Anda di halaman 1dari 3

Ujian Akhir Semester (UAS) Program Studi BSA FAH

Semester Genap 2020

Mata Kuliah : Filologi dan Kajian Islam Indonesia


Dosen : Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum.
Dr. M. Adib Misbachul Islam, M.Hum.
Nama : Budi Ilham
NIM :21190222000001
Prodi :Magister Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas : Adab dan Humaniora

Jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini dengan argumen yang baik!

1. Di PTKI saat ini telah muncul gagasan studi filologi plus. Menurut Anda, bagaimana
argumen penting di balik studi filologi plus? Mengapa ia penting dalam konteks
kajian Islam Indonesia? Bagaimana respons Anda terhadap gagasan tersebut?
Jawaban: Studi filologi plus berarti sebuah kajian yang melestarikan warisan budaya
berupa naskah tulisan tangan yang sudah ada sebelumnya yang merupakan milik
semua warga bangsa. Studi filologi plus menjadi penting karena studi ini mengupas
naskah- naskah lama yang berisikan berbagai macam informasi-informasi dan
pengetahuan- pengetahuan yang notabennya masih sangat diperlukan pada masa
sekarang. Dalam konteks kajian islam di Indonesia kajian filologi sangat penting
karena dalam sejarah sejak abad ke 13 wilayah nusantara telah banyak dimasuki oleh
ulama- ulama sufi yang melakukan penyebaran islam di wilayah nusantara. Selain
melakukan penyebaran ulama- ulama tersebut juga banyak menghasilkan tulisan-
tulisan mengenai islam yang pada saat ini tesimpan dalam bentuk naskah. Naskah-
naskah mengenai islam banyak yang ditulis oleh ulama dengan menggunakan
Bahasa Arab yang dimana Bahasa Arab tidak semua orang dapat memahaminya.
Disinilah letak dari pentingnya kajian filologi sebagai penghubung antara pembaca
dengan penulis naskah. Dengan kajian filologi maka naskah keislaman yang tadinya
di tulis dengan menggunakan Bahasa Arab dan tidak semua orang dapat memahami
isi naskah tersebut dengan kajian filologi naskah tersebut akan disunting dan
disajikan dengan bahasa yang di mengerti, dalam hal ini karena berada di wilayah
Indonesia maka naskah tersebut akan disajikan dalam Bahasa Indonesia. Sehingga
semua kalangan yang ingin membaca dan mengatuhi isi dan kandungan dari naskah-
naskah keislaman yang di tulis oleh ulama- ulama sufi dapat di mengerti oleh semua
orang tidak hanya orang yang menguasai Bahasa Arab saja. Disinilah mengapa kajian
filologi itu sangat penting dalam konteks kajian islam Indonesia.
2. Saat ini teknologi informasi mengalami perkembangan yang sedemikian pesat.
Berbagai informasi dapat dengan mudah menyebar dan diakses oleh khalayak luas.
Sebagian Informasi yang tersebar itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,
dan sebagian lainnya tidak. Mengapa filologi dapat memberikan kontribusi penting
dalam memverifikasi kebenaran informasi? Berkaitan dengan hal tersebut,
bagaimana cara kerja filologi?
Jawaban: Filologi memberikan kontribusi penting dalam memverifikasi kebenaran
informasi. Pernyataan ini sesuai dengan pengertian filologi yakni investigasi ilmiah
atas teks- teks tertulis tangan dengan menelusuri sumbernya, keabsahan teksnya,
karakteristiknya, serta sejarah lahir dan penyebarannya. Sesuai dengan pengertian
filologi tesebut maka kajian filologi menjawab tantangan zaman yang dimana
informasi yang sangat cepat penyebar dan tidak sedikit informasi yang menyebar
tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Namun dengan melakukan
kajian filologi yang sesuai dengan prosedurnya atau cara kerjanya maka bisa di jamin
informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Adapun mengenai
prosedur kajian filologi adalah sebagai berikut : yang pertama yang harus dilakukan
oleh seorang filologis adalah menentukan teks yang akan dikupas. Penentuan teks
tahapan awalan yang harus dilakukan. Tentunya dalam penentuan teks ini setiap
filologis memiliki minat dan kecendurungan yang berbeda. Biasanya penentuan teks
ini dilator belakangi oleh keilmuan seorang filologis. Langkah yang kedua adalah
inventarisasi naskah. Yang dimaksud dengan inventarisasi naskah adalah upaya
untuk menelusuri dan mencatat keberadaan naskah yang memuat salinan teks yang
akan dikaji. Dalam menelusuri dan mencatat keberadaan naskah ada beberapa cara
yang biasanya dapat dilakukan yakni dengan membaca katalog naskah, buku- buku
yang membahas naskah terkait, artikel- artikel yang dimuat dijurnal, atau karya-
karta tulis lainnya, dan penelusuran terhadap koleksi naskah milik perorangan.
Ketiga adalah deskripsi naskah, adapun yang dimaksud dengan deskripsi naskah
adalah melakukan identifikasi yang mencangkup kondisi fisik naskah, isi teks,
indentitas kepengarangan dan kepenyalinannya dengan tujuan untuk menghasilkan
sebuah deskripsi naskah dan teks yang baik dan utuh. Keempat adalah
perbandingan naskah dan teks. Tahap ini hanya berlaku pada korpus penelitiannya
memiliki salinan naskah lainn dan tidak untuk korpus yang salinan naskahnya
tunggal. Perbandingan naskah dan teks ini mengacangkup baik fisik naskah maupun
teks. Kelima adalah suntingan teks, yang dimaksud disini adalah menyiapkan edisi
teks yang akan menjadi output yang tentunya dapat dibaca dan dipahami oleh
semua kalangan. Dalam tahapan output yang dihasilkan telah diverifikasi melalui
tahapan- tahapan penelitian filologis, judul, dan pengarangnya sudah valid dan
bacaanya sudah paling dekat dengan versi pertama yang ditulis oleh pengarang.
Keenam adalah terjemahan teks. Dalam tahap ini peneliti menerjemahkan teks yang
sudah selesai disunting. Dalam konteks kajian filologi Indonesia tentu saja
penerjemahan teks dilakukan dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Ketujuh
adalah analisis teks. Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dalam penelitian
filologi. Dalam tahapan ini dilakukan telaah terhadap teks dan konteksnya sesuai
dengan perspektif yang digunakan. Dalam tahapan ini peneliti juga dituntut untuk
menghubungkan hasil suntingan dengan konteks atau wacana akademik yang lebih
luas. Jadinya dalam tahapan ini peneliti tidak hanya menjelaskan makna- makna teks
yang dikaji saja. Namun membuatnya lebih luas lagi.
3. Naskah historiografi tradisional atau sastra sejarah merupakan salah satu khazanah
naskah Nusantara. Menurut Anda, apakah naskah tersebut dapat memberikan
kontribusi penting dalam memahami sejarah Islam di Nusantara?
Jawaban: Tentunya sebuah sastra sejarah memberikan kontribusi penting dalam memahami
sejarah islam di Nusantara. Hal ini karena sebuah karya yang lahir atau yang ditulis oleh
pengarangnya tidak lahir dari kekosongan. Maksudnya naskah historiografi tradisional atau
sastra sejarah ini tulis oleh pengarangya karena ada pengaruh oleh zaman, kondisi saat itu,
budaya, tradisi,dan politik. Jadi apa yang ada dalam naskah historiografi tradisional atau
sastra sejarah maka itu mengambarkan atau menampilkan apa yang terjadi, apa yang ada,
bagaimana kondisi, budaya, tradisi, politik saat naskah itu ditulis oleh pengarangnya.
Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa naskah historiografi tradisional atau sastra sejarah
memberikan informasi- informasi mengenai sejarah- sejarah pada saat karya tersebut ditulis.
Dalam konteks ini yang dimaksud adalah sejarah islam di Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai