Nama Mata Kuliah : Pengantar Prodi Teknik Lingkungan/ M-4 Pengolahan Air Limbah
Kelas : 12638/RB
Nama Peserta : Bona Harley Tua
NIM : 121250096
Air limbah adalah air sisa dari suatu hasil usaha dan/atau kegiatan dan air limbah
domestik adalah yang berasal dari aktivitas hidup sehari-hari manusia yang berhubungan
dengan pemakaian air. Scundaria (2000) menyebutkan bahwa limbah merupakan sumber daya
alam yang telah kehilangan fungsinya, yang keberadaannya mengganggu kenyamanan dan
keindahan lingkungan. Air limbah bila tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan
gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada. (Sugiarto, 2008)
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi sebagai berikut:
1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air
limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.
2. Air buangan industri (industrial wastes water) yang berasal dari berbagai jenis industri
akibat proses produksi.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu air buangan yang berasal dari
daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat ibadah,
dan sebagainya.
Dalam menentukan suatu air termasuk air yang tercemar atau tidak dibutuhkan parameter-
parameter yang digunakan dalam pengukuran kualitas air limbah. Paramater yang digunakan antara
lain:
1. BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau mg/l yang
dipergunakan untuk menguraikan bahan organik oleh mikroorganisme.
2. COD (Chemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau mg/l yang
dibutuhkan untuk menguraikan bahan organik secara kimiawi
3. TSS (Total Suspended Solid) adalah total padatan tersuspensi, yaitu padatan yang
menyebabkan kekeruhan air, tidak larut dan tidak mengendap langsung.
4. DO (Dissolved Oxygen) atau oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung di
dalam air dan diukur dalam satuan mg/l.
Dalam mengatur tentang baku mutu air limbah, Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
menerbitkan peraturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah yang dimana sudah terjadi tiga kali perubahan
dimana yang terakhir di tahun 2019, Peraturan tersebut terdiri atas 18 pasal dan 48 lampiran dimana
mengatur standar kelayakan air limbah di berbagai industry sehingga meminimalisir pencemaran
lingkungan.
Ada banyak berbagai dampak yang dihasilkan ketika terjadinya proses pembuangan air limbah
diantaranya sebagai berikut:
1. Dampak dari Aspek Kesehatan, air limbah yang berasal toilet mengandung
bakteri E. Coli yang dapat menyebabkan penyakit perut seperti typhus, diare, kolera dan
penyakit lainnya. Bila air yang sudah tercemar tersebut dimasak, bakteri akan mati,
tetapi bakteri tetap dapat menyebar melalui proses lain, seperti; cuci piring, mandi,
gosok gigi, wudhu dan kegiatan penggunaan air sumur lainnya tanpa melalui proses
memasak.
2. Dampak dari Aspek Lingkungan, jenis limbah tertentu, seperti limbah cuci
mengandung bahan kimia deterjen yang dapat mempengaruhi tingkat keasaman/pH
tanah. Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat
mematikan tumbuhan dan hewan tertentu yang hidup di sungai. Keadaan ini dapat
merusak ekologi sungai secara keseluruhan dalam waktu yang berkelanjutan.
3. Dampak dari Aspek Estetika, seperti halnya limbah padat, air limbah yang tidak diolah
dapat menimbulkan masalah bau yang tidak sedap dan menghadirkan lingkungan yang
tidak elok dipandang.
Dalam mengolah air limbah, pengolahan dilakukan dengan cara mencegah berbagai zat
penyusun pencemaran air masuk kedalam air. Selain itu mengurangi berbagai penyakit menular
dengan cara senantiasa hidup bersih dan merawat sanitasi. Selain itu terdapat tujuan
dilakukannya pengolahan air limbah yaitu: Memperbaiki tingkat keasaman air, mengurangi
bau, menurunkan dan mematikan mikroorganisme, dan mengurangi kadar bahan-bahan terlalur
di dalam air.
Dalam membuat pengolahan air limbah dibutuhkan berbagai proses sehingga tidak ada
yang terlewat dalam menjaga kelayakan air. Proses pengolahannya diantaranya sebagai berikut:
Karyadi, Lukman. 2010. Partisipasi Masyarakat Dalam Program Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) Komunal Di RT 30 RW 07 Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota
Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Gegrafi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ekonomi.
Universitas Negeri Yogyakarta.