ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. J SISTEM ENDOKRIN DENGAN
DIAGNOSA MEDIS “DIABETES MELLITUS TIPE II”
DI RUANG LONTARA 1 BAWAH BELAKANG RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
Oleh:
AR. MEGAWAHYUNI, S.Kep
NIM: 70900118036
(...........................................) (...........................................)
Asuhan Keperawatan Sistem Endokrin Pada Ny. “J” Dengan Diagnosa Medis
Diabetes Mellitus Tipe II Di Ruang Lontara 1 Bawah Belakang
Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo
A. IDENTITAS
Umur : 52 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Suku : Bugis
Agama : Islam
B. Riwayat Kesehatan
kanan
Keluhan Saat Ini : pasien mengatakan nyeri pada luka dijempol kaki
amputasi.
Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4V5M6
mengenai penyakitnya.
C. Kebutuhan Dasar
Suhu : 37,5oc
Q: tertusuk-tusuk
S: 5 NRS
T: Terus menerus
2. Nutrisi
TB : 155 Cm
BB : 62 kg
Masalah Keperawatan: -
3. Kebersihan Perorangan
Masalah Keperawatan :-
4. Cairan
1500cc perhari
Warna : Pucat
Konjungtiva : Anemis
Edema : Tidak
Kekuatan otot : 5 5
5 2
Postur : Tegap
menimbulkan perdarahan
6. Eliminasi
BAK : Sering
Lunak/keras : lunak
Masalah keperawatan :-
7. Oksigenasi
TD : 140/60 mmHg
Sputum :-
Masalah keperawatan :-
tidur
terkadang terbangun
Masalah keperawatan :-
sensori / konduktif
Kulit.
10. Neurosensoris
Memori saat ini : klien masih bisa mengingat memori saat ini
Koodinasi : seimbang
11. Keamanan
ROM : aktif
Spiritual : Mandiri
Masalah Keperawatan :-
a. Hipertensi
b. Diabetes Mellitus
E. DATA GENOGRAM
Keterangan
G1 : KakeK dan nenek orang tua pasien sudah meninggal karena penyakit
Parameter
Fungsi Ginjal
Kimia Darah
AKTIVITAS DAN
1. Aktivitas waktu luang: Tidur di
ISTIRAHAT
tempat tidur
3. Kekuatan otot: 5 5
5 2
5. Postur : Tegap
menimbulkan perdarahan
NEUROSENSORY
didaerah luka
4. Gambaran Nyeri:
Q: tertusuk-tusuk
PSIKOLOGIS
R: luka pada jempol kaki kanan
S: 5 NRS
T: Terus menerus
KEBERSIHAN DIRI
PERILAKU
KEAMANAN
ANALISA DATA
nyeri tertusuk-tusuk,
iskemik jaringan
dan hilang timbul
Do : pelepasan mediator
1. Pasien tampak meringis kimia
2. Pasien tampak
melindungi area nyeri dipersepsikan
dihypothalamus
nyeri akut
Ds : kerusakan sel ß pancreas Ansietas
Pasien mengatakan belum
mengerti mengenai gangguan produksi insulin
penyakitnya.
Do : anabolisme protein menuru
Pasien tampak cemas,
gelisah dan bertanya- kekebalan tubuh
tanya mengenai menurun
penyakitnya
sensori perifer
nekrosis luka
perubahan status
kesehatan
ansietas
Ds : kerusakan sel ß pancreas Intoleran Aktivitas
Pasien mengatakan lemas.
gangguan produksi insulin
Do:
Gangguan
mobilitas fisik
No.Rm : 863941
1. Nyeri akut berhubungan Rasa nyeri menurun 1. Observasi reaksi nonverbal 1. Reaksi nonverbal dapat
dengan kerusakan jaringan dari ketidaknyamanan menun jukkan tingkat
Ds : 2. Identifikasi nyeri secara nyeri yang dirasakan klien
1. Pasien mengatakan komprehensif termasuk lokasi, 2. Menegtahui tingkatnyeri
nyeri pada daerah luka karakteristik, durasi, frekuensi yang dirasakan klien dan
dan kualitas untuk menentukan
dijempol kaki kanan
3. Ajarkan teknik non intervensi selanjutnya
2. pasien mengatakan farmakologis (relaksasi, 3. Teknik non-farmakologi
skala nyeri 5 (NRS), distraksi dll) untuk mengetasi dapat membantu pasien
nyeri untuk mengurangi nyeri
nyeri tertusuk-tusuk,
4. Kolaborasi pemberikan yang dirasakan
dan hilang timbul analgetik untuk mengurangi 4. Pemberian obat analgetik
Do : nyeri dapat mengurangi nyeri
1. Pasien tampak meringis
2. Pasien tampak
melindungi area nyeri
3. Intoleransi aktivitas Aktifitas membaik 1. Identifikasi keadaan umum pasien 1. Untuk mengetahui keadaan
berhubungan dengan 2. Anjurkan pasien istirahat bila umum pasien
kelemahan S.Kep. (70900118036)
Ar. Megawahyuni, Page 18 terjadi kelelahan dan 2. Meningkatkan aktivitas secara
Ds :
Profrsi Ners Angakatan XIV UIN Alauddin Makassar
kelemahan,anjurkan pasien bertahap sampai normal dan
Pasien mengatakan lemas.
melakukan aktivitas memperbaiki tonus otot
Do: semampunya 3. Meningkatkan kemandirian
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
3 Intoleransi
Senin, 3-12-2018 1. Mengiidentifikasi keadaan umum pasien
aktivitas
10.16 WITA Hasil: Pasien mengatakan lemas
10.18 WITA 2. Menganjurkan pasien istirahat bila terjadi kelelahan dan
kelemahan,anjurkan pasien melakukan aktivitas semampunya
Hasil: Pasien nampak istirahat
10.20 WITA 3. Membantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan
Hasil: Pasien mengatakan mampu dalam posisi miring kiri dan
miring kanan
10.25 WITA 4. Mengubah posisi minimal setiap 2 jam
Hasil:: Pasien nampak nyaman setelah ubah posisi teratur
Nyeri
4 Selasa, 4-12-2018 1. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
10.00 WITA Hasil:
Pasien tampak sedikit gelisah dan meringis
10.02 WITA
2. Mengidentifikasi nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi dan kualitas
Hasil:
P: saat beraktivitas
Q: tertusuk-tusuk.
R: luka pada jempol kaki kanan
S: 3 (ringan)
T: terus menerus
10.05 WITA
3. Mengajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll)
untuk mengetasi nyeri
Hasil:
7
Rabu, 5-12-2018
Nyeri
10:00 WITA 1. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Hasil:
10.03 WITA Pasien tampak rileks
2. Mengidentifikasi nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
8 Rabu, 4-12-2018
Ansietas 10.08 WITA
10.10 WITA 1. Mengobservasi Tingkat kecemasan pasien
Hasil: Pasien Tampak tenang
10.15 WITA 2. Mengedukasi pasien dan keluarga dengan penyakitnya.
Hasil:Mengedukasi pasien mengenai penyakitnya.
3. Kolaborasi pemberian obat dengan dokter jika diperlukan
Rabu,5-12-2018 Hasil : Paracetamol
9
Intoleransi 10.16 WITA
aktivitas 10.18 WITA 1. Mengiidentifikasi keadaan umum pasien
Hasil: Pasien mengatakan lemas
2. Menganjurkan pasien istirahat bila terjadi kelelahan dan
10.20 WITA kelemahan,anjurkan pasien melakukan aktivitas semampunya
Hasil: Pasien nampak istirahat
3. Membantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan
10.25 WITA Hasil: Pasien mengatakan mampu dalam posisi miring kiri dan
miring kanan
Ar. Megawahyuni, S.Kep. (70900118036) Page 22
Profrsi Ners Angakatan XIV UIN Alauddin Makassar
4. Mengubah posisi minimal setiap 2 jam
Hasil: Pasien nampak nyaman setelah ubah posisi teratur
Senin, 3- 14.15 WITA S = - Pasien mengatakan masih kurang pahan dengan penyakitnya
12-2018 O = -pasien tampak tidak gelisah.
A = Ansietas belum teratasi
P= lanjutkan intervensi
1. ObservasiTingkat kecemasan pasien
2. Edukasi pasien dan keluarga dengan penyakitnya.
3. Kolaborasi pemberian obat dengan dokter jika diperlukan.