Anda di halaman 1dari 15

KONSTRUKSI KAPAL – ME 184410

ENGINE BED DRAWING


SEMESTER GANJIL 2020/2021

LAPORAN PERHITUNGAN

Dibuat oleh :

Naufal Adham Hanafi 04211940000054


Anak Agung Ngurah Bagus Krishna Narendra 04211940000080
Agung Dwi Nugraha 04211940000096
Farhan Fathurakhman 04211940000097

Dosen Pengampu :
Dr. Achmad Baidowi, ST.,MT
NIP. 1980201971033

DEPARTMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI SURABAYA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)
SURABAYA

2021
DATA KAPAL

Length Over All, LOA 153,4 m

Water Line Length, LWL 149,58 m

Length Between Perpendiculars, LPP 143,85 m

Breadth, B 26,101 m

Height, H 14,426 m

Draught, T 9,612 m

Constant Speed, Vs 13 Knot

Coefficient Block , Cb 0,781

Tenaga Mesin 4640 kw


Putaran Mesin Maks 750 Rpm
Rpm Propeller 195 Rpm
Panjang Kamar
Mesin 21 m
Nomor Gading 9 sampai 28  
Merk Mesin Wartsila  
Tipe 6L32  
Dimensi Mesin        

Ukuran resin chocks


150 x 400 mm

Nama Ukuran Satuan

LE 1 5.13 m
HE 1 2.295 m
WE 1 2.38 m
HE 2 2.345 m
HE 4 0.5 m
HE 3 1.155 m
LE 2 3.67 m
LE 4 0.25 m
WE 3 0.88 m
WE 2 1.35 m
WE 5 1.425 m
LE 3 1.215 m
HE 5 1.78 m
HE 6 0.46 m
WE 6 0.375 m
LE 5 0.515 m
Ukuran Baut Ø43H7/n6
diameter 43 mm suaian paksa
Kontruksi Alas

No. Item Notes


1. Perhitungan Panjang L & hdb dimana tidak boleh
Panjang L adalah jarak pada garis air muat dari linggi haluan kurang dari 96%
kebelakang kemudi atau garis sumbu tongkat kemudi jika tidak LWL dan tidak
ada linggi kemudi. perlu lebih besar
dari 97% LWL.
Diketahui : Lwl = 149.58 m
Lpp = 143.83 m
Maka :
96% Lwl = 143.60 m
97% Lwl = 145.09 m
Sehingga :
L = 144.00 m

2. Double Bottom untuk kapal > 5000


Untuk kapal > 5000 DWT DWT
hmin = 1.0 m
hdb = B/15
= 1,74 m
Diambil hdb : 2,00 m

3. Penumpu bujur pondasi


Tebal pelat penumpu bujur pondasi tidak boleh kurang dari : untuk
t = P/750 + 14 [ mm ] 1500<P<7500 Kw
untuk, P = 4640 kW
= 20,19 mm ≈ 21,0 mm

4. Docking Profil
Aw = 10 + 0,2 L [ cm2 ]
= 39 cm2
Dipilih Profile = L 200 x 200 x 13
Luas penampang = ( 200 +200 ) x 13
= 5200 mm2
= 52 cm2 [ Memenuhi ]

5. Pelat hadap dudukan mesin


Luas penampang pelat hadap tidak boleh kurang dari : untuk P > 750 kW
AT = P/75 + 70 [ cm2 ]
= 131,87 cm2
Dimana :
diameter baut mesin = 43 mm
lebar pelat = 116,4 / 4
= 32,97 cm
diambil lebar pelat 330 mm
Tebal pelat hadap = 43 mm , lebar = 330 mm
Luas = 43 x330
= 14190 mm2
= 141,9 cm2 [ Memenuhi ]

6. Penumpu tengah (Centre Girder)


Tinggi dari penumpu tengah tidak boleh kurang dari : untuk h < 1200
mm
h = hdb = 2,00 m = 2000 mm
k=1
Tebal pelat penumpu tengah pada 0,7 L amidship tidak boleh
kurang dari :
Tm = h/ha [ h/100 +1,0] √k
= 12.62 mm
h = 350 + 45 x B
= 1524.55 mm

Penumpu Samping (Side Girder)


7. Tinggi dari penumpu samping tidak boleh kurang dari

h = hdb = 2.00 m = 2000 mm


ha = 2.00 m = 2000 mm
t = [ h2/120 x ha] √k ; k = 1
= 16.67 mm ≈ 17 mm

Wrang Pelat (Kamar Mesin)


8. Tebal wrang pelat tidak boleh kurang dari:
tpf = (tm - 2.0)√k
dimana,
tm = tebal center girder
tm = 12.62 mm
maka, t = 10.62 mm

Penambahan ketebalan wrang pelat di kamar mesin :


9. % = 3.6 + P/500
= 12.88 %
Jadi tebal wrang pelat kamar mesin :
t = 11.539 mm ≈ 12 mm
Jarak antar baut pas dengan sumbu poros = 625 mm
Diameter baut = 47 mm
Jarak engine girder sisi dalam = 625- 47/2- 30
= 571.5 mm
Pembulatan kebawah= 571 mm

10. Longitudinal Girder


Tebal dari longitudinal girder yang berada diatas inner bottom
harus tidak kurang dari :

Maka untuk P = 4640 kW


t = P/750+14
= 20.18666667 mm (minimal)
Pembulatan ke atas menjadi 21 mm

11. Inner bottom

tebal plat tidak boleh kurang dari,


t =1,1.a√.(p.k) + tk mm
dimana,
p= diambil harga terbesar dari p1, p2, p3
p1 = 10(T-hdb)
p2 = 10.h
h = jarak dari double bottom terhadap 1 meter diatas geladak
= H - Hdb + 1
= 13.426 m
p3 = p1
p1 = 10(T-hdb)
= 10 (6,7879 - 1)
= 76,120 kN/m2
p2 = 10 x h
= 134,260 kN/m2
p3 = 76,120kN/m2
sehingga:
p = 134.260 kN/m2 (diambil p yang terbesar)

t= 1,1.a√.(p.k) + tk
= 1.1 x 0.0 √(134.3 x 0.0) + tk
= 10.42 + tk
t' = 10.42 mm t' > 10mm
sehingga, tk = 1.542 mm
jadi, t = t' + tk mm
= 11.96 mm ≈ 12 mm

Basic External Dynamic Load (Dasar Pembebanan Luar)


12.
P0 = 2,1.(CB + 0,7). Co . CL .f . CRW [kN/m2]
C0 =

= 7.92
CL = 1.00 L > 90m
CRW = 0.9 Pelayaran samudra terbatas
f = 1 (Shell Plate, Weather deck)
f = 0.75 (Frame, Deck Beam)
f = 0.6 (Web frame, Stringger)

maka: P0 = 2,1.(CB + 0,7). Co . CL .f . CRW [kN/m2]


= 16.63 kN/m2

Gading Biasa
13. Modulus gading utama ditentukan dengan rumus:
W = n.c.a. ℓ2.cr.Ps.k (cm3)
dimana,
n = 0.55 ;untuk L>100 m

c = 1,0 - [(lku/l) + 0,4*(lko/l)]


lku = 0.3
lko = 0.3
c= 0.997

z= 1/3 x T = 3,204
Rn = Vs . LWL / Vk = 841839434.5
Cf = 0.075 / (log Rn - 2)^2 = 0.001563842
ps = 64.115 kN/m2

Maka, W adalah

W= n.c.a. ℓ2.cr.Ps.k (cm3)

W= 98.449 l yang digunakan adalah l min


3. Selecting ENGINE
Engine Power > BHPmcr
from the calculation above on section 2, then we choose this engine,
Name of Engine Wartsila 32
Type of Engine 8L32 (8L means, the
Power 4640 kW engine has 8
Total Cylinder 8 cylinder)
Piston Stroke 400 mm
Cylinder Diameter 320 mm
Description 4-Stroke
Engine Speed 750 rpm

and choose this type of gearbox,


Brand Wartsila Single Input
Type SV75
Max. Power 4402 kW

Pictures and specification for Wartsila 32 :


1.Engine

2.Power Rates

Pictures for Wartsila Single Input Gear :


1.Gearbox
ENGINE ROOM CALCULATION

No. Item Notes


Diameter Propeller 0,7T 4,48
a 0,33T 2,112
e 0,12T 0,768
b 0,35T 2,24

Jarak Gading, Stern Bulkhead, Engine Room Bulkhead, Collision


Bulkhead :
+ Jarak Gading
LPP 97 m
LWL 99,716 m
B 15 m
H 7,6 m
T 6,4 m

L
a 0= +0,48 a 0=0,679432 m
500
¿ 0,7 m

Harga jarak gading diambil sebagai berikut :


 Pada stern bulkhead : ≤ 600 mm
 Pada kamar mesin : ≤ 1000 mm
 Pada ruang muat : ≤ 1000 mm
 Pada collision bulkhead : ≤ 600 mm
1.
AP ke 0,35T
- Panjang awal 0,35T = 2,24 m
- Jarak gading = 0,6 m
- Jumlah jarak gading = 3,733333
- Pembulatan menjadi = 4 jarak gading,
- Sehingga Panjang sebenarnya = 2,4 m
- Nomor gading = 4
2.
Sterntube Bulkhead
Minimal 3 jarak gading dari 0,35T sehingga Panjang sterntube
bulkhead dari 0,35t adalah sebagai berikut :
- Jumlah jarak gading = 3
- Jarak gading = 0,6 m
- Panjang dari 0,35T = 1,8 m
- Nomor jarak gading = 7
- Panjang sterntube bulkhead dari AP = 4,2 m
3.
Engine Room Bulkhead
Panjang engine room bulkhead 17-20% LPP dari AP
- Diambil 18% menjadi 17,46 m dari AP
Panjang engine room bulkhead dari sterntube bulkhead
- Panjang awal = 13,26 m dari sterntube bulkhead
- Jarak gading = 0,7 m
- Jumlah jarak gading = 18,94286
- Pembulatan menjadi = 19,
- Sehingga Panjang sebenarnya menjadi 13,3 m dari sterntube
bulkhead
- Nomor jarak gading = 26
4.
Cargo Hold
- Panjang cargo hold awal = 71,74 m
- Jarak gading = 0,7 m
- Jumlah jarak gading = 102,4857
- Pembulatan menjadi = 102,
- Sehingga panjang cargo hold sebenarnya dari engine room
bulkhead menjadi 71,4 m
5.
Collision Bulkhead
Panjang collision bulkhead 5-8% LPP dari FP
- Diambil 8% menjadi 7,76 m
Front cargo hold bulkhead sama dengan collision bulkhead, sehingga
collision bulkhead ada pada jarak gading 102,

Sehingga jarak collision bulkhead sebenarnya dari AP = 8,1 m

ENGINE BED CALCULATION


No. Item Notes
SHIP’S DATA

POWER
BHPmcr 4640 kW 6219,83 HP

1. Thickness of side girder under foundation

t = 20,1867 mm

(According to the specs of Wartsila engine bed)


2.

Area of the top plate engine bed

AT = 131,867 cm²

Anda mungkin juga menyukai