PENYUSUN
FREYSI DETU
NIM : 19105026
Kelas: 5A
Menurut ahli tata negara Sokrates, Aristoteles, dan Plato (SPA) adanya negara
di mulai 400 tahun sebelum masehi. Keberadaan negara di dalam masyarakat menurut
Thomas Van Aquino didorong oleh dua hal yaitu manusia sebagai makhluk sosial (animal
social) dan manusia sebagai politik (animal politicum).
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai sifat tidak bisa hidup sendiri dan
juga sebagai makhluk politik memiliki naluri untuk berkuasa. Oleh karena itu, menurut
Thomas Hobbes, keberadaan negara sangat diperlukan sebagai tempat berlindung bagi
individu, kelompok, dan masyarakat, maupun penguasa yang kuat (otoriter), karena
menurutnya manusia dengan manusia lainnya memiliki sifat seperti serigala (homo
homini lupus).
Negara merupakan ikatan manusia yang inshaf akan arti dan panggilan hukum
kodrat.
Batas secara geografis yaitu batas berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Batas perjanjian, batas wilayah ini dapat berupa konvensi, traktat, misalnya
konvensi hukum laut internasional.
1. Res nullius, yaitu laut dapat diambil dan dimiliki oleh setiap Negara.
2. Res communis adalah laut adalah milik masyarakat dunia, sehingga tidak dapat
diambil atau dimilliki oleh suatu Negara.
Rakyat adalah semua orang yang secara nyata berada (tinggal) dalam wilayah
suatu Negara yang tunduk dan patuh terhadap peraturan di Negara tersebut.
Warga Negara adalah orang yang secara syah menurut hukum menjadi warga
Negara, yaitu penduduk asli dan WNI keturunan asing.
Bukan warga Negara adalah orang yang menurut hukum tidak menjadi warga
suatu Negara atau WNA.
Unsur Deklaratif
Diluar unsur mutlak diatas masih terdapat unsur deklaratif, dimana unsur ini
penting bagi suatu negara walaupun bukan merupakan unsur mutlak.
tujuan negara,
undang-undang dasar,
Jumlah orang yang berkuasa dapat berjumlah satu orang, sekelompok orang, atau
banyak orang. Orientasi kekuasan juga ada dua yaitu bila pelanggarannya berorientasi
kepada kepentingan pihak yang berkuasa disebut bentuk negatif, dan apabila berorientasi
demi kepentingan umum (rakyat) disebut bentuk psitif.
Berdasakan jumlah orang yang berkuasa dan orientasi kekuasaan terdapat enam
bentuk klasifikasi negara.
Monarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh satu orang (raja)
untuk kepentingan keseluruhan rakyat (bentuk positif).
Tirani adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh satu orang untuk
kepentingan satu orang atau penguasa saja bentuk negatif.
Aristokras adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh beberapa orang
untuk kepentingan keseluruhan rakyat (bentuk positif).
Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh beberapa orang namun
untuk kepentingan beberapa orang disebut (bentuk negatif).
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh banyak orang untuk
kepentingan keseluruhan rakyat (bentuk positif), sedangkan
Mobokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh banyak orang untuk
kepentingan penguasa saja (bentuk negatif).
2) Bentuk negara ditinjau dari sisi konsep dan teori modern terbagi menjadi dua,
yaitu:
a. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah.
Negara dengan sitem dimana seluruh persoalan yang berkaitan dengan negara
langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat.
Negara serikat adalah bentuk negara yang merupakan gabungan dari beberapa
negara bagian dari negara serikat. Kekuasaan asli dalam negara federasi merupakan
negara bagian, karena ia berhubungan langsung dengan rakyatnya. Sementara negara
federasi bertugas untuk menjalankan hubungan luar negri, pertahanan negara, keuangan,
dan urusan pos.
a. Menurut Ekonomi
b. Menurut Politik
Negara demokratis, negara otoriter, negara totaliter, negara satu partai, negara
multi partai, dan sebagainya.
Negara sosialis, negara liberal, negara komunis, negara fasis, negara agama,
dan sebagainya.
Warga negara yang melanggar atau membangkan dan tidak patuh pada aturan akan
dikenakan sanksi yang tegas.
Negara memaksa agar warganya wajib untuk membayar pajak, bela negara,
mematuhi peraturan.
Negara dapat menggunakan polisi lalu lintas agar masyarakat patuh terhadap
peraturan lalu lintas, jika tidak patuh maka dapat diberi hukuman (tilang,
himbauan dll).
2. Sifat Monopoli
Sifat monopoli ini mempunyai arti bahwa suatu negara juga memiliki
kekuasaan/kewenangan yang mutlak untuk mengatur arah perjuangan ataupun juga
menentukan tujuan yang akan dicapai oleh nation yang bersangkutan.
Setiap hal yang berkaitan dengan masyarakat banyak bisa dimonopoli oleh
negara. Contoh sifat negara yang memonopoli dapat kita lihat dari berbagai bidang
seperti :
Bidang ekonomi, negara dapat merekayasa harga agar tercipta stabilitas harga
bahan pokok.
Bidang energi melalui BUMN juga dapat memonopoli produk-produk vital
seperti minyak (bbm), listrik, dll.
dll
Menyeluruh atau mencakup semua ini berarti bahwa setiap negara memiliki
kewenangan untuk memberlakukan semua peraturan yang telah dibuat oleh negara terseut
dan diperuntukkan untuk semua rakyat tanpa terkecuali atau tanpa adanya diskriminasi.
Menyeluruh atau mencakup semua disebut juga dengan sifat totalitas, sebagai
contoh adalah semua warga negara tanpa terkecuali harus membayar pajak, semua warga
negara wajib untuk melakukan upaya bela negara, semua harus tunduk pada peraturan
yang berlaku dsb.
Fungsi Negara
Salah satu ahli yaitu Harold Laski mengemukakan bahwa fungsi dari suatu negara
adalah untuk menciptakan keadaan supaya keinginan rakyat dapat terpenuhi. Fungsi
negara menurut Harold Laski adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Penertiban.
Yaitu fungsi negara yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
terjadinya konflik (bentrokan) antara warga negara.
b. Fungsi Kesejahteraan.
Yaitu fungsi negara yang memiliki tujuan untuk menjaga keutuhan negara atau
serangan dari luar yang membayakan negara tersebut
d. Fungsi Keadilan.
Fungsi negara yang satu ini berfungsi untuk menegakkan keadilan bagi seluruh
rakyatnya.
Kekuatan suatu negara tergantung pada beberapa elemen sumber daya manusia,
sumber daya alam, kekuatan militer, dan teritorial negara tersebut.
2. Teriitorial negeri
Kekuatan negara juga tergantung seberapa luas wilayah negara, yang terdiri atas
darat dan laut, letak geografis dan situasi negara tetangga. Semakin luas dan semakin
strategis, maka negara tersebut akan semakin kuat.
Kekuatan negara tergantung pada kondisi alam atau material buminya, berupa
kandungan mineral, kesuburan, kekayaan laut, dan hutan. Semakin tinggi tingggi
kekayaan alam, maka negara tersebut akan semakin kuat, negara yang akan semakin kuat,
negara yang kaya akan minyak, agroindustri, dan manufaktur akan menjadi negara yang
tangguh.
Hubungan antara negara dan warga negaranya tercermin dalam hak dan
kewajiban antara negara dan warga negara. Hak dan kewajiban itu tertuang dalam pasal-
pasal konstitusi negara, UUD 1945.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,
dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Di dalam UUD1945 pasal 31 berisi tentang hak dan kewajiban dalam pendidikan
dan kebudayaan. Kalau kita bicara tentang undang-undang pendidikan mestinya kita
melihat dasarnya Kalau era reformasi ,sebagai dasarnya adalah hasil amandemen UUD
1945 ke IV (empat). Hasil amandemen UUD 1945 Ke IV ( tahun 2002) yaitu tentang
pendidikan.
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.