NAMA : RAHMAWATI S.

NIM : G011201154
KELAS : PEMULIAAN TANAMAN G

Flood Tolerant Rice: the underlying genetics and its global impacts
Oleh: Endang M. Septianingsih, Ph. D.

Banjir merupakan masalah dunia yang menyebabkan masalah ekonomi

hingga mencapai kerugian 1 milyar. Tahun 2015 kerusakan tanaman mencapai
$471 US atau setara dengan Rp 6.716.954,55. Tahun 1950-200 kecenderungan
banjir semakin meningkat terutama di Asia. Banjir diperkirakan akan terus
meningkat karena adanya perubahan iklim.
Mekanisme toleransi banjir dalam bidang pertanian khususnya pertumbuhan
tanaman, antara lain;
(1) Pendirian tanaman; toleransi terhadap perkecambahan dan pertumbuhan benih
(2) Banjir bandang dalam jangka waktu 2 minggu; sub satu jenis
(3) Banjir bandang dalam jangka waktu lebih dari dua minggu; toleransi terhadap
perendaman, kemampuan regenerasi dan stagnasi air
(4) Air dalam sedang; perpanjangan fakulatif dan stagnasi air
(5) Air dalam; kemampuan perpanjangan cepat
QTL adalah bagian dari kromosom 9 yang memberikan ketahanan sampai
70% dari banjir. Ketika terendam padi akan mengakumulasi gas etilin yang akan
menginduksi ekspresi dari gen SUB1A-1 sehingga menginduksi gen lain yang
akan menghambat respon dari gen lain. Padi yang memiliki SUB1A akan tumbuh
kembali ketika banjir sudah redah, tetapi padi yang tidak memiliki SUB1A akan
memanjang untuk mencari oksigen ketika direndam banjir sehingga mengeluarkan
karbohidrat dan tenaga lebih besar sehingga akan lebih cepat mati.
Padi yang memiliki sub 1 memberikan tingkat produksi 1-3 ton/ha lebih
besar dibandingkan dengan padi yang tidak memiliki sub 1. Tidak menutup
kemungkinan jika padi terlalu lama terendam banjir maka sub 1 akan mati
sehingga diperlukan mekanisme lebih lanjut untuk mengetahui gen yang
mendasari sub 1.
 QTLs dari Ma-Zhan Red terdapat kromosom 7 jadi QTL tidak hanya
terdapat pada kromosom 9. Kegiatan masa depan untuk penelitian banjir dalam
mengejar target QTL yang menjanjikan untuk penemuan gen dan karakterisasi
fungsional dan menggunakan informasi tersebut untuk membantu
mengembangkan varietas unggul dengan toleransi yang lebih kuat terhadap banjir.