Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ELMA APRILIANA

NIM : PO.62.20.1.19.406

PRODI : SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN REGULER V

MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA

A.Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa mengetahui jumlah darah yang diperlukan sesuai dengan surat permintaan
pemeriksaan dari dokter.
2. Mahasiswa mampu mempersiapkan alat dan bahan sesuai dengan surat permintaan dari
dokter.
3. Mahasiswa mampu cara pengambilan darah vena
4. Mahasiswa mampu mempraktekkan cara

B. Tujuan
Untuk mendapatkan darah yang sesuai untuk semua jenis pemeriksaan tanpa adanya kerusakan
bahan darah sebelum pemeriksaan.

C. Alat dan bahan


1. Diposible Syringe 3 Ml, 5Ml , dan 10 mL.
2. Karet pembendung (Torniquet)
3. Kapas alkohol 70 %
4. Wadah (botol/tabung) penampung darah sesuai keperluan pemeriksaan.
5. Plester
6. Label atau spidol/pensil
7. EDTA 10 %
D. Prosedur pelaksanaan pengambilan darah vena
Lokasi pengambilan:
1. Lokasi pengambilan darah vena yaitu pada pembuluh darah pada lipatan siku, dasar
pemilihan adalah yang paling jelas dan paling besar untuk mendukung aliran darah yang
baik dan terjangkau dengan baik oleh jaringan.
2. Letakkan tangan pasien lurus diatas meja dengan telapak tangan menghadap keatas.
3. Kemudian pasang karet pembendung pada bagian atas dari vena yang akan diambil,
jangan terlalu kencang sebab akan merusak pembuluh darah.
4. Pasien disuruh mengepalkan tangannya
5. Dalam keadaan tangan mengepal ujung telunjuk kiri memriksa/mencari lokasi pembulih
darah yang akan ditusuk.
6. Bersihkanlokasi dengan kapas alkohol 70 % dan biarkan sampai mengering.
7. Pegang semprit dengan tangan kanan, kencangkan jarum dengan tangan kiri. Tegangkan
kulit dengan ibu jari kiri di atas pembuluh darah supaya pembuluh darah tidak bergerak,
kemudian tusukkan jarum pada vena dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan
sudut kemiringan antara jarum dan kulit ± 15°-30°.
8. Jrum dimasukkan sejajar pembuluh darah ± 1.0-1,5 cm.
9. Setelah darah msuk disposable syringe, dengan tangan kiri penghisap semprit ditarik
perlahan-lahan sehingga darah masuk kedalam semprit, setelah mendapatkan sejumlah
darah dibutuhkan, ikatan pembendung dilonggarkan atau dilepas dan pasien diminta
membuka kepalan tangannya.
10. Letakkan kapas alkohol yang sudah dipras pada tempat tusukkan, jarum ditarik kembali.
11. Pasien disuruh menekan bekas tempat tusukan dengan kapas tersebut selama bebrapa
menit dan diberi plaster (tangan masih dalam kedaan lurus/siku tidak boleh ditekuk.
12. Lepaskan jarum dari sempritnya dan alirkanlah (jangan disemprotkan darah ke dalam
wadah yang tersedia melalui dinding wadah penampung.
13. Wadah ditutup dan beri label yang bertuliskan nomor laboratorium.
E. Catatan
Pemilihan vena untuk penusukan pengambilan darah
 Pilihan pertama adalah vena median cubital, sebagai dasar pertimbangannya adalah
karena vena besar, terjangkau dengan baik, paling sedikit sakit dan terkecil kemungkinan
memarnya.
 Pilihan kedua adalah vena cephalic, sebagai dasar pertimbangan adalah besar tetapi tidak
sebaik vena median cubital, terjangkau tetapi lebih sakit dibanding median cubital.
 Pilihan ketiga adalah vena basilica, sebagai dasar pertimbangan adalah biasanya mudah
diraba, tetapi tidak terjangkau dengan baik oleh jaringan, dan terletak dekat arteri brachial
dan saraf median, yang salah satunya bisa secara tidak sengaja tertusuk.

F. Prosedur pelaksanaan pembuatan darah EDTA


1. Masukkan 2-3 tetes larutan EDTA 10 % menggunakan pipet ke dalam botol kecil bersih
atau tabung kecil atau tabung yang bersih, biarkan mongering.
2. Alirkan 2 ml darah vena kedalam botol/tabung yang berisi larutan EDTA 10 % melalui
dindingnya.
3. Tutup botol dan segera adukan dengan larutan EDTA dengan cara gerakan botol
melingkar searah jarum diatas meja yang rata secara perlahan selama ± 60 detik.

Anda mungkin juga menyukai