Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada saya, sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini yang tepat pada waktunya
yang berjudul “MORFOLOGI BUAH”.
Makalah ini berisikan informasi tentang Morfologi Buah atau lebih khususnya membahas
tentang Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering, Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging,
Buah sejati ganda dan Buah sejati majemuk.
Makalah ini juga merupakan tugas untuk mendapatkan nilai yang baik di Mata Pelajaran
Botani.
Harapannya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca,dan berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun, sehingga dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Jambi, 18 Mei 2015

Anggota
Kelompok 7

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ 1

DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang....................................................................................................................3


1.2 Tujuan................................................................................................................................ 4
1.3 Manfaat.............................................................................................................................. 5

BAB II ISI............................................................................................................................... 6

2.1 Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering.............................................................................7

2.2 Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging.......................................................................8

2.3 Buah sejati ganda................................................................................................................9

2.4 Buah sejati majemuk..........................................................................................................10

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian. Jika
penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka
bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan
tumbuh menjadi biji.

Pada pembentukan buah,ada kalanya bagian buah selain bakal buah akan ikut tumbuh dan
merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera terjadi penyerburkan dan pembuahan
bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri
dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan putiknya gugur pula
seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.

Selain itu, ada juga pengkhususan – pengkhususan pada buah, seperti buah semu dibagi lagi
menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu majemuk. pada buah semu
kadangkala bentuknya dapat menipu dan membuat keliru khususnya bagi orang – orang
awam yang tidak mengenal bagian mana yang disebut buah pada buah semu, kadang kita
juga suka tertipu oleh bentuk buah semu yang sebenarnya dan bagian lain yang ikut tumbuh
yang lebih memikat perhatian dibandingkan dengan bagian buah yang sebenarnya.

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dibuat makalah ini meliputi hal – hal berikut:

1) Ingin mengetahui bagaimana Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering.

2) Ingin mengetahui bagaimana Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging.

3) Ingin mengetahui bagaimana Buah sejati ganda.

4) Ingin mengetahui bagaimana Buah sejati majemuk.

1.3 Manfaat

Hasil pembahasan tentang MORFOLOGI BUAH ini diharapkan dapat dimanfaatkan dan
diterapkan oleh pihak – pihak berikut ini untuk kegunaan dibawah ini.

1. Pembaca dapat mengetahui tentang kajian buah semu dan dapat membedakan antara
Buah ganda dan Buah Majemuk dengan yang lainnya.
2. Bagi para mahasiswa diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang Mofologi
Buah ini.

3
BAB II

ISI

2.1

Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering

A. Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :

Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau
masak tidak pecah (indehiscens).

Contoh-contoh dari golongan ini ialah :

1. Buah padi (caryopsis), Buah berbiji 1, tidak pecah. Dinding buah tipis, berlekatan
menjadi satu dengan kulit biji. Sedang kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula
dengan bijinya. Buah seluruhnya terbungkus oleh sekam. Pada buah yang demikian
ini orang seringkali tidak membedakan buah dan biji, misalnya pada buah padi (Oryza
sativa L), jagung (Zea mays L), sebutir gabah atau sebutir jagung yang sehari-hari kita
namakan biji, sebenarnya adalah buah.
2. Buah kurung (achenium), Buah berbiji 1 tidak pecah, dinding buah tipis,
berdempetan dengan kulit biji, tetapi kedua kulitnya tidak berlekatan, misalnya pada
buah bunga matahari (Helianthus annus L), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa L).
3. Buah keras (nux), seperti buah kurung, yang sering dibedakan hanya dari buah
kurung karena buah ini mempunnyai buah yang kaku dan berkayu. Yang menjadi satu
membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya kalau semula
berasal dari bakal buah beruang satu di sebut buah kurung jika semula berasal daru
bakal buah yang beruang banyak kemudian semua ruang melebur menjadi satu
disebut buah keras. Contohnya pada buah sarangan (Castanea argentea BL)
4. Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat
alat berupa tambahan berupa sayap yang bisa menyembabkan buah bisa terbang jika
tertiup angin seperti pada suku Dipterocarpaceae.

Susunan buah batu buah Tropaeolum

4
Buah keras buah samara

B. Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika
masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian
rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
1. Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap
ruang berisi satu biji. Jika buah masak, buah pecah menjadi beberapa bagian, dan tiap
bagian buah (mericaripium) mempunyai sifat seperti suatu buah kurung(achenium)
atau buah keras (nux), jadi biji tetap di dalam ruangan, tidak dapat keluar. Mengingat
jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah dapat
dibedakan lagi dalam:
a. Buah berbelah dua (diachenium), Buah pada waktu masak membelah menjadi dua
bagian, masing-masing menyerupai buah kurung dengan satu biji di dalamnya,
contohnya Centella asiatica (daun kaki kuda).
b. Buah berbelah tiga (triachenium), Buah membelah menjadi 3 bagian,
contohnya Tropoelum majus.
c. Buah berbelah empat (tetrachenium), Buah membelah menjadi empat bagian,
contohnya Ocium basilicum
d. Buah berbelah banyak (polyachenium), seperti terdapat beberapa macam Malvaceae.
Jika masak pecah menjadi sejumlah (banyak) bagian buah, yang masing-masing
bersifat buah kurung.

5
2. Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap
bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari
biliknya. Tiap bagian buah terbentukdari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas
sejumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat
dalam buah itu.

Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:

a. Buah berkendaga dua (dicoccus), Buah membelah menjadi 2 kendaga. Masing-


masing lalu pecah dan mengeluarkan 1 biji.
b. Buah berkendaga tiga (tricoccus), Buah membelah menjadi 3 bagian.
Contohmya Ricinua, Hevea, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji.
c. Buah berkendaga lima (pentacoccus), seperti diatas dengan lima bagian buah masing-
masing dengan satu biji misalnya buah Geranium.
d. Buah berkendaga banyak (polycoccus), jika buah mempunyai sifat-sifat seperti di atas
, tetapi jika masak menjadi beberapa bagian buah masing-masing dengan satu biji
yang dapat di keluarkan, buah menjadi banyak bagian. Misalnya Malvaceae.

Buah Hevea buah geranium

3. Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji,
terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masah lalu pecah, tetapi kulit buah yang
pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan
dalam:
a. Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu
ruangan dengan banyak biji di dalamnya, jarang sekali hanya mempunyai satu biji.
Jika sudah masak, buah pecah menurut salah satu kampuhnya, biasanya pecah
menurut kampuh perutnya,Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea dryand), bunga
sari cina (Catharanthus roseus G. Don)
b. Buah polong (legumen). Buah ini terbentuk dari satu daun buah pula dan mempunyai
stu ruangan atau lebih(karena adanya sekat-sekat semu). Jika sudah masak, buah ini
akan pecah menurut kampuhnya (kampuh perut dan kampuh punggung), atau
terputus-putus terpanjang sekat-sekat semuanyaBuah yang demikian ini terdapat pada
semua jenis tumbuhan yang tergolong suku: Papilionaceae, misalnya: orok-orok

6
(Crotalaria sp.), Caesalpiniaceae, misalnya: kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima Swartz.), danMimosaceae, misalnya pohon saman (Samania
saman Merr). Begitu karakteristik buah ini untuk ketiga suku ini, hingga ketiga-
tiganya ada pula yang menyatukan menjadi satu suku besar dengan nama: tumbuhan
berbuah polong (Leguminosae). Selain adanya sekat-sekat semu, yang menyebabkan
ruang buah polong itu terbagi menjadi beberapa bilik, masing-masing dengan satu
biji, ada pula buah polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe tersebut di atas
yaitu,
- Buah masak di dalam tanah dan jika masak tidak pecah misalnya pada kacang
tanah (Arachis hypogae L) dan kacang bogor (Vaandzeia subterranea L)
- Buah mempunyai kulit yang berdaging dan jika masak juga tidak pecah misalnya
buah asam (Tmarindus indica L), nam-nam (Cynometra cauliflora L).
- Buah mempunyai sususan seperti buah batu dengan tiga lapisan kulit buah, hanya
mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah misalnya pada
pohon gayam (Inocarpus edulis Forst)
c. Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun buah,
mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya. Buah
ini membentuk sekat semu, sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun buah
tepisah oleh sekat semu tadi, dan oleh sekat semu itu buah lalu terbagi menjadi dua
ruangan, masing-masing dengan dua tembuni. Jika buah sudah masak, buah ini pecah
menurut kedua kampuhnya, tetapi tidak seperti buah polong yang pecahnya mulai dari
ujung buah, melainkan dari pangkal buah dan tetap berlekatan di bagian ujungnya.
Biji agak lama menempel pada kedua sisi sekat semua tadi, tetapi akhirnya akan
runtuh pula. Buah dengan susunan demikian ini umum terdapat pada warga suku
Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica
juncea  Coss), dll.
d. Buah kotak sejati (capsula), buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan
mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini
jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang ada di dakamnya dapat keluar.
Berasal dari dua daun buah atau lebih yang mempunyai sejumlah ruangan sesuai
dengan jumlah daun buahnya.

Buah polong buah Catharanthus

7
2.2

Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging

Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun
ada pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica
fragrans Houtt.).

Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:

a. Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai
dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agaj menjangat atau kaku seperti kulit
(belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan.
Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan misalnya:
 Buah papaya (Carica papaya L), buah belimbing (Averrhoa carambolaL.), sawo
manila (Achras zapota L.)

Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat yang agak kaku
seperti kulit tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya, misalnya:

 Buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).

b. Buah mentimun (pepo). Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda
dengan buah buni. Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam
dan merupakan sekat-sekat sejati. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis
tumbuhan yang tergolong suku Cucurbitaceae. Misalnya : mentimun sendiri
(Cucumis sativus L.), waluh (Cucurbita moschata  Duch.), semangka (Citrullus
vulgaris Schrad.), juga pada tumbuhan yang tergolong dalam suku Passifloraceae,
misalnya : markisa (Passiflora quadrangularis L.), buah negri (Passiflora edulis
Sims.).
c. sBuah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah
buni. Kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :
 Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri,
yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi
kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
 Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang
biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
 Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa
ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan
bijinya terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.

8
d. Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit
yaitu:
 Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin
mengkilat.
 Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut, kalau berdaging
seringkali dapat dimakan.
 Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras, dan berkayu.

Buah batu kita dapati antara lain pada pohon mangga (Mangifera indica L.) yang kulit
tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.) dan
nyamplung (Calophyllum inophyllumL.) yang mempunyai kulit tengah yang berserabut, dan
menyebabkan buah menjadi ringan, dapat terapung-apung, dan dengan demikian dapat
dipencarkan dengan perantaraan air.

e. Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir
mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.
f. Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup
kuat, seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini
mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji. Buah yang demikian
terdapat pada pohon apel (Pyrus malus L.), pohon per (Pyrus communis L.)

2.3

Buah Sejati Ganda

Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga
dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah
sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.

Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat
dibedakan dalam:

1. Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.).


2. Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.).
3. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-
masing tumbuh menjadi buah bumbung.
4. Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni,
misalnya srikaya (Annona squamosa  L.)

9
Buah bumbung

2.4

Buah Sejati Majemuk

Buah sejati majemuk berasal dari satu bunga majemuk. Jadi merupakan kumpulan
banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk
nempaknya seperti satu buah saja.

Sama halnya dengan buah sejati ganda kita dapat membedakan:

1. Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga mejemuk
membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nenas (Ananas
comosus Merr.). Pada buah nanas pada pembentukan buah ikut pula mengambil
bagian daun-daun pelindung dan daun-daun tenda bunga, sehingga keseluruhannya
nampak sebagai satu buah saja.
2. Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus
tectorius  Sol.). Pada pandan rangkaian bunga beinanya setelah mengalami
penyerbukan/pembuahan, berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih
keliahatan sebelah luarnya, bahwa kelompokan buah itu adalah kumpulan banyak
buah. Masing-masing mempunyai kulit buah dengan tiga lapisan seperti buah kelapa,
yaitu dengan lapisan tengah yang berserabut, hingga dapat terapung dan dapat
dipencarkan oleh air.
3. Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus
annuus L.). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-
bunga mandul di tepi dan bunga yang subur itu setelah penyerbukan/pembuahan
berubh menjadi sebuah buah kurung, maka seluruh bunga akan menjadi suatu buah
kurung majemuk.

10
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

3.2 Saran

11
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Taksonomi Tumbuhan. Jogjakarta: Gajah Mada University


Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cetakan ketiga belas. Yogyakarta:
Gadjah Mada University PRESS
Yudianto, Suroso Adi. 1992.  Mengerti Morfologi Tumbuhan. Edisi
pertama. Bandung: PT Tarsito

http://mafikadihati.blogspot.com/2012/11/makalah-morfologi-buah.html

http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2013/05/morfologi-tumbuhan-tentang-buah.html

http://donloadmakalah.blogspot.com/2012/05/makalah-morfologi-tumbuhan-buah.html

http://makalahmorfologitumbuhan.blogspot.com/

12

Anda mungkin juga menyukai

  • MORFOLOGI BUAH
    MORFOLOGI BUAH
    Dokumen13 halaman
    MORFOLOGI BUAH
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Buah 4
    Buah 4
    Dokumen17 halaman
    Buah 4
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Daun 4
    Daun 4
    Dokumen19 halaman
    Daun 4
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Daun 3..
    Daun 3..
    Dokumen13 halaman
    Daun 3..
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Buah 3
    Buah 3
    Dokumen8 halaman
    Buah 3
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Daun Majemuk
    Daun Majemuk
    Dokumen15 halaman
    Daun Majemuk
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Buah 1
    Buah 1
    Dokumen13 halaman
    Buah 1
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Daun 3..
    Daun 3..
    Dokumen13 halaman
    Daun 3..
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Daun 1
    Daun 1
    Dokumen6 halaman
    Daun 1
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Jamur 3
    Jamur 3
    Dokumen14 halaman
    Jamur 3
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Jamur 2
    Jamur 2
    Dokumen8 halaman
    Jamur 2
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Jamur 1
    Jamur 1
    Dokumen20 halaman
    Jamur 1
    Magdalena rindang hati Wehalo
    Belum ada peringkat
  • Adam Dzul Faqih Amri-Fkik
    Adam Dzul Faqih Amri-Fkik
    Dokumen56 halaman
    Adam Dzul Faqih Amri-Fkik
    Retnosititafriziah
    Belum ada peringkat