Anda di halaman 1dari 11

BUPATI ROKAN HILIR

3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang


Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
4. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 11 Tahun
2016 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Tahun 2016 Nomor 11);
5. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17 Tahun 2018
tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi
dan Kabupaten/Kota Yang Melaksanakan Urusan
Pemerintahan Bidang Perindustrian ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 849).

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN BUPATI NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,
SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN ROKAN HILIR

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2016 tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Rokan Hilir, diubah sebagai
berikut :

1. Ketentuan pasal 3 angka 1 huruf c, angka 3 dan angka 7 diubah sehingga


pasal 3 berbunyi :

Pasal 3

(1) Tipelogi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar ditetapkan sebagai Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten tipe A terdiri atas 1 (satu)
sekretariat dan paling banyak 4 (empat) Bidang, dengan susunan organisasi, terdiri
dari :
a. Kepala.
b. Sekretariat.
c. Bidang Perindustrian.
d. Bidang Perdagangan.
e. Bidang Metrologi dan Tertib Niaga.
f. Bidang Pasar.
g. UPTD

(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b membawahi 3 (tiga)
subbagian;
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Perencanaan dan Program; dan
c. Sub Bagian Keuangan.

(3) Bidang Perindustrian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,


membawahi :
a. Seksi Pembangunan Sumber Daya Industri;
b. Seksi Sarana dan Prasarana Industri; dan
c. Seksi Pemberdayaan, Pengendalian dan Pengawasan Industri.

(4) Bidang Perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,


membawahi :
a. Seksi Perdagangan Dalam Negeri;
b. Seksi Perdagangan Luar Negeri; dan
c. Seksi Logistik dan Sarana Distribusi.

(5) Bidang Metrologi dan Tertib Niaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
e, membawahi :
a. Seksi Pengembangan dan Pembinaan Kemetrologian;
b. Seksi Pengawasan Kemetrologian dan Tertib Niaga; dan
c. Seksi Pelayanan Tera/Tera Ulang.

(6) Bidang Pasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, membawahi :
a. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Pasar;
b. Seksi Pengelolaan dan Ketertiban Pasar; dan
c. Seksi Retribusi Pasar.

(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran, dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

2. Ketentuan pasal 12 diubah sehingga pasal 12 berbunyi :

Bidang Perindustrian
Pasal 12

(1) Kepala Bidang Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan


perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah di bidang
perindustrian.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas, Bidang


Perindustrian mempunyai fungsi :
a. Penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan kebijakan di
bidang perencanaan pembangunan industri;
b. Penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
daerah di bidang pembangunan sumber daya industri;
c. Penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
daerah di bidang sarana dan prasarana industri;
d. Penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
daerah di bidang pemberdayaan industri;
e. Penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan kebijakan di
bidang pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha
industri/kawasan industri yang menjadi Kewenangan Daerah meliputi
sumber daya industri, pemanfaatan SDA, manajemen energi, manajemen
air, Standar Nasional Indonesia, data industri dan kawasan industri,
standar industri hijau, standar kawasan industri, perizinan
industri/kawasan industri, dan keamanan dan keselamatan alat, proses,
hasil produksi, penyimpanan dan pengangkutan;
f. Koordinasi pelaksanaan tugas seksi pembangunan sumber daya industri,
seksi sarana dan prasarana industri, dan seksi pemberdayaan,
pengendalian dan pengawasan industri, dan;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan
tugas dan fungsinya.

3. Ketentuan pasal 13 diubah sehingga pasal 13 berbunyi :

Seksi Pembangunan Sumber Daya Industri


Pasal 13

Kepala Seksi Pembangunan Sumber Daya Industri mempunyai tugas :


a. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor pembangunan SDM Industri meliputi wirausaha industri, tenaga
kerja industri, Pembina industri dan konsultan industri untuk pembangunan
industri unggulan Kabupaten Rokan Hilir,
b. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan pengembangan kompetensi teknis,
manajerial, kreatifitas dan inovasi untuk menciptakan wirausaha industri
melalui pendidikan & pelatihan, pemagangan, inkubator industri dan
kemitraan,
c. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan pengembangan kompetensi teknis
dan manajerial untuk upaya pembangunan tenaga kerja industri melalui
pendidikan dan pelatihan atau magang termasuk pengembangan pusat
pendidikan dan pelatihan industri,
d. Menyusun data dan informasi serta analisis perkembangan SDM industri
dalam upaya evaluasi pengembangan SDM Industri secara berkala untuk
bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pembangunan SDM
Industri,
e. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor pemanfaatan, jaminan ketersediaan dan penyaluran, serta
pelarangan dan pembatasan ekspor Sumber Daya Alam Kabupaten Rokan
Hilir dalam rangka peningkatan nilai tambah sumber daya alam untuk
menghasilkan industri pengolahan di Kabupaten Rokan Hilir,
f. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan pengaturan pemanfaatan sumber
daya alam industri dalam rangka peningkatan nilai tambah sumber daya alam
yang dihasilkan Daerah guna menjamin ketersediaan dan penyaluran bagi
industri Daerah,
g. Menyusun data dan informasi ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya
alam Industri secara periodik untuk bahan pengambilan kebijakan Daerah
dalam upaya penjaminan dan pemanfaatan sumber daya alam secara optimal,
h. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Industri untuk industri
unggulan Kabupaten Rokan Hilir agar terciptanya peningkatan efisiensi,
produktifitas, nilai tambah, daya saing dan kemandiran Industri,
i. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan
teknologi bagi pembangunan dan pengembangan industri melalui fasilitasi
kerjasama litbang IPTEK bidang industri antara perusahaan industri dan
perguruan tinggi atau antara lembaga litbang dalam dan luar negeri, promosi
alih teknologi dari industri besar, lembaga litbang, perguruan tinggi dan lain
– lainnya ke industri kecil/menengah, dan fasilitasi lembaga litbang atau
perusahaan industri yang mengembangkan teknologi bidang industri, serta
peningkatan peranan dan perluasan kontribusi HaKI,
j. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor pengembangan kreatifitas dan inovasi masyarakat dalam
pembangunan industri untuk menciptakan daya saing dan kemandirian
industri,
k. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan
kreatifitas dan inovasi masyarakat dalam upaya mendorong pembangunan
industri dengan mengintensifkan penyediaan ruang dan wilayah kreatifitas
dan inovasi bagi masyarakat; sentra industri kreatif; pelatihan teknologi dan
desain; konsultasi, bimbingan, advokasi dan fasilitasi perlindungan HaKI; dan
fasilitasi promosi dan pemasaran produk industri kreatif,
l. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor penyediaan sumber pembiayaan dalam rangka peningkatan daya
saing industri lokal dan pembangunan industri pionir,
m. Menyusun rencana aksi, pelaksanaan dan fasilitasi penyediaan pembiayaan
untuk pembangunan industri menurut kewenangan Daerah melalui strategi
pembiayaan yang kompetitif,
n. Menyusun data/informasi sumber dan penyaluran pembiayaan oleh lembaga
pembiayaan yang telah disalurkan untuk pembangunan industri guna bahan
evaluasi kebijakan penyediaan pembiayaan yang telah ditetapkan,
o. Menyiapkan bahan perencanaan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) yang terkait pembangunan
sumber daya industri dalam upaya penguatan rencana pembangunan industri
kabupaten secara berkesinambungan dan terintegrasi,
p. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Pembangunan Sumber Daya
Industri berdasarkan tugas dan rencana strategis sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan;
q. Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
r. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
s. Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
t. Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan
dalam pembinaan dan peningkatan karier;
u. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan Seksi Pembangunan Sumber Daya Industri secara rutin
maupun berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
v. Memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Perindustrian tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis
maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
w. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas Seksi
Pembangunan Sumber Daya Industri secara rutin maupun berkala sebagai
bahan dasar pemecahan masalah;
x. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas Seksi Pembangunan Sumber
Daya Industri berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas
yang dibutuhkan
y. Menyiapkan bahan penyusunan standard operating procedure terhadap
pekerjaan yang berkaitan pelayanan dan sistem administrasi sesuai dengan
bidang tugasnya dalam upaya mewujudkan sistem kerja yang berstandar,
terarah, dan terstruktur;
z. Mengevaluasi hasil kegiatan tahunan untuk anggaran Seksi Pembangunan
Sumber Daya Industri berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan penyempurnaannya;
aa.Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada Kepala Bidang
Perindustrian secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban; dan
bb. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

4. Ketentuan pasal 14 diubah sehingga pasal 14 berbunyi :

Seksi Sarana dan Prasarana Industri


Pasal 14

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Industri mempunyai tugas :


a. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor standardisasi industri dalam wujud perluasan penerapan SNI,
pengembangan spesifikasi teknis produk dan pedoman tata cara produksi
untuk menghasilkan industri yang berdaya saing, ramah lingkungan, efisien
dan berkinerja,
b. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan penerapan SNI, pengembangan
spesifikasi teknis, dan tata cara produksi melalui sosialisasi, bimbingan
teknis, pelatihan, dan fasilitasi bagi industri guna mempercepat lahirnya
produk industri bermutu di Daerah,
c. Menyusun data dan informasi industri yang telah menerapkan SNI,
pengembangan spesifikasi teknis dan tata cara produksi dalam upaya evaluasi
pelaksanaan kebijakan standardisasi industri di Daerah,
d. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor infrastruktur industri dalam wujud fasilitasi pengembangan wilayah
pusat pertumbuhan industri, kawasan industri dan infrastruktur penunjang
industri yang izinnya dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir,
e. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan pengembangan infrastruktur
industri dalam mendorong dan mendukung pengembangan wilayah pusat
pertumbuhan industri, kawasan peruntukkan industri, kawasan industri dan
sentra IKM,
f. Menyiapkan bahan kajian pengembangan wilayah pusat pertumbuhan
industri, kawasan peruntukkan industri, kawasan industri dan/atau sentra
IKM dengan melibatkan tenaga ahli yang berkompeten untuk mengukur
kelayakan pengembangan perwilayahan industri di lokasi tertentu yang
ditetapkan,
g. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor pengelolaan sistem informasi industri Kabupaten agar terciptanya
penyelenggaraan sistem informasi industri nasional di Kabupaten Rokan Hilir,
h. Menyusun rencana aksi, koordinasi, pelaksanaan pengumpulan, dan
penyampaian informasi industri Daerah untuk mendukung basis data sistem
informasi industri nasional (SIINAS) meliputi minimal data industri, data
kawasan industri, data perkembangan dan peluang pasar dan/atau data
perkembangan teknologi industri,
i. Menyusun rencana aksi, koordinasi, fasilitasi, dan pelaporan perizinan
industri dalam upaya percepatan, pemberian kemudahan, dan pembinaan
terhadap legalitas usaha industri,
j. Menyiapkan bahan perencanaan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) yang terkait sarana dan
prasarana industri dalam upaya penguatan rencana pembangunan industri
kabupaten secara berkesinambungan dan terintegrasi,
k. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana
Industri berdasarkan tugas dan rencana strategis sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan;
l. Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
m. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
n. Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
o. Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan
dalam pembinaan dan peningkatan karier;
p. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan Seksi Sarana dan Prasarana Industri secara rutin
maupun berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
q. Memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Perindustrian tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis
maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
r. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas Seksi
Sarana dan Prasarana Industri secara rutin maupun berkala sebagai bahan
dasar pemecahan masalah;
s. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas Seksi Sarana dan Prasarana
Industri berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan
t. Menyiapkan bahan penyusunan standard operating procedure terhadap
pekerjaan yang berkaitan pelayanan dan sistem administrasi sesuai dengan
bidang tugasnya dalam upaya mewujudkan sistem kerja yang berstandar,
terarah, dan terstruktur;
u. Mengevaluasi hasil kegiatan tahunan untuk anggaran Seksi Sarana dan
Prasarana Industri berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
penyempurnaannya;
v. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada Kepala Bidang
Perindustrian secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban; dan
w. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

5. Ketentuan pasal 15 diubah sehingga pasal 15 berbunyi :


Seksi Pemberdayaan, Pengendalian dan Pengawasan Industri
Pasal 15

Kepala Seksi Pemberdayaan, Pengendalian dan Pengawasan Industri mempunyai


tugas :
a. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan industri
menengah unggulan Daerah untuk menciptakan industri kecil dan industri
menengah yang berdaya saing, berperan dalam pengentasan kemiskinan dan
penguatan struktur industri nasional, dan menghasilkan barang dan/atau
jasa industri untuk diekspor;
b. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan
industri kecil dan industri menengah yang dilakukan melalui penumbuhan
wirausaha baru, penguatan kapasitas kelembagaan, dan pemberian fasilitas
untuk mendorong tumbuhnya industri kecil dan industri menengah,
c. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor industri hijau dalam wujud pengembangan dan perluasan penerapan
standar industri hijau serta pengawasan pelaksanaan standar industri hijau
di industri Daerah ;
d. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan penerapan industri hijau untuk
upaya menciptakan industri yang ramah lingkungan, efisien dan
berkelanjutan serta melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan industri
hijau di industri Daerah,
e. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor peningkatan penggunaan produk dalam negeri dengan cara
mendorong organisasi perangkat daerah, BUMD, perusahaan swasta, dan
masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri;
f. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan peningkatan penggunaan produk
dalam negeri di Daerah guna mengoptimalkan organisasi perangkat daerah,
BUMD, perusahaan swasta dan masyarakat menggunakan produk dalam
negeri melalui sosialisasi, bimbingan teknis, dan penguatan kelembagaan,
g. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor kerjasama dan investasi industri termasuk kerjasama internasional
di bidang industri dalam upaya percepatan pertumbuhan dan penyebaran
industri;
h. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan kebijakan dalam mendorong
penanaman modal di bidang industri melalui kerjasama dan investasi industri
untuk menguatkan struktur industri dan peningkatan daya saing industri
Daerah,
i. Menyusun rekapitulasi nilai investasi sektor industri untuk mengukur dan
evaluasi perkembangan nilai investasi industri dengan cara pengumpulan
data dan informasi investasi dari instansi terkait,
j. Menyiapkan bahan perencanaan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) yang terkait pemberdayaan
industri dalam upaya penguatan rencana pembangunan industri kabupaten
secara berkesinambungan dan terintegrasi,
k. Melakukan penyiapan perumusan, evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah
di sektor pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan usaha industri
dalam hal pemenuhan dan kepatuhan terhadap peraturan bidang
perindustrian oleh Perusahaan Industri,
l. Menyusun rencana aksi dan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan
terhadap kegiatan usaha industri secara periodik maupun khusus baik secara
sendiri ataupun kerjasama dengan instansi terkait dengan mempedomani
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
m. Menyusun laporan hasil pengawasan terhadap kegiatan usaha industri secara
sistematis yang digunakan untuk evaluasi terhadap pelaksanaan peraturan
bidang perindustrian dan dijadikan bahan pengambilan kebijakan,
n. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Pemberdayaan, Pengendalian
dan Pengawasan Industri berdasarkan tugas dan rencana strategis sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
o. Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
p. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
q. Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
r. Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan
dalam pembinaan dan peningkatan karier;
s. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan Seksi Pemberdayaan Industri secara rutin maupun
berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;
t. Memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Perindustrian tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis
maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
u. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas Seksi
Pemberdayaan Industri secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar
pemecahan masalah;
v. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas Seksi Pemberdayaan Industri
berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan
w. Menyiapkan bahan penyusunan standard operating procedure terhadap
pekerjaan yang berkaitan pelayanan dan sistem administrasi sesuai dengan
bidang tugasnya dalam upaya mewujudkan sistem kerja yang berstandar,
terarah, dan terstruktur;
x. Mengevaluasi hasil kegiatan tahunan untuk anggaran Seksi Pemberdayaan
Industri berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
penyempurnaannya;
y. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada Kepala Bidang
Perindustrian secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban; dan
z. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai