Anda di halaman 1dari 28

ASKEB NEONATORUM DENGAN IKTERIK PATOLOGIS

DISUSUN OLEH :

TRI UTARIANI
(101540102016)

DOSEN PENGAMPUH :
RISA DEVITA SST.,M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKPLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
TINJAUAN TEORI
IKTERUS PATOLOGI
A. Definisi
Adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah mencapai suatu
nilai yang mempunyai potensi untuk menimbulkan kern icterus kalau tidak
ditanggulangi dengan baik, atau mempunyai hubungan dengan keadaan yang
patologis.
B. Penyebab Ikterus
Hemolisis akibat inkompatibilitas ABO
1. Infeksi, septikemia, sepsis, meningitis, infeksi saluran kemih, infeksi intra
uterin.
2. Polisitemia.
3. Ekstravasasi sel darah merah, sefalhematom, kontusio, trauma lahir.
4. Ibu diabetes.
5. Asidosis.
6. Hipoksia/asfiksia.
7. Produksi yang berlebihan, misalnya pada pemecahan darah (hemolisis)
yang berlebihan pada incompatibilitas (ketidaksesuaian) darah bayi
dengan ibunya.
8. Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi akibat dari gangguan fungsi
liver.
9. Gangguan transportasi karena kurangnya albumin yang mengikat
bilirubin.
C. Faktor Resiko
Faktor risiko untuk timbulnya ikterus neonatorum:
1. Faktor Maternal
a. Ras atau kelompok etnik tertentu (Asia, Native American,Yunani)
b. Komplikasi kehamilan (DM, inkompatibilitas ABO dan Rh)
c. Penggunaan infus oksitosin dalam larutan hipotonik.
d. ASI
2. Faktor Perinatal
a. Trauma lahir (sefalhematom, ekimosis)
b. Infeksi (bakteri, virus, protozoa)
3. Faktor Neonatus
a. Prematuritas
b. Faktor genetic
c. Polisitemia
d. Obat (streptomisin, kloramfenikol, benzyl-alkohol, sulfisoxazol)
e. Rendahnya asupan ASI
f.Hipoglikemia
g. Hipoalbuminemia

C. Patofisiologi
1. Pigmen kuning ditemukan dalam empedu yang terbentuk dari pemecahan
hemoglobin oleh kerja heme oksigenase,biliverdin reduktase,dan agen
pereduksi nonenzimatik dalam system retikuloendotelial.
2. Setelah pemecahan hemoglobin,bilirubin tak terkonjugasi diambil oleh protein
intraseluler Y protein dalam hati.pengambilan tergantung pada aliran darah
hepatik dan adanya ikatan protein.
3. Bilirubin yang tak terkonjugasi dalam hati diubah atau terkonjugasi oleh
enzim asam uridin difosfoglukuronat uridin diphosphoglucuronic acid
(UPGA) glukuronil transferase menjadi bilirubin mono dan diglucuronida
yang polar larut dalam air (bereaksi direk).
4. Bilirubin yang terkonjugasi yang larut dalam air dapat dieliminasi melalui
ginjal dengan konjugasi bilirubin masuk dalam empedu melalui membran
kanalikular kemudian ke sistem gastointestinal dengan diaktifkan oleh bakteri
menjadi urobilinogen dalam tinja dan urin.beberapa bilirubin diabsorbsi
5. kembali melalui sirkulasi enterohepatik.Warna kuning dalam kulit akibat dari
akumulasi pigmen bilirubin yang larut dalam lemak,tak terkonjugasi,non
polar (bereaksi indirek)
6. Pada bayi dengan hyperbilirubinemia kemungkinan merupakan hasil dari
defisiensi atau tidak aktifnya glukuronil transferase.rendahnya pengambilan
dalam hepatik kemungkinan karena penurunan protein hepatik sejalan dengan
penurunan darah hepatik.
7. Jundice yang terkait dengan pemberian ASI merupakan hasil dari hambatan
kerja glukoronil transferase oleh pregnanediol atau asam lemak yang terdapat
dalam ASI terjadi 4- 7 hari setelah lahir dimana terdapat tkenaikan bilirubin
tak terkonjugasi dengan kadar 25 – 30 mg/dl selama minggu ke 2- ke
3.biasanya bisa mencapai usia 4 minggu dan menurun setelah 10 minggu.jika
pemberian ASI dilanjutkan,hyperbilirubinemia akan menurun berangsur
angsur dapat menetap selama 3-10 minggu pada kadar yang lebih
rendah.jikapemberian ASI dihentikan,kadar bilirubin serum akan turun
dengan cepat biasanya 1-2 hari dan pengganti ASI dengan susu formula
mengakibatkan penurunan bilirubin serum dengn cepat,sesudahnya
pemberian ASI dapat dimulai lagi dan hyperbilirubin tidak kembali ke kadar
yang tinggi seperti sebelumanya.
8. Bilirubin yang patologi tampak ada kenaikan bilirubin dalam 24 jam pertama
kelahiran.sedangkan untuk bayi dengan ikterus fisiologis muncul antara 3-5
hari sesedah kelahiran.

E. Penatalaksanaan Ikterus
‫ما أَ ْنزَ َل هلل دَا ًء إال أَ ْن َز َل لھ ِشفَا ًء‬
“Tidaklah Allah menurunkan satu penyakit melainkan Allah telah
menurunkan untuknya obat penyembuh.” (HR.Bukhari,no:5354).
1. Bawa segera ke tenaga kesehatan untuk memastikan kondisi ikteruspada bayi
kita masih dalam batas normal (fisiologis) ataukah sudah patologis.
2. Dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan analisa penyebab yang
mungkin. Bila diduga kadar bilirubin bayi sangat tinggi atau tampak tanda-
tanda bahaya, dokter akan merujuk ke RS agar bayi mendapatkan
pemeriksaan dan perawatan yang memadai.
3. Di rumah sakit, bila diperlukan akan dilakukan pengobatan dengan
pemberian albumin, fototerapi (terapi sinar), atau tranfusi tukar pada kasus
yang lebih berat.
Terapi sinar pada ikterus bayi baru lahir:
Pengaruh sinar terhadap ikterus pertama-tama diperhatikan oleh salah seorang
perawat di salah satu rumah sakit di Inggris. Perawat tersebut melihat bahwa bayi
yang mendapatkan sinar matahari di bangsalnya ternyata ikterusnya lebih cepat
menghilang dibandingkan dengan bayi lainnya.
Cremer (1958) yang mendapatkan laporan tersebut mulai melakukan
penelitian mengenai pengaruh sinar terhadap hiperbilirubinemia ini. Dari
penelitiannya terbukti bahwa disamping sinar matahari, sinar lampui tertentu
juga mempunyai pengaruh dalam menurunkan kadar bilirubin pada bayi
prematur yang diselidikinya.
Terapi sinar tidak hanya bermanfaat untuk bayi kurang bulan tetapi juga efektif
terhadap hiperbilirubinemia oleh sebab lain. Pengobatan cara ini menunjukkan
efek samping yang minimal, dan belum pernah dilaporkan efek jangka panjang
yang berbahaya.
F. Komplikasi
Setiap pengobatan selalu akan menimbulkan efek samping, dalam penelitian
yang dilakukan selama ini, tidak ditemukan pengaruh negatif terapi sinar terhadap
tumbuh kembang bayi. Efek samping hanya bersifat sementara, dan dapat
dicegah/diperbaiki dengan memperhatikan tata cara penggunaan terapi sinar.
Kelainan yang mungkin timbul karena terapi sinar antara lain:
1. Peningkatan kehilangan cairan tubuh bayi. Karena itu pemberian cairan harus
diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Bila bayi bisa minum ASI, sesering
mungkin berikan ASI.
2. Frekwensi buang air besar meningkat karena hiperperistaltik (gerakan usus
yang meningkat).
3. Timbul kelainan kulit yang bersifat sementara pada muka, badan, dan alat
gerak.
4. Kenaikan suhu tubuh.
5. Kadang pada beberapa bayi ditemukan gangguan minum, rewel, yang hanya
bersifat sementara.
Komplikasi biasanya bersifat ringan dan tidak sebanding dengan manfaat
penggunaannya. Karena itu terapi sinar masih merupaka pilihan dalam mengatasi
hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir.

G. Mencegah Ikterus Pada Bayi


Ikterus dapat dicegah sejak masa kehamilan, dengan cara pengawasan
kehamilan dengan baik dan teratur, untuk mencegah sedini mungkin infeksi pada
janin, dan hipoksia(kekurangan oksigen) pada janin di dalam rahim. Pada masa
persalinan, jika terjadi hipoksia, misalnya karena kesulitan lahir, lilitan tali pusat,
dan lain-lain, segera diatasi dengan cepat dan tepat. Sebaiknya, sejak lahir,
biasakan anak dijemur dibawah
sinar matahari pagi sekitar jam 7 – jam 8 pagi setiap hari selama 15 menit dengan
membuka pakaiannya.
STIKES ’AISYIYAH PALEMBANG
PRODI DIII KEBIDANAN
Jln. Kol. H. Barlian Km, 7,5 Lr. M. Husin No. 907
Rt. 14 Rw. 04 Kel. Karya Baru Kec. Alang-Alang Lebar Palembang
Telp. 0711-417135/421982

Nama Mahasiswa : Tri Utariani


NIM : 191540102016
Tempat : Klinik Bersalin Kasih Bunda
Pembimbing : Risa Devita SST.,M.Kes

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA


BA YI BARU LAHIR (NEONATUS)
Pengkajian Data
Tanggal : 17 Juni 2020 pukul : 08.00 WIB
Oleh : Bidan Tri Utariani
DATA SUBJEKTIF
A. Identitas (Biodata)
1. Bayi
Nama Bayi : Bayi Ny. W
Tanggal/jam lahir : 18 Juni 2020
Jenis kelamin : Perempuan
Tanda pengenal : Gelang warna pink
2. Orang tua
Nama Ibu : Ny. W
Umur : 26 tahun
Bangsa/ suku : indonesia / jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat :Jl.Macan Lindungan lorong sejahtera 3 ilir barat 1
palembang

B. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang sekarang


1. Riwayat kehamilan
a. Pemeriksaan kehamilan
1) Triwulan l : 1 kali
Tempat pemeriksaan : klinik bersalin kasih bunda
Keluhan : Tidak ada
2) Triwulan ll : 2 kali
Tempat pemeriksaan: klinik bersalin kasih bunda
Keluhan : Tidak ada
3) Triwulan lll : 3 kali
Tempat pemeriksaan : Klinik bersalin kasih bunda
Keluhan : Tidak ada
b. Imunisasi selama kehamilan : tidak di lakukan karena dari hasil
screenung saat ibu hamil ibu sudah masuk di kategori lengkap
imunisasi sampai TT5
c. Penyakit yang diderita selama kehamilan: Tidak ada
2. Riwayat persalinan
a. Persalinan ditolong oleh : bidan
b. Jenis persalinan : Spontan pervaginan
c. Tempat persalinan : klinik bersalin kasih ibu
d. Lama persalinan :
Kala l 10 jam 15 menit
Kala ll 1 jam 10 menit
Kala lll 15 menit
e. Masalah yang terjadi selama persalinan : Tidak ada
f. Keadaan air ketuban : ketuban normal, ketuban pecah spontan pada
saat kala ll
3. Riwayat nifas
Masalah setelah persalinan: tidak ada

DATA OBJEKTIF
A. Nilai APGAR
No Aspek 0 1 2 Waktu
1 5
yang
Dinilai
1 Warna Biru/Pucat Badan merah, Seluruh tubuh 0 0
Kulit ekstrimitas biru kemerahan
2 Denyut Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100 2 2
Nadi
3 Refleks Tidak ada Meringis, Batuk bersin/ 1 2
menangis lemah menangis kuat
ketika di
stimulasi
4 Tonus Otot Tidak ada Gerakan sedikit Gerakan aktif 1 2
5 Usaha Tidak ada Lemah, tidak Menangis kuat, 2 2
Bernafas teratur pernafasan baik
dan teratur
6 8
TOTAL

Menit 1 = menentukan derajat asfiksia untuk menentukan perlu tidaknya


tindakan
Menit 5 = menentukan prognosis jangka panjang

B. Antropometri
1. Berat badan : 3200 gr
2. Panjang badan : 50 cm
3. Lingkar lengan : 12 cm
4. Lingkar kepala
a) Circumferentia Fronto Occipitalis : 34 cm
b) Circumferentia Mento Occipitalis : 35 cm
c) Circumferentia Sub Occipito Bregmatika : 31 cm
5. Lingkar dada : 32 cm
6. Reflek
a) Moro : ada / positif
b) Tonic neck : ada / positif
c) Palmar graps : ada / positif
d) Rooting : ada / positif
e) Sucking : ada / positif
f) Stepping : ada / positif
g) Plantar : ada / positif
h) Babinski : ada / positif
i) Menangis : bayi menangis kuat
7. Tanda vital
a) Suhu : 36, 6 º C
b) Nadi : 120 x/menit
c) Pernafasan :34 x/menit
8. Kepala
a) Simetris : tampak simetris
b) Ubun-ubun besar : datar dan belum menutup
c) Ubun-ubun kecil : datar
d) Caput succedaneum : tidak ada
e) Cephal haematoma : tidak ada
f) Sutura : tidak ada molase
g) Luka di kepala : tidak ada
h) Kelainan yang dijumpai: tidak ada
9. Mata
a) Posisi : simetris kiri dan kanan
b) Kotoran : tidak ada
c) Perdarahan : tidak ada
d) Sclera : Ikterik
e) Bulu mata : ada
10. Hidung
a) Lubang hidung : normal
b) Pengeluaran : tidak ada pengeluaran /sekret
c) Pernafasan Cuping Hidung : tidak ada
11. Mulut
a) Simetris : tampak simetris
b) Palatum mole : ada tampak haik dan ada celah
c) Palatum dulum : ada tampak haik dan ada celah
d) Saliva : ada, mukosa mulut basah
e) Bibir : bibir atas dan bibir bawah simetris
f) Gusi : tampak baik tidak ada celah /sumbing
g) Lidah bintik putih: tidak ada
12. Telinga
a) Simetris :tampak simetris
b) Daun telinga : kiri dan kanan ada normal
c) Lubang telinga : kiri dan kana ada
d) Keluaran : tidak ada
13. Leher
a) Kelainan : tidak ada
b) Pergerakan : baik dan aktif
14. Dada
a) Simetris : tampak simetris kanan! /kiri tidak ada tonjolan
b) Pernafasan : baik, gerakan dada sesuai pernafasan
c) Retraksi : tidak ada
d) Denyut jantung : terdengar baik dan normal
15. Perut
a) Bentuk : tidak buncit
b) Bising usus : terdengar normal
c) Kelainan : tidak ada
16. Tali pusat
a) Pembuluh darah : normal
b) Perdarahan : tidak ada
c) Kelainan tali pusat : tidak ada
17. Kulit
a) Warna : kuning
b) Turgor : normal
c) Elastisitas : normal
d) Lanugo : ada
e) Vernik caseosa : tidak ada
f) Kelainan : tidak ada
18. Punggung
a) Bentuk : normal
b) Kelainan : tidak ada
19. Ekstremitas
a) Tangan : normal kanan/kiri, simetris, jari
lengkap
b) Kaki : normal kanan/kiri, simetris, jari
lengkap
c) Gerakan : aktif
d) Kuku : ada, warna kemerahan
e) Bentuk kaki : normal tidak ada X atau O
f) Bentuk tangan : normal
g) Kelainan : tidak ada

20. Genitalia
Wanita
1) Labia : labia mayora lengkap, telah menutupi
labia minora, ada klitoris, tampak lubang
vagina dan lubnag uretra
2) Keluaran : tidak ada
3) Hymen : Ada
4) Kelainan : tidak ada

ASSESMENT (A)
(Interpretasi data, antisipasi masalah / diagnosa potensial & evaluasi tindakan segera)
By Ny.W Umur 6 hari dengan ikterus neonatorum patologis
PLAN (P)

PENATALAKSANA
AN Tanggal/jam:23 juni
2020/15.00
1. Melakukan fototerapi kepada By Ny W

- Sudah dilakukan fototerapi dimulai jam 15.00

2. Melakukan fototerapi pada By Ny W dengan durasi 3X6 jam

- Bayi Ny W dilakukan fototerapi dengan durasi 3X6 jam

3. Mengobservasi pelaksanaan Fototerapi untuk mengetahui kondisi


bayi dan kelancaran Fototerapi
- fototerapi berjalan dengan lancar selama 6 jam

4. Mengobservasi posisi bayi saat dilakukan terapi sinar setiap 4 jam


sekali agar sinar dapat merata mengenai tubuh bayi.
- Sudah dilakukan

5. Menghitung respirasi, dan memberikan nutrisi ASI/OGT


serta mengobservasi eliminasi setiap 3 jam sekali.

No Tanggal/jam Hasil
1 23 Juni 2020 RR : 48 X/menit, Residu : 2cc, ASI : 10 cc melalui
pukul 15.00 OGT , BAB : tidak, BAK : ya
2 23 Juni 2020 RR : 50 X/menit, Residu : tidak ada, ASI : 10 cc
pukul 18.00 melalui OGT , BAB : tidak, BAK : ya
3 23 Juni 2020 RR : 50 X/menit, Residu : tidak ada, ASI : 10 cc
pukul 21.00 melalui OGT , BAB : tidak, BAK : ya
4 23 Juni 2020 RR : 54 X/menit, Residu : 1 cc, ASI : 10 cc melalui
pukul 00.00 OGT , BAB : tidak, BAK : ya
6. Mengukur nadi dan SpO2 bayi setiap 6 jam sekali

No Tanggal/jam Hasil
1 tanggal 23 juni Suhu : 37,20C , Nadi : 141 x
/menit , SpO2 :
pukul 18.00 99%.
2 tanggal 23 juni Suhu : 37,30C , Nadi : 149 x
/menit , SpO2 :
pukul 00.00 99%.

Data Perkembangan Tanggal/jam :


24 juni 2020/03.00
1. Pengkajian (Data Subjektif) : -

2. Pengkajian (Data Objektif) :

Bayi bernafas spontan, menangis, Bayi didalam incubator, Turgor


kulit elastis, Minum dengan OGT 10 cc/3 jam, Ikterik
3. ANALISA
Tanggal/jam:24 juni 2020/03.00
By Ny W umur 7 hari dengan ikterus neonatorum patologis.
4. PENATALAKSANAAN

Tanggal/jam:24 juni 2020/03.00

1. Melakukan penimbangan berat badan pada bayi Ny. W

- Sudah dilakukan BB : 1680 gram

2. Mengobservasi pelaksanaan fototerapi untuk mengetahui kondisi


bayi dan kelancaran fototerapi
- fototerapi berjalan dengan lancar selama 3 x 6 jam
3. Mengobservasi posisi bayi saat dilakukan terapi sinar setiap 4 jam
sekali agar sinar dapat merata mengenai tubuh bayi.
- Sudah dilakukan
4. Menghitung respirasi, dan memberikan nutrisi ASI/OGT serta
mengobservasi eliminasi setiap 3 jam sekali.

No Tanggal /jam Hasil


1 24 Juni 2020 RR : 52 X/menit, Residu : 0 cc, ASI : 10 cc
pukul 03.00 melalui OGT , BAB : tidak, BAK :
tidak
2 24 Juni 2020 RR : 48 X/menit, Residu : 2cc, ASI : 12,5
pukul 06.00 cc melalui OGT , BAB : ya, BAK : ya
3 RR : 44 X/menit, Residu : tidak ada, ASI :
24 Juni 2020 12,5 cc melalui OGT , BAB : tidak, BAK
pukul 09.00 : ya
4 RR : 41 X/menit, Residu : tidak ada, ASI :
24 Juni 2020 12,5 cc, melalui OGT , BAB : tidak,
pukul 12.00 BAK: ya
5 RR : 44 X
/menit, Residu : 1 cc, susu
24 Juni 2020 formula :10cc, ASI : 2,5 cc melalui OGT,
pukul 15.00 BAB : tidak, BAK : tidak
6 RR : 43X/menit, Residu :tidak ada, ASI : 12,5
24 Juni 2020 cc melalui OGT , BAB : ya, BAK:
pukul 18.00 tidak
7 RR : 45 X/menit, Residu : 0 cc, ASI : 10
24 Juni 2020 cc melalui OGT , ASI oral : 2,5cc, BAB :
pukul 21.00 tidak, BAK : ya
8 24 Juni 2020 RR : 44 X/menit, Residu : 0 cc, ASI : 12,5
pukul 00.00 cc melalui OGT , BAB : tidak, BAK : ya

5. Mengukur nadi dan SpO2 bayi setiap 6 jam sekali


No Tanggal/jam Hasil
1 tanggal 24 juni Suhu : 370C , Nadi : 158 x/menit , SpO2 : 99%.
pukul 06.00
2 tanggal 24 juni Suhu : 36,20C , Nadi : 147x/menit , SpO2 : 99%.
pukul 12.00
3 tanggal 24 juni Suhu : 370C , Nadi : 155 x/menit , SpO2 : 93%.
pukul 18.00
4 tanggal 24 juni Suhu : 36,50C , Nadi : 149 x/menit , SpO2 : 98%.
pukul 00.00
Tanggal/jam : 25 Juni 2020/03.00

I. Pengkajian (Data Subjektif) : -

II. Pengkajian (Data Objektif) :

Bayi bernafas spontan, menangis, Bayi didalam incubator, Turgor kulit


elastis, Minum dengan OGT 12,5 cc/3 jam.
III. ANALISA
Tanggal/jam:25 juni 2020/03.00 By Ny W umur 8 hari dengan
keadaan normal.
IV. PENATALAKSANAAN

Tanggal/jam:25 juni 2020/03.00

1. Melakukan penimbangan berat badan pada By Ny W

- Sudah dilakukan BB : 1690 gram

2. Mematikan fototerapi pada tanggal 25 juni 2013 jam 03.00

- Fototerapi sudah dimatikan.

3. Menghitung respirasi, dan memberikan nutrisi ASI/OGT serta


mengobservasi eliminasi setiap 3 jam sekali.

No Tanggal/jam Hasil
X
1 25 Juni 2020 RR : 50 /menit, Residu : 0 cc, ASI : 12,5 cc
pukul 03.00 melalui OGT , BAB : tidak, BAK : tidak
2 25 Juni 2020 RR : 46 X/menit, Residu : 0cc, ASI : 12,5 cc
pukul 06.00 melalui OGT , BAB : ya, BAK : ya
3 25 Juni 2020 RR : 40 X/menit, Residu : 2cc, ASI : 5cc melalui oral,
pukul 09.00 ASI : 7,5 cc melalui OGT , BAB : tidak,
BAK : ya
4 25 Juni 2020 RR : 41 X/menit, Residu : tidak ada, ASI : 12,5 cc,
pukul 12.00 melalui OGT , BAB : ya, BAK : ya
5 25 Juni 2020 RR : 40 X/menit, Residu : 1 cc, ASI : 11,5cc
pukul 15.00 melalui OGT ,BAB : ya, BAK : ya
6 25 Juni 2020 RR : 43X/menit, Residu : 5cc, ASI : 7,5 cc melalui
pukul 18.00 OGT , BAB : tidak, BAK : ya
7 25 Juni 2020 RR : 45 X/menit, Residu : 1 cc, ASI : 10 cc melalui
pukul 21.00 OGT , ASI oral : 15cc, BAB : tidak, BAK : ya
8 25 Juni 2020 RR : 46 X/menit, Residu : 0 cc, ASI : 15 cc melalui
pukul 00.00 OGT , BAB : ya, BAK : ya
4. Mengukur suhu, nadi, dan SpO2 bayi setiap 6 jam sekali

No Tanggal/jam Hasil
1 tanggal 25 juni Suhu : 36,5 C , Nadi : 157 x/menit , SpO2 : 97%.
0

pukul 06.00
2 tanggal 25 juni Suhu : 35,50C , Nadi : 131x/menit , SpO2 : 97%.
pukul 12.00
3 tanggal 25 juni Suhu : 35,90C , Nadi : 146 x/menit , SpO2 : 98%.
pukul 18.00
4 tanggal 25 juni Suhu : 36,40C , Nadi : 158 x/menit , SpO2 : 98%.
pukul 00.00

Tanggal/jam:26 Juni 2020/03.00

I. Pengkajian (Data Subjektif) :

ibu mengatakan senang atas perkembangan anaknya yang semakin


membaik dan sudah dapat menyusui anaknya
II. Pengkajian (Data Objektif) :

Bayi bernafas spontan, menangis, Bayi didalam incubator, Turgor


kulit elastis, Minum dengan OGT 15 cc/3 jam.
III.ANALISA
Tanggal/jam:26 juni 2020/03.00 By Ny W umur 9 hari dengan
keadaan normal .
IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal/jam:26 juni 2020/03.00

1. Melakukan penimbangan berat badan pada By Ny W

- Sudah dilakukan BB : 1630 gram

2. Mengajarkan kepada ibu untuk menyusui bayinya

- Sudah dilakukan dan ibu masih kurang bisa menyusui


dengan benar
3. Menghitung respirasi, dan memberikan nutrisi ASI/OGT serta
mengobservasi eliminasi setiap 3 jam sekali.

No Tanggal /jam Hasil


1 26 Juni 2020 RR : 42 X/menit, Residu : 3 cc, ASI : 15 cc
pukul 03.00 melalui OGT ,
BAB : tidak, BAK : tidak
2 26 Juni 2020 RR : 45 X/menit, Residu : 0cc, ASI : 15 cc
pukul 06.00 melalui OGT ,
BAB : ya, BAK : ya
3 26 Juni 2020 RR : 44 X/menit, Residu : 3cc, ASI : 15 cc
pukul 09.00 melalui OGT ,netek : 0cc BAB : tidak, BAK : ya
4 26 Juni 2020 RR : 41 X/menit, Residu : tidak ada, netek : 0cc
pukul 12.00 ASI : 15 cc, melalui OGT , BAB : ya, BAK : ya
5 26 Juni 2020 RR : 41 X/menit, Residu : 0 cc, netek : 0 cc ASI :
pukul 15.00 15 cc, melalui OGT , BAB : ya, BAK : ya
6 26 Juni 2020 RR : 44 X/menit, Residu : 1/2 cc, netek :1/2cc,
pukul 18.00 ASI : 14 cc melalui OGT ,BAB : ya, BAK : ya
7 26 Juni 2020 RR : 40 X/menit, Residu : 0 cc, ASI : 10 cc
pukul 21.00 melalui OGT , ASI oral : 7,5cc, BAB : tidak,
BAK : tidak
8 26 Juni 2020 RR : 40 X/menit, Residu : 0 cc, ASI : 17,5 cc
pukul 00.00 melalui OGT ,
BAB : ya, BAK : ya

4. Mengukur nadi dan Spo2 bayi setiap 6 jam sekali


No Tanggal/jam Hasil
1 26 juni Suhu : 37,20C , Nadi : 125 x/menit , SpO2 : 98%.
pukul 06.00
2 26 juni pukul Suhu : 36,70C , Nadi : 132x/menit , SpO2 : 97%.
12.00
3 26 juni pukul Suhu : 37,40C , Nadi : 155 x/menit , SpO2 : 97%.
18.00
4 26 juni pukul Suhu : 370C , Nadi : 138 x/menit , SpO2 : 92%.
00.00

5. Mengganti tusukan infus pada pukul 06.00

- Sudah dilakukan
Tanggal/jam :27 Juni 2020/03.00

I. Pengkajian (Data Subjektif) :

ibu mengatakan senang atas perkembangan anaknya yang semakin


membaik dan sudah dapat menyusui anaknya
II. Pengkajian (Data Objektif) :

Bayi bernafas spontan, menangis, Bayi didalam incubator, Turgor kulit


elastis, Minum dengan OGT 10 cc/3 jam.
III. ANALISA
Tanggal/jam:27 juni 2020/03.00
By Ny W umur 9 hari dengan keadaan normal.
IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal/jam:27 juni 2020/06.00

1. Melakukan penimbangan berat badan pada bayi ny W

- Sudah dilakukan BB : 1620 gram

2. Menghitung respirasi, dan memberikan nutrisi ASI/OGT serta


mengobservasi eliminasi setiap 3 jam sekali.

No Tanggal/jam Hasil
X
1 27 Juni 2020 RR : 42 /menit, Residu : 0 cc, ASI : 17,5 cc
pukul 03.00 melalui OGT , BAB : tidak, BAK : tidak
2 27 Juni 2020 RR : 44 X/menit, Residu : 0cc, ASI : 17,5 cc
pukul 06.00 melalui OGT , BAB : ya, BAK : ya
3 27 Juni 2020 RR : 43 X/menit, Residu : 7,5 cc, ASI : 10 cc
pukul 09.00 melalui OGT , BAB : ya, BAK : tidak
4 27 Juni 2020 RR : 40 X/menit, Residu : tidak ada,netek : 0 cc,
pukul 12.00 ASI : 17,5 cc, melalui OGT , BAB : ya, BAK : ya
5 27 Juni 2020 RR : 42 X/menit, Residu : 0cc, netek :3cc, ASI
pukul 15.00 : 20 cc melalui OGT ,BAB : ya, BAK : ya
6 27 Juni 2020 RR : 43X/menit, Residu :tidak ada, ASI : 20 cc
pukul 18.00 melalui OGT , BAB : tidak, BAK : ya
7 27 Juni 2020 RR : 40 X/menit, Residu : 0 cc, ASI : 0 cc melalui
pukul 21.00 OGT , ASI oral : 20 cc, BAB : ya,
BAK : ya
8 27 Juni 2020 RR : 42 X/menit, Residu : 1 cc, ASI : 20 cc
pukul 00.00 melalui OGT , BAB : tidak, BAK : ya
3. Mengukur nadi dan SpO2 bayi setiap 6 jam sekali

No Tanggal/jam Hasil
1 27 juni 2020 Suhu : 37,10C , Nadi : 155x/menit ,
pukul 06.00 SpO2 : 96%.
2 27 juni 2020 Suhu : 36,80C , Nadi : 148x/menit ,
pukul 12.00 SpO2 : 97%.
3 27 juni 2020 Suhu : 36,40C , Nadi : 145 x/menit ,
pukul 18.00 SpO2 : 95%.
4 27 juni 2020 Suhu : 36,30C , Nadi : 128 x/menit ,
pukul 00.00 SpO2 : 99%.
Palembang,........................

Mengetahui,
CI Lahan praktik Mahasiswa

(...........................)
(..............................)

CI Akademik

(.........................................)

Anda mungkin juga menyukai