Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

N
DENGAN HALUSINASI

Disusun Oleh :
M. Rezza Januar Saputra
P27220018120

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM


SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.N DENGAN

HALUSINASI

Tanggal/Jam Pengkajian : 22 Juni 2020 / 15.30 WIB


Metode Pengkajian : Wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik
Diagnosa Medis : F06.0

A. PENGKAJIAN
I. INFORMASI UMUM
1. Identitas pasien
Nama : Ny.N
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sekaran, Siman Ponorogo
Umur : 46 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Status perkawinan : Sudah menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : tidak bekerja
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 53 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sekaran, Siman Ponorogo
Hubungan dengan Pasien : Kakak Kandung
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan kalau dia berbicara
meracau di rumah, suka memungut sampah di jalan, dan jika ditanya
bicaranya ngelantur.
2. Keluhan yang Paling di Rasakan Saat Pengkajian
Pada saat pengkajian pasien tampak bergumam sendiri,berbicara
ngelantur.
MK : Halusinasi
Isolasi Sosial
III.Faktor Predisposisi
1. Biologi
Keluarga mengatakan dalam anggota keluarga tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa seperti pasien.
2. Psikososial
a. Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien semasa SD sampai
dengan SMA (1987-1993) sering dibully teman-temannya, dan
pasien sering mutung (murung) dan marah –marah, sering juga
pergi dari rumah tanpa pamit.
b. Riwayat Penganiayaan
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya Fisik 12 teman NY.N Kakak
kandung
Aniaya Seksual - - - -
Penolakan - - - -
Kekerasan Dalam Keluarga - - - -
Tindakan Kriminal - - - -

Penjelasan :
Pasien maupun keluarga mengatakan bahwa pasien pernah
mendapat bullying ketika SD sampai SMP.

IV. Faktor Presipitasi


Keluarga mulai thn 2001 sudah acuh kepada pasien jadi pasien
sudah berenti minum obat .

V. Fisik
TD : 110/80 mmHg
N : 98x/menit
R : 20x/menit
T : 370C
BB : 50 kg
TB : 147 cm
Keluhan fisik: tidak ada

VI. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Serumah
= Pasien
= Meninggal
= Cerai atau hubungan pisah

Penjelasan: keluarga pasien mengatakan 7 bersaudara. Pasien


merupakan anak ke 7. Kedua orang tua pasien sudah meningggal.
Pasien tinggal serumah dengan 3 kakak kandungnya.
a. Pengambilan keputusan
Keluarga mengatakan pengambilan keputusan ditentukan
dengan musyawarah antar keluarga.
b. Pola asuh
Pasien mengatakan sejak kecil diasuh oleh kedua orang
tuanya.ibu pasien meninggal ketika pasien berumur 4
tahun.setelah ibunya meninggal pasien diasuh oleh bibi dan
paman pasien.
c. Pola komunikasi
Keluarga pasien mengatakan komunikasi dalam keluarganya
ada, tetapi pasien sering kali berbicara ngelantur.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan suka dengan semua anggota tubuhnya,
tidak ada anggota tubuh yang tidak disukai
b. Identitas diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya seorang perempuan. Saat
ditanya tentang nama, silsilah keluarga dan alamat rumah
pasien mengatakan nama pasien (N),.
c. Peran
Pasien mengatakan peran pasien sebagai ibu bagi anaknya.
d. Ideal diri
Saat ditanya apa harapan pasien ingin sembuh.
e. Harga diri
Pasien mengatakan kalau sekarang malu karena mengalami
gangguan jiwa sehingga tidak dipercaya oleh teman-teman dan
keluarga
3. Hubungan sosial
a. Orang yang paling dekat dan berarti:
Pasien mengatakan orang terdekat dalam hidupnya yaitu kakak
laki-lakinya yang nomor 3. Pasien lebih sering bercerita
mengenai masalahnya dengan kakak tersebut dibandingkan
dengan saudara yang lainnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan semenjak mengalami gangguan jiwa
pasien tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungan
rumahnya.
2) Saat dirawat
Pasien mengatakan ikut dalam kegiatan yang diadakan di
ruangan seperti: senam peregangan, bersih-bersih ruangan,
catur dan bola bekel.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain:
Pasien tampak tidak focus saat berkomunikasi dengan orang
lain dan pasien tampak menunduk saat berkomunikasi.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan beragama Agama, serta berserah diri
terhadap Tuhannya. .
b. Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan saat di rumah ia sholat seingatnya saat di
RS pasien tidak bisa melakukannya karena terkurung di dalam
ruangan.
VII. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan pasien cukup rapi, memakai pakaian yang sesuai,
berambut pendek kusut, kuku tangan dan kaki pasien panjang
dan kotor.
2. Pembicaraan
Pada saat pengkajian klien berbicara ngelantur serta mampu
menjawab semua pertanyaan perawat. Klien selalu berbicara
yang tidak nyata kalau dia selalu diawasi. Perserevasi
mengulang perkataan dan terulang ulang.
3. Aktivitas motorik
Pasien mengalami gangguan aktivitas motoric seperti: berdiam
sambil berucap yang tidak jelas.

4. Alam perasaan
Saat ditanya mengenai perasaan pasien, pasien mengatakan
bingung dan sedih. Pasien mengatakan ingin berkumpul dengan
keluarganya di rumah.
5. Afek
-
6. Persepsi
Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengalami gangguan
halusinasi.
7. Proses pikir
Pada saat pengkajian didapatkan data bahwa pasien mengalami
kehilangan asosiasi yang artinya pembicaraan tidak ada
hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, dan
pasien tidak menyadarinya.
8. Bentuk pikir
Saat pengkajian bentuk pikir nya nonrealistic, pasien
mengatakan dirinya selalu mendengar bisikan berkata kotor
9. Halusinasi
- Dari hasil observasi selama wawancara pasien termasuk dalam
jenis halusinasi : Klien mengatakan melihat bayangan seorang
laki-laki dan Klien mengatakaan mendengar suara bisikan
berkata kotor di telinganya
10. Tingkat kesadaran
Pasien mengatakan sekarang masih pagi hari dan pasien
mengatakan sekarang ada di rumah sakit. Kesadaran compos
mentis. Oreintasi waktu, tempat dan orang sudah jelas.

11. Daya Ingat/Memori


Pasien dapat mengingat kejadian yang terjadi di masa lalu,
yaitu pasien dapat menyebutkan bahwa ia telah beberapa kali
masuk ke RSJ .Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat
jangka pendek, pasien mengatakan mampu mengingat orang-
orang yang membawanya ke rumah sakit beberapa hari yang
lalu. Pasien tidak memiliki gangguan daya ingat saat ini, pasien
mampu mengingat apakah hari ini pasien sudah mandi atau
belum. Pasien mengingat saat ini berada di rumah sakit untuk
dirawat.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi dengan pertanyaan. Pasien
mampu berhitung dengan baik dari hitungan 1-10 dan pasien
mampu berhitung mundur serta mampu menjawab perhitungan
yang ditanyakan seperti hitungan tambahan ataupun
pengurangan.
13. Pengambil Keputusan
Pasien tidak mampu mengambil keputusan sendiri.
14. Insight (Daya tilik diri)
Pasien menyadari penyakit dideritanya dan menerima penyakit
yang dideritanya.

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Pasien mengatakan makan seingatnya dan hanya
menghabiskan setengah porsi yang telah disediakan dari rumah
sakit.
2. BAB/BAK
Pasien mampu melakukan secara mandiri..
3. Mandi
Pasien mampu melakukan secara mandiri dengan arahan
keluarga
4. Berpakaian/berhias
Pasien mengenakan pakaiannya sendiri dan pasien bisa
menyisir rambut sendiri, dan pasien mengganti pakaian 2x
sehari
5. Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan tidur siang selama 1-2 jam. Pasien
mengatakan tidur malam sekitar pukul 22.00 s/d 05.00 WIB.
Pasien tidak memiliki kegiatan khusus yang dilakukan sebelum
tidur.
6. Penggunaan Obat
Pasien mengatakan ketika tiba jadwalnya minum obat,
perawat yang akan membantu pasien mengambilkan obat yang
harus ia minum. Namun pasien tidak tahu pada jam berapa saja
ia harus meminum obat.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perlu adanya dukungan dari keluarga.
8. Aktivitas
a. Saat di rumah
Pasien mengatakan ia mampu melakukan kegiatan
sehari-hari tanpa bantuan dari orang lain.

b.
Saat di rumah sakit
Kegiatan saat di rumah sakit yaitu mengikuti kegiatan
di ruangan seperti makan, tidur.
IX. Mekanisme Koping
ADAPTIF MALADAPTIF

√ Bicara dengan orang lain - Minum alcohol

- Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/berlebihan

√ Tehnik relaksasi √ Bekerja berlebihan

- Aktivitas kostruktif √ Menghindar

- Olahraga - Mencederai diri

√ Memendam masalahnya

Penjelasan:
1. Adaptif
Pasien mengatakan saat di rumah sakit pasien mampu berbicara
dengan orang lain tetapi bila ada masalah pasien tidak mau
menceritakan masalahnya dengan orang lain.
2. Maladaptif
Pasien mengatakan saat ada masalah pasien selalu menghindar
dan lebih sering memendam masalahnya sendiri, pasien selalu
merasa ada bisikan-bisikan perkataan kotor oleh seseorang
yang dan berbicara tidak jelas dan mondar mandir.
X. Masalah Psikososial dan Lingkungan
1. Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok, sebab pasien
selalu ditemani oleh kakak kandungnya dan sering dikunjungi
oleh keluarganya.
2. Tidak ada masalah dengan pendidikan, pasien merupakan
lulusan SMA.
3. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, tidak ada, karena
pasien bekerjam sebagai cleaning servis di toko kakaknya.
4. Tidak ada masalah dengan ekonomi, kakak pasien memiliki
pekerjaan yang mampu mencukupi kebutuhan keluarga
5. Tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
pasien mempunyai jaminan kesehatan oleh BPJS.
6. Tidak ada masalah dengan perumahan, spesifiknya pasien
tinggal bersama kakaknya.
7. Tidak ada masalah dengan dukungan lingkungan, spesifiknya
pasien sering dikunjungi oleh tetangganya.
MK : Tidak ada masalah
XI. Kurang Pengetahuan
Pasien kurang memiliki pengetahuan tentang pentingnya
minum obat secara teratur.
XII. Aspek Medis
Diagnosa medis : F06.0
XIII. Diagnosa Keperawatan
1. Halusinasi pendengaran dan penglihatan
2. Isolasi Sosial

XIV. Pohon Masalah

Effect Risiko tinggi perilaku kekerasan

Core Problem Halusinasi

Causa Isolasi Sosial


B. ANALISA DATA
Nama : Ny. N No.CM : 018xx
Umur : 46 tahun Diagnosa Medis : F06.0
No DATA MASALAH
1. DS : Halusinasi
- Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan laki-
laki berkata kotor.
- Klien mengatakan melihat bayangan seorang laki-
laki
- Klien mengatakan suara tersebut kadang muncul
kadang tidak
DO :
- Klien sering menyendiri
- Klien sering berbicara sendiri
- Klien sering bengong / melamun
2 DS : Isolasi Sosial
- Pasien mengatakan lebih senang sendiri
- Pasien mengatakan jarang berkomunikasi dengan
keluarga
- Pasien mengatakan malu bertemu orang
DO :
- Pasien tampak diam saat diajak berbicara
- Pasien tampak sering melamun
- Pasien tampak sering menyendiri
- Pasien tampak menunduk
- Ekspresi wajah klien kurang berseri

C. Diagnosa Keperawatan
1. Halusinasi pendengaran dan penglihatan

2. Isolasi Sosial
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny. N No.CM : 018xx
Umur : 46 tahun Diagnosa Medis : F06.0

Diagnosis
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 Halusinasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 1. Bina hubungan saling percaya.
interaksi diharapkan pasien dapat menerima realita 2. Identifikasi halusinasi,isi,waktu, situasi pencetus, perasaan
dengan kriteria hasil: dan respon.
- Pasien dapat mengendalikan halusinasinya 3. Jelaskan cara mengontrol halusinasi,hardik, obat, bercakap-
dengan cara menghardik. cakap, dan melakukan kegiatan.
- Pasien dapat mengendalikan halusinasinya 4. Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien
dengan cara minum obat a.Latihan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik

- Pasien dapat mengendalikan halusinasinya b.Ajarkan pasien untuk mempratikkan menghardik

dengan bercakap-cakap c.Masukkan dalam jadwal kegiatan harian latihan

- Pasien dapat berlatih mengendalikan halusinasi menghardik

dengan melakukan aktivitas/kegiatan 5. Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk klien.


a.Evaluasi SP 1 (menghardik)
- Pasien dapat memasukkan dalam jadwal kegiatan
b.menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan cara
harian
minum obat
c.(Jelaskan 6 benar obat: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara,
kontiunitas, minum obat)
d.Masukan dalam jadwal harian untuk latian menghardik dan
minum obat
6. Strategi Pelaksanaan 3 ( SP 3) untuk klien
a.Evaluasi kegiatan menghardik dan minum obat
b.Berikan pujian terhadap pasien
c.Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
d.Masukan pada jadwal harian untuk latiha menghardik,
minum obat, bercakap-cakap dengan orang lain
7. Strategi Pelaksanaan 4 (SP 4) untuk klien
a.Evaluasi kegiatan menghardik, minum obat, bercakap-
cakap dengan orang lain
b.Berikan pujian
c.Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan harian (mulai 2 kegiatan)
d.Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik,
minum obat, bercakap-cakap, dengan kegiatan harian
2 Isolasi Sosial Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 1. Strategi Pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien
interaksi diharapkan pasien dapat menerima realita a. Bina hubungan saling percaya
dengan kriteria hasil: b. Identifikasi penyebab isolasi social
- Pasien dapat membina hubungan saling c. Diskusikan bersama klien keuntungan berinteraksi
percaya dengan orang lain
- Pasien mampu menyebutkan keuntungan d. Diskusikan bersama klien kerugian tidak berinteraksi
berhubungan dengan orang lain dengan orang lain

- Pasien mampu menyebutkan penyebab e. Ajarkan kepada klien cara berkenalan dengan orang lain

isolasi social (1 orang)

- Pasien mampu menyebutkan kerugian tidak 2. Strategi Pelaksanaan 2 (SP 2) untuk klien
berhubungan dengan orang lain a. Beri kesempatan kepada klien untuk berkenalan dengan
2 orang
- Pasien mampu berkenalan dan bercakap-
b. Bantu klien untuk memasukkan kegiatan berkenalan
cakap dengan orang lain secara bertahap
dengan orang dalam jadwal kegiatan harian
- Pasien terlibat dalam aktivitas sehari-hari
3. Strategi Pelaksanaan 3 (SP 3) untuk klien
a. Beri kesempatan kepada klien untuk berkenalan dengan
2 orang
b. Bantu klien untuk memasukkan kegiatan berkenalan
dengan orang dalam jadwal kegiatan harian

E. TINDAKAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI & EVALUASI


Nama : Ny. N No. CM : 018xxx
Umur : 46 th. Diagnosa Medis : F 06.0

No.Dx
Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi TTD
1 Selasa / 23 Juni DS : S:
2020
- Pasien mengatakan melihat bayangan - Pasien mengatakan senang diajarkan teknik
laki-laki dan mendengar bisikan- menghardik Lorenza
bisikan suara kotor. O:
- Pasien mengatakan suara tersebut - Pasien tampak cukup tenang saat
melakukan teknik menghardik
kadang muncul kadang tidak
- Pasien tampak memahami teknik
DO : menghardik
- Pasien sering menyendiri
- Pasien sering berbicara sendiri A : Halusinasi penglihatan dan pendengaran
- Pasien sering bengong / melamun
P:
- Anjurkan pasien untuk memasukaan
Diagnosa Keperawatan : kegiatan kedalam jadwal harian
Halusinasi penglihatan dan pendengaran - Anjurkan pasien latihan teknik menghardik
3x/hari
Tindakan Keperawatan
- Menjalin hubungan saling
percaya
- Melakukan teknik menghardik
- Memasukkan kedalam jadwal
harian
- Melakukan kontrak untuk
pertemuan selanjutnya

Rencana Tindak Lanjut


- Evaluasi SP 1
- Evaluasi jadwal harian
- Lakukan SP 2
1 Rabu 24 Juni 2020 DS : S:
- Pasien mengatakan jarang melihat - Pasien mengatakan senang bercakap-cakap
bayangan laki-laki dan mendengar - Pasien mengatakan jarang melihat Lorenza
bisikan-bisikan suara kotor. bayangan laki-laki dan mendengar
- Pasien mengatakan suara tersebut bisikan-bisikan suara kotor.
kadang muncul kadang tidak -
- Pasien mengatakan senang bercakap- O :
- Pasien tampak cukup tenang saat
cakap
melakukan bercakap-cakap
DO : - Pasien tampak memahami apa yang
- Pasien tampak lebih tenang dijelaskan perawat
- Pasien tampak sering bengong /
melamun A : Halusinasi penglihatan dan pendengaran
berkurang

P:
Diagnosa Keperawatan :
Halusinasi penglihatan dan pendengaran - Anjurkan pasien untuk memasukaan
kegiatan kedalam jadwal harian
Tindakan Keperawatan
- Anjurkan pasien latihan teknik menghardik
- Menjalin hubungan saling 3x/hari
percaya - Anjurkan pasien untuk bercakap-cakap
- Melakukan bercakap-cakap
- Memasukkan kedalam jadwal
harian
- Melakukan kontrak untuk
pertemuan selanjutnya

Rencana Tindak Lanjut


- Evaluasi SP 1
- Evaluasi jadwal harian
- Lakukan SP 3
1 Kamis 25 Juni 2020 DS : S:
Lorenza
- Pasien mengatakan sudah tidak - Pasien mengatakan senang bercakap-cakap
melihat bayangan laki-laki dan - Pasien mengatakan jarang melihat
mendengar bisikan-bisikan suara bayangan laki-laki dan mendengar
kotor. bisikan-bisikan suara kotor.
- Pasien mengatakan senang melakukan - Pasien senang melakukan kegiatan
aktivitas ( menyapu, mengepel, ( menyapu, mengepel, menyiram
menyiram tanaman ) tanaman )
- Pasien mengatakan sudah bercakap- O :
- Pasien tampak cukup tenang saat
cakap dengan keluarga
melakukan bercakap-cakap
- Pasien tampak memahami apa yang
DO : dijelaskan perawat
- Pasien tampak lebih tenang A : Halusinasi penglihatan dan pendengaran
- Ekspresi pasien tampak lebih senang berkurang

P:
Diagnosa Keperawatan :
- Anjurkan pasien untuk memasukaan
Halusinasi penglihatan dan pendengaran
kegiatan kedalam jadwal harian
Tindakan Keperawatan - Anjurkan pasien latihan teknik menghardik
3x/hari
- Menjalin hubungan saling - Anjurkan pasien untuk bercakap-cakap
percaya - Anjurkan pasien untuk melakukan kegiatan
- Melakukan aktivitas ( menyapu, mengepel, menyiram
- Memasukkan kedalam jadwal tanaman )
harian
- Melakukan kontrak untuk
pertemuan selanjutnya

Rencana Tindak Lanjut


- Evaluasi SP 1, 3, 4
- Evaluasi jadwal harian

2 Jumat 26 Juni 2020 DS : S: Lorenza


- Pasien mengatakan lebih senang - Pasien mengatakan masih canggung
sendiri saat mengajak berkenalan
- Pasien mengatakan jarang - Pasien mengatakan masih belum berani
berkomunikasi dengan keluarga mengajak bicara orang lain
- Pasien mengatakan malu bertemu O :
orang
- Pasien tampak masih menunduk
DO : sesekali saat berbicara dengan orang
- Pasien tampak diam saat diajak lain
berbicara - Pasien tampak masih ragu-ragu untuk
- Pasien tampak sering melamun berbicara
- Pasien tampak sering menyendiri A:
- Pasien tampak menunduk Isolasi Sosial belum berkurang
- Ekspresi wajah klien kurang
berseri P:
Dx Keperawatan - Evaluasi jadwal harian pasien
Isolasi Sosial - Lakukan SP 2
- Bantu memasukkan kegiatan ke jadwal
Implementasi
harian
- Mengidentifikasi penyebab isolasi
social
- Mendiskusikan bersama pasien
keuntungan berinteraksi dengan
orang lain
- Mendiskusikan bersama pasien
kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain
- Mengajarkan kepada pasien cara
berkenalan dengan orang lain (1
Orang)
Rencana Tindak Lanjut :
- Evaluasi kegiatan jadwal harian
pasien
- Beri kesempatan kepada pasien
untuk berkenalan dengan 2 orang
- Bantu pasien untuk memasukkan
kegiatan berkenalan dengan orang
dalam jadwal legiatan harian
2 Sabtu 27 Juni 2020 DS : S: Lorenza
- Pasien mengatakan masih belum - Pasien mengatakan setelah berkenalan
berani berkumpul dengan orang dengan 2 orang sudah mulai berani
banyak banyak bicara
- Pasien mengatakan masih sering - Pasien mengatakan masih sedikit malu
menyendiri - Pasien mengatakan masih sedikit
DO : canggung
- Pasien tampak masih menunduk O:
- Pasien tampak masih lirih saat - Pasien tampak lebih terbuka
berbicara - Pasien tampak mulai berani menatap
Dx Keperawatan lawan bicara
- Pasien tampak kadang-kadang
Isolasi Sosial
menunduk
Implementasi :
- Mengevaluasi kegiatan jadwal harian A :
pasien Masalah Isolasi Sosial berkurang
- Memberi kesempatan kepada pasien
untuk berkenalan dengan 2 orang
- Membantu pasien untuk P :
memasukkan kegiatan berkenalan - Evaluasi jadwal harian
dengan orang dalam jadwal kegiatan - Lakukan SP 3
harian - Bantu memasukkan ke jadwal harian
Rencana Tindak Lanjut :
- Evaluasi kegiatan jadwal harian
- Beri kesempatan kepada pasien
untuk berkenalan dengan 3 orang
- Bantu pasien untuk memasukkan
kegiatan berkenalan dengan 3 orang
dalam jadwal kegiatan harian
2 Minggu 28 Juni DS : S: Lorenza
2020
- Pasien mengatakan sudah mulai - Pasien mengatakan sudah berkenalan
tidak menyindiri dengan 3 orang dan sudah mulai berani
- Pasien mengatakan saat sendiri - Pasien mengatakan sering berbicara
merasa tidak suka tanpa sadar
- Pasien mengatakan saat ingin -
menghampiri teman masih malu O:
DO : - Pasien tampak lebih senang
- Pasien tampak jarang menyendiri - Pasien tampak bicara tanpa takut
- Pasien tampak saat berbicara sudah - Pasien tampak jarang menunduk saat
jarang menunduk bicara dan menatap lawan bicara
- Pasien tampak sudah memandang A:
lawan bicara
Masalah Isolasi Sosial berkurang
- Pasien tampak saat bicara
mengeluarkan suara lebih keras P:
- Evaluasi jadwal harian pasien

Dx Keperawatan
Isolasi Sosial

Implementasi :
- Mengevaluasi kegiatan jadwal harian
- Memberi kesempatan kepada pasien
untuk berkenalan dengan 3 orang
- Membantu pasien untuk
memasukkan kegiatan berkenalan
dengan 3 orang dalam jadwal
kegiatan harian

Rencana Tindak Lanjut :


- Evaluasi jadwal harian

Anda mungkin juga menyukai