Anda di halaman 1dari 29

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Internet

3.1.1. Sejarah Internet

Cikal bakal dari internet adalah ARPANET, sebuah jaringan


eksperimen milik pemerintah Amerika Serikat berbasis komunikasi data
paket yang didirikan di tahun 1969. Tujuannya untuk menghubungkan para
periset ke pusat-pusat komputer, sehingga mereka bisa bersama-sama
memanfaatkan sarana komputer seperti disk space, data base dan lain-lain.
Kegiatan ini disponsori oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat,
bersama Lembaga yang dinamakan Advanced Research Projects Agency
(ARPA). Diawal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu
ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya
mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat
dilakukan.

Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet,


tapi lama kelamaan disebut sebagai Internet. Di tahun 1986 lahir National
Science Foundation Network (NFSNET), yang menghubungkan para
periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini
kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis
lainnya yang terdiri atas Universitas dan konsorsium-konsorsium riset.
NFSNET mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di
Amerika.

Pada bulan Maret 1990, ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada


saat NFSNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan
dihubungkan ke NFSNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris,
Perancis, Jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung. Pada saat ini,
internet terdiri atas lebih dari 15.000 jaringan yang mengelilingi dunia (70

39
40

negara di 7 benua). Sekitar 25 juta orang dapat saling mengirimkan pesan


melalui internet dan jaringan-jaringan lain terhubung dengannya.
Pemakaiannya sudah bukan murni untuk riset saja, tetapi mencakup
kegiatan social, komersial (melalui jaringan antar komersial Bernama CIX),
budaya dan lain-lain..

3.1.2. Definisi Internet

Internet adalah sekumpulan komputer atau server yang saling


terhubung satu sama lain melalui berbagai macam media (kabel, radio,
satelit, dan lain-lain). Komputer-komputer tersebut letaknya tersebar
diseluruh belahan dunia sehingga memungkinkan terbentuknya suatu
jaringan informasi global. Sekumpulan komputer di suatu tempat memang
memiliki jenis dan karakteristik yang tidak sama dengan tempat-tempat lain,
namun semuanya dihubungkan oleh sebuah protocol standard yang sama
dan biasa dikenal dengan sebutan TCP/IP (Transfer Control
Protocol/Internet Protocol).

TCP/IP ini dapat diumpamakan sebagai bahasa yang dimengerti


oleh semua jenis komputer yang terhubung ke internet. Tanpa mengikuti
protocol standard ini, komputer kita tidak akan mampu berkomunikasi
dengan komputer-komputer lain di internet. Protokol TCP/IP ini
memberikan suatu IP Number (nomor IP) yang unik untuk tiap komputer
yang terhubung ke internet sehingga lalu lintas data di internet dapat diatur.
Untuk memudahkan kita mengingat, maka dibuatlah IP Address (alamat IP)
sebagai representasi dari nomor IP.

▪ Contoh IP Number (nomor IP) : 202.43.253.4


▪ Contoh IP Address (alamat IP) : rafi.net.id
41

Masing-masing komputer di internet memiliki kandungan informasi


yang begitu beragam, mulai dari hal-hal yang sifatnya kurang penting,
sampai dengan hal-hal yang sifatnya serius seperti sebuah penelitian. Hal
ini memungkinkan terjadinya proses sharing of resources di internet.

3.1.3. Manfaat Internet

Adapun manfaat dari internet adalah sebagai berikut :

a) Komunikasi

Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat


antara suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan
ruang dan waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan internet
yang telah meng-global. Jika kita mengetahui alamat seseorang atau
suatu Lembaga di internet, kita sudah dapat mengirimkan informasi
kapan saja dan kemana saja di seluruh dunia dalam waktu yang
sangat singkat dan cara yang sangat mudah (efisien). Internet juga
dapat menghemat biaya komunikasi, yang mana biasanya kita harus
mengeluarkan biaya apabila berkomunikasi melalui media surat
ataupun telepon umum.

b) Informasi

Seperti yang telah dibahas sedikit pada bahasan di atas, karena


begitu banyaknya komputer yang terhubung ke internet dimana
masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya
sendiri-sendiri, maka gabungan seluruh informasi di internet
sangatlah luar biasa. Internet merupakan sumber informasi yang
melimpah (hampir tanpa batas) yang terus menerus berkembang
seiring dengan makin berkembangnya internet itu sendiri.
42

c) Kolaborasi

Maksud dari kolaborasi adalah suatu proses menyelesaikan


sebuah pekerjaan secara bersama-sama (team work). Anggota tim
biasa terdiri dari berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang
tersebar di berbagai negara d idunia. Internet juga merupakan media
yang sangat membantu suatu kolaborasi yang biasanya terhambat
oleh ruang dan waktu.

Melalui internet ini, kita dapat melakukan suatu konferensi


(conference) dengan berbagai pihak di manapun mereka berada.
Bahkan, kita juga dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara
bersamaan melalui internet, seperti contohnya penggunaan aplikasi
pembelajaran jarak jauh (e-learning) saat pelaksanakan Penilaian
Akhir Semester (PAS). Dimana semua siswa pada saat itu
bersamaan mengerjakan soal sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan oleh pihak sekolah.

d) Administrasi

Manfaat administrasi artinya seseorang tak perlu antre panjang


di sebuah bank atau pergi ke ATM untuk melakukan transaksi.
Internet telah memberikan kemudahan untuk bisa mengakses
rekening bank guna mengecek saldo, melakukan transaksi dan
mengirimkan uang.

Sudah banyak layanan yang memungkinakn untuk melihat dan


membayar tagihan secara elektronik karena menyesuaikan dengan
hadirnya sebuah layanan dompet elektronik (digital), dimana
layanan ini yang telah mengubah cara seseorang dalam melakukan
pembayaran dan membawa uang mereka kemana saja.
43

3.1.4. Dampak Internet

Selain dari memiliki manfaat, internet juga memiliki dampak.


Dampak dari internet dapat dibedakan menjadi 2, antara lain :

▪ Dampak Positif
- Memudahkan Komunikasi
- Memudahkan Pencarian Informasi
- Memudahkan Transaksi Bisnis
- Sebagai Sarana Belajar
- Media untuk Berkarya
▪ Dampak Negatif
- Banyak Beredar Berita Palsu (Hoax)
- Terjadinya Kasus Penipuan atau Aksi Kejahatan
(Cybercrime)
- Terjadinya Kasus Intimidasi melalui Jejaring Sosial Media
(Cyberbullying)
- Menimbulkan Efek Kecanduan bagi Para Penggunanya
- Terjadinya Peretasan dan Pengambilan Data-Data Penting

3.1.5. Macam-Macam Jaringan Internet

Jaringan komputer adalah sebuah bentuk jaringan yang


menghubungkan dua buah komputer atau lebih untuk saling bertukar data.

A. Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Tipe Transmisi

Jaringan berdasarkan tipe transmisinya dapat dibedakan


menjadi 2 jenis yaitu :

▪ Broadcast Network

Adalah suatu komunikasi yang terjadi dalam sebuah


jaringan, dimana paket data dikirimkan dari sebuah sumber ke
seluruh komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Namun
44

paket data hanya akan di proses oleh komputer tujuan,


sedangkan paket yang di terima bukan oleh komputer tujuan,
akan diabaikan.

▪ Point to Point
Adalah proses komunikasi pertukaran data yang terjadi antar
dua komputer saja, sehingga untuk mencapai alamat tujuan
sebuah paket data mungkin harus melalui beberapa host
perantara terlebih dahulu. Karena itu pada tipe jaringan ini,
pemilihan rute yang diambil sangat menentukan baik dan
tidaknya koneksi.

B. Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Skala

Jaringan berdasarkan skalanya dapat dibedakan menjadi 3


jenis yaitu :

▪ LAN (Local Area Network)

Adalah sekumpulan komputer yang saling berhubungan


membentuk suatu jaringan melalui media yang sama. LAN
hanya menghubungkan beberapa komputer yang dekat saja,
seperti contoh : di dalam gedung, kantor, sekolah dan tempat
yang lainnya. Jaringan LAN juga sangat terbatas, karena hanya
untuk (terdiri) dari beberapa komputer saja.

▪ MAN (Metropolitan Area Network)

Adalah sebuah jaringan yang daerah cakupannya lebih luas


dibanding dengan LAN yang cakupannya sempit. Daerah
cakupan jaringan ini bisa mencapai sekitar 5-50 Km. Jaringan
MAN juga bisanya, hanya bisa dimiliki oleh suatu organisasi.
45

▪ WAN (Wide Are Network)

Adalah sebuah jaringan yang cakupannya jauh lebih luas


dengan dua jaringan sebelumnya yaitu : LAN dan MAN.
Keunggulan jaringan WAN adalah dapat menghubungkan
beberapa macam bentuk jaringan LAN yang berbeda.

3.1.6. Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Berikut ini tipe-tipe dari jaringan komputer, antara lain :

1) Peer to Peer

Pada jaringan dengan tipe ini tidak ada komputer client maupun
komputer server, karena semua komputer melakukan pengiriman
maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi
sebagai client sekaligus sebagai server.

Sistem operasi pada jaringan dengan model peer to peer


memungkinkan seorang user membagi sumber daya yang ada
dikomputernya, baik itu file data¸ printer, dan peripheral lainnya.
Namun, model ini tidak mempunyai sebuah file server atau simber daya
yang pusat.

- Kelebihan jaringan peer to peer


a. Tidak terlalu mahal, karena tidak membutuhkan satu PC
yang sepenuhnya berfungsi sebagai server dan tidak
digunakan sebagai media kerja atau sering disebut
dengan dedicated server
b. Mudah dalam instalasi programnya, karena hanya
tinggal mengatur untuk operasi model peer to peer
46

- Kelemahan jaringan peer to peer


a) Tidak terpusat, terutama untuk penyimpanan data dan
aplikasi.
b) Tidak aman, karena tidak menyediakan fasilitas
pengamanan server yang mencukupi

Gambar 3.1. ‘Contoh jaringan Peer to Peer’

2) Client Server

Pada jaringan client server terdapat satu atau beberapa komputer


server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer
client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protocolnya.
Menurut Alan Nur Aditya (2011:24) komputer client merupakan
perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server, sedangkan
komputer server merupakan penyedia informasi yang diperlukan oleh
komputer client.

- Kelebihan jaringan client server


a. Terpusat, sumber daya dan keamanan data dikontrol
melalui server
b. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat
bekerja sama.
47

- Kelemahan jaringan client server


a. Biaya pengadaan dan operasionalnya mahal
b. Ketika server drop, keseluruhan operasi pada jaringan
akan terganggu.

Gambar 3.2. ‘Contoh jaringan Client Server’

3.1.7. Topologi Jaringan

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan


komputer yang lain sehingga membentuk sebuah jaringan. Menurut
Athailah (2013:8) jenis topologi yang digunakan akan menentukan
kemampuan jaringan tersebut dimasa yang akan datang. Berikut adalah
jenis topologi jaringan komputer yang mungkin sering digunakan :

1) Topologi Bus
Menurut Virgiawan Listanto (2011:16) Topologi Bus sering disebut
topologi backbone, dimana ada salah satu kabel yang dibentang dari
ujung ke ujung, kemudian kedua ujungnya ditutup dengan terminator,
atau terminating resistance.
48

- Kelebihan topologi bus


a) Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel
b) Setiap komputer dapat terhubung secara langsung
c) Pengembangan jaringan atau penambahan workstation
baru, dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu
workstation lain.

- Kelemahan topologi bus


a) Sering terjadi hang apabila lebih dari satu host memakai
jalur yang sama
b) Bila terjadi gangguan disepanjang kabel pusat, maka
keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan

Gambar 3.3. ‘Contoh Topologi Bus’

2) Topologi Ring
Adalah topologi jaringan yang berbentuk rangkaian titik yang
masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sehingga membentuk
jalur melingkar seperti cincin. Menurut Athailah (2013:10) didalam
topologi ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga
49

terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Dalam topologi ring juga
memiliki 3 buah fungsi yang diperlihatkan, antara lain :

o Penyelipan Data

Adalah sebuah proses dimana data dimasukkan


kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah
diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.

o Penerimaan Data

Adalah sebuah proses ketika terminal yang dituju


telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara
membandingkan alamat yang ada pada paket data dengan
alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama,
maka data kiriman akan disalin.

o Pemindahan Data

Adalah sebuah proses ketika kiriman data diambil


kembali oleh terminal pengirim, karena tidak ada terminal
yang menerimanya. Jika data tidak diambil kembali, maka
data ini akan berotasi dalam saluran.

- Kelebihan topologi ring


a) Hemat kabel (media)
b) Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data, karena pada
satu waktu, hanya satu node yang dapat mengirimkan
data

- Kelemahan topologi ring


a) Pengembangan jaringan menjadi lebih baku
b) Sulit mendeteksi kerusakan
50

Gambar 3.4. ‘Contoh Topologi Ring’

3) Topologi Star

Menurut Robin Candra (2008:21) Topologi Star adalah sebuah


topologi dimana masing-masing workstation dihubungkan langsung ke
server, switch, atau hub. Pada topologi ini, sebuah terminal pusat
bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang
terjadi.

- Kelebihan topologi star


a) Sangat fleksibel
b) Kontrol terpusat
c) Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk
d) Ringkat keamanan termasuk tinggi

- Kelemahan topologi star


a) Boros akan kabel (media)
b) Memerlukan pengamanan khusus
c) Kegagalan kontrol pusat dapat memutuskan semua
komunikasi
51

Gambar 3.5. ‘Contoh Topologi Star’

4) Topologi Tree

Menurut Alan Nur Aditya (2011:25) Topologi Tree (pohon)


merupakan pengembangan dan kombinasi antara topologi star dan
topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang
dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Topologi ini
disebut juga dengan topologi jaringan bertingkat.

- Kelebihan topologi tree


a) Dapat membentuk suatu kelompok yang dibutuhkan
setiap saat

- Kelemahan topologi tree


a) Apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi, maka
kelompok lain yang dibawahnya menjadi tidak efektif
b) Cara kerja jaringan relatif lebih lambat
52

Gambar 3.6. ‘Contoh Topologi Tree’

5) Topologi Mesh (Tidak Beraturan)

Menurut Winarno Sugeng (2011:21) Topologi Mesh adalah suatu


bentuk hubungan antar perangkat, dimana setiap perangkat terhubung
secara langsung ke perangkat lain yang ada di dalam jaringan. Sehingga
setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang
dituju.

- Kelebihan topologi mesh


a) Hubungan dediated links menjamin data langsung
dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui
komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu
link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan
komputer yang dituju saja.
b) Memiliki sifat Robust
c) Privacy dan Security pada topologi mesh lebih terjamin
d) Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat
terjadi kerusakan koneksi antar komputer
53

- Kelemahan topologi mesh


a) Membutuhkan banyak kabel dan port I/O
b) Installasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit, karena
setiap komputer harus terkoneksi langsung dengan
komputer lainnya.
c) Biayanya relatif lebih mahal

Gambar 3.7. ‘Contoh Topologi Mesh’

3.2. Wireless Distribution System (WDS)

3.2.1. Definisi Wireless Distribution System (WDS)

WDS (Wireless Distribution System) merupakan sebuah sistem


perluasan jaringan wireless yang mempermudah kita agar tidak perlu
melakukan pemasangan jaringan dengan kabel (Wired) yang mana banyak
memakan biaya atau memnag secara fisik tidak memungkinkan untuk
memasang jaringan kabel (Wired).
54

Namun menggunakan sistem ini ialah lebih kepada fungsinya, yaitu


untuk memperkuat signal pada daerah yang sebenarnya kekuatan signal-nya
telah melemah, sehingga daerah tersebut bisa tersambung dengan jaringan
internet dan dapat diakses oleh pengguna (user)

3.2.2. Macam-Macam Mode WDS Pada Jaringan Wireless

Mode WDS pada jaringan wireless dapat dibedakan menjadi 2,


sebagai berikut :

- Bridge

Merupakan komunikasi dua arah antara perangkat


Access Point (AP) Wireless Distribution System satu dengan
Access Point (AP) lainnya atau antar Access Point, akan
tetapi tidak membolehkan Wireless Clients atau Station
(STA) untuk mengaksesnya.

Bridge dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1) Bridge Point to Point


2) Bridge Point to Multi Point

- Repeater

Merupakan sebuah proses komunikasi dimana perangkat


Access Point (AP) saling berkomunikasi satu sama lain dan
juga memperbolehkan Wireless Clients atau Station (STA)
untuk mengaksesnya.

Repeater dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1) Single Repeater
2) Multi Repeater
55

3.3. Cara Pemasangan Jaringan Internet WDS

3.3.1. Syarat Pemasangan Jaringan Internet Sistem WDS

Sebelum memasang jaringan internet dengan sistem WDS, ada beberapa syarat
yang harus dipenuhi dan diperhatikan dalam membangun jaringan internet dengan
sistem Wireless Distribution System, sebagai berikut :

1) Perangkat Wireless Network terutama pada Wireless Router maupun Access


Point utama atau Access Point Repeater harus memiliki atau mendukung
fitur WDS. (Pastikan untuk Router fungsi WDS sudah di aktifkan)
2) IP Addrees masing-masing perangkat Wireless Network tidak boleh sama.
3) Methoda Inkripsi/Authentication (tanpa inkripsi, WEP atau WAP).
Sebagian besar Authentication Access Point yang didukung dalam WDS
adalah WEP 64/128 bit, dan semua Access Point yang terlibat dalam 1
koneksi harus menggunakan Methoda Inkripsi/Authentication yang sama.
4) SSID (Service Set Identifiers) yang berbeda sebagai identitas masing-
masing perangkat Wireless, namun bisa juga sama
5) Channel Radio yang digunakan harus sama
6) Pastikan MAC Address Access Point utama telah dikunci/dicatat pada
Access Point Repeater
7) Mematikan DHCP server pada Access Point Repeater, sebab DHCP akan
diambil alih oleh Access Point utama sebagai default Gateway
8) Ada kemungkinan Access Point dengan merk yang berbeda, tidak dapat
direlay
56

3.3.2. Cara Pemasangan atau Proses Konfigurasi Pembuatan


Jaringan Wireless dengan Tipe Sistem WDS

Dalam bagian cara pemasangan atau proses konfigurasi pembuatan


jaringan Wireless dengan tipe WDS, dapat dilakukan pada beberapa
perangkat jaringan (Router atau Access Point) yang sudah mendukung
(memuat) sistem WDS. Berikut dibawah ini, cara pemasangan atau proses
konfigurasi pembuatan jaringan Wireless dengan tipe sistem WDS pada
beberapa perangkat jaringan dengan merk yang berbeda.

1) Cara Pemasangan atau Proses Konfigurasi Pembuatan Jaringan


Wireless dengan Tipe WDS pada Perangkat Jaringan MikroTik
dan Ubiquiti Nanostation2
A. Pada Perangkat MikroTik
Langkah konfigurasi apabila membuat sebuah jaringan
Wireless dengan sistem WDS pada perangkat MikroTik, yaitu :
- Buatlah Interface Bridge dan pada tab STP pilih Protocol
Mode di ‘rstp’.

Gambar 3.8. ‘Langkah Konfigurasi Sistem WDS pada Perangkat MikroTik’


57

- Lalu masuk Interface Wireless ke Interface Bridge port yang


kita buat

Gambar 3. 9. ‘Langkah Konfigurasi Sistem WDS pada Perangkat MikroTik’

- Lakukan konfigurasi Wireless Interface, baik mode


Wireless-nya, Frequency dan SSID-nya

Gambar 3.10. ‘Langkah Konfigurasi Sistem WDS pada Perangkat MikroTik’


58

- Setelah itu di Interface Wireless pada tab WDS, setting WDS


Mode dan WDS default bridge-nya

Gambar 3.11. ‘Langkah Konfigurasi Sistem WDS pada Perangkat MikroTik’

- Dan setting pada perangkat MikroTik pun selesai.

B. Pada Perangkat Ubiquiti Nanostation2


Langkah konfigurasi apabila membuat sebuah jaringan
Wireless dengan sistem WDS pada perangkat Ubiquiti
Nanostation2, yaitu :
- Lakukan log-in terlebih dahulu pada perangkat Wireless
Nanostation2
- Lalu pilih tab Wireless, pada Wireless mode pilihlah access
Point WDS dan masukkan WDs Peers (MAC Address
Interface dari Wireless Perangkat MikroTik), dimana kita
dapat lihat pada tab general dibagian Interface Wireless pada
Interface Wireless MikroTik.
- Rubahlah SSID dan channel (frequency), sesuaikanlah
dengan konfigurasi Access Point MikroTik
59

Gambar 3.12. ‘Langkah Konfigurasi Sistem WDS pada Perangkat


Nanostation2’

- Setelah konfigurasi di atas selesai, lakukan tes koneksi


(ping) dari PC Desktop ke Laptop (pastikan Subnet IP dan
Firewall di kedua komputer paket bagian ICMP-nya tidak di
blokir). Apabila belum berhasil, cek kembali konfigurasinya
atau bisa mengulang kembali langkah-langkah dari awal.

2) Cara Pemasangan atau Proses Konfigurasi Pembuatan Jaringan


Wireless dengan Tipe WDS pada Perangkat Jaringan TP-LINK
Archer C80 dan TP-LINK TD-W8970
A. Pada Perangkat TP-LINK Archer C80

Langkah konfigurasi apabila membuat sebuah jaringan Wireless


dengan sistem WDS pada perangkat TP-LINK Archer C80, yaitu :

- Nyalakan terlebih dahulu router, hubungkan PC ke jaringan


router utama
- Lakukan log-in ke admin panel/management page (biasanya
dengan mengakses dari browser alamat http://192.168.0.1
atau http://192.168.1.1). Keterangan mengenai address,
username, dan password biasanya ada di bagian bawah
router.
60

- Pada menu Network--DHCP Server, perhatikan Start IP


Address dan End IP Address (DHCP IP Range), biasanya
antara 192.168.0.100 sampai 192.168.0.254

Gambar 3.13. ‘Langkah Konfigurasi Sistem WDS pada Perangkat TP-LINK


Archer C80’

- Pada menu Network--LAN, perhatikan LAN IP Address,


biasanya 192.168.0.1 atau 192.168.1.1

Gambar 3.14. ‘Langkah Konfigurasi Sistem WDS pada Perangkat TP-LINK


Archer C80’
61

B. Pada Perangkat TP-LINK TD-W8970

Langkah konfigurasi apabila membuat sebuah jaringan Wireless


dengan sistem WDS pada perangkat TP-LINK TD-W8970, yaitu :

- Nyalakan terlebih dahulu router, hubungkan PC ke jaringan


router utama
- Lakukan log-in ke admin panel/management page (biasanya
dengan mengakses dari browser alamat http://192.168.0.1
atau http://192.168.1.1). Keterangan mengenai address,
username, dan password biasanya ada di bagian bawah
router.
- Pada menu Wireless--Wireless Settings, setting SSID untuk
WiFi di router ini. Password dapat diatur pada menu
Wireless Security.
- Lalu centanglah pilihan enable WDS (Enable WDS
Bridging).

Gambar 3.15. ‘Langkah Konfigurasi Sistem WDS pada Perangkat TP-LINK


TD-W8970’
62

- Kemudian tekan tombol scan/search, maka akan muncul


semua SSID router utama

Gambar 3.16. ‘Langkah Konfigurasi Sistem WDS pada Perangkat TP-LINK


TD-W8970’

- Selanjutnya sesuaikan isian Channel, Key Type, Encryption


Type, dan Password dari WiFi router utama, lalu save.
- Pada menu Network--DHCP Server page, pilih disable
DHCP Server, lalu save.

Gambar 3.17. ‘Langkah Konfigurasi Sistem WDS pada Perangkat TP-LINK


TD-W8970’
63

- Pada menu Network—LAN, ubah LAN IP Address agar


berbeda dengan router utama, dan diluar dari DHCP IP
range router utama.
- Tunggu sekitar 1-2 menit karena terputusnya koneksi akibat
pergantian IP Address untuk mengakses LAN IP Address
yang tadi diganti, pada menu System Tools—Reboot (pilih
Reboot).
- Setelah router hidup kembali, maka artinya proses
konfigurasi sistem WDS pada jaringan Wireless sudah
selesai.

3.4. Cara Kerja Wireless Distribution System

Cara kerja dari WDS (Wireless Distribution System) adalah dengan


menghubungkan antara satu Access Point dengan Access Point lainnya,
dimana caranya ialah dengan mengingat MAC Address dari kedua Access
Point tersebut.

Untuk dapat menggunakan sistem WDS pada jaringan Wireless, kita


harus menyamakan terlebih dahulu pengaturan pada kedua Access Point,
baik itu SSID, password, dan MAC Address. Karena berfungsi untuk
mencegah adanya collision (tabrakan) antara IP Address pada kedua Access
Point, maka kita harus menonaktifkan terlebih dahulu salah satu DHCP
Server dari Access Point tersebut.

Sistem WDS dapat dihubungkan dengan 2 jenis cara, antara lain :

a) Point to Point (One to One)

Pada cara menghubungkan yang pertama ini, kita hanya dapat


menghubungkan dua buah perangkat Access Point saja.
64

b) Point to Many Point (One to Many)

Pada cara menghubungkan yang kedua ini, kita dapat menghubungkan


dua atau bahkan lebih perangkat Access Point pada satu jaringan yang sama.

Penjelasan secara singkat mengenai cara kerja sistem WDS apabila di


aplikasikan pada kehidupan sehari-hari, seperti pada gambar berikut

Gambar 3.18. ‘Contoh Pengaplikasian Sistem Jaringan WDS

Pada gambar tersebut, apabila user (berupa laptop) berpindah tempat


dari are AP 1 ke area AP lain (AP 2/AP 3), maka user (berupa laptop)
seakan-akan tetap berada pada area yang sama tanpa perlu kehilangan
koneksi

3.5. Manfaat Wireless Distribution System

Sistem tipe WDS pada jaringan Wireles memiliki beberapa manfaat,


sebegai berikut :

1) Memperluas jangkauan jaringan (Coverage Area)


2) Menambah kuota pengguana jaringan
3) Memperkuat jaringan
65

3.6. Kelebihan dan Kekurangan WDS

Selain manfaat yang telah dipaparkan sebelumnya, WDS juga


memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya sebagai berikut :

• Kelebihan WDS
1) Ekonomis
2) Efisien
3) Fleksibel
4) Mudah untuk dilakukan konfigurasi

• Kekurangan WDS
1) Kecepatan akses jaringan internet berkurang, apabila terlalu banyak user
yang terhubung dalam satu jaringan yang sama
2) Apabila Access Point yang dijadikan sebagai server rusak, maka Access
Point Client tidak dapat terkoneksi
3) Tidak semua Access Point dapat (mendukung) sistem WDS

3.7. Pemeliharaan Jaringan WDS

Pemeliharan jaringan Wireless (Nirkabel) dengan sistem WDS, sama saja


seperti halnya pemeliharaan jaringan Wireless (Nirkabel) yang tidak menggunakan
sistem WDS. Sebab, sama-sama merupakan jaringan Wireless (Nirkabel). Berikut
ini, cara pemeliharan jaringan Wireless (Nirkabel) untuk ynag menggunakan sistem
WDS ataupun tidak.

a) Mengatur Data Rate

Melakukan kustomisasi terhadap data rate pada kartu jaringan dan


router Wireless (dari setelan default-nya), mau dipercepat ataupun
diperlambat (sesuaikan dengan kebutuhan)
66

b) Mengubah Channel Wireless Router

Untuk menghindari adanya bentrokan atau Interferensi antara router


yang dimiliki dengan router yang lainnya, maka diperlukanlah mengubah
channel router.

c) Menggunakan Teknologi 802.11g

Teknologi 802.11g merupakan teknologi jaringan yang cepat dan stabil


sampai saat ini, karena mampu mencapai 54 Mbps. Maka diperlukanlah
untuk menggunakan teknologi 802.11g ini, sebab menyesuaikan dengan
perkembangan teknologi router dan menjadikan proses akses internet
menjadi cepat dan stabil saat digunakan.

d) Memonitoring Performa Jaringan

Penting sekali untuk dapat mengetahui performa jaringan yang sedang


berjalan, karena untuk mengetahui apakah jaringan berjalan dengan stabil
dan baik, ataukah masih sering mengalami kerusakan (disconnect)

e) Meng-upgrade Firmware Wireless Router

Firmware ini biasanya digunakan untuk mengontrol aktifitas dari


router, umumnya orang menyebut firmware sebagai otak dari perangkat
router yang mana berisi instruksi-instruksi pengontrolan jaringan. Maka
dari itu sangat dianjurkan melakukan upgrade firmware, yang mana
gunanya adalah untuk menjaga keamanan router dan mempercepat kinerja
router.

f) Menggunakan Program Telnet

Telnet biasanya digunakan untuk menjalankan beberapa perintah ke


perangkat jaringan yang digunakan seperti router, dengan telnet kita bisa
melihat statistic dan memonitoring perangkat jaringan yang sedang
digunakan (berjalan).
67

g) Menggunakan Metode Protocol Filtering

Menggunakan metode protocol filtering adalah dengan alasan


keamanan, dimana kita bisa menentukan inbound dan outbound protocol
yang diperbolehkan dalam perangkat jaringan. Serta dengan metode ini
juga, kita dapat mencegah orang lain menggunakan SNMP (Simple Network
Management Protocol), menyaring pesan-pesan ICMP (Internet Control
Message Protocol) untuk mencegah serangan Ddos.

h) Memperluas Jaringan

Dalam proses memperluas jaringan menggunakan sistem WDS pada


jaringan Wireless, haruslah melakukan beberapa cara seperti :

- Peningkatan level kekuatan transmisi


- Menggunakan antenna dengan kualitas yang baik
- Menambah atau menggunakan perangkat amplifier
(penguat)
- Menguatkan sinyal dengan repeater
i) Memfiltering SSID dan MAC Address

Untuk keamanan sebuah jaringan nirkabel, maka perlulah melakukan


penyaringan terhadap perangkat SSID atau MAC Address yang
menggunakan jaringan nirkabel tersebut.

j) Menjauhkan Wireless Router dari Peralatan Elektronik

Untuk menjaga kecepatan dan kekuatan sinyal dari sebuah jaringan


nirkabel, maka perlulah menjauhkan Wireless Routeri dari perangkat
elektronik yang kemungkinan dapat merusak ataupun mengganggu sinyal
dari jaringan nirkabel.

Anda mungkin juga menyukai