Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH RENANG

TENTANG

RENANG

DOSEN PENGAJAR :AHMAD AFANDI.M.PD

DISUSUN OLEH :

NOVARADA ARDELA(2015025)

AKADEMI KEBIDANAN HUSADA GEMILANG

ANGAKATAN 15

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, Tuhan yang Maha Kuasa, karena hanya dengan
Rahmat, Hidayah, dan Anugerah-Nya, tugas penyusunan makalah yang berjudul “RENANG”,
Pada kesempatan ini kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya
terimakasih juga kami sampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu –
persatu, yang telah membantu menyelesaikan makalah

Disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, maka diharapkan tegur sapa, kritik, dan
saran dari beberapa pihak sangat kami harapkan. Akhirnya, disertai harapan dan do’a semoga
makalah ini ada manfaatnya bagi kita semua, khususnya bagi dunia kesehatan , meskipun hanya
ibarat setitik air bagi samudra luas.

Tembilahan, 17 Maret 2021

penyusun
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Di Indonesia mengenai berenang baru mulai terkenal setelah kemerdekaan,


sedangkansebelumnya hanya dikenal oleh bangsa kulit putih saja. Berenang merupakan
cabang olahragayang penting untuk dipelajari dan dikuasai, sebab manusia hidup didunia
ini, sehari-harinya tidaklepas dari pada air. Air adalah salah satu unsur yang penting
didalam kehidupan kita, sebab bilatidak ada air tentu semua mahluk tidak dapat hidup.
Selain itu berenang merupakan olahragayang paling dianjurkan bagi mereka yang
kelebihan berat badan(obesitas), ibu hamil dan
penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. 
Berenang dapat memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita
melakukannya secara benar dan rutin. Namun kenyataannya, banyak yang
enggan mempelajari cabang olahraga tersebut, karna dianggap berbahaya. Padahal
berenang terbilang minim resiko olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir
semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.Untuk menghindari terjadinya bahaya yang
di khawatirkan, dianjurkan melakukan
gerakan pemanasan sebelum memulai olahraga ini, agar tidak kram otot sekaligus juga be
rfungsi untukmeningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga
lakukan pendinginansetelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak
menurun secara drastis dengancara berenang perlahan-lahan selama 5 menit
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sejarah cabang olahraga renang di dunia?
2. Apa sajakah gaya dalam cabang olahraga renang?
3. Apa sajakah peraturan dalam cabang olahraga renang?
4. Apa saja fasilitas dan peralatan dalam cabang olahraga renang?
5. Siapa sajakah atlet renang di Indonesia?
 TUJUAN PEMBAHASAN
Makalah ini bisa dipakai sebagai referensi untuk mereka yang tertarik dan ingin mengetahui
lebih luas mengenai cabang olahraga renang.
 
 
 

 
BAB 2
PEMBAHASAN
 SEJARAH RENANG
Perlombaan berenang dimulai di eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang
dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan  gaya
trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku indian. Akibat
ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke
mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi
gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.
Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak  olimpiase athenna 9896
Nomorrenang putri dilombakan sejak olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard
Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Di hindia belanda, Perserikatan Berenang
Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917 Pada tahun berikutnya
didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan
Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan
renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga
dicatatkan sebagai rekor di belanda.
Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama pet stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor
100 meter gaya bebas di kolam renang  cihampelas bandung . Pet Stam dikirim sebagai
wakil belanda di olimpiade berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21
maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya.
Perenang Indonesia ikut berlomba dalam olimpiade Helsinki 1952.
 MACAM-MACAM GAYA RENANG
 Gaya Bebas
1. Start Gaya Bebas
Perenang menghabiskan banyak waktu berlatih gaya renang sehingga teknik menjadi otomatis.
Start tidak berbeda dan harus dipraktekkan dengan sesuai. Setiap kali perenang melangkah di
blok, mereka segera harus menempatkan kaki mereka bersiap untuk start, dan menjadikannya
kebiasaan, mereka tidak merasa terburu-buru mengambil posisi start. Ketika perenang
mengasumsikan posisi siap, pendengaran dan refleks mereka harus fokus pada sinyal start.
Dalam waktu sesingkat itu, tidak ada yang lain kecuali sinyal itu. Melakukan rutinitas ini akan
membuat setiap start terasa sama dan akan meminimalkan kemungkinan false start dan
memaksimalkan respon refleks untuk start yang cepat. Sederhana, tetapi efektif.

Start yang baik adalah kombinasi keseimbangan dan kekuatan. Dengan memegang bawah blok
dan meandorong dengan kaki, perenang meningkatkan ketegangan pada otot-otot yang
diperlukan (tindakan peregangan-refleks). Peningkatan ketegangan otot, sebelum sinyal,
menghasilkan peningkatan daya dorong. Sebagai sinyal terdengar dan perenang menarik bawah
blok, pusat gravitasi bergerak maju, melewati titik keseimbangan. Pada titik ini perenang
mendorong dengan kaki dan melemparkan lengan dan kepala ke depan untuk membantu dalam
mengatasi kelembaman. Perenang menempatkan kepalanya di antara lengan dan merentangkan
tubuh untuk masuk ke air dengan mulus dan mengalir segera menjadi tendangan, kupu-kupu
yang cepat dan sempit. Starter terbaik adalah cepat lepas dari blok, mendapatkan jarak besar
melewati udara,masuk dengan mulus dan menendang dengan kuat. Teknik ini tidak sulit untuk
dikembangkan, beberapa latihan yang solid akan menghasilkan start yang jauh lebih baik.
Karena Anda melakukan setidaknya 200 sampai dengan 600 latihan per musim, sangat penting
bahwa Anda mulai tiap-tiap latihan dengan usaha start yang maksimum. Manfaat plyometric dan
penguatan akan memberikan perenang Anda start yang lebih baik dalam lomba. Juga, dimulai
dengan keseriusan, Anda menciptakan nada positif untuk sisa latihan. Berikut adalah beberapa
teknik untuk dikerjakan selama latihan.

1. Teknik Blok Start


Mengeringkan blok dengan handuk. Menutupi atas blok dengan handuk juga memastikan bahwa
handuk tersedia jika terjadi false start atau terlalu panas.
Siap melempar. Perintahkan perenang untuk berlatih memastikan bahwa tangan mereka bergerak
cepat dan siku mereka lurus.Lompatan Siap melempar. Perenang harus berlatih melemparkan
lengan mereka dan memperpanjang kaki mereka saat lepas landas. Perenang yang melompat
dengan baik melakukannya dengan memperluas bola kaki sampai melalui jempol kaki. Hal ini
menempatkan tekanan yang besar pada otot-otot soleus di kaki bagian bawah. Untuk merasakan
tarikan ini dalam soleus anda sendiri, goyangkan ke depan dan ke atas dari bola kaki ke jempol
kaki. Latih perenang Anda untuk melompat melalui bola kaki dan menggunakan jempol kaki.

Track start. Teknik ini, di mana satu kaki lebih maju di blok dari kaki yang lain, memerlukan
tolakan kuat pada lengan dan kaki belakang. Bahu perenang lebih diperpanjang pada masuk ke
air dan segera mulai menendang.

1. Finish Renang Gaya Bebas


Para perenang harus berusaha untuk finish pada pemulihan penuh ketika lengan mencapai
ekstensi penuh. Lengan diperpanjang dari bahu sebagai perenang menyelesaikan kayuhan
terakhir, menyelesaikan di sisi dengan kepala di bawah, mengarah ke dinding dan menendang
keras.

Semua finish gaya bebas pada saat latihan harus dilakukan dengan perenang disisinya, dengan
jari pada kedalaman yang sama dengan bahu. Perenang harus memastikan tendangan yang kuat
ke dinding dan tidak mengangkat kepalanya sampai tangan menyentuh tembok. Ketika pelatihan,
bisa lebih menyenangkan dan merangsang bagi perenang untuk melakukan finish sempurna atau
berbalik arah dengan sempurna sambil bersaing melawan perenang lain. Jika, pada setiap finish
atau berbalik arah dalam pelatihan, perenang membayangkan saingan di sebelahnya dan selalu
mengalahkan saingan tersebut, perenang akan siap untuk mengalahkan saingannya dalam
kompetisi.

 Gaya Punggung
1. Start Gaya Punggung
Penting dalam start gaya punggung bagi perenang untuk mengangkat tubuh keluar air dengan
jelas. Jika tidak, mereka akan memberikan pesaing mereka setidaknya keuntungan setengah
panjang tubuh, bahkan seringkali lebih.

Tangan ditempatkan lebar dari pegangan start dengan ibu jari di atas bar untuk memungkinkan
pelepasan cepat. Kaki ditempatkan setinggi mungkin di dinding sambil tetap di bawah garis air,
agak terpisah untuk membantu dengan mendorong langsung ke belakang. Pada saat tanda
“bersiap,” tubuh ditarik keatas dengan menjaga siku kea rah luar, bukan kearah bawah,
sementara kepala dikedepankan.

Pada tanda start, lengan mendorong ke belakang dan kembali keluar dan sekitar untuk posisi
efisien. Pemulihan harus tidak datar, atau tepat di atas bagian atas kepala. Pinggul didorong
keluar dari air, dan kepala dengan cepat didorong belakang sehingga punggung melengkung dan
kaki diangkat atau menjentik jelas air. Ujung jari harus masuk ke air sebelum pinggul. Perenang
harus mempertahankan posisi “hyperextended” dan segera memulai tendangan lumba-lumba
yang kuat dan cepat, mempertahankan sudut dangkal untuk kembali ke permukaan. Kayuhan
pertama diambil sehingga perenang memecah permukaan pada saatfase akhir dari kayuhan,
mencapai tenaga puncak untuk membantu dalam memecahkan tegangan permukaan. Ingat
bahwa latihan start harus dilakukan secara terpisah sebelum memulai rangkaian latihan gaya
punggung sehingga penekanan dapat dilakukan murni pada teknik start.
1. Berbalik arah dalam renang Gaya Punggung
Berbalik arah disini pada dasarnya sama dengan berbalik arah dalam gaya bebas. Perbedaan
terbesar terletak pada berputar dalam posisi telentang (kembali) ke posisi (depan) pada titik yang
tepat untuk memulai perubahan arah. Perbedaan penting lainnya adalah punggung yang tetap
menempel ketika mendorong menjauh dari dinding.

Metode paling mudah dan mungkin paling standar untuk menentukan kapan harus memulai
berbalik arah adalah untuk menghitung jumlah kayuhan yang dibutuhkan untuk mencapai
dinding dari bendera dan kurangi satu. Sebut itu dengan “stroke rotator”. Ketika tangan keluar
dari air pada stroke rotator, perenang menyelesaikan kayuhan dengan lengan yang berlawanan
dengan bahu, sehingga membantu rotasi lateral dari belakang ke depan dan finishing di ekstensi
penuh. Adalah penting bahwa lengan yang lain, diperpanjang dari awal stroke rotator,
menyelesaikan tarikan bawah air di samping, telapak tangan menghadap bawah, dalam persiapan
untuk rotasi vertikal pada dinding.
1. Finish Renang Gaya Punggung
Teknik yang benar untuk finish gaya punggung membutuhkan perenang untuk menghitung
kayuhan dari bendera untuk mengukur posisi relatif perenang terhadap dinding, seperti halnya
pada berbalik arah. Namun kali ini, perenang akan menggunakan jumlah penuh kayuhan. Pada
saat penyelesaian kayuhan terakhir, perenang membentangkan bahu untuk mencapai rentang
maksimum dan mendorong kepala ke belakang, finish dengan sebagian sisi, menendang keras.
Sebuah tendangan lumba-lumba dapat dimasukkan dalam terjangan akhir ke dinding.

 Gaya Dada
1. Start renang Gaya Dada
Lompatan start dalam gaya dada sama seperti untuk gaya bebas dan kupu-kupu. Namun, tidak
seperti gaya renang lainnya, tidak ada tendangan saat masuk ke air. Sebaliknya, perenang
mempertahankan posisi yang efisien yang berkesinambungan sampai mereka merasakan
penurunan kecepatan, pada saat mereka melakukan tarikan kupu-kupu tunggal dengan kedua
tangan yang berakhir disisi, kemudian bertahan di posisi ini sampai mereka merasakan
penurunan kecepatan. Ketika mereka merasakan penurunan kecepatan, tangan melakukan
pemulihan di bawah tubuh, dekat dengan dada dan terus melalui ekstensi penuh. Perenang harus
berhati-hati untuk tidak ke benar-benar berhenti sebelum tendangan. Tendangan harus membawa
perenang ke permukaan. Tepat di bawah permukaan, perenang melakukan tarikan lengan
pertama, memastikan bahwa kepala muncul di permukaan sebelum mencapai bagian terluas dari
kayuhan. Seluruh prosedur ini disebut sebagai tarikan gaya dada dan digunakan pada setiap
startdan berbalik dalam renang gaya dada.

1. Berbalik arah dalam renang Gaya Dada


Dari sentuhan di dinding pada pemulihan penuh untuk mendorong dari dinding, berbalik arah
dalam gaya dada sama seperti halnya pada gaya kupu-kupu. Setelah masuk ke air,
bagaimanapun, bukan tendangan gaya kupu-kupu dilakukan perenang melainkan tarikan gaya
dada. Mengacu pada berbalik arah dalam gaya kupu-kupu, termasuk ‘tips”, untuk informasi lebih
lanjut juga, hal itu juga relevan digunakan dalam gaya dada.

1. Finish Renang Gaya Dada


Seperti dalam renang gaya kupu-kupu, tujuannya adalah untuk finish pada pemulihan penuh
pada saat lengan mencapai ekstensi penuh. Ingat, jika ragu apakah harus melakukan kayuhan lagi
atau tidak, perenang harus selalu menendang dan mempersingkat mencapai dinding. mereka
tidak boleh melakukan sebagian atau kayuhan tambahan pada saat finish.

 PERATURAN RENANG
1. Seorang perenang yang mengganggu perenang lain dengan memotong jalannya
ataucara lain menyebabkan pelanggaran.
2. Perenang harus berada pada lintasannya masing-masing sesuai dengan undian atau
keputusan panitia.
3. Bilamana suatu pelanggaran mengancam kesempatan untuk menang bagi peserta, maka
ketua pertandingan berkuasa untuk memperkenankan peserta tersebut berlomba kembali
dalam babak berikutnya.
4. Dalam semua nomor pertandingan, seorang perenang pada waktu berbalik harus
menyentuh ujung kolam. Pembalikan harus dilakukan dari dinding dan tidak
diperkenankan mengambil langkah dari dasar kolam.
5. Berdiri pada dasar kolam pada waktu melakukan perlombaan tidak akan menyebabkan
perenang didiskualifikasi kecuali apabila ia berjalan.
6. Seorang peserta yang berenang sendiri saja harus menyelesaikan seluruh jarak renangnya
dahulu untuk dapat dinyatakan menang.
7. Dalam nomor estafet, suatu regu akan didiskualifikasikan apabila ada perenang yang
kakinya telah terlepas dari tempat start sebelum peserta terdahulu menyentuh dinding,
kecuali apabila perenang yang melakukan kesalahan tadi kembali ke tempat start semula
dan cukup pada dinding saja.
8. Seorang perenang harus mengakhiri perlombaan dalam lintasan yang sama seperti pada
waktu start.
2.4 FASILITAS DAN PERALATAN RENANG
2.4.2 Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan
lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang
dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya
sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena
gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk
lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di
kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8
lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6
lintasan).Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati
lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
2.4.3 Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu
otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.Perenang
mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis.

2.4.4 Balok start


Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor
pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.Tinggi
balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m,
dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.
 NOMOR PERLOMBAAN RENANG
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin,
dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-
nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

 Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)


 Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
 Gaya punggung: 100 m, 200 m
 Gaya dada: 100 m, 200 m
 Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
 Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
 Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
 Marathon 10 km.[8]
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor renang:

 Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m


 Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
 Gaya ganti estafet: 4×100 m
 Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.
 PAKAIAN KHUSUS RENANG
Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui
dalam perlombaan renang. Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang.
Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau
mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi
kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tanganberselaput, kaki
katak, sirip, dan sebagainya.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berenang atau renang adalah salah satu gerakan sewaktu dalam air. Kegiatan ini bisa
dimanfaatkan untuk olahraga atau rekreasi. Dalam pemanfaatannya di bidang olahraga, renang
melombakan kecepatan atlet renang dalam bergerak di dalam air. Gaya-gaya dalam olahraga ini
terdiri atas Gaya Dada, Gaya Punggung, dan Gaya Bebas. Induk olahraga Renang di Indonesia
adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Sedangkan badan Renang dunia bernama
Fédération Internatinale Natation atau Federasi Renang Internasional (FINA ).

Apabila ingin mendalami cabang olahraga ini, tentunya harus melakukan sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan. Karena jika melakukan namun tidak sesuai dengan peraturan yang
ada, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi cedera yang serius.

3.2 Saran

Dengan ini, pembaca dan penulis diharapkan mampu menguasai materi apa yang akan
disampaikan dan memiliki wawasan yang lebih mengenai tema cabang olahraga renang agar apa
yang disampaikan mampu menambah wawasan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
 
https://id.wikipedia.org/wiki/Renang_(olahraga)
http://andypjkr.blogspot.co.id/2015/07/peraturan-renang-start-balik-gaya-bebas.html
http://urusandunia.com/atlet-renang-indonesia/
https://hype.idntimes.com/viral/danti/sea-games-2017-perenang-indonesia-ganteng/full
https://dodolanweb.blogspot.co.id/2014/12/ukuran-kolam-renang-standar-nasional.html

Anda mungkin juga menyukai