N
DENGAN HALUSINASI
Disusun Oleh :
M. Rezza Januar Saputra
P27220018120
HALUSINASI
A. PENGKAJIAN
I. INFORMASI UMUM
1. Identitas pasien
Nama : Ny.N
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sekaran, Siman Ponorogo
Umur : 46 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Status perkawinan : Sudah menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : tidak bekerja
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 53 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sekaran, Siman Ponorogo
Hubungan dengan Pasien : Kakak Kandung
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan kalau dia berbicara
meracau di rumah, suka memungut sampah di jalan, dan jika ditanya
bicaranya ngelantur.
2. Keluhan yang Paling di Rasakan Saat Pengkajian
Pada saat pengkajian pasien tampak bergumam sendiri,berbicara
ngelantur.
MK : Halusinasi
Isolasi Sosial
III.Faktor Predisposisi
1. Biologi
Keluarga mengatakan dalam anggota keluarga tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa seperti pasien.
2. Psikososial
a. Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien semasa SD sampai
dengan SMA (1987-1993) sering dibully teman-temannya, dan
pasien sering mutung (murung) dan marah –marah, sering juga
pergi dari rumah tanpa pamit.
b. Riwayat Penganiayaan
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya Fisik 12 teman NY.N Kakak
kandung
Aniaya Seksual - - - -
Penolakan - - - -
Kekerasan Dalam Keluarga - - - -
Tindakan Kriminal - - - -
Penjelasan :
Pasien maupun keluarga mengatakan bahwa pasien pernah
mendapat bullying ketika SD sampai SMP.
V. Fisik
TD : 110/80 mmHg
N : 98x/menit
R : 20x/menit
T : 370C
BB : 50 kg
TB : 147 cm
Keluhan fisik: tidak ada
VI. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Serumah
= Pasien
= Meninggal
= Cerai atau hubungan pisah
4. Alam perasaan
Saat ditanya mengenai perasaan pasien, pasien mengatakan
bingung dan sedih. Pasien mengatakan ingin berkumpul dengan
keluarganya di rumah.
5. Afek
-
6. Persepsi
Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengalami gangguan
halusinasi.
7. Proses pikir
Pada saat pengkajian didapatkan data bahwa pasien mengalami
kehilangan asosiasi yang artinya pembicaraan tidak ada
hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, dan
pasien tidak menyadarinya.
8. Bentuk pikir
Saat pengkajian bentuk pikir nya nonrealistic, pasien
mengatakan dirinya selalu mendengar bisikan berkata kotor
9. Halusinasi
- Dari hasil observasi selama wawancara pasien termasuk dalam
jenis halusinasi : Klien mengatakan melihat bayangan seorang
laki-laki dan Klien mengatakaan mendengar suara bisikan
berkata kotor di telinganya
10. Tingkat kesadaran
Pasien mengatakan sekarang masih pagi hari dan pasien
mengatakan sekarang ada di rumah sakit. Kesadaran compos
mentis. Oreintasi waktu, tempat dan orang sudah jelas.
b.
Saat di rumah sakit
Kegiatan saat di rumah sakit yaitu mengikuti kegiatan
di ruangan seperti makan, tidur.
IX. Mekanisme Koping
ADAPTIF MALADAPTIF
√ Memendam masalahnya
Penjelasan:
1. Adaptif
Pasien mengatakan saat di rumah sakit pasien mampu berbicara
dengan orang lain tetapi bila ada masalah pasien tidak mau
menceritakan masalahnya dengan orang lain.
2. Maladaptif
Pasien mengatakan saat ada masalah pasien selalu menghindar
dan lebih sering memendam masalahnya sendiri, pasien selalu
merasa ada bisikan-bisikan perkataan kotor oleh seseorang
yang dan berbicara tidak jelas dan mondar mandir.
X. Masalah Psikososial dan Lingkungan
1. Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok, sebab pasien
selalu ditemani oleh kakak kandungnya dan sering dikunjungi
oleh keluarganya.
2. Tidak ada masalah dengan pendidikan, pasien merupakan
lulusan SMA.
3. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, tidak ada, karena
pasien bekerjam sebagai cleaning servis di toko kakaknya.
4. Tidak ada masalah dengan ekonomi, kakak pasien memiliki
pekerjaan yang mampu mencukupi kebutuhan keluarga
5. Tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
pasien mempunyai jaminan kesehatan oleh BPJS.
6. Tidak ada masalah dengan perumahan, spesifiknya pasien
tinggal bersama kakaknya.
7. Tidak ada masalah dengan dukungan lingkungan, spesifiknya
pasien sering dikunjungi oleh tetangganya.
MK : Tidak ada masalah
XI. Kurang Pengetahuan
Pasien kurang memiliki pengetahuan tentang pentingnya
minum obat secara teratur.
XII. Aspek Medis
Diagnosa medis : F06.0
XIII. Diagnosa Keperawatan
1. Halusinasi pendengaran dan penglihatan
2. Isolasi Sosial
C. Diagnosa Keperawatan
1. Halusinasi pendengaran dan penglihatan
2. Isolasi Sosial
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny. N No.CM : 018xx
Umur : 46 tahun Diagnosa Medis : F06.0
Diagnosis
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 Halusinasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 1. Bina hubungan saling percaya.
interaksi diharapkan pasien dapat menerima realita 2. Identifikasi halusinasi,isi,waktu, situasi pencetus, perasaan
dengan kriteria hasil: dan respon.
- Pasien dapat mengendalikan halusinasinya 3. Jelaskan cara mengontrol halusinasi,hardik, obat, bercakap-
dengan cara menghardik. cakap, dan melakukan kegiatan.
- Pasien dapat mengendalikan halusinasinya 4. Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien
dengan cara minum obat a.Latihan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
- Pasien mampu menyebutkan penyebab e. Ajarkan kepada klien cara berkenalan dengan orang lain
- Pasien mampu menyebutkan kerugian tidak 2. Strategi Pelaksanaan 2 (SP 2) untuk klien
berhubungan dengan orang lain a. Beri kesempatan kepada klien untuk berkenalan dengan
2 orang
- Pasien mampu berkenalan dan bercakap-
b. Bantu klien untuk memasukkan kegiatan berkenalan
cakap dengan orang lain secara bertahap
dengan orang dalam jadwal kegiatan harian
- Pasien terlibat dalam aktivitas sehari-hari
3. Strategi Pelaksanaan 3 (SP 3) untuk klien
a. Beri kesempatan kepada klien untuk berkenalan dengan
2 orang
b. Bantu klien untuk memasukkan kegiatan berkenalan
dengan orang dalam jadwal kegiatan harian
No.Dx
Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi TTD
1 Selasa / 23 Juni DS : S:
2020
- Pasien mengatakan melihat bayangan - Pasien mengatakan senang diajarkan teknik
laki-laki dan mendengar bisikan- menghardik Lorenza
bisikan suara kotor. O:
- Pasien mengatakan suara tersebut - Pasien tampak cukup tenang saat
melakukan teknik menghardik
kadang muncul kadang tidak
- Pasien tampak memahami teknik
DO : menghardik
- Pasien sering menyendiri
- Pasien sering berbicara sendiri A : Halusinasi penglihatan dan pendengaran
- Pasien sering bengong / melamun
P:
- Anjurkan pasien untuk memasukaan
Diagnosa Keperawatan : kegiatan kedalam jadwal harian
Halusinasi penglihatan dan pendengaran - Anjurkan pasien latihan teknik menghardik
3x/hari
Tindakan Keperawatan
- Menjalin hubungan saling
percaya
- Melakukan teknik menghardik
- Memasukkan kedalam jadwal
harian
- Melakukan kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
P:
Diagnosa Keperawatan :
Halusinasi penglihatan dan pendengaran - Anjurkan pasien untuk memasukaan
kegiatan kedalam jadwal harian
Tindakan Keperawatan
- Anjurkan pasien latihan teknik menghardik
- Menjalin hubungan saling 3x/hari
percaya - Anjurkan pasien untuk bercakap-cakap
- Melakukan bercakap-cakap
- Memasukkan kedalam jadwal
harian
- Melakukan kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
P:
Diagnosa Keperawatan :
- Anjurkan pasien untuk memasukaan
Halusinasi penglihatan dan pendengaran
kegiatan kedalam jadwal harian
Tindakan Keperawatan - Anjurkan pasien latihan teknik menghardik
3x/hari
- Menjalin hubungan saling - Anjurkan pasien untuk bercakap-cakap
percaya - Anjurkan pasien untuk melakukan kegiatan
- Melakukan aktivitas ( menyapu, mengepel, menyiram
- Memasukkan kedalam jadwal tanaman )
harian
- Melakukan kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
Dx Keperawatan
Isolasi Sosial
Implementasi :
- Mengevaluasi kegiatan jadwal harian
- Memberi kesempatan kepada pasien
untuk berkenalan dengan 3 orang
- Membantu pasien untuk
memasukkan kegiatan berkenalan
dengan 3 orang dalam jadwal
kegiatan harian