Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PANCASILA TENTANG KOLUSI

KELOMPOK 2

1. ALDINA RAMANDA
2. DELLA MULYASARI
3. MILA HARTATI
4. HESTY LESTARI
5. NOVARADA ARDELA

1. . Pengertian Kolusi
Kolusi terambil dari bahasa latin collusio yang berarti kesepakatan
rahasia, persekongkolan untuk melakukan perbuatan tidak baik.
Kata ini kemudian berkembang menjadi sebuah term yang didefinisikan sebagai: suatu
bentuk kerjasama untuk maksud tidak terpuji, persekongkolan atau sebuah
hambatan usaha pemerataan berupa antara pejabat dan pengusaha.
Kolusi adalah: “Perjanjian antar perusahaan untuk bekerja sama, guna
menghindari persaingan yang saling merusak. Cara untuk mencapai kerja sama itu
sejak perjanjian yang sifatnya informal hingga yang rahasia atau sembunyisembunyi,
mulai dari penggabungan informasi hingga pengaturan resmi
dalam suatu organisasi, dimana sanksi dikenakan bagi yang melanggar”

pengertian kolusi dalah kemufakatan secara bersama untuk melawan hokum antar
penyelengara Negara atau antara penyelengara dengan pihak lain yanag merugikan orang
lain masyarakat dan Negara

pengertian kolusi secara umum adalah suatu bentuk tindakan persengkongkolan atau
permufakatan secara rahasia yg dilakukan oleh dua orang atau lebih dimana tujuannya
adalah untuk melakukan perbuatan tidak baik demi mendapatkan keuntungan

2. ciri-ciri kolusi
adapun ciri-ciri atau karakteristik kolusi
 adanya kerja sama rahasia atau pemufakatan ilegal antara dua orang atau lebih
yg tujuanya melawan hukum yang berlaku
 pemufakatan atau kerja sama ilegal dilakukan oleh penyelengara Negara atau
pihak-pihak yang memiliki posisi penting
 terjadi pemberian uang pelican atau fasilitas (gratifikasi) tertentu kepada
pejabat pemerintah agar kepentingan pihak-pihak tertentu tercapai

di Indonesia kolusi paling sering terjadi dalam proyek pengadaan barang dan jasa
tertentu yang umumnya dilakukan pemerintah.ciri-ciri jenis kolusi pengandaan
barang dan jasa di antaranya yaitu

 pemberian uang pelicin dari perusahaan tertentu kepada oknum pejabat atau
pegawai pemerintah agar perusahaan dapat memenangkan tender pengadaan
barang dan jasa tertentu.biasanya imbalan adalah perusahaan tersebut kembali
di tunjuk untuk proyek berikutnya
 pengunaan broker (perantara) dalam pengadaan barang dan jasa tertentu
3. unsur-unsur kolusi
1) permufakatan atau kerjasama secara sadar antar pelaku,
2) perbuatannya bersifat melawan hukum,
3) pelaku adalah antar penyelenggara negara dan pihak lain,
4) merugikan orang lain, masyarakat dan atau Negara
4. konsekuensi kolusi
 Menurut Pasal 21 UU No. 28 Tahun 1999, setiap penyelenggara yang
melakukan kolusi akan dikenai sanksi berupa: Pidana penjara minimal 2 tahun
dan maksimal 12 tahun. Denda minimal Rp 200 juta dan maksimal Rp 1
miliar.
 Konsekuensi dari Pelaku Kolusi
Berikut ini adalah beberapa konsekuensi dari pelaku kolusi yaitu:
a) Dapat menimbulkan fitnah
b) Dapat memasang tumbuhnya budaya demokrasi dan transparansi
c) Mengganggu hak asasi manusia
d) Pelaku dan pihak-pihak terkait patut mendapatkan sanksi hukuman
yang berat
e) Dapat merosotkan nama baik bangsa dan Negara
f) Pemerintah banyak menanggung kerugian yang dapat menimbulkan
krisis multidimensi.

5. Macam kolusi
Berikut ini adalah beberapa macam-macam kolusi yaitu:
1. Kartel
Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga,
untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel
dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam
lingkup nasional maupun internasional, formal maupun informal. Berdasarkan
definisi ini, satu entitas bisnis tunggal yang memegang monopoli tidak dapat
dianggap sebagai suatu kartel, walaupun dapat dianggap bersalah jika
menyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam
kondisi oligopoli, dimana terdapat sejumlah kecil penjual dengan jenis produk
yang homogen.
2. Pengawasan Harga
Yang paling umum adalah pengawasan terhadap masuknya perusahaan baru ke
dalam pasar.Para penjual dapat dibatasi ruang geraknya hanya pada satu sub pasar
tertentu.
3. Persetujuan
Merupakan persetujuan penetapan harga antar perusahaan dengan tujuan
memelihara agar harga stabil, standarisasi, kontraksi yang teratur dan mengurangi
ketidakpastian
4. Kolusi Terselubung
Kolusi terjadi apabila kondisi-kondisi yang terjadi dipasar mendukung terciptanya
suatu kolusi. Kolusi pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu kolusi yang
bersifat formal dan kolusi bersifat informal. Kolusi yang tidak formal biasa
disebut kolusi terselubung. Para pelaku oligopoli akaan memiliki keinginan yang
sama dalam persamaan penetapan harga jual serta persamaan biaya produksi
sehingga dalam hal ini akan menyebabkan para pelaku oligopoli ini merasa bahwa
mereka sebagai pelaku monopoli bersama. Dalam hal ini para pelaku oligopoli
saling mengikat kontrak tertulis, memperluas organisasi dan pengawasan.

6. Penyebab
Dalam banyak hal, penyebab seseorang melakukan kolusi adalah karena
ketergodaannya akan dunia materi atau kekayaan yang tidak mampu ditahannya.
Ketika dorongan untuk menjadi kaya tidak mampu ditahan sementara akses ke arah
kekayaan bisa diperoleh melalui cara berkolusi, maka jadilah seseorang akan
melakukan kolusi. Jadi, jika menggunakan cara pandang penyebab kolusi seperti ini,
maka salah satu penyebab kolusi adalah cara pandang terhadap kekayaan. Cara
pandang terhadap kekayaan yang salah akan menyebabkan cara yang salah dalam
mengakses kekayaan tersebut dan semakin banyak orang melakukan kesalahan dalam
mengakses kekayaan maka semakin banyak pula orang yang melakukan kolusi.
Berikut adalah penyebab terjadinya Kolusi dalam berbagai ruang lingkup:
 Dalam masyarakat: Himpitan ekonomi, seperti gaji lebih kecil dari kebutuhan
yang makin meningkat, latar belakang kebudayaan atau kultur kerja atau
lingkungan tempat tinggal.
 Dalam pemerintahan: Monopoli Kekuasaan dengan wewenang pejabat yang
absolut tanpa adanya mekanisme pertanggungjawaban, hubungan personal
antara pemimpin dan bawahan yang tidak berdasarkan asas persamaan, tidak
ada sistem kontrol yang baik, korupsi bagian budaya pejabat local.
 Dalam pendidikan: Tradisi memberi disalahgunakan, sistem pendidikan
mempraktekkan sistem gaya bank mengakibatkan pembodohan anak didik,
kurikulum tidak kontekstual, gaji dan apresiasi terhadap pelaku pendidikan
rendah.
Berikut ada beberapa faktor penyebab dilakukannya Kolusi:

a) Hukum positif yang tidak tegas dan kurang konsisten.


b) Munculnya keinginan menyalah gunakan kewenangan.
c) Budaya ‘Menyenangkan’ hati pemimpin.
d) Apatis masyarakat.
e) Norma agama yang semakin luntur.

7.cara mengatasi
Untuk mencegah terjadinya perilaku kolusi maka perusahaan atau Negara membuat
perjanjian kerjasama yang sehat dengan perusahaan atau Negara lain yang di anggap
tidak merugikan orang banyak

8. Saran dan pendapat


a) Saran
Harus ada melakukan Usaha Pemberantasan Kolusi Dengan adanya
pemerintahan yang terdiri dari eksekutif dan legislative, maka yang
diharapkan adalah terbentuknya pemerintahan yang kuat yang bisa menjaga
eksistensi pancasila sebagai dasar Negara artinya mempunyai bargaining point
terhadap pengambilan berbagai kebijakan pemberantasan tindak KKN
terutama kolusi dan mempunyai kesamaan pandangan terhadap KKN sebagai
musuh bersama, sama dengan apa yang diharapkan oleh rakyat Indonesia
selama ini dengan selalu melakukan pengawasan-pengawasan social terhadap
Pemerintahan.Dan juga melakukan upaya penangulangan kolusi
Contoh upaya penangulangan kolusi
 Membangun dan menyebarkan etos pejabat dan pegawai baik di
instansipemerintah maupun swasta tentang pemisahan yang jelas dan
tajam antara milik pribadi dan milik perusahaan atau milik negara.
 mengusahakan perbaikan penghasilan (gaji) bagi pejabat dan pegawai
negeri sesuai dengan kemajuan ekonomi dan kemajuan swasta, agar
pejabat dan pegawai saling menegakan wibawa dan integritas
jabatannya dan tidak terbawa oleh godaan dan kesempatan yang
diberikan oleh wewenangnya.

b) Pendapat
budaya tersebut haruslah segera dimusnahkan agar pembanguan ekonomi di
negara kita dapat lebih baik dengan cara memberikan sanksi tegas bagi setiap
warga negara yg melalukan kolusi agar menjadi negara maju suatu hari nanti

Anda mungkin juga menyukai