaya seseorang dapat menjadi manajer
atau pemimpin yang baik, di samping harus memiliki pengetahuan tentang ilmu manajemen,
juga harus memiliki seni manajemen.

 Definisi Manajemen
Secara umum pengertian manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan, dan
mengembangkan.

Banyak ahli telah mendefinisikan manajemen dengan pemahaman mereka masing-masing.


Berikut ini adalah definisi manajemen menurut para ahli di dunia.

1. Van Fleet dan Peterson mendefinisikan manajemen sebagai serangkaian kegiatan


yang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya secara efisien dan efektif dalam mengejar
satu atau lebih tujuan.

2. Megginson, Mosley dan Pietri mendefinisikan manajemen sebagai pekerjaan yang


melibatkan sumber daya manusia, keuangan dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi
dengan melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian.

3. Sementara Kreitner berpendapat bahwa manajemen adalah proses penyelesaian


masalah untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif melalui penggunaan sumber
daya secara efisien sesuai dengan perkembangan.

4. Menurut F. Taylor, manajemen adalah seni mengetahui apa yang harus dilakukan,
kapan harus dilakukan dan melihat bahwa itu bisa dilakukan dengan cara terbaik dan
termurah.

            Salah satu aspek kunci dalam manajemen adalah bagaimana manajer dapat mengenali
peran dan pentingnya para pihak yang akan menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Para
manajer harus mengakui bahwa tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan seorang diri,
melainkan melalui kerja sama dengan orang lain.

 Profesi Manajemen

Pengertian manajemen sebagai profesi adalah semua jenis kegiatan selalu harus
dimanajemeni oleh semua orang sesuai dengan aturan yang jelas. Kegiatan manajemen mulai
dari perusahaan, organisasi, dan untuk dirinya sendiri, baik sebagai kepala instansi
perusahaan, organisasi dan lain sebagainya.
Dengan demikian seseorang yang mempunyai profesi (tanggung jawab atas pekerjaannya)
akan melakukan manajemen secara efisien dan efektif untuk keberhasilan yang diinginkan.

Melalui alasan tersebut maka manajemen memiliki sifat profesi dimana terdapat beberapa
penekanan yang mengarah kepada kesimpulan tersebut.

 Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku
dalam situasi dan lingkungan. Misalkan akademi pendidikan profesi manajemen, kursus-
kursus dan program-program latihan dan lain sebagainya, yang bertujuan mendidik
siswanya menjadi seorang professional.

 Para Professional memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi
kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama, dan
kriteria-kriteria lainnya.

 Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.

Dengan demikian profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut persyaratan tertentu. Seperti
halnya dengan manajemen sebagai profesi maka dituntut persyaratan tertentu seperti yang
telah disebutkan di atas.

Oleh karena itu penilaian terhadap manajer lebih sulit dibandingkan penilaian terhadap
profesi lain seperti bidan, polisi, tentara, guru sejenisnya.

Pada akhirnya manajemen sebagai profesi menuntut para professional agar bekerja sesuai
dengan kode etik untuk melindungi klien mereka. Manajemen saat ini lebih mengarah pada
kecenderungan meningkatkannya profesionalisme baik dalam dunia bisnis maupun organisasi
non-profit.

Penilaian manejemen sangat komprehensif tidak hanya melihat dari fungsionalnya saja
seperti pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan lain-lain. Akan tetapi penguasaan
terhadap manajemen waktu dan operasional juga sangat diperhitungkan.
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

3.1 Kelebihan Buku


3.1.1 Buku Utama
Ringkasan buku sangat jelas dan membahas tentang materi perkuliaahan ,
pengetahuan mengeksplorasi teks akademik dalam gengre makro, menjelajahi pustaka,
mendesain proposal penelitiandan proposal kegiatan, melaporkan hasil penelitian dan hasil
kegiatan, mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah. Terdapat pendapat para ahli-ahli
tentang  setiap materi yang ingin dibahas setiap perbab Cover buku sangat menarik untuk
membuat kita tertarik membacanya Setiap topik yang dibahas selalu disertai dengan contoh-
contoh  sehingga pembaca akan lebih jelas dan muadah memahaminya.
Materi yang dibahas setiap bab nya memiliki keterkaitan dan sangat berkesinambungan
dengan materi selanjutnya, sehingga sangat sistematis dan beruntut materi yang disajikan
pada setiap bab nya. Agar memudahkan para pembaca memahami inti sari dari bab ini.

3.1.2 Buku Pembanding


Cover buku sangat menarik untuk membuat kita tertarik membacanya Setiap topik
yang dibahas selalu disertai dengan contoh-contoh  sehingga pembaca akan lebih jelas dan
muadah memahaminya. Materi yang dibahas pada buku pertama yang sebagai buku utama
sangat mempunyai keterkaitan didalam pembahasan materi pada buku yang kedua yang
sebagai buku pembanding

3.2 Kelemahan Buku


3.2.1 Buku Utama
Terlalu banyak jumlah halaman buku, sehingga para pembaca yang ingin membaca isi
buku sudah terlebih dahulu malas karena melihat tebal dan jumlah halaman yang banyak

3.2.2 Buku Pembanding


Kalimat yang didalam buku sulit untuk dimengerti karena banyak kosa kata yang
kurang dimengerti. Terdapat beberapa kata yang sulit untuk di pahami seperti pemakaian
bahasa inggris, Seharusnya penulis membuat arti dari bahasa inggris tersebut. Agar pembaca
mudah untuk mengerti maksud dari kalimat yang ada didalam buku kedua atau sebagai buku
pembanding..
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN 
            Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang
efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
sumber daya organisasi. Terdapat dua ide penting dalam defenisi di atas:
a. keempat fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian serta
b. pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien.

B. SARAN 
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sesederhana
mungkin guna mencapai pemahaman yang lebih. 

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai